1
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
i
TIM PENYUSUN:
KONTRIBUTOR:
Masfuri, S.Kp., MN
Erna Wati, S.Kp., M.Kep.,
Sp.KMB Tuti Herawani, S.Kp.,
MN.
Ns. Fajar Susanti, S.Kep., M.Kep., Sp,Kep.Kom.
EDITOR:
Masfuri, SKp, MN
Moh. Syafar Sangkala, S.Kep., Ns., MANP
ii
KATA PENGANTAR
Tenaga kesehatan adalah salah satu faktor terpenting dalam mendukung fungsi sistem pe-
layanan kesehatan. Dibutuhkan tenaga kesehatan yang kompeten dan berdedikasi dalam jumlah dan
sebaran yang baik untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya secara optimal. Peningkatan kual-
itas pendidikan tenaga kesehatan adalah salah satu langkah strategis untuk meningkatkan keterse-
diaan tenaga kesehatan berkualitas dan memiliki kompetensi yang relevan untuk menjalankan
sistem pelayanan kesehatan. Salah satu upaya untuk mendorong percepatan peningkatan dan
pemerataan kualitas pendidikan tenaga kesehatan adalah dengan meningkatkan kendali mutu
lulusan pendidikan. Uji kompetensi nasional adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan
proses pendidikan dan menajamakan pencapaian relevansi kompetensi sesuai dengan standar
kompetensi yang diperlukan masyarakat.
Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta
didik pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang Kesehatan. Uji Kom-
petensi Nasional diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan Organisasi Profesi.
Penyelenggaraan dilaksanakan oleh Panitia Penyelenggara yang ditetapkan melalui Keputusan
Men- teri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Ujian ini ditujukan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan yang memenuhi standar kompetensi kerja. Selain hal tersebut, Uji Kompetensi
Nasional dapat dijadikan sebagai bagian dari penjaminan mutu pendidikan.
Berdasarkan pada UU Nomor 12 Tahun 2012 pasal 44 telah dijelaskan tentang kewenangan pem-
berian sertifikat kompetensi, namun belum dijelaskan mekanisme proses sertifikasinya. Untuk itu
Pemerintah berkewajiban menyediakan standar sistem uji kompetensi yang berlaku secara nasional
untuk menjamin mutu pelaksanaan uji kompetensi. Secara lebih teknis, telah terbit UU No 36 tahun
2014 tentang tenaga kesehatan dan UU No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan, secara lebih tegas
mengamanatkan adanya uji kompetensi secara nasional. Sesuai dengan pasal 21 ayat (7) UU No. 36
tahun 2014 atau pasal 16 ayat (7) UU No. 38 tahun 2014, tata cara pelaksanaan Uji Kompetensi
diatur dengan Peraturan Menteri , dalam hal ini adalah Kementerian Ristek dan Dikti.
Untuk memperjelas pelaksanaan Uji Kompetensi Nasional bagi para calon peserta, maka perlu
disusun buku ini. Diharapkan buku ini dapat dijadikan acuan bagi persiapan calon peserta
memahami proses pendaftaran, persiapan menghadapi soal ujian, dan cara mengerjakan soalnya
dengan lebih baik.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................i
TIM PENYUSUN............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
BAB I PESERTA UJI KOMPETENSI..........................................................................5
BAB II CARA MENGERJAKAN SOAL......................................................................6
BAB III KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI NASIONAL.......................................9
BAB IV LINGKUP DAN ISI MATERI SUB BIDANG KEILMUAN........................11
A. Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana.......................................................11
B. Keperawatan Dewasa (KMB)...........................................................................13
C. Keperawatan Anak............................................................................................17
D. Keperawatan Maternitas...................................................................................19
E. Keperawatan Jiwa.............................................................................................21
F. Keperawatan Komunitas...................................................................................23
G. Keperawatan keluarga......................................................................................26
H. Keperawatan gerontik......................................................................................29
I. Kepemimpinan dan Manajemen Pelayanan Keperawatan................................31
BAB V SOAL LATIHAN............................................................................................35
BAB VI KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN..................................................71
iv
BAB I
PESERTA UJI KOMPETENSI
C
alon peserta didaftarkan secara kolektif dengan kurikulum KBK 2010. Syarat ini
oleh program studi calon peserta. Me- ditambahkan dengan sudah lulus sarjana
kanisme pemberitahuan dari program
studi kepada para calon peserta (lulusan) berma-
cam-macam tergantung pengelola program
studi. Informasi mengenai persyaratan, waktu dan
biaya pendaftaran dapat dilihat di laman
http://ukners. ristekdikti.go.id. Seluruh
persyaratan peserta ha- rus dipenuhi, jika ada
salah satu dari persyaratan tersebut tidak
dipenuhi, proses pendaftaran tidak dapat
dilakukan.
5
keperawatan (S.Kep) yang dibuktikan den-
gan IPK sarjananya (S.Kep).
5
D
alam menghadapi ujian, peserta harus lam pilihan jawaban TIDAK ADA semua
tetap tenang, fokus dan percaya diri. jawaban benar atau bukan salah satu jawa-
Awali dengan doa sebelum mengerja- ban diatas.
kan soal. Jangan berpikir apa yang tidak bisa,
tapi pikirkan bahwa, Saya bisa. Berikut ini 5. Vignette biasanya berisi kasus klinis. Per-
adalah be- berapa cara praktis atau tips hatikan 3 hal penting: keluhan utama
mengerjakan soal uji kompetensi nasional. yang ditampilkan, data klinis yang disa-
jikan dan tempat pelayanan yang terjadi
1. Prioritaskan jawab soal yang mudah, jan- dalam kasus tersebut. Kemampuan men-
gan terpaku pada soal yang sulit. Namun ghubungkan 3 hal penting tersebut dapat
pada akhir waktu ujian, pastikan semua membantu mengarahkan untuk mengeli-
soal dijawab dengan menggunakan logi- mininasi empat pengecoh (distractor) dan
ka umum. Jawaban benar nilai positif 1 mencari satu pilihan jawaban yang
dan tidak ada nilai negatif (penguran- paling tepat.
gan) untuk jawaban yang salah, maka
isi semua jawaban soal. 6. Yang perlu diingat, semua pilihan jawa-
ban adalah homogen, tidak ada yang
2. Baca dengan cepat setiap kata tam- pak mencolok salah atau berbeda.
(skimming). Kecepatan membaca ideal Pilihan hanya dari rentang dari kurang
untuk ujian nasi- onal adalah 300 kata per tepat hingga sangat tepat, atau rentang
menit. Lebih cepat lebih baik. Jika dengan baik dan sangat baik. Pengecoh dibuat
skiming belum bisa dipahami, baca setiap berdasarkan ken- yataan lapangan.
kata penting (scan- ning) dan buatlah Ketepatan pilihan jawa- ban sangat
analisa dan keputusan hanya berdasarkan dipengaruhi oleh pemahaman teori dan
data dan pertanyaan yang tertulis saja. kata kunci.
Hindari bercampurnya data dan asumsi
dalam menjawab soal. 7. Perhatikan kata-kata kunci dalam per-
tanyaan, seperti diagnosa prioritas atau
3. Waktu rata-rata yang digunakan untuk prioritas diagnosa, prioritas tindakan, tin-
menjawab soal adalah 60 detik. Perhati- dakan terpenting atau tindakan prioritas.
kan waktu yang tersisa untuk memilih soal Bentuk lain bisa berupa kata-kata seperti
yang bisa dikerjakan dengan baik. Secara tindakan pertama, tindakan awal, tindakan
umum 60 detik dinggap waktu yang cukup segera, segera, awalnya, pertama, atau pri-
untuk mengerjakan satu soal. Jangan oritas. Kata-kata kunci ini adalah modal
terge- sa-gesa, fokus pada jawaban soal. untuk fokus memilih jawaban yang semua
4. Pahami struktur soal. Struktur soal terdi- tampak benar.
ri atas: vignette atau kasus dilanjutkan 8. Bacalah setiap pilihan jawaban yang ter-
dengan pertanyaan dan diakhiri dengan sedia sebelum menjawab. Eliminasi atau
5 pilihan jawaban (a, b, c, d, e). Dalam abaikan pilihan jawaban yang salah atau
soal uji kompetensi nasional, hanya dise- ti- dak mungkin. Fokuskan logika pada
diakan hanya 1 PILIHAN jawaban benar. jawa- ban yang mungkin berdasarkan pada
Berbeda dengan soal pada umumnya, da- kata penting dalam vignette dan kata kunci
7
per-
6
tanyaan. Bila tidak yakin, baca ulang per-
mencegah timbulnya masalah
tanyaan sebelum memutuskan pilihan.
lain.
9. Dasar pilihan jawaban disesuaikan den-
o Prioritas waktu. Misalnya
gan keadaan atau setting kasus dalam vi-
adalah tindakan, maka pilihlah
gnette.
sesuai dengan kata kunci yang
- Prinsip umum adalah sesuai dengan terdapat dalam pertanyaan.
teori keperawatan (bio-psiko-so- Jika ditanyakan prioritas perta-
sial-spriritual) dari klien yang di- ma, maka carilah jawaban
gambarkan dalam vignette. Prinsip yang menunjukan bahwa
ini bergantung juga pada banyak hal, tindakan tersebut harus
misalnya setting pelayanan. dilakukan perta- ma kali
sebelum tindakan lain, bahkan
- Bila setting atau lokasi kejadian ka- yang tindakan terpent- ing lain
sus berupa kegawatdaruratan, memerlukan tindakan tersebut
maka cara umum memilih prioritas dilakukan terlebih da- hulu.
berdasarkan masalah ABC (airway, Namun jika pertanyaan
breathing, circulation). Perkecualian berfokus pada tindakan utama,
pendekatan ABC untuk algoritma maka pilihlah hal terpenting
Bantuan Hidup Dasar yang CAB, yang harus dilakukan sesuai
berdasarkan katagori triase yang kebutuhan kasus dalam vignet.
berlaku (merah, kuning, atau hijau)
atau masalah ethik keperawatan. - Kasus komunitas, manajemen, etik
dan hukum atau pengembangan pro-
- Bila kejadian kasus dalam vignette fesionalisme tidak dapat menggu-
di ruang rawat atau non gawat nakan pendekatan kasus klinis gawat
darurat, hirarki kebutuhan Maslow darurat dan ruang rawat. Pendekatan
(fisiolo- gis, rasa aman, kasih sayang logika umum dapat digunakan jika
hingga aktualisasi diri) dapat logika secara teoritis tidak dikuasai.
dijadikan ac- uan memilih jawaban
yang benar. Dalam memilih 10. Selanjutnya, diperlukan pengetahuan kisi
kebutuhan fisiologis (berlaku juga kisi atau proporsi soal di bab III dan lingk-
dalam setting gawat darurat) juga up dan materi sub bidang keilmuan di bab
terdapat prioritas yang harus IV. Bacalah materi hingga selesai dari topik,
ditetapkan. sub topik dan elemen hingga mengerti dan
benar-benar paham. Bacalah buku sumber
o Prioritas utama atau yang dimiliki untuk memahami topik atau
terpent- ing. Misalnya adalah sumber rujukan lain seperti yang terdapat
diagno- sa, maka pilihlah yang dalam buku ini.
paling penting, paling
mengancam ke- hidupan. 11. Pada setiap sub bidang ilmu, contohnya
Intervensi juga mer- upakan keperawatan gawat darurat terdapat contoh
yang paling penting, soal. Kerjakanlah soal tersebut dengan tips
berdampak besar dan atau bisa
7
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
6
nomor 2-9 diatas tanpa melihat pembaha-
san soal dan kunci jawaban.
setiap sub bidang keilmuan tidak sama. Dihara- 4. NANDA International Inc.
(2014). Nursing Diagnoses:
Deskripsi
2
ratan trauma
dada
b. flail chest
c. tamponade jantung
masalah kondisi akut dan
mengancam nyawa teratasi.
Kegawat-daru-
ratan trauma 1. Curtis, K., Ramsden, C., &
3 abdomen &
a. trauma abdomen
b. trauma pelvis
Friendship, J., (Eds). (2007). Rasional C : Penurunan curah jantung mer-
pelvis Emergency and Trauma Nursing.
Philadelphia: Mosby.
upakan masalah yang terjadi
a. strain 2. Kurniati, A., Trisyani, Y., akibat deficit volume cairan.
b. sprain Teresia, S. I. M. (2018). Keper-
Kegawat-daru-
c.
d.
dislokasi/ subluksasi
fraktur
awatan Gawat Darurat dan Ben-
cana Sheehy (1st Indonesia ed.).
Jadi penanganan resusitasi
ratan trauma
4
muskulo-skeletal
e. Compartment syndrome Singapore: Elsevier.
cairan akan membantu menga-
5
Luka bakar &
trauma inhalasi luka bakar
3. NANDA International Inc.
(2014). Nursing Diagnoses:
tasi masalah ini.
Trauma ke- Definitions & Classifications
hamilan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
6 trauma kehamilan
UK: Wiley Blackwell.
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
12
Rasional D : Resiko atau actual defisit vol- mata
ume cairan merupakan salah
satu masalah prioritas pada
pasien luka bakar berat setelah
trauma inhalasi.
Kunci Jawaban: E
Referensi :
B. Keperawatan Dewasa
(KMB) Deskripsi
2
drome koroner utama: bedrest, managemen
stres, oksigen, aspirin,
Gangguan Fungsi Sistem saraf dan per-
akut
opioid, trombolitik.
1. Muttaqin, Arif (2012). Pen- ilaku
a. Definisi: peningkatan sistole gantar Asuhan Keperawatan
yang menetap minimal Klien Dengan Gangguan Sistem
No Sub Topik Elemen Referensi
3 bulan Kardio-vaskular. Salemba Medi-
b. Sebab utama: aterosklerosis ka. Jakarta. Bab 4. a. Klasifikasi cedera kepala
c. Komplikasi utama: stroke b. Tanda & gejala utama:
hemoragik nyeri kepala, penurunan
d. Masalah perawatan 2. NANDA International Inc. kesadaran, muntah
utama: risiko cedera (2014). Nursing Diagnoses: menyembur
e. Intervensi perawatan Definitions & Classifications c. Pemeriksaan tingkat kes
utama: turunkan berat 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford, adaran: Glasgow Coma
Perawatan badan, aktifitas rutin, diet UK: Wiley Blackwell. Scale (GCS), tanda
pasien dengan rendah natrium tinggi pota- PTIK
Hipertensi sium, hindari rokok, d. Masalah perawatan
3 utama: perfusi jaringan
minum obat sesuai katagori
serebral, resiko aspirasi,
gangguan mobilitas fisik
Perawatan
e. Intervensi perawatan
B. 3. Asuhan Keperawatan pada Pasien 1
pasien dengan
cedera kepala.
utama: manajemen PTIK,
bedrest, oksigenasi, collar
Gangguan Fungsi Sistem neck jika indikasi
a. Tanda dan gejala utama:
pencernaan, hati dan kandung perubahan sensorik,
motorik, syaraf kranial
dan metabolisme
B. 8. Asuhan Keperawatan pada Pasien
No Sub Topik Elemen Referensi
a. Tipe sesuai sebab: DM Gangguan Fungsi sistem perkemihan
Tipe I, DM tipe II, DM
Gesta- sional, DM tipe lain.
No Sub Topik Elemen Referensi
b. Tanda & gejala utama:
polidipsi, poliuri, polipagi. a. Sebab utama: kebiasaan
c. Tes diagnostik: nilai gula menunda berkemih, cara
darah puasa dan cebok salah
sewaktu, toleransi b. Tanda & gejala utama:
glukosa. Jika kencing darah, urin
ketoasidosis, Nilai AGD, berbu- sa, oedema
keton darah c. Tes diagnostik: tes urin
d. Komplikasi tersering: gagal d. Masalah perawatan
ginjal utama: kelemahan fisik
e. Masalah perawatan karena Hb rendah,
Perawatan
utama: luka gangren, peruba- han
pasien dengan
syok keseimbangan cairan
infeksi saluran
Perawatan hipoglikemik, ketoasidosis tubuh
1 kemih : glo-
pasien dengan f. Intervensi perawatan e. Intervensi perawatan
merulo-nefritis
Diabetes utama: penanganan utama: pengawasan terapi
1 Mellitus darurat syok hipoglikemik, cairan, pembatasan aktivitas
1. Brunner & Suddarth (2002).
obat oral, terapi insulin, a. Sebab utama: tidak
Buku Ajar keperawatan medikal
perawatan luka, olahraga, diketahui
Bedah. Edisi 8. EGC. Jakarta.
pola makan b. Tanda & gejala utama:
Unit 9
a. Tanda & gejala utama: tanda obstruksi dan
tremor, tidak toleran iritasi
terha- dap suhu panas 2. NANDA International Inc. c. Terapi medis: pengobatan
b. Sebab utama: kurang (2014). Nursing Diagnoses: infeksi , nyeri. Operasi
yodium Definitions & Classifications tersering TURP
Perawatan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford, Perawatan d. Masalah perawatan
c. Tes diagnostik: kadar T3, T4
pasien dengan UK: Wiley Blackwell. pasien dengan utama: retensi urine
d. Masalah perawatan utama:
hipertyroid/ Benign Prostat pra bedah, risiko
perubahan metabolisme
2 hipotyroid/ Hipertropi obtruksi paskabedah
e. Intervensi perawatan
goiter (BPH)
utama: pembatasan aktivitas e. Intervensi perawatan
2
utama: irigasi kandung
kemih paska bedah
a. Sebab utama: stasis urine
B. 7. Asuhan Keperawatan pada Pasien b. Lokasi batu: pelvis,
ureter, kandung kemih
Gangguan Fungsi Sistem c. Tanda & gejala utama:
nyeri sesuai lokasi batu
Muskulo-skeletal d. Terapi medis: bedah, terapi
ESWL.
e. Masalah perawatan
No Sub Topik Elemen Referensi utama: nyeri saat 1. Nursalam & Fransisca (2006).
berkemih, perubahan pola Asuhan Keperawatan Pasien
Perawatan kemih Dengan Gangguan Sistem Perke-
1. Kneale, Julia D., at.al. Alih pasien dengan f. Intervensi perawatan mihan. Salemba Medika. Jakarta.
bahasa Yudha, Egi dkk (2008). batu saluran utama: edukasi pencegahan
a. Tanda & gejala utama: 3 Bab 3
Keperawatan Ortopedik & Trau- kemih batu berulang, pola minum
nyeri, bengkak, perubahan
bentuk, paralisis, parestesi ma. EGC. Jakarta. Bab 21 dan dan aktivitas, perawatan
24 tentang Penanganan fraktur/ paska bedah 2. NANDA International Inc.
b. Prinsip 4 R: rekognisi, re
cedera (2014). Nursing Diagnoses:
duksi, retensi, dan reha-
Definitions & Classifications
bilitasi
a. Sebab utama: obat-obatan, 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
Perawatan c. Tahap penyembuhan fraktur
2. Lukman & Ningsih (2012). perdarahan hebat UK: Wiley Blackwell.
pasien dengan d. Masalah perawatan
Asuhan Keperawatan Klien b. Tanda & gejala utama:
fraktur (patah utama: nyeri, gangguan
Dengan Gangguan Sistem Mu- oliguria, anuria,
tulang) mobilitas, risiko cedera
1 skuloskeletal. Salemba Medika. Ureum, kreatinin, Hb
(Kompartmen syndrome) Perawatan
Jakarta. Bab 3 tentang fraktur c. Terapi medis: hemodialisis
Contoh Soal
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
17
sesak napas dan cepat lelah. Badan terlihat
kurus, bentuk dada dari samping terlihat pipih
dengan kedua bahu meninggi. Frekuensi napas
34x/menit dan x-ray dada menunjukan adanya
timbunan cairan di rongga pleura.
Pertanyaan soal
Pilihan Jawaban
Rasional:
Kunci Jawaban : B
Melakukan
pengkajian pada
anak dengan
gangguan sistem Pemeriksaan fisik sistem
perkemihan: ne- perkemihan:
frotik syndrom, a. hipospadia/epispadia
hipospadia/ b. menghitung keseimbangan
epispadia, Gagal cairan
1 ginjal akut c. karakteristik urin
Merumuskan 1. Ball, Jane W (2012). Prin-
masalah keper- ciples of Pediatric Nursing: Car-
awatan pada ing for Children 5th ed., Boston
anak dengan USA: Pearson
a. kelebihan volume cairan
gangguan
2 b. gangguan eliminasi urin
perkemihan
2. Hockenberry, MJ &
Melakukan Wilson, D (2011), Wong’s
perencanaan dan Nursing Care of Infants and
Tindakan keper- Children 9th ed. St.Louis-
awatan pada Missouri: Saunders ELseiveier
anak dengan Inc.
gangguan sistem a. mengobservasi intake
perkemihan baik dan output
mandiri maupun 3. NANDA International Inc.
b. menghitung balans cairan
3 kolaborasi (2014). Nursing Diagnoses:
Definitions & Classifications
Melakukan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
evaluasi keper- Kriteria Evaluasi Wiley Blackwell Publishing
awatan pada a. Tidak terdapat
anak dengan gangguan eleminasi urin
gangguan sitem 4. Tim Pokja PPNI (2016).
No Sub Topik Elemen Referensi
Melakukan Pemeriksaan fisik sistem
pengkajian pada hematologi:
anak dengan a. CRT
gangguan sistem b. Pemeriksaan adanya perda
imun dan hema- rahan pada kulit: petekie,
tologi: anemia, ekimosis, purpura
leukemia, c. Pemeriksaan abdomen
DHF,Hyper-bili- (Splenomegali, hepato-
1 rubin, morbili megali, ascites)
Merumuskan
masalah keper-
awatan pada 1. Ball, Jane W (2012). Prin-
anak dengan ciples of Pediatric Nursing: Car-
a. risiko perdarahan
gangguan imun ing for Children 5th ed., Boston
2 b. risiko infeksi
dan hematologi USA: Pearson
Melakukan
perencanaan 2. Hockenberry, MJ &
dan tindakan Wilson, D (2011), Wong’s
keperawatan Nursing Care of Infants and
pada anak den- Children 9th ed. St.Louis-
gan gangguan Missouri: Saunders EL- seiveier
sistem imun dan Inc.
hematologi baik
3 mandiri maupun Menyiapkan dan merawat
kolaborasi anak untuk tindakan transfusi 3. NANDA International Inc.
(2014). Nursing Diagnoses:
Melakukan Definitions & Classifications
evaluasi keper- 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
awatan pada Wiley Blackwell Publishing
anak dengan Kriteria Evaluasi
gangguan a. tidak terjadi perdarahan
4 sitem imun dan b. tidak terjadi infeksi 4. Tim Pokja PPNI (2016).
hematologi sekunder Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia., Dewan Pengurus Pi-
C. 5. Asuhan Keperawatan pada anak dengan Tindakan keper-
awatan pada
a. memasang NGT
b. rehidrasi
D (2011), Wong’s Nursing Care
of Infants and Children 9th ed.
c. menghitung kebutuhan St.Louis-Missouri: Saunders
gangguan sistem pencernaan anak dengan
gangguan sistem cairan pada anak: BB 10 ELseiveier Inc.
pencernaan baik Kg
mandiri maupun : 10 ml/KgBB; 11-20 Kg:
No Sub Topik Elemen Referensi 3. NANDA International Inc.
kolaborasi 1000+50 ml/KgBB; > 20
3 (2014). Nursing Diagnoses:
Pemeriksaan fisik sistem Kg: 1500+20 ml/KgBB
pencernaan: Definitions & Classifications
Melakukan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
pengkajian pada a. antropometri: BB (Berat
Badan), TB (tinggi badan), Wiley Blackwell Publishing
anak dengan
gangguan sistem Lingkar Kepala, (LK)
pencernaan: b. bising usus
1 Diare, typoid c. pemeriksaan abdomen
d. dehidrasi
Merumuskan
masalah keper- a. Defisit Nutrisi 1. Ball, Jane W (2012). Princi-
awatan pada
b. Obesitas ples of Pediatric Nursing: Car-
anak dengan
c. Diare ing for Children 5th ed., Boston
gangguan
2 d. Risiko ketidak-seimbangan USA: Pearson
pencernaan
cairan
Melakukan 2. Hockenberry, MJ & Wilson,
perencanaan dan
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
20
4. Tim Pokja PPNI (2016).
Stan- dar Diagnosis
Keperawatan In- donesia.,
Dewan Pengurus Pusat PPNI,
C. 7. Melaksanakan asuhan keperawatan
Jakarta.
pada anak dengan gangguan
Melakukan
evaluasi keper- tumbuh kembang
awatan pada Kriteria Evaluasi
anak dengan a. tidak ada dehidrasi No Sub Topik Elemen Referensi
4 gangguan sistem b. berat badan sesuai usia
pencernaan 1. Ball, Jane W (2012). Prin-
ciples of Pediatric Nursing: Car-
ing for Children 5th ed., Boston
USA: Pearson
gangguan sistem imun dan hematologi of Infants and Children 9th ed.
St.Louis-Missouri: Saunders EL-
seiveier Inc.
C. 8. Melaksanakan Imunisasi
Seorang Anak laki-laki usia 7 tahun dibawa ke Rasional E : adanya penurunan nafsu makan
IRD dengan keluhan badan panas dan susah berkepanjangan akan menye-
makan sejak 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian: babkan risiko kekurangan nu-
nyeri telan, tampak kulit samping leher membesar trisi
(bullneck), terdapat pseudomembran. Frekuen-
si napas: 24x/menit, frekuensi nadi: 82x/menit,
Suhu: 39,5oC Kunci Jawaban: A
Pertanyaan soal:
D. Keperawatan Maternitas
Rasional:
Deskripsi
Rasional A : panas tinggi/hipertermia dapat
mengakibatkan masalah lain Pada akhir pembelajaran mahasiswa
seperti defisit volime cairan, mampu menerapkan asuhan keperawatan
delirium dan kejang. pada perempuan pada periode childbearing,
Rasional B : adanya pembengkakan pada le- yaitu perempuan hamil, perempuan mela-
her menyebabkan nyeri mene- hirkan, perempuan setelah melahirkan dan
lan, sehingga berisiko terjadin- bayinya sampai umur 40 hari pada kondi-
ya aspirasi si normal dan berisiko serta keluarganya
dan pada perempuan pada periode di luar
Asuhan Keper-
pada masa kehamilan:
Hyperemisis gravidarum
Cashion MC (2013).Keper- bila hambatan pada saluran na-
awatan Maternitas (1-vol set).
awatan Pada Per-
empuan dengan
dan PEB
b. Gangguan dan penyakit
Edisi Bahasa Indonesia 8. fas. Tidak ada data ini
2 gangguan pada pada masa: persalinan
masa persalinan Distosi 2. NANDA International Inc.
Asuhan (2014). Nursing Diagnoses: Rasional B : pola nafas terganggu kare-
Keperawatan Per- Definitions & Classifications
empuan dengan
a. perdarahan post partum
b. atonia Uteri
2015 - 2017 (10th ed.). Ox-
ford: Wiley Blackwell Pub-
na peningkatan diafragma 4
3 gangguan pada
c. infeksi Post Partum
masa nifas lishing
cm dan mengganggu ekspan-
si paru. Penyelesaian masalah
D. 3. Gangguan-gangguan dan penyakit
pada sistem reproduksi utama ini akan berdampkan
pada penyelesaian masalah
No Sub Topik Elemen Referensi
lain.
1. Lowdermilk DL, Perry SE,
Cashion MC (2013).Keper-
Rasional C : gangguan mobilitas fisik terja-
Asuhan
a. Nyeri saat menstruasi: awatan Maternitas (1-vol set).
Keperawatan
Dysmenore Edisi Bahasa Indonesia 8. di karena rahim membesar dan
Pada Perempuan
b. Infeksi organ reproduksi:
dengan kelainan
menstruasi,
Servicitis
2. NANDA International Inc.
perubahan sudut gravitasi tu-
c. Penyakit menular seksual:
Penyakit menu-
lar seksual dan
Gonorrhoe
(2014). Nursing Diagnoses:
Definitions & Classifications buh
d. Keganasan: Ca. Cervik dan
1 gangguan sistem 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
Breast Cancer
reproduksi Wiley Blackwell Publishing
Rasional D : gangguan rasa nyaman terjadi
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
23
karena perubahan adaptasi dari
E. 1. Menerapkan proses keperawatan ji-
sistem tubuh karena peningka-
wa,prinsip-prinsip legal etis dan lintas
tan hormone estrogen dan pro-
budaya dalam asuhan keperawatan
gesteron
jiwa
Rasional E : kurangnya pengetahuan terjadi No Sub Topik Elemen Referensi
Referensi
E. 2. Menerapkan komunikasi terapeutik da
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013). lam memberikan asuhan keperawatan
Keperawatan Maternitas (1-vol set). Edisi No ji
Sub Topik Elemen Referensi
Sikap dalam
Bahasa Indonesia 8. 1 berkomuni-kasi
1. Carson, V.B. (2000).
Teknik komuni-
Mental Health Nursing: The
2 kasi terapeutik
nurse-patient journey. (2th ed.).
Penerapan Philadelphia: W.B. Sauders
komunikasi Company
3
E. Keperawatan Jiwa terapeutik
a. Tahap pra interaksi
2. Halter MJ. (2014). Varcarolis'
penerapan b. Tahap Perkenalan/
analisa proses orientasi Foundations of Psychiatric Men-
Deskripsi interaksi antara c. Tahap kerja tal Health Nursing: A Clinical
perawat dan d. Tahap terminasi Approach. 7th edition. Saunders:
4
pasien Elsevier Inc.
No
halusinasi
Sub Topik Elemen Referensi
1 yang mengalami
amuk
e. Evaluasi.
Nursing, third edition.New
York:Thom- son Delmar
Learning.
a. Pengkajian
Publishing
berulang kali bahwa dia diguna-guna dengan
2. Prinsip dan Praktik Keper-
b. Diagnosis
c. Rencana Keperawatan
awatan Kesehatan Jiwa Stuart.
Edisi Indonesia 10. Mosby:
tetangganya. Jika dibantah, pasien akan me-
d. Tindakan Keperawatan
Elsevier (Singapore) Pte Ltd
e. Evaluasi. maki dan mengancam.
2 Halusinasi 3. Twosend, Mary C. (2009).
Psychiatric Mental Health
Nursing: Concept of Care in
Ev- idence Based Practise Pertanyaan soal
(6thEd).
E.7. Asuhan keperawatan klien yang men Apakah hambatan yang utama yang harus
galami defisit perawatan diri diant- isipasi perawat ketika melakukan
No Sub Topik Elemen Referensi tindakan pada kasus tersebut?
1 Defisit Per- a. Pengkajian 1. NANDA International Inc.
awatan Diri b. Diagnosis (2014). Nursing Diagnoses:
Definitions & Classifications Pilihan jawaban
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
Wiley Blackwell Publishing
Referensi : - Kuratif
- Rehabilitatif
2. Kaplan, N. M., Fylnn, J. T.
(2006). Clinical Hypertension.
d. Evaluasi Keperawatan Ninth Edition.USA : Lippincott
e. Peran dan Fungsi Williams
(PM) - Rehabilitatif
d. Evaluasi Keperawatan
2. Efendi F & Makfudli. (2009).
Keperawatan Kesehatan Komu-
e. Peran dan Fungsi nitas: Teori dan Praktik Dalam
HIV-AIDS pada Keper awatan:
No Sub Topik Elemen Referensi Keperawatan. Jakarta: Salemba
kelompok usia - Independen Medika
a. Pengkajian 1. Black, J. M & Hawks, J. H,. 2 dewasa - Dependen
b. Masalah Keperawatan (2014). Keperawatan Medikal - Interdependen 3. Notoatmodjo, S. (2007). Pro-
c. Intervensi Keperawatan Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene-
f. Strategi Intervensi Keseha mosi Kesehatan & Ilmu Perilaku.
- Promotif sia 2015
tan, Catatan: Jakarta: Rineka Cipta.
- Preventif - Pemberdayaan
1 Diare Usia Anak - Kuratif - Proses Kelompok
- Rehabilitatif - Binasuasana 4. NANDA International Inc.
2. Efendi F & Makfudli. (2009).
d. Evaluasi Keperawatan - Kemitraan (2015). Diagnosis Keperawatan:
Keperawatan Kesehatan Komu-
e. Peran dan Fungsi - Partisipasi Definisi & Klasifikasi 2015-
nitas: Teori dan Praktik Dalam
Keper awatan: 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
Keperawatan. Jakarta: Salemba g. Etik Legal terkait pem-
- Independen berian asuhan ta: EGC
Medika
- Dependen Obesitas pada Keperawatan terkait Topik:
- Interdependen 3. Notoatmodjo, S. (2007). Pro- Kelompok Usia - Beneficience
f. Strategi Intervensi Keseha mosi Kesehatan & Ilmu Per- anak - Maleficience
Hepatitis pada 3
2 tan, Catatan: ilaku. Jakarta: Rineka Cipta. - Justice
usia Dewasa 5. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
- Pemberdayaan - Veracity (2016). Standar Diagnosis
- Proses Kelompok 4. NANDA International Inc. - Otomi Keperawatan Indonesia: Definisi
- Binasuasana (2015). Diagnosis Keperawatan: dan Indikator Diagnostik. Jakar-
- Kemitraan Definisi & Klasifikasi 2015- ta: DPP PPNI
- Partisipasi 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
g. Etik Legal terkait pemberi ta: EGC
an asuhan Keperawatan
terkait Topik: 5. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
Tuberkulosis
pada usia
- Beneficience
- Maleficience
(2016). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia: Definisi F. 5. Asuhan Keperawatan di Komunitas Dan
3 - Justice dan Indikator Diagnostik. Jakar-
dewasa
- Veracity ta: DPP PPNI Kelompok dengan Penyakit Endemik
- Otomi
(PE)
1 DBD
2. Efendi F & Makfudli. (2009).
No
ana
Sub Topik Elemen Referensi
a. Pengkajian Keperawatan Kesehatan Komu-
b. Masalah Keperawatan nitas: Teori dan Praktik Dalam
c. Intervensi Keperawatan Keperawatan. Jakarta: Salemba
- Promotif Medika
1. Black, J. M & Hawks, J. H,.
2 Malaria - Preventif
(2014). Keperawatan Medikal
a. Pengkajian - Kuratif
Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene- 3. Notoatmodjo, S. (2007).
b. Masalah Keperawatan sia 2015 - Rehabilitatif
Pro- mosi Kesehatan & Ilmu
c. Intervensi Keperawatan d. Evaluasi Keperawatan
Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
- Promotif 2. Efendi F & Makfudli. (2009). e. Peran dan Fungsi Keper-
Asma pada - Preventif Keperawatan Kesehatan Komu- awatan:
kelompok usia - Kuratif nitas: Teori dan Praktik Dalam - Independen 4. NANDA International Inc.
1 - Rehabilitatif Keperawatan. Jakarta: Salemba - Dependen
anak (2015). Diagnosis Keperawatan:
d.Evaluasi Keperawatan Medika - Interdependen Definisi & Klasifikasi 2015-
e. Peran dan Fungsi Keper f. Strategi Intervensi Keseha- 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
awatan: 3. Notoatmodjo, S. (2007). Pro- tan, Catatan: ta: EGC
- Independen mosi Kesehatan & Ilmu Per- - Pemberdayaan
- Dependen ilaku. Jakarta: Rineka Cipta. - Proses Kelompok
- Interdependen - Binasuasana 5. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
Filariasis (Kaki
- Kemitraan (2016). Standar Diagnosis
3 Gajah)
- Partisipasi Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakar-
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI
ta: DPP PPNI
NASIONAL
27
g. Etik Legal terkait pem- F. 8. Asuhan Keperawatan Pada Komunitas
berian asuhan Keperawatan
terkait Topik: Dan Kelompok akibat bencana
- Beneficience
- Maleficience
- Justice No Sub Topik Elemen Referensi
- Veracity a. Pengkajian
- Otomi b. Masalah Keperawatan 1. Efendi F & Makfudli. (2009).
c. Intervensi Keperawatan Keperawatan Kesehatan Komu-
- Promotif nitas: Teori dan Praktik Dalam
F. 6. Asuhan Keperawatan di Komunitas Dan - Preventif
- Kuratif
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
Kelompok dengan penyakit yang diaki- - Rehabilitatif
d. Evaluasi Keperawatan
batkan oleh Virus e. Peran dan Fungsi 2. Notoatmodjo, S. (2007).
Keper awatan: Pro- mosi Kesehatan & Ilmu
No Sub Topik Elemen Referensi - Independen Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
a. Pengkajian - Dependen
b. Masalah Keperawatan - Interdependen
1. Black, J. M & Hawks, J. H,. 3. Powers, R., & Daily, E.
c. Intervensi Keperawatan f. Strategi Intervensi Keseha
(2014). Keperawatan Medikal (2010). International Disaster
- Promotif tan, Catatan:
Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene- Nursing [electronic resource].
- Preventif - Pemberdayaan
sia 2015 Cambridge, UK: Cambridge
- Kuratif - Proses Kelompok
University Press.
- Rehabilitatif - Binasuasana
1 Flu Burung - Kemitraan
d. Evaluasi Keperawatan
e. Peran dan Fungsi Keper 2. Efendi F & Makfudli. (2009). - Partisipasi 4. NANDA International Inc.
awatan: Keperawatan Kesehatan Komu- g. Etik Legal terkait pem (2015). Diagnosis Keperawatan:
- Independen Asuhan Keper- berian asuhan Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-
nitas: Teori dan Praktik Dalam
- Dependen awatan Pada terkait Topik: 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
Keperawatan. Jakarta: Salemba
- Interdependen Komunitas - Beneficience ta: EGC
Medika
Dan Kelompok - Maleficience
f. Strategi Intervensi Keseha
3. Notoatmodjo, S. (2007). Pro- 1 akibat bencana - Justice
tan, Catatan: 5. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
- Pemberdayaan mosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. - Veracity
(2016). Standar Diagnosis
- Proses Kelompok Jakarta: Rineka Cipta. - Otomi
Keperawatan Indonesia: Definisi
2 Flu Babi - Binasuasana dan Indikator Diagnostik. Jakar-
- Kemitraan ta: DPP PPNI
4. NANDA International Inc.
- Partisipasi
(2015). Diagnosis Keperawatan:
g. Etik Legal terkait
Definisi & Klasifikasi 2015-
pemberi an asuhan
2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
Keperawatan terkait
Topik:
ta: EGC Contoh Soal
- Beneficience
5. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
- Maleficience
- Justice
(2016). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia: Definisi
Hasil pengkajian di satu Kelurahan, didapatkan
3 MERS - Veracity
- Otomi
dan Indikator Diagnostik. Jakar-
ta: DPP PPNI data: 30% masyarakat mengalami hiperten-
si; 25% berusia produktif, 10% penderita pernah
mengalami stroke ringan; Warung-warung
F. 7. Asuhan Keperawatan Pada Kelompok
ban- yak menyediakan ikan asin; 45%
khusus di komunitas: UKS;
Pendidikan tidak lulus SD; 70% komunitas
Kesehatan Kerja
bekerja sebagai Petani; kader kesehatan
No Sub Topik Elemen Referensi
mengatakan 70% mas- yarakat tidak pernah
berolah raga.
a. Pengkajian
b. Masalah Keperawatan
Pertanyaan soal
c. Intervensi Keperawatan
- Promotif
- Preventif Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada
- Kuratif
- Rehabilitatif
1. Efendi F & Makfudli. (2009).
kasus tersebut?
d. Evaluasi Keperawatan
e. Peran dan Fungsi Keperawatan Kesehatan Komu-
nitas: Teori dan Praktik Dalam
Keper- awatan:
- Independen Keperawatan. Jakarta: Salemba Pilihan jawaban
- Dependen Medika
1 UKS
- Interdependen
f. Strategi Intervensi Keseha- 2. Notoatmodjo, S. (2007). a. budaya mengkonsumsi makanan
tan, Catatan: Pro- mosi Kesehatan & Ilmu
- Pemberdayaan
- Proses Kelompok
Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. tinggi natrium.
- Binasuasana
- Kemitraan 3. NANDA International Inc. b. sumberdaya dan penghasilan komu-
- Partisipasi (2015). Diagnosis Keperawatan:
g. Etik Legal terkait pem- Definisi & Klasifikasi 2015- nitas
berian asuhan Keperawatan 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
terkait Topik: ta: EGC c. tingkat pendidikan di komunitas
- Beneficience
- Maleficience
- Justice
4. Tim Pokja SDKI DPP PPNI d. kebiasaan komunitas menyajikan
(2016). Standar Diagnosis
2 Kesehatan Kerja
- Veracity
- Otomi
Keperawatan Indonesia: Definisi makanan.
dan Indikator Diagnostik. Jakar-
ta: DPP PPNI
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
28
e. perilaku sehat di komunitas.
Kunci Jawaban: C
Indonesia: Difinisi dan indicator Diagnos- Gerontik: Cabang keilmuan 2. Meiner, S. E. (2015). Geron-
tik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI keperawatan yang terdiri dari
seni dan praktik pada lanjut
tologic Nursing (5th Ed.). USA:
Mosby, Elsevier Inc. Halaman
usia, terdiri dari upaya pro- 1-4 (chapter 1)
motif, preventif dan kuratif di
setting komunitas maupun RS
Gerontologi: Ilmu yang mem-
pelajari lanjut usia
Ners baru bekerja 6 bulan diminta menjadi ketua Rasional E : melakukan komando tanpa mem-
regu sementara di bangsal rawat inap menggan- beri kesempatan untuk mengemu-
tikan ketua regu yang izin mendadak. Anggota kan pendapat. Tidak cocok untuk
regu adalah perawat lama dengan pendidikan di- ketua regu sementara
Referensi
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
a. 9
b. 10
c. 11
d. 12
e. 13
Pertanyaan soal
Pilihan Jawaban
21. Seorang laki-laki berusia 36 tahun di diag- 23. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat
nosis hemothorak sehingga dipasang water di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sealed drainage. Catatan observasi menunju- sesak dan batuk. Frekuensi napas
kan produksi cairan tertampung pada bot- 33x/menit, ada retraksi otot sela iga, dan
ol semakin berkurang setiap harinya. Di ditemukan ronkhi diseluruh area paru.
hari ke-5 Pasien mengeluh sesak, frekuensi Saturasi oksigen 90% dan tes sputum BTA
napas 34x/menit dan 50cc cairan (Bakteri Tahan Asam) hasilnya positif.
tertampung dalam botol.
Pertanyaan soal :
Pertanyaan soal
Apa rencana tindakan utama pada kasus
Apa evaluasi yang harus dilakukan tersebut?
pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban :
Pilihan Jawaban
a. pengaturan posisi semi fowler
a. gerakan dada b. kolaborasi pemberian oksigen
b. riwayat sesak c. bantu pasien untuk batuk produktif
c. kebersihan botol d. lakukan tindakan postural drainase
d. posisi ujung selang e. ajarkan teknik bernapas diafragma
e. karakteristik cairan
Pilihan jawaban :
40. Seorang perempuan berusia 25 tahun melaku-
a. informasi jenis diet
kan pemeriksaan tes HIV atas kemauannya
b. pembatasan aktivitas
sendiri. Pasien ingin mencari tahu penye-
c. penjadwalan kunjungan ulang
bab diare dan sariawan yang dideritanya su-
d. pemeriksaan kadar Hb secara teratur
lit sembuh. Hasil pengkajian pasien terlihat
e. peningkatan peran keluarga
kurus, menikah dan tidak pernah melakukan
perilaku seks bebas. Hasil tes menunjukkan
positif HIV, namun pasien belum mengeta- Latihan Soal Keperawatan Anak
hui dan bertanya tentang hasilnya tersebut
ke perawat. 42. Seorang anak perempuan usia 2 tahun diba-
wa ke UGD dengan keluhan sesak napas.
Pertanyaan soal Hasil pengkajian didapatkan: retraksi inter-
costae, frekuensi nadi 120x/menit, frekuensi
Apakah respons perawat yang tepat pada
napas 40x/menit, suhu 37,6o C.
ka- sus tersebut?
Pertanyaan soal:
Pilihan Jawaban
Apakah tindakan utama pada kasus di atas?
a. “Sepertinya anda harus menghadapi
persoalan ini sendiri!” Pilihan jawaban:
b. “Anda harus siap dengan berbagai
kemungkinan!“ a. monitor irama pernapasan
c. “Tenang saja, semuanya akan bera- b. monitor pergerakan dinding dada
khir dengan baik!” c. posisikan klien semifowler
d. “Saya bisa merasakan kesedihan d. berikan terapi oksigen
anda“ e. monitor kesadaran
e. “Saya menyesal harus menyam-
paikan berita buruk ini” 43. Seorang anak perempuan usia 2 tahun
datang bersama ibunya di UGD dengan
41. Seorang perempuan berusia 25 tahun keluhan ser- ing mengalami gusi berdarah
dirawat dengan diagnosis Pansitopenia yang dan mimisan. Hasil pengkajian: Keadaan
belum diketahui penyebabnya. Selama umum lemah, konjungtiva pucat, tanda biru
perawatan telah diberikan tranfusi darah pada lengan dan jari-jari tangan, frekuensi
sebanyak 2 kantong darah karena nilai Hb napas 27x/ menit, frekuensi nadi
saat itu 6 mg/ 120x/menit, Suhu 37,6 oC, BB 8 kg, Hb 8,3
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
51
gr/dl, RBC 2,8 106 /uL.
44. Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dibawa 46. Seorang anak usia 4 tahun dibawa ke UGD
ibunya ke UGD dengan keluhan sesak na- dengan keluhan terdapat luka tertusuk paku.
pas, nafsu makan turun. Hasil pengkajian: Hasil Pengkajian: terdapat trismus, rhisus
suara murmur, ekstremitas dingin, CRT > 3 sardonikus, epistotonus, ronkhi diseluruh
detik, frekuensi napas 24x/menit. Ibu men- area paru, stridor. Ibu mengatakan anak ti-
gatakan saat melakukan aktifitas anak mudah dak pernah diimunisasi.
lelah dan semakin sesak.
Pertanyaan soal:
Pertanyaan soal:
Apakah intervensi utama pada kasus terse-
Apakah masalah keperawatan utama pada but?
kasus di atas?
Pilihan jawaban:
Pilihan jawaban:
a. kolaborasi tracheostomi
a. intoleransi aktifitas b. suction
b. gangguan pola napas c. pendidikan kesehatan: imunisasi
c. gangguan pola tidur d. memberikan penghalang tempat tidur
d. penurunan curah jantung e. pemasangan NGT
e. gangguan nutrisi kurang dari kebutu-
han
47. Seorang anak laki-laki usia 2 tahun
dibawa ibunya ke UGD dengan keluhan
45. Anak laki-laki usia 6 bulan dibawa orang kejang 2 kali selama 3 menit. Hasil
tuanya ke rumah sakit dengan keluhan men- pengkajian: kes- adaran somnolen, batuk,
galami pucat dan kebiruan di sekitar mulut. rokhi, frekuensi
Hasil pengkajian: saat menetek anak sering
mengalami kebiruan, kebiruan di kuku napas 22x/menit, frekuensi nadi 100x/menit,
jari, dan sianosis pada sekitar mulut. suhu 39.6 ºC.
Pilihan jawaban:
a. hipertermi
b. risiko cidera
c. risiko kejang berulang
d. ketidakefektifan bersihan jalan napas
e. risiko gangguan perfusi jaringan otak
Pertanyaan soal:
Pilihan jawaban:
a. intoleransi aktivitas
b. gangguan integritas kulit
c. gangguan pola eleminasi
d. kelebihan volume cairan
e. ketidakseimbangan cairan dan elek-
trolit
Pertanyaan soal:
Pilihan jawaban:
a. ansietas
b. intoleransi aktifitas
c. gangguan konsep diri
d. kelebihan volume cairan
e. nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Pertanyaan soal
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
59
Apakah intervensi utama pada kasus?
a. Usapan vagina
Pilihan jawaban b. Colposkopi
c. USG transvaginal
a. Tirah baring
d. Biopsi
b. Masasee uterus
e. Pap smear
c. Observasi tanda-tanda vital
d. Posisi
e. Cek kelengkapan plasenta 70. Seorang perempuan berusia 37 tahun datang
ke poli KIA dengan keluhan keputihan,
gatal dan berbau. Hasil pengkajian pada
68. Seorang perempuan berusia 22 tahun
daerah genital pasien tampak kemerahan
dirawat di ruang nifas dengan keluhan demam
dan lecet. Observasi tanda-tanda vital TD
setelah melahirkan anak ketiga. Hasil
110/70mmHg, frekuensi nadi 88x/menit,
pengkajian karakteristik lochea rubra,
dan frekuensi napas 20x/menit.
menggunakan dua pembalut penuh,
konsistensi cair dan ber- bau busuk. Pertanyaan soal
Observasi tanda-tanda vital TD
Apakah pemeriksaan penunjang pada kasus?
110/70mmHg, suhu 39 C, frekuensi napas
0
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Pilihan Jawaban
Apa tahap fase kehilangan pada kasus Apakah tujuan intervensi keperawatan
di atas? yang sesuai pada kasus tersebut ?
Pertanyaan soal
Pilihan Jawaban
Pertanyaan soal
Pilihan Jawaban
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
a. Conselor
b. Educator
c. Motivator
d. Care giver
e. Advocator
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
a. pemberdayaan
b. proses kelompok
c. binasuasana
d. kemitraan
e. partisipasi
Pertanyaan soal
112.Hasil pengkajian di desa: 35% Penduduk
Apakah masalah keperawatan pada kasus usia produktif mengalami hipertensi se-
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
77
dang-berat. Kader mengatakan 10% dari
Pilihan jawaban
penderita hipertensi mengalami stroke dan
3% mengalami stroke berulang; Masyarakat a. tidak melakukan transfusi darah
terbiasa dengan makanan yang digoreng dan b. tidak melakukan hubungan seks
berlemak. 20% penderita hipertensi jarang c. tidak ciuman antara laki-laki, dan
memeriksakan kesehatan. 90% memiliki perempuan
perilaku merokok. 30% penderita hipertensi d. tidak makan bersama dengan
mengatakan pasrah dengan keadaannya dan pender- ita hiv
terbiasa dengan kehidupannya. Tidak ada ke- e. tidak menggunakan jarum suntik se-
giatan kesehatan di masyarakat yang dapat cara bergantian
diikuti masyarakat.
Pilihan jawaban
Pertanyaan Soal
Pilihan Jawaban
a. nursing home
b. home care
c. acute care
d. respite care
e. day service
Pertanyaan Soal
Pilihan Jawaban
Pertanyaan Soal
Pilihan Jawaban
a. Mengukur JVP
b. Mengukur tekanan darah
c. Menginspeksi area dada
d. Menghitung frekuensi napas
e. Melakukan tes rinne dan swabach
124. Saat operan kepala ruangan mendengarkan ban- 126. Sebagai kepala regu dituntut untuk dapat melaku-
yak keluhan dari keluarga pasien, satu perawat kan banyak aktifitas asuhan dan manajemen di-
tidak izin tidak masuk karena anaknya sakit, ruangan. Setelah mengarahkan asuhan jam
satu kran air di ruangan mati sehingga perawat 08.00 terhadap anggota, dilanjutkan rapat
antri mengambil air. Setelah selesai memberi pengemban- gan dengan kepala ruangan jam
pengar- ahan, kepala ruangan berkata ”Tetap 10.00. Selain itu, jam 12.30 juga masih harus
semangat teman-teman dalam melayani mengawasi pelaksa- naan asuhan klien dan jam
pasien dan kel- uarga” 13.30 harus mengecek dokumentasi asuhan
keperawatan anggotanya.
Pertanyaan soal:
Pertanyaan soal:
Apakah fungsi kepemimpinan yang di
tampilkan kepala ruangan tersebut? Apakah kemampuan yang paling penting harus
dimiliki untuk menjalankan kegiatan tersebut?
Pilihan jawaban:
Pilihan jawaban:
a. mempengaruhi orang lain
b. sebagai motivator a. pengetahuan yang luas
c. sebagai pembuat keputusan b. pengelolaan waktu yang efektif
d. sebagai komunikator c. perencanaan kegiatan yang matang
e. sebagai model d. ketrampilan manajemen klinis
e. manajemen stress
a. value
b. personality 131. Seorang kepala ruangan sedang menyusun jad-
c. perbedaan budaya wal dinas untuk satu bulan ke depan. Setelah
d. banyak tugas jadwal dinas selesai disusun, ia mengumpulkan
e. over load kerja empat orang perawat pelaksana lalu mengatakan
kepada mereka supaya hemat menggunakan ti-
sue cuci tangan dan kassa dalam merawat luka.
129. Seorang ketua tim memimpin diskusi cara
mencegah dan menurunkan angka kejadian Pertanyaan soal:
flebi- tis. Setelah selesai diskusi ketua tim
medampingi perawat pelaksana dan Apakah fungsi manajemen yang dilakukan pada
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
1. Kunci Jawaban: A
Rasional:
Referensi :
2. Kunci Jawaban: A
Rasional:
Referensi :
3. Kunci Jawaban:
C Rasional:
Rasional E : Kriteria triage Non-urgent atau Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing
false triage. respon time bisa Research: Generating and Assessing
sampai 2 jam atau bisa diarah- Evidence for Nursing Practice (9th
kan untuk berobat ke poli ed.). New York, NY: Wolters Kluw-
rawat jalan er Health, Lippincott Williams and
Wilkins.
Referensi :
5. Kunci Jawaban:
B Rasional:
Rasional B : dilakukan pada pasien henti Rasional E : dilakukan pada anak atau bayi
na- pas dan henti jantung yang mengalami henti jantung
dan telah terpasang airway de-
Rasional C : dilakukan untuk memastikan finitive (ETT atau LMA)
elektroda monitoring terpas-
ang baik pada pasien sehingga Referensi :
dapat diinterpretasi kejadian
American HeartAssociation (AHA). (2015).
asistol dengan tepat
Highlights of the 2015 American
Rasional D : dilakukan untuk mengidentifi- Hearth Association Guidelines Up-
kasi kondisi henti jantung dan date for CPR and ECC, from https://
kebutuhan tindakan kompresi eccguidelines.heart.org/wp-content/
uploads/2015/10/2015-AHA-Guide-
Rasional E : Dilakukan untuk gelombang
lines-Highlights-English.pdf
shockable (VF & Pulseless VT)
Referensi :
17. Kunci Jawaban:
American HeartAssociation (AHA). (2015).
D Rasional:
Highlights of the 2015 American
Hearth Association Guidelines Up- Rasional A : IV. Amiodaron 300 mg diberi-
date for CPR and ECC, from https:// kan pada pasien henti jantung
eccguidelines.heart.org/wp-content/ dengan gelombang shockable
uploads/2015/10/2015-AHA-Guide- setelah tindakan DC Shock.
lines-Highlights-English.pdf
Rasional B : RJP dilakukan pada pasien hen-
16. Kunci Jawaban: ti napas dan henti jantung
E Rasional: Rasional C : Flat line protocol dilakukan
Rasional A : dilakukan apabila sudah terpas- untuk memastikan elektroda
ang monitoring EKG dan ge- monitoring terpasang baik
lombang EKG Shockable pada pasien sehingga dapat
diinter- pretasi kejadian
Asystole den- gan tepat
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
79
Rasional D : Pemeriksaan nadi karotis B Rasional:
dilakukan untuk mengidentifi-
kasi kondisi henti jantung dan
kebutuhan tindakan kompresi
Referensi :
D Rasional:
Rasional A: -
Rasional B:
- Rasional
C: -
Rasional D: E3 M5
V4 Rasional E: -
Referensi :
Referensi :
C Rasional:
Rasional A : -
Rasional B : -
Referensi : C Rasional:
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., Rasional A : perfusi perifer tidak efektif
(Eds). (2007). Emergency and Trau- ditandai oleh kebiruan di per-
ma Nursing. Philadelphia: Mosby ifer : wajah, bibir atau kuku
Rasional B : riwayat sesak perlu dikaji un- Rasional E : tidak ditemukan tanda risiko
tuk mengetahui perkembangan kecemasan
penyakit
Referensi
Rasional C : Botol kotor
dapat menjadi sumber infeksi
ke paru-paru
Somantri, Irman (2012). Asuhan Keper-
Rasional D : ujung selang yang berubah po- awatan Pada Klien dengan Ganggu-
sisi atau tidak terendam cairan an Sistem Pernapasan. Salemba Me-
dapat menjadi penyebab kelu- dika. Jakarta. Bab 5.
han sesak
Rasional:
Referensi
Rasional B : lingkungan yang aman mence- Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar
gah risiko injuri saat terjadi keperawatan medikal Bedah. Edisi
ke- jang 8. EGC. Jakarta. Unit 14
Rasional C : tingkat kesadaran memberikan sensorineural.
informasi terkait fungsi susu-
nan saraf pusat
34. Kunci Jawaban : A
Rasional D : perawatan isolasi dapat men-
Rasional:
jauhkan pasien dari rangsang
pemicu kejang Rasional A : aktivitas harus ditingkatkan
untuk memaksimalkan
Rasional E : keluarga dilibatkan sebagai
penggu- naan gula darah
sistem pendukung bagi pasien
Rasional B : terapi insulin dilakukan untuk
Referensi
menurunkan kadar gula darah
khususnya pada pasien dengan
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar
kerusakan pankreas
keperawatan medikal Bedah. Edisi
8. EGC. Jakarta. Unit 15 Rasional C : porsi makan harus diatur untuk
mengontrol kadar gula darah
harian
33. Kunci Jawaban :
Rasional D : berat badan dapat diturunkan
B Rasional:
dengan meningkatkan aktivitas
Rasional A : pembedahan pertama dapat
Rasional E : kadar gula darah diawasi untuk
memberi pengalaman bagi
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
89
mengetahui efektifitas inter-
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar memberi rasa nyaman dan mel-
keperawatan medikal Bedah. Edisi ancarkan sirkulasi darah
8. EGC. Jakarta. Unit IX tentang
DM
B Rasional
Referensi
C Rasional:
Referensi
B Rasional:
Referensi :
43. Kunci Jawaban: B
Rasional D : perlu untuk dilakukan agar ti- Rasional E : adanya riwayat kejang akan
dak terjadi cidera pada anak berdampak pada kerusakan ja-
ringan otak
Rasional E : memungkinkan untuk dilaku-
kan ngt karena adanya kejang Referensi
yang terjadi pada kasus diatas
Hockenberry & Wilson D (2011).
namun belum termasuk tinda-
Essential of pediatric nursing.
kan urgent yang harus dilaku-
Missoury : Mos- by
kan
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Referensi
NANDA International:Nursing Diag-
Hockenberry & Wilson D (2011). noses: Definitions & Classification,
Essential of pediatric nursing. 2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
Missoury : Mos-
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
96
48. Kunci Jawaban:
Rasional A : terdapat data anak ingin segera
D Rasional: sembuh dan kembali ke seko-
lah menunjukkan adanya kece-
Rasional A : keadaan yang lemah akan
masan pada anak
menyebabkan intoleransi aktif-
itas namun masalah ini belum Rasional B : adanya edema pada ekstermitas
menjadi prioritas dapat menyebabkan intoleransi
aktifitas
Rasional B : adanya udema dan
keterbatasan aktifitas akan Rasional C : adanya wajah yang sembab
dapat menyebab- kan kemugkinan dapat menyebab-
gangguan integritas kulit kan gangguan konsep diri pada
anak usia sekolah
Rasional C : adanya keluhan kencing sedik-
it dapat menyebabkan masalah Rasional D : adanya edema mengindi-
eliminasi urin namun belum kasikan kelebihan cairan yang
menjadi prioritas ada didalam tubuh dan ini
men- jadi masalah prioritas
Rasional D : adanya edema mengindi-
yang ha- rus segera dilakukan
kasikan kelebihan cairan yang
tindakan
ada didalam tubuh dan ini
men- jadi masalah prioritas Rasional E : tidak nafsu makan akan ber-
yang ha- rus segera dilakukan isiko adanya gangguan nutrisi
tindakan pada anak
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Diag- 50. Kunci Jawaban:
noses: Definitions & Classification,
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell D Rasional:
Referensi Rasional:
Rasional A : sudah dilakukan pada bulan se- Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
belumnya (2013).Keperawatan Maternitas (1-
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Rasional B : belum waktunya diberikan
Rasional C : tepat waktunya pemberian
59. Kunci Jawaban: A
pada
saat ini Rasional:
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
100
Rasional A : rumus menggunakan mc.
donald dengan TFU x 8 : 7= vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
hasil dalam minggu
Rasional B : rumus menghitung usia ke- 61. Kunci Jawaban: B
hamilan
Rasional:
Rasional C : rumus menghitung usia ke-
hamilan dengan menghitung Rasional A : -
TFU Rasional B : Anak 2 hidup (P2), Abortus 1 x
Rasional D : rumus menghitung usia ke- (A1), Kehamilan ke 4 (G4)
hamilan dengan menghitung Rasional C : -
HPHT
Rasional D : -
Rasional E : rumus menghitung usia ke-
hamilan dengan menghitung Rasional E : -
tanggal kunjungan
Referensi
Referensi
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013).Keperawatan Maternitas (1-
(2013).Keperawatan Maternitas (1- vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
62. Kunci Jawaban: A
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
(2013).Keperawatan Maternitas (1- (2013).Keperawatan Maternitas (1-
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
101
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
gesteron
Rasional E : Kurangnya pengetahuan terjadi
63. Kunci Jawaban: C karena ibu kurang mendapat-
kan informasi
Rasional: tan hormone estrogen dan pro-
Rasional A : Vulva hygiene bertujuan untuk
menjaga kebersihan pada daer-
ah vulva.
Rasional B : Pendidikan kesehatan
diberikan agar pasien
mengetahui cara perawatan
luka.
Rasional C : Perawatan luka episiotomi
dilakukan agar penilaian REE-
DA tidak menunjukkan infeksi
Rasional D : Mobilisasi dini bertujuan
agar sirkulasi darah ke daerah
perineum lancar
Rasional E : Nutrisi dianjurkan tinggi kalori
dan protein untuk memperce-
pat pertumbuhan luka
Referensi
Rasional:
B Rasional:
A Rasional:
Referensi
70. Kunci Jawaban: A
Rasional:
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Mental Health Nursing: Concept Rasional A : penjelasan tentang pentingnya
of Care in Evidence Based Practise medikasi dan prinsip 7 benar
obat untuk mengontrol halusi-
(6thEd). F.A. davis Company nasi (sp 2)
Rasional B : melatih klien mengontrol den-
73. Kunci Jawaban: B gan melawan halusinasi (sp 1)
Rasional: Rasional C : mendiskusikan dan menyusun
jadwal kegiatan bersama klien
Rasional A : salah satu terapi modalitas un- untuk membentu mengalihkan
tuk membantu anggotanya ber- halusinasi (sp 4)
hubungan dengan orang lain
serta mengubah perilaku de- Rasional D : melatih klien mengalihkan ha-
struktif yang dilakukan dalam lusinasi dengan berbincang
kelompok dengan orang lain (sp 3)
Rasional B : terapi dengan menggunakan Rasional E : keseluruhan latihan untuk men-
aliran listrik dengan konvul- gontrol halusinasi (menghar-
sator untuk mengubah neuro- dik, cara obat, bercakap-cakap,
kimia otak dan kegiatan terjadwal)
Rasional C : modifikasi dan manipulasi Referensi :
lingkungan untuk mendukung
proses penyembuhan klien Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nur-
Rasional D : psikoterapi untuk penanganan haeni, N. (2011). Keperawatan
stress keluarga dan meningkat- Kese- hatan Jiwa Komunitas,
kan partisipasi aktif keluarga
CMHN (Ba- sic Course). Jakarta:
dalam perawatan klien
EGC.
Rasional E : upaya pembatasan mobilitas
fisik klien untuk mencegah Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
perilaku mencederai diri,
Mental Health Nursing: Concept
orang lain dan lingkungannya
of Care in Evidence Based Practise
(6thEd). F.A. davis Company
Referensi : Keliat, B.A & Prawirowiyono, A. (2014).
Jawaban: A
Rasional:
Rasional A : merupakan tindakan utama
pada klien dengan
percobaan bunuh diri
disamping mendapa- tkan
pengawasan yang ketat
Rasional B : dilakukan saat klien
sudah
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric
Mental Health Nursing, fifth edition.
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lip-
pincot William & Wilkins.
Rasional:
Rasional A : untuk menentukan apakah
klien mampu atau tidak
mampu menghadapi keadaan
lingkun- gan yang tidak
menguntungkan
Rasional B : salah satu teknik komunikasi,
perawat menerima klien den-
gan respect tanpa menilai atau
mengadilinya secara positif
atau negative, klien akan
mera- sa dihargai tanpa syarat
Rasional C : dilakukan pada fase pra inter-
aksi
Rasional D : dukungan yang diberikan
dapat mengurangi stressor bagi
klien
Rasional E : untuk menekankan bahwa per-
awat hadir dengan tulus untuk
klien sehingga mendukung
mendukung untuk komunikasi
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
112
Referensi : Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric
Mental Health Nursing, fifth edition.
Carson, V.B. (2000). Mental Health
Nurs- ing: The nurse-patient
journey. (2th ed.). Philadelphia:
W.B. Sauders Company
E Rasional:
Rasional A : memblokir/menghindari
peris- tiwa-peristiwa yang
menimgul- kan rasa sakit
dan cemas diluar kesadaran
Rasional B : menyalahkan orang lain atau
objek mengenai kesulitannya
sendiri yang tidak baik
Rasional C : mengubah dorongan-
dorongan yang tidak dapat
diterima men- jadi
kebalikannya (dapat diteri-
ma)
Rasional D : menutupi kelemahan dengan
menonjolkan sifat yang baik
Rasional E : mengarahkan dorongan-
doron- gan/kemarahan yang
tidak se- suai pada sejumlah
orang atau objek sehingga
dorongan aslin- ya
terselubung atau tersem-
bunyi
Referensi :
Referensi : Rasional:
Rasional A : penting dikaji untuk mengeta-
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. hui jenis halusinasi pendenga-
(2016). Prinsip dan Praktik Keper- ran klien (mis.halusinasi perin-
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi tah)
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin- Rasional B : menentukan intervensi khusus
gapore) Pte Ltd. pada waktu terjadinya halusi-
nasi
Rasional C : dilakukan untuk mengetahui
89. Kunci Jawaban: A
respon klien saat halusinasi
Rasional: muncul
Rasional:
Rasional A : respon dari kehilangan dapat
berupa perilaku mencederai
diri dan lingkungannya
Rasional B : respon emosi terhadap kehi-
langan secara aktual maupun
potensial yang diekspresikan
secara berlebihan
Rasional C : keadaan berkurangnya moti-
vasi dan kemampuan untuk
melakukan perawatan diri
Rasional D : respon mondar-mandir, tegang
dapat menjadi tanda dari risiko
perilaku kekerasan
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
117
93. Kunci Jawaban:
C Rasional:
Rasional A : menyimpulkan sesuatu
tanpa adanya bukti atau fakta yang cukup
Rasional B : menentukan nilai diri
berdasar pada penerimaan orang lain
Rasional C : menyimpulkan secara
berlebi- han / membesar –
besarkan tentang suatu hal
kejadian tunggal
Rasional D : menyimpulkan bahwa
dirinya tahu apa yang orang lain pikirkan
Rasional E : kecenderungan individu
untuk mengambil suatu hal
negat- if dalam situasi
tertentu, terus
memikirkannya, sampai akh-
irnya mempersepsikan
seluruh situasi tersebut
sebagai hal yang negatif pula
Referensi :
Referensi :
96. Kunci Jawaban: C
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Rasional:
Mental Health Nursing: Concept
Rasional A : klien dengan penurunan keada-
of Care in Evidence Based Practise
ran tidak mengindikasikan
(6thEd). F.A. davis Company. dilakukannya tindakan isolasi
atau seklusi
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch.
(2007).Psychiatric Mental Health Rasional B : klien dengan gangguan inter-
aksi tidak mengindikasikan
Nursing, third edition.New dilakukan isolasi
York:Thomson Delmar Learning
Rasional C : klien dengan riwayat bunuh
diri perlu pengawasan ketat se-
95. Kunci Jawaban: C hingga tidak dibiarkan untuk
sendiri seperti saat dilakukan
Rasional: isolasi/seklusi
Rasional A : tindakan untuk membatasi mo- Rasional D : klien halusinasi tanpa risiko
bilitas klien mencederai tidak diindikasikan
untuk isolasi
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
119
Rasional E : klien dengan waham tanpa
risiko mencederai tidak diind- (6thEd). F.A. davis Company.
ikasikan untuk isolasi
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric
Referensi : mental health nursing. 4 ed. Austra-
lia: Delmar CENGAGE learning
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Mental Health Nursing: Concept
of Care in Evidence Based Practise 98. Kunci Jawaban: E
(6thEd). F.A. davis Company. Rasional:
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch. Rasional A : dilakukan setelah ada kese-
pakatan tindakan yang akan
(2007).Psychiatric Mental Health
dilakukan secara terjadwal
Nursing, third edition.New
York:Thomson Delmar Learning Rasional B : untuk mengetahui kebutuhan
klien yang tidak terpenuhi aki-
bat wahamnya (sp 3)
97. Kunci Jawaban: C Rasional C : untuk melatih klien melakukan
kemampuan positif yang
Rasional:
masih dimiliki (sp 4)
Rasional A : keluarga perlu untuk menyem-
Rasional D : untuk meningkatkan pengeta-
paikan kondisi klien pada
huan dan kepatuhan klien terh-
kelu- arga untuk memberikan
adap obat (sp 2)
asuhan keperawatan keluarga
Rasional E : melatih klien untuk berorien-
Rasional B : jadwal kegatan harian penting
tasi terhadap nama, waktu, dan
untuk mmpertahankan perilaku
tempat/lingkungan (sp 1, tin-
adaptif klien
dakan pertama yang biasanya
Rasional C : evaluasi dan reinforcement dilakuakn setelah mengidenti-
penting dilakukan saat klien fikasi waham)
mampu melakukan tugas atau
Referensi :
tindakan(perilaku kostruktif)
yang telah disepakati
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Rasional D :perilaku adaptif klien perlu un-
Mental Health Nursing: Concept
tuk terus dipertahankan dan
ditingkatkan of Care in Evidence Based Practise
(6thEd). F.A. davis Company.
Rasional E : perencanaan pulang dilaku-
kan setelah evaluasi dan klien Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric
mampu untuk mandiri untuk
memastikan klien melanjut- mental health nursing. 4 ed. Austra-
kannya di rumah lia: Delmar CENGAGE learning
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric Rasional B : fungsi mandiri yang tidak ter-
gantung pada tenaga kesehatan
mental health nursing. 4 ed. Austra- lain termasuk dalam
lia: Delmar CENGAGE learning pengambi- lan keputusan
Rasional C : fungsi perawat dalam melak-
100. Kunci Jawaban: B sanakan kegiatan atas pesan
atau instruksi dari perawat lain
Rasional: seperti tugas pelimpahan
120. Kunci
Jawaban: A
Rasional:
Rasional A : definisi pola napas tidak
efektif adalah
ketidakmampuan proses
sistem pernapasan :
inspirasi dan atau ekspirasi
untuk mem- berikan
ventilasi yang adekuat
Rasional B : kebutuhan cairan dan
elektro- lit adalah suatu
proses dina- mik karena
metabolisme tu- buh
membutuhkan perubahan
yang tetap untuk melakukan
respons terhadap keadaan
fi- siologis dan lingkungan.
Ke- seimbangan cairan
adalah es- sensial bagi
kesehatan. Dengan
kemampuannya yang sangat
besar untuk menyesuaikan
diri, tubuh mempertahankan
kes- eimbangan, biasanya
dengan proses-proses faal
(fisiologis) yang terintegrasi
yang menga- kibatkan
adanya lingkungan sel yang
relatif konstan tapi dina-
mis. Kemampuan tubuh
untuk mempertahankan
keseimban- gan cairan ini
dinamakan “ho- meostasis”
Rasional C : ketidakmampuan
memodifi-
Sitorus, R. (2007). Model Praktik Keper- Rasional D : punya wibawa dan aura ter-
tentu
awatan Profesional; Jakarta: EGC
Rasional E : melakukan komando tanpa
memberi kesempatan untuk
128. Kunci jawaban : A mengemukan pendapat
Rasional: Referensi
Rasional A : nilai-nilai yang diyakini kebe-
narannya oleh seseorang akan Nursalam. (2012). Kepemimpinan dan
dibawa dalam pekerjaan Ma- najemen. Jakarta: EGC
Rasional B : integritas kepribadian seseo-
rang. Tidak ada data tentang
130. Kunci Jawaban: E
perbedaan integritas
Rasional:
Rasional C : keanekaragaman budaya yang
berpengaruh terhadap persepsi Rasional A : berfungsi untuk merubah
disiplin kerja persepsi, pendapat dan penge-
tahuan staf
Rasional D : banyaknya tugas yang diber-
ikan kepada seseorang akan Rasional B : untuk memberikan semangat
mempengaruhi disiplin kin- atau support kepada staf bisa
erjanya. Tidak ada data yang dari perilaku dan komunikasi
menjelaskan bahwa perdebatan yang dilakukan
karena tugas yang tidak tertan-
gani Rasional C : untuk menentukan suatu ke-