Anda di halaman 1dari 185

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS

1
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
PROGRAM STUDI PROFESI NERS

PANITIA NASIONAL UJI KOMPETENSI MAHASISWA


PENDIDIKAN KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN KEBIDANAN
DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
2018

i
TIM PENYUSUN:

Moh Syafar Sangkala, S.Kep., Ners., MANP (F.Kep - UNHAS)


Irawan Danismaya, S.Kep., Ners., M.Kep (STIKes Sukabumi)
Yuni, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Kep.An (FIK-UNAIR)
Irna Nursanti, Dr.Kep., S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Mat (FIK-
UMJ) Dr. Ariyanti Saleh, SKp., M.Kes (F.Kep - UNHAS)
Rosalina Tambunan, S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Kom (STIKes Immanuel)
Dr. Fery Mendropa. S.Kep., Ners., M.Kep., Sp.Kom (STIkes Karsa
Husada) Dwi Nurviyandari Kusuma Wati, Ns., S.Kep., MN (FIK-UI)
Blacius Dedi, Dr.Kep., SKM., M.Kep (STIKes
Immanuel)

KONTRIBUTOR:

Masfuri, S.Kp., MN
Erna Wati, S.Kp., M.Kep.,
Sp.KMB Tuti Herawani, S.Kp.,
MN.
Ns. Fajar Susanti, S.Kep., M.Kep., Sp,Kep.Kom.

EDITOR:

Masfuri, SKp, MN
Moh. Syafar Sangkala, S.Kep., Ns., MANP

ii
KATA PENGANTAR

Tenaga kesehatan adalah salah satu faktor terpenting dalam mendukung fungsi sistem pe-
layanan kesehatan. Dibutuhkan tenaga kesehatan yang kompeten dan berdedikasi dalam jumlah dan
sebaran yang baik untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya secara optimal. Peningkatan kual-
itas pendidikan tenaga kesehatan adalah salah satu langkah strategis untuk meningkatkan keterse-
diaan tenaga kesehatan berkualitas dan memiliki kompetensi yang relevan untuk menjalankan
sistem pelayanan kesehatan. Salah satu upaya untuk mendorong percepatan peningkatan dan
pemerataan kualitas pendidikan tenaga kesehatan adalah dengan meningkatkan kendali mutu
lulusan pendidikan. Uji kompetensi nasional adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan
proses pendidikan dan menajamakan pencapaian relevansi kompetensi sesuai dengan standar
kompetensi yang diperlukan masyarakat.

Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta
didik pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang Kesehatan. Uji Kom-
petensi Nasional diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan Organisasi Profesi.
Penyelenggaraan dilaksanakan oleh Panitia Penyelenggara yang ditetapkan melalui Keputusan
Men- teri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Ujian ini ditujukan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan yang memenuhi standar kompetensi kerja. Selain hal tersebut, Uji Kompetensi
Nasional dapat dijadikan sebagai bagian dari penjaminan mutu pendidikan.

Berdasarkan pada UU Nomor 12 Tahun 2012 pasal 44 telah dijelaskan tentang kewenangan pem-
berian sertifikat kompetensi, namun belum dijelaskan mekanisme proses sertifikasinya. Untuk itu
Pemerintah berkewajiban menyediakan standar sistem uji kompetensi yang berlaku secara nasional
untuk menjamin mutu pelaksanaan uji kompetensi. Secara lebih teknis, telah terbit UU No 36 tahun
2014 tentang tenaga kesehatan dan UU No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan, secara lebih tegas
mengamanatkan adanya uji kompetensi secara nasional. Sesuai dengan pasal 21 ayat (7) UU No. 36
tahun 2014 atau pasal 16 ayat (7) UU No. 38 tahun 2014, tata cara pelaksanaan Uji Kompetensi
diatur dengan Peraturan Menteri , dalam hal ini adalah Kementerian Ristek dan Dikti.

Untuk memperjelas pelaksanaan Uji Kompetensi Nasional bagi para calon peserta, maka perlu
disusun buku ini. Diharapkan buku ini dapat dijadikan acuan bagi persiapan calon peserta
memahami proses pendaftaran, persiapan menghadapi soal ujian, dan cara mengerjakan soalnya
dengan lebih baik.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................i
TIM PENYUSUN............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iv
BAB I PESERTA UJI KOMPETENSI..........................................................................5
BAB II CARA MENGERJAKAN SOAL......................................................................6
BAB III KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI NASIONAL.......................................9
BAB IV LINGKUP DAN ISI MATERI SUB BIDANG KEILMUAN........................11
A. Keperawatan Gawat Darurat dan Bencana.......................................................11
B. Keperawatan Dewasa (KMB)...........................................................................13
C. Keperawatan Anak............................................................................................17
D. Keperawatan Maternitas...................................................................................19
E. Keperawatan Jiwa.............................................................................................21
F. Keperawatan Komunitas...................................................................................23
G. Keperawatan keluarga......................................................................................26
H. Keperawatan gerontik......................................................................................29
I. Kepemimpinan dan Manajemen Pelayanan Keperawatan................................31
BAB V SOAL LATIHAN............................................................................................35
BAB VI KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN..................................................71

iv
BAB I
PESERTA UJI KOMPETENSI
C
alon peserta didaftarkan secara kolektif dengan kurikulum KBK 2010. Syarat ini
oleh program studi calon peserta. Me- ditambahkan dengan sudah lulus sarjana
kanisme pemberitahuan dari program
studi kepada para calon peserta (lulusan) berma-
cam-macam tergantung pengelola program
studi. Informasi mengenai persyaratan, waktu dan
biaya pendaftaran dapat dilihat di laman
http://ukners. ristekdikti.go.id. Seluruh
persyaratan peserta ha- rus dipenuhi, jika ada
salah satu dari persyaratan tersebut tidak
dipenuhi, proses pendaftaran tidak dapat
dilakukan.

Berikut ini adalah ketentuan pendaftaran


peserta uji kompetensi nasional secara daring
(online):

1. Peserta Uji Kompetensi:

a) Mahasiswa yang telah menyelesaikan


program pendidikan dari institusi
pendidikan yang memiliki izin
opera- sional program studi dari
Dirjen Dikti yang masih berlaku.
Yang dimaksud dengan
menyelesaikan program pen- didikan
ialah sudah menyelesaikan seluruh
proses pembelajaran baik di kelas,
laboratorium dan klinik-komu- nitas
namun belum menerima ijazah saat
didaftarkan. Tanda bukti yang
diperlukan adalah surat keterangan
yudisium bagi yang belum wisuda
atau Ijazah bagi yang telah di
wisuda.

b) Mahasiswa profesi Ners yang lulus


sejak 1 Agustus 2013, sudah memili-
ki ijazah namun belum lulus uji
kom- petensi (retaker).

2. Jumlah SKS yang telah diselesaikan ada-


lah 2 semester atau minimal 25 SKS den-
gan kurikulum 2008 atau minimal 36 SKS
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

5
keperawatan (S.Kep) yang dibuktikan den-
gan IPK sarjananya (S.Kep).

3. Mahasiswa harus terdaftar di Pangka-


lan Data Perguruan Tinggi atau PD Dikti
(https://forlap.ristekdikti.go.id).

4. Mahasiswa dari program studi atau insti-


tusi yang sedang dalam proses pembinaan
oleh Kemristekdikti, tidak diperkenankan
mengikuti Uji Kompetensi Nasional.
Status boleh tidaknya mahasiswa tersebut
diberi- tahukan kepada Panitia oleh
Kopertis bagi PTS dan oleh Direktorat
Penjaminan Mutu bagi PTN.
BAB II
CARA MENGERJAKAN SOAL

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

5
D
alam menghadapi ujian, peserta harus lam pilihan jawaban TIDAK ADA semua
tetap tenang, fokus dan percaya diri. jawaban benar atau bukan salah satu jawa-
Awali dengan doa sebelum mengerja- ban diatas.
kan soal. Jangan berpikir apa yang tidak bisa,
tapi pikirkan bahwa, Saya bisa. Berikut ini 5. Vignette biasanya berisi kasus klinis. Per-
adalah be- berapa cara praktis atau tips hatikan 3 hal penting: keluhan utama
mengerjakan soal uji kompetensi nasional. yang ditampilkan, data klinis yang disa-
jikan dan tempat pelayanan yang terjadi
1. Prioritaskan jawab soal yang mudah, jan- dalam kasus tersebut. Kemampuan men-
gan terpaku pada soal yang sulit. Namun ghubungkan 3 hal penting tersebut dapat
pada akhir waktu ujian, pastikan semua membantu mengarahkan untuk mengeli-
soal dijawab dengan menggunakan logi- mininasi empat pengecoh (distractor) dan
ka umum. Jawaban benar nilai positif 1 mencari satu pilihan jawaban yang
dan tidak ada nilai negatif (penguran- paling tepat.
gan) untuk jawaban yang salah, maka
isi semua jawaban soal. 6. Yang perlu diingat, semua pilihan jawa-
ban adalah homogen, tidak ada yang
2. Baca dengan cepat setiap kata tam- pak mencolok salah atau berbeda.
(skimming). Kecepatan membaca ideal Pilihan hanya dari rentang dari kurang
untuk ujian nasi- onal adalah 300 kata per tepat hingga sangat tepat, atau rentang
menit. Lebih cepat lebih baik. Jika dengan baik dan sangat baik. Pengecoh dibuat
skiming belum bisa dipahami, baca setiap berdasarkan ken- yataan lapangan.
kata penting (scan- ning) dan buatlah Ketepatan pilihan jawa- ban sangat
analisa dan keputusan hanya berdasarkan dipengaruhi oleh pemahaman teori dan
data dan pertanyaan yang tertulis saja. kata kunci.
Hindari bercampurnya data dan asumsi
dalam menjawab soal. 7. Perhatikan kata-kata kunci dalam per-
tanyaan, seperti diagnosa prioritas atau
3. Waktu rata-rata yang digunakan untuk prioritas diagnosa, prioritas tindakan, tin-
menjawab soal adalah 60 detik. Perhati- dakan terpenting atau tindakan prioritas.
kan waktu yang tersisa untuk memilih soal Bentuk lain bisa berupa kata-kata seperti
yang bisa dikerjakan dengan baik. Secara tindakan pertama, tindakan awal, tindakan
umum 60 detik dinggap waktu yang cukup segera, segera, awalnya, pertama, atau pri-
untuk mengerjakan satu soal. Jangan oritas. Kata-kata kunci ini adalah modal
terge- sa-gesa, fokus pada jawaban soal. untuk fokus memilih jawaban yang semua
4. Pahami struktur soal. Struktur soal terdi- tampak benar.
ri atas: vignette atau kasus dilanjutkan 8. Bacalah setiap pilihan jawaban yang ter-
dengan pertanyaan dan diakhiri dengan sedia sebelum menjawab. Eliminasi atau
5 pilihan jawaban (a, b, c, d, e). Dalam abaikan pilihan jawaban yang salah atau
soal uji kompetensi nasional, hanya dise- ti- dak mungkin. Fokuskan logika pada
diakan hanya 1 PILIHAN jawaban benar. jawa- ban yang mungkin berdasarkan pada
Berbeda dengan soal pada umumnya, da- kata penting dalam vignette dan kata kunci

7
per-

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

6
tanyaan. Bila tidak yakin, baca ulang per-
mencegah timbulnya masalah
tanyaan sebelum memutuskan pilihan.
lain.
9. Dasar pilihan jawaban disesuaikan den-
o Prioritas waktu. Misalnya
gan keadaan atau setting kasus dalam vi-
adalah tindakan, maka pilihlah
gnette.
sesuai dengan kata kunci yang
- Prinsip umum adalah sesuai dengan terdapat dalam pertanyaan.
teori keperawatan (bio-psiko-so- Jika ditanyakan prioritas perta-
sial-spriritual) dari klien yang di- ma, maka carilah jawaban
gambarkan dalam vignette. Prinsip yang menunjukan bahwa
ini bergantung juga pada banyak hal, tindakan tersebut harus
misalnya setting pelayanan. dilakukan perta- ma kali
sebelum tindakan lain, bahkan
- Bila setting atau lokasi kejadian ka- yang tindakan terpent- ing lain
sus berupa kegawatdaruratan, memerlukan tindakan tersebut
maka cara umum memilih prioritas dilakukan terlebih da- hulu.
berdasarkan masalah ABC (airway, Namun jika pertanyaan
breathing, circulation). Perkecualian berfokus pada tindakan utama,
pendekatan ABC untuk algoritma maka pilihlah hal terpenting
Bantuan Hidup Dasar yang CAB, yang harus dilakukan sesuai
berdasarkan katagori triase yang kebutuhan kasus dalam vignet.
berlaku (merah, kuning, atau hijau)
atau masalah ethik keperawatan. - Kasus komunitas, manajemen, etik
dan hukum atau pengembangan pro-
- Bila kejadian kasus dalam vignette fesionalisme tidak dapat menggu-
di ruang rawat atau non gawat nakan pendekatan kasus klinis gawat
darurat, hirarki kebutuhan Maslow darurat dan ruang rawat. Pendekatan
(fisiolo- gis, rasa aman, kasih sayang logika umum dapat digunakan jika
hingga aktualisasi diri) dapat logika secara teoritis tidak dikuasai.
dijadikan ac- uan memilih jawaban
yang benar. Dalam memilih 10. Selanjutnya, diperlukan pengetahuan kisi
kebutuhan fisiologis (berlaku juga kisi atau proporsi soal di bab III dan lingk-
dalam setting gawat darurat) juga up dan materi sub bidang keilmuan di bab
terdapat prioritas yang harus IV. Bacalah materi hingga selesai dari topik,
ditetapkan. sub topik dan elemen hingga mengerti dan
benar-benar paham. Bacalah buku sumber
o Prioritas utama atau yang dimiliki untuk memahami topik atau
terpent- ing. Misalnya adalah sumber rujukan lain seperti yang terdapat
diagno- sa, maka pilihlah yang dalam buku ini.
paling penting, paling
mengancam ke- hidupan. 11. Pada setiap sub bidang ilmu, contohnya
Intervensi juga mer- upakan keperawatan gawat darurat terdapat contoh
yang paling penting, soal. Kerjakanlah soal tersebut dengan tips
berdampak besar dan atau bisa
7
PROGRAM STUDI PROFESI NERS

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL

6
nomor 2-9 diatas tanpa melihat pembaha-
san soal dan kunci jawaban.

12. Pahami pembahasan. Jika belum mengerti,


baca kembali buku sumber yang disarank-
an. Jika buku sumber sudah memahami
na- mun jawaban belum sesluai dengan
kunci, baca kembali tips no 3-9 diatas.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


8
7
BAB III
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI NASIONAL
K
isi-kisi soal atau Blueprint adalah asuhan keperawatan. Pada pendidikan DIII lebih
kerangka dasar yang merupakan pe- fokus pada asuhan keperawatan.
doman yang di gunakan untuk meran-
cang pengembangan soal uji kompetensi nasion- Tabel 1. Proporsi Distribusi Soal Berdasarkan
al. Soal ujian dibuat sesuai blueprint agar dapat Sub Bidang Keilmuan
menjamin asuhan keperawatan yang diberikan No Keilmuan Persentase
aman dan efektif serta menggambarkan karak- 1 Keperawatan Medikal Bedah 25-37%
ter utama perawat (DIII atau Ners) sesuai den-
2 Keperawatan Maternitas 8-14%
gan standar kompetensi kerja yang diharapkan.
Kurikulum pendidikan biasanya mengacu stan- 3 Keperawatan Anak 8-14%
4 Keperawatan Jiwa 8-14%
dar kompetensi kerja untuk lulusan dalam proses
5 Keperawatan Keluarga 8-14%
pendidikanya. Pengetahuan calon peserta terha- 6 Keperawatan Gerontik 3-9%
dap kisi-kisi soal juga amat penting untuk mem- 7 Manajemen Keperawatan 3-9%
persiapkan materi ujian lebih proporsional. 8 Keperawatan Gawat Darurat 3-9%
9 Keperawatan Komunitas 3-9%
Blue- print terdiri dari 7 (tujuh) tinjauan
penilaian yaitu area kompetensi; domain Tabel 1 diatas menjelaskan tentang pro-
kompetensi; bidang keilmuan; proses porsi soal dari sub bidang keilmuan
keperawatan; upaya kesehatan; kebutuhan dasar keperawatan. Dalam tabel diatas tidak
manusia dan sistem tubuh (tabel blueprint disebutkan sub keilmuan lain yang diajarkan
lengkap terlampir). Ketujuh tinjauan mencadi selama kuliah. Proporsi di- atas sejalan dengan
acuan dalam meramu dan membuat ka- sus atau rerata jumlah jam dalam kurikulum dan sesuai
vignet soal aplikatif sesuai dengan situ- asi dengan asumsi kebutu- han pemenuhan
praktik atau kasus klien dan pertanyaan serta kompetensi standar kerja yang diperlukan dalam
pilihan jawabanya. Pada buku ini akan praktik yang aman dan efektif sebagai perawat.
dijelaskan hal umum yang perlu diketahui Selain proporsi diatas, terdapat proporsi
sebagai bahan ac- uan belajar calon peserta uji berdasarkan kebutuhan dasar manusia pada
kompetensi nasional. mayoritas sub bidang keilmuan seperti di-
jelaskan dalam tabel.
Diagram 1. Proporsi Jumlah Soal Tinjauan I
(Kerangka Kompetensi) Tabel 2. Proporsi Soal Berdasarkan
Kebutuhan Dasar Manusia

No Kebutuhan Dasar Prosentase


1 Oksigenasi 10-14%
2 Cairan dan elektrolit 10-14%
3 Nutrisi 10-14%
4 Aman dan nyaman 10-14%
5 Eliminasi 7-11%
6 Aktivitas dan istirahat 7-11%
7 Psikososial 7-11%
8 Komunikasi 7-11%
9 Belajar 3-7%
10 Seksual 3-7%
11 Nilai dan keyakinan 3-7%
Diagram diatas menjelaskan bahwa pro-
porsi terbesar soal adalah asuhan dan
manajemen PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
Bagaimana memaknai tabel 1 dan tabel 2 dia-
tas? Berikut ini adalah contoh penjelasan Keper-
awatan Medikal Bedah (KMB) yang dapat digu-
nakan untuk menjelaskan sub bidang keilmuan
yang lain kecuali manajemen dan komunitas.
Satu paket soal terdiri atas 180 soal, KMB
memi- liki proporsi 25-37%, jika asumsi paket
tersebut terdapat 28% soal KMB, maka akan ada
50 soal KMB, dari 50 soal KMB terdapat soal
terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar
oksigenasi sebanyak 10-14% atau sekitar 5-7
soal. Dari 5-7 soal diatas, topik apa saja yang
berpotensi diujik- an dapat dilihat dalam tabel
Lingkup dan Materi Sub Bidang Keilmuan.

Selain tiga tinjauan yang telah dijelas-


kan diatas, ada 4 tinjauan lain yang akan diin-
tegrasikan dalam soal. Tinjauan tersebut adalah
tingkatan pengetahuan (kognitive, prosedural,
afektif). Tingkatan kognitif soal adalah berpikir
kritis, maka tidak akan ada soal ingatan murni
(recall), semua soal aplikatif dengan menginte-
grasikan data dalam kasus. Soal prosedural ada-
lah soal terkait kasus hitung menghitung dengan
rumus, seperti tetesan infus, GCS, tingkat ket-
ergantungan serta soal terkait prosedur tindakan
keperawatan. Soal afektif berkisar pada penge-
tahuan afektif atau sikap terbaik perawat dalam
menjalankan praktik keperawatan. Tinjauan lain
yang diintegrasikan adalah proses keperawatan
(pengkajian, diagnosa, perencanan,
implementasi dan evaluasi), upaya kesehatan
(promotive, pre- ventive, kurative dan
rehabilitative), dan sistem tubuh dan kesehatan
(pernafasan, kardiovaskular dan lain
sebagainya). Untuk itu, pastikan memili- ki
pemahaman lengkap dari setiap lingkup materi
dari sub bidang keilmuan.

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


10
BAB IV
LINGKUP DAN ISI
MATERI SUB BIDANG KEILMUAN
P
ada bab ini akan dijelaskan matrik ma- 3. Powers, R., & Daily, E.

teri sesuai sub bidang keilmuan. Metode (2010). International Disaster


Nursing [electronic resource].
Cambridge, UK: Cambridge
penjabaran materi dalam matrik pada University Press.

setiap sub bidang keilmuan tidak sama. Dihara- 4. NANDA International Inc.
(2014). Nursing Diagnoses:

pkan dapat menambah wawasan pembaca. Perlu Definitions & Classifications


2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
UK: Wiley Blackwell.
diingat, matrik ini hanya gambaran umum, soal ASKEP Gawat
Darurat
2
uji kompetensi kemungkinan besar pada lingkup 5. Polit, D. F., & Beck, C. T.
a. Prinsip pendokumentasian (2012). Nursing Research: Gen-
materi ini. Namun, bisa juga terdapat soal diluar dalam kondisi gawat erating and Assessing Evidence
darurat & bencana for Nursing Practice (9th ed.).
yang tertulis dalam matrik umum ini yang masih b. ASKEP Gadar & Bencana New York, NY: Wolters Kluwer
Health, Lippincott Williams and
dalam lingkup kompetensi seorang lulusan Ners. Wilkins.

A. 2. Pengkajian & prioritas pasien gawat


A. Keperawatan Gawat Darurat dan darurat
Bencana No Sub Topik Elemen Referensi

Deskripsi

Modul Mata Ajar Keperawatan Gawat


Darurat dan Bencana merupakan salah satu
modul untuk mencapai kompetensi utama
Initial a. Primary Survey
perawat sebagai pemberi palayanan kes- 1.
Assessment b. Secondary Survey

ehatan (care giver), khususnya pelayanan 1. Curtis, K., Ramsden,


C., & Friendship, J., (Eds).
keperawatan yang terkait dengan kegawat- (2007). Emergency and Trauma
Nursing. Philadelphia: Mosby.

daruratan dan bencana. Dengan demikian,


2. Kurniati, A., Trisyani, Y.,
mahasiswa akan memperoleh suatu bentuk Ter- esia, S. I. M., (Editors).
(2018). Keperawatan Gawat

keilmuan dan keterampilan yang kompre- Darurat dan Bencana Sheehy


(1st Indonesia ed.). Singapore:
Elsevier.
hensif dalam asuhan keperawatan gawat
darurat dan bencana, yang akan dapat di- a. Prinsip Triage
b. Emergency Triage
3. Powers, R., & Daily, E. (2010).
International Disaster Nursing
2. Triage [electronic resource]. Cam-
gunakan dalam pekerjaannya nanti sebagai c. Disaster Triage
bridge, UK: Cambridge Univer-
sity Press.
ners dengan kualifikasi KKNI level 7.

A. 3. Manajemen Awal Kegawat-daruratan


A. 1. Menjelaskan konsep & asuhan
No Sub Topik Elemen Referensi
keper awatan gawat darurat dan
bencana. a. RJP Dewasa
b. RJP Anak
Bantuan Hidup
1 c. RJP Bayi
No Sub Topik Elemen Referensi Dasar

1. Curtis, K., Ramsden, C., &


Friendship, J., (Eds). (2007).
1. Curtis, K., Ramsden, Emergency and trauma nursing.
C., & Friendship, J., (Eds). Philadelphia: Mosby.
a. Airway Management
(2007). Emergency and Trauma
(dengan atau tanpa
a. Konsep & Karakteristik Nursing. Philadelphia: Mosby. 2 AB Management
alat)
ke gawat-daruratan dan b. Breathing management 2. Kurniati, A., Trisyani, Y.,
bencana Teresia, S. I. M. (2018). Keper-
2. Hoyt, K. S., & Self- ridge-
b. Prinsip umum penanganan awatan Gawat Darurat dan Ben-
Thomas, J. (2007). Emer- gency
gawat darurat dan cana Sheehy (1st Indonesia ed.).
Konsep Keper- Nursing Core Curriculum (6th
bencana Singapore: Elsevier.
awatan Gawat ed.). Missouri, MO: Saun- ders
c. Aspek etik & legal kega
darurat dan Elsevier. Kegawat-daru-
1 wat-daruratan dan bencana
bencana ratan shock &
d. End of life issue di kep. 3 a. Kegawatdaruratan shock
resusitasi cairan
Gawat darurat b. Resusitasi cairan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


11
a. Prinsip dan
Contoh Soal
mekanisme cedera
b. Luka dan manajemen
cedera dalam kondisi
Pasien perempuan berusia 35 tahun diantar ke
kegawatdaruratan
c. Prinsip Stabilisasi kegawat IGD dengan ambulance setelah mengalami luka
daruratan
d. Evakuasi emergency & bakar derajat IIB pada daerah wajah, dada,
Stabilisasi, non emergency
4
Evakuasi &
Transportasi
e. Transportasi kegawat-daru perut dan kedua tangan akibat ledakan kompor
ratan
gas 30 menit yang lalu. Sekilas, klien tampak
A. 4. ASKEP kegawatdaruratan pada klien meringis menahan nyeri, sesak nafas dan nadi
dengan kasus Non-Trauma meningkat.
No (Medikal)
Sub Topik Elemen Referensi
a. Stroke Pertanyaan soal
1 Kegawatdaru- b. Penurunan Kesadaran
ratan Neurologi c. Kejang

Kegawat-daru- a. Status asmatikus


Apakah masalah keperawatan prioritas pasien
ratan Respirasi b. Gagal Nafas
2 tersebut?
a. Sindrom Koroner Akut
(Angina Pektoris),
b. Syok Kardiogenik
c. Interpretasi EKG mengan
Pilihan jawaban
Kegawat-daru-
cam & lethal
ratan Kardio-va-
3 skular
d. Bantuan Hidup Lanjut
(Ter api Elektrik &
a. Nyeri
Drugs).
a. Gastro Intestinal Akut
b. Gangguan integritas kulit
Kegawat-daru-
ratan Gastro-in-
(GEA)
b. Dehidrasi & Shock
1. Curtis, K., Ramsden, C.,
& Friendship, J., (Eds). (2007). c. Penurunan curah jantung
4 hipovolemik Emergency and Trauma Nursing.
testinal
Philadelphia: Mosby. d. Resiko Defisit volume cairan
Kegawat-daru-
5 ratan Genito-
urinari
a. Kolik abdomen & renal
2. Kurniati, A., Trisyani, Y., e. ResikoKetidakefektifanbersihanjalan
Teresia, S. I. M. (2018). Keper-
a. Hipoglisemia
b. DKA & HHNC
awatan Gawat Darurat dan Ben- nafas
Kegawat-daru- cana Sheehy (1st Indonesia ed.).
ratan endokrin c. Tyroid storm Singapore: Elsevier.
6 d. Krisis Adrenal
Kegawat-daru-
3. NANDA International Inc.
Rasional:
7 ratan oph- Glaucoma (2014). Nursing Diagnoses:
thal-mologi
Definitions & Classifications
a. Keracunan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford, Rasional A : Nyeri merupakan salah satu
8 Toxycology & b. Keracunan bisa & sengatan UK: Wiley Blackwell.
binatang masalah keperawatan pada pa-
sien luka bakar derajat II tapi
A. 5. ASKEP kegawatdaruratan pada klien bukan merupakan prioritas
dengan kasus Trauma per- tama.

No Sub Topik Elemen Referensi Rasional B : Gangguan integritas kulit mer-


a. Trauma kepala
Kegawat-daru- b. Trauma spinal upakan masalah keperawatan
ratan trauma c. Manajemen peningkatan
1 kepala & spinal TIK yang akan ditangani pada pa-
sien luka bakar setelah
Kegawat-daru- a. Pneumo-thoraks

2
ratan trauma
dada
b. flail chest
c. tamponade jantung
masalah kondisi akut dan
mengancam nyawa teratasi.
Kegawat-daru-
ratan trauma 1. Curtis, K., Ramsden, C., &
3 abdomen &
a. trauma abdomen
b. trauma pelvis
Friendship, J., (Eds). (2007). Rasional C : Penurunan curah jantung mer-
pelvis Emergency and Trauma Nursing.
Philadelphia: Mosby.
upakan masalah yang terjadi
a. strain 2. Kurniati, A., Trisyani, Y., akibat deficit volume cairan.
b. sprain Teresia, S. I. M. (2018). Keper-

Kegawat-daru-
c.
d.
dislokasi/ subluksasi
fraktur
awatan Gawat Darurat dan Ben-
cana Sheehy (1st Indonesia ed.).
Jadi penanganan resusitasi
ratan trauma
4
muskulo-skeletal
e. Compartment syndrome Singapore: Elsevier.
cairan akan membantu menga-
5
Luka bakar &
trauma inhalasi luka bakar
3. NANDA International Inc.
(2014). Nursing Diagnoses:
tasi masalah ini.
Trauma ke- Definitions & Classifications
hamilan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
6 trauma kehamilan
UK: Wiley Blackwell.
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
12
Rasional D : Resiko atau actual defisit vol- mata
ume cairan merupakan salah
satu masalah prioritas pada
pasien luka bakar berat setelah
trauma inhalasi.

Rasional E : Ketidakefektifan bersihan jalan


nafas merupakan masalah uta-
ma pada pasien luka bakar
den- gan cedera inhalasi yang
ditan- dai dengan luka bakar
pada daerah wajah, bulu
hidung dan alis terbakar,
sputum berwarna jelaga serta
suara parau. Karena data diatas
belum dijelaskan, berdasarkan
dari klinis awal dan riwayat
kejadian, masalah masih
resiko.

Kunci Jawaban: E

Referensi :

Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., (Eds).


(2007). Emergency And Trauma Nursing.
Philadelphia: Mosby.

NANDA International Inc. (2014). Nursing


Diagnoses: Definitions & Classifications
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford, UK:
Wiley Blackwell.

B. Keperawatan Dewasa
(KMB) Deskripsi

Keperawatan Medikal Bedah merupakan


bagian dari keilmuan keperawatan yang di-
tujukan bagi pasien yang berusia dewasa,
lingkup umum kasusnya adalah penyakit
da- lam dan bedah. Capaian pembelajaran
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
13
ajar keperawatan dewasa dalam program
pendidikan Ners dirumuskan sesuai level
7 pada Kerangka Kualifikasi Nasional
Indo- nesia (KKNI) Bidang Pendidikan
Tinggi. Sehingga penguasaan konsep dan
aplikasi keilmuan dalam Keperawatan
adalah tu- juan setiap proses pembelajaran
pada setiap pokok bahasannya.
Pendekatan lingkup dan pembahasan
dalam modul ini merujuk pada gangguan
fungsi sistem tubuh yang dialami seorang
pasien dewasa yang memunculkan
kebutuhan akan layanan keperawatan.

Lingkup dan isi pokok bahasan dalam


modul pembelajaran Keperawatan
Dewasa ini disusun sebagai berikut :

B. 1. Asuhan Keperawatan pada Pasien


Gang guan Fungsi Sistem Pernapasan

No Sub Topik Elemen Referensi

a. Tanda & gejala fisik


utama: bentuk dada pipih,
mudah lelah, batuk darah
b. Cara penularan : droplet
infection
c. Tes diagnosis : test BTA,
Tes Mantoux, Tuberkulin,
X–Ray.
d. Prinsip Pengobatan : 6 – 9
bulan dan butuh
Pengawas Minum Obat
(PMO)
e. Masalah perawatan
utama: bersihan jalan
Perawatan napas tidak efektif,
pasien dengan gangguan ventilasi dan
1 difusi gas
TB Paru
f. Intervensi perawatan
utama: edukasi pencegahan
penularan, terapi oksigen,
batuk efektif

a. Faktor pencetus: zat alergen


b. Tanda dan gejala utama:
napas berbunyi, sesak
saat ekspirasi
c. Masalah perawatan
utama; jalan napas tidak
Perawatan efektif, cemas
pasien dengan d. Intervensi perawatan
Asma Bronkh- utama: pasien dengan
2
ialis terapi nebulizer
/bronchodilator, posisi saat 1. Somantri, Irman (2012). Asu-
sesak berat han Keperawatan Pada Klien
dengan Gangguan Sistem Perna-
pasan. Salemba Medika. Jakarta.
a. Tanda & gejala utama: Bab 5.
gera kan dada tidak
simetris
2. NANDA International Inc.
b. Beda hasil perkusi dada:
(2014). Nursing Diagnoses:
Hipersonor pada
Definitions & Classifications
pneumo- torak dan
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
dullness pada hemotorak
UK: Wiley Blackwell.
c. Masalah perawatan
Perawatan utama: pola nafas tidak
pasien dengan efektif, kerusakan fungsi
Hemopneu- ventilasi

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


14
B. 2. Asuhan Keperawatan pada Pasien Gang
guan Fungsi Sistem Jantung dan a. Lokasi nyeri apendiksitis:
titik Mc. Burney
Pembu- luh Darah, limfatik b. Sebab diduga: makanan,
sembelit
c. Masalah perawatan
No Sub Topik Elemen Referensi
utama: nyeri pra
a. Tanda & gejala utama: Perawatan bedah
sesak pada gagal jantung pasien dengan d. Intervensi perawatan utama:
kiri, bengkak ektremitas 3 Apendiksitis bed rest, posisi berbaring
pada gagal jantung lutut ditekuk, mobilisasi
kanan bertahap paska bedah
b. Klasifikasi/derajat gagal a. Lokasi: Plaque
jantung Peyerri usus halus
c. Masalah perawatan b. Sebab utama: infeksi
utama: penurunan curah melalui mulut
Perawatan jantung, intoleransi c. Tes diagnosis: tes widal
pasien dengan aktivitas d. Gejala khas: demam tinggi
1 d. Intervensi perawatan utama:
Gagal jantung malam hari, mulut kotor
peningkatan pompa jantung, e. Masalah perawatan
penurunan kebutuhan ener- utama: perubahan suhu
gi, pembatasan aktivitas tubuh, nutri kurang dari
Perawatan
a. Gambaran khas pasien dengan kebutuhan, resiko infeksi
nyeri angina pektoris typus abdomina- f. Intervensi perawatan
b. Gambaran EKG: ST depre lis/ tifoid utama: pengaturan diet
4
si, ST elevasi dan Pembatasan aktivitas
c. Masalah perawatan
Perawatan utama: nyeri dada
pasien dengan akut, resiko penurunan
penyakit jantung curah jantung, cemas B. 4. Asuhan Keperawatan pada Pasien
koroner/sin- d. Intervensi perawatan

2
drome koroner utama: bedrest, managemen
stres, oksigen, aspirin,
Gangguan Fungsi Sistem saraf dan per-
akut
opioid, trombolitik.
1. Muttaqin, Arif (2012). Pen- ilaku
a. Definisi: peningkatan sistole gantar Asuhan Keperawatan
yang menetap minimal Klien Dengan Gangguan Sistem
No Sub Topik Elemen Referensi
3 bulan Kardio-vaskular. Salemba Medi-
b. Sebab utama: aterosklerosis ka. Jakarta. Bab 4. a. Klasifikasi cedera kepala
c. Komplikasi utama: stroke b. Tanda & gejala utama:
hemoragik nyeri kepala, penurunan
d. Masalah perawatan 2. NANDA International Inc. kesadaran, muntah
utama: risiko cedera (2014). Nursing Diagnoses: menyembur
e. Intervensi perawatan Definitions & Classifications c. Pemeriksaan tingkat kes
utama: turunkan berat 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford, adaran: Glasgow Coma
Perawatan badan, aktifitas rutin, diet UK: Wiley Blackwell. Scale (GCS), tanda
pasien dengan rendah natrium tinggi pota- PTIK
Hipertensi sium, hindari rokok, d. Masalah perawatan
3 utama: perfusi jaringan
minum obat sesuai katagori
serebral, resiko aspirasi,
gangguan mobilitas fisik
Perawatan
e. Intervensi perawatan
B. 3. Asuhan Keperawatan pada Pasien 1
pasien dengan
cedera kepala.
utama: manajemen PTIK,
bedrest, oksigenasi, collar
Gangguan Fungsi Sistem neck jika indikasi
a. Tanda dan gejala utama:
pencernaan, hati dan kandung perubahan sensorik,
motorik, syaraf kranial

empedu 12, GCS, PTIK


b. Sebab utama: hipertensi
c. Masalah perawatan
utama: fase akut
No Sub Topik Elemen Referensi gangguan perfusi jaringan
resiko aspirasi. Fase lanjut
a. Gejala utama: buang
kontraktur sendi, dekubitus,
air besar sering dan
kecemasan, nutrisi, perfusi
encer
serebral
b. Sebab utama: infeksi
d. Intervensi perawatan
melalui makanan Perawatan
utama: fase akut
c. Masalah perawatan pasien dengan
manejemn TIK,
utama: ketidakseimbangan 2 stroke
oksigenasi. Fase lan-
cairan tubuh (syok hipov-
jutanlatihan fisik, menelan, 1. Brunner & Suddarth (2002).
Perawatan olemik)
bicara sesuai kebutuhan Buku Ajar keperawatan medikal
pasien dengan d. Intervensi perawatan: Bedah. Edisi 8. EGC. Jakarta.
1 Gastroenteritis pengawasan intake output a. Tanda dan gejala khas
Unit 15
terapi cairan, penyelesaian meningitis: kaku kuduk
penyebab dan kejang
b. Tes diagnostik: lumbal 2. NANDA International Inc.
pungsi (2014). Nursing Diagnoses:
c. Masalah perawatan Definitions & Classifications
utama: gangguan suhu 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
a. Jenis yang mudah menular: tubuh, risiko cedera UK: Wiley Blackwell.
Hepatitis B 1. Muttaqin, Arif & Sari (2010). Perawatan akibat kejang
b. sebab utama hepatitis: Gangguan Gastrointestinal : pasien dengan d. Intervensi perawatan
infeksi Aplikasi Asuhan Keperawatan 3 meningitis utama: perawatan demam
c. Tanda dan gejala Medikal Bedah. Salemba dan kejang
utama: jaundice, asites Medika. Bab 8
perut
d. Masalah perawatan
utama: Gangguan
2. NANDA International Inc.
(2014). Nursing Diagnoses:
B. 5. Asuhan Keperawatan pada Pasien
metabo- lisme, intoleransi
Perawatan
pasien dengan aktifitas
Definitions & Classifications
2015 - 2017 (10th ed.). Gangguan fungsi sistem penginderaan
Hepatitis, sero- e. Intervensi perawatan
Oxford, UK: Wiley Blackwell.
2 sis hepatis utama: mencegah penularan
Hepatitis B. Jika muntah PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
15
No Sub Topik Elemen Referensi
e. Intervensi perawatan
a. Tanda & gejala utama: Teknik pembidaian,
utama: penurunan perawatan gips, perawatan
visus, lensa keruh traksi, penggunaan alat
b. Sebab utama tersering: ban- tu jalan, tahapan
diabetes mellitus, penuaan mobilisasi
c. Masalah perawatan
utama: risiko cedera a. Sebab utama:
akibat penurunan visus gangguan hormon
Perawatan d. Intervensi perawatan Paratyroid dan
pasien dengan utama: pencegahan cedera, Estrogen
1 1. Brunner & Suddarth (2002). b. Tes diagnostik: pemeriksaan
katarak perawatan paska bedah Buku Ajar keperawatan medikal densitas tulang
a. sebab utama: infeksi Bedah. Edisi 8. EGC. Jakarta. c. Masalah perawatan
saluran napas atas/pilek Unit 14 sensorineural. utama: risiko cedera
b. tes diagnostik: uji garpu tala Perawatan (fraktur)
Perawatan c. Masalah perawatan pasien dengan d. Intervensi perawatan
2. NANDA International Inc. 2
pasien dengan utama: nyeri telinga, osteoporosis utama: pembatasan aktivi-
(2014). Nursing Diagnoses:
infeksi telinga tuli konduktif tas, diet calsium
Definitions & Classifications
tengah / Otitis d. Intervensi perawatan
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford, a. Sebab utama: peradangan
Media Akut utama: edukasi infeksi
2 UK: Wiley Blackwell. b. Tanda dan gejala
(OMA) ulang, teknik komunikasi
utama: perubahan 3. NANDA International Inc.
bentuk sendi, demam (2014). Nursing Diagnoses:
c. Masalah perawatan Definitions & Classifications

B. 6. Asuhan Keperawatan pada Pasien Perawatan


utama: gangguan gerak,
nyeri sendi
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
UK: Wiley Blackwell.

Gangguan Fungsi Sistem Endokrin 3


pasien dengan
rematoid artritis
d. Intervensi perawatan
utama: kompres hangat

dan metabolisme
B. 8. Asuhan Keperawatan pada Pasien
No Sub Topik Elemen Referensi
a. Tipe sesuai sebab: DM Gangguan Fungsi sistem perkemihan
Tipe I, DM tipe II, DM
Gesta- sional, DM tipe lain.
No Sub Topik Elemen Referensi
b. Tanda & gejala utama:
polidipsi, poliuri, polipagi. a. Sebab utama: kebiasaan
c. Tes diagnostik: nilai gula menunda berkemih, cara
darah puasa dan cebok salah
sewaktu, toleransi b. Tanda & gejala utama:
glukosa. Jika kencing darah, urin
ketoasidosis, Nilai AGD, berbu- sa, oedema
keton darah c. Tes diagnostik: tes urin
d. Komplikasi tersering: gagal d. Masalah perawatan
ginjal utama: kelemahan fisik
e. Masalah perawatan karena Hb rendah,
Perawatan
utama: luka gangren, peruba- han
pasien dengan
syok keseimbangan cairan
infeksi saluran
Perawatan hipoglikemik, ketoasidosis tubuh
1 kemih : glo-
pasien dengan f. Intervensi perawatan e. Intervensi perawatan
merulo-nefritis
Diabetes utama: penanganan utama: pengawasan terapi
1 Mellitus darurat syok hipoglikemik, cairan, pembatasan aktivitas
1. Brunner & Suddarth (2002).
obat oral, terapi insulin, a. Sebab utama: tidak
Buku Ajar keperawatan medikal
perawatan luka, olahraga, diketahui
Bedah. Edisi 8. EGC. Jakarta.
pola makan b. Tanda & gejala utama:
Unit 9
a. Tanda & gejala utama: tanda obstruksi dan
tremor, tidak toleran iritasi
terha- dap suhu panas 2. NANDA International Inc. c. Terapi medis: pengobatan
b. Sebab utama: kurang (2014). Nursing Diagnoses: infeksi , nyeri. Operasi
yodium Definitions & Classifications tersering TURP
Perawatan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford, Perawatan d. Masalah perawatan
c. Tes diagnostik: kadar T3, T4
pasien dengan UK: Wiley Blackwell. pasien dengan utama: retensi urine
d. Masalah perawatan utama:
hipertyroid/ Benign Prostat pra bedah, risiko
perubahan metabolisme
2 hipotyroid/ Hipertropi obtruksi paskabedah
e. Intervensi perawatan
goiter (BPH)
utama: pembatasan aktivitas e. Intervensi perawatan
2
utama: irigasi kandung
kemih paska bedah
a. Sebab utama: stasis urine
B. 7. Asuhan Keperawatan pada Pasien b. Lokasi batu: pelvis,
ureter, kandung kemih
Gangguan Fungsi Sistem c. Tanda & gejala utama:
nyeri sesuai lokasi batu
Muskulo-skeletal d. Terapi medis: bedah, terapi
ESWL.
e. Masalah perawatan
No Sub Topik Elemen Referensi utama: nyeri saat 1. Nursalam & Fransisca (2006).
berkemih, perubahan pola Asuhan Keperawatan Pasien
Perawatan kemih Dengan Gangguan Sistem Perke-
1. Kneale, Julia D., at.al. Alih pasien dengan f. Intervensi perawatan mihan. Salemba Medika. Jakarta.
bahasa Yudha, Egi dkk (2008). batu saluran utama: edukasi pencegahan
a. Tanda & gejala utama: 3 Bab 3
Keperawatan Ortopedik & Trau- kemih batu berulang, pola minum
nyeri, bengkak, perubahan
bentuk, paralisis, parestesi ma. EGC. Jakarta. Bab 21 dan dan aktivitas, perawatan
24 tentang Penanganan fraktur/ paska bedah 2. NANDA International Inc.
b. Prinsip 4 R: rekognisi, re
cedera (2014). Nursing Diagnoses:
duksi, retensi, dan reha-
Definitions & Classifications
bilitasi
a. Sebab utama: obat-obatan, 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
Perawatan c. Tahap penyembuhan fraktur
2. Lukman & Ningsih (2012). perdarahan hebat UK: Wiley Blackwell.
pasien dengan d. Masalah perawatan
Asuhan Keperawatan Klien b. Tanda & gejala utama:
fraktur (patah utama: nyeri, gangguan
Dengan Gangguan Sistem Mu- oliguria, anuria,
tulang) mobilitas, risiko cedera
1 skuloskeletal. Salemba Medika. Ureum, kreatinin, Hb
(Kompartmen syndrome) Perawatan
Jakarta. Bab 3 tentang fraktur c. Terapi medis: hemodialisis

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


16
Seorang wanita berusia 45 tahun dirawat di ru-
utama: kelebihan voume
cairan, kecemasan sampai ang penyakit dalam untuk yang kedua kalinya
depresi
e. Intervensi perawatan
utama: perawatan Av shunt,
dalam satu bulan. Keluhan hampir sama yaitu
dukungan mental, partisi-
pasi keluarga mengikuti
hemodialisa

B. 9. Asuhan Keperawatan pada Pasien


Gangguan Fungsi Sistem
integumen
No Sub Topik Elemen Referensi
a. Derajat luka bakar:
rules of nine
b. Keseimbangan cairan
c. Sebab utama: suhu panas
d. Masalah perawatan
utama: nyeri, gangguan
keseimbangan cairan tubuh/
syok hipovolemia
Perawatan e. Intervensi perawatan
pasien dengan utama: pengawasan terapi
1 luka bakar cairan intra vena,
perawatan luka, 1. Muttaqin, Arif & Sari Kuma-
managemen nyeri la (2010). Asuhan Keperawatan
a. Tipe sesuai sebab: Gangguan Sistem Integumen.
kontak, alergi Salemba Medika. Jakarta.
b. Tanda dan gejala utama: Bab 10
gatal, kemerahan, penebalan
kulit berbatas tegas
2. NANDA International Inc.
c. Masalah perawatan
(2014). Nursing Diagnoses:
utama: gangguan rasa nya-
Definitions & Classifications
man, gangguan citra tubuh
Perawatan 2015 - 2017 (10th ed.).
d. Intervensi perawatan
pasien dengan Oxford, UK: Wiley Blackwell.
utama: edukasi pencegahan
2
dermatitis berulang, dukungan mental

B. 10. Asuhan Keperawatan pada Pasien


Gangguan Fungsi Sistem darah
dan kekebalan tubuh
No Sub Topik Elemen Referensi
a. Sebab utama:
penurunan daya tahan
tubuh
b. Cara penularan: kontak
cairan tubuh
c. Tes Diagnostik: ellisa (CD4)
d. Tanda & gejala utama: ke
hilangan berat badan,
infek- si lokal sulit sembuh
e. Terapi medis: obat
penguat daya tahan tubuh
f. Masalah perawatan
utama: kecemasan,
Perawatan
gangguan interaksi sosial,
pasien dengan
penurunan imunitas tubuh
1 HIV-AIDS
g. Intervensi perawatan
utama: perawatan isolasi, 1. Brunner & Suddarth (2002).
perawatan terminal Buku Ajar keperawatan Medikal
Bedah. Edisi 8. EGC. Jakarta.
Unit XII

2. NANDA International Inc.


(2014). Nursing Diagnoses:
Definitions & Classifications
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
a. Tipe sesuai sebab UK: Wiley Blackwell.
b. Tanda dan gejala utama:
pucat, kelemahan
c. Tes diagnostik: kadar
Perawatan HB dalam darah
pasien dengan d. Masalah perawatan
2
anemia utama: intoleransi aktivitas
e. Intervensi perawatan
utama: tranfusi darah,
bantuan aktivitas

Contoh Soal
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
17
sesak napas dan cepat lelah. Badan terlihat
kurus, bentuk dada dari samping terlihat pipih
dengan kedua bahu meninggi. Frekuensi napas
34x/menit dan x-ray dada menunjukan adanya
timbunan cairan di rongga pleura.

Pertanyaan soal

Apa data pengkajian prioritas yang perlu


ditam- bahkan pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban

a. Pemeriksaan pola napas


b. Riwayat pengobatan
c. Jumlah cairan pleura
d. Kebutuhan oksigen
e. Gambaran sesak

Rasional:

Rasional A : Perubahan pola napas sudah


terjadi yaitu dari frekuensi na-
pas dan bentuk dada

Rasional B : Perawatan yang kedua kali tan-


da kemungkinan pengobatan
penyakit tidak tuntas

Rasional C : Timbunan cairan pleura dipas-


tikan akan memperburuk ke-
mampuan bernapas

Rasional D : Adanya kebutuhan oksigen ter-


lihat dari keluhan pusing dan
sesak napas

Rasional E : Bentuk sesak adalah kompen-


sasi rendahnya kadar
oksigen akibat menurunya
fungsi paru

Kunci Jawaban : B

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


18
Referensi
C. 2. Asuhan Keperawatan pada anak dengan
gangguan sistem kardio-vaskuler
Somantri, Irman (2012). Asuhan Keperawatan
Pada Klien dengan Gangguan Sistem Per- No Sub Topik Elemen Referensi

napasan. Salemba Medika. Jakarta. Bab 5. Melakukan


pengkajian pada
anak dengan
gangguan sistem
Pemeriksaan fisik sistem
kardiovasku-
kardiovaskuler:
ler: Penyakit
a. memeriksa crt
jantung bawaan:
b. auskultasi bunyi jantung
C. Keperawatan Anak 1
ASD.VSD,
Tetralogi of
c. pemeriksaan clubbing
finger
Fallot
Deskripsi Merumuskan
masalah keper- 1. Ball, Jane W (2012). Prin-
awatan pada ciples of Pediatric Nursing: Car-

Modul Mata Ajar Keperawatan Anak anak dengan


gangguan kar-
a. penurunan curah jantung
b. intoleransi aktifitas
ing for Children 5th ed., Boston
USA: Pearson
2
diovaskuler c. perfusi perifer tidak efektif
diberikan kepada mahasiswa dengan tujuan Melakukan 2. Hockenberry, MJ & Wilson,
agar mahasiswa mampu melaksanakan asu- perencanaan dan
tindakan keper-
D (2011), Wong’s Nursing Care
of Infants and Children 9th ed.
awatan pada St.Louis-Missouri: Saunders EL-
han keperawatan pada bayi dan anak anak dengan seiveier Inc.
gangguan sistem
dengan berbagai gangguan sistem tubuh, kardiovaskuler
3. NANDA International Inc.
baik mandiri
menilai gangguan pertumbuhan dan 3 maupun kolab-
orasi
Pemberian terapi oksigen (2014). Nursing Diagnoses:
Definitions & Classifications
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
perkembangan, dan melakukan pemberian Melakukan Wiley Blackwell Publsihing
evaluasi keper- Kriteria hasil
imunisasi dasar sesuai dengan usia anak. awatan pada
anak dengan
a. tidak sianosis
4. Tim Pokja PPNI (2016).
b. aktifitas optimal
gangguan sitem Standar Diagnosis Keperawatan
4 c. CRT dalam batas normal
kardiovskuler Indonesia., Dewan Pengurus Pu-
(< 2 dtk)
sat PPNI, Jakarta.

C. 1. Asuhan Keperawatan pada anak dengan


gangguan sistem pernapasan C. 3. Asuhan Keperawatan pada anak dengan
gangguan sistem persarafan
No Sub Topik Elemen Referensi
No Sub Topik Elemen Referensi
Pemeriksaan Fisik sistem 1. Ball, Jane W (2012). Princi-
pernapasan: ples of Pediatric Nursing: Car- Melakukan
Melakukan
a. penggunaan otot bantu ing for Children 5th ed., Boston pengkajian pada Pemeriksaan fisik pada sistem
pengkajian pada
pernapasan USA: Pearson anak dengan
anak dengan persarafan:
b. suara napas tambahan gangguan sistem
gangguan sistem a. reflek primitif
(stridor, wheezing, ronkhi) persarafan:
pernapasan : b. reflek patologis
2. Hockenberry, MJ & meningitis,
c. menghitung frekuensi 1 c. meningeal sign
asma, bron- Wilson, D (2011), Wong’s
pernapasan hidrosefalus
co-pneumoni, d. pengukuran lingkar kepala
1 Nursing Care of Infants and
difteri, TB Paru, d. pemeriksaan pseudomem
Children 9th ed. St.Louis- Merumuskan
asfiksia bran, bullneck pada
Missouri: Saunders El- seiveier masalah keper- a. nyeri
difteri
Inc. awatan pada 1. Ball, Jane W (2012). Princi-
b. gangguan rasa nyaman
Merumuskan anak dengan ples of Pediatric Nursing: Car-
c. gangguan penurunan
masalah keper- gangguan ing for Children 5th ed., Boston
a. gangguan pola napas 2 kesadaran
awatan pada 3. NANDA International Inc. persarafan
tidak efektif USA: Pearson
anak dengan (2014). Nursing Diagnoses:
b. bersihan jalan napas tidak Melakukan
gangguan Definitions & Classifications
2 efektif perencanaan dan
pernapasan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford: 2. Hockenberry, MJ & Wilson,
c. gangguan pertukaran gas tindakan keper-
Wiley Blackwell Publisihing D (2011), Wong’s Nursing Care
Melakukan awatan pada of Infants and Children 9th ed.
perencanaan dan anak dengan St.Louis-Missouri: Saunders EL-
tindakan keper- 4. Tim Pokja PPNI (2016). gangguan sistem seiveier Inc.
awatan pada Standar Diagnosis Keperawatan persarafan baik Merawat anak dalam keadaan
anak dnegan Indonesia., Dewan Pengurus Pu- mandiri maupun kejang
a. memberikan terapi oksigen sat PPNI, Jakarta. 3 kolaborasi 3. NANDA International Inc.
gangguan sistem
b. membersihkan hidung, (2014). Nursing Diagnoses:
pernapasan baik
menghisap lendir Definitions & Classifications
mandiri maupun
3 c. fisioterapi dada 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
kolaborasi Melakukan
Wiley Blackwell Publishing
evaluasi keper-
awatan pada
anak dengan Kriteria Evaluasi:
4. Tim Pokja PPNI (2016). Stan-
gangguan sitem a. tidak ada refleks patologi
Kriteria Evaluasi: 4 dar Diagnosis Keperawatan In-
persarafan b. tidak ada cidera
a. frekuensi napas dalam donesia., Dewan Pengurus Pusat
batas normal (infant: 30-50 PPNI, Jakarta.
x/m; 30 x/m; todler 20-
30x/m; prasekolah (20-25
Melakukan x/m) dan usia sekolah: 16-
evaluasi keper- 20 x/m) C. 4. Asuhan Keperawatan pada anak dengan
awatan pada b. tidak ada penggunaan otot
4
anak dengan
gangguan sitem
bantu pernapasan gangguan sistem perkemihan
c. tidak ada suara napas tam
pernapasan bahan: stridor (-),

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


19
No Sub Topik Elemen Referensi

Melakukan
pengkajian pada
anak dengan
gangguan sistem Pemeriksaan fisik sistem
perkemihan: ne- perkemihan:
frotik syndrom, a. hipospadia/epispadia
hipospadia/ b. menghitung keseimbangan
epispadia, Gagal cairan
1 ginjal akut c. karakteristik urin
Merumuskan 1. Ball, Jane W (2012). Prin-
masalah keper- ciples of Pediatric Nursing: Car-
awatan pada ing for Children 5th ed., Boston
anak dengan USA: Pearson
a. kelebihan volume cairan
gangguan
2 b. gangguan eliminasi urin
perkemihan
2. Hockenberry, MJ &
Melakukan Wilson, D (2011), Wong’s
perencanaan dan Nursing Care of Infants and
Tindakan keper- Children 9th ed. St.Louis-
awatan pada Missouri: Saunders ELseiveier
anak dengan Inc.
gangguan sistem a. mengobservasi intake
perkemihan baik dan output
mandiri maupun 3. NANDA International Inc.
b. menghitung balans cairan
3 kolaborasi (2014). Nursing Diagnoses:
Definitions & Classifications
Melakukan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
evaluasi keper- Kriteria Evaluasi Wiley Blackwell Publishing
awatan pada a. Tidak terdapat
anak dengan gangguan eleminasi urin
gangguan sitem 4. Tim Pokja PPNI (2016).
No Sub Topik Elemen Referensi
Melakukan Pemeriksaan fisik sistem
pengkajian pada hematologi:
anak dengan a. CRT
gangguan sistem b. Pemeriksaan adanya perda
imun dan hema- rahan pada kulit: petekie,
tologi: anemia, ekimosis, purpura
leukemia, c. Pemeriksaan abdomen
DHF,Hyper-bili- (Splenomegali, hepato-
1 rubin, morbili megali, ascites)
Merumuskan
masalah keper-
awatan pada 1. Ball, Jane W (2012). Prin-
anak dengan ciples of Pediatric Nursing: Car-
a. risiko perdarahan
gangguan imun ing for Children 5th ed., Boston
2 b. risiko infeksi
dan hematologi USA: Pearson
Melakukan
perencanaan 2. Hockenberry, MJ &
dan tindakan Wilson, D (2011), Wong’s
keperawatan Nursing Care of Infants and
pada anak den- Children 9th ed. St.Louis-
gan gangguan Missouri: Saunders EL- seiveier
sistem imun dan Inc.
hematologi baik
3 mandiri maupun Menyiapkan dan merawat
kolaborasi anak untuk tindakan transfusi 3. NANDA International Inc.
(2014). Nursing Diagnoses:
Melakukan Definitions & Classifications
evaluasi keper- 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
awatan pada Wiley Blackwell Publishing
anak dengan Kriteria Evaluasi
gangguan a. tidak terjadi perdarahan
4 sitem imun dan b. tidak terjadi infeksi 4. Tim Pokja PPNI (2016).
hematologi sekunder Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia., Dewan Pengurus Pi-
C. 5. Asuhan Keperawatan pada anak dengan Tindakan keper-
awatan pada
a. memasang NGT
b. rehidrasi
D (2011), Wong’s Nursing Care
of Infants and Children 9th ed.
c. menghitung kebutuhan St.Louis-Missouri: Saunders
gangguan sistem pencernaan anak dengan
gangguan sistem cairan pada anak: BB 10 ELseiveier Inc.
pencernaan baik Kg
mandiri maupun : 10 ml/KgBB; 11-20 Kg:
No Sub Topik Elemen Referensi 3. NANDA International Inc.
kolaborasi 1000+50 ml/KgBB; > 20
3 (2014). Nursing Diagnoses:
Pemeriksaan fisik sistem Kg: 1500+20 ml/KgBB
pencernaan: Definitions & Classifications
Melakukan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
pengkajian pada a. antropometri: BB (Berat
Badan), TB (tinggi badan), Wiley Blackwell Publishing
anak dengan
gangguan sistem Lingkar Kepala, (LK)
pencernaan: b. bising usus
1 Diare, typoid c. pemeriksaan abdomen
d. dehidrasi
Merumuskan
masalah keper- a. Defisit Nutrisi 1. Ball, Jane W (2012). Princi-
awatan pada
b. Obesitas ples of Pediatric Nursing: Car-
anak dengan
c. Diare ing for Children 5th ed., Boston
gangguan
2 d. Risiko ketidak-seimbangan USA: Pearson
pencernaan
cairan
Melakukan 2. Hockenberry, MJ & Wilson,
perencanaan dan
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
20
4. Tim Pokja PPNI (2016).
Stan- dar Diagnosis
Keperawatan In- donesia.,
Dewan Pengurus Pusat PPNI,
C. 7. Melaksanakan asuhan keperawatan
Jakarta.
pada anak dengan gangguan
Melakukan
evaluasi keper- tumbuh kembang
awatan pada Kriteria Evaluasi
anak dengan a. tidak ada dehidrasi No Sub Topik Elemen Referensi
4 gangguan sistem b. berat badan sesuai usia
pencernaan 1. Ball, Jane W (2012). Prin-
ciples of Pediatric Nursing: Car-
ing for Children 5th ed., Boston
USA: Pearson

C. 6. Asuhan Keperawatan pada anak dengan 2. Hockenberry, MJ & Wilson,


D (2011), Wong’s Nursing Care

gangguan sistem imun dan hematologi of Infants and Children 9th ed.
St.Louis-Missouri: Saunders EL-
seiveier Inc.

3. NANDA International Inc.


(2014). Nursing Diagnoses:
a. Melakukan penilaian Definitions & Classifications
Menilai per-
pertumbuhan anak dengan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
tumbuhan dan
antropometri Wiley Blackwell Publishing
perkembangan
b. Melakukan screening
anak sesuai
perkembangan anak den-
1 dengan usia 4. Tim Pokja PPNI (2016).
gan KPSP dan DDST
Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia., Dewan Pengurus Pu-
sat PPNI, Jakarta.

C. 8. Melaksanakan Imunisasi

No Sub Topik Elemen Referensi

Mengidentifi- 1. Ball, Jane W (2012). Prin-


kasi kebutuhan ciples of Pediatric Nursing: Car-
imunisasi dasar ing for Children 5th ed., Boston
lengkap pada USA: Pearson
anak kurang dari
1 tahun sesuai
2. Hockenberry, MJ & Wilson,
dengan program
D (2011), Wong’s Nursing Care
pemerintah yang
of Infants and Children 9th ed.
berlaku : BCG, Imunisasi dasar lengkap
St.Louis-Missouri: Saunders EL-
Hib, DPT, Polio, pada anak.
1 seiveier Inc.
Campak Jadwal imunisasi dasar

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


21
Rasional C : adanya pembengkakan pada
3. NANDA International Inc.
(2014). Nursing Diagnoses:
leher (bullneck) berisiko
Definitions & Classifications
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
menyumbat jalannya pernapas-
Wiley Blackwell Publishing
an
4. Tim Pokja PPNI (2016).
Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia., Dewan Pengurus Pu- Rasional D : keadaan panas yang tinggi dis-
ertai dengan nafsu makan dan
minum berkurang akan berisiko
Contoh Soal kekurangan volume cairan

Seorang Anak laki-laki usia 7 tahun dibawa ke Rasional E : adanya penurunan nafsu makan
IRD dengan keluhan badan panas dan susah berkepanjangan akan menye-
makan sejak 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian: babkan risiko kekurangan nu-
nyeri telan, tampak kulit samping leher membesar trisi
(bullneck), terdapat pseudomembran. Frekuen-
si napas: 24x/menit, frekuensi nadi: 82x/menit,
Suhu: 39,5oC Kunci Jawaban: A
Pertanyaan soal:

Apakah masalah keperawatan utama pada kasus Referensi


tersebut?
Hockenberry & Wilson D (2011). Essential of
Pilihan jawaban:
pediatric nursing. Missoury : Mosby
a. hipertermia
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
b. risiko aspirasi
NANDA International:Nursing Diag-
c. pola napas tidak efektif
noses: Definitions & Classification, 2015-
d. kekurangan volume cairan
2017.Oxford:Wiley Blackwell
e. perubahan nutrisi kurang dari kebu-
tuhan

D. Keperawatan Maternitas
Rasional:
Deskripsi
Rasional A : panas tinggi/hipertermia dapat
mengakibatkan masalah lain Pada akhir pembelajaran mahasiswa
seperti defisit volime cairan, mampu menerapkan asuhan keperawatan
delirium dan kejang. pada perempuan pada periode childbearing,
Rasional B : adanya pembengkakan pada le- yaitu perempuan hamil, perempuan mela-
her menyebabkan nyeri mene- hirkan, perempuan setelah melahirkan dan
lan, sehingga berisiko terjadin- bayinya sampai umur 40 hari pada kondi-
ya aspirasi si normal dan berisiko serta keluarganya
dan pada perempuan pada periode di luar

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


22
childbearing, yaitu remaja perempuan dan
Contoh Soal
perempuan menopause dalam upaya menin-
gkatkan kesehatannya sesuai dengan kebi- Seorang perempuan berusia 23 tahun G1P0A0
jaksaaan pemerintah pada program keseha- hamil 35 minggu datang ke poli KIA untuk
tan ibu dan anak. konsultasi kehamilan. Hasil pengkajian: pasien
mengeluh sering sesak bila melakukan aktivitas
D. 1. Adaptasi biofisik pada perempuan
dan sulit untuk melakukan aktifitas seperti biasa.
periode chilbearing
Hasil pengukuran tekanan darah 110/70mmHg,
No Sub Topik Elemen Referensi
Perempuan pada masa frekuensi napas 24x/menit dan frekuensi na-
Kehamilan:
a. status Obstetri di:88x/menit
b. menghitung usia kehamilan
c. menghitung Taksiran
Asuhan Keper-
awatan Pada
persalinan
d. palpasi
Pertanyaan soal
Perempuan pada e. leopold
1 f. adaptasi perubahan
masa kehamilan
sistem tubuh Apakah masalah utama pada kasus tersebut?
Persalinan:
1. Lowdermilk DL, Perry SE,
Asuhan Keper- a. kemajuan persalinan
awatan Pada b. bounding and Attachment
Cashion MC (2013).Keper-
awatan Maternitas (1-vol set). Pilihan jawaban
Perempuan pada c. APGAR score
2 Edisi Bahasa Indonesia 8.
masa persalinan d. manajemen kala III

Post Natal: 2. NANDA International Inc.


a. jalan nafas tidak efektif
Asuhan Keper- a. involusi uteri (2014). Nursing Diagnoses:
awatan Pada b. manajemen laktasi Definitions & Classifications
Perempuan pada c. reflek menyusui pada bayi
d. menilai REEDA
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford: b. pola nafas tidak efektif
3 masa nifas Wiley Blackwell Publishing
e. KB

c. gangguan mobilitas fisik


D. 2. Gangguan-gangguan dan penyakit pada
d. gangguan rasa nyaman
masa kehamilan, persalinan, dan nifas
No Sub Topik Elemen Referensi
Asuhan a. Perdarahan dan
e. kurang pengetahuan
Keperawatan penyakit yang terjadi
Pada Perempuan pada masa kehamilan
dengan gangguan b. Abortus Rasional:
dan penyakit pada Perdarahan pada kehamilan
1 masa kehamilan lanjut:
Placenta Previa Rasional A : gangguan jalan nafas terjadi
a. Penyakit yang terjadi
1. Lowdermilk DL, Perry SE,

Asuhan Keper-
pada masa kehamilan:
Hyperemisis gravidarum
Cashion MC (2013).Keper- bila hambatan pada saluran na-
awatan Maternitas (1-vol set).
awatan Pada Per-
empuan dengan
dan PEB
b. Gangguan dan penyakit
Edisi Bahasa Indonesia 8. fas. Tidak ada data ini
2 gangguan pada pada masa: persalinan
masa persalinan Distosi 2. NANDA International Inc.
Asuhan (2014). Nursing Diagnoses: Rasional B : pola nafas terganggu kare-
Keperawatan Per- Definitions & Classifications
empuan dengan
a. perdarahan post partum
b. atonia Uteri
2015 - 2017 (10th ed.). Ox-
ford: Wiley Blackwell Pub-
na peningkatan diafragma 4
3 gangguan pada
c. infeksi Post Partum
masa nifas lishing
cm dan mengganggu ekspan-
si paru. Penyelesaian masalah
D. 3. Gangguan-gangguan dan penyakit
pada sistem reproduksi utama ini akan berdampkan
pada penyelesaian masalah
No Sub Topik Elemen Referensi
lain.
1. Lowdermilk DL, Perry SE,
Cashion MC (2013).Keper-
Rasional C : gangguan mobilitas fisik terja-
Asuhan
a. Nyeri saat menstruasi: awatan Maternitas (1-vol set).
Keperawatan
Dysmenore Edisi Bahasa Indonesia 8. di karena rahim membesar dan
Pada Perempuan
b. Infeksi organ reproduksi:
dengan kelainan
menstruasi,
Servicitis
2. NANDA International Inc.
perubahan sudut gravitasi tu-
c. Penyakit menular seksual:
Penyakit menu-
lar seksual dan
Gonorrhoe
(2014). Nursing Diagnoses:
Definitions & Classifications buh
d. Keganasan: Ca. Cervik dan
1 gangguan sistem 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
Breast Cancer
reproduksi Wiley Blackwell Publishing
Rasional D : gangguan rasa nyaman terjadi
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
23
karena perubahan adaptasi dari
E. 1. Menerapkan proses keperawatan ji-
sistem tubuh karena peningka-
wa,prinsip-prinsip legal etis dan lintas
tan hormone estrogen dan pro-
budaya dalam asuhan keperawatan
gesteron
jiwa
Rasional E : kurangnya pengetahuan terjadi No Sub Topik Elemen Referensi

karena ibu kurang mendapat- a. faktor predisposis


b. presipitasi

kan informasi. Ini bisa 1 Pengkajian


c. mekanisme koping dan
perilaku

merupa- kan masalah utama,


a. Aktual
diagnosis
namun ti- dak ada data yang 2 keperawatan
b. Risiko
c. Potensial
1. Gail Williams, Mark Soucy.
(2013). Course Overview - Role
of the Advanced Practice Nurse
dalam kasus. & Primary Care Issues of
a. Tujuan/SP Mental Health/Therapeutic Use
b. intervensi of Self
3 Intervensi
c. Rasional . School of Nursing, The Uni-
a. Mandiri versity of Texas Health Science
b. Observasi Center at San Antonio

Kunci Jawaban: B 4 implementasi


c. Penkes
d. Kolaborasi 2. Halter MJ. (2014). Varcarolis'
Foundations of Psychiatric Men-
tal Health Nursing: A Clinical
5 evaluasi a. Proses dan akhir
Approach. 7th edition.
keperawatan
Saunders: Elsevier Inc.

Referensi
E. 2. Menerapkan komunikasi terapeutik da
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013). lam memberikan asuhan keperawatan
Keperawatan Maternitas (1-vol set). Edisi No ji
Sub Topik Elemen Referensi
Sikap dalam
Bahasa Indonesia 8. 1 berkomuni-kasi
1. Carson, V.B. (2000).
Teknik komuni-
Mental Health Nursing: The
2 kasi terapeutik
nurse-patient journey. (2th ed.).
Penerapan Philadelphia: W.B. Sauders
komunikasi Company
3
E. Keperawatan Jiwa terapeutik
a. Tahap pra interaksi
2. Halter MJ. (2014). Varcarolis'
penerapan b. Tahap Perkenalan/
analisa proses orientasi Foundations of Psychiatric Men-
Deskripsi interaksi antara c. Tahap kerja tal Health Nursing: A Clinical
perawat dan d. Tahap terminasi Approach. 7th edition. Saunders:
4
pasien Elsevier Inc.

Pada akhir pembelajaran mahasiswa mampu


menerapkan asuhan keperawatan pada klien E. 3. Asuhan keperawatan klien dengan mas
dalam rentang sehat jiwa sampai gangguan alah psikososial
jiwa, dan penekanannya pada upaya pence- No Sub Topik Elemen Referensi
1. NANDA International Inc.
gahan primer, sekunder, dan tertier kesehatan (2014). Nursing Diagnoses:
Definitions & Classifications
jiwa secara holistik (bio-psiko-sosio-cultur- 1 Kecemasan 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
Wiley Blackwell Publishing

al-spiritual). Ditujukan pada klien dengan Gangguan


konsep diri 2. Stuart, G.W.T., Keliat B.A.,
masalah adaptasi biopsikososial spiritual 2 Pasaribu J. (2016). Prinsip dan
Praktik Keperawatan Kesehatan
dan gangguan jiwa dengan menggunakan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10.
Mosby: Elsevier (Singapore)
Pte Ltd
pendekatan proses keperawatan melalui a. Pengkajian
b. Diagnosis
komunikasi terapeutik serta menggunakan c. Rencana Keperawatan 3. Twosend, Mary C. (2009).
Psychiatric Mental Health Nurs-
d. Tindakan Keperawatan,
berbagai terapi modalitas. Termasuk isu, 3 Kehilangan e. Evaluasi.
ing: Concept of Care in
Evidence Based Practise
(6thEd). F.A. da- vis Company
ser- ta kecenderungan kesehatan jiwa serta
peran perawat dalam menanggulanginya.
E. 4. Asuhan keperawatan klien yang men
galami harga diri rendah dan isolasi
sosial
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
24
c. Rencana Keperawatan 2. Stuart, G.W.T., Keliat B.A.,
No Sub Topik Elemen Referensi d. Tindakan Keperawatan Pasaribu J. (2016). Prinsip dan
1. NANDA International Inc. e. Evaluasi. Praktik Keperawatan Kesehatan
(2014). Nursing Diagnoses: Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10.
Definitions & Classifications Mosby: Elsevier (Singapore)
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford: Pte Ltd
Wiley Blackwell Publishing
3. Keliat, B.A., Akemat., Hele-
na, N., & Nurhaeni, N. (2011).
Harga diri
1 Keperawatan Kesehatan Jiwa
rendah
Komunitas, CMHN (Basic
2. Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Course). Jakarta: EGC.
a. Pengkajian Pasaribu J. (2016). Prinsip dan
b. Diagnosis Praktik Keperawatan Kesehatan
c. Rencana Keperawatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10.
d. Tindakan Keperawatan, Mosby: Elsevier (Singapore) E. 8. Kegawat-daruratan psikiatrik
e. Evaluasi. Pte Ltd
No Sub Topik Elemen Referensi
2 Isolasi Sosial 3. Twosend, Mary C. (2009).
Psychiatric Mental Health 1. Twosend, Mary C. (2009).
Nursing: Concept of Care in Ev- Psychiatric Mental Health
Nursing: Concept of Care in Ev-
idence Based Practise (6thEd).
E. 5. Asuhan keperawatan klien yang a. Pengkajian
F.A. davis Company
2. Noren Cavan Frisch &
mengalami waham dan Asuhan keper-
b. Diagnosis
c. Rencana Keperawatan
Lawrence E Frisch.(2007).Psy-
awatan klien chiatric Mental Health
d. Tindakan Keperawatan

No
halusinasi
Sub Topik Elemen Referensi
1 yang mengalami
amuk
e. Evaluasi.
Nursing, third edition.New
York:Thom- son Delmar
Learning.

1. NANDA International Inc. E. 9. Terapi modalitas


(2014). Nursing Diagnoses:
Definitions & Classifications
2015 - 2017 (10th ed.). No Sub Topik Elemen Referensi
1 Waham Oxford: Wiley Blackwell
Publishing Terapi Aktivitas 1. Sheila L. Videbeck.(2011).
1 Kelompok Psychiatric Mental Health
2. Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Nursing, fifth edition. Philadel-
a. Pengkajian
Pasaribu J. (2016). Prinsip dan 2 Terapi Individu
b. Diagnosis phia:Wolters Kluwer, Lippincot
Praktik Keperawatan Kesehatan
c. Rencana Keperawatan Terapi Lingkun- William & Wilkins.
Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10.
d. Tindakan Keperawatan, gan
Mosby: Elsevier (Singapore) 3
e. Evaluasi.
Pte Ltd
4 Terapi Okupasi 2. Keliat, B.A., Akemat., Hele-
3. Twosend, Mary C. (2009). na, N., & Nurhaeni, N. (2011).
Psychiatric Mental Health 5 Terapi kognnitif Keperawatan Kesehatan Jiwa
2 Halusinasi
Nursing: Concept of Care in 6 Terapi keluarga Komunitas, CMHN (Basic
Ev- idence Based Practise Course). Jakarta: EGC.
(6thEd). 7 Farmako-terapi
F.A. davis Company a. TAK sosialisasi
b. TAK Orientasi realita 3. Stuart, G.W.T., Keliat B.A.,
c. TAK stimulasi sensori Pasaribu J. (2016). Prinsip dan
d. TAK stimulasi persepsi Praktik Keperawatan Kesehatan
8 Somatik. Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10.
E. 6. Asuhan keperawatan klien yang men Mosby: Elsevier (Singapore)

galami perilaku kekerasan dan


risiko bunuh diri Contoh Soal

No Sub Topik Elemen Referensi Seorang laki-laki berusia 45 tahun dibawa ke


1. NANDA International Inc.
(2014). Nursing Diagnoses:
RS Jiwa 2 hari lalu karena mengamuk dan berte-
Definitions & Classifications
Perilaku 2015 - 2017 (10th ed.). riak-teriak. Saat berinteraksi, pasien mengatakan
1 kekerasan Oxford: Wiley Blackwell

a. Pengkajian
Publishing
berulang kali bahwa dia diguna-guna dengan
2. Prinsip dan Praktik Keper-
b. Diagnosis
c. Rencana Keperawatan
awatan Kesehatan Jiwa Stuart.
Edisi Indonesia 10. Mosby:
tetangganya. Jika dibantah, pasien akan me-
d. Tindakan Keperawatan
Elsevier (Singapore) Pte Ltd
e. Evaluasi. maki dan mengancam.
2 Halusinasi 3. Twosend, Mary C. (2009).
Psychiatric Mental Health
Nursing: Concept of Care in
Ev- idence Based Practise Pertanyaan soal
(6thEd).

E.7. Asuhan keperawatan klien yang men Apakah hambatan yang utama yang harus
galami defisit perawatan diri diant- isipasi perawat ketika melakukan
No Sub Topik Elemen Referensi tindakan pada kasus tersebut?
1 Defisit Per- a. Pengkajian 1. NANDA International Inc.
awatan Diri b. Diagnosis (2014). Nursing Diagnoses:
Definitions & Classifications Pilihan jawaban
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford:
Wiley Blackwell Publishing

a. kesulitan memahami waham


PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
25
b. menjadi tidak konsisten dalam tinda-
The nurse-patient journey. (2th ed.). Phila-
kan
delphia: W.B. Sauders Company
c. kesulitan menggunakan bahasa non
verbal Fortinash, K..M., &Holoday W. P.A., (2006),
d. mengalami kecemasan dan mengh- Pscyciatric nursing care plans, St. Louis,
indari pasien Mosby Your Book.
e. kegagalan dalam menentukan
tujuan yang realistis
F. Keperawatan Komunitas
Rasional:
Deskripsi
Rasional A : mengatakan berulang kali dirinya
Keperawatan komunitas merupakan integra-
diguna-guna adalah sala satu gejala
si dari Keperawatan Dasar di tingkat Klinik
dari waham
dan Keperawatan Komunitas. Kompetensi
Rasional B : tidak konsisten dalam tindakan bisa yang di butuhkan Lulusan Ners General di
disebabkan tidak adanya kesepaka- Komunitas tidak lepas dari Kompetensi
tan pencapaian tujuan diawal yang harus di kuasai Perawat Klinik.
antara perawat-klien Lingkup Ba- hasan pada persiapan
pelaksanaan Uji Kom- petensi Retaker
Rasional C : biasanya disebabkan oleh perbe- diharapkan mempersiapkan peserta UKNI
daan nilai, persepsi, pengetahuan , dengan memahami asuhan keperawatan
dan latar belakang antara klien-per- dengan kasus yang berpeluang ada di
awat seluaruh Indonesia, minimal 5 Kasus yang
Rasional D : sebagai bentuk dari hambatan ko- ada atau viral di setiap provinsi dan
munikasi terapeutik (countertrans- berpeluang ditemukan di wahan praktik di
ferens) yang merupakan respon Klinik ataupun di Komunitas dengan tidak
dari resistensi klien mengabaikan Program-program Pemerintah
di Komunitas. Lingkup bahasan yang
Rasional E : salah satu akibat dari hambatan dihara- pkan sekaligus mendasari penetapan
komunikasi terapeutik karena ti- soal- soal uji kompetensi Ners, antara lain:
dak tercapainya kesepakatan tu-
juan tindakan keperawatan antara
F. 1. Asuhan Keperawatan di Komunitas dan
klien-perawat di awal
Kelompok dengan Penyakit Tidak
Menular (PTM)
No Sub Topik Elemen Referensi
Kunci Jawaban: D 1. Black, J. M & Hawks, J. H,.
1 Hipertensi a. Pengkajian (2014). Keperawatan Medikal
b. Masalah Keperawatan Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene-
c. Intervensi Keperawatan sia 2015
2 Rematik - Promotif
- Preventif

Referensi : - Kuratif
- Rehabilitatif
2. Kaplan, N. M., Fylnn, J. T.
(2006). Clinical Hypertension.
d. Evaluasi Keperawatan Ninth Edition.USA : Lippincott
e. Peran dan Fungsi Williams

Carson, V.B. (2000). Mental Health Nursing: Keper awatan:


- Independen 3. Yogiantoro, M. (2014).
3 Stroke - Dependen Pendekatan Klinis Hipertensi,
- Interdependen dalam Siti, S., dkk, Buku ajar
ilmu penyakit dalam (hlm.
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
2259- 2313)
26
f. Strategi Intervensi Keseha 4. NANDA International Inc.
tan, Catatan: (2015). Diagnosis Keperawatan:
- Pemberdayaan Definisi & Klasifikasi 2015-
f. Strategi Intervensi Keseha- 4. Efendi F & Makfudli. (2009). - Proses Kelompok 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
tan, Catatan: Keperawatan Kesehatan Komu- - Binasuasana ta: EGC
- Pemberdayaan nitas: Teori dan Praktik Dalam - Kemitraan
- Proses Kelompok Keperawatan. Jakarta: Salemba - Partisipasi
5. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
- Binasuasana Medika g. Etik Legal terkait pem
(2016). Standar Diagnosis
- Kemitraan berian asuhan Keperawatan
Keperawatan Indonesia: Definisi
- Partisipasi terkait Topik:
5. Notoatmodjo, S. (2007). Pro- dan Indikator Diagnostik. Jakar-
g. Etik Legal terkait pem- - Beneficience
mosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. ta: DPP PPNI
berian asuhan Keperawatan - Maleficience
Jakarta: Rineka Cipta. - Justice
terkait Topik:
- Beneficience - Veracity
- Maleficience - Otomi
6. NANDA International Inc.
- Justice (2015). Diagnosis Keperawatan:
- Veracity Definisi & Klasifikasi 2015-
- Otomi 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar- F. 4. Asuhan Keperawatan di Komunitas dan
ta: EGC
kelompok Akibat Perilaku Berisiko
7. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
(2016). Standar Diagnosis No Sub Topik Elemen Referensi
4 DM
Keperawatan Indonesia: Definisi a. Pengkajian
dan Indikator Diagnostik. Jakar- b. Masalah Keperawatan
Narkoba pada 1. Black, J. M & Hawks, J. H,.
F. 2. Asuhan Keperawatan di Komunitas Dan kelompok usia
c. Intervensi Keperawatan (2014). Keperawatan Medikal
- Promotif Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene-
1 remaja.
Kelompok Dengan Penyakit Menular - Preventif
- Kuratif
sia 2015

(PM) - Rehabilitatif
d. Evaluasi Keperawatan
2. Efendi F & Makfudli. (2009).
Keperawatan Kesehatan Komu-
e. Peran dan Fungsi nitas: Teori dan Praktik Dalam
HIV-AIDS pada Keper awatan:
No Sub Topik Elemen Referensi Keperawatan. Jakarta: Salemba
kelompok usia - Independen Medika
a. Pengkajian 1. Black, J. M & Hawks, J. H,. 2 dewasa - Dependen
b. Masalah Keperawatan (2014). Keperawatan Medikal - Interdependen 3. Notoatmodjo, S. (2007). Pro-
c. Intervensi Keperawatan Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene-
f. Strategi Intervensi Keseha mosi Kesehatan & Ilmu Perilaku.
- Promotif sia 2015
tan, Catatan: Jakarta: Rineka Cipta.
- Preventif - Pemberdayaan
1 Diare Usia Anak - Kuratif - Proses Kelompok
- Rehabilitatif - Binasuasana 4. NANDA International Inc.
2. Efendi F & Makfudli. (2009).
d. Evaluasi Keperawatan - Kemitraan (2015). Diagnosis Keperawatan:
Keperawatan Kesehatan Komu-
e. Peran dan Fungsi - Partisipasi Definisi & Klasifikasi 2015-
nitas: Teori dan Praktik Dalam
Keper awatan: 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
Keperawatan. Jakarta: Salemba g. Etik Legal terkait pem-
- Independen berian asuhan ta: EGC
Medika
- Dependen Obesitas pada Keperawatan terkait Topik:
- Interdependen 3. Notoatmodjo, S. (2007). Pro- Kelompok Usia - Beneficience
f. Strategi Intervensi Keseha mosi Kesehatan & Ilmu Per- anak - Maleficience
Hepatitis pada 3
2 tan, Catatan: ilaku. Jakarta: Rineka Cipta. - Justice
usia Dewasa 5. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
- Pemberdayaan - Veracity (2016). Standar Diagnosis
- Proses Kelompok 4. NANDA International Inc. - Otomi Keperawatan Indonesia: Definisi
- Binasuasana (2015). Diagnosis Keperawatan: dan Indikator Diagnostik. Jakar-
- Kemitraan Definisi & Klasifikasi 2015- ta: DPP PPNI
- Partisipasi 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
g. Etik Legal terkait pemberi ta: EGC
an asuhan Keperawatan
terkait Topik: 5. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
Tuberkulosis
pada usia
- Beneficience
- Maleficience
(2016). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia: Definisi F. 5. Asuhan Keperawatan di Komunitas Dan
3 - Justice dan Indikator Diagnostik. Jakar-
dewasa
- Veracity ta: DPP PPNI Kelompok dengan Penyakit Endemik
- Otomi
(PE)

F. 3. Asuhan Keperawatan di komunitas No Sub Topik Elemen Referensi


1. Black, J. M & Hawks, J. H,.
dan Kelompok Dengan Penyakit (2014). Keperawatan Medikal
Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene-

Keturunan (Asma pada kelompok usia sia 2015

1 DBD
2. Efendi F & Makfudli. (2009).
No
ana
Sub Topik Elemen Referensi
a. Pengkajian Keperawatan Kesehatan Komu-
b. Masalah Keperawatan nitas: Teori dan Praktik Dalam
c. Intervensi Keperawatan Keperawatan. Jakarta: Salemba
- Promotif Medika
1. Black, J. M & Hawks, J. H,.
2 Malaria - Preventif
(2014). Keperawatan Medikal
a. Pengkajian - Kuratif
Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene- 3. Notoatmodjo, S. (2007).
b. Masalah Keperawatan sia 2015 - Rehabilitatif
Pro- mosi Kesehatan & Ilmu
c. Intervensi Keperawatan d. Evaluasi Keperawatan
Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
- Promotif 2. Efendi F & Makfudli. (2009). e. Peran dan Fungsi Keper-
Asma pada - Preventif Keperawatan Kesehatan Komu- awatan:
kelompok usia - Kuratif nitas: Teori dan Praktik Dalam - Independen 4. NANDA International Inc.
1 - Rehabilitatif Keperawatan. Jakarta: Salemba - Dependen
anak (2015). Diagnosis Keperawatan:
d.Evaluasi Keperawatan Medika - Interdependen Definisi & Klasifikasi 2015-
e. Peran dan Fungsi Keper f. Strategi Intervensi Keseha- 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
awatan: 3. Notoatmodjo, S. (2007). Pro- tan, Catatan: ta: EGC
- Independen mosi Kesehatan & Ilmu Per- - Pemberdayaan
- Dependen ilaku. Jakarta: Rineka Cipta. - Proses Kelompok
- Interdependen - Binasuasana 5. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
Filariasis (Kaki
- Kemitraan (2016). Standar Diagnosis
3 Gajah)
- Partisipasi Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakar-
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI
ta: DPP PPNI
NASIONAL
27
g. Etik Legal terkait pem- F. 8. Asuhan Keperawatan Pada Komunitas
berian asuhan Keperawatan
terkait Topik: Dan Kelompok akibat bencana
- Beneficience
- Maleficience
- Justice No Sub Topik Elemen Referensi
- Veracity a. Pengkajian
- Otomi b. Masalah Keperawatan 1. Efendi F & Makfudli. (2009).
c. Intervensi Keperawatan Keperawatan Kesehatan Komu-
- Promotif nitas: Teori dan Praktik Dalam
F. 6. Asuhan Keperawatan di Komunitas Dan - Preventif
- Kuratif
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
Kelompok dengan penyakit yang diaki- - Rehabilitatif
d. Evaluasi Keperawatan
batkan oleh Virus e. Peran dan Fungsi 2. Notoatmodjo, S. (2007).
Keper awatan: Pro- mosi Kesehatan & Ilmu
No Sub Topik Elemen Referensi - Independen Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
a. Pengkajian - Dependen
b. Masalah Keperawatan - Interdependen
1. Black, J. M & Hawks, J. H,. 3. Powers, R., & Daily, E.
c. Intervensi Keperawatan f. Strategi Intervensi Keseha
(2014). Keperawatan Medikal (2010). International Disaster
- Promotif tan, Catatan:
Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene- Nursing [electronic resource].
- Preventif - Pemberdayaan
sia 2015 Cambridge, UK: Cambridge
- Kuratif - Proses Kelompok
University Press.
- Rehabilitatif - Binasuasana
1 Flu Burung - Kemitraan
d. Evaluasi Keperawatan
e. Peran dan Fungsi Keper 2. Efendi F & Makfudli. (2009). - Partisipasi 4. NANDA International Inc.
awatan: Keperawatan Kesehatan Komu- g. Etik Legal terkait pem (2015). Diagnosis Keperawatan:
- Independen Asuhan Keper- berian asuhan Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-
nitas: Teori dan Praktik Dalam
- Dependen awatan Pada terkait Topik: 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
Keperawatan. Jakarta: Salemba
- Interdependen Komunitas - Beneficience ta: EGC
Medika
Dan Kelompok - Maleficience
f. Strategi Intervensi Keseha
3. Notoatmodjo, S. (2007). Pro- 1 akibat bencana - Justice
tan, Catatan: 5. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
- Pemberdayaan mosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. - Veracity
(2016). Standar Diagnosis
- Proses Kelompok Jakarta: Rineka Cipta. - Otomi
Keperawatan Indonesia: Definisi
2 Flu Babi - Binasuasana dan Indikator Diagnostik. Jakar-
- Kemitraan ta: DPP PPNI
4. NANDA International Inc.
- Partisipasi
(2015). Diagnosis Keperawatan:
g. Etik Legal terkait
Definisi & Klasifikasi 2015-
pemberi an asuhan
2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
Keperawatan terkait
Topik:
ta: EGC Contoh Soal
- Beneficience
5. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
- Maleficience
- Justice
(2016). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia: Definisi
Hasil pengkajian di satu Kelurahan, didapatkan
3 MERS - Veracity
- Otomi
dan Indikator Diagnostik. Jakar-
ta: DPP PPNI data: 30% masyarakat mengalami hiperten-
si; 25% berusia produktif, 10% penderita pernah
mengalami stroke ringan; Warung-warung
F. 7. Asuhan Keperawatan Pada Kelompok
ban- yak menyediakan ikan asin; 45%
khusus di komunitas: UKS;
Pendidikan tidak lulus SD; 70% komunitas
Kesehatan Kerja
bekerja sebagai Petani; kader kesehatan
No Sub Topik Elemen Referensi
mengatakan 70% mas- yarakat tidak pernah
berolah raga.

a. Pengkajian
b. Masalah Keperawatan
Pertanyaan soal
c. Intervensi Keperawatan
- Promotif
- Preventif Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada
- Kuratif
- Rehabilitatif
1. Efendi F & Makfudli. (2009).
kasus tersebut?
d. Evaluasi Keperawatan
e. Peran dan Fungsi Keperawatan Kesehatan Komu-
nitas: Teori dan Praktik Dalam
Keper- awatan:
- Independen Keperawatan. Jakarta: Salemba Pilihan jawaban
- Dependen Medika
1 UKS
- Interdependen
f. Strategi Intervensi Keseha- 2. Notoatmodjo, S. (2007). a. budaya mengkonsumsi makanan
tan, Catatan: Pro- mosi Kesehatan & Ilmu
- Pemberdayaan
- Proses Kelompok
Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. tinggi natrium.
- Binasuasana
- Kemitraan 3. NANDA International Inc. b. sumberdaya dan penghasilan komu-
- Partisipasi (2015). Diagnosis Keperawatan:
g. Etik Legal terkait pem- Definisi & Klasifikasi 2015- nitas
berian asuhan Keperawatan 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
terkait Topik: ta: EGC c. tingkat pendidikan di komunitas
- Beneficience
- Maleficience
- Justice
4. Tim Pokja SDKI DPP PPNI d. kebiasaan komunitas menyajikan
(2016). Standar Diagnosis
2 Kesehatan Kerja
- Veracity
- Otomi
Keperawatan Indonesia: Definisi makanan.
dan Indikator Diagnostik. Jakar-
ta: DPP PPNI
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
28
e. perilaku sehat di komunitas.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


29
Rasional:
gan kasus yang berpeluang ada di seluruh
Rasional A: 30% masyarakat mengalami hip- Indonesia, minimal 5 Kasus yang ada atau
ertensi; 25% berusia produktif; viral di setiap provinsi dan berpeluang
20% penderita hipertensi; Warung- ditemukan di lingkup keluarga. Lingkup
warung banyak menyediakan ikan bahasan yang diharapkan sekaligus men-
asin dasari penetapan soal-soal uji kompetensi
Ners, antara lain:
Rasional B: Warung-warung banyak menye-
diakan ikan asin G. 1. Asuhan Keperawatan keluarga dengan
Penyakit Tidak Menular (PTM)
Rasional C: 45% Pendidikan tidak lulus SD

Rasional D: Warung-warung banyak menye- No Sub Topik Elemen Referensi


1. Riasmini, M. (2017). Panduan
diakan ikan asin Asuhan Keperawatan indivi-
du, keluarga, kelompok, dan
komunitas dengan modifikasi
NANDA, ICNP,NOC dan NIC
Rasional E: 70% Komunitas bekerja sebagai di Puskesmas dan masyarakat.
Jakarta: Penerbit UI.
Petani
1 Hipertensi
2. Friedman,M Marilyn, (2010).
Buku Ajar Keperawatan Keluar-

Kunci Jawaban: A ga, Riset,Teori dan Praktik Edisi


5, Indonesia: EGC

3. Black, J. M & Hawks, J. H,.


(2014). Keperawatan Medikal
Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene-
Referensi : sia 2015
2 Stroke

a. Pengkajian 4. Kaplan, N. M., Fylnn, J. T.

Efendi F & Makfudli. (2009). Keperawatan b. Masalah Keperawatan


c. Intervensi Keperawatan
(2006). Clinical Hypertension.
Ninth Edition.USA : Lippincott
Williams
Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik - Promotif
- Preventif
- Kuratif 5. Yogiantoro, M. (2014).
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba - Rehabilitatif Pendekatan Klinis Hipertensi,
d. Evaluasi Keperawatan dalam Siti, S., dkk, Buku ajar
Medika e. Peran dan Fungsi Keper ilmu penyakit dalam (hlm.
awatan: 2259- 2313)
- Independen
- Dependen
- Interdependen
3 DM f. Strategi Intervensi Keseha
tan, Catatan: 6. Efendi F & Makfudli. (2009).
G. Keperawatan keluarga - Pemberdayaan Keperawatan Kesehatan Komu-
- Proses Kelompok nitas: Teori dan Praktik Dalam
- Binasuasana Keperawatan. Jakarta: Salemba
Deskripsi - Kemitraan Medika
- Partisipasi
g. Etik Legal terkait pem
7. Notoatmodjo, S. (2007). Pro-
Modul ini membahas mengenai asuhan berian asuhan Keperawatan
mosi Kesehatan & Ilmu Perilaku.
terkait Topik:
Jakarta: Rineka Cipta.
- Beneficience
keperawatan keluarga yang dilandasi oleh - Maleficience
8. NANDA International Inc.
- Justice
(2015). Diagnosis Keperawatan:
konsep konsep yang terkait dengan - Veracity
Definisi & Klasifikasi 2015-
- Otomi
2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
keluarga. Fokus yang dibahas dalam modul Gangguan ta: EGC
4
Nutrisi
ini adalah konsep keluarga, asuhan 9. Tim Pokja SDKI DPP PPNI

keperawatan kelu- arga dengan (2016). Standar Diagnosis


Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakar-
menggunakan pendekatan pros- es. Lingkup ta: DPP PPNI

Bahasan pada persiapan pelak- sanaan Uji


Kompetensi Retaker diharapkan G. 2. Asuhan Keperawatan keluarga Dengan
mempersiapkan peserta UKNI dengan me- Penyakit Menular (PM)
mahami asuhan keperawatan keluarga den- No Sub Topik Elemen Referensi

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


1. Black, J. M & Hawks, J. H,.
30
(2014). Keperawatan Medikal
1 Diare Usia Anak a. Pengkajian Bedah Edisi 8 Buku 2.
Indenesia 2015
b. Masalah Keperawatan 2. Efendi F & Makfudli. G. 4. Asuhan Keperawatan Keluarga Akibat
c. Intervensi Keperawatan (2009). Keperawatan Kesehatan
- Promotif Komu- nitas: Teori dan Praktik
Dalam Keperawatan. Jakarta:
Perilaku Berisiko
- Preventif
- Kuratif Salemba Medika
- Rehabilitatif No Sub Topik Elemen Referensi
d. Evaluasi Keperawatan 1. Black, J. M & Hawks, J. H,.
3. Riasmini, M. (2017).
e. Peran dan Fungsi (2014). Keperawatan Medikal
Panduan Asuhan Keperawatan
Keper awatan: Bedah Edisi 8 Buku 2.
individu, keluarga, kelompok,
- Independen Indenesia 2015
Hepatitis pada dan komunitas dengan
- Dependen
2 usia Dewasa modifikasi NANDA,
- Interdependen
ICNP,NOC dan NIC di 2. Efendi F & Makfudli.
f. Strategi Intervensi Keseha
Puskesmas dan masyarakat. (2009). Keperawatan Kesehatan
tan, Catatan:
Jakarta: Penerbit UI. Komu- nitas: Teori dan Praktik
- Pemberdayaan
- Proses Kelompok Dalam Keperawatan. Jakarta:
Narkoba pada Salemba Medika
- Binasuasana 4. Friedman,M Marilyn, (2010). a. Pengkajian
kelompok usia
- Kemitraan Buku Ajar Keperawatan Keluar- 1 b. Masalah Keperawatan
remaja.
- Partisipasi ga, Riset,Teori dan Praktik c. Intervensi Keperawatan 3. Riasmini, M. (2017).
g. Etik Legal terkait pem Edisi 5, Indonesia: EGC - Promotif Panduan Asuhan Keperawatan
berian asuhan - Preventif individu, keluarga, kelompok,
Keperawatan terkait Topik: - Kuratif dan komunitas dengan
- Beneficience 5. Notoatmodjo, S. (2007). - Rehabilitatif modifikasi NANDA,
- Maleficience Pro- mosi Kesehatan & Ilmu d. Evaluasi Keperawatan ICNP,NOC dan NIC di
- Justice Per- ilaku. Jakarta: Rineka e. Peran dan Fungsi Puskesmas dan masyarakat.
- Veracity Cipta. Keper awatan: Jakarta: Penerbit UI.
- Otomi - Independen
6. NANDA International Inc. HIV-AIDS pada - Dependen
kelompok usia - Interdependen 4. Friedman,M Marilyn, (2010).
(2015). Diagnosis Keperawatan: 2 f. Strategi Intervensi Keseha Buku Ajar Keperawatan Keluar-
Definisi & Klasifikasi 2015- dewasa
Tuberkulosis ga, Riset,Teori dan Praktik
2017. Edisi Indonesia 10. tan, Catatan:
pada usia Edisi 5, Indonesia: EGC
3 Jakarta: EGC - Pemberdayaan
dewasa
- Proses Kelompok
- Binasuasana
5. Notoatmodjo, S. (2007).
7. Tim Pokja SDKI DPP PPNI - Kemitraan
Pro- mosi Kesehatan & Ilmu
(2016). Standar Diagnosis - Partisipasi
Per- ilaku. Jakarta: Rineka
Keperawatan Indonesia: Definisi g. Etik Legal terkait pem Cipta.
dan Indikator Diagnostik. Jakar- berian asuhan Keperawatan
ta: DPP PPNI terkait Topik:
- Beneficience 6. NANDA International Inc.
- Maleficience (2015). Diagnosis Keperawatan:
Obesitas pada - Justice Definisi & Klasifikasi 2015-
G. 3. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Kelompok Usia - Veracity 2017. Edisi Indonesia 10.
anak - Otomi Jakarta: EGC
3
Penyakit Keturunan (Asma pada
7. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
kelom- pok usia anak) (2016). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakar-
No Sub Topik Elemen Referensi ta: DPP PPNI

G. 5. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan


1. Black, J. M & Hawks, J. H,. Penyakit Endemik (PE)
(2014). Keperawatan Medikal
Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene- No Sub Topik Elemen Referensi
sia 2015

2. Efendi F & Makfudli. (2009).


Keperawatan Kesehatan Komu-
nitas: Teori dan Praktik Dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika

a. Pengkajian a. Pengkajian 1. Black, J. M & Hawks, J. H,.


b. Masalah Keperawatan 3. Riasmini, M. (2017). b. Masalah Keperawatan (2014). Keperawatan Medikal
c. Intervensi Keperawatan Panduan Asuhan Keperawatan c. Intervensi Keperawatan Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene-
- Promotif indivi- du, keluarga, kelompok, - Promotif sia 2015
- Preventif dan komunitas dengan 1 DBD - Preventif
- Kuratif modifikasi NANDA, - Kuratif
- Rehabilitatif ICNP,NOC dan NIC di - Rehabilitatif 2. Efendi F & Makfudli. (2009).
d. Evaluasi Keperawatan Puskesmas dan masyarakat. d. Evaluasi Keperawatan Keperawatan Kesehatan Komu-
e. Peran dan Fungsi Jakarta: Penerbit UI. e. Peran dan Fungsi nitas: Teori dan Praktik Dalam
Keper awatan: Keper- awatan: Keperawatan. Jakarta: Salemba
- Independen - Independen Medika
4. Friedman,M Marilyn, (2010).
- Dependen - Dependen
Buku Ajar Keperawatan Keluar- 3. Riasmini, M. (2017). Panduan
- Interdependen - Interdependen
ga, Riset,Teori dan Praktik Edisi Asuhan Keperawatan indivi-
f. Strategi Intervensi Keseha f. Strategi Intervensi Keseha
5, Indonesia: EGC du, keluarga, kelompok, dan
tan, Catatan: tan, Catatan:
- Pemberdayaan - Pemberdayaan komunitas dengan modifikasi
- Proses Kelompok - Proses Kelompok NANDA, ICNP,NOC dan NIC
5. Notoatmodjo, S. (2007).
- Binasuasana - Binasuasana di Puskesmas dan masyarakat.
Pro- mosi Kesehatan & Ilmu
- Kemitraan - Kemitraan Jakarta: Penerbit UI.
Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
- Partisipasi - Partisipasi
4. Friedman,M Marilyn, (2010).
g. Etik Legal terkait g. Etik Legal terkait pem
6. NANDA International Inc. Buku Ajar Keperawatan Keluar-
pemberi an asuhan berian asuhan
(2015). Diagnosis Keperawatan: ga, Riset,Teori dan Praktik Edisi
Asma pada Keperawatan terkait Keperawatan terkait Topik:
Definisi & Klasifikasi 2015- 5, Indonesia: EGC
kelompok usia Topik: - Beneficience
1 - Beneficience 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar- - Maleficience
anak
- Maleficience ta: EGC
- Justice
- Veracity PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
7. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
- Otomi
31 (2016). Standar Diagnosis
- Justice
2 Malaria
- Veracity
- Otomi 5. Notoatmodjo, S. (2007). Pro-
mosi Kesehatan & Ilmu Perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta.

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


32
6. NANDA International Inc.
Pertanyaan soal
(2015). Diagnosis Keperawatan:
Definisi & Klasifikasi 2015-
2017. Edisi Indonesia 10. Jakar- Apakah masalah perawatan pada kasus diatas?
ta: EGC

7. Tim Pokja SDKI DPP PPNI Pilihan jawaban


(2016). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakar-
ta: DPP PPNI
a. Ketidakefektifan manajemen regi-
men terapeutik keluarga
G. 6. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan
b. Ketidakefektifan pemeliharaan kese-
penyakit yang diakibatkan oleh Virus
hatan
No Sub Topik Elemen Referensi
1. Black, J. M & Hawks, J. H,.
c. Perilaku kesehatan cenderung ber-
(2014). Keperawatan Medikal
Bedah Edisi 8 Buku 2. Indene-
isiko
sia 2015
d. Menejemen kesehatan tidak efektif
1 Flu Burung 2. Efendi F & Makfudli. (2009).
Keperawatan Kesehatan Komu- e. Ketidakpatuhan
nitas: Teori dan Praktik Dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
a. Pengkajian
b. Masalah Keperawatan 3. Riasmini, M. (2017).
c. Intervensi Keperawatan Panduan Asuhan Keperawatan Rasional:
- Promotif individu, keluarga, kelompok,
- Preventif dan ko- munitas dengan
- Kuratif
- Rehabilitatif
modifikasi
ICNP,NOC dan NIC di
NANDA,
Rasional A: Data utama untuk diagnosa ini ada-
d. Evaluasi Keperawatan Puskesmas dan masyarakat.
e. Peran dan Fungsi Keper Jakarta: Penerbit UI. lah menolak menjalani pengobatan
awatan:
- Independen dan tidak mengikuti program pen-
- Dependen
2 Flu Babi - Interdependen
f. Strategi Intervensi Keseha
geobatan tidak ada dalam vignette
4. Friedman,M Marilyn, (2010).
tan, Catatan:
Buku Ajar Keperawatan Keluar-
- Pemberdayaan
- Proses Kelompok
ga, Riset,Teori dan Praktik Rasional B: data mayor ketidakmampuan men-
Edisi 5, Indonesia: EGC
- Binasuasana
- Kemitraan
5. Notoatmodjo, S. (2007). Pro-
jalankan perilaku sehat dan pema-
- Partisipasi
mosi Kesehatan & Ilmu Per-
g. Etik Legal terkait pemberi
an asuhan Keperawatan
ilaku. Jakarta: Rineka Cipta. haman terhadap perilaku hidup se-
terkait Topik:
- Beneficience
6. NANDA International Inc. hat tidak jelas
(2015). Diagnosis Keperawatan:
- Maleficience Definisi & Klasifikasi 2015-
- Justice 2017. Edisi Indonesia 10. Jakar-
- Veracity ta: EGC Rasional C: tanda utama adalah adanya upaya
- Otomi
3 MERS peningkatan status kesehatan yang
7. Tim Pokja SDKI DPP PPNI
(2016). Standar Diagnosis minimal, masih merokok dan baru
Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Diagnostik. Jakar- mengurangi makan asin
ta: DPP PPNI

Rasional D: belum bisa dikatakan gagal melaku-


Contoh Soal kan tindakan untuk mengurangi
Saat kunjungan rumah didapatkan data: seorang
laki-laki, berusia 58 tahun, mengeluh nyeri
kepala sampai ke leher sejak 3 hari yang lalu, 73,1 oC.
nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Keluar-
ga mengatakan klien sudah mengurangi makan
asin namun masih sering tergoda merokok. Su-
dah 4 bulan mengalami hipertensi tetapi belum
kontrol secara teratur. Pada pemeriksaan
didapat- kan tekanan darah 160/90 mmHg, nadi
100 x/mt, frekuensi pernafasan 20 x/mt, suhu
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
33
resiko karena baru 4 bulan didiag-
nosa

Rasional E: perilaku tidak menjalankan


anjuran atau program tidak tegas
tergambar dalam vignette

Kunci Jawaban: C

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


34
H. 1. Konsep Keperawatan Gerontik
No Sub Topik Elemen Referensi
Referensi : Konsep Keperawatan Geron- 1. Miller, C.A. (2012). Nursing
tik for wellness in older adults: the-
a. Gerontik ory and practice (6th Ed.). Phil-

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan b. Gerontologi


c. Geriatrik
adelphia: Lippincott Williams &
Wilkin. Halaman: 59 s.d 61

Indonesia: Difinisi dan indicator Diagnos- Gerontik: Cabang keilmuan 2. Meiner, S. E. (2015). Geron-
tik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI keperawatan yang terdiri dari
seni dan praktik pada lanjut
tologic Nursing (5th Ed.). USA:
Mosby, Elsevier Inc. Halaman
usia, terdiri dari upaya pro- 1-4 (chapter 1)
motif, preventif dan kuratif di
setting komunitas maupun RS
Gerontologi: Ilmu yang mem-
pelajari lanjut usia

H. Keperawatan gerontik Konsep


Keperawatan
1 Geriatrik: Cabang ilmu ke-
Gerontik
dokteran yang mempelajari
Deskripsi kondisi patologis dan penatal-
aksanaannya pada lansia.
a. Teori biologis 1. Miller, C.A. (2012). Nursing
Keperawatan Gerontik adalah mata ajar b. Teori psikologis for wellness in older adults: the-
c. Teori sosial ory and practice (6th Ed.). Phil-
yang melingkupi pembahasan mengenai budaya Teori adelphia: Lippincott Williams &
Biologis: Wilkin.
kebutuhan dasar manusia akan oksigenisa- - Wear and Tear
- Cross-linkage
- Teori Biologis: Halaman 49
s.d 50
- Teori Sosial Budaya: 51 s.d 53
si, sirkulasi, cairan nutrisi, eliminasi, mo- - Free radical
- Genetic - Teori Psikologis: 54 s.d 55
- Immunity
bilisasi, integritas kulit, istirahat dan tidur, Teori Sosial :
2. Meiner, S. E. (2015). Geron-
Budaya
thermoregulasi, keamanan dan kenyamanan, 1. Disengagement
tologic Nursing (5th Ed.). USA:
Mosby, Elsevier Inc. Chapter 2,
2. Activity
halaman 17-26.
seksualitas dan reproduksi pada lanjut usia. 3. Subculture
Teori
Psikologis :
Bertambahnya usia akan mengakibatkan 2 Teori Menua
1. Human needs
2. Gerotrancendence
terjadinya perubahan fisiologis pada semua 3. Personality development
- Demografi penduduk lansia 1. Miller, C.A. (2012).
sistem tubuh. Perubahan yang terjadi mer- - Bentuk layanan bagi lansia Nursing for wellness in older
- Abuse dan neglect pada adults: theory and practice (6th
upakan integrasi dari proses menua alami lansia Ed.). Philadelphia: Lippincott
Wil- liams & Wilkin
dan faktor risiko yang menyertai sehingga Bentuk layanan:
- Demografi penduduk lansia:
hal 8-13
- Hospital based
- Bentuk layanan bagi
menjadi fokus kajian dalam keperawatan (layanan akut)
lansia: chapter 6
- Nursing home setting
gerontik. Proses fisologis berbeda dengan Tren dan isu - Community based :
adult day care, respite 2. Meiner, S. E. (2015). Geron-
keperawatan
kondisi patologis, sehingga dibutuhkan pen- 3
gerontik care tologic Nursing (5th Ed.). USA:
Mosby, Elsevier Inc. Chapter 1,
halaman 4-7.
getahuan dan pemahaman yang baik pada Peningkatan populasi lansia di
dunia termasuk Indonesia.

lansia. Perawat dalam melakukan asuhan


dan pelayanan keperawatan pada lanjut usia H. 2. Perubahan Fisiologis sistem tubuh pada
yang mengalami gangguan kebutuhan dasar lansia
tersebut membutuhkan pengetahuan dan No Sub Topik Elemen Referensi
- Perubahan anatomi
ket- rampilan menyelesaikan masalah dan fungsi organ pada
tiap sistem.
tersebut. Setting layanan kasus keperawatan Perubahan
- Berbagai faktor yang
mempengaruhi penurunan
fisiologis pada
gerontik saat ini adalah di rumah sakit yaitu sistem:
fisiologis pada tiap sistem
tersebut
- Kardio-va
ruang rawat dan poliklinik geriatri, di rumah skuler
- Gangguan patologis yg
lazim dialami lansia pada 1. Miller, C.A. (2012).
- Respiratory
tiap sistem: hipertensi,
dalam bentuk kunjungan rumah, dan di - Gastro-in
testinal
PPOK, malnutrisi, arthritis,
Nursing for wellness in older
adults: theory and practice (6th
BPH, keganasan, katarak Ed.). Philadelphia: Lippincott
panti werd- ha. - Integumen
- Muskulo
- Pengkajian sistem tubuh Wil- liams & Wilkin.
pada lansia: pemeriksaan - Kardiovaskuler : hal 408-429
skeletal
fisik (IPPA) dan - Respiratory: hal 435-448
(otot, tulang,
diagnostik. Tanda-tanda - Gastrointestinal: hal 358-376
sendi,
vital pada lansia. - Integumen: hal 477-492
syaraf)
- Genitouri - Muskuloskeletal (otot, tulang,
nari sendi, syaraf): hal 452-471
Kondisi patologis yang khas
- Thermo-reg - Genitourinari: 383-402
pada lansia:
ulasi - Thermoregulasi: hal 513-521
1. Aterosklerosis
- Sensori: - Sensori: penglihatan:
2. Hipertensi
1 hal 333-353
penglihatan, 3. PPOK
pendengaran - Pendengaran: hal 311-329
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
4. Malnutrisi
5. Konstipasi
35
6. Kanker kulit
7. Luka tekan 14. Defisit perawatan diri:
2. Meiner, S. E. (2015). Geron-
8. Osteoartritis bathing, toileting, dressing,
tologic Nursing (5th Ed.). USA:
9. Osteoporosis feeding
Mosby, Elsevier Inc.
10. Inkontinensia 15. Inkontinensia urin: urge,
- Kardiovaskuler : hal 388-391
11. Hipotermia stress, fungsional
- Respiratory: hal 422-427
12. Katarak 16. Kerusakan mobilitas fisik
- Gastrointestinal: hal 477-483
13. Tuli konduktif 17. Kerusakan mobilitas di
- Integumen: hal 608-628
14. Insomnia tempat tidur
- Muskuloskeletal (otot, tulang, 18. Kerusakan mobilitas di
15. Sleep apnea sendi, syaraf): hal 511-538 kursi roda
- Genitourinari: 383-402 19. Kerusakan duduk
Pengkajian khas pada lansia - Thermoregulasi: hal 541-558 20. Kerusakan berjalan
1. Mini Nutrition Assessment - Sensori: penglihatan: 21. Kerusakan berdiri
(MNA) hal 640-648 22. Risiko jatuh
2. Berg Balance Scale (BBS) - Pendengaran: hal 649-654
23. Hipotermia
3. Morse Fall Scale (MFS) 24. Risiko kerusakan integ
ritas kulit
25. Risiko luka tekan

H. 3. Perubahan Fungsi psikososial pada 26. Kerusakan Memori


27. Konfusi kronis

lansia Intervensi keperawatan khas


pada lansia
No Sub Topik Elemen Referensi 1. Komunikasi terapeutik
- Fungsi kognitif, afektif 1. Miller, C.A. (2012). Nursing pada lansia dengan
dan psikososial pada for wellness in older adults: the- berbagai gangguan:
Fungsi kognitif lansia ory and practice (6th Ed.). Phil- penglihatan, pendengaran,
1 pada lansia - Gangguan kognitif, adelphia: Lippincott Williams post stroke, penurunan
afektif, psikososial pada & Wilkin. kognitif
lansia - Fungsi kognitif pada lansia hal 2. Manajemen nutrisi: Diet
Kerusakan - Faktor yang mempengaruhi 187-198 rendah kalori, garam,
kognitif pada fungsi kognitif, afektif - Kerusakan kognitif pada lan- kolesterol dan lemak
2 3. Penggunaan alat bantu
lansia dan psikososial pada sia: hal 255-279
lansia - Kerusakan afektif: depressi makan
- Pengkajian fungsi kognitif, pada lansia: hal 287-305 4. Penggunaan alat bantu
afektif dan psikososial - Fungsi psikososial pada jalan: walker dan
Kerusakan
pada lansia lansia: hal 202-221 tongkat
afektif: depressi
3 5. Pencegahan jatuh
pada lansia
6. Latihan keseimbangan
Gangguan kognitif dan afektif 2. Meiner, S. E. (2015). Geron- 7. Perawatan tirah baring
pada lansia (demensia, deliri- tologic Nursing (5th Ed.). USA: 8. Perawatan kulit
um, depresi): Mosby, Elsevier Inc. 9. Perawatan kaki
- Definisi - Fungsi kognitif pada lansia hal 10. Back masase
- Tipe 561-567 11. Rileksasi napas dalam
- Faktor yang berhubungan - Kerusakan kognitif pada lan- 12. Manajemen risiko
Fungsi psikoso-
sia: hal 569-574 hipotermi
4 sial pada lansia
- Kerusakan afektif: depresi 13. Stimulasi kognitif
Pengkajian khusus
pada lansia: hal 567
- Mini mental state exam
(MMSE)
- Geriatric Depression Scale
(GDS)

H. 4. Asuhan keperawatan pada lansia den


Contoh Soal
gan masalah pemenuhan kebutuhan
dasar Seorang perempuan berusia 73 tahun diantar ke
poliklinik dan mengeluhkan pada perawat yang
No Sub Topik Elemen Referensi
bertugas mengenai kulitnya yang tampak sangat
- Pengkajian Keperawatan
- Diagnosis Keperawatan
keriput dan tidak kencang lagi. Perawat men-
- Intervensi Keperawatan
- Evaluasi jelaskan tentang adanya kolagen yang bertam-
1. Miller, C.A. (2012).
Nursing for wellness in older bah seiring pertambahan usia.
Diagnosis Keperawatan khas adults: theory and practice (6th
pada lansia: Ed.). Philadelphia: Lippincott
1. Risiko kerusakan fungsi
kardio-vaskular
Wil- liams & Wilkin.
Pertanyaan Soal
2. Risiko prilaku kesehatan
berisiko 2. Meiner, S. E. (2015). Geron-
3. Ketidak-efektifan pemeli
haraan kesehatan
tologic Nursing (5th Ed.).
USA: Mosby, Elsevier Inc.
Apakah teori yang digunakan untuk
4. Ketidak-efektifan manaje
men kesehatan
menjelaskan proses menua di tersebut?
Asuhan keper- 5. Intoleransi aktivitas 3. Nanda International. (2014).
awatan individu 6. Bersihan jalan napas tidak Nursing diagnoses: definition
lansia dengan efektif
& classification 2015-2017.
United Kingdom: Blackwell
Pilihan Jawaban
masalah pe- 7. Ketidak-efektifan pola
Publishing.
menuhan kebu- napas
tuhan:
- Sirkulasi
8. Sindrom kelemahan (frail
elderly syndrome) 4. Bulechek, G.M., Butcher,
a. imunity
1
- Oksigenasi 9. Ketidak-seimbangan nutri
- Cairan-nutrisi si kurang dari kebutuhan
H.K., Dochterman, J.M.
(2013). Nursing intervention b. radikal bebas
- Eliminasi 10. Obesitas classifi- cation (NIC). 5th ed.
-Perawatan diri 11. Kerusakan menelan United Kingdom: Elsevier Inc c. apoptosis
-Aman-nyaman 12. Kostipasi
BPROGRAM STUDI 13.
- Istirahat-tidur PROFESI NERS
Ketidak-seimbangan
gula darah
36
d. cross linkage

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


37
e. wear and tear

Rasional: Kunci Jawaban: D

Rasional A : teori imunitas menjelaskan


bahwa proses menua disebab-
Referensi:
kan karena menurunnya status
imun/ kekebalan tubuh seiring
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness
dengan peningkatan usia. se-
in older adults: theory and practice (6th
hingga tubuh dengan mudah
Ed.). Philadelphia: Lippincott Williams &
terpengaruh oleh benda asing
Wilkin. Chapter 4, p 45.
yang masuk kedalam tubuh
dan menyebabkan proses Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing (5th
menua Ed.). USA: Mosby, Elsevier Inc. Chapter
2, p 16.
Rasional B : teori ini menjelaskan menua
disebabkan karena adanya
molekul tidak stabil dan reaktif
I. Kepemimpinan dan
yang dihasikan dari proses me-
Manajemen Pelayanan
tabolisme
Keperawatan
Rasional C : teori ini menjelaskan bahwa Deskripsi
menua disebabkan bukan kare-
na proses peradangan, ditentu- Mata ajar ini mempersiapkan mahasiswa
kan oleh gen, merupakan pros- agar mampu menjadi pemimpinan dan ma-
es normal perkembangan yang najer pelayanan keperawatan yang mengim-
terjadi terus menerus plementasikan gaya kepemimpinan, fungsi
sepanjang kehidupan kepemimpinan, fungsi-fungsi manajemen,
melakukan kajian analisis, menerapkam
Rasional D : teori ini menjelaskan menua model asuhan keperawatan, melakukan
karena adanya kerusakan pada audit mutu layanan keperawatan dan
molukel sel DNA yang tidak melakukan intervensi yang berfokus pada
dapat di perbaiki, terbentuknya patien safety.
zat kolagen yang membuat ke-
gagalan organ karena protein-
nya menjadi tidak elastis dan I. 1. Implementasi gaya kepemimpi-nan dan
tidak efektif fungsi kepemimpi-nan dalam
pelayanan keperawatan
Rasional E : teori ini menjelaskan bahwa
No Sub Topik Elemen Referensi
proses menua diibaratkan sep- Gaya Kepemi- a. Gaya demokratis 1. Dumilah, (2010),
mpinan b. Gaya Otoriter Rencana Strategis; Jakarta;
erti sebuah mesin yang bila c. Gaya militeristis EGC
d. Gaya autokratis
tel- ah lama digunakan maka 1
e. Gaya kharismatis
2. Gillies. (2004). Nursing
f. Gaya Leizes faire
Man- agement: A System
akan- mengalami kerusakan Fungsifungsi a. Mempengaruhi orang lain Approach. Philadelphia: WB
kepemimpi-nan b. Motivator Saunders Company,
c. Model/Contoh/Tauladan
d. Decision making
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS 3. Mustikasari, (2012).
Komunikasi Terapeutik; Jakarta:
2 EGC 38
4. Nursalam. (2012). Kepemi- I. 4. Kajian SWOT Analisis
mpinan dan manajemen.
Jakarta: EGC No Sub Topik Elemen Referensi
SWOT Analisis :
5. Potter and Perry. (2010). a. Strenght 1. Dumilah, (2010),
Fundamental of Nursing b. Weaknes Rencana Strategis; Jakarta;
(Edisi Indonesia), Jakarta: c. Oportunity EGC
1 SWOT Analisis
EGC d. Treat
Fish Bone Analisis :
2. Gillies. (2004). Nursing
6. Stuart and Sundden. 1. Man
Man- agement: A System
(2008). Komunikasi 2. Money
Approach. Philadelphia: WB
Teurapeutik, Jakarta: EGC 3. Macine
Fish Bone Saunders Company,
4. Material
2 Analisis
5. Methode
7. Sitorus,R. (2007). Model 3. Mustikasari, (2012). Komuni-
Praktik Keperawatan Profesion- Diagram Cartesius :
1. Kuadran kiri bawah kasi Terapeutik; Jakarta: EGC
al; Jakarta: EGC
2. Kuadran kiri atas
Diagram 3. Kuadran kanan bawah 4. Nursalam. (2012). Kepemi-
3
Cartesius 4. Kuadran kanan atas mpinan dan manajemen.
I. 2. Implementasi fungsi-fungsi manajemen Prioritas masalah : Jakarta: EGC
4 Prioritas a. Metode CARL
No Sub Topik Elemen Referensi masalah b. Metode Bryan
5. Potter and Perry. (2010).
1. Dumilah, (2010), Plan Of Action : Fundamental of Nursing
Rencana Strategis; Jakarta; a. Penyelesaian masalah (Edisi Indonesia), Jakarta:
1 Planning/pe-ren- a. Membuat program kerja
EGC b. Sararan EGC
canaan b. Membuat jadwal dinas
c. Metode
Organizing/ d. Penanggung Jawab
peng-organi- 2. Gillies. (2004). Nursing 5 Plan Of Action 6. Stuart and Sundden.
2 a. Menyusun kepanitiaan e. Evaluasi (2008). Komunikasi
sasian Man- agement: A System
b. Menyusun tim Teurapeutik, Jakarta: EGC
Approach. Philadelphia: WB
Saunders Company,
3 Staffing/staff Mengatur staff 7. Sitorus,R. (2007). Model
3. Mustikasari, (2012). Praktik Keperawatan Profesion-
Komunikasi Terapeutik; Jakarta: al; Jakarta: EGC
4 Directing/ Mengarahkan staf EGC
pengarahan

4. Nursalam. (2012). Kepemi- I. 5. Model Asuhan Keperawatan


5 Bugedting/ mpinan dan manajemen.
ke-uangan Jakarta: EGC No Sub Topik Elemen Referensi
Model praktik keperawatan
6 Controling/pen- Efektifvitas dan efisiensi 5. Potter and Perry. (2010). profesional, semua perawat
gawasan Fundamental of Nursing harus sudah berpendidikan
(Edisi Indonesia), Jakarta: 1 MPKP Ners
EGC
Memadukan tim kerja keper-
Mengamati pelaksanaan askep awatan, antara perawat
1. Top manager lulusan D3 dan Ners. Peran
Tingkatan 6. Stuart and Sundden.
2. Midle manager perawat- nya terbagi menjadi;
manager (2008). Komunikasi
7 3. Lower manager perawat primer dan perawat
Teurapeutik, Jakarta: EGC
asociate, ada ketua tim satu
orang yang membawahi 2 sd
7. Sitorus,R. (2007). Model tiga orang perawat associate
Praktik Keperawatan Profesion- 2 Metode tim yang ber- tanggung jawab
al; Jakarta: EGC terhadap 3 sd 5 pasien.

Transisi model MPKP,


I. 3. Komunikasi efektif dalam pelayanan perpad- uan metode tim,
3 Moduler penanggung- jawab tim
keperawatan berperan juga se- bagai
penanggung jawab shiff. 1. Potter and Ferry.
Perawat dibagi tugas (2010). Fundamental of
No Sub Topik Elemen Referensi
berdasar- kan beberapa Nursing, Jakarta: EGC
intervensi asu- han
keperawatan yang dilaku-
2. Ratna Sitorus. (2007). Model
kan, dilaksanakan di Indonesia
Praktik Keperawatan Profesion-
ketika pendidikan perawat be-
al; Jakarta: EGC
lum di didik di perguruan
ting- gi. Sampai saat ini
4 Fungsional dibeberapa rumah sakit
daerah terpencil di Indonesia
Fase Pra-orientasi : masih diterapkan
1. Mempersiap-kan fisik dan
mental
2. Mengetahui nama pasien
3. Mengetahui diagnosa medis I. 6. Focus patient safety
4. Mengetahui asal pasien
No Sub Topik Elemen Referensi
Fase Orientasi Mencuci tangan
1. Memberi salam (hand washing
2. Menjelaskan intervensi dan five mo-
3. Melakukan informed con 1 ment)
a. Saat mau melakukan
sent (tindakan invasive)
Taat SOP yang tindakan
2 berlaku dalam b. Saat setelah kontak dengan
Fase kerja setiap intervensi pasien
1. Melakukan intervensi sam
Tahapan komu- bil tetap berkomunikasi 1. Mustikasari, (2012). Komu-
nikasi layanan 2. Melakukan manajemen nikasi Terapeutik; Jakarta: EGC
keperawatan nyeri/distraks
Komunikasi da-
lam Organisasi PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
2. Stuart and Sundden. (2008).
Fase terminasi :
1 39a. Horizontal
b. Vertikal 1. Mengevaluasi keadaan
Komunikasi Teurapeutik, Jakar-
ta: EGC
pasien
c. Saat terkena cairan
dari pasien
Selalu melaku- d. Saat terkena produck darah
kan teknik pasien 1. Nursalam. (2012). Kepemi-
aseptic dan anti e. Setelah melakukan mpinan dan Manajemen Jakarta;
septic dalam intervensi EGC
melakukan in-
tervensi keper-
3 Implementasi 10 SOP terbesar 2. Potter and Ferry. (2010). Fun-
awatan
di setiap ruang rawat damental of Nursing, Jakarta:
EGC

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


40
I. 7. Manajemen konflik
ploma 3 dengan berbagai usia. Tidak ada kejadian
No Sub Topik Elemen Referensi
1. Gillies. (2004). Nursing yang diluar kendali pada waktu sebelumnya.
Man- agement: A System
Approach. Philadelphia: WB
a. Kompromi/
negosiasi;
Saunders Company Pertanyaan soal:
b. Kompetisi,
2. Nursalam. (2012). Kepemi-
c. Akomodir
d. Smoothing/instrospeksi
mpinan dan Manajemen
Jakarta; EGC
Apakah gaya kepemimpinan yang di tepat diter-
Strategi-strategi diri,
penyelesaian
konflik
e. Menghindar apkan dalam situasi tersebut?
1 f. Kolaborasi 3. Potter and Ferry.
g. Avoiding (2010). Fundamental of
Nursing, Jakarta: EGC
Pilihan jawaban:

I. 8. Mutu pelayanan keperawatan a. otoriter


No Sub Topik Elemen Referensi

Teknik aseptic a. Komitmen menggunakan


SOP dalam setiap
1. Nursalam. (2012). Kepemi-
mpinan dan Manajemen. Jakar-
b. leizes faire
dan anti septic;
cairan desinfek- interven- si keperawatan ta; EGC
b. Pwelaksanaan cuci tangan
tan dan desifeksi
b. SOP sesuai 6 langkah c. demokratis
2. Potter and Ferry. (2010).
pedoman yang c. Angka flebitis
Fundamental of Nursing. Jakar-
1 berlaku d. Pasien jatuh
ta: EGC
Focus patient
e. Kejadian Decubitus
f. Bed Occupying Rate
d. partisipatif
safety; five (BOR) dan Length of Stay
moment, hands (LOS)
2
scrub, hand e. militeristik
washing
Indikator mutu
3 layanan keper- Rasional:
awtan
Akreditasi ru-
mah sakitteknik
aseptic dan anti
Rasional A : diterapkan dalam situasi kritis dan
septic; cairan
desinfektan dan
memberikan instruksi secara tegas
desifeksi b. SOP
4 sesuai pedoman
yang berlaku Rasional B : karena memimpin tidak
mempunyai kemampuan dalam
I. 9. Pengelolaan SDM Rumah sakit membuat kepu- tusan, atau sedang
No Sub Topik Elemen Referensi
A. Pelatihan 1. Gillies. (2004). Nursing
menguji kemam- puan staf
B. Seminar Man- agement: A System
C. Workshop Approach. Philadelphia: WB
1
Pembinaan D. Studi lanjut Saunders Company Rasional C : selalu menghargai pendapat staf
SDM Perawat E. Job Carier
Rumus yang sering digunakan 2. Nursalam. (2012). Kepemi- dan meminta pendapat staf
Perhitungan dalam perhitungan SDM mpinan dan Manajemen.
jumlah kebu- Keperawatan adalah Jakarta; EGC sebelum membuat keputusan.
tuhan tenaga 1. Rumus Giilies

2 keperawatan: 2. Rumus Douglas


3. Rumus depkes 3.Potter and Ferry.
Memerlukan proses lama. Tidak
(2010). Fundamental of
1) Total care: seluruh aktivitas Nursing. Jakarta: EGC cocok untuk tu- gas rutin dan
dan kebutuhan di bantu
oleh perawat atau keluarga
2) Partial Care; sebagaian akti
jangka pendek
vitas dan kebutuhan
Perhatikan dibantu perawat dan
kondisi pasien: keluarga Rasional D : menghargai kompetensi yang ada,
3 3) Minimal care; hanya
sebagaian aktivitas dan cocok untuk anggota yang berpen-
kebutuhan dibantu perawat
dan keluarga
galaman yang sudah sesuai
Contoh Soal tuntutan manajemen

Ners baru bekerja 6 bulan diminta menjadi ketua Rasional E : melakukan komando tanpa mem-
regu sementara di bangsal rawat inap menggan- beri kesempatan untuk mengemu-
tikan ketua regu yang izin mendadak. Anggota kan pendapat. Tidak cocok untuk
regu adalah perawat lama dengan pendidikan di- ketua regu sementara

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


41
Kunci Jawaban: C

Referensi

Nursalam. (2012). Kepemimpinan dan


Manaje- men. Jakarta; EGC

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


42
BAB V
SOAL LATIHAN
Latihan Soal Keperawatan Gawat Darurat
Pilihan Jawaban:
1. Seorang laki-laki berusia 40 tahun, dengan a. authonomy dan beneficence
keluhan demam & flu marah-marah kepada b. beneficence dan justice
perawat triase UGD karena merasa lambat c. justice dan nonmaleficence
mendapatkan pelayanan medis padahal su- d. nonmaleficence dan fidelity
dah menunggu selama ± 30 menit dan meli- e. fidelity dan authonomy
hat perawat lebih mendahulukan pasien
yang baru datang. Perawat kemudian
menjelaskan bahwa pasien yang masuk ke 3. Seorang perawat UGD menerima 5 kunjun-
UGD akan di prioritaskan berdasarkan gan pasien secara bersamaan. Pasien pertama,
tingkat kega- watannya dan kondisi yang seorang nenek yang mengeluh sesak napas;
mengancam nyawa. Kedua, pasien laki-laki dengan riwayat ACS
dan mengalami nyeri dada yang menyebar
Pertanyaan soal: sampai ke leher dan lengan kiri; Ketiga,
Apakah prinsip etik yang dilaksanakan anak balita dengan suhu 40oC dan
oleh perawat tersebut? mengalami ke- jang tonik-klonik; Pasien
keempat dan keli- ma, suami istri yang
Pilihan Jawaban: mengalami kecelakaan dimana sang suami
a. justice mengalami fraktur ter- buka pada mid shaft
b. veracity tibia kanan, sedangkan sang istri mengalami
c. autonomy trauma kepala dan tam- pak apatis.
d. beneficence
Pertanyaan soal
e. non-maleficence
Manakah pasien yang perlu
mendapatkan pertolongan prioritas
2. Seorang laki-laki 45 tahun di rawat di ICCU pertama?
dengan Sindrom Koroner Akut (SKA). Pada
Pilihan Jawaban:
saat perawat melakukan observasi TTV, pa-
sien tiba-tiba mengeluh nyeri dada dan kemu- a. pasien pertama
dian mengalami henti jantung. Perawat akan b. pasien kedua
melakukan RJP namun keluarga keberatan c. pasien ketiga
dan menolak tindakan tersebut dilakukan d. pasien keempat
meskipun sudah diberikan penjelasan, den- e. pasien kelima
gan alasan supaya pasien bisa meninggal
dengan tenang.
4. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke
Pertanyaan soal: UGD dengan keluhan sakit kepala dan tidak
Apakah dilema etik yang dialami oleh bisa tidur. Pasien tampak tidak tenang, mon-
per- awat? dar-mandir di depan loket triase dan mar-
ah-marah kepada petugas triase karena
mera- sa lambat dilayani. Riwayat pasien
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
35
sering mendengar suara-suara yang tidak
jelas dan

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


36
pernah dirawat di fasilitas kesehatan
perasaan voluntir. Karena kesulitan dalam
jiwa. Pertanyaan soal memperoleh partisipan, perawat tersebut
bertanya kepada partisipan yang ada ke-
Apakah kategori triase yang sesuai
mungkinan calon partisipan lainnya yang
untuk pasien tersebut?
juga mengalami masalah yang sama.
Pilihan jawaban
Pertanyaan soal
a. resusitasi
b. emergency Apakah metode sampling yang
c. urgent diaplikasikan oleh perawat tersebut?
d. semi-urgent Pilihan jawaban
e. non-urgent
a. total sampling
b. snowball sampling
5. Seorang perawat bekerja di UGD menemu- c. purposive sampling
kan fenomena banyaknya hasil triage pasien d. theoretical sampling
yang kurang sesuai, terkadang undertriage e. consecutive sampling
atau overtriage. Perawat tersebut berencana
melakukan penelitian untuk mengetahui
tingkat pengetahuan perawat UGD 7. Dalam keadaan bencana ditemukan korban
tentang triage dengan menyebarkan laki-laki. Pada saat pengkajian ditemukan
kuesioner yang berisi skenario-skenario je- jas pada kepala dan paha kiri, airway
kasus triage. paten, tetapi korban tidak bernapas dan
tidak ter- aba nadi karotis.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Apakah desain yang sesuai untuk
penelitian tersebut? Apakah kategori triase untuk korban
terse- but?
Pilihan jawaban
Pilihan jawaban
a. cohort
b. qualitative a. merah
c. experiment b. biru
d. case control c. hijau
e. cross-sectional d. hitam
e. kuning

6. Seorang perawat menemukan tingginya


risiko kejadian Secondary Traumatic Stress 8. Seorang petugas triase bencana menemu-
Disorder (STSD) pada voluntir yang tel- kan korban dengan fraktur tertutup pada
ah berpartisipasi pada penanganan bencana lengan serta vulnus laserasi dan perdarahan
tsunami. Perawat akan melakukan peneli- pada dahi akibat tertimpa reruntuhan rumah.
tian untuk mengekplorasi pengalaman dan
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
37
Pasien masih sadar dan dapat berjalan
Pertanyaan soal
sendiri.
Apakah tindakan yang harus dilakukan
Pertanyaan soal
per- awat selanjutnya?
Apakah kategori triase korban tersebut?
Pilihan jawaban
Pilihan jawaban
a. Memastikan patensi airway
a. merah b. Melakukan pemeriksaan pernapasan
b. biru c. Membaringkan pasien ke posisi
c. hijau pemulihan
d. hitam d. Melanjutkan pemberian ventilasi
e. kuning saja setiap 6 detik
e. Melanjutkan pemberian kompresi &
ventilasi (30 : 2)
9. Ditemukan korban laki-laki berusia 35
tahun tidak sadar yang dicurigai terkena
serangan jantung. Pada pengkajian primer 11. Seorang wanita hamil mengalami
korban ti- dak berespon terhadap nyeri & sumbatan total saluran pernapasan akibat
palpasi nadi karotis tidak teraba. tersedak se- butir bakso. Korban masih
sadar, tampak pu- cat dan cemas serta
Pertanyaan soal
memegang lehernya.
Berdasarkan AHA 2015, apakah tindakan
Pertanyaan soal
yang harus dilakukan oleh penolong selan-
jutnya? Apakah teknik yang paling tepat untuk
me- nolong korban tersebut?
Pilihan jawaban
Pilihan jawaban
a. Melakukan kompresi dada 30 x
b. Melakukan bantuan ventilasi 2x a. back blow
c. Melihat, dengar dan rasa pernapasan b. chest thrust
klien c. abdominal thrust
d. Membuka airway dengan head tilt d. finger cross & sweep
chin lift e. resusitasi jantung paru
e. Mereposisi tangan dan memeriksa
kembali nadi karotis selama 10 detik
12. Ditemukan korban laki-laki berusia 30 ta-
hun, akibat kecelakaan lalu lintas. Pengkaji-
10. Perawat melakukan bantuan hidup dasar ke- an primer klien tidak sadar dan tampak luka
pada pasien yang mengalami henti jantung. laserasi dan perdarahan pada area hidung
Setelah 5 siklus, dilakukan evaluasi dan su- dan mulut. Klien tidak berespon terhadap
dah teraba denyutan nadi karotis. nyeri, tidak bernapas dan tidak teraba nadi
karotis.

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


38
Pertanyaan soal

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


39
Berdasarkan AHA 2010, apakah tindakan
belakang.
prioritas pada kasus tersebut?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Apakah alat mobilisasi yang paling sesuai
a. Tidak melakukan BHD
untuk mengevakuasi korban tersebut?
b. Melanjutkan BHD tanpa pemberian
ventilasi Pilihan jawaban
c. Menunggu bantuan tim kesehatan
a. scoop stretcher
yang lebih kompeten
b. basket stretcher
d. Membersihkan area mulut dan hidung
c. short spine board
lalu memberikan bantuan ventilasi
d. long spine board
e. Mengunakan face shield untuk
e. Kendrick Extrication Device (KED)
menghindari kontak langsung
den- gan sekresi klien
15. Seorang laki-laki berusia 45 tahun diantar
13. Seorang perawat prehospital menemukan ke UGD oleh keluarga dengan keluhan
korban dengan trauma multiple. Korban nyeri dada tembus ke belakang. Pada saat
da- lam kondisi tidak sadar, tampak darah peng- kajian, pasien tiba-tiba tidak sadar,
keluar dari hidung dan mulut dan masih ada tampak tidak bernapas dan tidak teraba nadi.
perger- akan dada dan usaha bernapas. RJP diinisiasi oleh tim resusitasi dan
selanjutnya memasang monitoring jantung
Pertanyaan soal
dengan gam- baran asystole:
Apakah tindakan prioritas pada kasus
Pertanyaan soal
terse- but?
Apakah tindakan prioritas yang harus
Pilihan jawaban
dilaku- kan selanjutnya?
a. melakukan suction
Pilihan jawaban
b. memanggil bantuan
c. memasang semi-rigid cervical collar a. memberikan injeksi IV. adrenalin 1
d. membuka airway dengan teknik jaw mg
trust b. melanjutkan RJP sampai 5 siklus
e. memasang Oro-Pharingeal Airway c. melakukan flat line protocol
(OPA) d. memeriksa nadi karotis
e. melakukan dc shock

14. Seorang petugas triase bencana menemukan


korban trauma dengan kondisi masih sadar, 16. Seorang anak, berusia 6 tahun diantar ke
frekuensi napas 22x/menit dan frekuensi UGD setelah mengalami henti napas akibat
nadi 96x/menit. Korban mengeluh tidak tenggelam di kolam renang. Orang tuanya
bisa menggerakkan extremitas bagian menyatakan anaknya masih bernapas dan
bawahnya. Korban dicurigai mengalami masih teraba nadi sesaat sebelum sampai ke
cedera tulang
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
40
RS. Setelah 5 siklus RJP, dilakukan e. melakukan dc shock
evaluasi dan masih belum teraba denyutan
nadi karo- tis. Selanjutnya airway
definitive dengan ETT telah berhasil
dilakukan.

Pertanyaan soal

Apakah tindakan yang harus dilakukan


per- awat selanjutnya?

Pilihan jawaban

a. Melakukan tindakan defibrilasi 2


Joule/Kg BB
b. Melanjutkan pemberian ventilasi
saja setiap 3 detik
c. Melanjutkan pemberian kompresi &
ventilasi (15:2)
d. Melanjutkan pemberian kompresi &
ventilasi (30:2)
e. Melanjutkan kompresi 100-120x/
menit & ventilasi 20x/menit

17. Seorang perempuan berusia 50 tahun


dirawat diruang ICCU dengan STEMI.
Terpasang monitoring jantung dengan
gambaran beri- kut:

Pertanyaan soal

Apakah tindakan prioritas yang harus


dilaku- kan selanjutnya?

Pilihan jawaban

a. memberikan injeksi IV. Amiodaron


300 mg
b. melanjutkan rjp sampai 5 siklus
c. melakukan flat line protocol
d. memeriksa nadi karotis

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


41
18. Seorang laki-laki berusia 28 tahun diantar
ke UGD dengan ambulance setelah
mengalami cedera kepala akibat
kecelakaan bermotor. Keadaan umum
pasien sadar tetapi mudah tertidur,
membuka mata bila dipanggil, bicara
tidak koheren dan meracau sendiri tapi
masih dapat melokalisasi nyeri.

Pertanyaan soal

Berapakah nilai GCS maksimal untuk


pa- sien tersebut?

Pilihan jawaban

a. 9
b. 10
c. 11
d. 12
e. 13

19. Seorang laki-laki berusia 28 tahun diantar


ke UGD dengan ambulance setelah
mengalami cedera kepala akibat
kecelakaan bermotor. Setelah dilakukan
pemeriksaan CT-scan, pa- sien
didiagnosis mengalami edema cerebral
dan diprogramkan untuk osmoterapi IV.
Manitol 20% 0.5 gr/kg BB/6 jam.

Pertanyaan soal

Apakah tindakan yang harus


dilakukan sebelum pemberian obat
tersebut?

Pilihan Jawaban

a. mengukur frekuensi nadi


b. mengukur tekanan darah
c. mengukur saturasi oksigen
d. memonitor status kesadaran
e. mengukur frekuensi napas

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


42
20. Pasien perempuan berusia 35 tahun diantar
22. Seorang perempuan berusia 35 tahun men-
ke UGD dengan ambulance setelah
gaku sering mengalami sesak napas saat ter-
mengala- mi luka bakar derajat IIB pada
papar debu atau jika terlalu lelah dan cemas.
daerah dada, perut dan kedua tangan
Hasil pengkajian mendapatkan data perna-
akibat tersiram air panas 30 menit yang lalu.
pasan cuping hidung, suara paru ronkhi,
Diketahui berat badan pasien 50 Kg.
batuk tidak produktif, frekuensi napas
Pertanyaan soal 32x/menit, frekuensi nadi 88x/menit
dengan suhu 37,70C.
Berapakah kebutuhan resusitasi cairan 8
jam pertama pasien tersebut berdasarkan Pertanyaan soal
formula Parkland-Baxter?
Apa masalah keperawatan utama pada kasus
Pilihan Jawaban tersebut?

a. 1800 ml Pilihan Jawaban


b. 2700 ml
a. perfusi perifer tidak efektif
c. 3600 ml
b. pertukaran gas tidak efektif
d. 5400 ml
c. bersihan jalan napas tidak efektif
e. 7200 ml
d. perubahan suhu tubuh
e. risiko kecemasan
Latihan Soal KMB

21. Seorang laki-laki berusia 36 tahun di diag- 23. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat
nosis hemothorak sehingga dipasang water di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sealed drainage. Catatan observasi menunju- sesak dan batuk. Frekuensi napas
kan produksi cairan tertampung pada bot- 33x/menit, ada retraksi otot sela iga, dan
ol semakin berkurang setiap harinya. Di ditemukan ronkhi diseluruh area paru.
hari ke-5 Pasien mengeluh sesak, frekuensi Saturasi oksigen 90% dan tes sputum BTA
napas 34x/menit dan 50cc cairan (Bakteri Tahan Asam) hasilnya positif.
tertampung dalam botol.
Pertanyaan soal :
Pertanyaan soal
Apa rencana tindakan utama pada kasus
Apa evaluasi yang harus dilakukan tersebut?
pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban :
Pilihan Jawaban
a. pengaturan posisi semi fowler
a. gerakan dada b. kolaborasi pemberian oksigen
b. riwayat sesak c. bantu pasien untuk batuk produktif
c. kebersihan botol d. lakukan tindakan postural drainase
d. posisi ujung selang e. ajarkan teknik bernapas diafragma
e. karakteristik cairan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


43
24. Seorang perempuan berusia 55 tahun
26. Seorang laki-laki berusia 40 tahun pada hari
dirawat di ruang penyakit dalam dengan
kedua dirawat di ruang penyakit dalam, masih
keluhan sesak dan pucat setelah buang air
mengalami nyeri dada hebat ketika beristi-
besar. Hasil pengkajian: Pasien tidak
rahat. Hasil pengkajian: TD 130/95 mmHg,
mampu berjalan lebih dari 5 meter karena
frekuensi nadi 110x/menit, dan frekuensi
merasa sesak napas dan pusing, riwayat
napas 24x/menit. Hasil pemeriksaan: EKG
hipertensi sejak 5 tahun. Semua keluhan
elevasi pada Segmen ST, sedangkan pemer-
hilang setelah beristirahat selama 30
iksaan enzim jantung belum ada hasilnya.
menit dengan TD 110/70mmHg.
Pertanyaan soal :
Pertanyaan soal
Apa intervensi keperawatan pada kasus
Apa intervensi keperawatan utama
tersebut?
pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban :
Pilihan Jawaban
a. pembatasan aktivitas
a. pembatasan cairan
b. manajemen nyeri dada
b. pemberian oksigen
c. pantau tanda-tanda vital
c. modifikasi pola defekasi
d. penuhi kebutuhan oksigen
d. pembatasan aktivitas
e. periksa ulang tes diagnostik
e. observasi tekanan darah

27. Seorang laki-laki berusia 40 tahun menge-


25. Seorang perempuan berusia 30 tahun
luh nyeri dada seperti tertimpa benda berat.
dirawat hari kedua di ruang penyakit dalam,
Nyeri dirasakan terus menerus yang menye-
dengan keluhan nyeri kepala dan pusing.
bar ke leher dan punggung. Nyeri bertam-
Hasil pe- meriksaan: TD 150/90 mmHg dan
bah saat beraktivitas dan berkurang dengan
frekuensi nadi 100x/menit. Terlihat
beristirahat. Pasien sudah mendapatkan obat
denyutan halus di dada kiri pada area
anti aritmia dan anti nyeri serta monitor
garis tengah clavicula sela iga 4 sesuai
EKG menunjukan segmen ST elevasi.
frekuensi nadi.
Pertanyaan soal :
Pertanyaan soal
Apa tujuan perawatan pada kasus tersebut?
Apa indikator evaluasi pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
Pilihan Jawaban
a. mampu beraktivitas tanpa nyeri
a. lama perawatan
b. periode waktu istirahat bertambah
b. tekanan darah
c. nyeri dada berkurang sampai hilang
c. frekuensi nadi
d. segmen ST kembali isoelektris
d. denyutan dada kiri
e. masa perawatan memendek
e. keluhan nyeri kepala

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


44
28. Seorang perempuan berusia 24 tahun datang
30. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat
ke poliklinik mengeluhkan diare dan sakit
di ruang neurologi dengan diagnosis CKR.
perut sejak satu hari yang lalu. Hasil peng-
Hasil pengkajian: kesadaran kompos
kajian: perut teraba tegang, bising usus 25x/
mentis, kekuatan otot 5555/5555. Pasien
menit dan diare 6-8 kali, turgor kulit tidak
memper- tahankan posisi berbaring
elastis, frekuensi nadi 110x/menit dan TD
telentang selama tiga hari dan mengeluh
125/80mmHg.
pusing jika beru- bah posisi ke duduk.
Pertanyaan soal Tekanan darah saat berbaring 110/80
mmHg dan ketika duduk 90/60 mmHg.
Apa intervensi keperawatan yang
harus dilakukan pada kasus tersebut? Pertanyaan soal

Pilihan Jawaban Apa implementasi keperawatan pada kasus


tersebut?
a. manajemen nyeri
b. pemantauan tanda vital Pilihan Jawaban
c. pengukuran produksi urin
a. latihan gerak sendi
d. pemasangan cairan intra vena
b. merubah posisi tidur
e. pemeriksaan karakteristik feses
c. latihan gerak bertahap
d. mengobservasi tekanan darah
29. Seorang perempuan berusia 20 tahun e. kolaborasi program fisioterapi
dirawat di ruang penyakit dalam dengan
typoid hari kedua. Hasil pengkajian: Pasien
31. Seorang laki-laki berusia 25 tahun baru saja
bedrest, suhu tubuh meningkat 38,50C
dipindahkan dari unit gawat darurat ke
sampai 39,50C, TD 100/70mmHg dan
ruang perawatan penyakit saraf. Pasien
frekuensi nadi 110x/menit. Pasien mengeluh
menjawab saat dipanggil namanya dan
sering berker- ingat terutama setelah minum
berkata bahwa ia sangat mengantuk dan
obat.
pusing. Skor Glasgow Coma Scale (GCS)
Pertanyaan soal : 12, terdapat luka di kepa- la yang telah
ditutup dan tidak menunjukan tanda
Apa kriteria hasil untuk masalah
perdarahan yang berlanjut.
keper- awatan utama pada kasus
tersebut? Pertanyaan soal

Pilihan jawaban : Apa implementasi keperawatan utama pada


kasus tersebut?
a. aktivitas meningkat
b. suhu tubuh menurun Pilihan Jawaban
c. tekanan darah normal
a. meninggikan daerah kepala
d. frekuensi nadi normal
b. perawatan luka berkala
e. kebersihan diri terpenuhi
c. membatasi gerakan pasien
d. mengobservasi skor GCS
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
45
e. mengobservasi perdarahan

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


46
32. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa
34. Seorang perempuan berusia 48 tahun datang
keluarga karena di rumah mengalami ke-
ke poliklinik kontrol rutin. Hasil
jang-kejang. Hasil pengkajian: kaku kuduk,
pengkajian: BB 80kg dengan TB 160cm.
suhu 400C, dan Skor Glasgow Coma Scale
Terapi insulin telah diberikan sejak satu
9. Pasien direncanakan dilakukan
bulan. Hasil peng- kajian: kadar gula
pemeriksaan cairan spinal.
darahnya berkisar antara
Pertanyaan soal 200 mg/dl sampai 250mg/dl. Pasien telah
mengurangi konsumsi karbohidrat dan
Apa intervensi perawatan prioritas pada ka-
malas berolahraga.
sus tersebut?
Pertanyaan soal
Pilihan Jawaban
Apa intervensi keperawatan yang prioritas
a. pantau suhu tubuh
pada kasus tersebut?
b. ciptakan lingkungan yang aman
c. monitor tingkat kesadaran Pilihan Jawaban
d. lakukan perawatan isolasi
a. tingkatkan aktivitas
e. libatkan keluarga dalam perawatan
b. awasi terapi insulin
c. atur porsi makanan
33. Seorang perempuan berusia 65 tahun su- d. turunkan berat badan
dah dijadwalkan 3 hari lagi untuk menjala- e. awasi kadar gula darah
ni pembedahan lensa matanya yang kedua
kali. Pasien dirawat di ruang perawatan
35. Seorang laki-laki berusia 47 tahun baru saja
kelas 3 bersama 5 pasien lainnya. Pasien
mengetahui bahwa dirinya didiagnosis di-
berbagi fasilitas bersama dengan pasien
abetes mellitus. Luka bekas garukan kuku
lainnya. Pa- sien harus berjalan sekitar 10
sulit sembuh sehingga infeksi yang semakin
meter untuk ke kamar mandi.
luas dan pada akhirnya setinggi mata kaki
Pertanyaan soal harus diamputasi. Pasien terlihat sedih dan
berulangkali bertanya tentang cara lain se-
Apa tujuan perawatan prioritas pada
lain pembedahan.
kasus tersebut?
Pertanyaan soal :
Pilihan Jawaban
Apa jawaban yang paling tepat disampaikan
a. cemas akibat bedah tidak terjadi
ke pasien?
b. risiko cedera tidak terjadi
c. kemampuan gerak terjaga Pilihan jawaban:
d. kebutuhan informasi terpenuhi
a. “ Sebaiknya bapak bersabar dan ber-
e. kebutuhan kebersihan diri terpenuhi
doa saja ”
b. “ Keputusan ini terbaik dan tidak
bisa dihindari ”
c. “ Dokter sudah memutuskan dengan
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
47
matang ”

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


48
d. “ Bapak tidak boleh berpikir yang
Pilihan Jawaban :
lain-lain ”
e. “ Diskusikan kembali dengan a. Kerusakan integritas kulit
keluar- ga “ b. Kelebihan cairan tubuh
c. Gangguan rasa nyaman
d. Gangguan perfusi jaringan perifer
36. Seorang perempuan berusia 20 tahun
e. Perubahan pola kemih
dirawat di ruang bedah paska debridemen
kare- na fraktur tibia fibula dekstra tertutup
pada hari ke dua. Pasien terpasang backslap 38. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat
yang dibalut dengan elastis verban. Hasil di ruang penyakit dalam dengan diagnosis
pengka- jian: Pasien mengeluh nyeri dan kolik renal. Hasil pengkajian Nyeri di area
CRT jari kaki kanan lebih dari dua ping- gang menyebar ke bagian atas
detik, terasa baal dan nadi dorsalis pedis simpisis pubis dengan skala 8 dari 10,
melemah. terkadang nyeri saat berkemih dengan
jumlah normal dan tampak kemerahan
Pertanyaan soal
dalam urin. Hasil Ultrasonografi
Apa intervensi keperawatan prioritas pada menunjukan ada batu di Ureter.
kasus tersebut?
Pertanyaan Soal :
Pilihan Jawaban
Apakah masalah keperawatan prioritas pada
a. melakukan pijatan pada jari kasus tersebut?
b. memberikan kompres hangat
Pilihan Jawaban :
c. melonggarkan ikatan bidai
d. mempersiapkan pembedahan a. nyeri akut
e. meninggikan kaki yang fraktur b. cemas
c. perubahan pola eliminasi urin
d. defisit volume cairan
37. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat
e. obstruksi saluran kemih
di ruang penyakit dalam dengan keluhan
sesak dan bengkak di seluruh tubuh. Hasil
peng- kajian pasien mengeluh sesak dan 39. Seorang perempuan berusia 20 tahun tersir-
badan terasa berat, gatal, piting edema am air panas di dada, perut, dan tangan. Ha-
+3, pro- duksi urin 500 cc/24 jam, BB 60 sil pengkajian pasien mengeluh nyeri 5 dari
Kg, TD 160/90 mmHg, frekuensi nadi 90 10 dengan pemberian analgetik drip, kulit
x/menit, frekuensi napas 30 x/menit. Hasil tampak merah dan terdapat bullae, TD 90/60,
laborato- rium ureum 180mg/dl, kreatinin frekuensi nadi 120x/menit, frekuensi
7mg/dl, Hb 8g/dl. napas 28 x/menit, BB 60 kg, mukosa bibir
kering dan produksi urin 100 cc/6 jam.
Pertanyaan Soal :
Pertanyaan Soal :
Apakah masalah keperawatan prioritas pada
kasus tersebut? Apakah masalah keperawatan yang prioritas
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
49
pada kasus tersebut?

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


50
Pilihan Jawaban :
dl. Hasil pengkajian saat ini Hb 9,5 mg/dl
a. nyeri akut dan diijinkan pulang besok.
b. kerusakan integritas kulit
Pertanyaan soal :
c. gangguan pola eliminasi urin
d. defisit volume cairan Apakah edukasi yang tepat diberikan pada
e. risiko infeksi kasus tersebut?

Pilihan jawaban :
40. Seorang perempuan berusia 25 tahun melaku-
a. informasi jenis diet
kan pemeriksaan tes HIV atas kemauannya
b. pembatasan aktivitas
sendiri. Pasien ingin mencari tahu penye-
c. penjadwalan kunjungan ulang
bab diare dan sariawan yang dideritanya su-
d. pemeriksaan kadar Hb secara teratur
lit sembuh. Hasil pengkajian pasien terlihat
e. peningkatan peran keluarga
kurus, menikah dan tidak pernah melakukan
perilaku seks bebas. Hasil tes menunjukkan
positif HIV, namun pasien belum mengeta- Latihan Soal Keperawatan Anak
hui dan bertanya tentang hasilnya tersebut
ke perawat. 42. Seorang anak perempuan usia 2 tahun diba-
wa ke UGD dengan keluhan sesak napas.
Pertanyaan soal Hasil pengkajian didapatkan: retraksi inter-
costae, frekuensi nadi 120x/menit, frekuensi
Apakah respons perawat yang tepat pada
napas 40x/menit, suhu 37,6o C.
ka- sus tersebut?
Pertanyaan soal:
Pilihan Jawaban
Apakah tindakan utama pada kasus di atas?
a. “Sepertinya anda harus menghadapi
persoalan ini sendiri!” Pilihan jawaban:
b. “Anda harus siap dengan berbagai
kemungkinan!“ a. monitor irama pernapasan
c. “Tenang saja, semuanya akan bera- b. monitor pergerakan dinding dada
khir dengan baik!” c. posisikan klien semifowler
d. “Saya bisa merasakan kesedihan d. berikan terapi oksigen
anda“ e. monitor kesadaran
e. “Saya menyesal harus menyam-
paikan berita buruk ini” 43. Seorang anak perempuan usia 2 tahun
datang bersama ibunya di UGD dengan
41. Seorang perempuan berusia 25 tahun keluhan ser- ing mengalami gusi berdarah
dirawat dengan diagnosis Pansitopenia yang dan mimisan. Hasil pengkajian: Keadaan
belum diketahui penyebabnya. Selama umum lemah, konjungtiva pucat, tanda biru
perawatan telah diberikan tranfusi darah pada lengan dan jari-jari tangan, frekuensi
sebanyak 2 kantong darah karena nilai Hb napas 27x/ menit, frekuensi nadi
saat itu 6 mg/ 120x/menit, Suhu 37,6 oC, BB 8 kg, Hb 8,3
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
51
gr/dl, RBC 2,8 106 /uL.

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


52
Pertanyaan soal:
Frekuensi nadi 110x/menit, suhu 36,8 0 C.
Apakah masalah keperawatan utama pada
Pertanyaan soal:
kasus di atas?
Apakah masalah utama pada kasus tersebut
Pilihan jawaban:
tersebut?
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang
Pilihan jawaban:
dari kebutuhan tubuh
b. Ketidakefektifan perfusi jaringan a. gangguan pertukaran gas
perifer b. gangguan perfusi jaringan
c. Risiko perdarahan c. bersihan jalan napas tidak efektif
d. Hipertermi d. gangguan pola napas
e. Keletihan e. penurunan curah jantung

44. Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dibawa 46. Seorang anak usia 4 tahun dibawa ke UGD
ibunya ke UGD dengan keluhan sesak na- dengan keluhan terdapat luka tertusuk paku.
pas, nafsu makan turun. Hasil pengkajian: Hasil Pengkajian: terdapat trismus, rhisus
suara murmur, ekstremitas dingin, CRT > 3 sardonikus, epistotonus, ronkhi diseluruh
detik, frekuensi napas 24x/menit. Ibu men- area paru, stridor. Ibu mengatakan anak ti-
gatakan saat melakukan aktifitas anak mudah dak pernah diimunisasi.
lelah dan semakin sesak.
Pertanyaan soal:
Pertanyaan soal:
Apakah intervensi utama pada kasus terse-
Apakah masalah keperawatan utama pada but?
kasus di atas?
Pilihan jawaban:
Pilihan jawaban:
a. kolaborasi tracheostomi
a. intoleransi aktifitas b. suction
b. gangguan pola napas c. pendidikan kesehatan: imunisasi
c. gangguan pola tidur d. memberikan penghalang tempat tidur
d. penurunan curah jantung e. pemasangan NGT
e. gangguan nutrisi kurang dari kebutu-
han
47. Seorang anak laki-laki usia 2 tahun
dibawa ibunya ke UGD dengan keluhan
45. Anak laki-laki usia 6 bulan dibawa orang kejang 2 kali selama 3 menit. Hasil
tuanya ke rumah sakit dengan keluhan men- pengkajian: kes- adaran somnolen, batuk,
galami pucat dan kebiruan di sekitar mulut. rokhi, frekuensi
Hasil pengkajian: saat menetek anak sering
mengalami kebiruan, kebiruan di kuku napas 22x/menit, frekuensi nadi 100x/menit,
jari, dan sianosis pada sekitar mulut. suhu 39.6 ºC.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


53
Pertanyaan soal: Anak men-

Apakah masalah keperawatan pada kasus


tersebut?

Pilihan jawaban:

a. hipertermi
b. risiko cidera
c. risiko kejang berulang
d. ketidakefektifan bersihan jalan napas
e. risiko gangguan perfusi jaringan otak

48. Seorang anak laki-laki usia 5 tahun dirawat


di Ruang anak dengan syndrome nefrotik.
Hasil pengkajian: Anak tampak lemas, ede-
ma bilateral kedua ekstremitas bawah,
edema periorbital, frekuensi nadi 88x/
menit; frekuensi napas 28x/menit; TD
100/66mmHg. Hasil labortaorium: Hb 10.5
g/dl, HCT 33%, Proteinuria 2+

Pertanyaan soal:

Apakah masalah keperawatan utama pada


kasus tersebut?

Pilihan jawaban:

a. intoleransi aktivitas
b. gangguan integritas kulit
c. gangguan pola eleminasi
d. kelebihan volume cairan
e. ketidakseimbangan cairan dan elek-
trolit

49. Seorang anak perempuan berusia 9 tahun di


rawat di ruang anak sejak 3 hari yang lalu.
Hasil pengkajian: kedua ekstrimitas ede-
ma, wajah sembab, mual, anak hanya
meng- habiskan ¼ porsi makanannya, kulit
mengk- ilat, anak tampak lemah, anak
hanya tirah baring, jumlah urine berkurang.

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


54
gatakan ingin segera sembuh dan bisa tampak kemera-
seko- lah kembali. Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan albumin 1,8
gr/dL.

Pertanyaan soal:

Apakah masalah keperawatan utama pada


kasus tersebut?

Pilihan jawaban:

a. ansietas
b. intoleransi aktifitas
c. gangguan konsep diri
d. kelebihan volume cairan
e. nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

50. Anak perempuan berusia 18 bulan di


bawa ibunya ke UGD dengan keluhan
BAB 10 kali sehari konsistensi cair.
Hasil peng- kajian didapatkan: turgor
kembali tidak elastis, ubun-ubun
cekung, frekuensi nadi 112x/menit,
frekuensi napas 33 x/menit, suhu 37,7°C.

Pertanyaan soal

Apakah tindakan keperawatan utama pada


kasus tersebut?

Pilihan jawaban

a. beri larutan rehidrasi oral sedikit


tapi sering
b. observasi intake dan output cairan
c. kaji toleransi pemberian makanan
d. beri cairan infuse
e. timbang BB anak

51. Seorang ibu membawa batita laki laki usia


2 tahun ke poli anak dengan keluhan
diare 8x/ hari disertai muntah 4x/hari.
Hasil peng- kajian: keadaan umum lemah,
mukosa bibir kering, kulit disekitar anus
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
55
han, turgor kulit tidak elastis, anak
sempat mimisan sebelum dibawa ke rumah
terlihat malas minum. Anak selalu
sakit. Anak telah mendapat rehidrasi untuk
menangis jika didekati perawat.
mencegah syok.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama
Apa yang harus dievaluasi pada kasus terse-
pada kasus tersebut?
but?
Pilihan jawaban
Pilihan jawaban
a. nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
a. turgor kulit
b. kekurangan volume cairan tubuh
b. suhu tubuh
c. gangguan integritas kulit
c. tekanan darah
d. risiko tinggi infeksi
d. frekuensi napas
e. ansietas
e. bising usus

52. Seorang anak perempuan usia 6 tahun dirawat


54. Seorang anak laki-laki usia 3 tahun diba-
diruang anak, dengan keluhan nyeri sendi
wa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
dan tulang, letih, tidak mau makan, perdar-
anak belum bisa berjalan. Ibu mengatakan
ahan gusi dan hidung, tiap 3 bulan anaknya
anak belum pernah dilakukan pemeriksaan
selalu opname. Hasil pengkajian: keadaan
perkembangan. Perawat melakukan pemer-
umum lemah, nyeri sendi dan tulang ska-
iksaan dengan menimbang berat badan
la 8, adanya pembesaran hati dan limfa,
anak.
frekuensi napas 22 x/menit, suhu 37.80C.
Hasil lab Hb 6 g/dl,. Pertanyaan soal

Pertanyaan soal Apakah prosedur selanjutnya yang dilakukan


pada kasus tersebut?
Apakah masalah keperawatan utama pada
kasus di atas? Pilihan jawaban

Pilihan jawaban a. menanyakan perkembangan anak


dengan kpsp
a. nyeri akut
b. memposisikan anak senyaman mun-
b. hipertermia
gkin
c. intoleransi aktivitas
c. melakukan tes daya dengar
d. risiko perdarahan
d. mengukur lingkar kepala
e. risiko infkesi
e. melakukan tes daya lihat

53. Seorang anak perempuan usia 10 tahun


dirawat di ruang anak dengan keluhan 55. Seorang anak perempuan usia 3,5 tahun
demam dan pusing. Hasil pengkajian: tam- dilakukan deteksi dini tumbuh kembang di
pak lemas, mual dan terdapat ptekie. Anak poli tumbuh kembang Rumah Sakit. Hasil
pemeriksaan DDST menunjukkan bahwa
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
56
ada 1 tugas perkembangan yang caution di
hepatitis B, dan 2 minggu yang lalu anak su-
sektor motorik halus, ada 1 tugas perkem-
dah mendapatkan polio II.
bangan yang menolak di sebelah kanan usia
pada sektor personal social dan 1 delay atau Pertanyaan soal
gagal pada bahasa.
Apakah jenis imunisasi yang dapat
Pertanyaan soal diberikan saat ini?

Apakah hasil deteksi perkembangan pada Pilihan jawaban


kasus tersebut?
a. HiB
Pilihan jawaban b. MMR
c. DPT I
a. delay
d. Polio III
b. normal
e. Campak
c. suspest
d. advance
e. unsteable
Latihan Soal Keperawatan Maternitas

58. Seorang perempuan berusia 23 tahun


56. Seorang anak perempuan usia 2 bulan di
G1P0A0 datang ke poli KIA untuk melaku-
bawa orang tuanya ke puskesmas untuk
kan pemeriksaan kehamilan. Hasil pengkaji-
mendapatkan imunisasi. Hasil anamnesa
an diperoleh data HPHT tanggal 16 Januari
anak sudah mendapatkan imunisasi BCG,
2017, dan Observasi tanda-tanda vital TD:
hepatitis B, dan 2 minggu yang lalu anak
110/70mmHg, Frekuensi Nafas: 20x/menit
su- dah mendapatkan polio II.
dan Frekuensi Nadi: 88x/menit
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Apakah jenis imunisasi yang dapat
Kapankah taksiran persalinan pada kasus?
diberikan saat ini?
Pilihan jawaban
Pilihan jawaban
a. 23 September 2017
a. HiB
b. 23 Oktober 2017
b. MMR
c. 23 November 2017
c. DPT I
d. 22 Oktober 2017
d. Polio III
e. 22 November 2017
e. Campak

59. Seorang perempuan berusia 23 tahun


57. Seorang anak perempuan usia 2 bulan di
G1P0A0 datang ke poli KIA untuk melaku-
bawa orang tuanya ke puskesmas untuk
kan pemeriksaan kehamilan. Hasil pengka-
mendapatkan imunisasi. Hasil pengkajian
jian: HPHT tanggal 16 Januari 2017, TFU
anak sudah mendapatkan imunisasi BCG,
28cm, TD: 110/70mmHg, Frekuensi Nafas:

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


57
20x/menit dan Frekuensi Nadi: 88x/menit
Apakah status obstetri pada pada kasus?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Berapakah usia kehamilan pada kasus?
a. G3P2A1
Pilihan jawaban b. G4P2A1
c. G3P2
a. 32 minggu
d. G4P2
b. 30 minggu
e. G5P2A1
c. 31 minggu
d. 28 minggu
e. 22 minggu 62. Seorang perempuan berusia 22 tahun
G1P0A0 hamil 40 minggu, inpartu bera-
da di kamar bersalin. Hasil pengkajian: pa-
60. Seorang perempuan berusia 22 tahun
sien gelisah, keluar keringat banyak, dan
G1P0A0 hamil 38 minggu, datang ke poli
mengerang kesakitan. Observasi kontraksi
KIA untuk pemeriksaan kehamilan. Hasil
uterus frekuensi 4-5x/menit, intensitas
pengkajian pada daerah abdomen dengan
be- rat, durasi >40 detik.
palpasi leopold diperoleh pada daerah fun-
dus terdapat bokong, pada sisi kanan perut Pertanyaan soal
ibu teraba punggung janin dan presentasi
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus?
kepala belum masuk PAP.
Pilihan jawaban
Pertanyaan soal
a. melakukan pemeriksaan dalam
Apakah tindakan selanjutnya pada kasus?
b. memimpin meneran
Pilihan jawaban c. mengatur posisi
d. mempersiapkan alat-alat persalinan
a. melakukan pemeriksaan DJJ
e. memecahkan ketuban
b. mencari daerah pungtum maksimum
c. pastikan kembali posisi janin
d. klarifikasi pada arteri radialis ibu 63. Seorang perempuan berusia 26 tahun P1A0
e. menilai kontraksi rahim berada di ruang nifas dengan keluhan rasa
nyeri pada daerah kemaluan. Hasil peng-
kajian terdapat luka episiotomi, kem-
61. Seorang perempuan berusia 32 tahun hamil
erahan, edema, dan sekresi negatif, TD
28 minggu datang ke poli KIA untuk kon-
110/70mmHg, frekuensi napas 20x/menit
sultasi kehamilan. Hasil pengkajian diper-
dan frekuensi nadi 88x/menit
oleh data pasien telah memiliki anak hidup
dua, dan riwayat mengalami keguguran Pertanyaan soal
pada anak ke tiga.
Apakah tindakan utama pada kasus?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


58
a. Vulva hygiene
Apakah masalah utama pada kasus?
b. Edukasi cara perawatan luka
c. Rawat luka episiotomi Pilihan jawaban
d. Mobilisasi dini
a. gangguan rasa nyaman
e. Berikan nutrisi adekuat
b. kekurangan volume cairan
c. risiko kekurangan volume cairan
64. Seorang perempuan berusia 23 tahun datang d. risiko syok (hipovolemik)
ke IGD dengan keluhan perdarahan pada e. ketidakseimbangan nutrisi kurang
awal kehamilan. Hasil pengkajian pasien dari pemenuhan kebutuhan tubuh
mengeluh pusing, lemas, tampak muka pu-
cat, perdarahan berwarna merah terang,
66. Seorang perempuan berusia 22 tahun datang
kon- sistensi cair, dan menggunakan dua
ke IGD dengan keluhan adanya bercak
pem- balut penuh. Observasi tanda-tanda
dar- ah dari kemaluan. Hasil pengkajian
vital TD 110/70mmHg, frekuensi napas
pasien G1P0A0 hamil 16 minggu, mengeluh
22x/menit, frekuensi nadi 110x/menit dan
cemas akan kehamilannya, pusing, dan
Capillary Refill Time >3 detik.
lemas. Ob- servasi tanda-tanda vital TD
Pertanyaan soal 110/70mmHg, frekuensi napas 20x/menit
dan frekuensi nadi 88x/menit.
Apakah masalah utama pada kasus tersebut?
Pertanyaan soal
Pilihan jawaban
Apakah intervensi utama pada kasus?
a. gangguan perfusi jaringan
b. gangguan keseimbangan cairan Pilihan jawaban
c. risiko injuri maternal
a. Tirah baring
d. risiko injuri fetal
b. Kurangi aktivitas
e. kurangnya volume cairan dan elek-
c. Dukung pasangan
trolit
d. Edukasi ibu hamil dan pasangan
e. Kontrol KIA secara teratur
65. Seorang perempuan berusia 22 tahun datang
ke poliklinik KIA dengan keluhan lemas,
67. Seorang perempuan berusia 22 tahun
mual dan muntah setiap kali makan atau
dirawat di ruang nifas dengan perdarahan
minum. Hasil pengkajian diperoleh data
setelah 2 jam post partum. Hasil pengkajian
pasien mengeluh pusing, lemas, muka puc-
pasien mengeluh pusing, lemas, muka
at, kelopak mata cekung dan turgor kulit
pucat, ting- gi fundus uteri 1 jari di atas
melambat. Observasi tanda-tanda vital TD
pusat, dan ter- aba lunak. Observasi tanda-
110/70mmHg, frekuensi napas 20x/menit,
tanda vital TD 100/70mmHg, frekuensi
dan frekuensi nadi 88x/menit.
napas 20x/menit dan frekuensi nadi
Pertanyaan soal 88x/menit.

Pertanyaan soal
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
59
Apakah intervensi utama pada kasus?
a. Usapan vagina
Pilihan jawaban b. Colposkopi
c. USG transvaginal
a. Tirah baring
d. Biopsi
b. Masasee uterus
e. Pap smear
c. Observasi tanda-tanda vital
d. Posisi
e. Cek kelengkapan plasenta 70. Seorang perempuan berusia 37 tahun datang
ke poli KIA dengan keluhan keputihan,
gatal dan berbau. Hasil pengkajian pada
68. Seorang perempuan berusia 22 tahun
daerah genital pasien tampak kemerahan
dirawat di ruang nifas dengan keluhan demam
dan lecet. Observasi tanda-tanda vital TD
setelah melahirkan anak ketiga. Hasil
110/70mmHg, frekuensi nadi 88x/menit,
pengkajian karakteristik lochea rubra,
dan frekuensi napas 20x/menit.
menggunakan dua pembalut penuh,
konsistensi cair dan ber- bau busuk. Pertanyaan soal
Observasi tanda-tanda vital TD
Apakah pemeriksaan penunjang pada kasus?
110/70mmHg, suhu 39 C, frekuensi napas
0

20x/menit dan frekuensi nadi 88x/menit. Pilihan jawaban

Pertanyaan soal a. Usapan vagina


b. Colposkopi
Apakah masalah utama pada kasus?
c. USG transvaginal
Pilihan jawaban d. Biopsi
e. Pap smear
a. Hipertermia
b. kekurangan volume cairan
c. risiko infeksi 71. Seorang perempuan berusia 18 tahun datang
d. risiko cidera ke klinik KIA dengan keluhan nyeri saat haid.
e. ketidakefektifan termoregulasi Hasil pengkajian diperoleh data nyeri yang
dirasakan pada daerah simfisis. Nyeri seper-
ti tertusuk benda tajam hingga tidak mampu
69. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang
untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
ke poli KIA dengan keluhan perdarah-
an setelah melakukan hubungan seksual Pertanyaan soal
dengan pasangan. Hasil pengkajian pasien
Apakah intervensi utama pada kasus?
sering mengalami keputihan, gatal, warna
kehijauan, konsistensi kental dan berbau. Pilihan jawaban

Pertanyaan soal a. Kompres hangat


b. Posisi
Apakah pemeriksaan penunjang pada kasus?
c. Massage pada daerah simphisis
Pilihan jawaban d. Exercise

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


60
e. Diet kasus

Latihan Soal Keperawatan Jiwa

72. Seorang laki-laki usia 23 tahun di bawa ke


UGD satu hari yang lalu karena minum obat
nyamuk ¼ gelas. Keluarga mengatakan bah-
wa pasien baru saja di DO dari sekolahnya.
Riwayat psikososial, pasien mengatakan bah-
wa dirinya tidak berharga dan tidak
memiliki masa depan.

Pertanyaan soal

Apakah prioritas tindakan


keperawatan pada kasus tesebut?

Pilihan jawaban

a. melakukan pengkajian bunuh diri se-


cara adekuat
b. melindungi pasien dari bahaya
perco- baan bunuh diri lebih lanjut
c. menguatkan kontrak kepada pasien
untuk tidak mengulang perbuatannya
d. memberikan edukasi cara mengem-
bangkan mekanisme koping yang
efektif
e. memberikan kesempatan kapa-
da pasien untuk mengekspresikan
perasaannya

73. Seorang perawat laki-laki berusia 21 tahun


diruang kegawatdaruratan jiwa memper-
siapkan peralatan konvulsator, spatel, beng-
kok, kom, selimut, jelly, restrain, Selimut,
Perlengkapan Vital Sign, Kassa, Nacl, Jelly
dan Alat Emergency (oksigen dan suction).

Pertanyaan soal

Apakah tindakan terapi keperawatan


yang akan dilakukan oleh perawat pada

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


61
tersebut? soma- tik dengan mencegah pasien
melakukan
Pilihan jawaban

a. terapi aktivitas kelompok


b. terapi elektro konvulsi
c. terapi lingkungan
d. terapi keluarga
e. terapi restrain

74. Seorang laki-laki usia 18 tahun dirawat di


RS Jiwa, dengan keluhan sering
mendengar su- ara bunyi-bunyian dan
teriakan. Pasien tahu kalau dirinya
mengalami halusinasi dan in- gin
menghindar karena merasa terganggu.
Perawat ruangan akan melakukan
intervensi mengontrol halusinasi dengan
pendekatan komunikasi.

Pertanyaan soal

Apakah strategi pelaksanaan (SP) 2 pasien


pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban

a. program terapi obat


b. menghardik halusinasi
c. lakukan aktifitas yang terjadwal
d. bercakap-cakap dengan orang lain
e. latih pasien
mengontrol
halusinasinya

75. Seorang laki-laki berusia 30 tahun,


dibawa oleh keluarga ke RS Jiwa dengan
alasan pa- sien membakar kulit, dan
melukai dirinya dengan silet di rumah.
Hasil pengkajian saat ini, pasien masih
nampak mondar mandir, gelisah, mata
melotot. Tujuan jangka pendek dari
intervensi keperawatan yang diberikan
oleh perawat adalah melakukan terapi
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
62
aktifitas yang dapat mencederai dirinya.
usak barang-barang yang ada disekitarnya.
Pertanyaan soal Telah dirumuskan intervensi untuk menga-
tasinya dengan Terapi Aktifitas Kelompok
Apakah intervensi keperawatan yang
(TAK) : mengenal perilaku kekerasan yang
sesuai pada kasus tersebut?
biasa dilakukan.
Pilihan Jawaban
Pertanyaan soal
a. pindahkan benda yang membahaya-
Apakah prioritas implementasi
kan
keperawatan pada kasus tersebut?
b. tingkatkan hubungan inter personal
yang sehat Pilihan Jawaban
c. ajak pasien untuk berperan serta da-
a. fisik
lam aktivitas
b. sosial
d. bantuan pasien mengenal
c. spritual
mekanisme koping yang
d. mengetahui penyebab
e. bantu orang terdekat untuk
e. mematuhi konsumsi obat
berkomu- nikasi secara konstruktif

78. Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun,


76. Seorang laki-laki berusia 47 tahun dirawat
dirawat di RS jiwa dengan diagnosis keper-
di RS Jiwa dengan bicara kacau, mengomel
awatan isolasi sosial. Intervensi keperawatan;
tan- pa sebab, dan sering berjalan mondar
meningkatkan harga diri, meningkatkan
mandir. Ketika dikaji klien mengatakan
ket- erampilan sosial anak dan membantu
mendengar suara-suara yang selalu
mem- fasilitasi tugas pada tahap
mengejek bahwa ia jelek. Perawat
pertumbuhan dan perkembangan anak.
merencanakan melakukan ter- api
keperawatan. Pertanyaan soal

Pertanyaan soal Apakah bentuk terapi keperawatan


pada kasus tersebut?
Apakah terapi modalitas yang dapat
diberi- kan pada kasus tersebut? Pilihan Jawaban

Pilihan Jawaban a. bermain


b. individu
a. TAK Sosialisasi
c. kelompok
b. TAK Stimulasi Sensori
d. lingkungan
c. TAK Stimulasi persepsi PK
e. lingkungan
d. TAK Stimulasi persepsi HDR
79. Seorang perempuan usia 30 tahun, dirawat
e. TAK Stimulasi persepsi Halusinasi
di RS Jiwa dengan keluhan tidak berseman-
gat, sering dimarahi atasan karena hasil
77. Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat di kerja tidak maksimal meskipun telah
RSJ dengan keluhan sering marah dan mer- mengerja- kan tugasnya dengan baik.
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
63
Acuh terhadap

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


64
penampilan. Pasien jadi bahan ejekan di
Pertanyaan soal
tem- pat kerjanya.
Manakah afek yang sesuai dengan kasus
Pertanyaan soal
tersebut?
Manakah konsep diri yang sesuai pada
Pilihan Jawaban
ka- sus tersebut?
a. inapropiate
Pilihan Jawaban
b. ambivalen
a. peran c. tumpul
b. ideal diri d. datar
c. harga diri e. labil
d. identititas diri
e. gambaran diri
82. Seorang perempuan usia 37 tahun dirawat di
RS jiwa dengan keluhan depresi. Pasien
80. Seorang perempuan berusia 42 tahun ke- se- dang hamil trimester pertama dan
tika berada di UGD berteriak histeris karena khawatir karena sebelumnya telah tiga
kehilangan suaminya yang meninggal dunia kali men- galami keguguran. Hasil
akibat kecelakaan lalu lintas. Perempuan pengkajian saat ini pasien sulit tidur dan
ter- sebut secara berulang berucap “saya mudah terbangun pada malam hari, kontak
tidak percaya ini terjadi!”. mata kurang, tidak fokus dan gelisah.

Pertanyaan soal Pertanyaan soal

Apa tahap fase kehilangan pada kasus Apakah tujuan intervensi keperawatan
di atas? yang sesuai pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban Pilihan Jawaban

a. marah a. konsep diri positif


b. denial b. pola koping klien adekuat
c. depresi c. klien mempunyai harapan
d. penerimaan d. menurunkan tingkat kecemasan
e. tawar menawar e. mendapatkan informasi tentang
penyebab kegugurannya
81. Seorang perempuan usia 29 tahun masuk
di RS Jiwa diantar oleh keluarganya kare-
83. Seorang laki-laki usia 20 tahun masuk ke
na menyendiri diri dalam kamar sejak satu
RS Jiwa diantar oleh orang tuanya karena
minggu yang lalu. Ketika perawat melaku-
men- gamuk dan bicara sendiri. Hasil
kan wawancara didapatkan perilaku pasien
pengkaji- an didapatkan pasien mengalami
tidak berespon walaupun sudah diberikan
gangguan proses pikir ditandai dengan
stimulus/ rangsangan yang kuat.
pembicaraan pasien tidak nyambung
antara kalimat satu dengan yang lainnya.
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
65
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Apakah masalah utama pada kasus tersebut?
Apakah mekanisme pertahanan ego
Pilihan Jawaban pada kasus tersebut?

a. blocking Pilihan Jawaban


b. tangensial
a. denial
c. perseverasi
b. proyeksi
d. sirkumtansial
c. reaction
e. kehilangan asosiasi
d. kompensasi
e. displacement
84. Seorang perempuan berusia 25 tahun,
dirawat di ruang perawatan RS Jiwa dengan
86. Seorang laki-laki umur 70 tahun dirawat
diagnosis gangguan konsep diri: harga diri
di RS Jiwa dengan bicara kacau dan tidak
rendah. Tujuan intervensi keperawatan ada-
jelas. Dari hasil wawancara, pasien sering
lah memperluas kesadaran diri. Perawat me-
pusing dan mengeluh sakit kepala, tidurnya
nerapkan prinsip keperawatan dengan mem-
sering terbangun pada malam hari, lupa ter-
bina hubungan terbuka dan saling percaya.
hadap peristiwa yang baru terjadi dan sering
Pertanyaan soal meninggalkan benda-benda yang
dipakainya disembarang tempat. Hasil
Apakah intervensi keperawatan utama pada
pengkajian TD 160/100mmHg, frekuensi
kasus tersebut?
nadi 80x/mnt, Suhu 37OC.
Pilihan Jawaban
Pertanyaan soal
a. identifikasi kekuatan ego pasien
Apa penyebab gangguan kognitif pada ka-
b. tawarkan penerimaan tanpa syarat
sus tersebut?
c. mulai dengan meyakinkan identitas
pasien Pilihan Jawaban
d. berikan dukungan untuk mengurangi
a. tumor otak
kecemasan
b. trauma kepala
e. dekati pasien dengan cara tidak
c. penyakit sistemik
menuntut diterima
d. proses degenerasi
e. gangguan peredaran darah
85. Seorang Laki-laki berusia 23 tahun diantar
keluarga ke Poliklinik RS jiwa. Hasil waw-
87. Seorang laki-laki berusia 29 tahun diantar
ancara pasien dimarahi oleh dosennya kare-
oleh keluarganya ke poliklinik RS jiwa
na beberapa kali terlambat dan setelah dosen-
kelu- han tidak bersemangat dan merasa
nya pergi dia membanting buku catatannya.
hidupnya tidak berarti. Keluarga pasien
Pasien sering membanting barang-
mengatakan hal ini terjadi setelah pasien
barang dirumah jika marah pada orang
mengetahui bah- wa dirinya mengalami
lain.
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
66
gagal ginjal. Sejak itu

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


67
pasien menjadi pendiam, malas makan, dan
pembicaraan berfokus tentang suaminya,
penampilan tidak rapi.
ek- spresi gelisah dan meremas-remas
Pertanyaan soal tangann- ya.

Apakah masalah keperawatan utama kasus Pertanyaan soal


tersebut?
Apakah tujuan utama intervensi
Pilihan Jawaban keper- awatan pada kasus tersebut?

a. menarik diri Pilihan Jawaban


b. gangguan body image
a. menghilangkan stressor
c. kecemasan yang meningkat
b. meningkatkan harga diri
d. ketidakmampuan melakukan ADL
c. mempunyai pengetahuan yang posiitf
e. respon pengingkaran yang tidak
d. memiliki pemahaman tentang dirinya
adekuat
e. menyalurkan kemaharan dengan
asertif
88. Seorang laki-laki usia 38 tahun dirawat RS
Jiwa dengan alasan selalu berteriak dan
90. Seorang pasien perempuan berusia 30
mata melotot selama satu minggu. Di rumah
tahun, masuk RS jiwa dengan keluhan
sakit pasien mondar mandir. Pada saat
mengamuk di rumah. Pada saat pengkajian,
pengkajian perawat mengatakan bahwa
pasien men- gatakan sering mendengar
“Anda tampak tegang hari ini”.
suara-suara yang menghinanya. Pasien
Pertanyaan soal sangat benci dengan suara tersebut.

Apakah teknik komunikasi yang Pertanyaan soal


digunakan perawat pada kasus tersebut?
Apakah pengkajian lanjutan pada
Pilihan Jawaban pasien tersebut?

a. klarifikasi Pilihan Jawaban


b. menawarkan diri
a. isi halusinasi
c. memberi kesempatan
b. waktu terjadinya halusinasi
d. memfokuskan
c. perasaan klien bila berhalusinasi
e. menyatakan hasil observasi
d. upaya yang dilakukan jika berhalusi-
nasi
89. Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat e. waktu dan frekuensi terjadinya ha-
di RS Jiwa dengan keluhan stres. Pasien lusinasi
telah menikah 6 tahun belum dikaruniai
anak. Pa- sien merasa kesepian, sulit tidur,
91. Seorang laki-laki usia 37 tahun dirawat di RS
sering ter- bangun. Saat interaksi pasien
Jiwa dengan keluhan merasa kesepian, dito-
tidak menatap perawat, menjawab
lak oleh orang lain dan tidak mempunyai
pertanyaan seadanya,
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
68
teman sehingga lebih senang menyendiri.
93. Seorang laki-laki usia 17 tahun dibawa ke
Hasil pengkajian saat ini pasien menunjuk-
poli RS Jiwa dengan alasan di rumah geli-
kan perilaku menyendiri, menunduk, kontak
sah kadang murung. Keluarga mengatakan
mata kurang dan pada saat tidur posisi
kejadian ini terjadi satu minggu yang lalu
pasien seperti pistol.
saat tidak naik ke kelas II. Pada saat
Pertanyaan soal pengka- jian klien mengatakan bahwa
teman dan gurunya berfikir bahwa dia
Apakah intervensi keperawatan utama pada
bodoh dan ti- dak berguna. Keluarga
kasus tersebut?
mengatakan padahal di sekolah dia aktif
Pilihan Jawaban dalam kelas, dan selalu menjadi juara kelas.

a. mengenal kerugian tidak bersahabat Pertanyaan soal


dengan orang disekitarnya
Apakah distorsi kognitif yang dialami
b. membantu mengenal manfaat ber-
klien tersebut?
hubungan dengan orang lain
c. membina melakukan interaksi secara Pilihan Jawaban
bertahap
a. kesimpulan yang berlebihan
d. mengidentifikasi penyebab isolasi so-
b. ekstrenal harga diri
sial
c. over generalisasi
e. hubungan saling percaya
d. membaca pikiran
e. filter mental
92. Seorang laki-laki usia 32 tahun dirawat di
RS Jiwa dengan alasan suka menyendiri di
94. Seorang perempuan usia 46 tahun dirawat
rumah selama satu minggu. Ada riwayat
RS Jiwa dengan alasan selalu menyendiri
ibu meninggal 3 bulan yang lalu. Pada
dan pendiam selama dua minggu. Pada saat
saat pengkajian ditemukan pasien nampak,
pengkajian klien mengatakan lebih suka
mon- dar mandir, tegang, penampilan tidak
menyendiri dan tidak mau bergaul. Perawat
rapi, pembicaraan cepat, gagap, kadang
berkata “Saya akan menemani Ibu selama
ketaku- tan, dan sedih.
10 menit mungkin ada yang disampaikan
Pertanyaan soal kepada saya”.

Apakah masalah keperawatan utama kasus Pertanyaan soal


tersebut?
Apakah teknik komunikasi yang
Pilihan Jawaban digunakan pada tersebut?

a. risiko menciderai diri dan Pilihan Jawaban


lingkungan
b. berduka disfungsional a. menawarkan diri
c. defisit perawatan diri b. merefleksikan diri
d. perilaku kekerasan c. memfokuskan diri
e. ketidakberdayaan d. mengklarifikasi diri
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
69
e. menyatakan observasi
97. Seorang perempuan berusia 27 tahun
dirawat diruang perawatan RSJ. Hasil
95. Seorang perempuan usia 38 tahun dibawa pengkajian pasien mampu untuk mandi
oleh keluarga ke RSJ karena mengamuk dan dengan benar, dapat menyisir rambut
marah-marah 3 hari yang lalu. Saat ini dengan baik, makan dan minum secara
masih sering mondar-mandir, marah, teratur, serta BAB dan BAK ditempat yang
ekspresi wa- jah tegang dan perilaku tidak benar. Perawat member- ikan pujian atas
bisa diarahkan. Perawat merencanakan keberhasilan yang telah diraih.
untuk mengikat pasien.
Pertanyaan soal
Pertanyaan soal
Apakah tindakan selanjutnya yang dilaku-
Apakah tujuan utama tindakan tersebut? kan oleh perawat pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban

a. membatasi gerak a. menyampaikan kepada keluarga ten-


b. membatasi stimulus tang kondisi terkini pasien
c. mencegah cidera fisik b. memasukkan kegiatan dalam jadwal
d. mengendalikan halusinasi kegiatan harian pasien
e. memberikan kepercayaan diri c. nilai perawatan diri pasien telah baik
d. mempertahankan kondisi pasien
e. perencanaan pulang pasien
96. Seorang laki-laki berusia 28 tahun dirawat
di RSJ sejak 3 minggu yang lalu karena
men- gamuk dan marah karena ditolak 98. Seorang laki-laki berusia 33 tahun dibawa
bekerja di perusahaan yang didambakan. keluarganya ke poli jiwa karena tiga hari
Saat ini masih sering marah-marah, ekperesi terakhir menyendiri dan mengatakan dirinya
wajah tegang dan perilaku terkadang tidak adalah seorang kepala dirjen di kementerian
bisa diarahkan. Perawat merencanakan kesehatan. Penampilan pasien tampak ram-
tindakan isolasi. but acak-acakan, rambut tidak disisir dan
pa- kaiannya tidak rapi. Perawat lalu
Pertanyaan soal
melakukan pengkajian dengan
Apakah kontra indikasi tindakan tersebut? mengidentiikasi tanda dan gejala yang
dialami oleh pasien.
Pilihan Jawaban
Pertanyaan soal
a. pasien dengan penurunan kesadaran
b. pasien dengan gangguan interaksi Apakah tindakan selanjutnya yang dilaku-
c. pasien dengan riwayat bunuh diri kan oleh perawat pada kasus tersebut?
d. pasien dengan halusinasi
Pilihan Jawaban
e. pasien dengan waham
a. masukkan kegiatan yang dipilih da-
f. lam jadwal kegiatan harian
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
70
b. diskusikan kebutuhan pasien yang ti-

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


71
dak terpenuhi
keperawatan yang ada di puskesmas dan
c. diskusikan kemampuan yang
masyarakat.
dimiliki oleh pasien
d. jelaskan mamfaat obat dan cara kerja Pertanyaan soal
ke pasien
Apakah peran perawat pada kasus tersebut?
e. bantu orientasi realita pasien
Pilihan Jawaban

99. Seorang perempuan usia 38 tahun dirawat a. pemberi asuhan


di RS Jiwa dengan dengan bicara kacau dan b. pembaharu
tidak jelas. Dari hasil wawancara, pasien c. konsultan
sering pusing dan mengeluh sakit kepala, d. pendidik
tidurnya sering terbangun pada malam hari, e. pembela
lupa terhadap peristiwa yang baru terjadi,
rencana akan diberikan pengobatan medis.
Perawat melaksanakan perannya dengan 101. Seorang perempuan usia 29 tahun masuk
memberikan argumentasi kepada dokter un- di RS Jiwa diantar oleh keluarganya kare-
tuk tidak diberikan tindakan medis yang na menyendiri diri dalam kamar sejak satu
akan merugikan pasiennya. minggu yang lalu. Ketika perawat melaku-
kan wawancara didapatkan perilaku pasien
Pertanyaan soal tidak berespon walaupun sudah diberikan
stimulus/ rangsangan yang kuat. Perawat
Apakah peran perawat pada kasus tersebut?
berencana melakukan tindakan mandiri
Pilihan Jawaban keperawatan.

a. peneliti Pertanyaan soal


b. pendidik
Apakah fungsi perawat pada kasus tersebut?
c. pembela
d. pengelola Pilihan Jawaban
e. konsultan
a. interdependen
b. independen
100. Seorang laki-laki berusia 35 tahun, dibawa c. dependen
keluarganya ke Puskesmas. Menurut keluar- d. advocacy
ganya, pasien susah tidur, kadang e. educator
tersenyum sendiri dan pendiam sekali. Pada
saat peng- kajian keluarga mengatakan
kalau pasien malas keluar rumah karena 102. Seorang pasien perempuan usia 16 tahun,
kadang diejek dan lingkungan sekitar tidak sudah 1 minggu dirawat di RSJ Bangkit,
mendukung. Perawat mengadakan karena sulit diajak komunikasi, diam dan ti-
perencanaan, kerjasa- ma, perubahan yang dak melakukan kegiatan apapun berhari-
sistematis dan terarah sesuai dengan hari. Hal ini terjadi setelah gagal dalam
metode pemberian pelayanan lomba menari, Saat ini pasien merasa
tidak ber-
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
72
daya, tidak mampu melakukan apa-apa, produktif, 10% penderita
bodoh tidak seperti kakaknya seperti
yang selalu orang tuanya bilang.

Pertanyaan soal

Apa intervensi utama pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban

a. menggali kemampuan dan aspek


positif pasien
b. memberikan tips cara meningkatkan
harga diri
c. mengikutsertakan dalam kegitan
kelompok
d. melatih berkenalan dengan orang
lain
e. membuat jadwal kegiatan sehari-hari

103. Seorang lansia, usia 70 tahun, sering lupa


dengan petugas yang sering mengunjungin-
ya, lupa hari, jam dan tanggal, kalau ditan-
ya tentang dirinya yang diingat hanya saat
usianya 30 tahun. Kadang-kadang marah
dengan petugas.

Pertanyaan soal

Apakah masalah keperawatan pada


kasus tersebut?

Pilihan Jawaban

a. gangguan proses pikir


b. perilaku kekerasan
c. gangguan waham
d. orientasi realita
e. risiko jatuh

Latihan Soal Keperawatan Komunitas

104.Hasil pengkajian di satu Kelurahan,


didapat- kan data: 30% masyarakat
mengalami hiper- tensi; 25% berusia
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
73
pernah mengalami stroke ringan;
Masyarakat terbiasa makan-makanan
tinggi natrium/ asin; Pemilik warung-
warung mengatakan menjual ikan asin
laris diwilayah tersebut; 45% Pendidikan
tidak lulus SD; 70% bekerja sebagai
Petani; kader kesehatan mengatakan 70%
masyarakat tidak pernah berolah raga.

Pertanyaan soal

Apakah masalah keperawatan pada


kasus tersebut?

Pilihan jawaban

a. defisiensi kesehatan komunitas


b. ketidakefektifan manajemen
keseha- tan
c. kesiapan untuk meningkatkan
peng- etahuan
d. ketidakefektifan pemeliharaan
kese- hatan
e. defisit pengetahuan komunitas

105.Hasil pengkajian di satu Kelurahan,


didapat- kan data: 30% masyarakat
mengalami hiper- tensi; 25% berusia
produktif, 10% penderita stroke ringan;
Masyarakat di wilayah terse- but pada
umumnya terbiasa menyediakan makanan
tinggi natrium / asin; Masyarakat
mengatakan belum pernah mendapatkan
in- formasi tentang kesehatan.

Pertanyaan soal

Apakah topik penyuluhan yang tepat


pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban

a. pola makan yang sehat di masyarakat


b. penurunan berat badan pada
pender- ita hipertensi
c. pembatasan konsumsi alkohol pada
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
74
hipertensi asin; Masyarakat menga-
d. pengurangan konsumsi natrium pada
penderita hipertensi
e. cara mengatasi stress pada hipertensi

106.Hasil pengkajian di satu Kelurahan,


didapat- kan data: 30% masyarakat
mengalami hiper- tensi; 25% berusia
produktif, 20% penderita stroke ringan;
10% Masyarakat kebiasaan minum–minum
alkohol saat perayaan; Mas- yarakat di
wilayah tersebut pada umumnya terbiasa
menyediakan makanan tinggi natri-
um/asin; Perawat memberikan penyuluhan
kesehatan pada kelompok penderita hiper-
tensi.

Pertanyaan soal

Apakah hasil evaluasi tindakan


keperawatan pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban

a. Masyarakat memahami pola makan


yang sehat.
b. Mengetahu penurunan berat badan
dilakukan
c. Penderita hipertensi pembatasan
kon- sumsi alkohol.
d. Penderita hipertensi mengetahui ke-
butuhan natrium
e. Penderita hipertensi mengalami kes-
embuhan

107. Hasil pengkajian di satu Kelurahan,


didapat- kan data: 30% masyarakat
mengalami hiper- tensi; 25% berusia
produktif, 20% penderita stroke ringan;
45% Pendidikan tidak lulus SD; Masyarakat
di wilayah tersebut pada umumnya terbiasa
menyediakan makanan tinggi natrium /

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


75
takan belum pernah mendapatkan
infor- masi tentang kesehatan.

Pertanyaan soal

Apakah peran utama perawat pada


kasus tersebut?

Pilihan jawaban

a. Conselor
b. Educator
c. Motivator
d. Care giver
e. Advocator

108.Hasil pengkajian di satu Kelurahan,


didapa- tkan data: 30% masyarakat
mengalami hipertensi; 25% berusia
produktif, 20% penderita; Masyarakat
umumnya terbiasa makan-makanan tinggi
natrium/asin; Hasil wawancara dengan
kader kesehatan menga- takan penderita
hipertensi di wilayah tersebut hanya 10%
yang mau datang untuk memer- iksakan
kesehatan pada saat ada posyandu.

Pertanyaan soal

Apakah strategi penanganan masalah


untuk membentuk perilaku sehat mandiri
di mas- yarakat?

Pilihan jawaban

a. pemberdayaan
b. proses kelompok
c. binasuasana
d. kemitraan
e. partisipasi

109.Hasil pengkajian di salah satu Desa: Pen-


duduk lansia 30% dari total penduduk,
10% Lansia menderita Hipertensi; 20%
Lansia
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
76
mengeluhkan nyeri pada persendian kaki
tersebut?
ataupun tangan; Masyarakat sering makan-
makanan yang kandungan natrium tinggi; Pilihan jawaban
Tingkat Pendidikan diwilayah ini 30% tidak
a. defisiensi kesehatan komunitas
lulus SD; 5% Lansia juga mengeluhkan
b. ketidakefektifan pemeliharaan kese-
nyeri pada tulang belakang. Hanya 5%
hatan.
Lansia ru- tin memeriksakan kesehatan ke
c. kesiapan untuk meningkatkan peng-
Posyandu lansia. Kader kesehatan
etahuan
mengatakan lansia sangat jarang
d. ketidak efektifan manajemen
memeriksakan kesehatannya.
keseha- tan.
Pertanyaan soal e. defisit pengetahuan

Apakah data utama yang perlu di kaji


lebih lanjut pada kasus tersebut? 111. Hasil pengkajian di wilayah binaan
didapa- tkan data: 35% Penduduk usia
Pilihan jawaban
produktif mengalami hipertensi sedang-
a. Pola makan masyarakat di wilayah Berat. Kader kesehatan mengatakan 5% dari
tersebut penderita hip- ertensi mengalami stroke dan
b. Tingkat pendidikan terakhir lansia 3% mengalami stroke berulang; masyarakat
c. Perilaku sehat lansia terbiasa dengan makanan yang digoreng dan
d. Jarak tempat layanan Kesehatan berlemak. 20% penderita hipertensi jarang
e. Dukungan keluarga atau masyarakat memeriksakan kesehatan. 90% dari
pada lansia penderita hipertensi memiliki perilaku
merokok.

110.Hasil pengkajian yang didapatkan di salah Pertanyaan soal


satu Desa: Penduduk lansia 30% dari to-
Apakah masalah keperawatan utama pada
tal penduduk, 10% Lansia menderita Hip-
kasus diatas?
ertensi; 20% Lansia mengeluhkan nyeri
pada persendian Kaki ataupun tangan; 5% Pilihan jawaban
Lansia juga mengeluhkan nyeri pada tulang
a. defisiensi kesehatan komunitas
belakang. Lansia 10% Tinggal sendiri atau
b. ketidakefektifan pemeliharaan kese-
dengan pasangan lansia tidak ada anggo-
hatan.
ta keluarga lainnya. Hanya 5% Lansia rutin
c. perilaku cenderung berisiko di
memeriksakan kesehatan ke Posyandu
komu- nitas
lansia yang ada diwilayah tersebut. Kader
d. ketidak efektifan manajemen
keseha- tan mengatan lansia diwilayah
keseha- tan
tersebut sangat jarang memeriksakan
kesehatan- nya. e. defisiensi pengetahuan

Pertanyaan soal
112.Hasil pengkajian di desa: 35% Penduduk
Apakah masalah keperawatan pada kasus usia produktif mengalami hipertensi se-
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
77
dang-berat. Kader mengatakan 10% dari
Pilihan jawaban
penderita hipertensi mengalami stroke dan
3% mengalami stroke berulang; Masyarakat a. tidak melakukan transfusi darah
terbiasa dengan makanan yang digoreng dan b. tidak melakukan hubungan seks
berlemak. 20% penderita hipertensi jarang c. tidak ciuman antara laki-laki, dan
memeriksakan kesehatan. 90% memiliki perempuan
perilaku merokok. 30% penderita hipertensi d. tidak makan bersama dengan
mengatakan pasrah dengan keadaannya dan pender- ita hiv
terbiasa dengan kehidupannya. Tidak ada ke- e. tidak menggunakan jarum suntik se-
giatan kesehatan di masyarakat yang dapat cara bergantian
diikuti masyarakat.

Pertanyaan soal 114. Didapatkan data penduduk di Desa: 30%


adalah remaja, 12% remaja bersekolah se-
Apakah intervensi keperawatan utama
dangkan sisanya ada yang sudah bekerja
pada kasus tersebut?
dan sebagian besar pengangguran; Angka
Pilihan jawaban kenakalan remaja belakangan ini
meningkat, dari pencurian, narkoba; 15%
a. Berikan Pendidikan kesehatan remaja setelah tamat SMP sudah menikah;
pence- gahan 12% dari remaja yang menikah mengalami
b. Motivasi Peningkatan kesiapan masalah pada ke- hamilan yaitu abortus.
pem- belajaran pencegahan Kader mengatakan belum ada
c. Motivasi mengikuti pembelajaran penyuluhan kesehatan remaja.
kelompok
d. Mediasi sistem kesehatan bagi Pertanyaan soal
kelompok
Apakah topik pendidikan kesehatan
e. Berikan dukungan dalam pengambi-
yang utama pada kasus diatas?
lan keputusan mengikuti therapi.
Pilihan jawaban

113.Didapatkan data kasus pengguna Narkoba a. remaja dan narkoba


di suatu wilayah: 25% pengguna ganja; b. remaja berkualitas sebagai generasi
10% pengguna sabu-sabu dan 10% penerus
pengguna her- oin; 30% dari yang di c. dampak pernikahan dini
rehabilitasi meng- gunakan jarum suntik d. kesehatan reproduksi pada remaja.
dan positif HIV. 10 remaja dilaporkan e. pola asuh keluarga
telah mengikuti rehabil- itasi di pusat
rehabilitasi yang di kelola Pe- merintah.
115. Data di sebuah kelurahan di temukan kasus:
Pertanyaan soal HIV positif pada perempuan Ibu hamil 30%;
10% Ibu melahirkan HIV positif; Ibu
Apakah pencegahan masalah
melahirkan 60 % menyusui bayinya;
keperawatan utama pada kasus tersebut?
Kad- er Kesehatan mengatakan belum

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


78
mendapat- kan informasi kesehatan
dengan HIV.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


79
Pertanyaan soal Hasil

Apakah topik pendidikan kesehatan


yang utama pada kasus diatas?

Pilihan jawaban

a. persalinan bagi ibu dengan HIV


b. dampak pemberian asi dengan ibu
HIV
c. pencegahan penularan hiv
d. lingkungan kondusif bagi anggota
keluarga dengan HIV
e. nutrisi yang baik bagi ibu menyusui
dengan HIV

Latihan Soal Keperawatan Gerontik

116. Perawat datang berkunjung ke rumah seorang


perempuan berusia 82 tahun yang baru saja
kelu- ar dari rumah sakit karena sesak napas. Di
rumah klien mendapatkan terapi oksigen
3liter/menit dan obat-obatan lain. Perawat
menjelaskan pada keluarga fungsi oksigen dan
posisi yang tepat un- tuk klien.

Pertanyaan Soal

Apakah setting layanan keperawatan kasus


di tersebut?

Pilihan Jawaban

a. nursing home
b. home care
c. acute care
d. respite care
e. day service

117. Seorang perempuan 70 tahun datang ke po-


liklinik geriatrik dengan keluhan varises di ka-
kinya yang semakin besar dan terasa nyeri.

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


80
pengkajian didapatkan data: TD 160/80
mmHg, frekuensi nadi 70x/mnt, dan terlihat
varises pada daerah otot gastroknemius.

Pertanyaan Soal

Apakah perubahan fisiologis yang menyebabkan


kondisi pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban

a. Kekakuan otot jantung


b. Penebalan otot ventrikel jantung
c. Hilangnya elastisitas pembuluh
darah vena
d. Arteri koroner mengalami
penurunan aliran darah
e. Serat otot jantung yang digantikan
dengan jaringan ikat

118. Saat melakukan kunjungan rumah perawat


bertemu seorang laki-laki berusia 62 tahun
mengeluh pusing, telinga berdengung,
pengli- hatan kabur dan rasa berat di
tengkuk. Hasil pengkajian genogram,
didapatkan data orang tua klien meninggal
karena serangan stroke.

Pertanyaan Soal

Apakah pemeriksaan fisik yang tepat dilakukan


pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban

a. Mengukur JVP
b. Mengukur tekanan darah
c. Menginspeksi area dada
d. Menghitung frekuensi napas
e. Melakukan tes rinne dan swabach

119. Seorang perempuan berusia 60 tahun dengan


BB 78 Kg dan TB 158 cm datang ke
puskesmas karena hipertensi. Hasil
pengkajian didapat klien
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
81
mengatakan tidak menyukai masakan bersantan
kotor banyak sisa makanan, bibir kering dan
dan asin, tidak merokok dan tidak minum kopi.
tampak stomatitis pada mukosa mulut, berwarna
Pertanyaan Soal merah dengan diameter 0,5cm.

Apakah faktor risiko hipertensi yang tidak Pertanyaan Soal


dapat diubah pada kasus tersebut?
Apakah intervensi keperawatan yang
Pilihan Jawaban prioritas pada kasus tersebut?

a. suku Pilihan Jawaban


b. umur
a. Meningkatkan intake cairan
c. genetik
b. Menyediakan makanan lunak
d. obesitas
c. Menjaga kebersihan lingkungan
e. diet tinggi garam dan lemak
d. Menyajikan makanan dalam
keadaaan hangat
120. Seorang laki-laki berusia 72 tahun datang ke e. Menganjurkan berkumur dengan
Puskesmas dengan keluhan sesak napas. Hasil mouthwash non-alcohol
pemeriksaan: TD 160/90mmHg, frekuensi na-
pas 27x/menit, frekuensi nadi 83x/menit, suara
122. Seorang laki-laki berusia 67 tahun tinggal di
napas terdengar redup, klien bernapas
panti werdha mengeluh pada perawat yang ber-
meng- gunakan otot bantu napas, dan
tugas tentang kulit kakinya yang hitam, kasar
bernapas den- gan mulut.
dan pecah-pecah. Klien mengatakan ini
Pertanyaan Soal disebabkan karena dirinya bekerja sebagai
pemulung di Ban- tar Gebang selama 20 tahun
Apakah diagnosa keperawatan yang tepat
tanpa alas kaki. Ha- sil pengkajian: kulit kaki
pada kasus tersebut?
yang mengelupas, ko- tor dan tampak
Pilihan Jawaban banyak bekas garukan kuku.

a. pola napas tidak efektif Pertanyaan Soal :


b. kelebihan volume cairan
Apakah intervensi keperawatan yang tepat?
c. perilaku kesehatan beresiko
d. bersihan jalan napas tidak efektif Pilihan Jawaban
e. risiko penurunan fungsi
a. Senam kaki
kardiovasku- lar
b. Perawatan luka
c. Perawatan kulit
121. Seorang perempuan berusia 69 tahun tinggal di d. Perawatan kaki
panti: mengeluh pada petugas tidak nafsu e. Mandi dengan sabun antiseptic
makan dan terdapat sariawan dimulutnya.
Petugas melaporkan kondisi tersebut pada
123. Seorang laki-laki berusia 72 tahun dikunjun-
perawat. Ha- sil pengkajian: Klien bau mulut,
gi perawat ke rumahnya. Keluarga mengatakan
gigi terlihat
klien sering keluyuran tanpa tujuan yang
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
82
jelas, marah-marah dan menuduh anggota kel-
dilakukan oleh perawat pelaksana berjalan
uarga karena kehilangan sesuatu.
den- gan baik. Dilanjutkan dengan menemui
Pertanyaan Soal : perawat penanggung jawab kamar dan
mengecek keter- sediaan alat yang digunakan.
Apakah gangguan psikososial yang dialami
klien tersebut? Pertanyaan soal:

Pilihan Jawaban Apakah fungsi manajemen yang dilakukan ners


penanggungjawab shiff tersebut?
a. depresi
b. delirium Pilihan jawaban:
c. demensia
a. planning
d. pschizofrenia
b. organizing
e. halusinasi
c. coordinting
d. directing
Latihan Soal Kepemimpinan dan Manajemen e. controlling
Keperawatan

124. Saat operan kepala ruangan mendengarkan ban- 126. Sebagai kepala regu dituntut untuk dapat melaku-
yak keluhan dari keluarga pasien, satu perawat kan banyak aktifitas asuhan dan manajemen di-
tidak izin tidak masuk karena anaknya sakit, ruangan. Setelah mengarahkan asuhan jam
satu kran air di ruangan mati sehingga perawat 08.00 terhadap anggota, dilanjutkan rapat
antri mengambil air. Setelah selesai memberi pengemban- gan dengan kepala ruangan jam
pengar- ahan, kepala ruangan berkata ”Tetap 10.00. Selain itu, jam 12.30 juga masih harus
semangat teman-teman dalam melayani mengawasi pelaksa- naan asuhan klien dan jam
pasien dan kel- uarga” 13.30 harus mengecek dokumentasi asuhan
keperawatan anggotanya.
Pertanyaan soal:
Pertanyaan soal:
Apakah fungsi kepemimpinan yang di
tampilkan kepala ruangan tersebut? Apakah kemampuan yang paling penting harus
dimiliki untuk menjalankan kegiatan tersebut?
Pilihan jawaban:
Pilihan jawaban:
a. mempengaruhi orang lain
b. sebagai motivator a. pengetahuan yang luas
c. sebagai pembuat keputusan b. pengelolaan waktu yang efektif
d. sebagai komunikator c. perencanaan kegiatan yang matang
e. sebagai model d. ketrampilan manajemen klinis
e. manajemen stress

125. Seorang Ners penanggung jawab shiff dinas


sore memasuki kamar 6, 7 dan 8 untuk 127. Seorang ners penanggung jawab shiff sore, se-
memastikan semua rencana asuhan dang membagi pasien dengan perawat pelaksa-
keperawatan yang na, supaya distribusi tanggung jawabnya merata
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
83
berapa pasien total care, partial care dan
Pertanyaan soal:
minimal care.
Apakah gaya kepemimpinan yang di terapkan?
Pertanyaan soal:
Pilihan jawaban:
Model asuhan keperawatan apakah yang
diterap- kan? a. otoriter
b. leizes faire
Pilihan jawaban:
c. demokratis
a. model Fungsional d. kharismatis
b. model PKP e. militeristik
c. model Moduler
d. model Tim
130. Seorang ketua tim selalu berpakaian rapi dengan
e. model MPKP transisional
atribute lengkap, datang keruangan on time, ra-
mah dan cepat respon dalam melayani pasien.
128. Dua orang perawat pelaksana berargumen men-
Setiap kali dinas ketua tim tersebut memimpin
genai disiplin kerja, bahwa satu indikator
doa dan memberi semangat kepada teman-
disiplin adalah datang on time sesuai jadwal.
teman dalam melayani pasien dan keluarga.
Perawat pertama berpendapat bahwa 15 menit
datang se- belum jam kerja adalah wajib, karena Pertanyaan soal:
banyaknya tugas perawat. Sementara perawat
Apakah fungsi kepemimpinan yang dilakukan
kedua ber- pedapat asal datang tepat, pas jam
pada kasus tersebut?
kerja adalah baik karena tugas sudah diatur oleh
manajer den- gan baik. Pilihan jawaban:

Pertanyaan soal: a. Mempengaruhi orang lain


Apakah latar belakang penyebab perbedaan b. Sebagai motivator
pendapat tersebut? c. Sebagai pembuat keputusan
d. Sebagai komunikator
Pilihan jawaban: e. Sebagai model peran

a. value
b. personality 131. Seorang kepala ruangan sedang menyusun jad-
c. perbedaan budaya wal dinas untuk satu bulan ke depan. Setelah
d. banyak tugas jadwal dinas selesai disusun, ia mengumpulkan
e. over load kerja empat orang perawat pelaksana lalu mengatakan
kepada mereka supaya hemat menggunakan ti-
sue cuci tangan dan kassa dalam merawat luka.
129. Seorang ketua tim memimpin diskusi cara
mencegah dan menurunkan angka kejadian Pertanyaan soal:
flebi- tis. Setelah selesai diskusi ketua tim
medampingi perawat pelaksana dan Apakah fungsi manajemen yang dilakukan pada

menyampaikan SOP yang wajib dilaksanakan. kasus tersebut?

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


84
Pilihan jawaban:
Pertanyaan soal
a. Staffing
Manakah intervensi langsung pada kasus
b. Planning
terse- but?
c. Budgeting
d. Directing Pilihan jawaban
e. Controlling
a. Sarankan keluarga membatasi
aktifit- as anak
Latihan Soal Keperawatan Keluarga b. Sarankan keluarga mendampingi
saat bermain
132. Saat kunjungan rumah didapatkan data: Laki-la-
c. Ajarkan cara menyajikan makanan
ki, Bapak X, berusia 59 Tahun, mengeluh
yang menarik
sering pusing. Keluarga mengatakan sudah 6
d. Anjurkan untuk pemeriksaan
bulan mengalami hipertensi namun tidak
keseha- tan ke Puskesmas
dibawa kon- trol teratur. Tekanan darah saat
e. Ajarkan keluarga memberi-
diperika 170/90 mmHg. Keluarga tidak
kan nutrisi yang kaya zat besi
membedakan makanan sehari-hari seluruh
anggota keluarga.

Pertanyaan soal

Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut


pada kasus diatas?

Pilihan jawaban

a. Kebiasaan konsumsi makanan tinggi


natrium
b. Kebiasaan keluarga menyajikan
makanan
c. Kebiasaan aktifitas harian dirumah
d. Cara keluarga merawat klien
e. Keluhan yang paling penting

133. Seorang anak laki laki berusia 5 tahun tampak


pucat. Keluarga mengatakan anak cepat lelah
tidak seperti anak-anak sebaya yang lain. Hasil
pemeriksaan: kulit bersih, konjungtiva anemis
dan perut datar. Nadi 60 x/mnt, Pernapasan 16
x/ mnt, tekanan darah 95/60 mmHg, Anak
tampak agak pucat, Keluarga mengatakan anak
malas makan. Kebiasaan makan nasi dengan
kecap, kerupuk dan jajan.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


85
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
86
BAB VI
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Kunci Jawaban Soal Gadar memberikan pelayanan yang

1. Kunci Jawaban: A

Rasional:

Rasional A : Adil dalam pemberian pelayanan


kegawatdaruratan sesuai den-
gan tingkat kegawatan pasien

Rasional B : Jujur dalam penyampaian


infor- masi kepada pasien

Rasional C : Menghargai hak-hak pasien

Rasional D : Asas manfaat dalam


pemberian pelayanan
kesehatan

Rasional E : Tidak melakukan tindakan


yang dapat mencederai pasien

Referensi :

Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,


(Eds). (2007). Emergency And Trau-
ma Nursing. Philadelphia: Mosby.

2. Kunci Jawaban: A

Rasional:

Rasional A : Dilema antara hak keluarga pa-


sien dalam pengambilan kepu-
tusan dan asas manfaat dari
tindakan terhadap pasien bila
segera dilakukan

Rasional B : Dilema antara pelanggaran


asas manfaat dan asas keadilan

Rasional C : Dilema antara asas keadilan


dan risiko/dampak terhadap
pasien

Rasional D : Dilema antara risiko terhadap


pasien dan komitmen untuk
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
71
terbaik & ting- kat keparahan trauma
kepala, serta penanganannya
Rasional E : Dilema antara komitmen
untuk memberikan Referensi :
pelayanan yang terbaik dan

pelanggaran terhadap hak-


hak pasien

Referensi :

Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship,


J., (Eds). (2007). Emergency And
Trau- ma Nursing. Philadelphia:
Mosby.

3. Kunci Jawaban:

C Rasional:

Rasional A : Kriteria triage urgent, dengan


respon time < 30 menit
untuk mengatasi sesak napas
pasien

Rasional B : Kriteria triase emergency,


den- gan respon time 10 – 15
menit

Rasional C : Kriteria triase emergency,


den- gan respon time segera
karena berisiko sumbatan
jalan napas karena spasme
airway dan hip- ersalivasi
akibat kejang

Rasional D : Kriteria triage urgent,


dengan respon time < 30
menit untuk mengatasi
perdarahan akibat fraktur
dan risiko syok

Rasional E : Kriteria triage urgent, dengan


respon time < 30 menit
untuk mengidentifikasi jenis

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


72
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
Rasional A : Cohort, jenis desain penelitian
(Eds). (2007). Emergency and Trau-
survey prospective yang mengi-
ma Nursing. Philadelphia: Mosby.
kuti kelompok yang diteliti da-
lam rentang waktu tertentu

4. Kunci Jawaban: Rasional B : Qualitative, desain penelitian


C Rasional: untuk mengeksplorasi fenome-
na
Rasional A : Resusitasi, perlu tindakan re-
Rasional C : Experiment, jenis desain pene-
susitasi segera karena berisiko
litian percobaan atau
kematian
intervensi
Rasional B : Emergency, perlu tindakan
Rasional D : Case-control, jenis desain pe-
penanganan darurat karena
nelitian survey restrospektif,
ber- isiko mengancam nyawa
yang mengumpulkan informasi
den- gan respon time 10 – 15
dari data yang diperoleh dima-
menit
sa lampau melalui studi doku-
Rasional C : Urgent, perlu tindakan penan- men
ganan segera sehubungan den-
Rasional E : Cross-sectional, jenis desain
gan kondisi atau situational
penelitian dimana pengumpu-
urgency (risiko mengamuk).
lan data untuk setiap sampel
Respon time kurang dari 30
dilakukan satu kali diwaktu
menit
yang sama, tidak ada follow up
Rasional D : Kriteria triage Semi-urgent, ti- setelahnya
dak gawat dan tidak darurat,
Referensi :
respon time 60 menit

Rasional E : Kriteria triage Non-urgent atau Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing
false triage. respon time bisa Research: Generating and Assessing
sampai 2 jam atau bisa diarah- Evidence for Nursing Practice (9th
kan untuk berobat ke poli ed.). New York, NY: Wolters Kluw-
rawat jalan er Health, Lippincott Williams and
Wilkins.
Referensi :

Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., E Rasional:


(Eds). (2007). Emergency and Trau-
ma Nursing. Philadelphia: Mosby.

5. Kunci Jawaban:

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


73
6. Kunci Jawaban:

B Rasional:

Rasional A : mengambil semua


populasi yang
tersedia sebagai sampel

Rasional B : memperoleh calon sampel


beri- kutnya dari informasi
partisi-

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


74
pan
Referensi :
Rasional C : memilih sampel yang sesuai
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
kriteria dan mudah diperoleh
(Eds). (2007). Emergency and Trau-
oleh peneliti
ma Nursing. Philadelphia: Mosby.
Rasional D : memilih sampel untuk pengem-
bangan teori dalam grounded
theory 8. Kunci Jawaban:

Rasional E : memilih sampel yang sesuai C Rasional:


kriteria dalam rentang waktu Rasional A : Merah, bernapas tapi tidak sa-
tertentu dar, frekuensi >30 atau <10,
Referensi : CRT > 2 detik, tidak bisa
mengikuti perintah sederhana
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing
Rasional B : Biru, tidak digunakan dalam
Research: Generating and Assessing
tri- age bencana
Evidence for Nursing Practice (9th
ed.). New York, NY: Wolters Kluw- Rasional C : Hijau, masih bisa berjalan
er Health, Lippincott Williams and meskipun ada luka
Wilkins.
Rasional D : Hitam, tidak ada pernapasan
meskipun setelah airway dibu-
ka
7. Kunci Jawaban:

D Rasional: Rasional E : Kuning, kondisi-kondisi selain


di atas
Rasional A : Merah, bernapas tapi tidak
sadar, frekuensi >30 atau Referensi :
<10, CRT > 2 detik, tidak
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
bisa mengikuti perintah
(Eds). (2007). Emergency and Trau-
sederhana
ma Nursing. Philadelphia: Mosby.
Rasional B : Biru, tidak digunakan
dalam triage bencana
9. Kunci Jawaban: A
Rasional C : Hijau, masih bisa berjalan
Rasional:
meskipun ada luka-luka
Rasional A : dilakukan bila pasien tidak ada
Rasional D : Hitam, tidak ada pernapasan
respon, tidak teraba nadi & ti-
meskipun setelah airway
dak bernapas
dibu- ka
Rasional B : dilakukan pada pasien henti
Rasional E : Kuning, kondisi-kondisi selain
na- pas tetapi masih teraba
di atas
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
75
nadi

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


76
Rasional C : dilakukan untuk mengevaluasi
Referensi :
pernapasan

Rasional D : dilakukan untuk membuka American HeartAssociation (AHA). (2015).


jalan napas pada pasien hen- Highlights of the 2015 American
ti napas atau setelah tindakan Hearth Association Guidelines Up-
kompresi date for CPR and ECC, from https://
eccguidelines.heart.org/wp-content/
Rasional E : dilakukan untuk mengevalua- uploads/2015/10/2015-AHA-Guide-
si nadi setelah 5 siklus atau 2 lines-Highlights-English.pdf
menit

Referensi : 11. Kunci Jawaban:

American HeartAssociation (AHA). (2015). B Rasional:


Highlights of the 2015 American
Rasional A: dilakukan pada anak-anak dan
Hearth Association Guidelines Up- bayi
date for CPR and ECC, from https://
Rasional B: dilakukan pada korban ibu
eccguidelines.heart.org/wp-content/
ham- il atau obese yang masih
uploads/2015/10/2015-AHA-Guide- sadar
lines-Highlights-English.pdf
Rasional C: dilakukan pada korban yang ma-
sih sadar

10. Kunci Jawaban: Rasional D: dilakukan untuk membuka dan


membersihkan jalan napas
B Rasional: Rasional E: dilakukan pada pasien henti jan-
Rasional A : dilakukan setelah tindakan tung
kompresi 30x Referensi :
Rasional B : dilakukan pada saat evaluasi
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
bersamaan dengan pengecekan
(Eds). (2007). Emergency and Trau-
nadi
ma Nursing. Philadelphia: Mosby.
Rasional C : dilakukan pada pasien yang su-
dah teraba nadi dan bernapas
spontan tetapi belum sadar 12. Kunci Jawaban:

Rasional D : dilakukan pada pasien yang B Rasional:


sudah teraba nadi tetapi belum
Rasional A : dilakukan bila pasien masih
bernapas
berespon
Rasional E : dilakukan pada pasien henti
Rasional B : dilakukan bila terdapat darah
jantung
atau sekresi berlebihan, dan/
atau penolong berisiko terin-
feksi dari sekresi korban
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
77
Rasional C : pertolongan tetap dilakukan
pada korban yang dicurigai
sementara menunggu bantuan
mengalami cedera cervical
kesehatan
setelah distabilisasi
Rasional D : tindakan penjagaan patensi
Rasional E : tindakan untuk membuka
air- way sebelum pemberian
airway sehingga memudah-
venti- lasi
kan ventilasi pasien dengan
Rasional E : penolong tetap berisiko meski- penurunan kesadaran
pun menggunaan face shield
Referensi :
saat menolong korban dengan
sekresi berlebihan
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
Referensi : (Eds). (2007). Emergency and Trau-
ma Nursing. Philadelphia: Mosby
American HeartAssociation (AHA). (2015).
Highlights of the 2015 American
Hearth Association Guidelines Up- 14. Kunci Jawaban:
date for CPR and ECC, from https:// D Rasional:
eccguidelines.heart.org/wp-content/
uploads/2015/10/2015-AHA-Guide- Rasional A : dipakai untuk mobilisasi pasien
lines-Highlights-English.pdf non-trauma atau yang tidak
ditemukan tanda-tanda cedera
vertebra
13. Kunci Jawaban:
Rasional B : dipakai un-
C Rasional: tuk evakuasi vertical atau
water rescue
Rasional A : dilakukan setelah stabilisasi
cervical untuk membersihkan Rasional C : dipakai untuk korban yang di-
airway curigai mengalami cedera ver-
tebra khususnya lumbal, dan
Rasional B : dilakukan dalam BHD awam,
digunakan bersamaan dengan
bukan oleh petugas
lsb
prehospital/ ambulance
Rasional D : digunakan untuk korban yang
Rasional C : dugaan cedera cervical melekat
dicurigai mengalami cedera
pada korban multiple trauma,
cervical dan vertebra untuk
sehingga stabilisasi leher
sta- bilisasi & mobilisasi
ada- lah tindakan utama dan
per- tama sebelum melakukan Rasional E : berfungsi sama dengan ssb un-
tin- dakan penanganan yang tuk stabilisasi & evakuasi kor-
lain ke korban ban kecelakaan lalu lintas

Rasional D : tindakan membuka airway Referensi :

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


78
Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,
Rasional B : dilakukan pada pasien teraba
(Eds). (2007). Emergency and Trau-
nadi tapi belum bernapas
ma Nursing. Philadelphia: Mosby
Rasional C : dilakukan pada anak atau bayi
yang mengalami henti jantung
15. Kunci Jawaban: oleh 2 penolong
C Rasional: Rasional D : dilakukan pada anak atau bayi
Rasional A : diberikan setelah siklus ketiga yang mengalami henti jantung
RJP oleh 1 penolong

Rasional B : dilakukan pada pasien henti Rasional E : dilakukan pada anak atau bayi
na- pas dan henti jantung yang mengalami henti jantung
dan telah terpasang airway de-
Rasional C : dilakukan untuk memastikan finitive (ETT atau LMA)
elektroda monitoring terpas-
ang baik pada pasien sehingga Referensi :
dapat diinterpretasi kejadian
American HeartAssociation (AHA). (2015).
asistol dengan tepat
Highlights of the 2015 American
Rasional D : dilakukan untuk mengidentifi- Hearth Association Guidelines Up-
kasi kondisi henti jantung dan date for CPR and ECC, from https://
kebutuhan tindakan kompresi eccguidelines.heart.org/wp-content/
uploads/2015/10/2015-AHA-Guide-
Rasional E : Dilakukan untuk gelombang
lines-Highlights-English.pdf
shockable (VF & Pulseless VT)

Referensi :
17. Kunci Jawaban:
American HeartAssociation (AHA). (2015).
D Rasional:
Highlights of the 2015 American
Hearth Association Guidelines Up- Rasional A : IV. Amiodaron 300 mg diberi-
date for CPR and ECC, from https:// kan pada pasien henti jantung
eccguidelines.heart.org/wp-content/ dengan gelombang shockable
uploads/2015/10/2015-AHA-Guide- setelah tindakan DC Shock.
lines-Highlights-English.pdf
Rasional B : RJP dilakukan pada pasien hen-
16. Kunci Jawaban: ti napas dan henti jantung
E Rasional: Rasional C : Flat line protocol dilakukan
Rasional A : dilakukan apabila sudah terpas- untuk memastikan elektroda
ang monitoring EKG dan ge- monitoring terpasang baik
lombang EKG Shockable pada pasien sehingga dapat
diinter- pretasi kejadian
Asystole den- gan tepat
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
79
Rasional D : Pemeriksaan nadi karotis B Rasional:
dilakukan untuk mengidentifi-
kasi kondisi henti jantung dan
kebutuhan tindakan kompresi

Rasional E : DC Shock dilakukan pada pa-


sien henti jantung dengan
gam- baran EKG gelombang
shock- able (VF & Pulseless
VT)

Referensi :

American HeartAssociation (AHA). (2015).


Highlights of the 2015 American
Hearth Association Guidelines Up-
date for CPR and ECC, from https://
eccguidelines.heart.org/wp-content/
uploads/2015/10/2015-AHA-Guide-
lines-Highlights-English.pdf

18. Kunci Jawaban:

D Rasional:

Rasional A: -

Rasional B:

- Rasional

C: -

Rasional D: E3 M5

V4 Rasional E: -

Referensi :

Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J.,


(Eds). (2007). Emergency and Trau-
ma Nursing. Philadelphia: Mosby

19. Kunci Jawaban:

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


80
Rasional A : setelah pemberian diuretik un- ml.
tuk mengidentifikasi kompikasi
Untuk 8 jam pertama diberi-
Rasional B : pemberian obat diuretik kan ½, 16 jam selanjutnya ½.
dapat menurunkan tekanan
darah kare kehilangan cairan
melalui diuresis, sehingga
diperlukan baseline tekanan
darah

Rasional C : bila ada tanda-tanda syok


hipo- volemik

Rasional D : bila ada tanda-tanda syok


hipo- volemik

Rasional E : setelah pemberian diuretik un-


tuk mengidentifikasi kompikasi

Referensi :

Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship,


J., (Eds). (2007). Emergency and
Trau- ma Nursing. Philadelphia:
Mosby

20. Kunci Jawaban:

C Rasional:

Rasional A : -

Rasional B : -

Rasional C : Total Body Surface


Area (TBSA) = 9% x
4 = 36% (Dada,
perut dan kedua tangan mas-
ing-masing 9%).

Total Resusitasi cairan


selama 24 jam pertama
menurut For- mula
Parkland-Baxter = 4 x BB x
TBSA = 4 x 50 x 36 =
7200
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
81
Jadi 7200 ml x ½ = 3600 ml.
dika. Jakarta. Bab 5.
Rasional D : -

Rasional E : - 22. Kunci Jawaban :

Referensi : C Rasional:

Curtis, K., Ramsden, C., & Friendship, J., Rasional A : perfusi perifer tidak efektif
(Eds). (2007). Emergency and Trau- ditandai oleh kebiruan di per-
ma Nursing. Philadelphia: Mosby ifer : wajah, bibir atau kuku

Rasional B : pertukaran gas tidak efektif


ditandai dengan rendahnya ka-
Kunci Jawaban Soal KMB
dar oksigen dalam darah
21. Kunci Jawaban :
Rasional C : tanda jalan napas tidak bersih
D Rasional: : napas cuping hidung, ronkhi,
frekuensi napas 32x/menit
Rasional A : gerakan dada tidak simetris
menandakan timbunan cairan Rasional D : perubahan suhu tubuh terjadi
pada rongga pleura salah satu karena meningkatnya aktivitas
pleura pernapasan

Rasional B : riwayat sesak perlu dikaji un- Rasional E : tidak ditemukan tanda risiko
tuk mengetahui perkembangan kecemasan
penyakit
Referensi
Rasional C : Botol kotor
dapat menjadi sumber infeksi
ke paru-paru
Somantri, Irman (2012). Asuhan Keper-
Rasional D : ujung selang yang berubah po- awatan Pada Klien dengan Ganggu-
sisi atau tidak terendam cairan an Sistem Pernapasan. Salemba Me-
dapat menjadi penyebab kelu- dika. Jakarta. Bab 5.
han sesak

Rasional E : jumlah, warna dan bau cairan


23. Kunci Jawaban :
dapat memberikan info ada ti-
daknya infeksi atau perdarahan C Rasional:

Referensi Rasional A : posisi fowler bertujuan mem-


permudah pengembangan dada
Somantri, Irman (2012). Asuhan Keper-
Rasional B : Pemberian oksigen bertujuan
awatan Pada Klien dengan Ganggu-
untuk meningkatkan saturasi
an Sistem Pernapasan. Salemba Me-
Oksigen di jaringan

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


82
Rasional C : teknik batuk produktif dilaku-
si untuk mengetahui tingkat ke-
kan untuk membersihkan
mampuan kontraksi jantung
sekresi dari jalan napas atas
Referensi
Rasional D : postural drainage bertujuan
mengalirkan sekresi dari salu- Muttaqin, Arif (2012). Pengantar Asuhan
ran napas menggunakan energi Keperawatan Klien Dengan
gravitasi pada pasien yang ti- Ganggu- an Sistem Kardiovaskular.
dak sesak Salemba Medika. Jakarta. Bab 4.

Rasional E : pernapasan diagfragma bertu-


juan memaksimalkan pengem-
25. Kunci Jawaban : B
bangan bagian bawah paru
Rasional:
Referensi : Rasional E : tekanan darah perlu diobserva-

Somantri, Irman (2012). Asuhan Keper-


awatan Pada Klien dengan Ganggu-
an Sistem Pernapasan. Salemba Me-
dika. Jakarta. Bab 5.

24. Kunci Jawaban : D

Rasional:

Rasional A : kelebihan cairan tubuh bisa


menjadi sebab sesak, namun
sesak yang terjadi diakibatkan
karena aktifitas

Rasional B : keluhan sesak pasien hilang


dengan beristirahat sehingga
terapi Oksigen belum diperlu-
kan

Rasional C : pola defekasi tidak perlu diru-


bah tetapi cara mengedan
harus diperbaiki

Rasional D : pasien menunjukan tanda


intol- eran terhadap aktivitas
sehing- ga perlu dibatasi
aktivitasnya

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


83
Rasional A : lama tidaknya perawatan tidak
bisa menggambarkan
kondisi pasien

Rasional B : tekanan darah


menggambarkan kekuatan
jantung dalam me- mompa
darah

Rasional C : frekuensi nadi dalam satu


menit mengambarkan jumlah
darah yang bersirkulasi

Rasional D : denyutan yang terlihat di


dada diakibatkan oleh
kekuatan kon- traksi jantung
yang meningkat

Rasional E : nyeri kepala disebabkan oleh


peningkatan jumlah darah ke
otak dan meningkatan
tekanan intra kranial

Referensi

Muttaqin, Arif (2012). Pengantar


Asuhan Keperawatan Klien
Dengan Ganggu- an Sistem
Kardiovaskular. Salemba Medika.
Jakarta. Bab 4.

26. Kunci Jawaban : A

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


84
Rasional:
Rasional D : segmen st isoelektris adalah tu-
Rasional A : aktivitas harus dibatasi untuk juan jangka panjang yang
menurunkan konsumsi oksigen mun- gkin dapat tercapai jika
otot jantung kembali sehat
Rasional B : nyeri dada
terjadi karena penurunan kadar Rasional E : lama masa rawat sulit untuk di-
oksigen di otot jantung rumuskan sebagai sebuah stan-
dar atau target
Rasional C : tanda vital khususnya tekanan
darah dan nadi dapat berubah Referensi
karena aktivitas
Muttaqin, Arif (2012). Pengantar Asuhan
Rasional D : iskemia pada otot jantung tidak Keperawatan Klien Dengan
bisa diatasi dengan pemberian Ganggu- an Sistem Kardiovaskular.
oksigen Salemba Medika. Jakarta. Bab 4.

Rasional E : diagnostik awal sudah cukup


untuk melengkapi tanda fisik
28. Kunci Jawaban : D
yang terjadi
Rasional:
Referensi
Rasional A : manajemen nyeri dilakukan un-
Muttaqin, Arif (2012). Pengantar Asuhan tuk memberikan rasa nyaman
Keperawatan Klien Dengan
Rasional B : perubahan tanda vital member-
Ganggu- an Sistem Kardiovaskular.
ikan informasi kondisi sistem
Salemba Medika. Jakarta. Bab 4.
kardiovaskuler

Rasional C : penurunan produksi urin


27. Kunci Jawaban : C mengindikasikan penurunan
Rasional: volume cairan

Rasional A : kemampuan beraktifitas tanpa Rasional D : penurunan kesadaran, nadi ce-


keluhan nyeri membutuhkan pat disebabkan karena kehilan-
otot jantung yang sehat gan cairan melalui feses yang
encer
Rasional B : memperpanjang masa istirahat
bertujuan menghemat konsum- Rasional E : karakteristik feses memberikan
si oksigen otot jantung info ada tidaknya
kemungkinan infeksi saluran
Rasional C : hilangnya keluhan nyeri dada cerna
merupakan target dari upaya
membatasi aktifitas dan Referensi
pengo- batan yang telah
Muttaqin, Arif & Sari (2010). Gangguan
diberikan
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
85
Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


86
Keperawatan Medikal Bedah. Salem-
Rasional C : latihan gerak bertahap dapat
ba Medika. Bab 8
memberikan kesempatan bagi
fungsi sirkulasi untuk beradap-
29. Kunci Jawaban :
tasi dalam berbagai posisi tu-
buh
B Rasional :
Rasional D : tekanan darah di observasi un-
Rasional A : Aktivitas hanya mungkin tuk membandingkan
ditingkatkan jika suhu perbedaan kekuatan kontraksi
tubuh kembali normal pada posisi tubuh yang
berbeda
Rasional B : Suhu tubuh harus diturunkan
untuk mencegah Rasional E : program fisioterapi fitujukan
munculnya akibat lain untuk memperbaiki penurunan
fungsi gerak
Rasional C : Tekanan darah menggambar-
kan kekuatan kontraksi jantung Referensi

Rasional D : Frekuensi Nadi meningkat


Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar
disebabkan oleh
keperawatan medikal Bedah. Edisi
peningkatan suhu
8. EGC. Jakarta. Unit 15.
Rasional E : Berkeringat merupakan
Muttaqin, Arif & Sari (2008). Pengantar
dampak dari proses penyakit
Asuhan Keperawatan Klien Dengan
Referensi Gangguan Sistem Persarafan. Sa-
lemba Medika. Jakarta. Bab 4
Muttaqin, Arif & Sari (2010). Gangguan
Gastrointestinal : Aplikasi Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah. 31. Kunci Jawaban : A
Salem- ba Medika. Bab 8
Rasional:

Rasional A : meninggikan area kepala bertu-


30. Kunci Jawaban : juan menurunkan tekanan intra
kranial
C Rasional:
Rasional B : perawatan luka bertujuan
Rasional A : latihan gerak sendi bertujuan
mencegah kemungkinan infek-
untuk mencegah kontraktur
si
atau kekakuan sendi
Rasional C : membatasi gerakan bertujuan
Rasional B : merubah posisi tidur secara
mengurangi penggunaan
periodik bermanfaat untuk
energi
mencegah luka baring
Rasional D : mengobservasi gcs bertujuan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


87
untuk mengetahui perubahan
tingkat kesadaran

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


88
Rasional E : mengobservasi tanda perdarah-
proses bedah yang kedua
an penting untuk
mengantisipa- si perdarahan Rasional B : penurunan kemampuan visual
berlanjut dapat menjadi pemicu cedera
seperti jatuh
Referensi
Rasional C : keterbatasan gerak ditandai
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar dengan penurunan fungsi
keperawatan medikal Bedah. Edisi organ gerak
8. EGC. Jakarta. Unit 15
Rasional D : pemberian informasi dilakukan
untuk meningkatkan pemaha-
32. Kunci Jawaban : man pasien dan keluarga

C Rasional: Rasional E : tidak ditemukan tanda ganggu-


an kebersihan diri
Rasional A : perubahan suhu tubuh menun-
jukan adanya proses infeksi Referensi

Rasional B : lingkungan yang aman mence- Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar
gah risiko injuri saat terjadi keperawatan medikal Bedah. Edisi
ke- jang 8. EGC. Jakarta. Unit 14
Rasional C : tingkat kesadaran memberikan sensorineural.
informasi terkait fungsi susu-
nan saraf pusat
34. Kunci Jawaban : A
Rasional D : perawatan isolasi dapat men-
Rasional:
jauhkan pasien dari rangsang
pemicu kejang Rasional A : aktivitas harus ditingkatkan
untuk memaksimalkan
Rasional E : keluarga dilibatkan sebagai
penggu- naan gula darah
sistem pendukung bagi pasien
Rasional B : terapi insulin dilakukan untuk
Referensi
menurunkan kadar gula darah
khususnya pada pasien dengan
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar
kerusakan pankreas
keperawatan medikal Bedah. Edisi
8. EGC. Jakarta. Unit 15 Rasional C : porsi makan harus diatur untuk
mengontrol kadar gula darah
harian
33. Kunci Jawaban :
Rasional D : berat badan dapat diturunkan
B Rasional:
dengan meningkatkan aktivitas
Rasional A : pembedahan pertama dapat
Rasional E : kadar gula darah diawasi untuk
memberi pengalaman bagi
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
89
mengetahui efektifitas inter-

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


90
vensi Rasional B : kompres hangat bertujuan
melebarkan pembuluh darah
Referens
kapiler
i

Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar memberi rasa nyaman dan mel-
keperawatan medikal Bedah. Edisi ancarkan sirkulasi darah
8. EGC. Jakarta. Unit IX tentang
DM

35. Kunci Jawaban :

B Rasional

Rasional A : kalimat bertujuan mengalih-


kan topik dan tidak
menjawab pertanyaan

Rasional B : kalimat tegas dan membantu


pasien menerima realitas
yang terjadi

Rasional C : perawat cenderung mengh-


indari komunikasi selanjutnya

Rasional D : tidak memfasilitasi tahap


berduka yang sedang dilalui
pasien

Rasional E : melibatkan keluarga dalam hal


pengambilan keputusan
den- gan tepat

Referensi

Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar


keperawatan medikal Bedah. Edisi
8. EGC. Jakarta. Unit IX tentang
DM

36. Kunci Jawaban :

C Rasional:

Rasional A : pijatan pada jari bertujuan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


91
Rasional C : ikatan bidai yang terlalu kuat
dapat membendung secara
komplit aliran darah ke
bawah cedera

Rasional D : pembedahan bertujuan mem-


perbaiki bentuk tulang yang
patah

Rasional E : meninggikan kaki yang


cedera bertujuan mengurangi
bengkak

Referensi

Kneale, Julia D., at.al. Alih bahasa


Yudha, Egi dkk (2008).
Keperawatan Orto- pedik &
Trauma. EGC. Jakarta. Bab 21 dan
24 tentang Penanganan frak-
tur/cedera.

Lukman & Ningsih (2012). Asuhan


Keper- awatan Klien Dengan
Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Salemba Medika.
Jakarta. Bab 3 tentang frak- tur

37. Kunci Jawaban :

B Rasional:

Rasional A : kerusakan integritas kulit ter-


jadi karena uremic frost,
tetapi tidak menjadi prioritas
pada ka- sus ini

Rasional B : kelebihan cairan menjadi


mas- alah prioritas karena
fungsi fil- trasi ginjal yang
terganggu dan berdampak
pada gangguan per- nafasan

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


92
Rasional C : gangguan rasa nyaman yang
Keperawatan Pasien Dengan Gang-
dirasakan seperti gatal dan be-
guan Sistem Perkemihan. Salemba
rat tidak menjadi prioritas pada
Medika. Jakarta. Bab 3
kasus ini

Rasional D : kadar hb yang rendah menye-


babkan gangguan perfusi jarin- 39. Kunci Jawaban :
gan perifer, tidak menjadi prior- D Rasional:
itas utama pada kasus tersebut
Rasional A : rasa nyeri merupakan respon
Rasional E : perubahan pola kemih melipu- normal sesaat setelah cedera
ti perubahan frekuensi, jumlah akibat kerusakan kulit
dan karakteristik urin disebab-
kan karena gangguan fungsi Rasional B : kerusakan kulit sudah terjadi
filtrasi tidak menjadi prioritas dan tidak menjadi perawatan
pada saat ini utama

Referensi : Rasional C : gangguan pola eliminasi urin


bukan pilihan tepat karena
Nursalam & Fransisca (2006). Asuhan penurunan produksi urin dise-
Keperawatan Pasien Dengan Gang- babkan penurunan volume
guan Sistem Perkemihan. Salemba cairan intravaskuler
Medika. Jakarta. Bab 3
Rasional D : penurunan cairan tubuh terjadi
karena luka bakar yang luas
38. Kunci Jawaban : A Rasional E : resiko infeksi terjadi kemudian
Rasional : memungkinkan terjadi melalui
luka yang terbuka
Rasional A : Nyeri akut terjadi karena adan-
ya batu pada area ureter Referensi :
Rasional B : Tidak ditemukan tanda
kecema- san pada pasien Muttaqin, Arif & Sari Kumala (2010). Asu-
han Keperawatan Gangguan Sistem
Rasional C : Pola berkemih meliputi
frekuen- si, jumlah dan Integumen. Salemba Medika. Jakar-
karakteristik urine ta. Bab 10 tentang Luka Bakar.
Rasional D : Jumlah urin tidak menunjukan
perubahan cairan tubuh
40. Kunci Jawaban :
Rasional E : Pasien mampu berkemih den-
gan lancar B Rasional:

Referensi : Rasional A : kalimat tidak menunjukan


sikap empati
Nursalam & Fransisca (2006). Asuhan
Rasional B : kalimat bertujuan agar pasien
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
93
siap menghadapi realitas
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar
Rasional C : tidak boleh menjanjikan kepa- keperawatan Medikal Bedah. Edisi
da pasien 8. EGC. Jakarta

Rasional D : kalimat menunjukan bahwa


perawat bisa merasakan persis Kunci Jawaban Soal Keperawatan Anak
dengan apa yang dirasakan pa-
sien 42. Kunci Jawaban: D

Rasional E : kalimat mengarahkan kepada Rasional:


pemikiran negatif terhadap Rasional A : perlu dilakukan untuk meman-
ma- salah yang terjadi tau gangguan pernfasannya
Referensi Rasional B : perlu dilakukan
untuk memantau gangguan
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar
per- nfasannya
keperawatan Medikal Bedah. Edisi
8. EGC. Jakarta. Unit XII tentang Rasional C : salah satu posisi yang di in-
AIDS. dikasikan pada anak dengan
gangguan pernafsan namun
agak sulit untuk anak usia tod-
41. Kunci Jawaban : dler
B Rasional: Rasional D : tindakan pertama yang harus
Rasional A : jenis diet khusus dilakukan segera dilakukan pada klien
pada pasien dengan pem- dengan gangguan pernapasan
batasan nutrisi Rasional E : gangguan pernapasan dapat
Rasional B : aktivitas harus dibatasi terkait menyebabkan perfusi ke jarin-
nilai hb dibawah normal gan otak menurun

Rasional C : jadwal kunjungan disusun ber- Referensi


dasarkan kondisi pasien
Hockenberry & Wilson D (2011).
Rasional D : nilai hb dapat digunakan untuk Essential of pediatric nursing.
merumuskan rencana tindak Missoury : Mos- by
lanjut
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Rasional E : keluarga dibutuhkan untuk pa- NANDA International:Nursing Diag-
sien yang membutuhkan noses: Definitions & Classification,
sistem pendukung 2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell

Referensi :
43. Kunci Jawaban: B

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


94
Rasional:
menyebabkan kelelahan pada
Rasional A : keadaan anak yang lemah akan anak
mempengaruhi nafsu makan Rasional B : anak datang dengan keluhan
anak sesak namun frekuensi napas
masih dalam batas normal
Rasional B : pendarahan yang terjadi pada
Rasional C : adanya keluhan sesak napas
kasus diatas akan menyebab- akan dapat menyebabkan
kan hb dibawah normal dan gang- guan tidur
hal tersebut merupakan Rasional D : masalah utama yang dapat ter-
indikasi utama gangguan jadi pada anak dengan
perfusi jarin- gan kelianan jantung
Rasional E : nafsu makan menurun akan
Rasional C : ada gejala yang mengarah ter- berdampak gangguan nutirisi
jadinya perdarahan namun yang kurang
yang prioritas yang harus di-
Referensi
tangani adalah masalah yang
aktual
Hockenberry & Wilson D (2011).
Rasional D : terjadi peningkatan suhu na- Essential of pediatric nursing.
mun belum signifikan untuk Missoury : Mos- by
muncul masalah hipertermia
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Rasional E : perfusi yang terganggu akan NANDA International:Nursing Diag-
menyebabkan kelelahan dan noses: Definitions & Classification,
keletihan pada anak, namun 2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
penangannya tidak prioritas

Referensi 45. Kunci Jawaban:

Hockenberry & Wilson D (2011). B Rasional:


Essential of pediatric nursing.
Rasional A : kurangnya suplay oksigen akan
Missoury : Mos- by
menyebabkan gangguan pertu-
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014). karan gas
NANDA International:Nursing Diag-
Rasional B : adanya kebiruan, pucat menan-
noses: Definitions & Classification,
dakan adanya gangguan
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
perfusi jaringan dan harus
segera diata- si

44. Kunci Jawaban: Rasional C : berisiko adanya gangguan


bersihan jalan napas
D Rasional:

Rasional A : kurangnya suplay oksigen Rasional D : berisiko adanya gangguan pola


akan napas
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
95
Rasional E : berisiko adanya penurunan
by
curah jantung dengan penye-
babnya adalah perfusi yang Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
ter- ganggu NANDA International:Nursing Diag-
noses: Definitions & Classification,
Referensi
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
Hockenberry & Wilson D (2011).
Essential of pediatric nursing.
47. Kunci Jawaban: A
Missoury : Mos- by
Rasional:
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Diag- Rasional A : datang dengan keluhan demam
noses: Definitions & Classification, dan data suhu menunjukkan
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell di- atas normal

Rasional B : adanya riwayat kejang akan


46. Kunci Jawaban: A dapat menyebabkan kejang be-
rulang
Rasional:
Rasional C : adanya riwayat kejang akan
Rasional A : merupakan tindakan darurat dapat menyebabkan kejang be-
yang harus segera dilakukan rulang
Rasional B : adanya ronkhi positif dapat Rasional D : terdapat ronkhi yang menan-
dikurangi dengan melakukan dakan adanya bersihan jalan
suction napas tidak efektif namun
Rasional C : perlu dilakukan karena didapat frekuensi napas masih dalam
data riwayat imunisasi (-) batas normal

Rasional D : perlu untuk dilakukan agar ti- Rasional E : adanya riwayat kejang akan
dak terjadi cidera pada anak berdampak pada kerusakan ja-
ringan otak
Rasional E : memungkinkan untuk dilaku-
kan ngt karena adanya kejang Referensi
yang terjadi pada kasus diatas
Hockenberry & Wilson D (2011).
namun belum termasuk tinda-
Essential of pediatric nursing.
kan urgent yang harus dilaku-
Missoury : Mos- by
kan
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Referensi
NANDA International:Nursing Diag-
Hockenberry & Wilson D (2011). noses: Definitions & Classification,
Essential of pediatric nursing. 2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
Missoury : Mos-
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
96
48. Kunci Jawaban:
Rasional A : terdapat data anak ingin segera
D Rasional: sembuh dan kembali ke seko-
lah menunjukkan adanya kece-
Rasional A : keadaan yang lemah akan
masan pada anak
menyebabkan intoleransi aktif-
itas namun masalah ini belum Rasional B : adanya edema pada ekstermitas
menjadi prioritas dapat menyebabkan intoleransi
aktifitas
Rasional B : adanya udema dan
keterbatasan aktifitas akan Rasional C : adanya wajah yang sembab
dapat menyebab- kan kemugkinan dapat menyebab-
gangguan integritas kulit kan gangguan konsep diri pada
anak usia sekolah
Rasional C : adanya keluhan kencing sedik-
it dapat menyebabkan masalah Rasional D : adanya edema mengindi-
eliminasi urin namun belum kasikan kelebihan cairan yang
menjadi prioritas ada didalam tubuh dan ini
men- jadi masalah prioritas
Rasional D : adanya edema mengindi-
yang ha- rus segera dilakukan
kasikan kelebihan cairan yang
tindakan
ada didalam tubuh dan ini
men- jadi masalah prioritas Rasional E : tidak nafsu makan akan ber-
yang ha- rus segera dilakukan isiko adanya gangguan nutrisi
tindakan pada anak

Rasional E : banyaknya protein yang keluar Referensi


melalui urin dapat menyebab-
kan kehilangan protein yang Hockenberry & Wilson D (2011).
berlebihan Essential of pediatric nursing.
Missoury : Mos- by
Referensi
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Hockenberry & Wilson D (2011). NANDA International:Nursing Diag-
Essential of pediatric nursing. noses: Definitions & Classification,
Missoury : Mos- by 2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell

Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Diag- 50. Kunci Jawaban:
noses: Definitions & Classification,
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell D Rasional:

Rasional A : rehidrasi harus segera dilaku-


kan pada kasus diatas namun
49. Kunci Jawaban:
lebih utama dengan pemberian
D Rasional: parenteral
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
97
Rasional B : monitor intake output sangat
Rasional C : adanya data kemerahan diseki-
diperlukan dalam penanganan tar anus yang disebabkan
dehidrasi namun bukan mer- adanya sifat asam feses dapat
upakan prioritas pada kasus di- menyebabkan gangguan integ-
ritas kulit
atas
Rasional D : hasil leukosit yang tinggi
Rasional C : diperlukan mengevaluasi ri- menunjukkan adanya infeksi
wayat penyebab terjadinya di-
Rasional E : adanya stress hospitalisasi pada
are dengan menanyakan adanya anak yang disertai dengan data
toleransi pemberian makanan menangis jika didekati perawat
mengindikasikan adanya mas-
Rasional D : tindakan kolaborasi yang alah ansietas pada anak
segera harus dilakukan dengan Referensi
data yang ada pada kasus
diatas Hockenberry & Wilson D (2011).
Essential of pediatric nursing.
Rasional E : perlu dilakukan penimbangan
Missoury : Mos- by
namun tidak menjadi prioritas
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Referensi
NANDA International:Nursing Diag-
Hockenberry & Wilson D (2011). noses: Definitions & Classification,
Essential of pediatric nursing. 2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
Missoury : Mos- by
52. Kunci Jawaban: A
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Diag- Rasional:
noses: Definitions & Classification, Rasional A : gangguan rasa nyaman nyeri
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell aktul terjadi dan menjadi kelu-
han utama
Rasional B : adanya peningkatan suhu na-
51. Kunci Jawaban: B mun tidak signifikan menjadi
Rasional: masalah utama pada kasus di-
atas
Rasional A : adanya diare akan dapat
menye- babkan masalah Rasional C : adanya nyeri akan menyebab-
pemenuhan kebutuhan nutrisi kan keterbatasan aktifitas pada
pada anak, namun pada kasus anak
diatas data gangguan nutrisi Rasional D : adanya riwayat perdarahan
belum men- dukung gusi dan hidung dan hb kurang
Rasional B : adanya diare dan data hasil dari normal akan
pengkajian mendukung adanya menyebabkan risiko
masalah kekurangan volume perdarahan
cairan dan menjadi prioritas Rasional E : adanya suhu yang meningkat,
utama untuk dilakukan tinda- disertai dengan asupan nutri-
kan si yang kurang dapat menye-
babkan risiko infeksi sebagai
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
98
dampak sekunder dari penya-
kitnya 54. Kunci Jawaban: D

Referensi Rasional:

Rasional A : dilakukan setelah pengukuran


Hockenberry & Wilson D (2011). pertumbuhan
Essential of pediatric nursing. Rasional B : karena sudah dilakukan pe-
Missoury : Mos- by meirksaan sebelumnya sehing-
ga posisi anak sudah berada
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014). pada posisi yang nyaman
NANDA International:Nursing Diag-
Rasional C : dilakukan pada akhir penguku-
noses: Definitions & Classification, ran
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
Rasional D : merupakan kelanjutan pemer-
iksaan pertumbuhan
53. Kunci Jawaban: C Rasional E : dilakukan pada akhir penguku-
ran
Rasional:
Referensi
Rasional A : diperlukan untuk dilakukan
evaluasi adanya dehidrasi pada Hockenberry & Wilson D (2011).
anak
Essential of pediatric nursing.
Rasional B : perlu di monitor demam yang Missoury : Mos- by
terjadi pada anak setelah
dilakukan rehidrasi Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Rasional C : pengukuran tekanan darah ada- NANDA International:Nursing Diag-
lah salah satu tindakan untuk noses: Definitions & Classification,
memonitor kejadia syok pada
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
anak
Rasional D : perlu dilakukan untuk memon-
itor gangguan pernapasan 55. Kunci Jawaban: A

Rasional E : perlu dilakukan untuk memoni- Rasional:


tor gangguan pemenuhan
Rasional A : ada 1 delay mengindikasian
nutri- si
adanya keterlambatan pada
Referensi anak
Rasional B : sudah jelas karena ada delay ti-
Hockenberry & Wilson D (2011). dak mungkin normal
Essential of pediatric nursing.
Rasional C : ada 1 delay mengindikasian
Missoury : Mos- by adanya keterlambatan pada
anak
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
NANDA International:Nursing Diag- Rasional D : sudah jelas karena ada delay ti-
dak mungkin advance
noses: Definitions & Classification,
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell Rasional E : pemeriksaan dapat dilakukan
Referensi

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


99
Hockenberry & Wilson D (2011).
Rasional D : belum waktunya diberikan
Essential of pediatric nursing. karena rentang pemberian nya
Missoury : Mos- by 4 minggu

Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014). Rasional E : belum waktunya diberikan


NANDA International:Nursing Diag- Referensi
noses: Definitions & Classification,
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell Hockenberry & Wilson D (2011).
Essential of pediatric nursing.
Missoury : Mos- by
56. Kunci Jawaban: C
Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014).
Rasional:
NANDA International:Nursing Diag-
Rasional A : sudah dilakukan pada bulan se- noses: Definitions & Classification,
belumnya
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell
Rasional B : belum waktunya diberikan
Rasional C : tepat waktunya pemberian Kunci Jawaban Soal Keperawatan Materni-
pada tas
saat ini 58. Kunci Jawaban: B
Rasional D : belum waktunya diberikan Rasional:
karena rentang pemberian nya
4 minggu Rasional A : rumus taksiran persalinan
menggunakan rumus negel’s
Rasional E : belum waktunya diberikan rule
Referensi Rasional B : rumus taksiran persalinan
menggunakan rumus Negel’s
Hockenberry & Wilson D (2011). rule dengan hari + 7 bulan –
Essential of pediatric nursing. 3 dan tahun +1
Missoury : Mos- by Rasional C : rumus taksiran persalinan

Herdman,T.,& Kamitsuru,S.(Ed.).(2014). Rasional D : rumus taksiran persalinan den-


gan menghitung HPHT
NANDA International:Nursing Diag-
noses: Definitions & Classification, Rasional E : rumus taksiran persalinan den-
2015-2017.Oxford:Wiley Blackwell gan menghitung tanggal kun-
jungan
57. Kunci Jawaban: C
Referensi
Rasional:

Rasional A : sudah dilakukan pada bulan se- Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
belumnya (2013).Keperawatan Maternitas (1-
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Rasional B : belum waktunya diberikan
Rasional C : tepat waktunya pemberian
59. Kunci Jawaban: A
pada
saat ini Rasional:
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
100
Rasional A : rumus menggunakan mc.
donald dengan TFU x 8 : 7= vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
hasil dalam minggu
Rasional B : rumus menghitung usia ke- 61. Kunci Jawaban: B
hamilan
Rasional:
Rasional C : rumus menghitung usia ke-
hamilan dengan menghitung Rasional A : -
TFU Rasional B : Anak 2 hidup (P2), Abortus 1 x
Rasional D : rumus menghitung usia ke- (A1), Kehamilan ke 4 (G4)
hamilan dengan menghitung Rasional C : -
HPHT
Rasional D : -
Rasional E : rumus menghitung usia ke-
hamilan dengan menghitung Rasional E : -
tanggal kunjungan
Referensi
Referensi
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC (2013).Keperawatan Maternitas (1-
(2013).Keperawatan Maternitas (1- vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
62. Kunci Jawaban: A

60. Kunci Jawaban: A Rasional:

Rasional: Rasional A : pemeriksaan dalam dilakukan


untuk mengetahui kemajuan
Rasional A : pemeriksaan djj dilakukan persalinan
setelah dilakukan palpasi leop-
old Rasional B : pimpin mengeran dilakukan
bila presentasi janin telah bera-
Rasional B : pungtum maksimum adalah da pada jalan lahir
daerah yang harus dicari untuk
menilai DJJ Rasional C : mengatur posisi dilakukan un-
tuk memberikan kenyamanan
Rasional C : mengatur posisi dilakukan un- pada pasien yang akan mela-
tuk memberikan kenyamanan hirkan
pada pasien dalam menilai DJJ
Rasional D : mempersiapkan alat-alat per-
Rasional D : klarifikasi kedenyut arteri radi- salinan dilakukan untuk mem-
alis ibu untuk memastikan bantu segera ibu yang akan
bah- wa yang dinilai DJJ melahirkan
Rasional E : penilaian kontraksi langkah se- Rasional E : pecahkan ketuban dilakukan
lanjutnya setelah pemeriksaan bila hasil pemeriksaan dalam
DJJ pembukaan servik lengkap
Referensi Referensi

Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
(2013).Keperawatan Maternitas (1- (2013).Keperawatan Maternitas (1-
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
101
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
gesteron
Rasional E : Kurangnya pengetahuan terjadi
63. Kunci Jawaban: C karena ibu kurang mendapat-
kan informasi
Rasional: tan hormone estrogen dan pro-
Rasional A : Vulva hygiene bertujuan untuk
menjaga kebersihan pada daer-
ah vulva.
Rasional B : Pendidikan kesehatan
diberikan agar pasien
mengetahui cara perawatan
luka.
Rasional C : Perawatan luka episiotomi
dilakukan agar penilaian REE-
DA tidak menunjukkan infeksi
Rasional D : Mobilisasi dini bertujuan
agar sirkulasi darah ke daerah
perineum lancar
Rasional E : Nutrisi dianjurkan tinggi kalori
dan protein untuk memperce-
pat pertumbuhan luka
Referensi

Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC


(2013).Keperawatan Maternitas (1-
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.

64. Kunci Jawaban: A

Rasional:

Rasional A : Gangguan perfusi jaringan ter-


jadi karena sirkulasi darah ke
uteroplacenta menurun
Rasional B : Gangguan keseimbangan
cairan terjadi karena volume
darah menurun
Rasional C : Gangguan mobilisasi terjadi
karena rahim membesar dan
perubahan sudut gravitasi tu-
buh
Rasional D : Gangguan rasa nyaman terjadi
karena perubahan adaptasi dari
sistem tubuh karena peningka-
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
102
Referensi

Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC


(2013).Keperawatan Maternitas
(2- vol set). Edisi Bahasa
Indonesia 8.

65. Kunci Jawaban:

B Rasional:

Rasional A: Gangguan rasa nyaman


terja- di karena terjadinya
mual dan muntah pada pagi
hari
Rasional B: Gangguan volume cairan
terja- di akibat frekuensi
mual dan muntah yang
sering
Rasional C: Resiko kekurangan volume
cairan terjadi akibat adanya
tanda dan gejala dehidrasi
Rasional D: Resiko syok (hipovolemik)
ter- jadi bila mual dan
muntah ter- jadi secara aktif
Rasional E: Ketidakseimbangan nutrisi
terja- di karena tidak adanya
asupan nutrisi sebagai akibat
mual dan muntah
Referensi

Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC


(2013).Keperawatan Maternitas
(2- vol set). Edisi Bahasa
Indonesia 8.

66. Kunci Jawaban:

A Rasional:

Rasional A : tirah baring dianjurkan agar


ke- hamilan dapat
dipertahankan
Rasional B : kurangi aktivitas bertujuan
agar bercak darah tidak
sema-
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
103
kin bertambah menjadi perdar-
ahan 68. Kunci Jawaban: A

Rasional C : dukungan pasangan bertujuan Rasional:


agar meningkatkan keper- Rasional A : hipertermi terjadi sebagai aki-
cayaan diri ibu terhadap ke- bat respon tubuh akibat terjad-
hamilannya inya infeksi
Rasional D : penkes pada ibu hamil agar ibu Rasional B : kekurangan volume cairan ter-
mampu mengantisipasi jadi sebagai akibat kenaikan
peruba- han pada tubuh suhu tubuh
Rasional E : kontrol KIA bertujuan agar Rasional C : risiko infeksi kondisi yang
dapat memantau kondisi kese- terjadi sebagai akibat adanya
hatan ibu dan janin peradangan pada tubuh
Referensi Rasional D : Case-control, jenis desain pe-
nelitian survey restrospektif,
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC yang mengumpulkan informasi
(2013).Keperawatan Maternitas (2- dari data yang diperoleh dima-
sa lampau melalui studi doku-
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. men
Rasional E : ketidakefektifan termoregulasi
67. Kunci Jawaban: B terjadi karena pusat pengatur
panas di hipotalamus terespon
Rasional: akibat peradangan

Rasional A : tirah baring dianjurkan agar Referensi


perdarahan berkurang
Rasional B : massage uterus bertujuan Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC
untuk menstimulasi kontraksi (2013). Keperawatan Maternitas (2-
uterus vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Rasional C : observasi tanda-tanda vital ber-
tujuan untuk mendeteksi peru-
bahan pada kondisi tubuh 69. Kunci Jawaban: E

Rasional D : posisi bertujuan agar mengu- Rasional:


rangi perdarahan yang Rasional A : usapan vagina dilakukan pada
semakin bertambah akibat area organ reproduksi untuk
gaya gravita- si mengetahui penyebab terjadin-
Rasional E : cek kelengkapan placenta un- ya infeksi
tuk memastikan tidak ada sisa Rasional B : colposkopi dilakukan untuk
placenta yang tertinggal memastikan adanya sel yang
Referensi abnormal
Rasional C : USG transvaginal dilakukan
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC untuk mengetahui kondisi ab-
(2013).Keperawatan Maternitas (2- normal internal organ repro-
duksi
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
Rasional D : pengambilan jaringan tubuh
untuk pemeriksaan laboratori-
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
104
um
Rasional B : posisi dilakukan untuk mening-
Rasional E : pemeriksaan untuk mengetahui katkan kenyamanan pasien
adanya selabnormal pada ser-
vik Rasional C : massage pada daerah simphisis
bertujuan untuk meningkatkan
Referensi sirkulasi pembuluh darah
Rasional D : exercise bertujuan untuk pere-
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC gangan pada tubuh
(2013).Keperawatan Maternitas (2-
Rasional E : diet bertujuan untuk membata-
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. si intake nutrisi agar
memudah- kan metabolisme
tubuh

Referensi
70. Kunci Jawaban: A

Rasional: Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC


(2013).Keperawatan Maternitas (2-
Rasional A : usapan vagina dilakukan pada
area organ reproduksi untuk vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8.
mengetahui penyebab terjadin-
ya infeksi
Kunci Jawaban Soal Keperawatan Jiwa
Rasional B : colposkopi dilakukan untuk
memastikan adanya sel yang 72. Kunci Jawaban: B
abnormal
Rasional:
Rasional C : USG transvaginal dilakukan
Rasional A : pengkajian dilakukan untuk
untuk mengetahui kondisi ab-
menentukan tahap bunuh diri
normal internal organ repro-
klien dan untuk menentukan
duksi
intervensi yang tepat
Rasional D : pengambilan jaringan tubuh
Rasional B : tindakan dilakukan pada klien
untuk pemeriksaan laboratori-
dengan percobaan bunuh diri
um
sebelumnya
Rasional E : pemeriksaan untuk mengetahui
Rasional C : kontrak penting sebelum
adanya selabnormal pada ser-
melakukan intervensi pada
vik
klien untuk meningkatkan
Referensi kepatuhan klien
Rasional D : dilakukan agar klien memi-
Lowdermilk DL, Perry SE, Cashion MC lih cara penyelesaian masalah
(2013).Keperawatan Maternitas (2- yang tepat atau konstruktif
vol set). Edisi Bahasa Indonesia 8. Rasional E : untuk menciptakan hubungan
perawat-klien yang terbuka

71. Kunci Jawaban: A Referensi :


Rasional:
NANDA International Inc. (2014). Nursing
Rasional A : kompres hangat dilakukan agar
terjadi vasodilatasi pembuluh Diagnoses: Definitions & Classifica-
darah tions 2015 - 2017 (10th ed.). Oxford,
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
105
UK: Wiley Blackwell.

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


106
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
Keperawatan Jiwa; Terapi Aktivitas
(2016). Prinsip dan Praktik Keper-
Kelompok. Jakarta: EGC.
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-
gapore) Pte Ltd 74. Kunci Jawaban: A

Rasional:
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Mental Health Nursing: Concept Rasional A : penjelasan tentang pentingnya
of Care in Evidence Based Practise medikasi dan prinsip 7 benar
obat untuk mengontrol halusi-
(6thEd). F.A. davis Company nasi (sp 2)
Rasional B : melatih klien mengontrol den-
73. Kunci Jawaban: B gan melawan halusinasi (sp 1)
Rasional: Rasional C : mendiskusikan dan menyusun
jadwal kegiatan bersama klien
Rasional A : salah satu terapi modalitas un- untuk membentu mengalihkan
tuk membantu anggotanya ber- halusinasi (sp 4)
hubungan dengan orang lain
serta mengubah perilaku de- Rasional D : melatih klien mengalihkan ha-
struktif yang dilakukan dalam lusinasi dengan berbincang
kelompok dengan orang lain (sp 3)
Rasional B : terapi dengan menggunakan Rasional E : keseluruhan latihan untuk men-
aliran listrik dengan konvul- gontrol halusinasi (menghar-
sator untuk mengubah neuro- dik, cara obat, bercakap-cakap,
kimia otak dan kegiatan terjadwal)
Rasional C : modifikasi dan manipulasi Referensi :
lingkungan untuk mendukung
proses penyembuhan klien Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nur-
Rasional D : psikoterapi untuk penanganan haeni, N. (2011). Keperawatan
stress keluarga dan meningkat- Kese- hatan Jiwa Komunitas,
kan partisipasi aktif keluarga
CMHN (Ba- sic Course). Jakarta:
dalam perawatan klien
EGC.
Rasional E : upaya pembatasan mobilitas
fisik klien untuk mencegah Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
perilaku mencederai diri,
Mental Health Nursing: Concept
orang lain dan lingkungannya
of Care in Evidence Based Practise
(6thEd). F.A. davis Company
Referensi : Keliat, B.A & Prawirowiyono, A. (2014).

Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.


(2016). Prinsip dan Praktik Keper-
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-
gapore) Pte Ltd.

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


107
75. Kunci

Jawaban: A
Rasional:
Rasional A : merupakan tindakan utama
pada klien dengan
percobaan bunuh diri
disamping mendapa- tkan
pengawasan yang ketat
Rasional B : dilakukan saat klien
sudah

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


108
aman dari percobaan bunuh
diri untuk memotivasi klien Keliat, B.A & Prawirowiyono, A. (2014).
mengungkapkan perasaannya Keperawatan Jiwa; Terapi Aktivitas
Kelompok. Jakarta: EGC.
Rasional C : dilakukan untuk meningkatkan
harga diri klien
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Rasional D : dilakukan agar klien menggu- Mental Health Nursing: Concept
nakan cara penyelesaian mas- of Care in Evidence Based Practise
alah yang konstruktif
(6thEd). F.A. davis Company
Rasional E : melibatkan keluarga maupun
orang lain untuk ikut mening-
katkan harga diri klien dan 77. Kunci Jawaban: A
menyelesaikan masalah secara
konstruktif Rasional:

Referensi : Rasional A : TAK sesi 2 untuk mencgah


per- ilaku kekerasan klien
dengan melakukan kegiatan
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch. fisik
(2007).Psychiatric Mental Health
Rasional B : TAK sesi 3 untuk mencegah
Nursing, third edition.New
perilaku kekerasan dengan
York:Thomson Delmar Learning. cara interaksi sosial asertif

Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Rasional C : TAK sesi 4 untuk mencegah


Mental Health Nursing: Concept perilaku kekerasan dengan
pendekatan spiritual
of Care in Evidence Based Practise
(6thEd). F.A. davis Company Rasional D : TAK sesi 1 untuk mengenal
perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan
76. Kunci Jawaban: E
Rasional E : TAK sesi 1 untuk mencegah
Rasional: perilaku kekerasan dengan
kepatuhan obat
Rasional A : terapi modalitas untuk klien
dengan gangguan hubungan Referensi :
sosial
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
Rasional B : terapi modalitas untuk klien
isolasi sosial, harga diri (2016). Prinsip dan Praktik Keper-
rendah, dan kerusakan awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
komunikasi ver- bal Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-
Rasional C : terapi untuk klien dengan per- gapore) Pte Ltd.
ilaku kekerasan
Keliat, B.A & Prawirowiyono, A. (2014).
Rasional D : terapi modalitas untuk klien Keperawatan Jiwa; Terapi Aktivitas
dengan harga diri rendah
Kelompok. Jakarta: EGC.
Rasional E : terapi modalitas untuk klien
dengan halusinasi
78. Kunci Jawaban: C
Referensi :
Rasional:
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
109
Rasional A : pemanfaatan permainan se-
bagai media terapeutik untuk Rasional C : penilaian pribadi terhadap diri
mencapai tumbuh kembang dan pencapaian disesuaikan
anak yang optimal dengan ideal dirinya

Rasional B : dilakukan dengan pendekatan Rasional D : kesadaran tentang diri sendiri


hubungan individual antara yang dapat diperoleh individu
ter- apis dan klien dari penilaian dirinya, men-
yadari bahwa individu dirinya
Rasional C : dilakukan pada kelompok yang berbeda dengan orang lain
memiliki masalah/keadaan
yang sama dengan tujuan ses- Rasional E : sikap atau penilaian Individu
ama anggota dapat saling men- terhadap dirinya sendiri secara
dukung fisik

Rasional D : dilakukan untuk manipulasi/ Referensi :


modifikasi lingkungan dengan
tujuan perubahan perilaku Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
yang maladaptif menjadi (2016). Prinsip dan Praktik Keper-
adaptif
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
Rasional E : dilakukan untuk manipulasi/ Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-
modifikasi lingkungan dengan
gapore) Pte Ltd.
tujuan perubahan perilaku
yang maladaptif menjadi
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch.
adaptif
(2007).Psychiatric Mental Health
Referensi : Nursing, third edition.New
York:Thomson Delmar Learning
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
(2016). Prinsip dan Praktik Keper-
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi 80. Kunci Jawaban: B
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin- Rasional:
gapore) Pte Ltd.
Rasional A : reaksi kehilangan dengan
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch. menunjukkan perasaan marah
pada diri sendiri atau kepada
(2007).Psychiatric Mental Health orang lain
Nursing, third edition.New
Rasional B : reaksi terhadap kehilangan be-
York:Thomson Delmar Learning rupa penolakan, tidak meneri-
ma atau tidak percaya
79. Kunci Jawaban: A Rasional C : reaksi kehilangan dengan
menunjukkan sikap menarik
Rasional: diri, tidak mau berbicara atau
Rasional A : posisi atau fungsi individu da- putus asa
lam masyarakat atau kelompok Rasional D : reaksi kehilangan dimana indi-
sosial sesuai dengan yang di- vidu mulai menerima kenyata-
harapkan masyarakat an kehilangan
Rasional B : persepsi individu tentang Rasional E : reaksi kehilangan dimana in-
bagaimana ia seharusnya bert- dividu ingin menunda kehilan-
ingkah laku berdasarkan stan- gan, sering diungkapkan den-
dar pribadi
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
110
gan “seandainya” pincot William & Wilkins.
Referensi :
82. Kunci Jawaban: D
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
(2016). Prinsip dan Praktik Keper- Rasional:
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Rasional A : untuk membuat klien memiliki
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin- penilaian positif terhadap
dirin- ya
gapore) Pte Ltd.
Rasional B : agar klien memiliki cara
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric penyelesaian masalah yang
Mental Health Nursing, fifth edition. kosntruktif
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lip- Rasional C : agar klien memiliki motivasi
pincot William & Wilkins. dan tujuan jelas terkait mas-
alahnya

81. Kunci Jawaban: C Rasional D : untuk menurunkan atau mem-


perbaiki gejala sebagai respon
Rasional: dari kecemasan
Rasional A : ekspresi emosi yang tidak ses- Rasional E : untuk meningkatkan penge-
uai dengan suasana yang diha- tahuan klien terkait masalah
yati yang dihadapi
Rasional B : keadaan perasaan berbeda Referensi :
yang terjadi secara bersamaan
Rasional C : penurunan kemampuan ekspre- Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
si emosi (tatapan kosong, (2016). Prinsip dan Praktik Keper-
irama suara monoton, dan awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
gerakan tu- buh sangat kurang)
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-
Rasional D : hilangnya kemampuan ekspre- gapore) Pte Ltd.
si emosi (lebih berat dari afek
tumpul) Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric
Rasional E : perubahan irama perasaan yang Mental Health Nursing, fifth edition.
cepat dan tiba-tiba Philadelphia:Wolters Kluwer, Lip-
Referensi : pincot William & Wilkins.

Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.


83. Kunci Jawaban: E
(2016). Prinsip dan Praktik Keper-
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Rasional:
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin- Rasional A : pembicaraan terhenti tiba-ti-
gapore) Pte Ltd. ba tanpa gangguan eksternal
kemudian dilanjutkan kembali
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric
Rasional B : pembicaraan yang berbelit-be-
Mental Health Nursing, fifth edition. lit tapi tidak sampai pada tu-
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lip- juan pembicaraan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


111
Rasional C : berulang-ulang menceritakan yang terbuka
suatu ide, tema secara berlebi-
han
Rasional D : untuk menurunkan atau mem-
perbaiki gejala sebagai respon
dari kecemasan
Rasional E : pembicaraan tidak ada hubun-
gan antara kalimat yang satu
dengan kalimat yang lainnya
Referensi :

Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.


(2016). Prinsip dan Praktik Keper-
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-
gapore) Pte Ltd.

Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric
Mental Health Nursing, fifth edition.
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lip-
pincot William & Wilkins.

84. Kunci Jawaban: B

Rasional:
Rasional A : untuk menentukan apakah
klien mampu atau tidak
mampu menghadapi keadaan
lingkun- gan yang tidak
menguntungkan
Rasional B : salah satu teknik komunikasi,
perawat menerima klien den-
gan respect tanpa menilai atau
mengadilinya secara positif
atau negative, klien akan
mera- sa dihargai tanpa syarat
Rasional C : dilakukan pada fase pra inter-
aksi
Rasional D : dukungan yang diberikan
dapat mengurangi stressor bagi
klien
Rasional E : untuk menekankan bahwa per-
awat hadir dengan tulus untuk
klien sehingga mendukung
mendukung untuk komunikasi
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
112
Referensi : Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric
Mental Health Nursing, fifth edition.
Carson, V.B. (2000). Mental Health
Nurs- ing: The nurse-patient
journey. (2th ed.). Philadelphia:
W.B. Sauders Company

Halter MJ. (2014). Varcarolis’


Foundations of Psychiatric Mental
Health Nurs- ing: A Clinical
Approach. 7th edition. Saunders:
Elsevier Inc.

85. Kunci Jawaban:

E Rasional:
Rasional A : memblokir/menghindari
peris- tiwa-peristiwa yang
menimgul- kan rasa sakit
dan cemas diluar kesadaran
Rasional B : menyalahkan orang lain atau
objek mengenai kesulitannya
sendiri yang tidak baik
Rasional C : mengubah dorongan-
dorongan yang tidak dapat
diterima men- jadi
kebalikannya (dapat diteri-
ma)
Rasional D : menutupi kelemahan dengan
menonjolkan sifat yang baik
Rasional E : mengarahkan dorongan-
doron- gan/kemarahan yang
tidak se- suai pada sejumlah
orang atau objek sehingga
dorongan aslin- ya
terselubung atau tersem-
bunyi
Referensi :

Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric


Mental Health Nursing:
Concept of Care in Evidence
Based Practise (6thEd). F.A. davis
Company

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


113
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lip-
Rasional B : perubahan persepsi tehadap tu-
pincot William & Wilkins. buh akibat perubahan struktur
ataupun fungsi tubuh
86. Kunci Jawaban: D Rasional C : perubahan status kesehatan
dapat menimbulkan
Rasional: kecemasan
Rasional A : terjadinya pertumbuhan sel-sel Rasional D : perubahan status kesehatan
yang abnormal pada otak dapat mengurangi motiva-
Rasional B : kondisi dimana struktur kepala si ataupun kemampuan untuk
mengalami benturan dari luar melakukan adl termasuk per-
dan berpotensi menimbulkan awatan diri
gangguan pada fungsi otak Rasional E : pengingkaran (denial) merupa-
Rasional C : penyakit yang berdampak pada kan salah satu respon akan pe-
sistem tubuh manusia atau ber- rubahan status kesehatan yang
hubungan dengan metabolisme terjadi secara tiba-tiba
tubuh Referensi :
Rasional D : pe n u r u na n/ ke m und ura
n keadaan secara fisika dan Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
kimia dalam sel, jaringan, atau Mental Health Nursing: Concept
organ yang umumnya
of Care in Evidence Based Practise
disebabkan oleh penuaan
(6thEd). F.A. davis Company
Rasional E : gangguan pada sistem sirkulasi
darah yang dapat disebabkan Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
oleh faktor internal maupun
(2016). Prinsip dan Praktik Keper-
eksternal
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
Referensi : Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-
gapore) Pte Ltd.
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Mental Health Nursing: Concept
of Care in Evidence Based Practise 88. Kunci Jawaban: E
(6thEd). F.A. davis Company Rasional:

Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric Rasional A : validasi atau menanyakan ke-


pada klien apa yang tidak di-
Mental Health Nursing, fifth edition.
mengerti perawat terhadap
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lip- situasi yang ada
pincot William & Wilkins.
Rasional B : menyediakan diri anda tanpa
respon bersyarat atau respon
87. Kunci Jawaban: D
yang diharapkan

Rasional: Rasional C : memberi kesempatan kepada


klien untuk memulai dan ber-
Rasional A : percobaan untuk menghindari inisiatif dalam memilih topik
interaksi atau hubungan den- pembicaraan
gan orang lain
Rasional D : dilakukan untuk membatasi
area diskusi sehingga percaka-
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
114
pan menjadi lebih spesifik
dan

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


115
dimengerti
gapore) Pte Ltd.
Rasional E : menyampaikan apa yang telah
diamati perawat dari pesan
ver- bal dan non-verbal klien 90. Kunci Jawaban: E

Referensi : Rasional:
Rasional A : penting dikaji untuk mengeta-
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. hui jenis halusinasi pendenga-
(2016). Prinsip dan Praktik Keper- ran klien (mis.halusinasi perin-
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi tah)
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin- Rasional B : menentukan intervensi khusus
gapore) Pte Ltd. pada waktu terjadinya halusi-
nasi
Rasional C : dilakukan untuk mengetahui
89. Kunci Jawaban: A
respon klien saat halusinasi
Rasional: muncul

Rasional A : hilangnya stressor dapat Rasional D : dilakukan untuk mengetahui


menurunkan gejala stress yang cara klien dalam mengatasi ha-
muncul lusinasinya

Rasional B : peningkatan harga diri dapat Rasional E : dilakukan untuk menentu-


meningkatkan konsep diri atau kan intervensi khusus pada
perasaan berharga terhadap waktu terjadinya halusinasi,
diri klien dan menghindari situasi yang
menyebabkan munculnya ha-
Rasional C : dapat meningkatkan pengeta- lusinasi
huan klien terhadap masalahn-
ya dan cara koping yang tepat Referensi :

Rasional D : dapat memotivasi klien


Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
mengembangkan koping yang
konstruktif (2016). Prinsip dan Praktik Keper-
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
Rasional E : mengungkapkan kemarahan
dengan tidak melukai diri dan Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin-
orang lain gapore) Pte Ltd.

Referensi : Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric


Mental Health Nursing: Concept
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric of Care in Evidence Based Practise
Mental Health Nursing: Concept (6thEd). F.A. davis Company.
of Care in Evidence Based Practise
(6thEd). F.A. davis Company
91. Kunci Jawaban: B
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J.
Rasional:
(2016). Prinsip dan Praktik Keper-
awatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Rasional A : tindakan untuk isolasi sosial,
membantu klien mengenal ker-
Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin- ugian tidak berinteraksi

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


116
Rasional B : tindakan untuk isolasi sosial,
membantu klien manfaat sonal terhadap sejumlah kejad-
berin- teraksi dengan orang ian atau situasi tertentu
lain Referensi :
Rasional C : tindakan untuk isolasi sosial
yang membantu klien melaku- Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nur-
kan interksi secara bertahap
dimulai dengan berkenalan haeni, N. (2011). Keperawatan
Kese- hatan Jiwa Komunitas,
Rasional D : tindakan untuk membantu
CMHN (Ba- sic Course). Jakarta:
klien mengungkapkan dan
mengenal penyebab isolasi EGC
sosial
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Rasional E : tindakan terapeutik sebagai Mental Health Nursing: Concept
awal sebelum perawat melaku-
kan intervensi keperawatan of Care in Evidence Based Practise
(6thEd). F.A. davis Company.
Referensi : Rasional E : kondisi ketika individu mera-
sakan kurangnya control per-
Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nur-
haeni, N. (2011). Keperawatan
Kese- hatan Jiwa Komunitas,
CMHN (Ba- sic Course). Jakarta:
EGC

Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric


Mental Health Nursing: Concept
of Care in Evidence Based Practise
(6thEd). F.A. davis Company.

92. Kunci Jawaban: B

Rasional:
Rasional A : respon dari kehilangan dapat
berupa perilaku mencederai
diri dan lingkungannya
Rasional B : respon emosi terhadap kehi-
langan secara aktual maupun
potensial yang diekspresikan
secara berlebihan
Rasional C : keadaan berkurangnya moti-
vasi dan kemampuan untuk
melakukan perawatan diri
Rasional D : respon mondar-mandir, tegang
dapat menjadi tanda dari risiko
perilaku kekerasan
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
117
93. Kunci Jawaban:

C Rasional:
Rasional A : menyimpulkan sesuatu
tanpa adanya bukti atau fakta yang cukup
Rasional B : menentukan nilai diri
berdasar pada penerimaan orang lain
Rasional C : menyimpulkan secara
berlebi- han / membesar –
besarkan tentang suatu hal
kejadian tunggal
Rasional D : menyimpulkan bahwa
dirinya tahu apa yang orang lain pikirkan
Rasional E : kecenderungan individu
untuk mengambil suatu hal
negat- if dalam situasi
tertentu, terus
memikirkannya, sampai akh-
irnya mempersepsikan
seluruh situasi tersebut
sebagai hal yang negatif pula
Referensi :

Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric


Mental Health Nursing:
Concept of Care in Evidence
Based Practise (6thEd). F.A. davis
Company.

Noren Cavan Frisch & Lawrence E


Frisch.(2007).Psychiatric Mental

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


118
Health Nursing, third edition.New
Rasional B : tindakan untuk membatasi ran-
York:Thomson Delmar Learning. sangan eksternal dan internal
yang menyebabkan perilaku
kekerasan
94. Kunci Jawaban: A
Rasional C : upaya pembatasan mobili-
Rasional: tas klien dengan perilaku ke-
kerasan dengan tujuan utama
Rasional A : menyediakan diri anda tanpa
mencegah klien mencederai
respon bersyarat atau respon
diri, orang lain dan lingkungan
yang diharapkan
Rasional D : upaya yang dilakukan untuk
Rasional B : digunakan pada saat klien
klien dapat mengontrol halusi-
menanyakan pada perawat ten-
nasi
tang peneliaian atau kesetu-
juannya Rasional E : upaya untuk meningkatkan
konsep diri klien
Rasional C : dilakukan untuk membatasi
area diskusi sehingga percaka- Referensi :
pan menjadi lebih spesifik dan
dimengerti
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Rasional D : validasi, dilakukan apabila Mental Health Nursing: Concept
pesan yang disampaikan oleh
of Care in Evidence Based Practise
klien belum jelas bagi perawat
dan perawat mencoba mema- (6thEd). F.A. davis Company.
hami situasi yang digambarkan
oleh klien Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch.
(2007).Psychiatric Mental Health
Rasional E : menyampaikan apa yang telah
diamati perawat dari pesan Nursing, third edition.New
ver- bal dan non-verbal klien York:Thomson Delmar Learning

Referensi :
96. Kunci Jawaban: C
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Rasional:
Mental Health Nursing: Concept
Rasional A : klien dengan penurunan keada-
of Care in Evidence Based Practise
ran tidak mengindikasikan
(6thEd). F.A. davis Company. dilakukannya tindakan isolasi
atau seklusi
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch.
(2007).Psychiatric Mental Health Rasional B : klien dengan gangguan inter-
aksi tidak mengindikasikan
Nursing, third edition.New dilakukan isolasi
York:Thomson Delmar Learning
Rasional C : klien dengan riwayat bunuh
diri perlu pengawasan ketat se-
95. Kunci Jawaban: C hingga tidak dibiarkan untuk
sendiri seperti saat dilakukan
Rasional: isolasi/seklusi

Rasional A : tindakan untuk membatasi mo- Rasional D : klien halusinasi tanpa risiko
bilitas klien mencederai tidak diindikasikan
untuk isolasi
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
119
Rasional E : klien dengan waham tanpa
risiko mencederai tidak diind- (6thEd). F.A. davis Company.
ikasikan untuk isolasi
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric
Referensi : mental health nursing. 4 ed. Austra-
lia: Delmar CENGAGE learning
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Mental Health Nursing: Concept
of Care in Evidence Based Practise 98. Kunci Jawaban: E
(6thEd). F.A. davis Company. Rasional:

Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch. Rasional A : dilakukan setelah ada kese-
pakatan tindakan yang akan
(2007).Psychiatric Mental Health
dilakukan secara terjadwal
Nursing, third edition.New
York:Thomson Delmar Learning Rasional B : untuk mengetahui kebutuhan
klien yang tidak terpenuhi aki-
bat wahamnya (sp 3)
97. Kunci Jawaban: C Rasional C : untuk melatih klien melakukan
kemampuan positif yang
Rasional:
masih dimiliki (sp 4)
Rasional A : keluarga perlu untuk menyem-
Rasional D : untuk meningkatkan pengeta-
paikan kondisi klien pada
huan dan kepatuhan klien terh-
kelu- arga untuk memberikan
adap obat (sp 2)
asuhan keperawatan keluarga
Rasional E : melatih klien untuk berorien-
Rasional B : jadwal kegatan harian penting
tasi terhadap nama, waktu, dan
untuk mmpertahankan perilaku
tempat/lingkungan (sp 1, tin-
adaptif klien
dakan pertama yang biasanya
Rasional C : evaluasi dan reinforcement dilakuakn setelah mengidenti-
penting dilakukan saat klien fikasi waham)
mampu melakukan tugas atau
Referensi :
tindakan(perilaku kostruktif)
yang telah disepakati
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Rasional D :perilaku adaptif klien perlu un-
Mental Health Nursing: Concept
tuk terus dipertahankan dan
ditingkatkan of Care in Evidence Based Practise
(6thEd). F.A. davis Company.
Rasional E : perencanaan pulang dilaku-
kan setelah evaluasi dan klien Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric
mampu untuk mandiri untuk
memastikan klien melanjut- mental health nursing. 4 ed. Austra-
kannya di rumah lia: Delmar CENGAGE learning

Referensi : Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nur-


haeni, N. (2011). Keperawatan
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
Kese- hatan Jiwa Komunitas,
Mental Health Nursing: Concept
CMHN (Ba- sic Course). Jakarta:
of Care in Evidence Based Practise
EGC

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


120
99. Kunci Jawaban: C
matis dan terarah sesuai
Rasional: dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan
Rasional C : perawat sebagai tempat konsul-
Rasional A : mengadakan perencanaan, ker- tasi terhadap masalah atau tin-
ja sama, perubahan yang siste- dakan keperawatan yang tepat
matis dan terarah sesuai untuk diberikan
dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan Rasional D : membantu klien dalam
mening- katkan tingkat
Rasional B : membantu klien dalam pengetahuan kesehatan,
mening- katkan tingkat sehingga terjadi pe- rubahan
pengetahuan kesehatan, perilaku
sehingga terjadi pe- rubahan
perilaku Rasional E : melindungi dan mempertah-
ankan hak-hak klien
Rasional C : melindungi dan mempertah-
ankan hak-hak klien Referensi :

Rasional D : mengarahkan dan mengorgan-


isasi pelayanan kesehatan dari Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
tim kesehatan agar pemberian Mental Health Nursing: Concept
pelayanan kesehatan dapat ter- of Care in Evidence Based Practise
arah sesuai dengan kebutuan
(6thEd). F.A. davis Company.
klien
Rasional E : perawat sebagai tempat konsul- Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric
tasi terhadap masalah atau tin- mental health nursing. 4 ed. Austra-
dakan keperawatan yang tepat lia: Delmar CENGAGE learning
untuk diberikan
Referensi :
101. Kunci Jawaban: B

Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Rasional:


Mental Health Nursing: Concept
Rasional A : fungsi saling ketergantungan
of Care in Evidence Based Practise antara tenaga kesehatan dalam
(6thEd). F.A. davis Company. satu tim

Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric Rasional B : fungsi mandiri yang tidak ter-
gantung pada tenaga kesehatan
mental health nursing. 4 ed. Austra- lain termasuk dalam
lia: Delmar CENGAGE learning pengambi- lan keputusan
Rasional C : fungsi perawat dalam melak-
100. Kunci Jawaban: B sanakan kegiatan atas pesan
atau instruksi dari perawat lain
Rasional: seperti tugas pelimpahan

Rasional A : memenuhi kebutuhan dasar Rasional D : peran perawat untuk melindun-


manusia melalui proses keper- gi dan mempertahankan hak-
awatan hak klien

Rasional B : mengadakan perencanaan, ker- Rasional E : peran perawat untuk memban-


jasama, perubahan yang siste- tu klien dalam meningkatkan
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
121
tingkat pengetahuan lia: Delmar CENGAGE learning
kesehatan, sehingga terjadi
perubahan per- ilaku Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nur-
Referensi : haeni, N. (2011). Keperawatan
Kese- hatan Jiwa Komunitas,
CMHN (Ba-
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric sic Course). Jakarta: EGC
Mental Health Nursing: Concept
of Care in Evidence Based Practise
103. Kunci Jawaban: A
(6thEd). F.A. davis Company.
Rasional:
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric
Rasional A : gangguan pada proses berpikir
mental health nursing. 4 ed. Austra- yang meliputi proses pertim-
lia: Delmar CENGAGE learning bangan (“judgment”), pema-
haman (”comprehension”),
ingatan serta penalaran (“rea-
102. Kunci Jawaban: A soning”)

Rasional: Rasional B : perilaku agresif dari respon


marah yang dapat mencederai
Rasional A : dilakukan untuk meningkatkan diri, orang lain dan lingkungan
harga diri klien dengan melatih
kemampuan positif yang Rasional C : suatu keyakinan yang salah
masih dimiliki yang dipertahankan secara
kuat/terus menerus, tetapi
Rasional B : peningkatan harga diri diawali tidak sesuai dengan kenyataan
dengan mengidentifikasi ke-
mampuan positif klien Rasional D : gangguan pada kemampuan
klien untuk berorientasi pada
Rasional C : untuk melatih kemampuan so- nama/waktu/tempat
sialisasi klien dan mendapat-
kan kelompok dukungan Rasional E : risiko cedera yang biasanya
disebabkan adanya kelemahan
Rasional D : sebagai tahap awal untuk ataupun gangguan eksternal
mela- tih kemampuan
sosialisasi pada klien Referensi :

Rasional E : dilakukan setelah adanya kes-


epakatan kegiatan yang akan Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
dilatih secara rutin untuk Mental Health Nursing: Concept
meningkatkan komitmen klien of Care in Evidence Based Practise
Referensi : (6thEd). F.A. davis Company.

Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric


Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric
mental health nursing. 4 ed. Austra-
Mental Health Nursing: Concept
lia: Delmar CENGAGE learning
of Care in Evidence Based Practise
(6thEd). F.A. davis Company. Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nur-
haeni, N. (2011). Keperawatan
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric
Kese- hatan Jiwa Komunitas,
mental health nursing. 4 ed. Austra-
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
122
CMHN (Ba- sic Course). Jakarta:
EGC

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


123
Kunci Jawaban Soal Keperawatan Komuni-
tas Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
ta: Salemba Medika

104. Kunci Jawaban: E


105. Kunci Jawaban: D
Rasional:
Rasional:
Rasional A : 30% masyarakat men-
galami hipertensi; 25% Rasional A : Masyarakat di wilayah
berusia produktif, 10%
penderita pernah men- tersebut pada umumn-
galami stroke ringan; ya terbiasa menyediakan
makanan tinggi natrium /
asin;
Rasional B :  30% masyarakat men-
Rasional B : kader kesehatan menga-
takan 70% masyarakat galami hipertensi;
tidak pernah berolah
raga 10% penderita stroke
Rasional C : 45% Pendidikan tidak ringan
lulus SD Rasional C : 30% masyarakat mengala-
Rasional D : kader kesehatan menga- mi hipertensi;
takan 70% masyarakat Rasional D :  30% masyarakat men-
tidak pernah berolah
raga galami hipertensi;

Rasional E : • Masyarakat di  25% berusia produktif,


wilayah tersebut
pada umumnya ter-  10% penderita stroke
biasa menyediakan ringan
makanan tinggi na-
trium / asin;  Masyarakat di wilayah
tersebut pada umum-
 Pemilik warung-
warung mengatakan nya terbiasa menye-
menjual ikan asin diakan makanan tinggi
laris diwilayah natrium / asin;
terse- but;

 45% Pendidikan ti-  Masyarakat menga-


dak lulus SD; takan belum pernah
 Kader kesehatan mendapatkan informa-
mengatakan 70% si tentang kesehatan
masyarakat tidak
pernah berolah raga Rasional E :  30% masyarakat men-
galami hipertensi;
Referensi:  10% penderita stroke
ringan
Efendi F & Makfudli. (2009). Keperawatan
Kesehatan Komunitas: Teori dan Referensi:

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


124
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan
Kesehatan Komunitas: Teori dan
Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
ta: Salemba Medika
ta: Salemba Medika

106. Kunci Jawaban: D


107. Kunci Jawaban: B
Rasional:
Rasional:
Rasional A : Masyarakat di
wilayah tersebut pada Rasional A : Masyarakat mengatakan
umum- nya terbiasa belum pernah mendapa-
menye- diakan tkan informasi tentang
makanan tinggi kesehatan.
natrium / asin
Rasional B : 30% masyarakat men-
galami hipertensi;
25% berusia
produktif,
20% penderita; Rasional B :  30% masyarakat
Rasional C :  45% Pendidikan mengalami hiperten-
tidak lulus SD; si;
Rasional D :  30% masyarakat  25% berusia produk-
mengalami hiper- tif,
tensi;
 20% penderita
 25% berusia pro- stroke ringan ;
duktif,
 45% Pendidikan ti-
 20% penderi-
dak lulus SD;
ta; Masyarakat di
wilayah tersebut  Masyarakat di
pada umumnya ter- wilayah tersebut
biasa menyediakan pada umumnya ter-
makanan tinggi na- biasa menyediakan
trium / asin; makanan tinggi na-
Rasional E : Perawat memberikan trium / asin;
penyuluhan kesehatan  Masyarakat menga-
pada kelompok pen- takan belum pernah
derita hipertensi di mendapatkan infor-
masyarakat diwilayah masi tentang keseha-
tersebut.
tan.
Referensi:
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
125
Rasional C : Masyarakat mengatakan  Hasil wawancara dengan
belum pernah mendapa- kader kesehatan menga-
tkan informasi tentang takan penderita hiper-
kesehatan. tensi di wilayah tersebut
Rasional D : Masyarakat mengatakan
hanya 10% yang mau
belum pernah mendapa-
datang untuk memerik-
tkan informasi tentang
sakan kesehatan pada
kesehatan.
saat ada posyandu.
Rasional E : Masyarakat mengatakan
Rasional C : Hasil wawancara dengan
belum pernah mendapa-
kader kesehatan menga-
tkan informasi tentang
takan penderita hipertensi di
kesehatan.
wilayah tersebut hanya 10%
Referensi: yang mau datang untuk me-
meriksakan kesehatan pada
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan saat ada posyandu
Kesehatan Komunitas: Teori dan Rasional D : Hasil wawancara dengan
Praktik Dalam Keperawatan. Jakar- kader kesehatan menga-
ta: Salemba Medika takan penderita hipertensi di
wilayah tersebut hanya 10%
108. Kunci Jawaban: B yang mau datang untuk me-
meriksakan kesehatan pada
Rasional:
saat ada posyandu
Rasional A : Hasil wawancara dengan Rasional E : Hasil wawancara dengan
kader kesehatan menga- kader kesehatan menga-
takan penderita hipertensi di takan penderita hipertensi di
wilayah tersebut hanya 10% wilayah tersebut hanya 10%
yang mau datang untuk me- yang mau datang untuk me-
meriksakan kesehatan pada meriksakan kesehatan pada
saat ada posyandu saat ada posyandu
Rasional B :  30% masyarakat men- Referensi:
galami hipertensi;
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan
 25% berusia produktif,
Kesehatan Komunitas: Teori dan
 Masyarakat di wilayah Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
tersebut pada umumnya ta: Salemba Medika
terbiasa menyediakan
makanan tinggi natrium
109. Kunci Jawaban: D
/ asin;
Rasional:

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


126
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan
Rasional A : Masyarakat pada umumnya
menyajikan makanan yang Kesehatan Komunitas: Teori dan
kandungan natrium tinggi Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
ta: Salemba Medika
Rasional B : Tingkat Pendidikan diwilayah
ini 30% tidak lulus SD

110. Kunci Jawaban: B


Rasional C :  Hanya 5% Lansia rutin me-
Rasional:
meriksakan kesehatan ke
Posyandu lansia yang ada
di- wilayah tersebut.

 Kader kesehatan mengatan


lansia diwilayah tersebut
sangat jarang memeriksakan
kesehatannya.
Rasional D :  Penduduk lansia 30% dari
total penduduk,

 10% Lansia menderita Hip-


ertensi;

 20% Lansia mengeluhkan


nyeri pada persendian Kaki
ataupun tangan;

 5% Lansia juga mengeluh-


kan nyeri pada tulang be-
lakang.

 Masyarakat pada umumnya


menyajikan makanan yang
kandungan natrium tinggi

 Tingkat Pendidikan di-


wilayah ini 30% tidak lulus
SD

 Hanya 5% Lansia rutin me-


meriksakan kesehatan ke
Posyandu lansia yang ada
diwilayah tersebut.

 Kader kesehatan mengatan


lansia diwilayah tersebut
sangat jarang memeriksakan
kesehatannya.
Rasional E : Hanya 5% Lansia rutin
memer- iksakan kesehatan ke
Posyan- du lansia yang ada
diwilayah tersebut.
Referensi:

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


127
Rasional A :  Hasil pengkajian yang
didapatkan di salah satu
Desa:

 Penduduk lansia 30% dari


total penduduk dan 10%
Lansia menderita Hiper-
tensi;

 20% Lansia mengeluh-


kan nyeri pada persendian
Kaki ataupun tangan; 5%
Lansia juga mengeluhkan
nyeri pada tulang belakang
Rasional B :  Hasil pengkajian yang
didapatkan di salah satu
Desa:

 Penduduk lansia 30% dari


total penduduk dan 10%
Lansia menderita Hiper-
tensi;

 20% Lansia mengeluh-


kan nyeri pada persendian
Kaki ataupun tangan;

 5% Lansia juga menge-


luhkan nyeri pada tulang
belakang.

 Lansia 10% Tinggal


sendi- ri atau dengan
pasangan lansia tidak ada
anggota keluarga lainnya
Rasional C :  Lansia 10% Tinggal
sendi- ri atau dengan
pasangan lansia tidak ada
anggota keluarga lainnya

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


128
Rasional D :  Hanya 5% Lansia rutin
Rasional C :  35% Penduduk usia pro-
memeriksakan kesehatan
ke Posyandu lansia yang duktif mengalami hiper-
ada diwilayah tersebut. tensi sedang- berat
 Kader kesehatan mengatan
lansia diwilayah tersebut  Kader kesehatan menga-
sangat jarang memerik- takan 5% dari penderi-
sakan kesehatannya
ta hipertensi mengalami
Rasional E :  Hanya 5% Lansia rutin
memeriksakan kesehatan stroke dan 3% mengalami
ke Posyandu lansia yang stroke berulang;
ada diwilayah tersebut.

 Kader kesehatan mengatan


lansia diwilayah tersebut  Pola makan masyarakat
sangat jarang memerik- terbiasa dengan makanan
sakan kesehatannya
yang digoreng dan berle-
mak
Referensi:
 20% penderita hipertensi
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan jarang memeriksakan kes-
Kesehatan Komunitas: Teori dan ehatan
Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
ta: Salemba Medika  90% dari penderita hip-
ertensi memiliki perilaku
merokok
111. Kunci Jawaban: C
Rasional:
Rasional D : 20% penderita hipertensi
Rasional A :  35% Penduduk usia pro- jarang memeriksakan kese-
duktif mengalami hiper- hatan.
tensi sedang- berat Rasional E :  Pola makan masyarakat
terbiasa dengan makanan
 Kader kesehatan menga-
yang digoreng dan berle-
takan 5% dari penderi-
mak
ta hipertensi mengalami
stroke dan 3% mengalami  20% penderita hipertensi
stroke berulang jarang memeriksakan kes-
Rasional B : 20% penderita hipertensi ehatan
jarang memeriksakan kese-
 90% dari penderita hip-
hatan.
ertensi memiliki perilaku
merokok
Referensi:

Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan


Kesehatan Komunitas: Teori dan
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
129
Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
ta: Salemba Medika
ta: Salemba Medika

113. Kunci Jawaban: E


112. Kunci Jawaban: A
Rasional:
Rasional:
Rasional A : 30% dari yang di rehabil-
Rasional A :  35% Penduduk usia pro-
duktif mengalami hiper- itasi menggunakan jarum
tensi sedang- berat suntik dan positif HIV
 Kader kesehatan menga- Rasional B : 30% dari yang di rehabil-
takan 10% dari penderi- itasi menggunakan jarum
ta hipertensi mengalami
stroke dan 3% mengala-
suntik dan positif HIV
mi stroke berulang; Rasional C : 30% dari yang di rehabil-
itasi menggunakan jarum
 Pola makan masyarakat
terbiasa dengan makanan suntik dan positif HIV
yang digoreng dan berle- Rasional D : 30% dari yang di rehabil-
mak
itasi menggunakan jarum
 20% penderita hiperten- suntik dan positif HIV
si jarang memeriksakan
kesehatan.
Rasional E :  25% pengguna Gan-
 90% dari memiliki per- ja; 10% pengguna
ilaku merokok
Sabu-sabu dan 10%
pengguna Heroin;
Rasional B : 30% penderita hipertensi
mengatakan pasrah dengan  30% dari yang di
keadaannya dan sudah ter- reha- bilitasi
biasa dengan kehidupan di-
masyarakat menggunakan jarum
suntik dan posi- tif
Rasional C : 30% penderita hipertensi
mengatakan pasrah dengan HIV.
keadaannya dan sudah ter-
biasa dengan kehidupan di-  10 remaja dilaporkan
masyarakat telah mengikuti reha-
Rasional D : 30% penderita hipertensi bilitasi di pusat reha-
mengatakan pasrah dengan
keadaannya dan sudah ter- bilitasi yang di kelola
biasa dengan kehidupan di- Pemerintah
masyarakat
Rasional E : Tidak ada kegiatan keseha- Referensi:
tan di masyarakat yang
dapat diikuti masyarakat
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan
Referensi: Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan ta: Salemba Medika
Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
114. Kunci Jawaban: D
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
130
Rasional:
Rasional E : Angka kenakalan remaja
Rasional A : Angka kenakalan remaja belakangan ini mening-
belakangan ini mening- kat, dari pencurian, nar-
kat, dari pencurian, nar- koba dan 15% remaja
koba setelah tamat SMP su-
Rasional B : Angka kenakalan remaja dah pernikahan 12%
belakangan ini mening- dari remaja perempuan
kat, dari pencurian, nar- yang menikah mengala-
koba dan 15% remaja mi masalah pada ke-
setelah tamat SMP sudah hamilan terjadi abortus
pernikahan 12% dari
Referensi:
remaja perempuan yang
menikah mengalami ma-
salah pada kehamilan Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan
terjadi abortus Kesehatan Komunitas: Teori dan
Rasional C : 12% dari remaja perem- Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
puan yang menikah men-
galami masalah pada ke- ta: Salemba Medika
hamilan terjadi abortus
 30% adalah rema- 115. Kunci Jawaban: B
ja dan 12 % remaja
merupakan komuni- Rasional:
tas sekolah sedang-
kan sisanya ada Rasional A : HIV positif pada perem-
yang sudah bekerja puan Ibu hamil 30%;
dan sebagian besar Rasional B :  HIV positif pada perem-
pen- gangguran;
puan Ibu hamil 30%;
 Angka kenakalan
remaja belakangan  10% Ibu
ini meningkat, dari melahirkan
pencurian, narko-
HIVpositif,
ba dan 15% remaja
setelah tamat SMP
 Ibu melahirkan 60
sudah pernikah-
an 12% dari rema- % menyusui
ja perempuan yang bayinya;
menikah mengalami
masalah pada ke-  Kader Kesehatan
hamilan terjadi abor- menga- takan belum
tus
Rasional D :  Kader kesehatan mendapat- kan informasi
mengatakan belum kesehatan dengan HIV
pernah ada penyulu- Rasional C : HIV positif pada perem-
han kesehatan rema- puan Ibu hamil 30%;
ja di wilayah ini
Rasional D : HIV positif pada
perem-
puan Ibu hamil 30%;
Rasional E : HIV positif pada
perem-
puan Ibu hamil 30%;
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
131
Referensi:

Efendi & Makfudli. (2009). Keperawatan

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


132
Kesehatan Komunitas: Teori dan
Referensi:
Praktik Dalam Keperawatan. Jakar-
ta: Salemba Medika
Miller, C.A. (2012). Nursing For Wellness
In Older Adults: Theory And Practice
Kunci Jawaban Soal Gerontik (6th Ed.). Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkin. Chapter 6.
116. Kunci Jawaban : B

Rasional: Meiner, S. E. (2015). Gerontologic


Nursing (5th Ed.). USA: Mosby,
Elsevier Inc. Chapter 9, P 153.
Rasional A : Institusi hunian bagi lansia
117. Kunci Jawaban: C
yang membutuhkanbantu-
an dalam berbagai aktivitas Rasional:
sehari-hari. Layanan yang Rasional A : kardiomiopati restriktif. otot
disediakan bukan hanya jantung pada orang dengan
perawatan tapi juga medis kar- diomiopati restriktif
menjadi kaku dan kurang
dan rehabilitasi. elastis, yang berarti jantung
tidak dapat mel- uas dengan
Rasional B : Layanan keperawatan benar dan mengisi darah antara
detak jantung
yang dilakukan di rumah
den- gan perrawat dan Rasional B : kardiomiopati hipertrofik. jenis
ini melibatkan penebalan ab-
petugas kesehatan lainnya normal otot jantung anda, teru-
datang berkunjung. tama yang mempengaruhi otot
Rasional C : Layanan keperawatan ruang pompa utama jantung
pada kondisi akut, anda (ventrikel kiri)
biasanya dilakukan di Rasional C : kekenyalan (elastisitas) pem-
rumah sakit buluh darah pada lansia baik
vena maupun arteri mengala-
ataupun poliklinik.
mi penurunan, sehingga aliran
Rasional D : Layanan keperawatan balik darah ke jantung sering
berupa tempat singgah bagi kali terbendung yang terlihat
lansia yang dititipkan oleh berupa penonjolan pembuluh
darah atau dikenal sebagai va-
care giver sementara
rises
waktu dalam hitungan hari-
ming- Rasional D : oksigen dibawa oleh darah
melalui arteri koroner. ar-
gu. teri koroner bisa mengalami
Rasional E : Layanan yang dilakukan penyumbatan oleh berbagai
pada siang hari, dimana hal, contohnya timbunan le-
lansia datang pada pagi mak. hal tersebut bisa menye-
babkan penyakit pada jantung
hari dan pulang pada sore
hari. Layanan yang diberi- Rasional E : jaringan otot ( muscle tissue)
terdiri dari sel-sel yang berbe-
kan berupa aktivitas sosial,
da-beda, mengandung protein
kontraktil. Struktur biologi
dari protein ini
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
133
membangkitkan

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


134
tekanan yang dibutuhkan Rasional C : cara inspeksi (cara pandang)
untuk kontraksi seluler, yang dilakukan dengan memperha-
menim- bulkan gerakan tikan posisi dari denyut apeks
diantara organ tertentu dan jantung dan menyatakan titik
tubuh sebagai satu kesatuan. terendah dan terluar daripada
Sel-sel otot sangat pulsasi jantung maksimal.
berkembang dalam fungsi kon- Pada orang coba, terlihat
traktil tetapi tidak untuk kon- adanya de- nyutan di daerah
duktivitas (penghantaran) apeks. ictus cordis (ICK)
Referensi: jantung terlihat pada apeks,
yang terletak pada intercostal
V dan garis tengah
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in clavicula. Pada orang gemuk,
older adults: theory and practice (6th inspeksi denyut apeks sulit
dilakukan karena otot yang te-
Ed.). Philadelphia: Lippincott Wil- bal yang tebal dan lapisan
liams & Wilkin. Chapter 4, p 45. besar pada otot, sehingga
denyutann- ya tidak sampai ke
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic permukaan dan suit untuk di
Nursing (5th Ed.). USA: Mosby, amati
Elsevier Inc. Chapter 2, p 16. Rasional D : frekuensi napas adalah meng-
hitung jumlah napas yang
dilakukan dalam kurun waktu
selama satu menit penuh. Satu
hitungan napas terdiri dari satu
118. Kunci Jawaban: B
siklus napas, yaitu inspirasi
Rasional: dan ekspirasi. normal
frekuensi na- pas pada lansia
Rasional A : tekanan vena jugularis atau adalah 18-30x per menit
jugular venous pressure (JVP)
adalah gambaran tekanan pada Rasional E : penyaluran suara prosesnya
atrium dextra dan tekanan di- adalah telinga mengubah ge-
astolic pada ventrikel dextra, lombang suara di lingkungan
pulsasi pada vena jugularis eksternal menjadi potensi aksi
dapat menyatakan abnormali- di saraf pendengaran、 gelom-
tas konduksi dan fungsi katup bang diubah oleh gendang tel-
trikuspidalis. JVP menggam- inga dan tulang-tulang penden-
barkan volume pengisian dan garan menjadi gerakan-gerakan
tekanan pada jantung bagian lempeng kaki stapes. gerakan
kanan. Tekanan pada vena ini menimbulkan gelombang
jugularis sama dengan lev- dalam cairan telinga dalam.
el yang berhubungan dengan Efek gelombang pada organ
tekanan pada atrium kanan corti menimbulkan potensial
aksidi serat-serat saraf
(vena sentral)
Rasional B : tekanan darah adalah tekanan Referensi:
darah pada arteri saat itu di-
pompa ke seluruh tubuh oleh Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in
jantung. Tekanan darah ting- older adults: theory and practice (6th
gi (hipertensi) biasanya tidak
Ed.). Philadelphia: Lippincott Wil-
memiliki gejala, tetapi dapat
menyebabkan masalah keseha- liams & Wilkin. Chapter 20, p 243.
tan yang serius
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
135
Meiner, S. E. (2015). Gerontologic Nursing

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


136
(5th Ed.). USA: Mosby, Elsevier
hipertensi melalui beberapa
Inc. Chapter 22, p 391 mekanisme. Aterosklerosis
merupakan penyebab utama
terjadinya hipertensi yang ber-
119. Kunci Jawaban: B hubungan dengan diet seseo-
Rasional: rang

Rasional A : setiap suku bangsa memiliki Referensi:


keyakinan tertentu terhadap hubungan dengan terjadinya
masalah kesehatan
Rasional B : semakin bertambah usia sema-
kin berisiko terjadinya hiper-
tensi
Rasional C : hipertensi esensial lebih sering
ditemukan pada remaja
diband- ingkan dengan anak-
anak dan dikaitkan erat dengan
faktor genetik dan obesitas.
Gen- gen yang berperan dalam
me- kanisme hipertensi dibagi
men- jadi gen yang
mempengaruhi homeostasis
natrium di ginjal, termasuk
polimorfisme I/D gen ACE
(Angiotensin Converting
Enzyme) dan gen yang mem-
pengaruhi metabolisme steroid
Rasional D : kegemukan atau obesitas ada-
lah suatu kondisi medis be-
rupa kelebihan lemak tubuh
yang terakumulasi sedemiki-
an rupa sehingga menimbul-
kan dampak merugikan bagi
kesehatan, yang kemudian
menurunkan harapan hidup
dan/atau meningkatkan mas-
alah kesehatan. Seseorang di-
anggap menderita kegemukan
(obese) bila indeks massa tu-
buh (IMT), yaitu ukuran yang
diperoleh dari hasil pembagian
berat badan dalam kilogram
dengan kuadrat tinggi badan
dalam meter, lebih dari 30 kg/
m2. Kegemukan
meningkatkan peluang
terjadinya berbagai macam
penyakit, khususnya penyakit
jantung
Rasional E : faktor gizi yang sangat ber-
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
137
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness
in older adults: theory and
practice (6th Ed.). Philadelphia:
Lippincott Wil- liams & Wilkin.
Chapter 20, p 410.

Meiner, S. E. (2015). Gerontologic


Nursing (5th Ed.). USA: Mosby,
Elsevier Inc. Chapter 22, p 391

120. Kunci

Jawaban: A
Rasional:
Rasional A : definisi pola napas tidak
efektif adalah
ketidakmampuan proses
sistem pernapasan :
inspirasi dan atau ekspirasi
untuk mem- berikan
ventilasi yang adekuat
Rasional B : kebutuhan cairan dan
elektro- lit adalah suatu
proses dina- mik karena
metabolisme tu- buh
membutuhkan perubahan
yang tetap untuk melakukan
respons terhadap keadaan
fi- siologis dan lingkungan.
Ke- seimbangan cairan
adalah es- sensial bagi
kesehatan. Dengan
kemampuannya yang sangat
besar untuk menyesuaikan
diri, tubuh mempertahankan
kes- eimbangan, biasanya
dengan proses-proses faal
(fisiologis) yang terintegrasi
yang menga- kibatkan
adanya lingkungan sel yang
relatif konstan tapi dina-
mis. Kemampuan tubuh
untuk mempertahankan
keseimban- gan cairan ini
dinamakan “ho- meostasis”
Rasional C : ketidakmampuan

memodifi-

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


138
kasi gaya hidup/ prilaku yang
sesuai dan meningkatkan kes- lam bentuk lunak yang mudah
ehatan. Perfusi jaringan adalah ditelan dan dicerna sesuai ke-
suatu penurunan jumlah oksi- butuhan gizi dan keadaan pen-
gen yang mengakibatkan kega- yakit
galan untuk memelihara jarin- Rasional C : kita harus tahu tentang manfaat
gan pada tingkat kapiler menjaga kebersihan lingkun-
Rasional D : bersihan jaalan nafas ti- gan, karena menjaga kebersi-
dak efektif merupakan suatu han lingkungan sangatlah ber-
keadaan ketika seseorang indi- guna untuk kita semua karena
vidu mengalami suatu dapat menciptakan kehidupan
ancaman yang nyata atau yang aman, bersih, sejuk dan
potensial pada status sehat
pernafasan sehubungan- Rasional D : prinsip Panas yaitu setiap pen-
dengan ketidak mampuan un- yajian yang disajikan panas,
tuk batuk secara efektif di- usahakan tetap dalam
Rasional E : kerentanan terhadap penyebab keadaan panas seperti soup,
internal dan eksternal yg dapat gulai, dsb. Untuk mengatur
merusak satu atau lebih organ suhu perlu diperhatikan suhu
vital terutama system sirkula- makanan se- belum
si. Faktor risiko diantaranya ditempatkan dalam food
adalah usia lebih dari 65 tahun, warmer harus masih berada di-
hipertensi, obesitas, merokok atas 600 C. Alat terbaik untuk
dan gaya hidup santai mempertahankan suhu penya-
jian adalah dengan bean merry
Referensi: (bak penyaji panas)
Rasional E : mematikan kuman, merang-
Nanda International. (2014). Nursing di-
sang produksi saliva, non alko-
agnoses: definition & classification hol agar tidak membuat mulut
2015-2017. United Kingdom: Black- kering, membuat napas segar
well Publishing. Referensi:

121. Kunci Jawaban: E Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochter-


man, J.M. (2013). Nursing inter-
Rasional:
vention classification (NIC). 5th ed.
Rasional A : pengukuran intake dan output United Kingdom: Elsevier Inc
cairan merupakan suatu tin-
dakan yang dilakukan untuk Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in
mengukur jumlah cairan yang
older adults: theory and practice (6th
masuk kedalam tubuh (intake)
dan jumlah cairn yang keluar Ed.). Philadelphia: Lippincott Wil-
dari tubuh (output). Tujuan liams & Wilkin. Chapter 18, p 374-
dari mengukur intake dan
375
output cairan yaitu untuk
menentukan status
keseimbangan cauran tubuh
122. Kunci Jawaban: D
klien dn juga untuk me-
netukan tingkat dehidrasi klien Rasional:
Rasional B : tujuan diet makanan lunak ada- Rasional A : manfaat yang diharapkan dari
lah memberikan makanan da-
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
139
gerakan kaki yang teratur
dari

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


140
senam kaki diabetes, adalah ti-
dak terjadinya komplikasi suatu gejala yang disebabkan
yang sering terjadi pada kaki- oleh penyakit atau kelainan
kaki pasien DM seperti luka pada otak. Demensia ditandai
infeksi yang tidak sembuh dan dengan terganggunya mental
menye- bar seseorang yang menyebabkan
gangguan berpikir dan hilang
Rasional B : membersihkan luka, member- ingatan. Demensia juga dapat
ikan obat topikal sesuai jenis menyebabkan perubahan sifat
luka dan membalut luka dan perilaku seseorang

Rasional C : membersihkan area kulit dan Rasional D : skizofrenia adalah gangguan


memberikan terapi yang sesuai mental kronis yang menyebab-
dengan kondisi kulit kan penderitanya mengalami
delusi, halusinasi, pikiran ka-
Rasional D : mencuci, masase, potong kuku cau, dan perubahan perilaku.
kaki Kondisi yang biasanya ber-
langsung lama ini sering diar-
Rasional E : sabun kesehatan memiliki
tikan sebagai gangguan mental
keunggulan selain sebagai
mengingat sulitnya penderita
pembersih bisa digunakan un-
membedakan antara kenyataan
tuk tujuan kesehatan kulit
dengan pikiran sendiri
Referensi:
Rasional E : halusinasi adalah terjadinya
persepsi dalam kondisi sadar
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochter- tanpa adanya rangsang nyata
man, J.M. (2013). Nursing inter- terhadap indera. Kualitas dari
persepsi itu dirasakan oleh
vention classification (NIC). 5th ed.
penderita sangat jelas, substan-
United Kingdom: Elsevier Inc sial dan berasal dari luar ruang
nyatanya
Referensi:
123. Kunci Jawaban: C

Rasional: Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in


older adults: theory and practice (6th
Rasional A : depresi adalah gangguan
mood, kondisi emosional Ed.). Philadelphia: Lippincott Wil-
berkepan- jangan yang liams & Wilkin. Chapter 14, p 259.
mewarnai seluruh proses
mental (berpikir, ber- perasaan Meiner, S. E. (2015). Gerontologic
dan berperilaku) ses- eorang
Nursing (5th Ed.). USA: Mosby,
Rasional B : delirium adalah gangguan Elsevier Inc. Chapter 27, p. 569
mental serius yang menye-
babkan penderita mengalami
kebingungan parah dan berku- Kunci Jawaban Soal Kepemimpinan dan
rangnya kesadaran terhadap Manajemen Keperawatan
lingkungan sekitar. Pada fase
awal, delirium akan berkem- 124. Kunci Jawaban: B
bang cukup cepat, dari bebera-
Rasional:
pa jam sampai beberapa hari
Rasional A : berfungsi untuk merubah
Rasional C : demensia bukanlah sebuah persepsi dan pendapat. Dalam
penyakit namun merupakan
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
141
kasus tidak ada persepsi yang
disampaikan negatif Referensi

Rasional B : untuk memberikan semangat Nursalam. (2012). Kepemimpinan Dan


atau support kepada staf. Ini
yang diperlukan dalam situasi Manajemen. Jakarta; EGC
diluar kebiasaan
Potter and Perry. (2010). Fundamental Of
Rasional C : untuk mengarah atau menentu- Nursing, Jakarta: EGC
kan kegiatan atau penyelesaian
suatu masalah. Tidak ada ara-
han atau putusan yang disam- 126. Kunci Jawaban: B
paikan
Rasional:
Rasional D : peran perawat memberikan in-
formasi kepada pasien Rasional A : pengetahuan yang luas perlu
pengelolaan waktu yang tepat.
Rasional E : memberikan contoh atau tau- Tidak sesuai dengan fokus per-
ladan melalui perilakunya se- tanyaan yang mencantumkan-
hari-hari padatnya jadwal kegiatan
Referensi Rasional B : perencanaan waktu sebagai
sumber daya utuk bekerja
Gillies. (2004). Nursing Management: A perlu dilakukan dengan efektif
se- bagai fungsi
System Aprosch, Philadelphia: WB
pengorganisasian. Sesuai
Saunders Company, dengan penjelasan jam
kegiatan kegiatan
Potter and Perry. (2010). Fundamental of
Nursing, Jakarta: EGC Rasional C : perencanaan kegiatan yang
matang meliputi pengelolaan
waktu yang efektif dan efisien
125. Kunci Jawaban: E Rasional D : keterampilan manajemen klinis
Rasional: akan efektif jika pengelolaan
waktunya baik
Rasional A : mengkoordinasikan sumber
alat dan bahan untuk mencapai Rasional E : tidak ada penjelasan dalam ka-
tujuan sus tentang perlunya manaje-
men stress yang dialami oleh
Rasional B : melakukan perencanaan un- perawat
tuk kegiatan yang akan diren-
canakan Referensi

Rasional C : menyelaraskan berbagai kegia- Gillies. (2004). Nursing Management: A


tan yang agar tujuan dapat ter-
System Aprosch, Philadelphia: WB
capai dengan efektif dan
efisien Saunders Company,

Rasional D : mengarahkan staf untuk Nursalam. (2012). Kepemimpinan dan


melakukan kegiatan yang ses-
Ma- najemen. Jakarta; EGC
uai SOP
Rasional E : memastikan seluruh kegiatan
yang direncanakan berjalan 127. Kunci Jawaban : C
dengan baik sesuai tujuan
Rasional:
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
142
Rasional A : perawat pelaksana di bagi se-
suai dengan fungsinya masing Rasional E : data tidak cukup untuk men-
masing untuk melakukan inter- jelaskan tentang overload
vensi pekerjaan sebagai sumber per-
debatan
Rasional B : perawat primer dan perawat as-
sociate dipersyaratkan minimal Referensi :
Ners
Nursalam. (2012). Kepemimpinan dan
Rasional C : terdapat perawat penanggung-
jawab shiff, dan perawat Ma- najemen. Jakarta: EGC
pelak- sana yang akan
merawat pasien
3 sd 5 pasien yang menetap 129. Kunci Jawaban: C
sampai pasien pulang Rasional:
Rasional D : ada perawat primer sebagai Rasional A : diterapkan dalam situasi kritis
penanggung jawab tim yang dan memberikan instruksi
membawahi 2 sd 3 orang per-
awat pelaksana Rasional B : karena memimpin tidak mem-
punyai kemampuan dalam
Rasional E : perawat primer dipersyaratkan membuat keputusan, atau se-
Ners dan perawat dang menguji kemampuan staf
pelaksananya perpaduan antar
ners dan per- awat vokasi Rasional C : selalu menghargai pendapat
staf dan meminta pendapat staf
Referensi : sebelum membuat keputusan

Sitorus, R. (2007). Model Praktik Keper- Rasional D : punya wibawa dan aura ter-
tentu
awatan Profesional; Jakarta: EGC
Rasional E : melakukan komando tanpa
memberi kesempatan untuk
128. Kunci jawaban : A mengemukan pendapat
Rasional: Referensi
Rasional A : nilai-nilai yang diyakini kebe-
narannya oleh seseorang akan Nursalam. (2012). Kepemimpinan dan
dibawa dalam pekerjaan Ma- najemen. Jakarta: EGC
Rasional B : integritas kepribadian seseo-
rang. Tidak ada data tentang
130. Kunci Jawaban: E
perbedaan integritas
Rasional:
Rasional C : keanekaragaman budaya yang
berpengaruh terhadap persepsi Rasional A : berfungsi untuk merubah
disiplin kerja persepsi, pendapat dan penge-
tahuan staf
Rasional D : banyaknya tugas yang diber-
ikan kepada seseorang akan Rasional B : untuk memberikan semangat
mempengaruhi disiplin kin- atau support kepada staf bisa
erjanya. Tidak ada data yang dari perilaku dan komunikasi
menjelaskan bahwa perdebatan yang dilakukan
karena tugas yang tidak tertan-
gani Rasional C : untuk menentukan suatu ke-

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


143
giatan atau penyelesaian suatu
masalah 132. Kunci jawaban: A

Rasional D : peran perawat memberikan in- Rasional:


formasi kepada pasien Rasional A : makanan tinggi natrium ada-
Rasional E : memberikan contoh atau tau- lah factor resiko penting dalam
ladan melalui perilakunya se- hipertensi
hari-hari Rasional B : kebiasaan penyajian kurang
Referensi jelas jika dikatikan dengan hi-
petensi

Gillies. (2004). Nursing Management: A Rasional C : kebiasaan aktifitas kurang


System Aprosch, Philadelphia: WB pent- ing ditanyakan karena
data vignette tidak
Saunders Company, mengarahkan keadaan fisik
lain dari Bapak X.
Potter and Perry. (2010). Fundamental of
Nursing, Jakarta: EGC Rasional D : cara merawat tidak belum mer-
upakan focus dari kasus ini
Rasional E : keluhan paling penting hiper-
131. Kunci Jawaban: B tensi adalah tekanan darah, su-
Rasional: dah ada datanya

Rasional A : melakukan pengaturan staff un- Referensi :


tuk kegiatan pelayanan keper-
awatan Riasmini (2017). Panduan Asuhan Keper-
Rasional B : melakukan perencanaan un- awatan;individu, keluarga, kelom-
tuk kegiatan yang akan diren- pok, dan komunitas dengan modifi-
canakan kasi NANDA, ICNP,NOC dan NIC
Rasional C : menyadari untuk melakukan ke- di Puskesmas dan masyarakat.
giatan yang efektif dan effisien Jakarta: Penerbit UI
Rasional D : mengarahkan staf untuk
melakukan kegaiatn yang ses-
133. Kunci Jawaban: E
uai SOP
Rasional
Rasional E : melakukan pengawasan kegia-
tan yang dilakukan staff untuk Rasional A : saran ini tidak mengatasi sebab
memberikan pelayanan keper- utama kecuali sudah ada ke-
awatan pastian penyebab yang lebih
berbahaya
Referensi
Rasional B : pendampingan tidak mengatasi
Gillies. (2004). Nursing Management: A sebab anemia
System Aprosch, Philadelphia: WB Rasional C : hanya mengatasi masalah se-
Saunders Company, bagian, tetapi berpotensi salah
diet
Potter and Perry. (2010). Fundamental of
Rasional D : dapat dianjaurkan namun hal ini
Nursing, Jakarta: EGC bersifat umum, kurang spesifik
mengatasi masalah utama

BPROGRAM STUDI PROFESI NERS


144
Rasional E : jawaban focus untuk mengatasi
anemia ringan-sedang dalam
keluarga.
Referensi :

Riasmini (2017). Panduan Asuhan Keper-


awatan;individu, keluarga, kelom-
pok, dan komunitas dengan modifi-
kasi NANDA, ICNP,NOC dan NIC
di Puskesmas dan masyarakat.
Jakarta: Penerbit UI

PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL


145
BPROGRAM STUDI PROFESI NERS
124
PEDOMAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI NASIONAL
125

Anda mungkin juga menyukai