Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

”APLIKASI BERBAGAI METODE PENELITIAN DALAM


SETTING PRAKTEK PELAYANAN KEBIDANAN”

Disusun oleh :

Kelompok 2
Kelas Batam 5

1. Chintia Amita 221015201320


2. Erien Shinta Devi 221015201242
3. Mellisya 221015201245
4. Marita miska mardalina 221015201244
5. Wilda Rizkiah 221015201210
6. Yessika Hasyyati Rahayu 221015201293
7. Yuliasni 221015201294

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN (S1)


UNIVERSITAS SUMATERA BARAT
PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Aplikasi Berbagai Metode Penelitian Dalam Setting Praktek Pelayanan
Kebidanan”. Penyusunan makalah ini merupakan tugas yang diberikan dalam
mata kuliah Evidence Based Dalam Pelayanan Kebidanan.
Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
dalam teknik penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada pihak - pihak yang membantu
dalam penyusunan makalah, terutama kepada Dosen mata kuliah Evidence Based
Dalam Pelayanan Kebidanan karena telah membimbing kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk atau pedoman untuk memahami tentang pengaplikasian
metode penelitian dalam setting praktek pelayanan kebidanan.

Batam, 28 Agustus 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................3
1.3. Tujuan...................................................................................................3
BAB 2......................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................4
2.1 Praktik Pelayanan Kebidanan...............................................................4
2.2 Berbagai Metode Penelitian Dalam Pelayanan Kebidanan...................7
A. Pengertian Metode Penelitian......................................................7
B. Jenis - Jenis Metode Penelitian....................................................9
C. Syarat – Syarat Peneliti..............................................................17
D. Langkah – Langkah Penelitian..................................................18
E. Manfaat Metodologi Penelitian.................................................21
F. Tujuan Penelitian Secara Praktis...............................................22
G. Metode Penelitian Dalam Pelayanan Kebidanan.......................22
2.3. Aplikasi Metode Penelitian Dalam Setting Praktik Pelayanan
Kebidanan...........................................................................................24
BAB 3....................................................................................................................28
PENUTUP..............................................................................................................28
3.1. Kesimpulan.........................................................................................28
3.2. Saran....................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebidanan merupakan profesi dinamis yang sangat responsive


terhadap perubahan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
kemajuan teknologi. Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang
kehamilan, persalinan, dan kala nifas serta kembalinya alat reproduksi ke
keadaan normal. Tujuan ilmu kebidanan adalah untuk mengantarkan
kehamilan, persalinan, dan kala nifas serta pemberian ASI dengan selamat
dengan kerusakan akibat persalinan sekecil - kecilnya dan kembalinya alat
reproduksi ke keadaan normal. Kemampuan pelayanan kesehatan suatu
negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian
ibu dan angka kematian perinatal. Dikemukakan bahwa angka kematian
perinatal lebih mencerminkan kesanggupan suatu negara untuk memberikan
pelayanan kesehatan. Indonesia, di lingkungan ASEAN, merupakan negara
dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, yang berarti kemampuan
untuk memberikan pelayanan kesehatan segera untuk masih memerlukan
perbaikan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.
Berdasarkan tingginya angka kematian ibu dan perinatal yang dialami
sebagian besar negara berkembang, maka WHO menetapkan salah satu
usaha yang sangat penting untuk dapat mencapai peningkatan pelayanan
kebidanan yang menyeluruh dan bermutu yaitu dilaksanakannnya praktek
berdasar pada evidence based. Dimana bukti secara ilmiah telah dibuktikan
dan dapat digunakan sebagai dasar praktek terbaru yang lebih aman dan
diharapkan dapat mengendalikan asuhan kebidanan sehingga mampu
memberikan pelayanan yang lebih bermutu dan menyeluruh dengan tujuan
menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Didalam

1
evidence based, terdapat metode penelitian yang bisa di jadikan acuan
dalam melakukan suatu penelitian.
Tujuan utama penelitian ialah untuk memperoleh kebenaran mengenai
suatu kejadian yang dijadikan sebagai acuan dalam memperkirakan dan
menyelesaikan suatu masalah. Penelitian mempunyai peranan penting
terhadap kehidupan manusia apabila hasil dari penelitian tersebut dapat
digunakan semaksimal mungkin untuk mencapai kesejahteraan manusia.
Penelitian kebidanan saat ini masih mempunyai permasalahan terhadap
pemanfaatan hasil penelitian dalam praktik kebidanan. Oleh karena itu
diharapkan hasil penelitian dalam praktik kebidanan dapat dimanfaatkan
sebagai pedoman dalam praktik kebidanan yang professional (Dharma, K,
2011). Dedikasi untuk kemajuan praktik berbasis bukti (EBP) merupakan
kompetensi baru untuk seorang bidan. Tujuan dari EBP adalah untuk
mempromosikan intervensi kebidanan yang efektif, perawatan efisien dan
memberikan hasil bagi pasien, dan untuk memberikan bukti terbaik yang
tersedia untuk klinis, administrasi, dan pendidikan pengambilan keputusan.
Dalam kompleks saat ini lingkungan perawatan pasien yang dinamis,
intervensi kebidanan dan proses diinformasikan oleh bukti terbaik sangat
penting untuk mewujudkan perbaikan kesehatan dan penghematan biaya
(Newhouse, P. R., at all, 2007).
Metode penelitian merupakan sarana bagi peneliti untuk
mengkomunikasi pemikirannya mengenai masalah yang diteliti dan
berfungsi untuk menyakinkan pembaca atau penilai untuk memberikan
manfaat terkait dengan disiplin ilmu yang bersangkutan.
Penelitian merupakan gambaran rancangan dan prosedur yang terdiri
dari rumusan masalah, tempat penelitian, identifikasi masalah, sampai
dengan teknik pengumpulan data yang fokus terhadap masalah tertentu.
Metodologi Penelitian merupakan langkah persiapan sebelum terjun
ke lapangan (yang dalam penulisan laporan penelitian biasa dimasukkan
dalam bab III Metodologi penelitian) perlu dinyatakan : (1) tempat dan
2
waktu penelitian (2) metode penelitian, (3) teknik pengambilan sampel, (4)
instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, (6) kriteria dan teknik
pemeriksaan keabsahan data, dan (7) teknik analisis data. (Widyastono,
2007: 773)
Dalam penelitian memerlukan sebuah perencanaan sehingga langkah -
langkah yang diambil dapat mengantarkan peneliti mencapai tujuan yang
diinginkan.
Metode penelitian merupakan suatu proses yang kompleks dan
membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang memadai. Oleh karena
itu, penting bagi peneliti untuk mempelajari metode penelitian dengan baik
sebelum melakukan penelitian.
Peneliti juga memerlukan pengetahuan lebih mengenai pengertian
metodologi penelitian, jenis – jenis metode penelitian, syarat - syarat
peneliti, Langkah - langkah penelitian, manfaat dari penelitian, tujuan
penelitian, metode penelitian, dan pengaplikasian berbagai metode
penelitian ini dalam setting praktik kebidanan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan praktik pelayanan kebidanan ?


2. Apa saja metode penelitian dalam pelayanan kebidanan ?
3. Bagaimana aplikasi berbagai metode penelitian dalam setting praktik
pelayanan kebidanan ?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian praktik pelayanan kebidanan


2. Untuk mengetahui berbagai metode penelitian dalam pelayanan
kebidanan
3. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi berbagai metode penelitian
dalam setting praktik pelayanan kebidanan
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Praktik Pelayanan Kebidanan

Praktik pelayanan kebidanan adalah kegiatan pemberian pelayanan


yang dilakukan oleh bidan dalam bentuk asuhan kebidanan. Bidan adalah
tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan pendidikan kebidanan dan
memiliki izin praktik. Bidan memiliki peran dan tanggung jawab dalam
memberikan asuhan kebidanan kepada ibu, bayi, dan keluarga.
Asuhan kebidanan adalah proses yang sistematis dan terencana yang
melibatkan pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Prinsip praktik pelayanan kebidanan adalah kemanusiaan, keadilan,
keprofesionalan, kerahasiaan dan keberlanjutan.
Tujuan praktik pelayanan kebidanan adalah untuk meningkatkan
kesehatan ibu, bayi, dan keluarga. Praktik pelayanan kebidanan mencakup
berbagai aspek, antara lain :
1. Asuhan antenatal (ANC)
Asuhan antenatal (ANC) adalah upaya sistematis dan
berkesinambungan yang dilakukan oleh bidan untuk mengoptimalkan
kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. ANC meliputi :
a. Pemeriksaan fisik dan laboratorium
b. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan janin
c. Pemberian imunisasi
d. Penyuluhan dan konseling
2. Asuhan persalinan (INC)
Asuhan persalinan adalah upaya sistematis dan
berkesinambungan yang dilakukan oleh bidan untuk membantu ibu
melahirkan bayinya dengan selamat dan sehat. Asuhan persalinan
meliputi :
a. Pemeriksaan fisik dan laboratorium
b. Pemantauan kemajuan persalinan

4
c. Pemberian asuhan nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
persalinan
d. Penolong persalinan
e. Penanganan komplikasi persalinan
3. Asuhan nifas (PNC)
Asuhan nifas adalah upaya sistematis dan berkesinambungan
yang dilakukan oleh bidan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya
selama masa nifas. Asuhan nifas meliputi :
a. Pemeriksaan fisik dan laboratorium
b. Pemantauan kesehatan ibu dan bayi
c. Pemberian asuhan nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
nifas
d. Pemberian imunisasi
e. Penyuluhan dan konseling
4. Asuhan bayi baru lahir
Asuhan bayi baru lahir adalah upaya sistematis dan
berkesinambungan yang dilakukan oleh bidan untuk menjaga
kesehatan bayi baru lahir. Asuhan bayi baru lahir meliputi :
a. Pemeriksaan fisik dan laboratorium
b. Pemantauan kesehatan bayi
c. Pemberian imunisasi
d. Penyuluhan dan konseling
5. Asuhan keluarga berencana (KB)
Asuhan keluarga berencana (KB) adalah upaya sistematis dan
berkesinambungan yang dilakukan oleh bidan untuk membantu
pasangan suami istri merencanakan kehamilan dan menjarangkan
kehamilan. Asuhan KB meliputi :
a. Pemberian informasi dan konseling KB
b. Pemberian alat kontrasepsi
c. Pemantauan efek samping alat kontrasepsi

5
6. Asuhan kesehatan reproduksi
Asuhan kesehatan reproduksi adalah upaya sistematis dan
berkesinambungan yang dilakukan oleh bidan untuk menjaga
kesehatan reproduksi ibu, laki - laki, dan remaja. Asuhan kesehatan
reproduksi meliputi :
a. Pemeriksaan fisik dan laboratorium
b. Pemantauan kesehatan reproduksi
c. Pemberian konseling
d. Penanganan gangguan kesehatan reproduksi
7. Asuhan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi
Asuhan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi adalah
upaya sistematis dan berkesinambungan yang dilakukan oleh bidan
untuk membantu wanita dengan gangguan sistem reproduksi. Asuhan
pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi meliputi :
a. Pemeriksaan fisik dan laboratorium
b. Pemantauan kondisi pasien
c. Pemberian pengobatan
d. Pemantauan efek samping pengobatan

Berdasarkan Permenkes No 21 Tahun 2021 menyatakan bahwa


pelayanan kebidanan dilakukan mulai kesehatan masa sebelum hamil, masa
hamil, persalinan dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanan
kontrasepsi serta pelayanan kesehatan seksual. Adapun pelayanan tersebut
yaitu :
1. Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil adalah setiap kegiatan
atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada perempuan sejak
saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka menyiapkan
perempuan menjadi hamil sehat.
2. Pelayanan kesehatan masa hamil adalah setiap kegiatan atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak terjadinya masa
konsepsi hingga melahirkan

6
3. Pelayanan kesehatan persalinan adalah setiap kegiatan atau
serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu sejak dimulainya
persalinan hingga 6 (enam) jam setelah melahirkan.
4. Pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan adalah setiap
kegiatan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada selama
masa nifas dan pelayanan yang mendukung bayi yang
dilahirkannya sampai berusia 2 tahun.
5. Pelayanan kontrasepsi adalah serangkaian kegiatan terkait dengan
pemberian obat, pemasangan atau pencabutan alat kontrasepsi dan
tindakan - tindakan lain dalam upaya mencegah kehamilan.
6. Pelayanan kesehatan seksual adalah setiap kegiatan atau
serangkaian yang ditujukan pada kesehatan seksualitas.
Pengaturan penyelenggaraan pelayanan tersebut bertujuan untuk
mengurangi angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi
baru lahir (Kemenkes RI, 2021).

2.2 Berbagai Metode Penelitian Dalam Pelayanan Kebidanan

A. Pengertian Metode Penelitian

“Metodologi penelitian” berasal dari kata “metode” yang artinya


cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan “logos” yang artinya
ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi artinya cara membuktikan
sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai
suatu tujuan. Penelitian diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu
pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta - fakta dan
prinsip - prinsip dengan sabar, hati - hati dan sistematis untuk
mewujudkan kebenaran. (Mardalis, 2003 : 24).
Menurut Nyoman Kutha Ratna (2010 : 41) Metode memiliki dua
pengertian, yaitu : a) ilmu mengenai metode, dan b) proses yang
dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian. Pengertian pertama
berkaitan dengan etimologi, asal-usul kata, sedangkan pengertian

7
kedua dikaitkan dengan keseluruhan ‘cara’, seperti teori, metode, dan
teknik, termasuk cara - cara penyajianya, bahkan juga penggunaan
bahasanya. Sedangkan menurut Senn (1971 : 4 - 6) dalam bukunya
Nyoman Kutha Ratna metode merupakan cara - cara untuk
mengetahui sesuatu, sedangkan metodologi adalah analisis untuk
memahami berbagai aturan, prosedur dalam metode tersebut.
Penelitian berasal dari kata ‘teliti’ didefinisikan sebagai kegiatan
pengumpulan dan pengolahan data, disajikan secara sistematis dan
objektif (Ratna, 2010 : 18). Penelitian adalah suatu kegiatan untuk
mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun
laporan. (Narbuko dan Achmadi, 2009 : 1). Sementara menurut
Setyosar (2015 : 34) Penelitian atau riset (research) adalah suatu
upaya secara sistematis untuk memberikan jawaban terhadap
permasalahan atau fenomena yang kita hadapi.
Metode penelitian adalah prosedur atau langkah - langkah dalam
mendapatkan pengetahuan atau ilmu. Jadi metode penelitian adalah
cara sistematis untuk menyusun karya ilmiah atau suatu penelitian.
Suryana (2010 : 20). Sedangkan Widyastono, (2007 : 773) Metodologi
Penelitian merupakan langkah persiapan sebelum terjun ke lapangan
(yang dalam penulisan laporan penelitian biasa dimasukkan dalam bab
III Metodologi penelitian) perlu dinyatakan : (1) tempat dan waktu
penelitian (2) metode penelitian, (3) teknik pengambilan sampel, (4)
instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, (6) kriteria dan
teknik pemeriksaan keabsahan data, dan (7) teknik analisis data.
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dapat dideskripsikan,
dibuktikan, dikembangkan dan ditemukan pengetahuan, teori, untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam
kehidupan manusia.

8
B. Jenis - Jenis Metode Penelitian

Jenis - jenis penelitian berdasarkan pendekatan, secara garis


besar dibedakan 3 macam metode penelitian, yaitu metode penelitian
kuantitatif, metode peneltian kualitatif, dan metode penelitian
campuran / kombinasi. Metode penelitian kuantitatif dan metode
kualitatif memiliki asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian yang
berbeda.
1. Metode penelitian kuantitatif.
Tujuan metode penelitian kuantitatif mencari hubungan
dan menjelaskan sebab - sebab perubahan dalam fakta - fakta
sosial yang terukur. Metode penelitian kuantitatif didasarkan
atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realita
bersifat tunggal, fixed, stabil, lepas dari kepercayaan dan
perasaan - perasaan individual. Metode penelitian kuantitatif
memiliki serangkaian langkah - langkah atau prosedur baku
yang menjadi pegangan peneliti. Metode penelitian kuantitatif
digunakan untuk menguji hipotesis dan mengukur hubungan
antara variabel. Metode ini sangat cocok digunakan untuk
penelitian - penelitian yang bertujuan untuk menguji efektivitas
suatu intervensi atau program. Secara umum metode kuantitatif
terdiri atas metode survey dan metode eksperimen.
2. Metode penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami
fenomena - fenomena sosial dari prespektif partisipan. Metode
penelitian kualitatif didasari oleh konsep konstruktivisme, yang
memiliki pandangan bahwa realita bersifat jamak, menyeluruh
dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah - pisah.
(sukmadita, 2013 : 12). Metode penelitian kualitatif
menggunakan strategi dan prosedur penelitian yang fleksibel.
Metode penelitian kualitatif digunakan untuk memahami dan

9
menggambarkan suatu fenomena secara mendalam. Metode ini
sangat cocok digunakan untuk penelitian - penelitian yang
bertujuan untuk memahami pengalaman, persepsi, dan
pemahaman manusia.
3. Metode penelitian Campuran
Selain dua jenis utama tersebut, ada juga metode
penelitian campuran yang menggabungkan metode penelitian
kualitatif dan kuantitatif. Metode ini sangat cocok digunakan
untuk penelitian - penelitian yang bertujuan untuk memberikan
gambaran yang lebih komprehensif mengenai suatu fenomena.
Metode penelitian kombinasi merupakan metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat pragmatisme
(kombinasai positivisme dan postpositivisme). Digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah maupun buatan
(laboratorium), dimana peneliti bisa sebagai instrumen dan
menggunakan instrumen untuk pengukuran, teknik
pengumpulan data dapat menggunakan tes, kuisioner dan
gabungan (triangulasi), analisis data bersifat deduktif
(kuantitatif) dan induktif (kualitatif). Hasil penelitian kombinasi
dapat berguna untuk membuat generalisasi dan memahami
makna.
Metode kombinasi akan sangat berguna ketika metode
kuantitatif maupun metode kualitatif secara sendiri - sendiri
tidak cukup akurat digunakan untuk memahami permasalahan
penelitian. Penggunaan metode kombinasi dapat memperoleh
pemahaman lebih baik jika dibandingkan dengan hanya
menggunakan salah satu metode.

Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian


(research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur
atau Langkah - langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian,

10
sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan, dan dengan cara
bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah.
Menurut sifat masalah (Dirjen Dikti, 1981), macam – macam
penelitian sebagai berikut :
a. Penelitian historis.
Penelitian historis bertujuan untuk mendeskripsikan apa -
apa yang telah terjadi pada masa lampau atau membuat
rekontrukasi terhadap masa lampau secara sistematis dan
objektif. Proses - prosesnya terdiri dari penyelidikan,
pencatatan, analisis dan menginterprestasikan peristiwa -
peristiwa masa lalu guna menemukan generalisasi - generalisasi.
Generalisasi tersebut dapat berguna untuk memahami masa
lampau, juga keadaan masa kini bahkan secara terbatas bisa
digunakan untuk mengantisipasi hal - hal mendatang. (Mardalis,
2003 : 25).
b. Penelitian deskriptif.
Penelitian deskriftif (Descriptive Research) adalah metode
penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta - fakta dan sifat -
sifat atau daerah tertentu. Karena penelitian ini bermaksud
membuat deskripsi tentang situasi - situasi atau kejadian -
kejadian, maka akumulasi dalam penelitian deskriptif ini semata
- mata mencari atau menerangkan saling hubungan, mengetes
hipotesis ataupun mendapat makna dan implikasi.
(Burhanuddin, TR 2012 : 9). Penelitian deskriptif, bertujuan
untuk mendeskripsikan apa - apa yang saat ini berlaku.
(Mardalis, 2003 : 26). Di dalamnya terdapat upaya
mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan
kondisi - kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada.
Metode ini sering digunakan untuk penelitian kualitatif
dibandingkan penelitian kuantitatif. Kelemahannya adalah,

11
metode ini memakan lebih waktu lama. Mengingat penelitian
kualitatif fokus pada kebermaknaan atau menemukan sesuatu
yang unik dari yang ditemukan.
Berbeda dengan penelitian kuantitatif, yang diteliti jelas
terukur dan tujuannya pun jelas. Sehingga dari segi waktu lama
penelitian pun relatif lebih cepat karena sesuai rencana
pengambilan data.
c. Penelitian perkembangan.
Metode penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan
pola - pola perubahan di masa lalu agar dapat meramalkan pola -
pola kondisi pada waktu yang akan datang. (Burhanuddin, TR
2012 : 9).
Pengertian metode penelitian pengembangan (Litbang)
atau sering juga disebut dengan istilah Research & Development
(R&D), merupakan jenis penelitian yang umumnya banyak
digunakan dalam dunia pendidikan. Secara umum pengertian
penelitian pengembangan dapat diartikan sebagai cara ilmiah
untuk memperoleh data sehingga dapat dipergunakan untuk
menghasilkan, mengembangkan dan memvalidasi produk.
Pengertian penelitian pengembangan (Research &
Development) didefinisikan sebagai jenis penelitian yang
memfokuskan diri pada tujuan mengembangkan, memperluas,
dan menggali lebih jauh atas sebuah teori dalam disiplin ilmu
tertentu.
d. Penelitian lapangan atau kasus
Case studies, merupakan penelitian kualitatif dimana
peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap
program, kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih
orang. Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas dan peneliti
melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan

12
menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam
waktu yang berkesinambungan.
Pada prinsipnya penelitian lapangan bertujuan untuk
memecahkan masalah - masalah praktis dalam Masyarakat.
(Mardalis, 2003 : 28). Penelitian lapangan ini pada hakikatnya
merupakan metode untuk menemukan secara spesifik dan realis
tentang apa yang terjadi pada suatu saat ditengah - tengah
kehidupan masyarakat. Penelitian yang bertujuan untuk
mempelajari subjek secara intensif tentang latar belakang
keadaan sekarang dan interaksi lingkungan semua unit sosial
yang terdiri atas individu, kelompok, lembaga dan ataupun
komunitas masyarakat. (Burhanuddin, TR 2012 : 9)
e. Penelitian Eksperimen.
Penelitian yang bertujuan untuk mengkaji kemungkinan
saling berhubungan sebab akibat dengan cara mengenakan satu
atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok
eksperimen dengan membandingkan hasilnya dengan satu lebih
kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan
(Treatmen). (Burhanuddin, TR 2012 : 9).
Sesuai dengan istilahnya bahwa metodologi eksperimental
merupakan upaya untuk mengumpulkan data. Jadi tidak hanya
akan memaparkan tentang survei, cara dan hasil wawancara
saja. Tetapi juga mengumpulkan data observasi juga.
f. Metode Quasi Eksperimental Semu
Penelitian Quasi Eksperimental atau eksperimen semu
merupakan suatu rancangan penelitian yang mempunyai tujuan
untuk mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam
keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol atau kendali.
Tetapi bisa diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan
pengendalian.
g. Metode Kausal Komparatif

13
Kausal komparatif ialah metode yang bertujuan untuk
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat, tetapi tidak
dengan eksperimen melainkan dilakukan dengan pengamatan
pada data dari faktor yang diduga menjadi penyebab sebagai
pembanding.
h. Penelitian Korasional.
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
suatu variabel dengan variable - variabel lain. Hubungan antara
satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya
koefisien korelasi dan keberartian (signifikansi) secara statistik.
(Nana Syaodih Sukmadinata, 2012 : 56).
Penelitian Korasional adalah suatu rancangan penelitian
yang bertujuan untuk mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi
suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien
korelasi.
i. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
PTK merupakan studi sistematis yang dilakukan dalam
upaya memperbaiki praktik - praktik pendidikan dengan
melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan.
Kasbollah 1999 (dalam Burhanuddin : 2012 : 17).
Penelitian Tindakan bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan
langsung serta dikaji hasilnya.
j. Penelitian Longitudinal / Survei
Metode longitudinal adalah metode penelitian dengan cara
mengumpulkan data melalui survei. Sebenarnya tidak hanya
menggunakan survei saja, ada beberapa cara lain, namun paling
banyak menggunakan metode survei.
k. Fenomenologi
Phenomenological research, merupakan salah satu jenis
penelitian kualitatif, dimana peneliti melakukan pengumpulan

14
data dengan observasi partisipan untuk mengetahui fenomena
esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya.
Jenis metodologi penelitian yang mungkin asing peneliti
dengar adalah fenomenologi. Jadi penelitian fenomenologi
adalah penelitian yang melakukan penyelidikan terhadap
fenomena tertentu. Jadi subjek yang digunakan adalah subjek
yang memiliki kasus atau pengalaman berdasarkan hasil
penemuan atau dari hasil analisis subjek. Maka dari itu, cara
yang paling tepat bisa dilakukan adalah dengan cara wawancara.
l. Grounded
Grounded theory, adalah salah satu jenis penelitian
kualitatif, yang mana peneliti bisa menarik generalisasi apa yang
diamati / dianalisa secara induktif, teori abstrak tentang proses,
tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan partisipan yang
diteliti.
Metode penelitian ini juga dituntut untuk langsung terjun
di lapangan. Dimana sang peneliti dituntut untuk melepaskan
kepentingan perasaan subjektif, agar mendapatkan hasil yang
objektif..
m. Etnografi
Ethnography, merupakan jenis penelitian kualitatif dimana
peneliti melakukan studi terhadap budaya kelompok dalam
kondisi yang alamiah melalui observasi dan wawancara.
Jenis metodologi penelitian etnografi mungkin metode
yang asing peneliti dengar. Metode penelitian ini lebih sering
digunakan untuk penelitian yang fokus ingin mendalami pola
perilaku. Sebenarnya pun tidak hanya dari sisi perilaku, tetapi
dari segi tindakan sosial di dalam sebuah kelompok dan bisa
juga dilihat dari segi penggunaan bahasa. Metodologi penelitian
ini diambil senatural mungkin, tanpa ada settingan tertentu.

15
Dari tipe - tipe dan macam - macam metode penelitian yang
dikemukakan diatas, memberikan gambaran betapa kompleksnya
masalah penelitian. Dalam penulisan malakah ini mengkhususkan
sasaran peneliti untuk dapat memahami dan melakukan penelitian
sederhana.
Jenis - jenis penelitian berdasarkan kegunaannya adalah :
1. Penelitian Murni
Penelitian murni disebut juga dengan penelitian dasar.
Penelitian murni ini bertujuan untuk mengembangkan teori dan
tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis.
Menurut Jujun S. Suriasumantri (1985), menyatakan
bahwa penelitian murni atau penelitian dasar merupakan
penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru
yang sebelumnya belum pernah diketahui. Jenis penelitian ini
berbeda dengan penelitian terapan.
2. Penelitian Terapan
Menurut Jujun S. Suriasumantri (1985), bahwa penelitian
terapan ialah penelitian yang bertujuan untuk memecahkan
masalah - masalah kehidupan praktis.
Penelitian terapan ini lebih bersifat praktis dan aplikatif
oleh karena penelitian seperti ini bermula dari sebuah
permasalahan yang riil dan bukan permasalahan yang bersifat
teoritis.
3. Penelitian Aksi
Penelitian aksi yang juga sering disebut dengan
istilah action research, bertujuan untuk menyelesaikan masalah
dengan cara melakukan serangkaian tindakan yang khusus.
Yaitu yang telah melalui telaah teoritis sebelumnya secara
nyata supaya segera mendapatkan solusi yang terbaik untuk
masalah dalam penelitian tersebut.
4. Penelitian Kebijakan

16
Metode Penelitian kebijakan ialah penelitian yang
bertujuan untuk menentukan suatu kebijakan berdasarkan data
dan fakta yang ada di lapangan. Hasil dari penelitian ini berupa
peraturan, undang - undang, surat keputusan, dan segala hal
yang berhubungan atau memiliki kekuatan hukum.
5. Penelitian Evaluasi
Jenis penelitian berdasarkan kegunaannya yang terakhir
adalah Penelitian evaluasi. Penelitian seperti ini bertujuan untuk
memberikan penilaian pada program tertentu, kegiatan serta
kebijakan yang ditujukan untuk mengintervensi masyarakat.

C. Syarat – Syarat Peneliti

Syarat - syarat yang diperlukan sebagai peneliti sebagai berikut :


(Komara, 2006 : 21).
1. Kompeten, secara teknis menguasai dan mampu
menyelenggarakan riset ilmiah.
2. Objektif, tidak mencampur adukan pendapat sendiri dengan
kenyataan.
3. Jujur, tidak memasukan keinginan sendiri ke dalam fakta.
4. Faktual, hanya bekerja jika ada fakta.
5. Terbuka, bersedia memberikan bukti atau kesempatan kepada
orang lain untuk menguji kebenaran proses atau hasil
penyeledikannya.

Seorang peneliti harus memiliki syarat - syarat emprisme,


rasionalisme, kritisme, dan juga memiliki sikap ilmiah sebagai berikut
: (Suryana, 2010: 11)
1. Sikap ingin tahu, yaitu memiliki sikap bertanya atau selalu
penasaran terhadap sesuatu yang gelap, yang tidak wajar, dan
kesenjangan.

17
2. Skeptik, yaitu bersikap ragu terhadap pernyataan - pernyataan
yang belum kuat dasar pembuktiannya.
3. Kritis, yaitu cakap dalam menunjukkan batas - batas soal,
mampu menunjukkan perbedaan - perbedaan (divergensi) dan
persamaan - persamaan (konvergensi), serta cakap
menempatkan pengertian - pengertian yang tepat.
4. Objektif, yaitu mementingkan objektivitas (tidak memihak).
5. Fre from etique, bahwa ilmu itu monologis, yaitu menilai apa
yang benar dan apa yang salah, tetapi harus memperhatikan apa
yang baik dan apa yang buruk bagi kemanusiaan.

D. Langkah – Langkah Penelitian

Langkah - langkah penelitian adalah serangkaian proses


penelitian di mana peneliti dari awal yaitu merasa menghadapi
masalah, berupaya untuk memecahkan masalah, memecahkan masalah
sampai akhirnya mengambil keputusan yang berupa kesimpulan
bagaimana hasil penelitiannya, dapat memecahkan masalah atau tidak.
(Narbuko dan Achmadi, 2009 : 57).
Langkah - langkah bisa diartikan cara atau prosedur yang harus
dilalui untuk mengetahui hasil. Langkah ini bukan sesuatu yang
sekuesial atau Langkah - langkah yang harus diikuti secara kaku.
Proses penelitian adalah suatu kegiatan interaktif antara peneliti
dengan logika, masalah, desain dan interprestasi. Penelitian (proses
kegiatan ilmiah) menurut (Suryana, 2010) adalah :
1. Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan masalah
2. Menyusun kerangka pikiran
3. Merumuskan hipotesis
4. Menguji hipotesis secara empiric
5. Melakukan pembahasan
6. Menarik kesimpulan

18
Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hubungan
langkah - langkah yang harus kait – mengkait di bawah ini akan
dijelaskan. Yaitu :
a. Menemukan, memilih merumuskan masalah
Setiap penelitian masalah harus dimulai dengan adanya
masalah, karena banyaknya masalah yang dihadapi oleh
seseorang yang tentunya semua ingin memperoleh pemecahan.
Untuk menemukan dan memilih masalah dapat berasal dari
berbagai sumber yaitu :
1) Bacaan, terutama bacaan yang berisi hasil penelitian.
2) Seminar, diskusi dan penemuan ilmiah.
3) Pernyataan pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintah
maupun pemimpin bidang ilmu.
4) Pengamatan sepintas, dalam suatu perjalanan tertentu
orang dapat menemukan masalah yang patut diteliti.
5) Pengamalan pribadi, dalam bidang ilmu sosial pengalaman
pribadi sering digunakan untuk penelitian.
6) Perasaan intuitif, di saat - saat tertentu orang menemukan
masalah - masalah baru tidak pernah terpikirkan
sebelumnya, misalnya di waktu sepertiga malam kita
shalat, waktu melihat kesuraman kehidupan atau setelah
melihat keindahan alam yang mengagumkan.
b. Menyusun kerangka teori
Langkah ini sering diberi istilah telaah teori atau kajian
teoritik. Hal ini merupakan langkah penting dalam penelitian.
Seorang peneliti harus mengusai teori - teori sebagai dasar
penelitian. Peneliti mengusai teori sebagai dasar argumentasinya
dalam menyusun kerangka pikiran dan hipotesis. Kriteria agar
suatu kerangka teori dapat menyakinkan sesama peneliti adalah
pola pikiran logis.

19
c. Perumusan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah
penelitian. (Narbuko dan Achmadi, 2009 : 61). Rumusan
hipotesis dibuat apabila penelitiannya menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan pengolahan data statistik inferensial. Untuk
penelitian kuantitatif yang menggunakan pengolahan data
statistik deskriptif tidak diperlukan rumusan hipotesis, cukup
dengan pertanyaan - pertanyaan pokok.
d. Menentukan desain dan metode penelitian
Desain penelitian berisi rumusan tentang Langkah -
langkah penelitian, dengan menggunakan pendekatan, metode
penelitian, teknik pengumpulan data, dan sumber data tertentu
serta alasan - alasan menggunakan metode tersebut.
e. Menyusun instrumen dan mengumpulkan data
Kegiatan pengumpulan data didahului oleh penentuan
teknik, penyusunan dan pengujian instrumen pengumpulan data
yang akan digunakan. Dalam pelaksanaan pengumpulan data,
selain objektivitas dan keakuratan data yang akan diperoleh, segi
- segi legal dan etis dalam proses pelaksanaannya perlu
mendapat perhatian.
f. Menganalisis data dan menyajikan data
Hasil analisis data menjelaskan teknik dan Langkah -
langkah yang ditempuh dalam mengolah atau menganalisis
data. Setelah data terkumpul, kemudian diolah dan dianalisis.
Dalam pengolahan data yang pertama dilakukan adalah menguji
validitas dan reabilitasnya. Untuk data kuantitatif sebaiknya
disajikan dalam bentuk tabel, grafik atau gambar tujuanya untuk
mempermudah pengolahannya. Penyajian data dalam bentuk
tabel atau grafik akan menuntun memudahkan kerja pada
Langkah - langkah selanjutnya.

20
g. Membuat kesimpulan
Kesimpulan merupakan penarikan generalisasi dari hasil
interprestasi temuan penelitian. Interprestasi memiliki arti
mempunyai hubungan antara temuan yang satu dengan lainnya.
Meskipun penelitian kuantitatif tidak bersifat generalisasi, tetapi
unsur generalisasi tetap ada, yaitu menemukan hal - hal yang
esensial atau prinsipil dari suatu deskripsi.

E. Manfaat Metodologi Penelitian

Manfaat mempelajari metodologi penelitian (Endang Komara,


2006 : 21) yaitu :
1) Mengetahui arti penting riset, sehingga keputusan yang dibuat
dalam hidup sehari - hari didasarkan atas riset, baik didalam
memecahkan persoalan maupun hal - hal baru.
2) Menilai hasil riset, apakah suatu riset dapat
dipertanggungjawabkan dan sampai seberapa jauh
kebenarannya.
3) Dapat menyusun thesis dengan baik karena penyusunan
memerlukan cara - cara tertentu yang ilmiah.

Dengan mempelajari dan memahami metodologi penelitian


maka dapat diperoleh manfaat, yaitu :
1) Dapat menyusun laporan / tulisan / karya ilmiah baik dalam
bentuk paper, skripsi / tesis maupun disertasi.
2) Mengetahui arti pentingnya riset, sehingga keputusan -
keputusan yang dibuat dapat dipikirkan dan diatur dengan
sabaik - baiknya.
3) Dapat menilai hasil-hasil penelitian yang sudah ada, yaitu untuk
mengukur sampai seberapa jauh suatu hasil penelitian dapat

21
dipertanggungjawabkan kebenarannya (Narbuko dan Ahmadi,
2009 : 12).

F. Tujuan Penelitian Secara Praktis

Secara praktis, tujuan penelitian ini ialah mencari serta


menemukan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan langsung di dalam
kehidupan. Penelitian jenis ini disebut juga dengan applied research.
Menurut para ahli, selain tujuan praktis diatas, masih ada
beberapa tujuan penelitian praktis lainnya yaitu antara lain di bawah
ini :
1. Tujuan Eksploratif
Tujuan eksploratif artinya ialah kegiatan penelitian yang
dilakukan dengan tujuan untuk menemukan pengetahuan baru
yang belum ada sebelumnya.
2. Tujuan Verifikatif
Tujuan verifikatif merupakan kegiatan penelitian yang
dilakukan dengan tujuan untuk menguji atau membuktikan
kebenaran dari pengetahuan yang telah ada sebelumnya.
3. Tujuan Pengembangan
Yang terakhir adalah tujuan pengembangan, yang artinya
adalah kegiatan penelitian yang dilakukan dengan tujuan
mengembangkan atau menggali lebih dalam lagi dari
pengetahuan atau penelitian yang sudah ada sebelumnya.

G. Metode Penelitian Dalam Pelayanan Kebidanan

Metode penelitian digunakan untuk mengumpulkan data,


menganalisis informasi, dan mendapatkan pemahaman lebih dalam
tentang berbagai aspek yang terkait dengan bidang kebidanan. Metode
penelitian membantu menghasilkan bukti ilmiah yang dapat
digunakan untuk memperbaiki praktik - praktik pelayanan kebidanan,

22
meningkatkan kualitas perawatan, dan memberikan sumbangan
terhadap pengembangan ilmu kebidanan secara umum.
Berikut adalah beberapa metode penelitian yang umumnya
digunakan dalam pelayanan kebidanan:
1. Penelitian Kualitatif
Metode ini berfokus pada pemahaman mendalam tentang
pengalaman, persepsi, dan sikap individu terkait dengan pelayanan
kebidanan. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan
analisis dokumen. Penelitian kualitatif membantu mengungkapkan
aspek-aspek yang mungkin sulit diukur secara kuantitatif, seperti
preferensi pasien, persepsi terhadap risiko, dan tantangan psikososial
dalam proses kehamilan dan persalinan.
2. Penelitian Kuantitatif
Metode ini berfokus pada pengumpulan dan analisis data
numerik untuk mendapatkan pemahaman tentang frekuensi,
hubungan, dan pola dalam pelayanan kebidanan. Contoh penelitian
kuantitatif meliputi studi observasional, eksperimen klinis, dan survei.
Data dapat berupa angka seperti angka kejadian komplikasi
kehamilan, angka persalinan prematur, atau efektivitas intervensi
medis tertentu.
3. Penelitian Eksperimental
Metode ini melibatkan pengaturan eksperimen untuk menguji
hipotesis tertentu dan mengukur dampak dari intervensi atau
perlakuan terhadap kelompok pasien. Dalam konteks pelayanan
kebidanan, ini mungkin melibatkan uji coba intervensi seperti
penggunaan teknik persalinan tertentu atau pendekatan manajemen
nyeri selama persalinan.
4. Penelitian Observasional
Metode ini melibatkan pengamatan terhadap kelompok pasien
atau populasi tanpa melakukan intervensi. Data diamati dan dicatat

23
untuk memahami pola alami, faktor risiko, atau karakteristik populasi
terkait dengan pelayanan kebidanan.
5. Penelitian Longitudinal
Metode ini melibatkan pengumpulan data dari kelompok pasien
atau populasi selama periode waktu yang lebih lama untuk melacak
perubahan, perkembangan, dan dampak dari factor - faktor tertentu
dalam pelayanan kebidanan. Contohnya adalah penelitian yang
melacak perkembangan anak dari kehamilan hingga beberapa tahun
setelah kelahiran.
6. Studi Kasus
Metode ini melibatkan analisis mendalam terhadap satu atau
beberapa kasus tertentu dalam pelayanan kebidanan. Studi kasus
memberikan wawasan mendalam tentang situasi yang kompleks dan
membantu dalam pemahaman konteks khusus.
7. Analisis Literatur
Metode ini melibatkan sintesis dan analisis terhadap penelitian -
penelitian yang sudah ada dalam literatur ilmiah. Ini membantu dalam
memahami tren, kesimpulan umum, dan kekurangan penelitian
sebelumnya dalam pelayanan kebidanan.
Dalam memilih metode penelitian yang sesuai, penting untuk
mempertimbangkan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, sumber
daya yang tersedia, dan etika dalam melibatkan partisipan manusia
dalam penelitian.

2.3. Aplikasi Metode Penelitian Dalam Setting Praktik Pelayanan


Kebidanan

Penelitian kebidanan merupakan suatu kegiatan penelitian yang


membahas masalah yang berkaitan dengan kesehatan ibu, bayi, dan
keluarga. Penelitian kebidanan bertujuan untuk menghasilkan pengetahuan
baru yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan.

24
Aplikasi penelitian metode penelitian dalam pelayanan kebidanan
dapat dilakukan pada berbagai aspek, antara lain :
1. Pengembangan pengetahuan dan keterampilan bidan
Penelitian kebidanan dapat digunakan untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan bidan. Misalnya, penelitian tentang
manajemen nyeri persalinan dapat membantu bidan untuk
memberikan asuhan persalinan yang lebih efektif dan nyaman bagi
ibu.
2. Peningkatan kualitas pelayanan kebidanan
Penelitian kebidanan dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kebidanan. Misalnya, penelitian tentang efektivitas
penggunaan alat kontrasepsi dapat membantu bidan untuk
memberikan konseling kontrasepsi yang lebih tepat bagi klien.
3. Peningkatan keselamatan ibu dan bayi
Penelitian kebidanan dapat digunakan untuk meningkatkan
keselamatan ibu dan bayi. Misalnya, penelitian tentang risiko
komplikasi kehamilan dapat membantu bidan untuk melakukan
deteksi dini dan penanganan komplikasi kehamilan yang lebih tepat.

Pelayanan kebidanan adalah bidang yang sangat penting dalam dunia


kesehatan, karena melibatkan perawatan dan pengelolaan ibu hamil,
persalinan, dan pasca persalinan, serta perawatan bayi yang baru lahir.
Metode penelitian digunakan dalam pelayanan kebidanan untuk
mengidentifikasi masalah, memahami factor - faktor yang memengaruhi
kesehatan ibu dan bayi, mengembangkan strategi intervensi yang efektif,
serta memastikan peningkatan kualitas layanan.
Berikut adalah beberapa contoh aplikasi penelitian metode penelitian
dalam pelayanan kebidanan :
1. Penelitian Kepatuhan Pemeriksaan Kehamilan
Metode penelitian kuantitatif dapat digunakan untuk
mengidentifikasi factor - faktor yang memengaruhi tingkat kepatuhan

25
ibu hamil dalam menjalani pemeriksaan kehamilan. Survei dapat
dilakukan untuk mengumpulkan data dari sejumlah ibu hamil, dan
analisis statistik dapat membantu mengidentifikasi pola - pola perilaku
yang berkaitan dengan kepatuhan.
2. Studi Kasus Kematian Maternal
Penelitian kualitatif, seperti studi kasus, dapat digunakan untuk
menganalisis kasus kematian maternal dan mengidentifikasi factor -
faktor yang berkontribusi terhadap kejadian tersebut. Wawancara
dengan petugas medis, keluarga pasien, dan pasien yang masih hidup
dapat memberikan wawasan dalam hal ini.
3. Penelitian Efektivitas Intervensi Kesehatan
Metode eksperimental dapat digunakan untuk mengukur
efektivitas intervensi kesehatan tertentu, seperti pendidikan
kehamilan, pelatihan ibu baru, atau program pencegahan malnutrisi
pada bayi. Kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dapat
dibandingkan untuk melihat dampak dari intervensi tersebut.
4. Penelitian Kualitas Pelayanan Kebidanan
Metode penelitian kualitatif dapat digunakan untuk
mengevaluasi kualitas pelayanan kebidanan dari perspektif ibu hamil
atau pasien. Wawancara mendalam atau diskusi kelompok dapat
membantu memahami pengalaman pasien, persepsi mereka terhadap
kualitas layanan, serta area perbaikan yang mungkin diperlukan.
5. Studi Faktor Resiko Kelahiran Prematur
Penelitian observasional dapat dilakukan untuk mengidentifikasi
factor - faktor risiko yang berkaitan dengan kelahiran prematur. Data
medis dan riwayat kehamilan ibu dapat dianalisis untuk
mengidentifikasi pola dan asosiasi yang mungkin.
6. Evaluasi Program Pendidikan Seksualitas Remaja
Metode campuran (kuantitatif dan kualitatif) dapat digunakan
untuk mengevaluasi efektivitas program pendidikan seksualitas bagi
remaja. Survei dapat mengukur perubahan pengetahuan, sementara

26
wawancara atau jurnal refleksi dapat membantu memahami dampak
emosional dan perilaku.
Dalam semua contoh ini, metode penelitian memberikan kerangka
kerja yang sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan
menginterpretasi data yang relevan dengan pelayanan kebidanan. Dengan
demikian, hasil penelitian tersebut dapat memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang permasalahan kesehatan, membantu merumuskan
kebijakan, dan mengarahkan tindakan lebih lanjut untuk meningkatkan
pelayanan kebidanan.
Aplikasi penelitian metode penelitian dalam pelayanan kebidanan
merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Penelitian kebidanan dapat
membantu bidan untuk memberikan asuhan kebidanan yang lebih
berkualitas dan efektif.

27
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Praktik pelayanan kebidanan adalah kegiatan pemberian pelayanan


yang dilakukan oleh bidan dalam bentuk asuhan kebidanan. Asuhan
kebidanan adalah proses yang sistematis dan terencana yang melibatkan
pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tujuan
praktik pelayanan kebidanan adalah untuk meningkatkan kesehatan ibu,
bayi, dan keluarga.
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dapat dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan dan ditemukan
pengetahuan, teori, untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi
masalah dalam kehidupan manusia. Beberapa metode penelitian yang
umumnya digunakan dalam pelayanan kebidanan adalah Penelitian
Kualitatif, Penelitian Kuantitatif, Penelitian Eksperimental, Penelitian
Observasional, Penelitian Longitudinal, Studi Kasus, dan Analisis Literatur.
Aplikasi penelitian metode penelitian dalam pelayanan kebidanan
merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Metode penelitian
memberikan kerangka kerja yang sistematis untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan menginterpretasi data yang relevan dengan pelayanan
kebidanan. Dengan demikian, hasil penelitian tersebut dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam tentang permasalahan kesehatan,
membantu merumuskan kebijakan, dan mengarahkan tindakan lebih lanjut
untuk meningkatkan pelayanan kebidanan. Penelitian kebidanan dapat
membantu bidan untuk memberikan asuhan kebidanan yang lebih
berkualitas dan efektif.

28
3.2. Saran

Di Negara dengan angka kematian ibu dan perinatal tertinggi, seperti


Indonesia, sebaiknya tenaga kesehatan khususnya bidan harus terus
meningkatkan skill dan pengetahuan, juga harus terus meningkatkan
perannya sebagai peneliti, guna memberikan pelayanan terbaik kepada
pasien, dengan tujuan akhir dapat menurunkan angka kematian dan
kesakitan ibu dan bayi.

29
DAFTAR PUSTAKA

 Jayanti, Ira. Evidence Based dalam Praktik Kebidanan. Sleman: Deepublish, 2019.
 https://www.coursehero.com/file/63405754/BAB-I-EBPdocx/
 http://samplingkuliah.blogspot.com/2017/02/metodologi-penelitian.html
 https://deepublishstore.com/blog/jenis-metodologi-penelitian/
 https://www.statistikian.com/2017/02/metode-penelitian-metodologi-
penelitian.html

30

Anda mungkin juga menyukai