Oleh:
Kelompok 7
Kartini Ekowati
Noveni Rikawati
Ratnawati
Nani Kusumawati
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan serta jauh dari kesempurnaan
sebagaimana yang kita harapkan. Oleh karena itu, dengan senang hati kami
semua dan semoga jerih payah kita mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa,
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II TINJAUAN TEORI 4
BAB III PENUTUP 13
DAFTAR PUSTAKA
14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
persalinan, dan kala nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal.
kala nifas serta pemberian ASI dengan selamat dengan kerusakan akibat
1
2. Kematian bayi sebesar 56/10.000 menjadi sekitar 280.000 atau terjadi
dikemukakan bahwa:
1. Sebagian besar kematian ibu dan perinatal terjadi saat pertolongan pertama
sangat dibutuhkan.
Masih banyak dijumpai ibu dengan jarak hamil pendek, terlalu banyak
sumber daya manusia melalui norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera
(NKKBS).
kesehatan modern.
sebagian besar negara berkembang, maka WHO menetapkan salah satu usaha
2
evidence based. Dimana bukti secara ilmiah telah dibuktikan dan dapat
digunakan sebagai dasar praktek terbaru yang lebih aman dan diharapkan
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
membantu tenaga kesehatan agar mampu uptodate atau cara agar mampu
obat baru yang dapat saja segera ditarik dan peredaran hanya dalam waktu
4
diterapkan pada semua tahapan penatalaksanaan pasien.
sebuah hasil pemikiran yang telah ditelaaah dan disetujui dengan beberapa
aspek ilmiah yang berupa jurnal, artikel, e-book atau buku yang diakui.
data yang diperlukan dan pada akhirnya dapat menilai pasien secara
penelitian dan pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari seluruh
penjuru dunia. Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan
lagi.
2. Temuan-temuan fisik (TB, BB, ukuran pelvik, edema kaki, posisi &
resiko/komplikas.
Pendekatan resiko mempunyai prediksi yang buruk karena kita tidak bisa
5
membedakan ibu yang akan mengalami komplikasi dan yang tidak. Banyak
ibu yang digolongkan dalam kelompok resiko tinggi tidak pernah mengalami
komplikasi, sementara mereka telah memakai sumber daya yang cukup mahal
pada ibu yang tergolong dalam kategori resiko tinggi terbukti tidak dapat
d. Pelajaran yang dapat diambil dari pendekatan resiko :adalah bahwa setiap
(refocused) agar asuhan kehamilan lebih efektif dan dapat dijangkau oleh
penelitian dan pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari seluruh
penjuru dunia. Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan
6
a) Kunjungan ANC dilakukan minimal 4x selama kehamilan:
1) Trimester I
membahayakan jiwa.
seks).
2) Trimester II
3) Trimester III
7
b) Imunisasi TT 0,5 cc
diataranya:
1. Seorang dukun yang ketika ada masyarakat hamil periksa dan ketika
besar terjadinya komplikasi yang tidak diinginkan, karena hal ini erat
kaitannya dengan letak plasenta yang tidak diketahui dukun tersebut. Jika
nanti proses pemutarannya salah atau tidak sesuai dengan keadaan di intra
8
2. Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab, jika itu
itu. Fakta, tentu saja tak demikian. Cacat janin disebabkan oleh
gerakan ekstrem yang dilakukan oleh ibu (misal benturan) dan karena
dibenarkan.
agar janin terhindar dari marabahaya. Fakta, hal ini justru lebih
4. Ibu hamil tidak boleh keluar malam, karena banyak roh jahat yang akan
dan mudah takut sehingga pada malam hari tidak dianjurkan bepergian.
lama, apalagi larut malam. Kondisi ibu dan janin bisa terancam karena
dioksida (CO2).
dikandungnya tak terlilit tali pusat. Fakta, ini pun jelas mengada-ada
karena tak ada kaitan antara handuk di leher dengan bayi yang berada di
9
rahim. Secara medis, hiperaktivitas gerakan bayi, diduga dapat
pada kejadian anemia ibu hamil (Studi kasus pada masyarakat pesisir Wilayah
Kerja Puskesmas Abeli di Kota Kendari) Tahun 2010. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa makanan yang dipantang oleh ibu hamil selama masa
kehamilan terdiri atas golongan hewani, golongan nabati dan gabungan dari
Makanan yang dipantang ibu hamil dari golongan hewani adalah cumi-
cumi, gurita, kepiting, daging, kepiting dan udang yang baru ganti kulit, ikan
pari, ikan yang tidak memiliki lidah, ikan yang memiliki banyak duri
atas hubungan asosiatif antara bahan makanan tersebut menurut bentuk atau
sifatnya dengan akibat buruk yang akan ditimbulkan bagi ibu dan bayi yang
pintu lahir, bayi akan menyulitkan persalinan dengan maju mundur pada saat
proses kelahiran.
dengan bayi yang juga akan lemah fisiknya seperti gurita. Kepiting dan udang
yang baru ganti kulit dilarang sebab bertekstur lembek tidak bertulang
10
diasosiasikan dengan anak yang juga akan lemah tak bertulang jika lahir,
begitu juga dengan ikan pari dipantang karena memiliki tulang lembut
karena dikhawatirkan ibu akan kesulitan melahirkan jika bayinya terlalu sehat,
menyebabkan perasaan ibu hamil tidak enak dan menimbulkan rasa panas
Makanan yang dipantang oleh ibu hamil dari golongan nabati adalah
mangga macan, durian, nenas, nangka, sayur rebung, pisang kembar, daun
kelor, nangka muda, kelapa muda, pepaya muda, terong dan tebu.
Ibu hamil berpantang makan mangga macan, durian, nenas, dan nangka karena
Ibu hamil dianggap dalam kondisi dingin sehingga tidak boleh makan
dipantang diasosiasikan anak juga akan kembar jika lahir, daun kelor dilarang
karena mengandung getah yang pedis yang akan menyebabkan rasa sakit
dalam proses kelahiran dikenal dengan sebutan “getah kelor”, juga karena
daun kelor yang berakar diasosiasikan dengan ari-ari bayi yang juga akan
berakar.
11
Ibu hamil berpantang mengkonsumsi nangka muda karena nangka
muda juga memiliki getah yang akan menyebabkan rasa sakit dalam proses
ibu hamil dan bayi yang ada didalam kandungan. Terong dilarang karena juga
dapat mengakibatkan gatal-gatal pada ibu dan bayinya. Tebu dilarang karena
akan menyebabkan rasa sakit karena ibu akan mengeluarkan banyak air
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah
280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Praktek kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil
penelitian dan pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari seluruh
penjuru dunia.
3.2 Saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini dapat dijadikan pedoman
13
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin AB, dkk. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
14