Anda di halaman 1dari 17

EVIDENCE BASED DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

“DATA COLLECTION AND ANALYSIS METHODS,


QUALITY APPRAISAL OF RESEARCH”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. ALTA MILLTRI
2. APRIL YANTI RIZKI HASANAH
3. NANDA IRMAYANA
4. TRI INTAN UTARI
5. ZULFITRIYAH

DOSEN PENGAJAR :
SUCI SOLIHAT, M.Keb

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN ALIH JENJANG
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
Evidence Based dalam Praktik Kebidanan yang berjudul “Data Collection and
Analysis Methods, Quality Appraisal of Research” dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pembelajaran
Evidence Based dalam Praktik Kebidanan. Harapan kami semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga
kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 24 Januari 2023


Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG...................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................. 2
C. TUJUAN........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Data Collection and Analysis Methods.............................................. 3
1. Metode Pengumpulan Data.......................................................... 3
2. Skala Pengukuran Data................................................................ 4
3. Analisis Data................................................................................ 7
B. Quality Appraisal of Research........................................................... 9

1. Definisi Quality Appraisal of Research....................................... 9


2. Kelebihan dan Kekurangan Critical Appraisal............................ 10

3. Langkah-langkah Critical Appraisal........................................... 10


BAB III PENUTUP...................................................................................... 13
A. KESIMPULAN................................................................................ 13
B. SARAN.............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian adalah proses ilmiah yang mencakup sikap formal karena
terikat dengan aturan, urutan, maupun cara penyajian agar memperoleh
hasil yang diakui, serta bermanfaat bagi kehidupan bagi manusia intensif
menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan proses penelitian
agar memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, memecahkan
problem melalui sebab akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang
sama (Winarni, 2018).
Penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah mengikuti langkah tertentu
dan proses yang panjang. Kegiatan penelitian dilakukan dengan sistematis,
hati-hati, dan logis merupakan suatu kegiatan yang berawal dari penelitian
seseorang atau penelitian sendiri untuk memecahkan fenomena atau
memverifikasi suatu teori maupun menguji kembali sehingga pada
akhirnya menemukan suatu gagasan, dalil, atau teori. Proses itu
merupakan serangkaian kegiatan yang ditempuh peneliti menurut prosedur
dan proses yang benar serta akurat, sehingga hasil yang didapat diyakini
benar, dapat dipercaya, dan berdaya guna, serta diakui oleh masyarakat
ilmiah (Prof. Dr. A. Muri Yusuf, 2017).
Salah satu hal yang terpenting dalam penelitian yaitu mengumpulkan
data, data merupakan suatu kumpulan yang terdiri dari fakta-fakta untuk
memberikan gambaran yang luas terkait dengan suatu keadaan. Seseorang
yang akan mengambil sebuah kebijakan atau keputusan umumnya akan
menggunakan data sebagai bahan pertimbangan. Melalui data seseorang
dapat menganalisis, menggambarkan, atau menjelaskan suatu keadaan.
(Makbul, 2021).
Menurut Sandu Siyoto &M. Ali Sodik, 2015 dalam (Thalha Alhamid
dan Budur Anufia, 2019) pengumpulan data dalam penelitian perlu
dipantau agar data yang diperoleh dapat terjaga tingkat validitas dan

1
2

reliabilitas. Walaupun telah menggunakan instrumen yang valid dan


reliabel tetapi jika dalam proses penelitian tidak diperhatikan bisa jadi data
yang terkumpul hanya onggokkan sampah. Peneliti yang memiliki
jawaban responden sesuai keinginannya akan semakin tidak reliabel.
Petugas pengumpulan data yng mudah dipengaruhi oleh keinginan
pribadinya, akan semakin condong (bias) data yang terkumpul.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan

pembahasan yang akan dipaparkan dalam makalah ini dengan :

1. Apa yang dimaksud dengan data collection?

2. Apa yang dimaksud dengan analysis methods?

3. Apa yang dimaksud dengan quality appraisal of research?

4. Apa saja kelebihan dan kekurangan quality appraisal of research atau

criticals appraisal?

C. Tujuan

Setiap sesuatu pasti mempunyai tujuan, begitu pula dengan makalah

ini, penulis menulisnya dengan tujuan :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan data collection.

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan analysis methods.

3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan quality appraisal of

research.

4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan quality appraisal of research

atau criticals appraisal.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Data Collection and Analysis Methods


1. Metode Pengumpulan Data
Data collection adalah mencari, mencatat, dan mengumpulkan
semua secara objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi
dan wawancara di lapangan yaitu pencatatan data dan berbagai bentuk
data yang ada di lapangan. Menurut Sugiyono (2010: 338). Dalam
suatu penelitian kadang-kadang tidak hanya menggunakan satu cara
pengumpulan data. Misalnya di samping metode wawancara
(interview), kadang-kadang perlu dilengkapi dengan observasi
(pengamatan) atau sebaliknya. Metode angket juga kadang-kadang
perlu dilengkapi dengan wawancara dan sebagainya (MEGA
SASTRAWATI, MITA MAHARANI, VIOLA MONICA BR
SEMBIRING, 2022)
Pengumpulan data kadang-kadang tidak dilakukan oleh peneliti
tetapi menggunakan orang lain yang disebut surveyor atau interviewer.
Untuk mencegah adanya data yang bias maka para petugas
pengumpulan data tersebut diberikan pelatihan terlebih dahulu oleh
peneliti sendiri (Makbul, 2021).
Selain diberikan teknik-teknik pengumpulan data (wawancara,
obserview dan sebagainya) juga diberikan penjelasan tentang cara-cara
pengisian instrumen (kuesioner), editing, coding dan sebagainya.
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data. Instrumen ini dapat berupa kuesioner (daftar
pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan
dengan pencatatan data dan sebagainya (Makbul, 2021).
Apabila data yang akan dikumpulkan adalah data yang
menyangkut pemeriksaan fisik maka instrumen penelitian ini dapat
berupa stetoskop, tensimeter, timbangan, meteran atau alat

3
4

antropometrik lainnya untuk mengukur status gizi dan sebagainya.


Agar instrumen penelitian valid dan reliable maka sebelum digunakan
perlu diuji coba (pre test) terlebih dahulu. Yang dimaksud valid adalah
instrumen sebagai alat ukur benarbenar mengukur apa yang diukur.
Sedangkan reliable artinya instrument sebagai alat ukur dapat
memperoleh hasil ukur yang ajeg (konsisten) atau tetap asas. Uji
instrumen ini dapat menggunakan rumus korelasi product moment.
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui :
a. Teknik Observasi : pencatatan secara sistematik terhadap gejala
yang nampak pada objek penelitian.
b. Teknik Komunikasi : pengumpulan data melalui kontak dan
hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data.
2. Skala Pengukuran Data
Ada empat tipe skala pengukuran dalam penelitian, yaitu nominal,
ordinal, interval dan ratio.
a. Nominal
Skala pengukuran nominal digunakan untuk
mengklasifikasikan obyek, individual atau kelompok; sebagai
contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area
geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan
angka-angka sebagai symbol. Apabila kita menggunakan skala
pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik digunakan
untuk menganalisa datanya. Hasil analisa dipresentasikan dalam
bentuk persentase.
Sebagai contoh kita mengklasifikasi variable jenis kelamin
menjadi sebagai berikut: laki-laki kita beri simbol angka 1 dan
wanita angka 2. Kita tidak dapat melakukan operasi arimatika
dengan angka-angka tersebut, karena angka-angka tersebut hanya
menunjukkan keberadaan atau ketidak adanya karaktersitik
tertentu.
Contoh:
5

Jawaban pertanyaan berupa dua pilihan “ya” dan “tidak” yang


bersifat kategorikal dapat diberi symbol angka-angka seperti :
jawaban “ya” diberi angka 1 dan tidak diberi angka 2.
b. Ordinal
Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang
jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau
individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi
skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu
yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki
karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak
kekurangan dan kelebihannya.
Contoh:
Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak
setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi
symbol angka 1, 2,3,4 dan 5. Angkaangka ini hanya merupakan
simbol peringkat, tidak mengekspresikan jumlah.
c. Interval
Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki
oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain,
yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti
dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik antara satu individu
atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benarbenar
merupakan angka. Angka - angka yang digunakan dapat
dipergunakan dapat dilakukan operasi aritmatika, misalnya
dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala
pengukuran ini menggunakan statistik parametric.
Contoh:
Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan,
misalnya: Berapa kali Anda melakukan kunjungan ke Jakarta
dalam satu bulan? Jawaban : 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Maka angka-
6

angka 1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan


menggunakan interval 2.
d. Ratio
Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang
dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan
skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai absoult nol
tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik
yang sedang diukur. Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk
perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan
lainnya.
Contoh :
Berat Sari 35 Kg sedang berat Maya 70 Kg. Maka berat Sari
dibanding dengan berat Maya sama dengan 1 dibanding 2.
Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Misalnya
skala nominal yang bersifat nonparametrik digunakan untuk mengukur
variabel nominal bukan untuk mengukur variabel interval yang bersifat
parametrik. Ada 3 (tiga) tipe validitas pengukuran yang harus
diketahui, yaitu:
1) Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi menyangkut tingkatan dimana item-item skala
yang mencerminkan domain konsep yang sedang diteliti. Suatu
domain konsep tertentu tidak dapat begitu saja dihitung semua
dimensinya karena domain tersebut kadang mempunyai atribut
yang banyak atau bersifat multidimensional.
2) Validitas Kosntruk (Construct Validity)
Validitas konstruk berkaitan dengan tingkatan dimana skala
mencerminkan dan berperan sebagai konsep yang sedang
diukur. Dua aspek pokok dalam validitas konstruk ialah secara
alamiah bersifat teoritis dan statistik.
7

3) Validitas Kriteria (Criterion Validity)


Validitas kriteria menyangkut masalah tingkatan dimana skala
yang sedang digunakan mampu memprediksi suatu variable
yang dirancang sebagai kriteria.
Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik, reabilitas menunjuk pada
adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran
tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi
pengukuran dan hasilnya.
3. Analisis Data
Setelah proses pengumpulan data selesai dilakukan, maka tahap
berikutnya yang harus dilakukan adalah tahap analisis. Tahap ini
merupakan tahap yang sangat penting dan menentukan. Pada tahap
inilah data dikerjakan dan dipergunakan sedemikian rupa sehingga
berhasil disimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk
menjawab persoalan persoalan yang diajukan dalam penelitian. Pada
tahap inilah imaginasi dan kreativitas si peneliti diuji.
Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan
diorganisasikan secara sistematis serta diolah secara logis menurut
rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Pengolahan data diarahkan
untuk memberi argumentasi atau penjelasan mengenai tesis yang
diajukan dalam penelitian, berdasarkan data atau fakta yang diperoleh.
Apabila ada hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk membenarkan
atau menolak hipotesis. Dari data yang sudah terolah kadangkala dapat
dibentuk hipotesis baru. Apabila ini terjadi maka siklus penelitian
dapat dimulai lagi untuk membuktikan hipotesis baru.
Pengolahan dan analisis data bertujuan untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan dari sekumpulan data. Data sendiri belum
bermakna apa-apa dalam suatu penelitian sebelum data itu diolah. Data
yang sama juga dapat memberikan informasi yang bermacam-macam,
8

tergantung pada tujuan penelitian. Data curah hujan akan memberi


informasi yang berbeda kepada petani, nelayan, dan pabrik es.
Bagi petani data curah hujan akan memberikan informasi penting
untuk menentukan jadwal tanam dan pemilihan jenis tanaman, bagi
pabrik es data curah hujan akan memberikan informasi bagi pemasaran
es dan seterusnya memberikan informasi bagi penjadwalan produksi
es. Ketika seorang peneliti merancang suatu penelitian , maka
seharusnya peneliti tersebut sudah mempunyai rencana tentang cara
pengolahan datanya. Apakah datanya akan diolah secara manual atau
akan diolah dengan bantuan komputer.
Selain itu sudah harus direncanakan pula tabel-tabel yang akan
dihasilkan sebagai keluaran pengolahan data. Kompilasi dan analisa
data bertujuan agar data yang sudah dikumpulkan diolah
diinterpretasikan atau diskusi untuk mendapatkan jawaban hipotesa,
sehingga dapat dibuat generalisasi yang dapat menjadi kesimpulan
penelitian. Faktor yang diperlukan pada interpretasi data :
a. Tingkat penguasaan peneliti terhadap masalah kajian (tujuan
penelitian, hipotesa, latar belakang dan hasil yang diharapkan)
b. Pengalaman; kemampuan yang dimiliki oleh peneliti untuk
mendiskusikan data, yang ditentukan oleh makin banyaknya
penelitian yang dilakukan oleh peneliti
c. Daya imajinasi; penafsiran peneliti, agar data yang sudah
dikumpulkan dapat berbicara, sehingga diketahui hubungan antar
variabel
d. Keberanian dan kepercayaan diri; sehingga peneliti memiliki
keberanian melakukan interpretasi terhadap data yang terkumpul
Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti semata-mata
didasarkan pada data yang dikumpulkan dan diolah.
Hasil penelitian tergantung pada kemampuan peneliti untuk
menfasirkan secara logis data yang telah disusun secara sistematis
menjadi ikatan pengertian sebab-akibat obyek penelitian. Setiap
9

kesimpulan dapat diuji kembali validitasnya dengan jalan meneliti


jenis dan sifat data dan model yang digunakan.
Kesimpulan diperoleh dari analisa data dan pembahasan, dan
tidak boleh diambil yang tidak ada kaitan dengannya dengan masalah
kajian, kesimpulan ditulis dalam bentuk butir-butir yang telah terarah
untuk menjawab hipotesa yang bukan pendapat pribadi, tetapi
merupakan rumusan hasil pembahasan dengan bantuan tinjauan
pustaka.
Kesimpulan dapat berisi alasan-alasan atau kajian sebab-sebab
terjadinya kesalahan dalam melakukan penelitian, dan uraian agar
kesalahan tersebut dapat diperbaiki dan tidak terulang lagi.
Diharuskan berisi saran, baik yang ada hubungan dengan penelitian,
maupun yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
B. Quality Appraisal of Research

1. Definisi Quality Appraisal of Research


Quality appraisal of research atau criticals appraisal adalah
proses sistematis untuk menguji validitas, hasil, dan relevansi dari
sebuah bukti ilmiah (hasil penelitian) sebelum digunakan untuk
mengambil keputusan. Telaah kritis merupakan bagian penting dari
evidence-based practice karena dapat menjembatani jurang antara
hasil riset dengan aplikasi praktis
Criticals appraisal menjadi suatu keharusan bagi seorang klinisi
(ex. Bidan) untuk menerapkan pengetahuan baru dalam praktek
sehari-hari. Criticals appraisal digunakan untuk menilai validitas
(kebenaran) dan kegunaan dari suatu artikel atau journal ilmiah.
Adapun evaluasi dari critical appraisal ini meliputi :
a. Relevansi
b. Peneliti : pakar, pemula, tempat
c. Sponsor : sumber dana
d. Rancangan penelitian : sesuai dengan tujuan penelitian
e. Perfomance penelitian : keandalan definisi operasional, alat
10

f. Prosedur menganalisa data


g. Pembahasan
h. Kesimpulan
Sedangkan critical appraisal memiliki fungsi sebagai :
a. Secara sistematik mengevaluasi literature ilmiah
b. Dapat memilih literature yang akan diambil
c. Memutuskan artikel manakah yang akan mempengaruhi
pekerjaan yang akan dilakukan
d. Memisahkan penghalang antara peneliti dengan hasil penelitian
e. Mendukung perkembangan dari Evidence Based Practice (EBP)
2. Kelebihan dan Kekurangan Critical Appraisal
Kelebihan Critical Appraisal :
a. Merupakan metode yang sistematis utk menilai hasil, validitas,
dan kegunaan dari publikasi artikel ilmiah.
b. Jalan untuk mengurangi jurang antara riset dengan praktis.
c. Mendorong penilaian objektif tentang kegunaan sebuah informasi
ilmiah.
d. Critical appraisal merupakan keterampilan yang tidak sulit
dikuasai dan dikembangkan.
Kekurangan Critical Appraisal :
a. Membutuhkan banyak waktu, terutama pada awal.
b. Tidak selalu memberikan jawaban yang mudah.
c. Mengurangi semangat, terutama bila akses terhadap hasil
penelitian yang baik pada bidang tertentu sangat terbatas.
3. Langkah-Langkah Critical Appraisal
Secara formal penilaian kritis (critical appraisal) perlu dilakukan
terhadap kualitas bukti¬-bukti yang dilaporkan oleh artikel riset pada
jurnal. Penilaian kritis kualitas bukti dari artikel riset meliputi
penilaian tentang validitas (validity), kepentingan (importance), dan
kemampuan penerapan (applicability) bukti-bukti klinis tentang
etiologi, diagnosis, terapi, prognosis, pencegahan, kerugian, yang
11

akan digunakan untuk pelayanan medis individu pasien, disingkat


“VIA”.
a. Validity
Setiap artikel laporan hasil riset perlu dinilai kritis tentang
apakah kesimpulan yang ditarik benar (valid), tidak mengandung
bias. Bias adalah kesalahan sistematis (systematic error) yang
menyebabkan kesimpulan hasil riset yang salah tentang akurasi
tes diagnosis, efektivitas intervensi, akurasi prognosis, maupun
kerugian/ etiologi penyakit.
Validitas (kebenaran) bukti yang diperoleh dari sebuah riset
tergantung dari cara peneliti memilih subjek/ sampel pasien
penelitian, cara mengukur variabel, dan mengendalikan pengaruh
faktor ketiga yang disebut faktor perancu (confounding factor).
Untuk memperoleh hasi riset yang benar (valid), maka sebuah
riset perlu menggunakan desain studi yang tepat.
b. Importance
Bukti yang disampaikan oleh suatu artikel tentang intervensi
medis perlu dinilai tidak hanya validitas (kebenaran)nya tetapi
juga apakah intervensi tersebut memberikan informasi
diagnostik ataupun terapetik yang substansial, yang cukup
penting (important), sehingga berguna untuk menegakkan
diagnosis ataupun memilih terapi yang efektif.
c. Appicabillity
Bukti yang valid dan penting dari sebuah riset hanya berguna
jika bisa diterapkan pada pasien di tempat praktik klinis. Untuk
memahami pernyataan itu perlu dipahami perbedaan antara
konsep efikasi (efficacy) dan efektivitas (effectiveness). Efikasi
(efficacy) adalah bukti tentang kemaknaan efek yang dihasilkan
oleh suatu intervensi, baik secara klinis maupun statistik, seperti
yang ditunjukkan pada situasi riset yang sangat terkontrol.
12

Situasi yang sangat terkontrol sering kali tidak sama dengan


situasi praktik klinis sehari-hari. Suatu intervensi menunjukkan
efikasi jika efek intervensi itu valid secara internal (internal
validity), dengan kata lain intervensi itu memberikan efektif
ketika diterapkan pada populasi sasaran (target population).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak hanya menggunakan
satu cara pengumpulan data. Misalnya di samping metode wawancara
(interview), kadang-kadang perlu dilengkapi dengan observasi
(pengamatan) atau sebaliknya. Metode angket juga kadang-kadang perlu
dilengkapi dengan wawancara dan sebagainya. Pengumpulan data
kadang-kadang tidak dilakukan oleh peneliti tetapi menggunakan orang
lain yang disebut surveyor atau interviewer. Untuk mencegah adanya
data yang bisa maka para petugas pengumpulan data tersebut diberikan
pelatihan terlebih dahulu oleh peneliti sendiri.
Quality appraisal of research atau Criticals appraisal adalah proses
sistematis untuk menguji validitas, hasil, dan relevansi dari sebuah bukti
ilmiah (hasil penelitian) sebelum digunakan untuk mengambil keputusan.
Telaah kritis merupakan bagian penting dari evidence based practice
karena dapat menjembatani jurang antara hasil riset dengan aplikasi
praktis
B. Saran
Dengan selesainya penulisan makalah ini, maka penulis mengharap
kepada pembaca sekiranya menemukan kesalahan pada makalah ini untuk
memperbaikinya. Sebab penulis bukanlah orang sempurna yang tidak
lepas dari sifat kekeliruan, sehingga penulis juga biasa melakukan
kesalahan. Dan jika ada sesuatu yang biasa di jadikan bahan kajian oleh
pembaca maka penulis akan merasa termutifasi. Saran dan kritik dari
pembaca yang sifatnya membangun semangat menulis penulis akan selalu
ditunggu oleh penulis.

13
DAFTAR PUSTAKA

(MEGA SASTRAWATI, MITA MAHARANI, VIOLA MONICA BR SEMBIRING, 2022)


(Makbul, 2021)
(Prof. Dr. A. Muri Yusuf, 2017)
(Thalha Alhamid dan Budur Anufia, 2019)
(Winarni, 2018)

14

Anda mungkin juga menyukai