Anda di halaman 1dari 19

EVIDENCE BASED MIDWIFERY

TECHNICAL NOTES

Dosen Pengampu : Rolita Efriyani,M.Keb

Disusun oleh :
TITANIA OKTA PUTRI
P01740322161

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


PROGRAM SARJANA TERAPAN KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
2023
TECHNICAL NOTES

KEHAMILAN

NO. PERTANYAAN JAWABAN


1. Apa Judul artikel The Effectivennes of Giving Ginger and Mint Leaves On
tersebut? Taste Nause Vomiting in First Trimester Pregnant Women at
PMB Bogor Regenc ear 2021.

(Efektifitas Pemberian Jahe dan Daun Mint Terhadap Mual


Muntah Ibu Hamil Trimester 1 di PMB Kabupaten Bogor
Tahun 2021)
2. Tujuan artikel apa Knowing the effectiveness of giving ginger and mint leaf
saja? infusion against nausea and vomiting in first trimester
pregnant women at Pmb Bogor Regency.

(Mengetahui efektivitas pemberian infusa jahe dan daun mint


terhadap mual muntah pada ibu hamil trimester satu di Pmb
Kabupaten Bogor)
3. Abstrak dalam artikel Kebijakan kesehatan mental adalah penryataan tertulis yang
seperti apa? secara intens dibuat oleh pemerintah dalam isu-isu kesehatan
mental dan pelayanan kesehatan mental. Dalam lingkup
nasional, kebijakan kesehatan mental mencakup isu-isu ruang
lingkup kesehatan, angka kesakitan, disabilitas, dan angka
kematian yang kemungkinan dapat ditangani. Kebijakan
dalam kesehatan mental membutuhkan kolaborasi antar
disiplin dan sektor dalam lingkup pengembangan manusia
(Jenkins, 2017).
4. Pendahuluan dalam  Definisi Mual Muntah
artikel membahas apa  Perubahan fisiologi ibu hamil
saja?  Penanganan mual muntah selama hamil
5. Metodelogi apa yang Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
digunakan dalam quasi experimental dengan pre and post test design without
artikel tersebut? control group. Sampel pada penelitian ini sebanyak 30 orang
ibu hamil trimester I dengan mual muntah. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive
sampling. Penelitian ini berlangsung pada tanggal 19-25 Juli
2021 di PMB Kabupaten Bogor. Dalam penelitian ini
kuesioner yang digunakan adalah Pregnancy Unique
Quantification of Emesis and Nausea (PUQE) scoring
system. Analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji
paired t test untuk mengetahui perbedaan skor dalam satu
kelompok dan uji independent t test untuk mengetahui
perbedaan skor antar kelompok. Penelitian ini sudah melalui uji
etik dan memiliki surat layak etik.
6. Hasil dan pembahasan Hasil penelitian menyatakan bahwa seduhan mint
seperti apa? berpengaruh dalam menurunkan intensitas mual muntah pada
ibu hamil trimester I. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh
Wulandari (2020) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh
pemberian air rebusan mint terhadap frekuensi mual muntah.
Lalu sejalan dengan penelitian oleh Parwitasari et al. (2014)
yang menunjukkan bahwa seduhan daun mint dapat
berpengaruh pada ibu hamil dengan mual muntah. Dan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah et
al. (2017) yang membuktikan bahwa seduhan daun
peppermint menurunkan frekuensi emesis gravidarum.
Analisis penulis didapatkan hasil bahwa seduhan jahe dapat
menurunkan intensitas mual muntah pada ibu hamil trimester
I hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa jahe
mengandung senyawa yang dapat memblok rasa mual dan
muntah yang sudah dibuktikan oleh penelitian Ningsih et al.
(2020), Yanuariningsih etl al. (2020) dan Sumarni et al.
(2019) bahwa jahe efektif dalam menurunkan rasa mual dan
muntah. Pada penelitian yang telah dilakukan sebagian besar
responden yang diberikan seduhan jahe belum mengetahui
bahwa jahe dapat digunakan sebagai alternatif untuk
mengatasi mual dan muntah terutama pada kehamilan.
Menurut responden penelitian seduhan jahe ini membantu
dalam mengatasi mual muntahnya
7. Kesimpulan dari Berdasarkan penelitian tentang pengaruh konsumsi seduhan
artikel apa saja? jahe dan daun mint untuk mual muntah pada ibu hamil
trimester I maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Distribusi
nilai rata-rata perubahan intensitas mual muntah sebelum dan
sesudah pada kelompok yang diberikan seduhan mint yaitu
sebelum dilakukan intervensi yaitu 9,60 dan setelah
dilakukan intervensi menjadi 6,73, Distribusi nilai rata-rata
perubahan intensitas mual sebelum dan sesudah pada
kelompok yang diberikan seduhan jahe yaitu sebelum
dilakukan intervensi yaitu 9,00 dan setelah dilakukan
intervensi menjadi 5,00. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan maka ada pengaruh konsumsi seduhan mint
maupun seduhan jahe terhadap penurunan mual muntah pada
ibu hamil trimester I di PMB Kabupaten Bogor lalu
perbandingan intensitas mual muntah setelah diberikan jahe
dan mint yaitu didapatkan p-value = 0,034 yang menyatakan
bahwa adanya perubahan intensitas mual dan muntah setelah
diberikan perlakuan.
8. Bagaimana hasil P (Populasi) : Desain penelitian yang digunakan dalam
analisis jurnal penelitian ini adalah quasi experimental dengan pre and post
berdasarkan PICOT? test design without control group. Sampel pada penelitian ini
sebanyak 30 orang ibu hamil trimester I dengan mual
muntah.
I (Intervensi) : Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui
bahwa usia sebagaian besar sampel yaitu berusia 20-35 tahun
80% pada kelompok yang diberikan seduhan jahe dan 86,6%
pada kelompok yang diberikan seduhan mint. Pada paritas,
primigravida sebanyak 66,7% pada yang diberikan seduhan
jahe dan 73,3% yang diberikan seduhan mint. Dan
pendidikan sebagaian besar sampel yaitu menengah sebanyak
80% yang diberikan seduhan jahe dan 86,7% yang diberikan
seduhan mint.
C (Comparison) / Pembanding : Perbedaan efektivitas antara
seduhan jahe dan seduhan daun mint
O (Outcome) / Luaran : Berdasarkan hasil tabel di atas, dari
hasil uji analisis yang menggunakan Paired T-Test
didapatkan hasil nilai p-value = 0,000 < 0,05 dengan selisih
nilai rata-rata 3,13 sedangkan pada jahe selisih nilai rata-rata
4,00. Maka dapat disimpulkan bahwa seduhan jahe dan daun
mint berpengaruh dalam menurunkan intensitas mual muntah
T (Time) : 19-25 Juli 2021

REFERENSI

THE EFFECTIVENNES OF GIVING GINGER AND MINT LEAVES ON TASTE


NAUSE VOMITING IN FIRST TRIMESTER PREGNANT WOMEN AT PMB
BOGOR REGENC EAR 2021

Oktaviani,Putri & Indrayani,Triana.(2022). The Effectivennes Of Giving Ginger And Mint


Leaves On Taste Nause Vomiting In First Trimester Pregnant Women At Pmb Bogor
Regenc Ear 2021. Vol. 11 No.2

TECHNICAL NOTES
PERSALINAN

NO. PERTANYAAN JAWABAN


1. Apa Judul artikel Effect of back massage on relieving pain during labour
tersebut?
Efek pijatan punggung untuk menghilangkan rasa sakit
selama persalinan
2. Tujuan artikel apa The aim of the present review is to examine the effect of
saja? back massage as a method to relieve labour pain and give
comfort to mother.

Untuk mengkaji pengaruh pijat punggung sebagai salah satu


cara untuk meredakan nyeri persalinan dan memberikan rasa
nyaman pada ibu.
3. Abstrak dalam artikel Mengelola nyeri persalinan merupakan masalah yang
seperti apa? menantang bagi perawat yang terlibat dalam perawatan ibu
selama persalinan dan kelahiran anak. Pijat adalah metode
primordial yang telah umum digunakan selama persalinan,
namun studi yang relatif sedikit telah diasumsikan meneliti
efek pijat pada wanita selama persalinan. Nyeri terus-
menerus dalam studi yang terkait dengan persalinan dapat
berdampak negatif pada transformasi ibu lebih lanjut menjadi
janin, sering kali memvariasikan proses persalinan. Teknik
humanisasi perawatan kesehatan menyebutkan bahwa wanita
dalam persalinan harus memiliki kesempatan untuk
menghilangkan rasa sakitnya dengan metode farmakologis
dan non-farmakologis. Tinjauan sistemik memeriksa literatur
tentang efektivitas pijat punggung untuk meredakan nyeri
persalinan dari 2013 hingga 2019.
4. Pendahuluan dalam Rasa sakit persalinan dianggap sebagai rasa sakit paling
artikel membahas apa parah yang selalu harus dihadapi seorang wanita. Nyeri
saja? persalinan bisa menjadi intens dengan rasa takut; ketegangan
tubuh dan kecemasan membuatnya lebih buruk. Banyak
teknik yang digunakan oleh wanita dalam persalinan seperti,
menerapkan kehangatan atau dingin, memijat, menyentuh,
mandi, perawatan, hipnosis, musik dan dukungan emosional
juga seperti jaminan terus menerus, dorongan, bimbingan
perlindungan, fasilitas informasi dan nasihat non-medis.1 A
studi menunjukkan bahwa langkah-langkah pendukung
persalinan seperti pijat punggung, latihan pernapasan dalam,
dan posisi efektif dalam mengurangi rasa sakit persalinan.
5. Metodelogi apa yang
digunakan dalam pijat punggung pada nyeri persalinan
artikel tersebut?
6. Hasil dan pembahasan Studi oleh (Sheoran, et al dan Devi et al menggunakan
seperti apa? ANOVA dan uji t. Satu studi oleh Choudhary et al
menggunakan ANOVA untuk analisis. Semua penelitian lain
seperti Kavitha et al, Khavandizadeh et al, Zaghloul et al,
Sheoran et al, Devi et al, Malliga et al, Chauhan et al,
Indumathi et al dan Saima et al menggunakan uji t.Semua
studi kecuali satu studi oleh Sheoran et al termasuk untuk
tinjauan literatur melaporkan perbedaan yang signifikan pada
tingkat p,(0,05) antara eksperimen dan kelompok kontrol
pada nyeri persalinan dan Ada hubungan yang signifikan
antara skor nyeri pada kelompok eksperimen.Hal ini
mengungkapkan efektivitas pijat dalam intensitas nyeri
persalinan pada wanita hamil.Karakteristik semua makalah
termasuk untuk penelitian ini disebutkan dalam (Tabel 1).
menunjukkan bahwa Wanita memiliki pengalaman campuran
dari metode pereda nyeri non-farmakologis dan farmakologis
yang berbeda. Dimana pandangan wanita berbeda-beda
pendapatnya namun bagaimanapun penelitian ini
menyimpulkan bahwa metode lebih efektif dalam
menghilangkan nyeri saat persalinan.
7. Kesimpulan dari Dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa penelitian yang
artikel apa saja? mengkaji dan memberikan pemahaman yang baik tentang
intervensi yang dapat membantu mengembangkan intervensi
yang lebih efektif untuk mengurangi nyeri persalinan. Semua
penelitian menyimpulkan efektivitas pijat punggung terhadap
pengurangan nyeri saat persalinan pada semua ibu seperti:
ibu primigravida dan nulipara, berdasarkan data kuantitatif di
berbagai negara. Tinjauan saat ini memberikan bukti yang
valid untuk efektivitas pijat punggung untuk meredakan nyeri
persalinan. Persetujuan etis: Tidak diperlukan Oleh karena itu
penggunaan terapi pijat dapat disarankan pada semua wanita
selama nyeri persalinan.
8. Bagaimana hasil P (Populasi) : Wanita Hamil selama Persalinan
analisis jurnal I (Intervensi) : Pijat punggung
berdasarkan PICOT? C (Comparison) / Pembanding :
O (Outcome) / Luaran : Metode intervensi nonfarmakologi
menjanjikan untuk menghilangkan nyeri selama persalinan
tanpa membahayakan atau efek minimal untuk janin serta ibu
juga dan kemajuan persalinan hemat biaya dan sederhana.
Semua penelitian menyimpulkan efektivitas pijat punggung
terhadap pengurangan nyeri saat persalinan pada semua ibu
seperti: ibu primigravida dan nulipara, berdasarkan data
kuantitatif di berbagai negara. Tinjauan saat ini memberikan
bukti yang valid untuk efektivitas pijat punggung untuk
meredakan nyeri persalinan. Persetujuan etis: Tidak
diperlukan Oleh karena itu penggunaan terapi pijat dapat
disarankan pada semua wanita selama nyeri persalinan.
T (Time) : 23 Maret 2021

REFERENSI

EFFECT OF BACK MASSAGE ON RELIEVING PAIN DURING LABOUR


Chodhary,Suman.Jely,Prasuna.Mahala,Prakash & Amaly.(2021). Effect Of Back Massage On
Relieving Pain During Labour. Volume 10 · Edisi 6 Halaman 2466

TECHNICAL NOTES

NIFAS
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa Judul artikel The Use of Oxtocin Electrostimulator Corsets as A
tersebut? Preventive measures of Postpartum Bleding Potential.

(Penggunaan Korset Elektrostimulator Oksitosin Sebagai


Tindakan Pencegahan Perdarahan Postpartum Potensi).
2. Tujuan artikel apa Untuk mengetahui pengaruh korset oksitosin
saja? electrostimulator terhadap volume darah 6 jam nifas, 12 jam
nifas, 18 jam nifas, 24 jam nifas dan volume darah total 24
jam nifas antara kelompok kontor dan intervensi (P,0,005).
3. Abstrak dalam artikel
Korset , Elektrostimulator, Oksitosin, Perdarahan Postpartum
seperti apa?
4. Pendahuluan dalam
 Definisi perdarahan post partum.
artikel membahas apa
 Kontraksi postpartum
saja?
5. Metodelogi apa yang
Penggunaan Korset Elektrostimulator Oksitosin Sebagai
digunakan dalam
Tindakan Pencegahan Perdarahan Postpartum Potensi.
artikel tersebut?
6. Hasil dan pembahasan Berdasarkan tabel 1 karakteristik responden yang
seperti apa? diinterpretasikan pada kelompok intervensi yaitu secara
statistik paling banyak berusia pada usia reproduksi ideal
yaitu 20-35 tahun sebanyak 16 orang (80%), sedangkan
kelompok kontrol lebih dari 20- 35 tahun sebanyak 17 orang
(85%). Pada karakteristik paritas, multiparitas cenderung
lebih tinggi dibandingkan primer terdapat 17 orang (85%)
pada kelompok intervensi sedangkan pada kelompok kontrol
12 orang (60%). Untuk karakteristik hemoglobin dominan,
responden memiliki HB 11-11,9% dengan jumlah seimbang
sebanyak 11 orang (55%) pada kelompok intervensi dan
kontrol.
Berdasarkan tabel 1 usia rata-rata adalah 30,1 tahun, paritas 2
sampai 3 dan kadar Hb 12,05 gr%. Distribusi frekuensi
karakteristik kelompok kontrol memiliki usia rata-rata 26,5
tahun, paritas rata-rata 1 sampai 2 dan kadar Hb 12,03 gr%.
Setelah dilakukan uji levene pada karakteristik umur, paritas
dan kadar Hb diperoleh nilai p > 0,05 artinya responden
kedua kelompok penelitian homogen, sehingga dapat
disimpulkan tidak ada perbedaan karakteristik diantara
keduanya.
Pada peneliitan ini volume darah pada 2 jam postpartum
didapatkan rata rata kelompok intervensi 87,96 ml dan
kelompok kontrol 101,17 ml. Tidak terdapat perbedaan
bermakna volume dara ibu 2 jam pospartum antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol. Pengukuran volume dara
pada ibu 6 jam postpartum , 12 jam nifas, dan 24 jam nifas
dan perdarahan total selama 24 jam diperoleh nilai p, 0,05
ang artinya terdapat perbedaan pada semua pengukuran.
Perdarahan yang dianggap normal pada 6 jam pertama adalah
1 perban atau sebanyak darah haid.
7. Kesimpulan dari Penggunaan korset punggung oksitosin electrostimulator
artikel apa saja? sebagai upaya pencegahan potensi perdarahan postpartum
yang telah diuraikan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
volume darah pada ibu 6 jam postpartum, 18 jam
postpartum , 24 jam postpartum daei p,value ,0,005 dengan
rata rata volume dara kelompok intervensi lebi rendah dari
kkelompok kontrol pada setiap interval waktu pengukuran,
8. Bagaimana hasil P (Populasi) : Besaran sampampel pada 20 sampel intervensi
analisis jurnal dan 20 sampel kelompok kontrol.
berdasarkan PICOT? I (Intervensi) : Intervensi diberikan pada 20 ibu dalam
kelompok intervensi dengan metode penggunaan korset
electrostimulator dan 20 ibu dalam kelompok kontrol.
C (Comparison) / Pembanding : perbandingan dilakukan
dengan ibu kelompok intervensi dan ibu dengan kelompok
kontrol.
O (Outcome) / Luaran : Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan Penggunaan korset punggung oksitosin
electrostimulator sebagai upaya pencegahan potensi
perdarahan postpartum yang telah diuraikan disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan volume darah pada ibu 6 jam
postpartum, 18 jam postpartum , 24 jam postpartum dari
p,value ,0,005 dengan rata rata volume dara kelompok
intervensi lebi rendah dari kelompok kontrol pada setiap
interval waktu pengukuran,
T (Time) : Bulan Februari Tahun 2012
9.
dst

REFERENSI

THE USE OF OXTOCIN ELECTROSTIMULATOR CORSETS AS A PREVENTIVE


MEASURES OF POSTPARTUM BLEDING POTENTIAL

Lieskusumastuti,Anita Dewi.2020. The Use Of Oxtocin Electrostimulator Corse ts As A


Preventive Measures Of Postpartum Bleding Potential. EAI DOI 10.4108/

TECHNICAL NOTES

BAYI BARU LAHIR


NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa Judul artikel Impact Of Skin Contact On The Skin Of Mothers And New
tersebut? Born Infants On The Success Of Exclusive Breast Milk

Dampak Kontak Kulit Terhadap Kulit Ibu Dan Bayi Baru


Lahir
2. Tujuan artikel apa Tinjauan pelingkupan ini bertujuan untuk memetakan bukti
saja? yang ada tentang dampak kontak kulit-ke-kulit ibu-bayi baru
lahir pada pemberian ASI eksklusif.
3. Abstrak dalam artikel The duration of skin contact between mother and newborn
seperti apa? immediately improves breastfeeding status. Breastfeeding is
a smart investment in giving children a healthy start in life.

Lamanya kontak kulit antara ibu dan bayi baru lahir segera
meningkatkan status menyusui. Menyusui adalah investasi
cerdas dalam memberikan anak-anak awal yang sehat dalam
hidup.
4. Pendahuluan dalam The IMD procedure is carried out by means of skin to skin
artikel membahas apa contact (SSC) or skin contact between the mother and the
saja? baby by placing the newborn on the mother's chest and
stomach face down for at least thirty minutes to sixty
minutes. Skin contact between mother and baby must be
carried out correctly in terms of the baby's position on his
stomach on the mother's chest and stomach, there is no piece
of cloth between mother and baby, and at least within one
hour as soon as the baby is born (RI Ministry of Health,
2021). The duration of immediate or early skin-to-skin
contact between mother and newborn improves breastfeeding
status (Er et al., 2016).

Prosedur IMD dilakukan dengan cara skin to skin contact


(SSC) atau kontak kulit antara ibu dan bayi dengan cara
meletakkan bayi baru lahir di dada dan perut ibu menghadap
ke bawah selama minimal tiga puluh menit hingga enam
puluh menit. Kontak kulit antara ibu dan bayi harus
dilakukan dengan benar dalam hal posisi bayi tengkurap di
atas dada dan perut ibu, tidak ada sehelai kain pun antara ibu
dan bayi, dan selambat-lambatnya dalam waktu satu jam
setelah bayi lahir. lahir (Kemenkes RI, 2021). Durasi kontak
kulit-ke-kulit segera atau dini antara ibu dan bayi baru lahir
meningkatkan status menyusui (Er et al., 2016).
5. Metodelogi apa yang
digunakan dalam Kontak Kulit Terhadap Kulit Ibu Dan Bayi Baru Lahir
artikel tersebut?
6. Hasil dan pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks kekayaan kaya
seperti apa? (AOR 1.10 CI 1.01-1.20) berhubungan positif dengan IMD
(Ahmmed & Manik, 2021). Hasil studi sosiodemografi oleh
(Ekholuenetale et al., 2020) menyatakan bahwa persentase
ibu dan bayi baru lahir yang melakukan KSS berdasarkan
kekayaan rumah tangga diketahui memiliki p value = 0,003
yang berarti signifikan. CI 0,24-0,93) (Sandhi et al., 2020).
Berdasarkan hasil review (Ahmed et al., 2019) menyatakan
bahwa pekerjaan informal ibu (AOR 0,75; 95% CI 0,68-0,83)
berhubungan dengan tindakan IMD yang tertunda.
Ibu yang bekerja cenderung tidak memberikan ASI eksklusif
(OR 0,47; 95% Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang
tua yang berpendidikan (AOR=1.14; 95% CI 1.04-1.26)
memiliki hubungan positif dengan IMD atau SSC (Ahmmed
& Manik, 2021). Peluang kontak kulit ke kulit ditemukan
pada ibu usia 20-29 tahun (AOR 1.583 CI 1.147-2.335)
dibandingkan ibu usia 15-19 tahun (Abdul-Aziz et al., 2020).
Tempat bersalin di fasilitas swasta cenderung tidak
melakukan IMD (AOR 0,83 CI 0,73-0,95) (Ahmmed &
Manik, 2021).
Penelitian (Abdul-Aziz et al., 2020) melahirkan di rumah
sakit (AOR 0,752, CI 0,642-0,905) memiliki peluang yang
lebih rendah untuk melakukan inisiasi menyusu dini
dibandingkan ibu yang melahirkan di rumah. Melahirkan di
fasilitas kesehatan dikaitkan dengan IMD tepat waktu (AOR
1,95; 95% CI 1,65-2,32) (Ahmed et al., 2019). Berdasarkan
profil reproduksi, wanita yang melahirkan di fasilitas
kesehatan berpeluang 3,35 kali lebih besar untuk mengalami
KSS pada ibu dan bayi baru lahir dibandingkan wanita yang
melahirkan di rumah (Ekholuenetale et al., 2020).
7. Kesimpulan dari Terdapat 3 tema yaitu prevalensi, faktor pendukung dan
artikel apa saja? penghambat, serta dampak kontak kulit terhadap pemberian
ASI eksklusif. Prevalensi skin to skin contact pada bayi baru
lahir secara global telah diterapkan di berbagai negara, baik
negara maju maupun negara berkembang. Namun, prevalensi
kontak kulit antara ibu dan bayi di negara berkembang masih
lebih rendah dibandingkan negara maju. Ada beberapa faktor
yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kontak kulit
ibu dengan bayi sebagai awal keberhasilan inisiasi menyusu
dini. Faktor-faktor tersebut meliputi usia, pendidikan,
pekerjaan, paritas, pekerjaan, demografi, paparan media,
jenis persalinan, tempat persalinan, penolong persalinan,
kondisi bayi baru lahir (gemelli, gangguan saluran
pernapasan atas, skor Apgar). Terbukti bahwa perawatan
pasca melahirkan yaitu skin to skin contact berdampak positif
terhadap peningkatan keberhasilan pemberian ASI eksklusif
dan berkelanjutan
8. Bagaimana hasil P (Populasi) : Bayi Baru Lahir
analisis jurnal I (Intervensi) : kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi
berdasarkan PICOT? C (Comparison) / Pembanding : perbandingan tidak
dilakukan.
O (Outcome) / Luaran : Terbukti bahwa perawatan pasca
melahirkan yaitu skin to skin contact berdampak positif
terhadap peningkatan keberhasilan pemberian ASI eksklusif
dan berkelanjutan.
T (Time) : 2. Juli 2022

REFERENSI

IMPACT OF SKIN CONTACT ON THE SKIN OF MOTHERS AND NEW BORN


INFANTS ON THE SUCCESS OF EXCLUSIVE BREAST MILK

Lieskusumastuti,Anita Dewi.2022. The Use Of Oxtocin Electrostimulator Corsets As A


Preventive Measures Of Postpartum Bleding Potential.V ol 13 No 2. July 2022 (154 -
175) 154

TECHNICAL NOTES

KELUARGA BERENCANA
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apa Judul artikel The Relationship Between Use Of Injection Contraceptive
tersebut? Devices With Disorders Menstruation In Empus Talu
Village, Bebesen Sub-District Central Aceh District

Hubungan Pemakaian Alat Kontrasepsi Suntik Dengan


Gangguan Menstruasi Di Desa Empus Talu Kecamatan
Bebesen Kabupaten Aceh Tengah
2. Tujuan artikel apa penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Pemakaian Alat
saja? Kontrasepsi Suntik Dengan Gangguan Menstruasi Di Desa
Empus Talu Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah.
Metode:Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan
pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu akseptor KB suntik yang ada di desa
Empus Talu Kecamatan Bebesen dengan sampel dalam
penelitian ini adalah 32 sampel yang ditentukan
menggunakan rumus slovin dengan teknik pengambilan
sampel menggunakan total sampling. Data dianalisis dengan
menggunakan uji chisquare.
3. Abstrak dalam artikel Menstrual disorders in 1-month injectable contraceptive
seperti apa? acceptors may experience normal menstrual patterns and
some may experience changes in menstrual patterns.
Acceptors of the 3-month injectable contraceptive may
experience menstrual pattern disturbances, such as shortened
or elongated menstrual cycles, heavy or small bleeding,
irregular bleeding or spotting or even no menstruation at all
(amenorrhea).
4. Pendahuluan dalam  Definisi Keluarga Berencana
artikel membahas apa  Visi Keluarga Berencana Nasional
saja?  Definisi kontrasepsi
 Definisi kontasepsi suntikan
 Berbagai Data Survei
5. Metodelogi apa yang Penelitian ini dilakukan tahun 2021 dengan sampel seluruh
digunakan dalam ibu akseptor KB suntik yang ada Empus Talu Kecamatan
artikel tersebut? Bebesen Kabupaten Aceh Tengah sebanyak 126 akseptor
KB, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan metode total sampling
6. Hasil dan pembahasan Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square dan pada derajat
seperti apa? kepercayaan 95% dilakukan untuk mengetahui hubungan
pemakaian alat kontrasepsi suntik dengan gangguan
menstruasi pada akseptor kb, diperoleh nilai P Value 0,002 (P
≤ 0,05).
7. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
artikel apa saja? pemakaian alat kontrasepsi suntik dengan gangguan
menstruasi pada akseptor KB.
8. Bagaimana hasil P (Populasi) : Sampel seluruh ibu akseptor KB suntik yang
analisis jurnal ada Empus Talu Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh
berdasarkan PICOT? Tengah sebanyak 126 akseptor KB,
I (Intervensi) : Penelitian ini dilakukan tahun 2021 dengan
sampel seluruh ibu akseptor KB suntik yang ada Empus Talu
Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah sebanyak 126
akseptor KB, dengan menggunakan teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan metode total
sampling.
C (Comparison) / Pembanding : perbandingan tidak
dilakukan.
O (Outcome) / Luaran : Bahwa dari 32 responden (100%)
terdapat 21 responden (65,6%) yang memakai alat
kontrasepsi suntik mayoritas mengalami gangguan
menstruasi sebanyak 20 responden (95,2%) dan minoritas
tidak mengalami gangguan menstruasi sebanyak 1 responden
(4,6%), dari 11 responden (34,4%) yang tidak memakai alat
kontrasepsi suntik mayoritas tidak mengalami menstruasi
sebanyak 10 responden (90,9%). Minoritas mengalami
gangguan menstruasi sebanyak 1 responden (9,1%).
T (Time) :Tahun 2021

REFERENSI

THE RELATIONSHIP BETWEEN USE OF INJECTION CONTRACEPTIVE


DEVICES WITH DISORDERS MENSTRUATION IN EMPUS TALU VILLAGE,
BEBESEN SUB-DISTRICT CENTRAL ACEH DISTRICT

Nurlaely,2021, The Relationship Between Use Of Injection Contraceptive Devices With


Disorders Menstruation In Empus Talu Village, Bebesen Sub-District Central Aceh
District. Vol. 6 No. 1 Hal. 13-18 I e-ISSN 2614-7874

Anda mungkin juga menyukai