DIUSULKAN OLEH:
SUMYARSIH
NIM: 211092042
A. Latar Belakang
Proses kehamilan merupakan hal yang normal bagi seorang
2013). Terdapat beberapa perubahan yang dialami oleh ibu hamil trimester
I , salah satunya terkait sistem pencernaan yaitu keluhan mual muntah. Hal
disebut dengan istilah emesis gravidarum. Keluhan mual muntah ini biasa
dialami oleh sebagian besar ibu hamil di awal kehamilan yaitu pada
70-80% wanita hamil dan merupakan fenomena yang biasanya terjadi pada
rentang usia kehamilan 5-12 minggu. Dimana 66% wanita hamil trimester
biasanya bersifat ringan dan dapat dikontrol sesuai dengan kondisi masing-
dampak negatif bagi perkembangan janin seperti seperti abortus, bayi lahir
rendah, kelahiran prematur, IUGR, serta malforasi pada bayi baru lahir
(Runiari 2010)
memberikan kombinasi akupresur dan aroma terapi. Hal ini juga sejalan
Aromaterapi lemon adalah jenis aromaterapi yang aman untuk ibu hamil
memiliki efek anti jamur dan efektif untuk menetralisir bau yang tidak
menyenangkan, serta menghasilkan efek anti cemas, anti depresi, anti stres,
dan untuk mengangkat dan memfokuskan pikiran (Dewi and Safitri 2018).
empat hari menggunakan aromaterapi lemon inhalasi. Hal ini juga sesuai
menggunakan aroma lemon untuk meredakan mual muntah, dan lebih dari
tersebut efektif..
dengan organ dalam tubuh untuk mengatasi mual muntah. Terapi ini tidak
mengaktifkan sel–sel yang ada dalam tubuh, sehingga terapi ini tidak
memberikan efek samping seperti obat dan tidak memerlukan biaya mahal.
positif, mudah dilakukan, bebas bahaya, dan dapat dilakukan sendiri pada
(Kushariyadi, n.d.).
endogen yang dapat menghambat impuls mual muntah di pusat muntah dan
frekuensi mual muntah pada ibu hamil dari 3-4 kali/hari menjadi 1-2
gravidarum yang mudah, aman dan terjangkau oleh ibu hamil yaitu dengan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat disusun rumusan
masalah penelitian ”Apakah pemberian aromaterapi lemon dan akupresur
efektif menurunkan frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester I di
Puskesmas Jungkat Mempawah ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui efektivitas pemberian aromaterapi lemon dan akupresur
terhadap penurunan frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester I di
Puskesmas Jungkat Kabupaten Mempawah
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik ibu hamil trimester I di Puskesmas Jungkat
Kabupaten Mempawah meliputi umur, paritas, pendidikan, pekerjaan
dan pendapatan.
b. Mengetahui frekuensi mual muntah ibu hamil trimester I di
Puskesmas Jungkat Kabupaten Mempawah sebelum diberikan
aromaterapi lemon dan akupresur
c. Mengetahui frekuensi mual muntah ibu hamil di Puskesmas Jungkat
Kabupaten Mempawah setelah diberikan aromaterapi lemon dan
akupresur
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi ilmiah
mengenai efektivitas pemberian aromaterapi dan akupresur terhadap
Frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester I
b. Memberikan gambaran mengenai penatalaksanaan mual muntah
kehamilan dengan memberikan aromaterapi dan akupresur
2. Manfaat Praktis
a. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan
mengenai efektivitas pemberian aromaterapi dan akupresur terhadap
frekuensi mual muntah pada ibu hamil.
b. Dapat meningkatkan kualitas pelayanan dengan pemberian aromaterapi
dan akupresur tuntuk mengurangi mual muntah pada ibu hamil
c. Dapat mengetahui cara mengurangi gejala mual muntah dengan
pemberian aromaterapi dan akupresur
F. KEASLIAN PENELITIAN
No Nama Judul Metode Hasil Penelitian
Penelitian
1 Wisdyana Pengaruh Quasy Terdapat pengaruh
Sari Dewi, Aromaterapi Eksperimen pemberian
Erni Yulia Lemon terhadap aromaterapi lemon
Safitri Emesis terhadap emesis
(2018) Gravidarum di gravidarum ( p
Praktik Mandiri Value=0,005)
Bidan Wanti
Mardiwati
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Mual Muntah
1. Pengertian
Mual merupakan suatu rasa atau sensasi yang tidak
menyenangkan yang terjadi dibelakang tenggorokan dan epigastrium
yang dapat atau tidak menyebabkan muntah. Sedangkan muntah diartikan
sebagai perasaan subjektif dan adanya keinginan untuk muntah). Muntah
juga dapat dipengaruhi oleh serabut aferen sistem gastrointestinal.
Muntah merupakan respon dari batang otak yang akan memepngaruhi
pusat muntah. Jika pusat muntah terstimulasi maka jalan nafas akan
tertutup dan respirasi menjadi lebih rendah. Akibatnya esophagus bagian
atas relaksasi da meningkatkan tekanan intra abdomen yang
menyebabkan pengeluaran isi lambung (Dewi and Safitri 2018)
Pada kehamilan trimester pertama, umumnya nafsu makan
berkurang, sering timbul rasa mual dan ingin muntah. Pada kondisi ini
ibu harus tetap berusaha untuk makan agar janin dapat tumbuh dengan
baik. Gejala awal kehamilan pada beberapa wanita adalah mual dengan
atau tanpa muntah. Ini disebut morning sickness baik terjadi pada pagi
hari maupun siang hari.Morning sicknessatau mual dan muntah bisanya
dimulai sekitar 6 atau 8 minggu dan mungkin berakhir sampai 12 atau 13
minggu
b. Peningkatan hCG
Peningkatan hCG yang terjadi pada manusia salah satunya bisa dan
dapat mengakibatkan rasa mual dan muntah dalam tahap awal
kehamilan yang dirasakan oleh para ibu hamil.
c. Kekurangan vitamin B6
Kekurangan vitamin B6 dapat mengakibatkan morning sickness dan
yang lebih berat lagi.
d. Meningkatnya sensitivitas Pada Bau
Peningkatan hormon esterogen bisa memicu sensitivitas pada hidung
ibu hamil. Meski begitu masih belum diketahui benar apakah
hormone estrogen benar-benar berpengaruh terhadap hal ini.
e. Stres
Beberapa ahli juga menilai bahwa respon rasa mual dan muntah-
muntah yang dialami ibu hamil tersebut merupakan respon negatif
akibat rasa stress yang dialami. Sekali lagi, belum ada bukti konkrit
terkait hal ini. Meski begitu, rasa mual dan muntah yang dialami
juga menyebabkan ibu hamil semakin merasakan stress
B. Aromaterapi
1. Pengertian
Menurut (Buckle, Ryan, and Chin 2014) bahwa aromaterapi
merupakan terapi dengan menggunakan minyak essensial atau minyak
atsiri yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan salah satunya
mual dan muntah.Istilah aromaterapi, yang kemudian digunakan hingga
sekarang ini, berasal dari Gattefosse yang diartikan sebagai terapi dengan
menggunakan minyak atsiri. Aromaterapi meliputi penggunaan minyak
atsiri atau minyak essensial yang berasal dari tanaman
Aromaterapi berasal dari dua kata, yaitu aroma dan terapi. Aroma
berarti bau harum atau bau-bauan dan terapi berarti pengobatan, jadi
aromaterapi adalah salah satu carapengobatan dengan menggunakan bau-
bauan yang umumnya berasal dari tumbuhtumbuhan serta berbau harum,
gurih, dan enak yang disebut dengan minyak atsiri.Komponen utama
dalam aromaterapi adalah minyak atsiri. Namun, cara pengobatan ini
sebenarnya telah diterapkan sejak dimulainya peradaban di bumi. Minyak
atsiri dapat dimanfaatkan sebagai anti-inflamasi, antiseptik, merangsang
nafsu makan, karminatif, koleretik, merangsang sirkulasi, doedoran,
ekspektoran, stimulasi granulasi, insektisida, insekrepelan, dan
sedatif.Efek samping penggunaan minyak atsiri dalam aromaterapi jarang
ditemukan.
Aromaterapi bersifat sebagai antivirus, antibakteri, antijamur,
antiseptik karena memiliki kekuatan untuk mengikat dan membawa
oksigen serta nutrisi ke dalam sel di seluruh tubuh (Saragih 2016).
Tanaman yang bisa dijadikan aromaterapi untuk mengatasi mual dan
muntah yaitu peppermint, petitgrain, orange, lavender, ginger, lemon
2. Sifat Terapiutik Aromaterapi
Aromaterapi memiliki kemampuan antiinflamasi, antiseptic,
perangsang selera makan, karminatif, koleretik, perangsang sirkulasi,
deodorant, ekspektoran, perangsang granulasi, hiperemik, insektisida,
pengusir serangga dan sedative .Selain itu aromaterapi memiliki kekuatan
untuk mengikat dan membawa oksigen serta nutrisi ke dalam sel di
seluruh tubuh ((Koensoemardiyah 2009).
3. Manfaat aromaterapi
Manfaat Aromaterapi menurut (Shinobi 2008) adalah :
a. Aromaterapi merupakan salah satu cara yang tepat dan efisien dalam
menjaga tubuh tetap sehat
b. Aromaterapi banyak dimanfaatkan dalam pengobatan, khususnya
untuk membantu penyembuhan beragam penyakit, meskipun lebih
ditujukan sebagai terapi pendukung (supporttherapy).
c. Aromaterapi membantu meningkatakn stamina dan gairah seseorang,
walapun sebelumnya tidak atau kurang memiliki gairah dan
semangat hidup.
d. Aromaterapi dapat menumbuhkan perasaan yang tenang pada
jasmani, pikiran dan rohani (soothing the physical, mind and
spiritual).
2. Cara Kerja
Titik-titik akupresur berada dipermukaan kulit yang memiliki
kepekaan bioelektik. Stimulasi terhadap titik-titik ini akan merangsang
keluarnya endhorpin, hormon pengurang rasa sakit. Sebagai hasilnya, rasa
sakit akan diblok dan aliran darah dan oksigen ke area titik-titik tersebut
meningkat. Hal ini akan merilekskan otot dan mendorong kesembuhan.
Akupresur menghalangi sinyal rasa sakit ke otak melalui stimulasi ringan,
menghalangi sensasi rasa sakit melalui syaraf spinal menuju
otak.Stimulasi pada titik-titik akupresur tidak hanya dapat menghilangkan
sumbatan pada jalur meredian, juga dapat menghilangkan aliran Qi, darah
serta mengharmoniskan Yin dan Yang tubuh (Dewi and Safitri 2018).
Akupuntur atau akupresur memanfaatkan rangsangan pada titik-titik
akupuntur tubuh pasien, telinga atau kulit kepala untuk mempengaruhi
aliran bioenergi tubuh yang disebut dengan Qi. Qi mengalir dalam suatu
meredian (saluran), jadi inti pengobatan akupuntur/akupresur adalah
mengembalikan sistem keseimbangan (homeostatis) tubuh yang terwujud
dengan adanya aliran qi yang teratur dan harmonis dalam meredian
sehingga pasien sehat kembali. Dengan menguatkan qi, daya tubuh
menjadi baik, penyebab penyakit dapat dihilangkan secara tidak langsung.
Hilangnya penyebab penyakit dan kuatnya ci dapat mengembalikan
keadaan yin dan yang sehingga penyakit bisa sembuh dan orang menjadi
sehat kembali.(Heni Setyowati and Kp 2018).
3. Acupoint
Titik-titik meredian akupuntur atau akupresur merupakan konduktor
listrik pada permukaan kulit yang dapat menyalurkan energi penyembuhan
yang paling efektif, sehingga penyembuhan energi yang paling bagus
dengan menggunakan titik-titik akupresur. Acupoint bersifat biolistik
memiliki ciri-ciri papillae kulit 2 kali lebih banyak, mengandung kapiler
teranyam dengan saraf sensoris, ujung-ujung saraf simpatis sehingga
menaikkan konduktivitas kulit diatasnya karena tekanan listriknya rendah.
Acupoint terletak dipermukaan tubuh, terutama pada lokasi dimana bundle
saraf menembus fascia otot atau secara histologis merupakan struktur
neodermal dengan densitas lokal yang tinggi yang banyak mengandung
serabut saraf simpatik. Keberadaan acupoint telah dibuktikan oleh
berbagai penelitian, diantaranya melalui termografi dengan tujuan
membuat visualisasi perubahanperubahan perfusi perifer selama akupuntur
dengan menggunakan kamera infra merah yang mampu mendeteksi
perubahan distribusi suhu.
Akupuntur pada titik pericarium 6 dan large intestine 11
memberikan efek meningkatkan penyaluran energi ke daerah lengan.
Hasilnya adalah adanya peningkatan signifikan suhu perifer selama
akupuntur. Pemeriksaan spektroskopi dan sonografi juga digunakan untuk
menginvestigasi efek serebral pada akupuntur dengan mengunakan near
infrared spectroscopy (NIRS) untuk mengukur perubahan oksigen serebral
regional dan transcranial doppler sonography (TCD) untuk memperoleh
informasi tiga dimensi dari area yang spesifik di intrakaranial. Titik yang
dilakukan akupuntur adalah Neiguan, Qihai, Zusanli, dan Sanyinjiao. Hasil
yang diperoleh adanya kenaikan oksigen serebral regional dan perubahan
aliran yang signifikan dari arteri serebri media selama dilakukan
rangsangan titik akupuntur tersebut. Beberapa penelitian di atas
meyakinkan bahwa acupoint memang ada dan dapat diketahui serta dapat
dibuktikan secara ilmiah. Titik akupuntur dapat memberikan tanggapan
terhadap berbagai jenis rangsangan. Rangsangan tersebut dapat berupa
rangsangan mekanis, termis, listrik, magnet maupun perpaduan keempat
rangsangan tersebut (Heni Setyowati and Kp 2018).
D. Kerangka Teori
Faktor Penyebab
Penatalaksanaan
- Peningkatan progesterone
- Peningkatan Hcg Farmakologis
- Kekurangan vitamin B6 - Piridoksin (B6)
- Peningkatan sensitivitas - Antihistamin
bau - Fenotiazin
- stress - Metoklopramid
- Ondansentron
Non Farmakologis
Mual muntah dalam
kehamilan kehamilan - perubahan diet
- pengobatan herbal,
- akupresur,
- akupuntur,
Dampak - refleksologi,
- osteopati,
- Kelelahan - homeopati,
- Gangguan nutrisi - hipnoterapi,
- Dehidrasi - aromaterapi.
- Keguguran
- Berat badan bayi rendah
- Kelahiran prematur
E. Kerangka Konsep
Penelitian di laksanakan berdasarkan kerangka teori yang ada, di pilih
perlakuan pemberian aromaterapi dan akupresur sebagai variabel bebas ini
membuktikan ada tidaknya pengaruh terhadap frekuensi mual muntah ibu
hamil sebagai variabel terikat.
Pemberian Aromaterapi
Frekuensi mual muntah
Pemberian Akupresur
F. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara dari penelitian. Adapun
hipotesis dalam penelitian ini adalah
Ho : Tidak ada pengaruh pemberian aromaterapi dan akupresur
terhadap frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester I
Ha : Ada pengaruh pemberian aromaterapi dan akupresur terhadap
frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester I
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
eksperimental. Menurut (Sujarweni 2014), penelitian eksperimental adalah
melakukan percobaan atau perlakuan terhadap variable independen,
kemudian mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada variabel
dependen, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi
lemon dan akupresur terhadap frekuensi mual muntah pada ibu hamil.
Desain penelitian adalah Pre-Eksperimental, rancangan ini berguna
untuk mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan yang ada dalam
penelitian (Sugiyono 2016). Pada penelitian ini menggunakan bentuk
rancangan one group pretest posttest, dimana peneliti melihat frekuensi mual
muntah sebelum diberi perlakuan (pretest) dan membandingkan frekuensi
mual muntah setelah adanya perlakuan (posttest) sehingga peneliti dapat
menguji perubahan yang terjadi setelah dilakukannya perlakuan.
\
H. Rencana Jalannnya Penelitian
1. Tahap pendahuluan
a. Melakukan studi pendahuluan dan penelusuran literatur.
b. Mengurus surat izin studi pendahuluan.
c. Melakukan studi pendahuluan.
2. Tahap persiapan
a. Menyusun proposal dengan arahan dari pembimbing I dan
pembimbing II.
b. Melakukan seminar proposal.
c. Mengurus surat penelitian.
3. Tahap pelaksanaan
a. Melakukan pengumpulan data.
b. Mengolah data.
c. Menganalisis data.
4. Tahap akhir
a. Menyimpulkan hasil penelitian.
b. Membuat laporan hasil penelitian.
c. Melakukan seminar hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Apriany, Dyna, Yeni Rustina, Nani Nurhaeni, Dessie Wanda, and Kemala Rita
Wahidi. 2010. “Pengaruh Terapi Musik Terhadap Mual Muntah Lambat Akibat
Kemoterapi Pada Anak Usia Sekolah Yang Menderita Kanker Di RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung.”
Buckle, Jane, Kathy Ryan, and Karen B Chin. 2014. “Clinical Aromatherapy for
Pregnancy, Labor and Postpartum.” International Journal of Childbirth
Education 29 (4).
Budiana, N S. 2013. Buah Ajaib Tumpas Penyakit. Penebar Swadaya Grup.
Dewi, Wisdyana Sari, and Erni Yulia Safitri. 2018. “Pengaruh Aromaterapi
Lemon Terhadap Emesis Gravidarum Di Praktik Mandiri Bidan Wanti
Mardiwati.” Jurnal Ilmiah Kesehatan 17 (3): 4–8.
Hartono, R. 2012. Akupresur Untuk Berbagai Penyakit Dilengkapi Dengan
Terapi Gizi Medik Dan Herbal. Yogyakarta: Rapha.
Heni Setyowati, E R, and S Kp. 2018. Akupresur Untuk Kesehatan Wanita
Berbasis Hasil Penelitian. Unimma press.
Jaelani. 2017. Aromaterapi. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Kia, PY, Safajou, F.,Shahnazi, M. & Nazemiyeh, H. 2016. “Pengaruh
Aromaterapi Inhalasi Lemon Pada Mual Dan Muntah Kehamilan: Uji Coba
Klinis Tersamar Ganda, Acak Terkendali.” Jurnal Medis Bulan Sabit Merah
Iran.
Koensoemardiyah. 2009. A-Z Aromaterapi Untuk Kesehatan, Kebugaran, Dan
Kecantikan. Edited by Sigit Syantoro. Yogyakarta: ANDI.
Kushariyadi, Kushariyadi. n.d. “Terapi Modalitas Keperawatan Pijat Punggung
Sebagai Perawatan Daya Ingat (Bahasa) Lansia Di UPT Kabupaten Jember.”
LeMone, Priscilla, Karen M Burke, Yoni Luxford, Debra Raymond, Trudy
Dwyer, Tracy Levett-Jones, Lorna Moxham, Kerry Reid-Searl, Kamaree
Berry, and Keryln Carville. 2011. Medical-Surgical Nursing: Critical
Thinking in Client Care. Pearson Australia.
Lestari, Vera. 2019. “Pengaruh Terapi Akupresur Terhadap Penurunan Frekuensi
Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Pertama Di Puskesmas Margorejo
Metro Selatan Kota Metro Tahun 2019.” Poltekkes Tanjungkarang.
Maipura, Tri Mega Sari. 2016. “Efektivitas Akupresur Terhadap Penurunan Mual
Dan Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Pertama Di BPS Farida Surabaya.”
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan &
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Egc.
Mariza1, Ana, and Lia Ayuningtias2. 2019. “Penerapan Akupresur Pada Titik P6
Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester 1.” Holistik Jurnal
Kesehatan, 13 (3).
Medforth, Janet, Dkk. 2011. Kebidanan Oxford. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. “Metodologi Penelitian Kesehatan.”
Nuangchamnong, Nina, and Jennifer Niebyl. 2014. “Doxylamine Succinate–
Pyridoxine Hydrochloride (Diclegis) for the Management of Nausea and
Vomiting in Pregnancy: An Overview.” International Journal of Women’s
Health 6: 401.
Perry, Shannon E, Marilyn J Hockenberry, Deitra Leonard Lowdermilk, David
Wilson, Kathy Rhodes Alden, and Mary Catherine Cashion. 2017. Maternal
Child Nursing Care-E-Book. Elsevier Health Sciences.
Puspitasari, Indah. 2019. “Pengaruh Pemanfaatan M-Health Terhadap
Pengurangan Keluhan Mual Muntah Pada Ibu Hamil.” Jurnal Ilmu
Keperawatan Dan Kebidanan 10 (2): 408–16.
Rahmayati, El, Anggi Irawan, and Tumiur Sormin. 2017. “Pengaruh Terapi
Komplementer Akupresur Terhadap Mual Muntah Pasca Operasi Di RSUD
Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.” Jurnal Kesehatan 8 (3): 382–88.
Ratu Putri, Novia Mirandica. 2019. “Perbedaan Efektifitas Pemberian
Aromaterapi Peppermint Dan Terapi Akupresur Terhadap Pengurangan Mual
Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I Di Wilayah Kerja BPM Amrina, S. Tr.
Keb Dan BPM Ponirah, S. ST Kota Metro.” Poltekkes Tanjungkarang.
Riwidikdo, H. 2013. “Statistik Kesehatan Dengan Aplikasi SPSS Dalam Prosedur
Penelitian.” Rohima Press, Yogyakarta.
Rohmah, Nur. 2018. “Pengaruh Pemberian Terapi Akupresur Untuk Mengurangi
Mual Muntah Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Di Wilayah Kerja
Puskesmas Yosomulyo Dan Puskesmas Sumber Sari Bantul.” Poltekkes
Tanjungkarang Prodi Kebidanan Metro.
Runiari, Nengah. 2010. “Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Hiperemesis
Gravidarum: Penerapan Konsep Dan Teori Keperawatan.”
Saragih, Ayu Wandira. 2016. “Efektifitas Aromaterapi Lemon Dalam Mengurangi
Mual Dan Muntah Pada Ibu Hamil Trimester Pertama.”
Shinobi. 2008. Healing with Aromatherapy. USA: Keats Publishing.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:
PT Alfabet.
Sujarweni, V Wiratna. 2014. “Metodologi Penelitian Keperawatan.”
Tiran, Denise. 2008. Mual Muntah Kehamilan. Jakarta: EGC.
Widiastuti, Ira. 2011. Sukses Agribisnis Minyak Atsiri. Yogyakarta: Pustaa Baru
Press.