Dies Natalis ke-16 STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi PINLITAMAS 1 | Vol 1, No.1 |
Oktober 2018 | ISSN 2654-5411
ABSTRAK
Prevalensi emesis gravidarum di jawa barat pada ibu hamil yaitu sebesar 60-80%. Angka kejadian emesis
gravidarum di Puskesmas Soreang diketahui hampir setengahnya dari ibu hamil mengalami emesis gravidarum.
Upaya penanganan untuk emesis gravidarum dikelompokan menjadi terapi farmakologi dan non-farmakologi.
Salah satu terapi non farmakologi yang digunakan adalah aromatherapy lemon. Jeruk lemon dapat mengurangi
keluhan emesis gravidarum aroma yang di hasilkan akan merangsang kerja sel neuro kimia otak dan dapat
menstabilkan sistem saraf. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aromatherapy lemon terhadap
emesis gravidarum pada ibu hamil trimester 1 di wilayah kerja Puskesmas Soreang. Metodelogi penelitian yang
digunakan adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan non-equivalent control group. Populasi dalam penelitian
ini terdapat 98 orang ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum. Sample dalam penelitian ini sebanyak 32
responden dengan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Instrument yang
digunakan adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) pemberian aromatherapy lemon dan kuisioner PUQE
SCORE. Analisis univariat menggunakan mean, analisis bivariat menggunakan t-independen. Hasil penelitian
didapatkan nilai rata-rata pretest pada kelompok intervensi 10,13 dan rata-rata post test pada kelompok intervensi
7,38. Nilai rata-rata pretest kelompok kontrol 9,06 dan nilai rata-rata post test kelompok kontrol 8,81. Hasil uji
statistik menunjukan terdapat pengaruh aromatherapy lemon terhadap emesis gravidarum pada ibu hamil trimester
1 dengan p value = 0,03 < a =0,05. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada seluruh ibu hamil yang
mengalami emesis gravidarum bahwa dapat menggunakan aromaterapyl lemon sebagai pilihan alternative untuk
mengurangi emesis gravidarum pada kehamilan.
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan pertumbuhan dan Masalah yang terjadi masa kehamilan
perkembangan janin intra uteri mulai sejak seperti halnya mual dan muntah (emesis
konsepsi dan berakhir sampai permulaan gravidarum) yang sering di alami pada ibu
persalinan. Masalah kehamilan pasti terdapat hamil yang merupakan salah satu gejala paling
perubahan pada tubuh wanita baik perubahan awal kehamilannya (Tiran, 2008). Mual muntah
fisik perubahan hormonal, maupun perubahan merupakan hal yang normal selama kehamilan
mood. Ada tiga tanda dan gejala kehamilan, yang terjadi sekitar 50-90% wanita hamil
tanda persumtif atau tidak pasti, tanda mengalami mual pada trimester pertama. Hasil
kemungkinan hamil dan tanda hamil. Untuk penelitian Depkes RI ditahun 2009 menjelaskan
tanda persumtif atau tidak pasti adalah tanda bahwa lebih dari 80% perempuan hamil di
yang dirasakan ibu (subjektif) yang timbul Indonesia mengalami emesis gravidarum, hal
selama kehamilan seperti amenorhoe, mual dan ini bisa menyebabkan perempuan menghindari
muntah, ngidam, pingsan, kelelahan, tidak makanan tertetu dan biasanya membawa resiko
nafsu makan, sering buang air kecil dan baginya dan janin (Nengsih, 2014). Profil
sebagainya (Hani, et al 2010) Tanda-tanda yang Kesehatan Jawa Barat Tahun 2014 dalam
timbul tersebut merupakan hal wajar dalam (Hilma, 2016) jumlah kejadian hiperemesis
kehamilan (Sulistyawati, 2009). gravidarum lebih dari 80%. Angka kejadian
emesis gravidarum pada
Word Healt Organisation (WHO, 2010) obat, baik secara tunggal maupun kombinasi,
memperkirakan bahwa sedikitnya 14% dari obat yang lazim digunakan antara lain
semua wanita hamil yang terkena emesis vitamin, antihistamin, antikkoligernik,
gravidarum, angka kejadian emesis antagonis dopamine, fenotiazin, butirofenon,
gravidarum di Indonesia yang didapatkan antagonis serotin dan kortikosteroid. Upaya
dari 2,203 kehamilan yang dapat di observasi terapi non farmakologis diantaranya adalah
secara lengkap adalah 543 orang ibu hamil mengubah pola diet, dukungan emosional,
yang terkena emesis gravidarum (Kia, et al akupresur (Wiharja, et al 2011). Teknik
2013). akupuntur, acupressure, hipnoterapi, ekstrak
Pengaruh emesis gravidarum pada ibu dan jahe, aromaterapi lemon dari sekian upaya
janin sangat besar. gravidarum pada ibu dan menangani emesis gravidarum pada ibu hamil
janin sangat besar. Emesis gravidarum bila secara non-farmakologis (Siti Cholifah, 2017)
tidak segera ditangani dapat berdampak pada Ibu hamil sebagian besar masih
ibu hamil salah satunya adalah penurunan menggunakan terapi farmakologis. Akan
nafsu makan yang mengakibatkan perubahan tetapi lebih baik jika ibu hamil mampu
keseimbangan elektrolit yakni kalium, mengatsi masalah emesis gravidarum pada
kalsium, dan natrium sehingga menyebabkan awal kehamilan dengan menggunakan terapi
perubahan metabolisme tubuh. Dampak bagi pelengkap non farmakologi dan komplementer
janin adalah janin kekurangan nutrisi dan terlebih dahulu, karena terapi perlengkap
cairan yang dibutuhkan oleh tubuh hal komplementer bersifat non instruktif, murah,
tersebut dapat menyebabkan bayi lahir sederhana, efektif dan tanpa efek samping yang
dengan dengan berat badan rendah. merugikan. Aromaterapi yang merupakan
Emesis gravidarum akan bertambah berat cabang dari ilmu herbal, adalah kumpulan
menjadi hiperimesis gravidarum metode untuk digunakan terampil dan
menyebabkan ibu muntah terus menerus tiap dikendalikan dari minyak essensial untuk
kali minum maupun makan, akibatnya tubuh mempromosikan kesehatan fisik, emosional
ibu sangat lemah, muka pucat, dan frekuensi dan psikologis. Setiap minyak essential
buang air kecil menurun drastis sehingga memiliki efek farmakologis yang unik seperti
cairan tubuh semakin berkurang dan darah antibakteri, anti virus, vasodilator, penenang
menjadi kental (hemokosentrasi) yang dapat dan mempengaruhi adrenal. Lemon minyak
memperlambat peredaran darah yang berarti essensial (Citrus lemon) adalah salah satu
konsumsi oksigen dan makanan ke jaringan minyak herbal yang paling banyak digunakan
juga ikut berkurang, kekurangan makanan dalam kehamilan dan dianggap sebagai obat
dan oksigen akan menimbulkan kerusakan yang aman pada kehamilan. Satu atau dua tetes
jaringan yang dapat membahayakan minyak esensial lemon dalam kompor minyak
kesehatan ibu dan kesehatan janin yang atau diffuserdi kamar tidur membantu untuk
dikandungnya (Hidayati, 2009). Berdasarkan menenangkan dan meredakan emesis
presentase yang cukup besar dari emesis gravidarum adapun menurut cara praktis ialah
gravidarum serta dampak yang akan timbul dengan menuangkan 2-3 tetes minyak tersebut
dari kondisi tersebut tidak dapat di anggap pada kertas tisu atau saputangan selanjutnya
gangguan yang “ringan” maka emesis tempelkan pada hidung dan hirup aromanya
gravidarum perlu penanganan. perlahan-lahan (Jaelani, 2009). Menurut sebuah
Upaya penanganan untuk emesis penelitian 40% wanita telah menggunakan
gravidarum dikelompokan menjadi terapi aroma lemon untuk meredakan emesis
farmakologi dan non-farmakologi. Dalam gravidarum (Smith et al, 2013).
penanganan farmakologi ada beberapa jenis
METODOLOGI
Rancangan penelitian ini menggunakan sebelum intervensi. Selanjutnya berikan
Quasi Experiment Design, dengan rancangan intervensi pada kelompok intervensi saja
Non Equivalent Control Group yaitu sesuai prosedur yang telah disiapkan. Setelah
penelitian yang dilakukan untuk itu kelompok intervensi yang sudah diberikan
membandingkan dua kelompok antara intervensi dan kelompok kontrol yang tidak
kelompok yang diberikan intervensi (kelompok diberikan intervensi dilakukan pengkuran
intervensi) dan kelompok yang tidak diberikan kembali (post test).
intervensi (kelompok kontrol). Sebelum Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja
dilakukan intervensi, kelompok intervensi dan Puskesmas Soreang terhadap 32 orang
kelompok kontrol dilakukan pengukuran awal responden yang terdiri dari 16 responden
(pre test) untuk menentukan kemampuan atau kelompok intervensi dan 16 responden
nilai awal responden kelompok komtrol.
Pengaruh Aromatherapy Lemon Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I
HASIL PENELITIAN
Tabel 4. 1 Rata-rata emesis gravidarum pre test dan post test pada responden kelompok intervensi
di wilayah kerja Puskesmas Soreang
Kelompok intervensi N Mean SD Minimal-Maxsimal 95%CI
Pre Test 16 10,13 1,586 7-13 9,28-10,97
Post Test 16 7,38 1,500 6-1 6,58-8,17
Table 4.2 rata-rata emesis gravidarum pretest dan posttest pada responden kelompok kontrol di
wilayah kerja Puskesmas Soreang
Kelompok control N Mean SD Minimal-Maxsimal 95%CI
Pretest 16 9,06 1,289 7-12 8,38-9,75
Posttest 16 8,81 2,073 6-12 7,71-9,92
berdasarkan data yang terdapat pada dapat disimpulkan bahwa secara statistik
tabel 4.3 didapatkan bahwa rerata emesis terdapat pengaruh aromatherapy lemon
gravidarum pada ibu hamil post test pada terhadap emesis gravidarum pada ibu hamil
kelompok intervensi adalah 7,37 dengan trimester 1 di wilayah kerja Puskesmas
standar deviasi 1500 hasil uji statistik Soreang.
didapatkan p value 0,03 dengan demikian
PEMBAHASAN
Hasil analisis emesis gravidarum pre test dan ini semua responden dilapangan adalah ibu
post test menunjukan bahwa nilai rata-rata hamil dengan usia kehamilan 0-12 minggu
pada responden kelompok intervensi pre dengan dominan usia 8 minggu dan 12
test adalah 10,13 dengan skor emesis minggu.
gravidarum terendah yaitu 7 dan yang Berdasarkan analisa peneliti terdapat
teringgi yaitu 13. Rata-rata emesis penurunan emesis gravidarum setelah
gravidarum post test yaitu 7,38 dengan skor diberikan intervensi inhalasi aromatherapy
emesi gravidarum terendah 6 dan tertinggi lemon dikarenakan Jeruk lemon dapat
yaitu 10. Selisih penurunan antara nilai mengurangi keluhan emesis gravidarum,
mean pre test dan post tes pada kelompok sakit kepala dan menambah nafsu makan,
intervensi adalah 2,75 terdapat penurunan selain itu juga minyak astiri yang terdapat
yang signifikan karena kelompok intervensi dalam jeruk lemon mengeluarkan aroma
telah diberikan aromatherapy lemon dimana yang khas sehingga respon bau/aroma yang
di dalam kandungan aromatherapy lemon di hasilkan akan merangsang kerja sel neuro
merupakan komponen utama yang dapat kimia otak dan dapat menstabilkan sistem
menghambat juga mencegah aktivitas saraf selanjutnya menimbulkan efek tenang
prostaglandin dan mengurangi rasa sakit pada ibu hamil trimester 1 yang mengalami
termasuk emesis gravidarum emesis gravidarum.
Berdasarkan data yang di dapatkan oleh Sebelum penelitian responden
peneliti rata-rata emesis gravidarum pretest mengatakan bahwa mengalami emesis
pada responden kelompok intervensi gravidarum yang sering terutama pada pagi
umumnya berada dalam rentang skor 6-10 hari, responden mengatakan upaya untuk
yaitu emesis gravidarum kategori sedang. menangani emesis gravidarum dengan cara
Menurut (tan dkk 2006) dalam beristirahat, makan permen dan makan
(hollingworth,2014) emesis graviarum pada buah-buahan yang masam namun tidak ada
kehamilan yang di alami oleh responden perubahan mual muntah tetap ada, selain itu
disebabkan karena defisiensi vitamin B6 responden rutin meminum vitamin B6 yang
yang timbul karena perubahan metabolisme di berikan pihak puskesmas namun mual
protein dalam kehamilan, dalam penelitian muntah tetap sering terjadi, setelah
ini tidak ada ibu hamil yang difisiensi B6 pemberian intervensi selama 4 hari setiap
karena semua ibu hamil mendapatkan pagi responden merasa lebih nyaman dan
vitamin B6. frekuensi mual muntah berkurang
Menurut (Tiran, 2009) emesis gravidarum Hasil analisis skor emesis gravidarum
biasanya disebabkan oleh perubahan dalam pre test menunjukan bahwa nilai rata-rata
sistem endokrin yang terjadi selama pada responden kelompok kontrol adalah
kehamilan, terutama disebabkan oleh 9,06 dengan skor emesis gravidarum
tingginya fluktuasi kadar hCG (Human terendah yaitu 7 dan yang tertinggi 13.
Chorionic Gonadotrophin) khususnya karena Rata-rata emesis gravidarum post test pada
priode emesis gravidarum paling umum responden kelompok kontrol yaitu 8,81
adalah minggu pertama yang pada saat itu, dengan skor emesis gravidarum terendah
hCG mencapai kadar tertingginya. hCG sama yaitu 6 dan skor emesis gravidarum
dengan LH ( Letenizing Hormone) yang di
tertinggi 12. Selisih penurunan antara nilai
sekresikan oleh sel troboblas blastosit. Dalam
mean pre test dan post tes pada kelompok
penelitian
kontrol adalah 0.23 terdapat penurunan
namun tidak signifikan.
Pada penelitian ini faktor yang hidung dan merangsang sistem limbik
mempengaruhi emesis gravidarum pada diotak. Sistem limbik langsung terkait
responden diantaranya adalah peningkatan dengan adrenal, kelenjar hipofisis,
hormone HCG (Human Chorionic hipotalamus, bagian-bagian tubuh yang
Gonadotropin) hormone plasenta ini dapat mengatur denyut jantung, tekanan darah,
memicu pusat mual yaitu chemoreceptor stress, memori, keseimbangan hormon dan
tringger zone sehingga menyebabkan pernapasan. Hal ini membuat efek langsung
emesis gravidarum saat hamil. Peningkatan dari minyak atsiri dalam mewujudkan
hormone estrogen dan penurunan hprmone keseimbangan emosional fisiologi (Jaelani,
TSH (Thyrotropin-Stimulating Hormone). 2009).
Tiga hormone ini dipercaya merupakan Ketika meghirup zat aromatik atau
beberapa faktor yang berpengaruh dalam minyak essential memancarkan biomolekul,
mual muntah hebat atau yang lebih dikenal sel-sel reseptor dihidung untuk mengirim
dengan istilah hiperimesis gravidarum pada implus langsung kepenciuman diotak,
kehamilan (Quinlan, 2003). daerah ini terkait erat dengan sistem lain
Berdasarkan analisa peneliti dari hasil yang mengontrol memori, emosi, hormon,
di atas pada kelompok kontrol terjadinya seks dan detak jantung. Segera impuls
penurunan emesis gravidarum namun tidak merangsang untuk melepaskan hormon
signifikan, penurunan emesis gravidarum di yang mampu menentramkan dan
karenakan responden pada kelompok menimbulkan perasaan tentang serta
kontrol rutin meminum vitramin B6 yang di mempengaruhi perubahan fisik dan mental
berikan puskesmas karena manfaat vitamin seseorang sehingga bisa mengurangi mual
B6 adalah sebagai mengatasi kekurangan muntah (Siti Cholifah, 2017).
B6 pada tubuh, mengatasi mual saat Aromatherapy lemon dipilih karena
kehamilan, mengatasi anemia. Maka dapat merupakan aromatherapy yang aman
dilihat dari manfaat B6 tersendiri dapat digunakan pada kehamilan. Dalam
menurunkan mual. penelitian ini pemberian aromatherapy
lemon menggunakan metode inhalasi
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan menggunakan tisu yang diberikan 2-3 tetes
bahwa rata-rata skor emesis gravidarum essensial oil aromatherapy lemon (Jaelani,
pada responden kelompok intervensi adalah 2009)
7,37 yaitu emesis gravidarum sedang dan Perubahan emesis gravidarum yang
rata-rata skor emesis gravidarum kelompok terjadi pada responden penelitian ini dapat
kontrol adalah 8,81 yaitu emesis menunjukan bahwa penurunan emesis
gravidarum sedang didapatkan selisih gravidarum pada masing-masing responden
antara skor emesis gravidarum kelompok sangat bervariasi, hal itu sangat terkait erat
intervensi dan kelompok kontrol adalah dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
1,44. Hasil uji statistik menunjukan terdapat emesis gravidarum yang di bawa oleh
pengaruh aromatherapy lemon terhadap responden baik dari diri sendiri maupun
emesis gravidarum pada ibu hamil trimester lingkungan luar, namun dilihat dari perubahan
1 (P-Value 0,03 < 0,05). pengaruh aromatherapy lemon ini
Hal ini sesuai dengan penelitian Astriana menunjukan hasil perubahan yang efektif.
tahun 2016 setelah di berikan aromatherapy Pada penelitian ini peran peneliti sebagai
lemon terdapat penurunan emesis edukator dan care giver, dimana peneliti
gravidarum yang signifikan. Aromatherapy memberikan pendidikan kesehatan kepada
adalah salah satu pengobatan alternatif yang pihak puskesmas dan responden mengenai
dapat diterapkan menggunakan minyak emesis gravidarum ibu hamil trimester 1 dan
essensial tumbuhan dan herbal. Setiap penatalaksanaan untuk menngurangi emesis
minyak essensial memiliki efek gravidarum ibu hamil trimester 1 sedangkan
farmakologis yang unik seperti antibakteri, care giver, peneliti memberikan intervensi
antivirus, diuretic, vasodilator, penenang berupa pemberian aromatherapy lemon untuk
dan merangsang adrenal ketika minyak mengurangi emesis gravidarum yang di
essensial dihirup, molekul masuk ke rongga rasakan karena kehamilan.
KESIMPULAN
Rata-rata skor emesis gravidarum pada ibu Terdapat pengaruh Aromatherapy lemon
hamil trimester 1 pre test pada kelompok terhadap emesis gravidarum pada ibu hamil
intervensi adalah 10,13 dan post test adalah trimester 1 di wilayah kerja puskesmas
7,38 dengan kategori emesis gravidarum soreang (p value 0,03 < 0,05) secara
sedang statistik penurunan emesis gravidarum
Rata-rata skor emesis gravidarum pada ibu hamil signifikan, namun secara praktik kategorik
trimester 1 pre test pada kelompok kontrol emesis gravidarum tetap dalam kategorik
adalah 9,06 dan post test adalah 8,81 dengan sedang.
kategori emesis gravidarum sedang
DAFTAR PUSTAKA
Astriana, R. D. (2015). Pengaruh Lemon Hilma. (2016). Asuhan Kebidanan pada Ibu
Inhalasi Aromatherapy Terhadap Mual Hamil dengan Hiperimesis Gravidarum.
pada Kehamilan di BPS Varia Mega Hollingworth, T. (2014). Diagnosis Banding
Lestai. Jurnal Kebidanan . dalami Obstetri & Ginekologi. Jakarta:
Bayu Irianti, E. M. (2013). Asuhan EGC.
Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta: Cv Irianti, E. M. (2013). Asuhan Kehamilan
Sagung Seto. Berbasis Bukti. Jakarta: CV Sagung
Budiman. (2011). Penelitian Kesehatan . Setyo.
Bandung: PT Refika Aditama. Jaelani. (2009). Aroma Terapi. Jakarta:
Dewi, V. N., & Sunarsih, T. (2014). Asuhan Pustaka Populer Obor.
Kehamilan untuk Kebidanan. jakarta: Kurnia. (2009). Menghindari Gangguan Saat
Salemba Medika. Melahirkan & Panduan Lengkap
Dina Fithriana, R. a. (2013). Perbandingan Mengurut Bayi. Yogyakarta: Panji
efektifitas akupresure perikardium Pustaka.
dengan aromaterapi terhadap King, T. L., & Murphy, P. A (2009).
penurunan mual muntah pada Ibu hamil Evidence-Based Approaches to
di Pulau Lombok. Managing & Nausea and Vomiting in
Durham, R., & Chapman, L. (2010). Maternal Early Pregnancy.Journal of Midwifery
Newborn Nurshing. Oakland: Davisplus. & Women's Health.
Hidayati. (2008). Asuhan Keperawatan pada Lowdermilk, P. C. (2013). Keperwatan
Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Maternitas edisi 8. Singapore: Elsevier.
Jakarta: Selemba Medika.
Pengaruh Aromatherapy Lemon Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I