Anda di halaman 1dari 5

BAB II

ISI JURNAL
2.1 Identitas Jurnal

2.1.1 Judul Artikel :

“ Inhalasi Aromaterapi Lemon Menurunkan Frekuensi Mual Muntah pada Ibu

Hamil”

2.1.2 Nama Penulis : Siti Maesaroh, Mera Putri

2.1.3 Journal : Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai

2.1.4 Volume : 12

2.1.5 Issue :1

2.1.6 Halaman : 30

2.1.7 Tahun terbit : 2019

2.1.8 DOI : 10.26630/jkm.v12i1.1741

2.2 Abstrak Jurnal

Latar belakang: Angka kejadian mual muntah atau emesis gravidarum pada wanita

hamil mencapai 50-90%, sedangkan hiperemesis gravidarum mencapai 10-15% di

Provinsi Lampung. Tujuan: membuktikan pengaruh inhalasi aromaterapi lemon

terhadap mual muntah pada ibu hamil trimester I. Metode: Jenis penelitian kuantitatif

dengan rancangan pra experimental yang dilaksanakan pada pada bulan februari –

april 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah ibu hamil trimester I yang

mengalami mual muntah di UPT Puskesmas Karya Penggawa Kabupaten Pesisir

Barat dengan jumlah sampel 30 orang. Tehnik pengambilan sampel accidental

sampling. Variabel yang dianalisis adalah adalah hasil intervensi pemberian inhalasi

aroma terapi lemon. Analisis data menggunakan T test. Hasil: Penelitian memperoleh

hasil rerata frekuensi mual muntah sebelum intervensi


17.37 kali, sedangkan setelah intervensi turun menjadi 12.43 kali. Ada pengaruh

inhalasi aroma terapi lemon terhadap mual muntah pada ibu hamil trimester I (p value

0,000). Simpulan: pemberian inhalasi aroma terapi lemon efektif menurunkan

frekuensi mual muntah pada ibu hamil dengan penurunan 4,86 kali frekuensi mual

muntah. Inhalasi aroma terapi lemon menjadi bagian yang dapat diterapkan sebagai

terapi komplementer untuk mengurangi frekeunsi mual muntah dalam asuhan pada

ibu hamil.

2.3 Pendahuluan Jurnal

Mual muntah pada kehamiilan (morning sickness) dialami oleh sekitar 70-80% wanita

hamil dan merupakan fenomena yang sering terjadi pada umur kehamilan 5-12

minggu. Mual muntah pada kehamilan biasanya bersifat ringan dan merupakan

kondisi yang dapat dikontrol sesuai dengan kondisi masing-masing individu.

Meskipun kondisi ini biasanya berhenti pada trimester pertama namun gejalanya

dapat menimbulkan gangguan nutrisi, dehidrasi, kelemahan, penurunan berat badan,

serta ketidakseimbangan elektrolit, jika hal ini tidak ditangani bisa mengakibatkan

hiperemesis gravidarum yang dilaporkan terjadi sekitar 0,05-2% dari semua

kehamilan (Runiani, 2010). Mual muntah pada ibu hamil biasanya mengurang pada

akhir trimester pertama. Akan tetapi, ada kalanya keluhan tersebut bertambah,

sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Mual

dan muntah ini terjadi pada 50% hingga 90% kehamilan dimana pada umumnya

dimulai pada usia kehamilan 9 hingga 10 minggu, memuncak pada 11 hingga 12

minggu dan mereda pada 12 hingga 14 minggu. Pada kasus-kasus yang parah gejala

ini dapat berlanjut hingga usia kehamilan 22 minggu (Prawiroharjo, 2010).

Penatalaksanaan mual dan muntah pada kehamilan tergantung pada beratnya gejala.
Pengobatan yang dilakukan mulai dari yang paling ringan dengan perubahan diet

sampai pendekatan dengan pengobatan antimietik, rawat inap, atau pemberian nutrisi

parenteral. Pengobatan terdiri atas terapi secara farmakologi dan non farmakologi,

bahkan sekarang dengan berbagai terapi komplementer. Terapi farmakologi dilakukan

dengan pemberian antimietik, antihistamin, dan kortikosteroid. Terapi non

farmakologi dan terapi komplementer dilakukan dengan cara pengaturan diet,

dukungan emosional,

akupresur dan jahe (Runiani, 2010). Aromaterapi merupakan salah satu teknik

pengobatan atau perawatan menggunakan bau-bauan yang menggunakan essential oil

(Dewi, Putra, & Witarsa, 2013). yang sering digunakan dalam aromaterapi. Aroma

terapi lemon adalah jenis aromaterapi yang aman untuk kehamilan dan melahirkan

(Medforth, Battersby, Evans, Marsh & Walker, 2013). Aromaterapi lemon telah

banyak digunakan oleh wanita sebanyak 40% untuk meredakan mual muntah dan

26,5% dari mereka telah dilaporkan sebagai cara yang efektif untuk mengontrol gejala

mual muntah (Safajou, Shahnazi, & Nazemiyeh, 2014). Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Materniti (2016) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian

inhalasi aromatherapy lemon terhadap mual muntah pada ibu hamil trimester 1. Studi

pendahuluan di UPT Puskesmas Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat, yaitu pada

bulan September – Oktober 2017 memperoleh hasil terdapat 55,2% ibu hamil yang

mengalami mual muntah dari 48 ibu hamil trimester I, dan sebagian besar ibu hamil

tersebut belum mengetahui bahwa penggunaan inhalasi aromaterapi lemon yang

merupakan salah satu terapi kompementer yang dapat dilakukan untuk mengurangi

mual dan muntah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh inhalasi aromaterapi

lemon terhadap mual muntah pada ibu hamil trimester I.

2.4 Tujuan Dan Mentode Penelitian


Tujuan :

Membuktikan pengaruh inhalasi aromaterapi lemon terhadap mual muntah pada ibu

hamil trimester I

Metode :

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan

desain penelitian pre eksperimental dan pendekatan one group pretest posttest.

Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai April 2018. Tempat penelitian ini

adalah UPT Puskesmas Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh ibu hamil Trimester I yang mengalami mual muntah UPT

Puskesmas Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat tahun 2018. Jumlah sampel

dalam penelitian ini adalah 30 responden. Pengumpulan data untuk menentukan

frekuensi mual muntah dengan menggunakan indeks rhodes. Kriteria inklusi pada

penelitian ini antara lain adalah: ibu hamil trimester pertama, ibu hamil yang

mengalami mual dan muntah, sadar dan kooperatif dan bersedia menjadi responden.

Sedangkan kriteria ekslusi antara lain adalah: ibu hamil dengan kontra indikasi

terhadap aromaterapi inhalasi lemon, misal ibu sedang mengalami serangan asam dan

sakit gigi.

Sebelum pemberian terapi inhalasi aroma terapi ibu hamil dilakukan pre test

menggunakan indeks rhodes prosedur untuk mengukur frekuensi mual muntah.

Selanjutnya, perlakuan pada kelompok penelitian dengan pemberian terapi dengan

tehnik inhalasi aromaterapi lemon selama 24 jam yang dilakukan di rumah masing-

masing responden dengan cara: (1) pada saat ibu hamil merasa atau telah mual,

diperintahkan meneteskan aromatherapi lemon pada tissue sebanyak 5 tetes; (2)

letakan tissue dengan jarak 3 cm dari hidung ibu hamil; dan (3) anjurkan ibu hamil

menghirup dalam 3 kali pernapasan dan diulangi kembali 5-10, jika ibu masih
mengalami mual. Setelah selesai perlakuan pada kelompok kontrol dilakukan pre test

pada hari ke 3 sejak untuk mengukur kembali frekuensi mual muntah pada ibu hamil.

Data hasil pengukuran pre test dan post test dilakukan analisis data untuk mengetahui

pengaruh inhalasi aromaterapi lemon terhadap penurunan frekuensi mual-muntah

pada ibu hamil menggunakan uji T dependen.

Anda mungkin juga menyukai