79
Siti Rizco Khadijah, Nurul Husnul Lail, Dewi Kurniawati
menimbulkan komplikasi pada ibu dan paling sederhana adalah melalui indra
janinnya. Kondisi ibu akan kekurangan penciuman dengan mencium aroma dari
nutrisi dan cairan sehingga keadaan fisik minyak esensial. Indra penciuman
ibu menjadi lemah dan lelah, dapat pula merangsang daya ingat yang bersifat
emosional dengan memberikan reaksi fisik
mengakibatkan gangguan asam basa,
berupa tingkah laku. Aroma yang sangat
pneumoni aspirasi, robekan mukosa
lembut dan menyenangkan dapat
esofagus, kerusakan hepar dan kerusakan membangkitkan semangat maupun perasaan
ginjal. Sedangkan, kondisi janin tenang dan santai (Nuryanti, 2016).
pertumbuhan dan perkembangan akan Berdasarkan penelitian yang dilakukan
terhambat karena nutrisi yang tidak oleh (Astriana et al., 2015) tentang Pengaruh
terpenuhi (stiawan 2007 dalam (Andriani & Lemon Inhalasi Aromaterapi terhadap Mual
Purwati, 2017). Muntah pada Kehamilan menunjukkan nilai p
Dari hasil penelitian dalam jurnal Aril yang diperoleh p-value<0.05, sehingga dapat
tahun 2012 Hiperemesis gravidarum terjadi di disimpulkan bahwa pemberian lemon inhalasi
seluruh dunia dengan angka kejadian yang aromatherapy mempunyai pengaruh terhadap
beragam mulai dari 1-3% dari seluruh mual pada kehamilan. Penelitian oleh Agnes
kehamilan di Indonesia, 0,3% dari seluruh Widdya Andriyani pada tahun 2017 tentang
kehamilan di swedia, 0,5% di California, Pengaruh Aromaterapi Peppermint terhadap
0,8% di Canada, 10,8% di China, 0,9% di kejadian mual dan muntah pada ibu hamil
Norwegia, 2,2% di Pakistan dan 1,9% di Trimester I menunjukkan dari hasil penelitian
Turki. Di Amerika Serikat prevalensi ini diperoleh hasil uji Wilxocon Sign Rank
hiperemesis gravidarum Adela 0,5-2. (Sujik Test diperoleh p-value sebesar 0,001<(0,05),
Nuryanti, 2016) Di Indonesia jumlah ibu artinya ada pengaruh aromaterapi peppermint
hamil resiko tinggi/komplikasi sebanyak terhadap mual dan muntah pada ibu hamil
1.038.485 ibu hamil pada tahun 2011, trimester I. Dari dua hasil penelitian tersebut,
sedangkan dijawa tengah sebanyak 126.644 peneliti akan meneliti tentang “Perbedaan
ibu hamil (Statistik, 2011). Efektifitas Pemberian Aromaterapi Lemon
Berdasarkan studi pendahuluan di BPM dan Aromaterapi Peppermint Terhadap Ibu
Nina Marlina, Bogor didapatkan data pada Hamil dengan Mual Muntah Trimester I di
tahun 2020 pada bulan januari sampai juni BPM Nina Marlina, Bogor, Jawa Barat Tahun
sekitar 97 ibu hamil dengan mual muntah 2020”.
pada trimester pertama yang melakukan
kunjungan di BPM Nina Marlina, Bogor, Metode Penelitian
Jawa Barat. Metode penelitian ini menggunakan
Untuk kejadian tersebut diperlukan quasy eksperimen. Rancangan penelitian ini
berbagai macam terapi baik farmakologis menggunakan Two Group posttest design.
maupun non farmakologis. Untuk terapi Populasi penelitian ini adalah ibu hamil
farmakologis dapat menggunakan antiemetik, trimester pertama yang mengalami mual
antihistamin, vitamin B6. Sedangkan untuk muntah di Bidan Praktek Mandiri Nina
terapi non farmakologis dapat menggunakan Marlina. Tahun 2020 dari bulan januari
terapi hebal (jahe, pappermint), terapi sampai bulan Juni, ibu hamil yang mengalami
relaksasi dan terapi psikologis (Tiran, 2008) mual sebanyak 97, sehingga rata-rata populasi
dalam (Kartikasari et al., 2017). perbulan sebanyak 16.
Aromaterapi minyak esensial dapat Dengan pertimbangan keterbatasan
mengatasi keluhan fisik dan psikis. Yang waktu sehingga tidak dapat mengambil
80
Perbedaan Efektivitas Pemberian Aromaterapi Lemon dan Aromaterapi
Peppermint Terhadap Ibu Hamil
81
Siti Rizco Khadijah, Nurul Husnul Lail, Dewi Kurniawati
82
Perbedaan Efektivitas Pemberian Aromaterapi Lemon dan Aromaterapi
Peppermint Terhadap Ibu Hamil
83
Siti Rizco Khadijah, Nurul Husnul Lail, Dewi Kurniawati
mampu melakukan analisis terhadap apa yang intensitas mual muntah dengan rata-rata nilai
dihadapinya. sebelum intervensi sebesar 24,67 dan setelah
Berdasarkan Tabel 3 hasil penelitian intervensi sebesar 17,87. Penurunan mual
menunjukkan bahwa sebagian besar muntah tersebut dikarenakan pada
responden (90%) bekerja sebagai IRT, aromaterapi lemon mengandung linalil asetat
sehingga responden lebih sering beraktivitas yang merupakan senyawa ester yang
di rumah dibandingkan dengan pekerjaan terbentuk melalui penggabungan asam
yang lain, sehingga ibu rumah tangga lebih organik dan alkohol. Ester sangat berguna
mudah merasa bosan. Wanita yang rentan untuk menormalkan keadaan emosi serta
terhadap masalah dengan distres emosional keadaan tubuh yang tidak seimbang, dan juga
menambah ketidaknyamanan fisik sehingga memiliki khasiat sebagai penenang serta
membuat mual muntah menjadi lebih berat tonikum, khususnya pada sistem saraf
(Tiran, 2009 dalam (Sarwinanti & Istiqomah, (Wiryodidagdo, 2008 dalam (Sarwinanti &
2019). Istiqomah, 2019).
Berdasarkan Tabel 4 Kejadian mual Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan
dan muntah juga dapat dipengaruhi oleh bahwa hasil p.value = 0.007. hasil ini lebih
faktor paritas ibu hamil yang sebagian besar kecil dari signifikansi yang ditetapkan yaitu
primigravida (70%). Hal ini sesuai dengan 0,05 dan nilai hasil uji t-test sebesar 3,475
pendapat Winkjosastro, 2007 (dalam yang berarti ada perbedaan intensitas mual
(Andriani & Purwati, 2017) yang sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi
mengungkapkan bahwa ibu primigravida ingesti lemon pada ibu hamil trimester I di
belum mampu beradaptasi terhadap hormon BPM Nina Marlina, Bogor.
estrogen dan khorionik gonadotropin. Penurunan intensitas mual sebelum dan
Peningkatan hormon ini membuat kadar asam sesudah diberikan aromaterapi inhalasi
lambung meningkat, hingga muncullah peppermint ini sesuai dengan teori bahwa
keluhan rasa mual. Keluhan ini biasanya peppermint (daun mint) diketahui bisa
muncul di pagi hari saat perut ibu dalam menjadi obat yang aman dan efektif untuk
keadaan kosong dan terjadi peningkatan asam mengobati mual dan muntah pada ibu hamil
lambung.Hasil ini didukung oleh penelitian (elshabrina, 2013, dalam (Sujik Nuryanti,
(Umboh et al., 2014) dalam (Andriani & 2016).
Purwati, 2017) yang menunjukkan adanya Hasil penelitian sejalan dengan
hubungan yang bermakna antara paritas penelitian yang dilakukan oleh Puspita, 2012
dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum dalam (Kartikasari et al., 2017) di BPS Varia
pada Ibu Hamil di Puskesmas Tompaso Mega Lestari S.ST.,M.Kes Batu puru
Kabupaten Minahasa Induk. Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan Selatan diketahui bahwa ibu hamil yang
bahwa hasil p.value = 0,014. hasil ini lebih mengalami mual muntah setelah dilakukan
kecil dari signifikansi yang ditetapkan yaitu pemberian aromaterapi pappermint inhalasi
0,05 dan nilai hasil uji t-test sebesar 3,051 terdapat penurunan yang signifikan. Hal ini
yang berarti ada perbedaan antara intensitas dapat dilihat bahwa mean total frekuensi mual
mual sebelum dan sesudah diberikan sebelum pemberian aromaterapi pappermint
aromaterapi ingesti lemon pada ibu hamil adalah didapatkan frekuensi mual 4,53 dan
trimester I di BPM Nina Marlina. sesudah pemberian aromaterapi pappermint
Penelitian ini sejalan dengan penelitian adalah 3,13 dengan nilai p-value 0,000,
Maternity, Ariska dan Sari (2017) yang sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian
menyatakan bahwa adanya penurunan aromaterapi pappermint secara inhalasi
84
Perbedaan Efektivitas Pemberian Aromaterapi Lemon dan Aromaterapi
Peppermint Terhadap Ibu Hamil
85
Siti Rizco Khadijah, Nurul Husnul Lail, Dewi Kurniawati
Andriani, A., & Purwati, Y. (2017). Pengaruh Nuryanti, S. (2016). Efektifitas Aromaterapi
Aromaterapi Peppermint terhadap Inhalasi Peppermint Dan Ingesti Lemon
Kejadian Mual dan Muntah pada Ibu Terhadap Penurunan Mual Pada Ibu
Hamil Trimester I di Puskesmas Mlati II Hamil Trimester Pertama Di BPM Ny.
Sleman Yogyakarta. Marminah Purwodadi. Karya Ilmiah.
Astriana, A., Putri, R. D., & Aprilia, H. Sari, Z. E. D. (2018). Perbedaan Efektivitas
(2015). Pengaruh Lemon Inhalasi Pemberian Essensial Oil Peppermint dan
Aromatherapy Terhadap Mual Pada Aroma Terapi Lavender terhadap
Kehamilan di BPS VARIA MEGA Intensitas Mual dan Muntah pada Ibu
LESTARI S. ST., M. Kes Batupuru Hamil Trimester I di Puskesmas Baso
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Kabupaten Agam Tahun 2017. Menara
Selatan Tahun 2015. Jurnal Kebidanan Ilmu, 12(4).
Malahayati, 1(3).
Sarwinanti, S., & Istiqomah, N. A. (2019).
Cholifah, S., & Nuriyanah, T. E. (2019). Perbedaan aromatherapi lavender dan
Aromaterapi Lemon Menurunkan Mual lemon untuk menurunkan mual muntah
Muntah pada Ibu Hamil Trimester I. ibu hamil. Jurnal Kebidanan Dan
Jurnal Kebidanan Midwiferia, 4(1), 36– Keperawatan Aisyiyah, 15(2), 185–195.
43.
Statistik, B. P. (2011). Profil Kesehatan
Dewi, W. S., & Safitri, E. Y. (2018). Indonesia 2011. BPS: Provinsi Jawa
Pengaruh Aromaterapi Lemon terhadap Tengah.
Emesis Gravidarum di Praktik Mandiri
Bidan Wanti Mardiwati. Jurnal Ilmiah Sugiono, A. (2008). Panduan Praktis Dasar
Kesehatan, 17(3), 4–8. Anlisa Laporan Keuangan. Gramedia
Widiasarana.
Kartikasari, R. I., Ummah, F., & Taqiiyah, L.
B. (2017). Aromaterapi Pappermint Sujik Nuryanti, R. & E. (2016). Efektifitas
untuk Menurunkan Mual dan Muntah Aromaterapi Inhalasi Peppermint Dan
pada Ibu Hamil. Surya, 09(02), 37–44. Ingesti Lemon Terhadap Penurunan
Mual Pada Ibu Hamil Trimester Pertama
Khasanah, Y. Y. (2020). Hubungan Di BPM Ny.Marminah Purwodadi. Ilmu
Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Dengan Keperawatan Dan Kebidanan, 1–11.
Peningkatan Berat Badan Selama
Kehamilan. Syntax Literate; Jurnal Tiran, D. (2008). Mual Dan Muntah
Ilmiah Indonesia, 5(6), 233–239. Kehamilan Seri Asuhan Kebidanan.
Kia, P. Y., & Safajou, F. S. (2014). M. dan Umboh, H. S., Mamuaya, T., & Lumy, F. S.
Nazemiyeh, H.(2014). The Effect of N. (2014). Faktor-Faktor yang
Lemon Inhalation Aromatherapy on berhubungan dengan kejadian
Nausea and Vomiting of Pregnancy: A hiperemesis gravidarum di Puskesmas
Double-Blinded, Randomized Tompaso Kabupaten Minahasa. JIDAN
Controlled Clinical Trial. Iranian Red (Jurnal Ilmiah Bidan), 2(2).
Crescent Medical Journal, 16(3),
e14360.
86
Copyright holder:
Siti Rizco Khadijah, Nurul Husnul Lail, Dewi Kurniawati (2020)
79