Mata Kuliah Kegawatdaruratan Maternal Neonatal dan Basic Life Support (Bd.5.026)
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D-III
2021/202
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan lancar. Makalah kami yang
berjudul “Lingkup Ginekologi”
Makalah ini disusun dari bebagai sumber. Tak lupa pula kami mengucapkan terimah
kasih banyak kepada seluruuh pihak yang terlibat, khususnya atas bimbingan dan arahan
dalam pembuatan makalah kami.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
perbaikan selanjutnya menuju arah yang lebih baik. Akhir kata kami berharap tugas ini dapat
member manfaat bagi kita semua.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................
Bab 1 Pendahuluan..................................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................
Bab 2 Pembahasan...................................................................................................
A. Pengertian Infeksi...........................................................................................
B. Pencegahan infeksi.........................................................................................
C. Asuhan neonatus pencehagan infeksi.............................................................
D. Pengertian trauma persalinan.........................................................................
E. Penyebab trauma persalinan...........................................................................
F. Macam-macam trauma persalinan.................................................................
Bab 3 Penutup..........................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelahiran seorang bayi merupakan saat yang membahagiakan orang tua,
terutama bayi yang lahir sehat. Bayi yang nantinya tumbuh menjadi anak dewasa
melalui proses yang panjang, dengan tidak mengesampingkan faktor lingkungan
keluarga. Terpenuhinyakebutuhan dasar anak (asah, asih, asuh) oleh keluarga akan
memberikan lingkungan yangterbaik bagi anak, sehingga tumbuh kembang anak
menjadi seoptimal mungkin. Tetapi tidak semua bayi lahir dalam keadaan sehat.
Beberapa bayi lahir dengan gangguan pada masa prenatal, natal dan pascanatal.
Keadaan ini akan memberikan pengaruh bagi tumbuhkembang anak selanlutnya.
Masalah-masalah yang terrjadi pada bayi baru lahir yang diakibatkan oleh
tindakan-tindakan yang dilakukan pada saat persalinan sangatlah beragam. Trauma
akibat tindakan, para persalinan atau gangguan kelainan sisiologik persalinan yang
sering kita sebut sebagai cedera atau trauma lahir. Partus yang lama akan
menyebabkan adanya tekanan tulang pelvis. Kebanyakan cedera lahir ini akan
menghilang sendiri dengan perawatan yang baik dan adekuat.
Cedera lahir adalah kelainan bayi baru lahir yang terjadi karena trauma lahir
akibat tindakan, cara persalinan atau gangguan persalinan yang diakibatkan kelainan
sisiologis persalinan. Sebagian besar, cedera lahir terjadi selama persalinan lama dan
berlarut larut atau kesulitan lahir. Cedera lahir dapat terjadi apabila janin besar atau
presentasi atau posisi janinabnormal.
Trauma lahir adalah trauma pada bayi yang diterima dalam atau karena proses
kelahiran. Istilah trauma lahir digunakan untuk menunlukkan trauma mekanik dan
anoksik, baik yang dapat dihindarkan maupun yang tidak dapat dihindarkan, yang di
dapat bayi pada masa persalinan dan kelahiran. Trauma dapat terjadi sebagai akibat
ketrampilan atau perhatianmedik yang tidak pantas atau yang tidak memadai sama
sekali, atau dapat terjadi meskipun telah mendapat perawatan medis yang terampil
dan kompeten dan sama sekali tidak adakaitannya dengan tindakan atau sikap orang
tua yang acuh tak acuh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian infeksi?
2. Bagaimana pencegahan infeksi?
3. Bagaimana Asuhan neonatus pencehagan infeksi?
4. Apa pengertian pengertian trauma persalinan?
5. Apa Penyebab trauma persalinan?
6. Apa Macam-macam trauma persalinan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian infeksi
2. Mengetahui pencegahan infeksi
3. Mengetahui Asuhan neonatus pencehagan infeksi
4. Mengetahui pengertian trauma persalinan
5. Mengetahui Penyebab trauma persalinan
6. Mengetahui Macam-macam trauma persalinan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Infeksi
1. Pengertian Infeksi
Infeksi yang terjadi pada bayi baru lahir ada dua yaitu: early infection (infeksi
dini) dan late infection (infeksi lambat). Disebut infeksi dini karena infeksi
diperoleh dari si ibu saat masih dalam kandungan sementara infeksi lambat adalah
infeksi yang diperoleh dari lingkungan luar, bisa lewat udara atau tertular dari
orang lain.
2. Patogenesis
Infeksi pada bayi baru lahir sering ditemukan pada BBLR. Infeksi lebih sering
ditemukan pada bayi yang lahir dirumah sakit dibandingkan dengan bayi yang
lahir diluar rumah sakit. Bayi baru lahir mendapat kekebalan atau imunitas
transplasenta terhadap kuman yang berasal dari ibunya. Sesudah lahir, bayi
terpapar dengan kuman yang juga berasal dari orang lain dan terhadap kuman dari
orang lain.
Infeksi pada neonatus dapat melalui beberapa cara. Blanc membaginya dalam 3
golongan, yaitu :
a. Infeksi Antenatal
Kuman mencapai janin melalui sirkulasi ibu ke plasenta. Di sini kuman itu
melalui batas plasenta dan menyebabkan intervilositis. Selanjutnya infeksi
melalui sirkulasi umbilikus dan masuk ke janin. Kuman yang dapat
menyerang janin melalui jalan ini ialah :
1) Virus, yaitu rubella, polyomyelitis, covsackie, variola, vaccinia,
cytomegalic inclusion ;
2) Spirokaeta, yaitu treponema palidum ( lues ) ;
3) Bakteri jarang sekali dapat melalui plasenta kecuali E. Coli dan listeria
monocytogenes. Tuberkulosis kongenital dapat terjadi melalui infeksi
plasenta. Fokus pada plasenta pecah ke cairan amnion dan akibatnya janin
mendapat tuberkulosis melalui inhalasi cairan amnion tersebut.
b. Infeksi Intranatal
Infeksi melalui jalan ini lebih sering terjadi daripada cara yang lain.
Mikroorganisme dari vagina naik dan masuk ke dalam rongga amnion setelah
ketuban pecah. Ketubah pecah lama ( jarak waktu antara pecahnya ketuban
dan lahirnya bayi lebih dari 12 jam ), mempunyai peranan penting terhadap
timbulnya plasentisitas dan amnionitik. Infeksi dapat pula terjadi walaupun
ketuban masih utuh misalnya pada partus lama dan seringkali dilakukan
manipulasi vagina. Infeksi janin terjadi dengan inhalasi likuor yang septik
sehingga terjadi pneumonia kongenital selain itu infeksi dapat menyebabkan
septisemia. Infeksi intranatal dapat juga melalui kontak langsung dengan
kuman yang berasal dari vagina misalnya blenorea dan ” oral trush ”.
c. Infeksi Pascanatal
Infeksi ini terjadi setelah bayi lahir lengkap. Sebagian besar infeksi
yang berakibat fatal terjadi sesudah lahir sebagai akibat kontaminasi pada saat
penggunaan alat atau akibat perawatan yang tidak steril atau sebagai akibat
infeksi silang. Infeksi pasacanatal ini sebetulnya sebagian besar dapat dicegah.
Hal ini penting sekali karena mortalitas sekali karena mortalitas infeksi
pascanatal ini sangat tinggi. Seringkali bayi mendapat infeksi dengan kuman
yang sudah tahan terhadap semua antibiotika sehingga pengobatannya sulit.
Diagnosa infeksi perinatal sangat penting, yaitu disamping untuk
kepentingan bayi itu sendiri tetapi lebih penting lagi untuk kamar bersalin dan
ruangan perawatan bayinya. Diagnosis infeksi perianatal tidak mudah. Tanda
khas seperti yang terdapat bayi yang lebih tua seringkali tidak ditemukan.
Biasanya diagnosis dapat ditegakkan dengan observasi yang teliti, anamnesis
kehamilan dan persalinan yang teliti dan akhirnya dengan pemeriksaan fisis
dan laboratarium seringkali diagnosis didahului oleh persangkaan adanya
infeksi, kemudian berdasarkan persangkalan itu diagnosis dapat ditegakkan
dengan permeriksaan selanjutnya.
Infeksi pada nonatus cepat sekali menjalar menjadi infeksi umum,
sehingga gejala infeksi lokal tidak menonjol lagi. Walaupun demikian
diagnosis dini dapat ditegakkan kalau kita cukup wasdpada terhadap kelainan
tingkah laku neonatus yang seringkali merupakan tanda permulaan infeksi
umum. Neonatus terutama BBLR yang dapat hidup selama 72 jam pertama
dan bayi tersebut tidak menderita penyakit atau kelaianan kongenital tertentu,
namun tiba – tiba tingkah lakunya berubah, hendaknya harus selalu diingat
bahwa kelainan tersebut mungkin sekali disebabkan oleh infeksi. Beberapa
gejala yang dapat disebabkan diantaranya ialah malas, minum, gelisah atau
mungkin tampak letargis. Frekuensi pernapasan meningkat, berat badan tiba –
tiba turun, pergerakan kurang, muntah dan diare. Selain itu dapat terjadi
edema, sklerna, purpura atau perdarahan, ikterus, hepatosplehomegali dan
kejang. Suhu tubuh dapat meninggi, normal atau dapat pula kurang dari
normal. Pada bayi BBLR seringkali terdapat hipotermia dan sklerma.
Umumnya dapat dikatakan bila bayi itu ” Not Doing Well ” kemungkinan
besar ia menderita infeksi.
Infeksi pada neonatus dapat dibagi menurut berat ringannya dalam dua golongan
besar, yaitu berat dan infeksi ringan.
Menegakkan kemungkinan infeksi pada bayi baru lahir sangat penting, terutama
pada bayi BBLR, karena infeksi dapat menyebar dengan cepat dan menimbulkan
angka kematian yang tinggi. Disamping itu, gejala klinis infeksi pada bayi tidak
khas. Adapun gejala yang perlu mendapat perhatian yaitu :
a. Malas minum
b. Bayi tertidur
c. Tampak gelisah
d. Pernapasan cepat
e. Berat badan turun drastic
f. Terjadi muntah dan diare
g. Panas badan bervariasi yaitu dapat meningkat, menurun atau dalam batas
normal
h. Pergerakan aktivitas bayi makin menurun
i. Pada pemeriksaan mungkin dijumpai : bayi berwarna kuning, pembesaran
hepar, purpura (bercak darah dibawah kulit) dan kejang-kejang
j. Terjadi edema
k. sklerema
3. Penyakit infeksi pada neonatus
Adapun beberapa penyakit infeksi yang dapat dialami oleh BBL yaitu :
a. Infeksi berat
1) Sepsis neonatorum
Sepsis neonatorum atau meningitis sering didahului oleh keadaan hamil
dan persalinan sebelumnya seperti dan merupakan infeksi berat pada
neonatus dengan gejala-gejala sistemik.
Faktor resiko
a) Persalinan (partus) lama atau terlantar
b) Persalinan dengan tindakan operasi vaginal
c) Infeksi/febris pd ibu
d) Air ketuban bau, warna hijau
e) KPD, lebih dr 24 jam
f) Prematuritas & BBLR
g) Gawat janin atau depresi neonatus
Tanda dan gejala
Pengobatan :
Pengobatan :
Pencegahan :
B. Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksi adalah bagian penting setiap komponen perawatan pada bayi
baru lahir. Bayi baru lahir lebih rentan terhadap infeksi karena sistem imun mereka
imatur, oleh karena itu, akibat kegagalan mengikuti prinsip pencegahan infeksi
terutama sangat membahayakan. Praktik pencegahan infeksi yang penting diringkas di
bawah ini.
Prinsip Umum Pencegahan Infeksi
Dengan mengamati praktik pencegahan infeksi di bawah akan melindungi bayi,
ibu dan pemberi perawatan kesehatan dari infeksi. Hal itu juga akan membantu
mencegah penyebaran infeksi :
Berikan perawatan rutin kepada bayi baru lahir.
Pertimbangkan setiap orang ( termasuk bayi dan staf ) berpotensi
menularkan infeksi.
Cuci tangan atau gunakan pembersih tangan beralkohol.
Pakai – pakaian pelindung dan sarung tangan.
Gunakan teknik aseptik.
Pegang instrumen tajam dengan hati – hati dan bersihkan dan jika perlu
sterilkan atau desinfeksi instrumen dan peralatan.
Bersihkan unit perawatan khusus bayi baru lahir secara rutin dan buang
sampah.
Pisahkan bayi yang menderita infeksi untuk mencegah infeksi nosokomial.
C. Asuhan neonatus pencehagan infeksi
Berikan perawatan rutin bayi baru lahir :
Setelah enam jam pertama kehidupan atau setelah suhu tubuh bayi stabil,
gunakan kain katun yang direndam dalam air hangat untuk membersihkan
darah dan cairan tubuh lain ( misal: dari kelahiran ) dari kulit bayi,
kemudian keringkan kulit. Tunda memandikan bayi kecil ( kurang dari 2,5
kg pada saat lahir atau sebelum usia gestasi 37 minggu ) sampai minimal
hari kedua kehidupan.
Bersihkan bokong dan area perineum bayi setiap kali mengganti popok
bayi, atau sesering yang dibutuhan dengan menggunakan kapas yang
direndam dalam air hangat bersabun, kemudian keringkan area tersebut
secara cermat.
Pastikan bahwa ibu mengetahui peraturan posisi penempatan yang benar
untuk meyusui untuk mencegah mastitis dan kerusakan puting.
Tanda dan gejala yang dapat ditemui pada anak dengan caput succedaneum adalah
sebagi berikut:
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Trauma kelahiran adalah kelahiran pada bayi baru lahir yang terjadi karena
trauma kelainan akibat tindakan, cara persalinan / gangguan yang diakibatkan oleh
kelainan fisiologik persalinan
Caput succedaneum adalah pembengkakan yang edematosa atau kadang-
kadang ekimotik dan difus dari jaringan lunak kulit kepala yang mengenai bagian
yang telah dilahirkan selama persalinan verteks. Edema pada caput suksadenum dapat
hilang pada hari pertama, sehingga tidak diperlukan terapi. Tetapi jika terjadi
ekimosis yang luas, dapat diberikan indikasi fototerapi untuk kecenderungan
hiperbilirubin. Kadang-kadang caput suksadenum disertai dengan molding atau
penumpangan tulang parietalis, tetapi tanda tersebut dapat hilang setelah satu minggu.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kekurangan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Kami sekelompok berharap para pembaca bisa memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada kelompok kami demi sempurnanya
makalah ini.
Daftar Pustaka