Anda di halaman 1dari 19

EFEKTIVITAS PEMBERIAN AROMATERAPI LEMON TERHADAP TINGKAT

EMESIS GRAVIDARUM

PROPOSAL PENELITIAN

Di Susun Oleh :

AJENG NOVIA DWI UTAMI

1810201011

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2021
EFEKTIVITAS PEMBERIAN AROMATERAPI LEMON TERHADAP TINGKAT
EMESIS GRAVIDARUM
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Untuk Menyusun Skripsi Program Studi Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Disusun Oleh :
AJENG NOVIA DWI UTAMI
1810201011

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan

trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam

hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan

berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual muntah terjadi 60-80% primigravida. Satu di

antara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. (Kusuma Wardani et al., 2019)

Menurut World Health Organization (WHO), 2012 angka kejadian emesis gravidarum

sedikitnya 14% dari semua Wanita hamil. Emesis gravidarum biasanya terjadi pada pagi hari,

tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Setiap Wanita hamil akan memiliki derajat

mual yang berbeda-beda, ada yang tidak merasakan apa-apa tetapi ada juga yang merasa mual

dan ada yang merasa sangat mual dan ingin muntah setiap saat. (Risa Hidayati l , 2019)

Aromaterapi lemon adalah minyak essensial yang dihasilkan dari ekstrak kulit jeruk

(Citrus Lemon) yang sering digunakan dalam aromaterapi. Aromaterapi lemon adalah jenis

aromaterapi yang aman untuk kehamilan dan melahirkan. Meskipun mahal, minyal essensial

lemon merupakan salah 1 minyak herbal yang paling banyak digunakan dan aman bagi

kehamilan. Menurut studi, 40% Wanita telah menggunakan aroma lemon dalam meredakan

keluhan mual dan muntah. Dari sekian tersebut 26,5% melaporkan bahwa aroma lemon

merupakan cara yang efektif yang mengontrol gejala mual muntah (Rofi’ah et al., 2019)

Tingginya angka kekurangan gizi pada ibu hamil cukup memberikan kontribusi terhadap

tingginya angka Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di Indonesia (Direktorat Jenderal Bina Gizi
dan KIA Kemenkes RI, 2011). Salah satu factor yang dapat mempengaruhi status gizi pada ibu

hamil adalah keluhan mual dan muntah (emesis Gravidarum) terutama pada awal kehamilan.

Mual dan muntah merupakan gejala paling awal, paling umum dan dapat menyebabkan beban

psikologis bagi ibu hamil yang terkait dengan kehamilannya, mual dan muntah dalam kehamilan

diakibatkan peningkatan hormone esterogen dan Human Chorionik Gonadrotropin (HCG) yang

jika tidak segera ditangani akan berlanjut pada hyperemesis gravidarum (Rofi’ah et al., 2019)

Mual muntah yang terus menerus dapat menyebabkan cairan tubuh berkurang, sehingga

darah menjadi kental (hemokonsentrasi) dan sirkulasi darah ke jaringan terlambat. Hal ini akan

menyebabkan kerusakan jaringan yang dapat mengganggu Kesehatan ibu dan perkembangan

janin. Penanganan mual muntah tergantung pada tingkat keparahan gejala yang dirasakan.

Pengobatan dapat menggunakan terapi farmakologis dan non farmakologis. Terapi farmakologis

dapat dilakukan dengan pemberian antiemetic, antihistamin, antikolinergik dan kortikosteroid.

Sedangkan terapi non farmakologis dapat dilakukan dengan pengaturan diet, dukungan

emosional, akupuntur, perubahan pola hidup, istirahat, tidur dan dengan pemberian pengobatan

herbal atau alamiah seperti jahe dan peppermint (Rofi’ah et al., 2019)

Berdasarkan data Kemenkes (2015) ditemukan bahwa AKI di Indonesia pada tahun 2015

mencapai 8.606 kasus. Angka ini jelas masih jauh dari yang diharapkan, dengan angka

persalinan tenaga kesehatan sebanyak 1.671.193 kasus. Dari data tersebut Provinsi dengan AKI

terbanyak yaitu berada didaerah Bengkulu (6.899 kasus) disusul dengan Jawa Tengah, Jawa

Barat, Jawa Timur, Banten dan lainnya. (Khasanah & Kesehatan, 2009)

Menurut hasil penelitian Lacase et al. terhadap 367 ibu hamil 78,47% mengalami mual

muntah yang terjadi pada trimester 1, dengan derajat mual dan muntah yaitu 52,2%, mengalami

mual muntah ringan, 43,3% mengalami mual muntah sedang, 2,5% mengalami mual dan muntah
parah. Pada trimester II Sebagian ibu hamil masih mengalami mual muntah sebesar 40,1%

dengan rincian 63,3% mengalami mual muntah ringan 35,9% mengalami mual muntah sedang

dan 0,8% mengalami mual muntah berat. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan hormonal

selama kehamilan muda. Namun penelitian terbaru ini menyebutkan mual memiliki efek positif

mengurangi resiko keguguran. (Oktavia et al., 2018)

Mual dan muntah pada ibu hamil trimester pertama di masyarakat masih terjadi dan

Sebagian besar cara penanggulangannya masih menggunakan terapi farmakologis.

Penatalaksanaan farmakologis akan berdampak baik pada ibu maupun janin, salah satunya

adalah meningkatkan kejadian abortus spontan pada kehamilan muda. Maka akan lebih baik jika

ibu hamil mampu mengatasi masalah mual muntah di awal kehamilan dengan menggunakan

terapi komplementer nonfarmakologi terlebih dahulu, salah satunya aromaterapi (Oktavia et al.,

2018)

Lemon merupakan buah yang cukup popular di kalangan masyarakat Indonesia, hal ini

dapat dilihat dari banyaknya produk yang menggunakan lemon sebagai bahan baku, seperti

pembersih lantai, pengharum ruangan dan juga banyak digunakan sebagai penyedap rasa pada

makanan. Sehingga Indonesia cukup familiar dengan aroma lemon. Minyak atsiri lemon (Citrus

lemon) adalah minyak essensial lemon membantu dan meredakan mual di pagi hari. Peningkatan

penggunaan minyak lemon pada kehamilan disebabkan oleh tingginya minat penggunaan obat

herbal pada kehamilan dan karena ketersediaan lemon pada semua musim (Oktavia et al., 2018)

Prinsip penatalaksanaan emesis gravidarum meliputi pencegahan, mengurangi mual

muntah, serta koreksi kebutuhan cairan dan elektrolit. Pencegahan dan pengurangan keluhan

mual muntah dapat dilakukan dengan cara farmakologi maupun non farmakologi. Penanganan

secara farmakologi dilakukan dengan cara mengkonsumsi obat-obatan seperti vitamin B6,
maupun obat-obatan ini memiliki efek samping yang kemungkinan dialami oleh ibu hamil

seperti, sakit kepala, diare dan mengantuk. Penatalaksanaan lain yang bisa diberikan adalah

secara non farmakologi atau terapi komplementer yang mempunyai kelebihan lebih murah dan

tidak mempunyai efek samping farmakologi, terapi yang aman dan bisa diberikan pada ibu hamil

yang mengalami mual muntah dengan memberikan aromaterapi lemon (Vitrianingsih &

Khadijah, 2019). Berdasarkan fenomena yang sudah terjadi, peneliti tertarik untuk meneliti

“Efektivitas Pemberian Aromaterapi Lemon Terhadap Tingkat Emesis Gravidarum”.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah penelitian ini “Bagaimanakah efektivitas Pemberian Aromaterapi


Lemon Terhadap Tingkat Emesis Gravidarum ?”

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian aromaterapi lemon

terhadap tingkat emesis gravidarum.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi peneliti

Meningkatkan pengetahuan tentang efektivitas pemberian aromaterapi lemon

terhadap tingkat emesis gravidarum.

2. Bagi masyarakat

Dapat dijadikan sumber informasi bagi dinas kesehatan terkait perencanaan

sistem kesehatan dalam menurunkan tingkat emesis gravidarum melalui

pemberian aromaterapi lemon pada ibu hamil.


3. Bagi ibu hamil

Mengetahui informasi atau wawasan tentang manfaat pemberian aromaterapi

lemon terhadap tingkat emesis gravidarum.

E. RUANG LINGKUP PENELITIAN

1. Ruang lingkup materi

Ruang lingkup materi dalam penelitian ini adalah tentang keperawatan

maternitas, khususnya tingkat emesis gravidarum.

2. Ruang lingkup responden

Responden yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan

tingkat emesis gravidarum.

3. Ruang lingkup waktu

Ruang lingkup waktu dalam penelitian ini yaitu dilaksanakan mulai dari Oktober

2021 sampai dengan Januari 2022, yaitu mulai penyusunan sampai laporan hasil

penelitian.

4. Ruang lingkup tempat

Ruang lingkup tempat dalam penelitian ini yaitu dilakukan di Desa Ngentak,

Sumberagung, Moyudan, Sleman.

F. KEASLIAN PENELITIAN

No Penulis, Judul Tujuan Metode Hasil Kesimpulan Persamaan Perbedaan

Tahun (dengan persamaan

(nama yang akan (dengan yang

jurnal, vol, diteliti) akan diteliti)

No.)
1 Saridewi, Pengaruh Tujuan Metode Setelah Kesimpulan Terletak Metode
Wisdyana, Aromater dari penelitian dilakukan penelitian pada desain penelitian :

Safitri, api penelitian ini penelitian ini yaitu penelitian rencana saya

Erni Yulia. terhadap ini adalah menggun selama 2 rata-rata yaitu menggunakan

2018 Emesis untuk akan minggu, frekuensi dengan metode dalam

(Jurnal Gravidar mengetah desain hasil mual menggunak pencarian

Ilmu um di ui adanya penelitian penelitian sebelum an quasy sumber data

Kesehatan, Praktik pengaruh quasy terdapat diberikan experiment artikel melalui

Vol. 17 Mandiri pemberia experime pengaruh aromaterap . databse e-

Nomor 3) Bidan n nt (the pemberia i lemon resources

Wanti aromater one n sebanyak Perpusnas,

Mardiwat pi lemon group aromater 25 kali Pubmad, Ebsco

i Kota terhadap pretest api lemon dengan dan Google

Cimahi emesis post test). terhadap frekuensi Scholar.

gravidaru Pengamb emesis mual

m. ilan gravidaru paling

sampel m (p sedikit

menggun Value=0, 11 kali dan

akan 005). terbanyak

Teknik 41 kali.

total Rata-rata

sampling. frekuensi

Sumber mual

data setelah
menggun diberikan

akan data intervensi

primer. aromaterap

Data i lemon

diperoleh sebanyak 7

dari cara kali dengan

responde frekuensi

n mengisi mual

lembar paling

monitorin sedikit

g yang tidak

diisi mengalami

dengan dan

frekuensi terbanyak

mual 11 kali.

dalam 1 Terdapat

hari pengaruh

sebelum pemberian

diberikan aromaterap

aromater i lemon

api terhadap

(pretest) frekuensi

selama 1 mual
minggu. (emesis

Kemudia gravidarum

n di ) pada ibu

minggu hamil (p

kedua 0,005).

responde

n mengisi

frekuensi

mual

dalam 1

hari

setelah

diberikan

aromater

api

(posttest)

selama 1

minggu.

Dengan

responde

diberikan

1 ml
aromater

api

yang

dimasukk

an ke

botol

kecil

kemudian

responde

diminta

untuk

menghiru

aromater

api yang

telah

diberikan

sebanyak

3 kali

pernafasa

n dan

diulangi
kembali 5

menit

kemudian

kegiatan

ini

dilakukan

2 kali

dalam

sehari

yaitu

pada

pukul

06:00

WIB dan

diulangi

kembali

pada

pukul

18:00

WIB,

responde

diminta
untuk

menghiru

aromater

api lemon

di dalam

ruangan.
2 Putri, Yesi, Efektivita Tujuan Metode 1. Kesimpula Persamaan 1. Terdapat

Br. s yang yang Tingkat n dari terdapat perbedaan

Situmorang Pemberia ingin digunaka mual penelitian pada tujuan pada variable

, Ronalen. n dicapai n pre muntah ini adalah yaitu untuk penelitian :

2020 Aromater dalam eksperim sebelum aromaterap mengetahui penurunan

(Journal Of api penelitian ental diberikan i lemon efektivitas Frekuensi

Midwifery, Lemon ini adalah dengan aromatera berpengaru Pemberian Emesis

Vol 8 No terhadap untuk desain pi lemon h dalam Aromatera Gravidarum

1) penuruna membukt One pada ibu menurunka pi Lemon pada Ibu

n ikan Group hamil n emesis terhadap Hamil

Frekuensi pengaruh Pre-Post trimester fravidarum Penurunan trisemester 1,

Emesis aromater Test I pada ibu Frekuensi sedangkan

Gravidar api lemon Design. sebagian hamil Emesis rencana

um pada dalam Data besar trisemster Gravidaru penelitian

Ibu menurun dianalisis adalah 1. m pada Ibu saya adalah

Hamil kan mual dengan kategori Hamil. Tingkat

trisemest muntah menggun sedang Emesis


er 1 Di pada ibu akan 86.7%. gravidaru

BPM hamil Wilcoxon 2. 2. Metode

Indra trimester Sign Tingkat penelitian :

Iswari, I, Rank mual rencana

SST, Mengeta Test muntah saya

SKM, hui dengan a setelah menggunak

MM Kota Efektivita = 0,05. diberikan an metode

Bengkulu s aromater dalam

Pemberia api lemon pencarian

n pada ibu sumber data

Aromater hamil artikel

api trimester melalui

Lemon I databse e-

terhadap sebagian resources

Penuruna besar Perpusnas,

n adalah Pubmad,

Frekuensi kategori Ebsco dan

Emesis sedang Google

Gravidar 86.7%. Scholar.

um pada 3. Ada

Ibu pengaruh

Hamil aromater

Trimester api
I di BPM Lemon

Indra terhadap

Iswari, mual dan

SST, muntah

SKM, pada ibu

MM. hamil

trimester

I di BPM

Indra

Iswari,

SST,

SKM,

MM,

ditunjukk

an

dengan

hasil uji

Wilcoxon

diperoleh

p-value

0,001<0,

05
3 Oktavia, The Tujuan Penelitian Dari hasil Kesimpula Metode 1. Variabel

Nike Sari, Effect Of penelitian ini penelitian n dari penelitian penelitian :


Susanti, Lemon ini adalah menggun pada ibu penelitian menggunak The Efferct

Dewi, Tea untuk akan primigrav ini adalah an pre- Of Lemon

Anggalia, Aromath mengetah metode ida yang ada experiment Tea

Revikha. eraphy ui pre- mengala pengaruh . Aromatherap

2018 On pengaruh experime mi aromaterap hy(focus

( Jurnal Emesis aromater nt dan emesis i lemon tea pada lemon

Kesehatan Gravidar api lemon one gravidaru terhadap tea),

Ibu dan um tea group m di penurunan sedangkan

Anak, Vol. Reductio terhadap pretest- wilayah emesis rencana

12. No 2) n In penuruna desain kerja gravidarum penelitian

Primigra n emesis pascates. Puskesm pada saya yaitu

vida gravidaru Teknik as Pauh primigravi Efektivitas

Trimester m pada pengambi Kota da Pemberian

I primigrav lan Padang, trimester I. Aromaterapi

ida sampel terdapat Lemon

trimester menggun perbedaa (difokuskan

pertama akan n pada lemon).

di Teknik pemberia 2. Metode

Wilayah purposive n penelitian :

Kerja sampling. aromater rencana saya

Puskesm api lemon menggunaka

as Pauh tea n metode

Kota sebelum dalam


Padang dan pencarian

tahun sesudah sumber data

2017. perlakuan artikel

. Terlihat melalui

bahwa databse e-

rerata resources

emesis Perpusnas,

gravidaru Pubmad,

m Ebsco dan

sebelum Google

perlakuan Scholar.

adalah

4,50,

kemudian

rerata

total

setelah

diberikan

aromater

api lemon

tea

adalah

1,76.
Berdasar

kan uji

Paired

Sample

T-Test

menunju

kkan

hasil p =

0,000 (p-

value <

0,05).

Hasil ini

menunju

kkan

bahwa

ada

pengaruh

aromater

api lemon

tea

terhadap

penuruna

n rata-
rata skor

emesis

gravidaru

m pada

ibu

primigrav

ida

trimester

I.

Anda mungkin juga menyukai