Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Pemberian Seduhan Jahe Dan Daun Mint

Terhadap Mual Muntah Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Sambas,


Kalimantan Barat
Disusun untuk Memenuhi Tugas Penelitian Dalam Kebidanan

Disusun Oleh :
Marwa Nafisha
222207110

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (S-1)
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan penulisan proposal ini dengan baik
dan tepat waktu.
Adapun tujuan penulisan proposal ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Penelitian dalam Kebidanan, pada semester kedua ditahun ajaran 2023, dengan
judul “Pengaruh Pemberian Seduhan Jahe dan Daun Mint terhadap Mual Muntah Ibu
Hamil Trimester I di Puskesmas Sambas, Kalimantan Barat”.
Dengan tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengerti tentang
Penelitian dalam Kebidanan. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu kami dalam penulisan proposal ini. Untuk itu sudah selayaknya kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberi tanggung jawab kepada
kami. Orang tua dan keluarga kami yang telah memberi banyak bantuan, dorongan dan
motivasi.
Narasumber terpercaya yang telah banyak membantu dalam penulisan makalah
ini. Akhirnya kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna,
oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya membangun karya tulis ini, sangat kami
harapkan.

Yogyakarta, 24 Maret 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan berpengaruh pada tubuh ibu hamil dan dapat menyebabkan
perubahan- perubahan fisiologi diseluruh sistem organ, hormonal menyebabkan
beberapa bagian besar perubahan di dalam tubuh ibu hamil. Perubahan tersebut
terjadi karena adanya ketidakseimbangan dari hormon progestrogen dan estrogen
yang berada didalam tubuh ibu hamil (Afriyanti, 2017).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Butu.dkk.2019), yang
menyebutkan bahwa 50-90% wanita mengalami mual muntah saat trimester 1, dan
sekitar 25% wanita hamil yang mengalami masalah mual muntah membutuhkan
waktu untuk istirahat dari pekerjaannya. Dari 360 wanita hamil, 2% diantaranya
mengalami mual muntah pada pagi hari dan sekitar 80% mengalami mual muntah
sepanjang hari. Kondisi ini biasanya terjadi dan mencapai puncak saat usia
kehamilan 9 minggu. Namun, sekitar 20% kasus mual muntah akan berlangsung
sampai kelahiran.
Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2017 sekitar 810 Angka
Kematian Ibu (AKI) pada akhir tahun mencapai 295.000 dari 94% di negara
berkembang. Pada tahun 2018 Angka Kematian Bayi (AKB) sekitar 18 kematian per
100.000 Kelahiran Hidup (KH). Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia Penurunan
AKI tidak berhasil mencapai target MDGs yaitu sebesar 102 per 100.000 KH, tahun
2015 AKB 3 kali lipat dibandingkan target MDGs tahun 2020 dari 28.158 kematian
balita 72,0% (20,266 kematian), (Kemenkes RI, 2021). Kasus kematian maternal di
Provinsi Kalimantan Barat tahun 2021 tercatat sebanyak 183 kasus kematian Ibu.
Sehingga jika dihitung angka kematian Ibu maternal dengan jumlah kelahiran hidup
sebanyak 85.413, maka kematian Ibu maternal di Provinsi Kalimantan Barat pada
tahun 2021 adalah sebesar 214 per 100.000 KH (Profil Kesehatan Kalbar, 2021).
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2018, angka kejadian
Hyperemesis Gravidarum yaitu sekitar 124.348 ibu hamil (21,5%). Kejadian
tersebut pada umunya terjadi saat usia kehamilan 8 minggu. Setelah itu, pada
tahun 2019 terjadi peningkatan yaitu sekitar 137.731 ibu hamil (22,9%). (WHO,
2019).
Menurut Data Survey Demogradi Kesehatan Indonesia (SDKI) Angka
kejadian Hyperemesis Gravidarum di Indonesia pada tahun 2018 yaitu sebanyak
1.864 (5,31%) dari 21.581 ibu hamil, selanjutnya pada tahun 2019 mengalami
peningkatan yaitu sekitar 1.904 orang (5,42%) dari 25.234 ibu hamil yang
melakukan pemeriksaan kehamilan ke tempat pelayanan kesehatan (Kemenkes,
2019).
Mual dan muntah pada kehamilan umumnya bersifat ringan dan kondisi
tersebut masih dapat dikontrol sesuai dengan kondisi ibu, namun pengaruhnya dapat
menyebabkan dehidrasi, gangguan nutrisi, ketidakseimbangan elektrolit, lalu
penurunan berat badan dan dapat berubah menjadi hiperemesis gravidarum. Dalam
mengatasi mual muntah saat masa kehamilan dapat dilakukan dengan cara
farmakologi maupun non farmakologi. Tindakan farmakologi yaitu dengan
memberikan Vitamin B6. Dan nonfarmakologi yaitu mengkonsumsi jahe, mint,
teknik relaksasi, dan aromaterapi (Ardani, 2014).
Jahe mengandung zingiberol, minyak atsiri zingiberena, kurkumen,
bisabilena, flandrena, gingerol, vitamin A dan resin pahit dapat memblok serotinin
yang merupakan suatu neurotransmitter disintesiskan neuron serotonergis yang
terdapat di dalam sistem saraf pusat dan sel enterokromafin pada saluran pencernaan
lalu bisa memberikan rasa nyaman dalam perut dan dapat mengatasi rasa mual
muntah (Yanuaringsih et al., 2020).
Daun mint bisa digunakan sebagai obat untuk mengatasi mual dan muntah
khususnya pada ibu hamil karena terdapat menthol sebagai pelancar sistem
pencernaan dan mengurangi kejang perut atau kram. Daun mint memiliki efek
anastesi ringan dan mengandung efek antispasmodik dan karminatif yang bekerja di
usus halus pada saluran gastrointestinal lalu dapat mengatasi keluhan mual muntah
(Azizah et al., 2019).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan rumusan masalah yaitu apakah ada
Pengaruh Pemberian Seduhan Jahe dan Daun Mint terhadap Mual Muntah Ibu
Hamil Trimester I?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian seduhan jahe dan daun mint terhadap
mual muntah ibu hamil Trimester I di Puskesmas Sambas, Kalimantan Barat.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui frekuensi mual muntah pada Ibu Hamil sebelum
dilakukan pemberian Seduhan Jahe dan Daun Mint terhadap Mual Muntah
Ibu Trimester 1 di Puskesmas Sambas, Kalimantan Barat
b. Untuk mengetahui frekuensi mual muntah pada Ibu Hamil setelah dilakukan
pemberian Seduhan Jahe dan Daun Mint terhadap Mual Muntah Ibu
Trimester 1 di Puskesmas Sambas, Kalimantan Barat

D. Manfaat
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :
1. Manfaat Teoritis
Menambah dan memperluas ilmu pengetahuan serta pengalaman dalam
melaksanakan penelitian mengenai pemberian seduhan jahe dan daun mint
terhadap mual muntah Ibu hamil Trimester 1 di Puskesmas Sambas,
Kalimantan Barat.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi
Dapat dijadikan sebagai masukan atau referensi dalam melakukan
penelitian mengenai komplementer
b. Bagi Lahan Praktik
Sebagai masukan dan evaluasi dasar untuk peningkatan kualitas mengenai
Komplementer
c. Bagi Penulis
Menambah dan memperluas ilmu pengetahuan penulis mengenai
Komplementer dan dapat menerapkan Ilmu yang telah dipelajari saat
kuliah di lapangan langsung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODE PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA

Afriyanti, Detty, S., (2017). Efektivitas Wedang Jahe Dan Daun Mint Untuk Mengurangi
Mual Muntah Pada Ibu Hamil di PMB YF Kota Bukittinggi Tahun 2017. Jurnal
Human Care, 2(3).
Oktaviani, Putri., Indrayani, Triana., & Dinengsih, Sri. (2021). Efektivitas Pemberian
Seduhan Jahe dan Daun Mint Terhadap Rasa Mual Muntah Pada Ibu Hamil
Trimester I di PMB Kabupaten Bogor Tahun 2021. Journal for Quality in Women’s
Health, 4(2), 146-151. DOI: 10.30994/jqwh.v4i2.124.
Sumarni., Sudirman, Jumrah., & Passe, Rosita. (2022). EFEKTIFITAS PEMBERIAN
SEDUHAN JAHE DAN DAUN MINT DALAM MENGURANGI FREKUENSI
MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA. Jurnal Ilmiah
Panmed Pharmacyst, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwifery, Environment, Dental
Hygiene. 17(2), 231-237.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2021. Retrieved April 8, 2023, from
https://dinkes.kalbarprov.go.id/profil/
Wahyuni, Ismi, Nur., (2020). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Hiperemesis Gravidarum
Pada Trimester Awal. Jurnal Antara Kebidanan, 3(3), 31-35.
 

Anda mungkin juga menyukai