Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS


PADA Ny. D USIA 22 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMIAN 4 MINGGU
DI PMB KOMARIAH, S.ST

Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan

Praktik Klinik Asuhan Kebidanan Kehamilan

Program Profesi Bidan

Disusun oleh:

Nama : Komariah
NPM : 22390092

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM PROFESI BIDAN

UNIVERSITAS MALAHAYATI

BANDAR LAMPUNG

TA. 2022/2023
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS


PADA Ny. D USIA 22 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMIAN 4 MINGGU
DI PMB KOMARIAH, S.ST

Disusun oleh :

Nama : Komariah
NPM : 22390092

Tanggal Pemberian Asuhan : 28 Desember 2023

Disetujui :

Pembimbing Lapangan
Tanggal :
Di : PMB Komariah, S.ST

(Yusnita Hamza, S.Tr.Keb)

Pembimbing Institusi
Tanggal :
Di : PMB Komariah, S.ST

(Neneng Siti Latifah, S.ST, M.Kes)


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Mual muntah berlebihan merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang


mempengaruhi status kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin, dimana kejadian ini
dapat dideteksi dan dicegah pada masa kehamilan, mual dan muntah merupakan
gangguan yang paling sering dijumpai pada kehamilan trimester I (Syahril, 2018).
Pada kehamilan trimester I mual biasa terjadi pada pagi hari, malam hari
bahkan setiap saat. Gejala-gejala ini terjadi kurang lebih 4 minggu setelah hari
pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan
muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Perasaan mual
ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon esterogen dan Hormon
Chorionic Gonadotropin (HCG). Keadaan inilah yang disebut dengan hiperemesis
gravidarum (Dahlan, dan Kasrida, 2017). Awal kehamilan dimulainya dari konsepsi
sampai lahirnya janin, lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3,
triwulan pertama dimulai 1 sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai ke-
6, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan (Pudiastuti, 2012).
Adapun terdapat keluhan – keluhan selama kehamilan yang sebenarnya
sebagai bentuk dari kombinasi adaptasi fisiologis hormonal dan penyesuain tubuh
dengan kehamilan. Keluhan keluahan tersebut sebenarnya dapat diatasi .adapun
beberapa keluhan yang merupakan gejala awal dari suatu penyakit yang akan
berakibat serius. Adapun keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil seperti morning
sickness. Morning sickness adalah rasa mual yang kadang disertai dengan muntah saat
kehamilan. Biasanya terjadi diawal usia kehamilan. Morning sickness dihubungkan
dengan kenaikan kadar hcg selama kehamilan. Kondisi mual muntah pada ibu hamil
yang secara berlebihan disebut dengan hyperemesis gravidarum (Wijayanti, 2019).

Hiperemesis Gravidarum merupakan ibu hamil yang mengalami mual muntah


yang berlebih, dapat mengakibatkan gangguan aktivitas sehari-hari sehingga
membahayakan kesehatan bagi janin dan ibu. Perubahan fisiologis yang terjadi pada
ibu hamil yaitu perubahan pada system pencernaan, mengalami penurunan nafsu
makan, ibu hamil trimester 1 sering mengalami mual muntah yang merupakan
perubahan saluran cerna dan kenaikan kadar ekstrogen, progesterone, dan human
chorionic gonadotropin (HCG) dapat menyebabkan terjadinya mual dan muntah pada
ibu hamil.
Sebagian besar besar emesis gravidarum (mual muntah) saat hamil dapat
teratasi dengan berobat jalan, pemeberian terapi obat dan anti muntah. Akan tetapi,
Sebagian besar ibu hamil tidak dapat mengatasi mual muntah yang berlebihan
sehingga menganggu kehidupan sehari – hari dan menyebabkan hyperemesis
gravidarum (Manuaba, 2010). Mual dan muntah yang berlebihan menyebabkan cairan
tubuh berkurang dan akan menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat
mempengaruhi Kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya (Hidayati, 2011).

Faktor psikis memegang peran yang penting pada penyakit ini, seperti rumah
tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, stress berlebihan, takut akan kehamilan dan
persalinan, takut akan takut menjadi seorang ibu, dapat menyebabkan mual dan
muntah sebagai menjadi ekspresi tidak sadar terhadap keenganan menjadi hamil
(Yeyeh, 2010).

2. Tujuan

a. TujuanUmum
Mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis dengan
pendekatan manajemen kebidanandan pendokumentasian SOAP.

b. TujuanKhusus
1) Mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis trimester
I.
2) Mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis dengan
emesis gravidarum.
3) Mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis dengan
mengkonsumsi minuman sari jahe untuk mengurangi rasa mual.
3. Manfaat

a. Manfaat Teoritis
Meningkatkan pengetahuan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan kehamilan
yang berkualitas pada ibu hamil trimester I yang bersifat fisiologis dengan
menggunakan pendokumentasian SOAP.
b. Manfaat Praktis
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi tenaga kesehatan dalam
memberikan asuhan kebidanan kehamilan.
1) Bagi Penulis
Mendapat pengalaman serta dapat menerapkan teori yang telah diterima dan
didapat dalam perkuliahan ke dalam kasus nyata dalam melaksanakan
asuhan kebidanan kehamilan fisiologis.
2) Bagi Institusi
Digunakan sebagai dokumentasi dan referensi untuk institusi dalam rangka
meningkatkan kualitas proses belajar mmengajar asuhan kebidanan
kehamilan fisiologis.
3) Bagi Lahan Praktik
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi tenaga kesehatan dalam
memberikan asuhan kebidanan kehamilan fisiologis.
BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Emesis Gravidarum

A. Pengertian

Mual dan muntah atau dalam bahasa medis disebut emesis gravidarum atau
morning sickness merupakan suatu keadaan mual yang terkadang disertai muntah
(frekuensi kurang dari 5 kali). Selama kehamilan sebanyak 70-85% wanita
mengalami mual muntah (Wegrzyniak, dkk, 2012). Dari hasil penelitian Lecasse
(2009) dari 367 wanita hamil, 78,47% mual muntah terjadi pada trimester pertama,
dengan derajat mual muntah yaitu 52,2% mengalami mual muntah ringan, 45,3%
mengalami mual muntah sedang dan 2,5% mengalami mual muntah berat. Pada
trimeter dua, 40,1% wanita masih mengalami mual muntah dengan rincian 63,3%
mengalami mual muntah ringan, 35,9% mengalami mual muntah sedang dan 0,8%
mengalami mual muntah berat. (Irianti, dkk 2014)
Emesis gravidarum merupakan perasaan pusing, perut kembung dan badan
terasalemas disertai keluarnya isi perut melalui mulut dengan frekuensi kurang dari
5 kali sehari pada ibu hamil trimester 1 (Kesehatan RI, 2013).

B. Perbedaan Tingkatan Mual Muntah

Manifestasi yang sering dijumpai pada traktus gastrointestinal adalah morning


sickness, emesis gravidarum dan hiperemesis gravidarum. Dibawah ini dijabarkan
perubahan dan berbagai keluhan yang meyertainya.

a. Morning Sickness
Pusing pada saat bangun pagi karena terjadi iskemia relatif akibat turunnya
alirandarah menuju otak sehingga glukosa kearah sistem saraf pusat berkurang. Cara
mengatasi jangan terlalu cepat berjalan dari tempat tidur, duduk dengan tenang
sambilberadaptasi pada posisi duduk sehingga pusing berkurang, minum teh hangat
agak manis, setelah pusing hilang baru kemudiaan diikuti dengan aktivitas biasa.

b. Emesis Gravidarum
Mual dan muntah beberapa kali terutama pada pagi hari, tidak menyebabkan
gangguan semua aktivitas sehari-hari. Cara mengatasinya sama dengan morning
sickness, obat yang diperlukan adalah anti mual, mengganti cairan yang keluar
dengan minuman elektrolit. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi emesis
gravidarum yaitu :
1) Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang meliputi takut terhadap kehamilan dan persalinan,
rumah tangga retak, atau takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dapat
mengakibatkan konflik mental yang memperberat mual muntah sebagai ekspresi
terhadap keengganan menjadi hamil. Masalah psikologis dapat menjadi predisposisi
beberapa wanita untuk mengalami mual muntah dalam kehamilan, atau
memperburuk gejala yang sudah ada atau mengurangi kemampuan untuk mengatasi
gejala normal. Syok dan adaptasi yang dibutuhkan jika kehamilan ditemukan
kembar, atau kehamilan yang terjadi dalam waktu berdekatan, juga dapat menjadi
faktor emosional yang membuat mual muntah menjadi lebih berat.

2) Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan juga turut menjadi faktor yang memengaruhi
perkembangan janin. Contoh sederhananya, polusi udara dari kendaraan bermotor.
Menurut studi dari Amerika Serikat dalam jurnal Epidemiologi dan Kesehatan
Komunitas, tingginya paparan polusi dari asap kendaraan bermotor pada awal dan
akhir kehamilan bisa menyebabkan janin tidak tumbuh dengan baik, sehingga lahir
dengan berat yang rendah.

3) Faktor Sosial dan Budaya


Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita hamil meninggalkan
rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang menghambat
keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya.
c. Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum Mual dan muntah berlebihan sehingga menggangu
aktivitas sehari-hari. Cara mengatasinya dengan terapi intensif, dan terminasi
kehamilan (Manuaba, 2012).

C. Penyebab Mual Muntah


Penyebab mual dan muntah dianggap sebagai masalah multi faktoral. Teori
yang berkaitan adalah faktor hormonal, sistem vestibular, pencernaan, psikologis,
hiperolfacation, genetik dan faktor evolusi. Berdasarkan suatu studi prospektif pada
9000 wanita hamil yang mengalami mual muntah, didapatkan hasil risiko mual
muntah meningkat pada primigravida, wanita yang berpendidikan kurang, merokok,
kelebihan berat badan atau obesitas, memiliki riwayat mual muntah pada kehamilan
sebelumnya. Emesis gravidarum (morning sickness) berhubungan dengan level
hCG. hCG menstimulasi produksi esterogen pada ovarium. Esterogen diketahui
meningkatkan mual dan muntah. Peningkatan esterogen dapat memancing
peningkatan keasaman lambung yang membuat ibu merasa mual.
Teori lain mengatakan bahwa sel-sel plasenta (villi kariolis) yang menempel
padadinding rahim awalnya ditolak oleh tubuh karena dianggap benda asing. Reaksi
imunologik inilah yang memicu terjadinya reaksi mual-mual. Perubahan metabolik
glikogen hati akibat kehamilan juga dianggap sebagai penyebab mual dan muntah.
Ada beberapa peneliti yang menyebutkan penyebab mual muntah disebabkan oleh
faktor psikologis, seperti kehamilan yang tidak direncanakan, tidak nyaman atau
tidak diinginkan, beban pekerjaan akan menyebabkan penderitaan batin dan konflik.
Perasaan bersalah, marah, ketakutan, dan cemas dapat menambah tingkat keparahan
mual dan muntah.(Iriana, 2014).

D. Tingkatan mual muntah


Batasan yan jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan
hiperemesis tidak ada tetapi bila keadaan umum penderita terpengaruh sebaiknya
diangap sebagai hiperemesisi gravidarum (Prawirohardjo, 2012). Menurut berat dan
ringannya gejadala, dibagi menjadi tiga gejala
a. Stadium pertama
Mual dapat dijelaskan sebagai perasaan yang sangat tidak enak di belakang
tenggorokan dan epigastrium sering menyebabkan muntah. Terdapat berbagai
aktivitas saluran cerna yang berkaitan dengan mual seperti meningkatnya saliva,
menurunnya tonus lambung dan peristaltik.
b. Stadium kedua

Retching merupakan suatu usaha involunter untuk muntah, sering kali


menyertai mual dan terjadi sebelum muntah, terdiri atas gerakan pernafasan
spasmodikmelawan glotis dan gerakan inspirasi dinding dada dan diafragma.

c. Stadium ketiga

Muntah merupakan suatu refleks yang menyebabkan dorongan ekspirasi isi


lambung dan usus ke mulut. Pusat muntah menerima masukan dari korteks serebal,
organ vestibular, daerah pemicu kemoreseptor (Prawirohardjo, 2012).

E. Patofisiologi
Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya
kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama. Pengaruh
fisologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat
akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan
wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-
bulan.
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada
hamil muda, bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
seimbangnya elektrolit dengan alkolosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala-
gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik
merupakan faktor utama, disamping pengaruh hormonal. Yang jelas, wanita yang
sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala tidak suka makan
dan mual,akan mengalami emesis gravidarum yang lebih berat (Prawirohardjo,2012).
F. Penanganan

a. Farmakologi

1) Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan adalah memberikan tablet


vitamin B6 1,5 mg/hari untuk meningkatkan metabolisme serta mencegah
terjadinya enchepalopaty.
2) Ondansentron 10 mg pada 50 ml intravena memiliki efektifitas yang hampir sama
untuk mengurangi hiperemesis gravidarum dengan pemberian antiistamin
Promethazine 50 mg dalam 50 ml intravena. Studi Ferreira (2010) menunjukkan
bahwa tidak terjadi efek teratogenik akibat penggunaan Ondansentron. (Irianti,
2014).
3) Bila perlu berikan 10 mg doksilamin dengan 10 mg vitamin B6 hingga 4
tablet/hari(misalnya 2 tablet saat akan tidur, 1 tablet saat pagi dan 1 tablet saat
siang).
4) Bila belum teratasi tambahkan demenhidrinat 50-100 mg per oral atau
supositoriaberikan 4-6 kali sehari (maksimal 200 mg/hari bila meminum 4 tablet
doksilamin/piridoksin) atau prometazin 5-10 mg 3-4 kali sehari per oral atau
supositoria (Kemenkes., 2016).
b. Non Farmakologi
1) Melakukan pengaturan pola makan yaitu dengan memodifikasi jumlah dan ukuran
makanan. Makan dengan jumlah kecil dan minum cairan yang mengandung
elektrolit atau suplemen lebih sering. Mengkonsumsi makanan yang tinggi protein
dapat mengurangi mual dan melambatkan aktivitas gelombang dysrhytmic pada
lambung terutama pada trimester pertama dibandingkan dengan makanan yang
didominasi oleh karbohidrat atau lemak.
2) Menghindari ketegangan yang dapat meningkatkan stress dan mengganggu
istirahat tidur.
3) Meminum air jahe dapat mengurangi mual dan muntah secara signifikan karena
dapat meningkatkan mortilitas saluran cerna, yaitu dengan menggunakan 1gr
jahesebagai minuman selama 4 hari.
4) Melakukan akupuntur atau hypnosis yang dapat menurunkan mual dan muntah
secara signifikan.
5) Menghindari mengkonsumsi kopi/kafein, tembakau dan rokok, karena selain
dapatmenimbulkan mual dan muntah juga dapat memiliki efek yang merugikan
untuk embrio, serta menghambat sintesis protein (Irianti, dkk, 2014: 58).

2. Tanaman Jahe (Zingiber officinale)


A. Pengertian
Jahe atau Zingiber officinale merupakan salah satu tanaman berupa tumbuhan
rumpun berbatang semu. Jahe adalah tanaman rimpang yang sangat populer
dikalangan masyarakat baik sebagai bahan rempah dapur ataupun bahan obat. Jahe
dipekirakan berasal dari asia pasifik yang penyebarannya mulai dari India hingga
wilayah cina. Dari India, jahe mulai dijadikan sebagai bahan rempah untuk
diperjualbelikan yang jangkauan pemasarannya hingga wilayh asia tenggara, jepang,
tiongkok, hingga wilayah timur tengah. (Kurnianti, N., 2013)
Tanaman jahe merupakan terna tahunan, berbatang semu dengan tinggi antara
30-75 cm. Berdaun sempit memanjang menyerupai pita, dengan panjang 15-23 cm,
lebar kurang lebih 2,5 cm, tersusun teratur dua baris berseling.Tanaman jahe hidup
merumpun, beranak-pinak, menghasilkan rimpang dan berbunga. Bunga berupa malai
yang tersembul pada permukaan tanah, berbentuk tongkat atau bulat telur, dengan
panjang kurang lebih 25 cm. Mahkota bunga berbentuk tabung, dengan helaian agak
sempit, tajam, berwarna kuning kehijauan. Bibir mahkota bunga berwarna ungu gelap,
berbintik-bintik putih kekuning-kuningan. Kepala sari berwarna ungu dan mempunyai
dua tangkai putik. Klasifikasi tanamanjahe digolongkan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta

Class : Liliopsida
Subclass : Commelinidae
Order : Zingiberales
Family : Zingiberaceae

Genus : Zingiber

Species : Zingiber officinale (Anonim1, 2013)


B. Komposisi Kimia Jahe
Jahe memiliki beberapa kandungan kimia yaitu pati, serat, dan senyawa
fenolik. Beberapa komponen bioaktif dalam ekstrak jahe antara lain (6)-gingerol, (6)-
shogaol, diarilheptanoid dan curcumin. Rimpang jahe juga mempunyai aktivitas
antioksidan yang melebihi tokoferol (Anonim2, 2015).
Kandungan lain yang terdapat pada jahe antara lain minyak atsiri yang terdiri
dari senyawa-senyawa seskuiterpen, zingiberen, zingeron, oleoresin, kamfena,
limonen, borneol, sineol, sitral, zingiberal, dan felandren. Minyak atsiri umumnya
berwarna kuning, sedikit kental, dan merupakan senyawa yang memberikan aroma
yang khas pada jahe. (Anonim2, 2015).
Tabel 1. Komposisi Kandungan Jahe dalam 100 gr Jahe

Komponen Jumlah
Energy (kkal) 51
Protein (g) 1,5
Lemak (g) 1,0
Karbohidrat (g) 10,1
Kalsium (mg) 21
Phospat (mg) 39
Besi (mg) 2
Vitamin A (IU) 30
Vitamin B1 (mg) 0,02
Vitamin C (mg) 4
Sumber : Anonim3, 1970

C. Manfaat Jahe

a. Menurunkan tekanan darah (hipertensi). Hal ini karena jahe merangsang pelepasan
hormon adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih
cepat dan lancar dan memperingan kerja jantung memompa darah.
b. Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan
lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
c. Mencegah tersumbatnya pembuluh darah. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu
mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab
utama stroke, dan serangan jantung.
d. Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat
menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual. Termasuk mual akibat
mabuk perjalanan.
e. Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan membantu
mengeluarkan angin.
f. Menetralkan radikal bebas. Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu
menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas didalam tubuh.
g. Pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan
migren.
h. Daun jahe juga berkhasiat, sebagai obat kompres pada sakit kepala dan dapat dipercikan ke
wajah orang yang sedang menggigil.
i. Memperkuat pencernaan makanan dan mengusir gas di dalamnya, mengobati hati yang
membengkak, batuk dan demam. (Wijaya A., 2012)
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS


PADA Ny. D USIA 22 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMIAN 4 MINGGU
DI PMB KOMARIAH, S.ST

PENGKAJIAN:
Tanggal : 28 Desember 2022 jam :17:00 WIB
Oleh : Komariah, S.ST

A. DATA SUBJEKTIF
a. Identitas Pasien:
Penanggung Jawab
Identitas Pasien
Status : Suami
Nama : Ny. D Nama : Tn. K
Umur : 22tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : wiraswasta
Suku bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Sukarame, kec. Natar, Alamat : Sukarame, kec. Natar, Kab.
Kab. Lam-Sel Lam-Sel

b. Alasan kunjungan saat ini ( kunjungan I/rutin/keluhan keluhan)


Ibu datang ke PMB mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan mengeluh
mengalami mual dan muntah setiap pagi hari
Riwayat Haid:
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Warna darah : Merah segar
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut/hari
Nyeri haid : Tidak ada
Lama haid : 7 hari
Teratur/tidak : Teratur
c. Riwayat Kehamilan sekarang :
1) G1 P0 A0
2) Usia kehamilan : 4 minggu
3) HPHT : 29 November 2022
4) HPL : 06 September 2023
Gerak janin
 Pertama kali : Belum teraba
 Frekuensi dalam 12 jam : Tidak ada
5) Tanda bahaya :
a. TM I : Tidak ada
b. TM II : Tidak ada
c. TM III : Tidak ada
6) Keluhan
a) Trimester I : mual
b) Trimester II : tidak ada
c) Trimester III : tidak ada
7) Riwayat terapi
a. Trimester I : asam folat
b. Trimester II : Tidak ada
c. Trimester III : Tidak ada rrtt
8) Riwayat Alergi : Tidak ada
9) Kekhawatiran khusus : Tidak ada
10) Imunisasi / TT : TT5
11) ANC : pertama
ANC Suplement & Fe
Tanggal Tempat MASALAH TINDAKAN/PENDKES
Ke (Jenis & Jml)
28/12/202 Tablet asam folat Melakukan Pemeriksaan
1 PMB Mual
2 1x1 Kebidanan

d. Riwayat Kehamilan persalinan dan nifas yang lalu


Tahunp Tempatp Usiakeham Jenispart Pb/
No Penolong Penyulit Jk BB/gr
artus artus ilan us cm

1. Hamil Ini

e. Riwayat KB
a. Pernah/ tidak pernah
b. Jika pernah :
Jenis Lama
Keluhan Alasan dilepas
Kontrasepsi Pemakaian
- - - -

f.Rencana Setelah Melahirkan


 Ibu mengatakan akan menggunakan kb suntik 3 bulan

g. Riwayat Penyakit
 Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
h. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari
A. Nutrisi
Sebelum hamil Selama Hamil
1. Makan
Frekuensi makan
3 kali dalam sehari 4 kali dalam sehari
pokok
Komposisi
Sedang Sedikit
Nasi
Lauk Sedang ( ikan ayam) Sedikit ( ikan ayam)
Bayam, kangkung, wortel, Bayam, kangkung, wortel,
Sayuran
kentang. daun singkong, kentag.
2 kali sehari ( apel, buah 2 kali sehari ( apel, anggur,
Buah
naga, jeruk, mangga) jeruk, buah naga, lemon)
Camilan Makanan ringan Tidak ada
Pantangan: Tidak ada Tidak ada
Keluhan: Tidak ada Mual
Perubahan selama
Tidak ada Mual
Hamil
2. Minum
Jumlah total 7 gelas/hari (air mineral) 8 gelas/hari ( air mineral)
Susu 1 kali/hari ( susu indomiilk) 2 gelas perhari (susu ibu hamil
Jamu Tidak pernah Tidak pernah
Keluhan: Tidak ada Tidak ada
Perubahan selama
Tidak ada Nafsu makan menurun
Hamil
B. Eliminasi
1. BAK
Frekuensi perhari 3-4 x/ hari 4-6 x/hari
Warna Kuning Kuning
Keluhan Tidak ada Tidak ada
2. BAB
Frekuensi perhari 1 x/ hari 1 x/ hari
Warna Kuning muda Kuning muda
Konsistensi Lembek Lembek
Keluhan Tidak ada Tidak ada
C. Personal Hygine
Mandi 2 x sehari 2 x sehari
Keramas 3-4 x seminggu 3-4 x seminggu
Gosok Gigi 3 x sehari 3 x sehari
Ganti Pakaian 2 x sehari 2 x sehari
Celana dalam 2 x sehari 2 x sehari
Kebiasaan memakai
Tidak pernah Tidak pernah
alas kaki
Keluhan Tidak ada Tidak ada
D. Hubungan sexsual
Frekuensi 3 x seminggu 2 x seminggu
Contact bleeding Belum pernah Tidak pernah
Keluhan lain Tidak ada Tidak ada
Perubahan selama
Tidak ada Waktuberhubungan menurun
hamil ini
E. Istirahat/Tidur
Tidur malam 6-8 jam 7-8 jam
Tidur siang 1-2 jam 1-2 Jam
Keluhan/masalah Tidak ada Tidak ada
Perubahan selama
Tidak ada Waktu tidur menurun
hamil ini
F. Aktivitas fisik dan
olah raga
Aktivitas fisik (beban
Aktifitas ibu rumah tangga Aktifitas ibu rumah tangga
pekerjaan)
Olah raga Tidak ada Senam ibu hamil
Frekuensi Tidak ada Tidak ada
Perubahan selama
Tidak ada Tubuh terasa mudah lelah
hamil ini
G. Kebiasaan yang
merugikan kesehatan
Merokok maktif Tidak pernah Tidak pernah
Lingkungan perokok Tidak pernah Tidak pernah
Minuman beralkohol Tidak pernah Tidak pernah
Obat-obatan Tidak pernah Tidak pernah
Napza Tidak pernah Tidak pernah
Aktifitas yang
Tidak pernah Tidak pernah
merugikan

i. Riwayat Psikososial-Spiritual
1. Riwayat perkawinan :
 Status perkawinan : sah
umur waktu menikah : 21 tahun
 Pernikahan ini yang ke : 1 ( pertama)
Lamanya : 1 tahun
 Hubungan dengan suami : Baik
2. Kehamilan ini diharapkan / tidak oleh ibu, suami, keluarga Respon & dukungan
keluarga terhadap kehamilan ini :
 Ibu dan keluarga senang & mengatakan bahwa kehamilan ini sangat di harapkan
3. Mekanisme koping (cara pemecahan masalah)
 Dengan melakukan komunikasi dengan baik dan menerimah perubahan-perubahan
yang sudah terajadi.
4. Ibu tinggal serumah dengan :
 suami
5. Pengambil keputusan utama dalam keluarga : Suami
Dalam kondisi emergensi, ibu bisa/ tidakmengambil keputusan sendiri :
 Ibu bisa mengambil keputusan
6. Orang terdekat ibu : Suami dan orang tua
 Yang menemani ibu untuk kunjungan ANC : Suami
7. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan :
 Tidak di perbolehkan untuk keluar malam
8. Penghasilan perbulan:± 1-2 juta perbulan
 .Cukup/TidakCukup: Cukup
10. Praktek agama yang berhubungan dengan kehamilan :
1) Kebiasaan puasa /apakah ibu berpuasa selama hamil ini?
Jika ‘ya’ frekuensi puasa : Tidak penah
Keluhan selama puasa : Tidak pernah
2) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan :
 Ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
nakes wanita maupun pria;
 Ibu dapat menerima masukan yang di berikan tenaga kesehatan
11. Tingkat pengetahuan ibu :
Hal-hal yang sudah diketahui ibu :
 Ibu mengetahui makanan/ minumanan yang tidak di anjurkan saat hamil
 Ibu mengetahui tanda bahaya kehamilan
Hal-hal yang ingin diketahui ibu :
 Ibu ingin mengetahui keadaan nya dan janinnya
Lingkungan:
Kebiasaan kontak dengan binatang : Tidak pernah
j. Seksual
Keluhan : Tidak ada keluhan

B. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : Baik Tensi : 110/70 mmHg
2) Kesadaran : Compasmetis Nadi : 78 x/menit
3) suhu : 36,6 ºC RR : 24 x/menit
4) BB Sekarang : 55kg
5) TB : 150cm
6) LILA : 28cm
7) IMT : 22

b. Pemeriksaan fisik
Kepala dan rambut
 Keadaan : Hitam, tidak ada ketombe, dan tidak rontok
 Odema : Tidak ada
Muka
 Closma gravidarum : Tidak ada
 Odema : Tidak ada
Mata
 Konjungtiva : An-anemis
 Sklera : An-ikteri
 Kelainan : Tidak ada
Hidung
 Keadaan : Normal, tidak ada polip
Mulut
 Lidah : Bersih
 Gigi : Lengkap, tidak ada caries
 Gusi : Bersih, tidak ada pembengkakan
Leher
 Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
 Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
 Nyeri menelan : Tidak ada pembesaran
Dada/payudara
 Payudara : Simetris, tidak ada pembengkakan
 pembesaran : Normal
 Puting susu : Menonjol
 Benjolan : Tidak ada
 Kolostrum : belum keluar
 Pembesaran axilla : Tidak ada
Abdomen
 Pembesaran : belum ada
 Bekas luka operasi : Tidak ada
 Strie gravidarum : Ada
 Linea :Tidak ada
 Pembesaran liver :Tidak ada
 TFU : belum teraba
Palpasi Abdomen
 Leopold I :TFU teraba ballotement
 Leopold II : Tidak dilakukan
 Leopold III :Tidak dilakukan
 Leopold IV : Tidak dilakukan
 DJJ : belum terdengar
Ekstremitas atas
 odema : Tidak ada
 pucat : Tidak ada
Ektermitas bawah
 Refleks patella : Positif (+)
 Punggung : Normal
 Anus : Normal, tidak ada hemoroid
Pemeriksaan penunjang
 Tidak dilakukan
C. ANALISIS DATA
Diagnosa :Ny. D usia 22 tahun G1 P0 A0 hamil 4 minggu, janin tunggal hidup
intrauteri dengan morning sickness
Dasar
a. Data Subjektif
 Ibu mengatakan datang ingin pemeriksaan kondisi keadaannya
 Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama
 Ibu mengatakan terakhir menstruasi ditanggal 29 November 2022
 TP : 06 September 2023
b. Data Objektif
TTV
- TD :110/70 mmHg R : 24 x / menit
- N :78 x / menit S : 36,6 ◦c
- LILA : 28 cm
- BB : 55 kg TB : 150 cm
- IMT : 22
 Leopold I :TFU teraba ballotement
 Leopold II : Tidak dilakukan
 Leopold III :Tidak dilakukan
 Leopold IV : Tidak dilakukan
 DJJ : Belum terdengar
Masalah : mual dan muntah
Kebutuhan : tidak ada

D. PELAKSANAAN
1. Beritahu ibu ibu tentang hasil pemriksaan

Tanda- Tanda Vital :

TD :110/70 mmHg R : 24x / menit

N :78 x / menit S : 36,6 ◦c


Rasional : agar ibu mengetahui kaadaannya
Evaluasi : ibu sudah mengetahui kehamilannya dalam keadaan baik
2. Membaritahu ibu bahwa mual yang dialami ibu hamil trimester I adalah hal yang wajar
Rasional : mual yang terjadi pada ibu hamil dikarenakan adanya peningkatan pada
kadar hormon HCG
Evaluasi : ibu sudah mengerti dengan yang dijelaskan oleh petugas kesehaan
3. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering dengan gizi seimbang
Rasional : agar kebutuhsn gizi ibu tetap terpenuhi
Evaluasi : pasien mengerti dan bersedia
4. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi minuman sari jahe dua kali sehari
Rasional : agar kandungan yang terdapat pada sari jahe dapat mengurangi mual
Evaluasi : ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran petugas kesehatan
5. Memberitahuibu tentang tanda bahaya kehamilan seperti keluar cairan pervaginam,
nyeri perut bagian bawah, sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak pada
wajah, tangandan kaki.
Rasional :dengan memberikan penjelasan tentang tanda bahaya kehamilan kepada
pasien diharapkan pasien dapat waspada saat mendapati tanda –tanda tersebut dan
segera dating kepetugas kesehatan apabila mendapati tanda bahaya kehamilan tersebut.
Evaluasi :ibu mengetahui tanda bahaya kehamilan dan bersedia dating kepetugas
kesehatan apabila menemukan tanda dan gejala tersebut.
6. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang sebulan sekali atau jika ada keluhan untuk
segera datang kebidan atau kepetugas kesehatan terdekat.
Rasional: dengan melakukan kunjungan ulang bidan dapat mendeksi keadaan ibu serta
perkembangan janin.
Evaluasi : Ibu mengerti dan akan melakukan
BAB IV
PEMBAHASAN

Asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester I dengan masalah emesis


gravidarum di PMB Komariah, dilakukan dengan menggunakan metode SOAP,
berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh penulis didapatkan data subjektif
dengan keluhan yang dialami Ny. ‘D’ adalah mual muntah di pagi hari, ibu merasa
mudah lelah, dan kurang nafsu makan. selain data subjektif pengkaji juga
melakukan pengkajian data objektif untuk mendukung diagnosa. Data objektif yang
didapatkan adalah keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, tekanan
darah : 100/70 mmHg, suhu : 36, 6°C, nadi : 78x/menit, dan pernafasan 24x/menit,
muka agak pucat, mata : konjungtiva merah muda, sklera putih, dan hasil PP test
yang dilakukan positif. Dari hasil pemeriksaan tersebut, maka ditegakkan diagnosa
Ny.D umur 22 tahun G10Ao usia kehamilan 4 minggu dengan masalah emesis
gravidarum.
Rencana asuhan yang diberikan untuk mengurangi rasa mual dan muntah pada
ibu hamil trimester 1 yaitu jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu, anjurkan ibu
makan porsi sedikit tetapi sering, anjurkan ibu untuk mengkonsumsi minuman sari
jahe untuk mengurangi rasa mual..
Pelaksanaan/Implementasi yang dilakukan pada Ny.D dengan keluhan mual
muntah dilaksanakan 3 hari berturut-turut. menjelaskan tentang ketidak nyamanan
yang fisiologis pada trimester I yaitu mudah lelah, sering BAK, emesis gravidarum,
konstipasi, heartburn, hipersaliva, dan pusing, menganjurkan ibu untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu hamil trimester I, yaitu makanan dengan gizi seimbang.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan data subjektif Ny.”D” mengatakan umur 22 tahun G1P0A0 usia


kehamilan 4 minggu dengan keluhan mual muntah pada pagi hari. Data
objektif didapatkan hasil pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa keadaan
umum ibu baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 100/70 mmHg,
nadi 74×/menit, pernapasan 24×/menit, suhu 36,6°C, Muka : agak pucat,
Mata : conjungtiva merah muda, sklera putih.
2. Berdasarkan interpretasi data subjektif dan objektif dapat ditegakkan
diagnosa kebidanan yaitu Ny.”D” umur 22 tahun G1P0A0 usia kehamilan 4
minggu dengan keluhan emesis gravidarum.
3. Masalah potensial pada kasus ini yaitu jika emesis gravidarum tidak
ditangani lebih lanjut akan berpotensi terjadinya Hiperemesis gravidarum.
4. Kebutuhan segera pada ibu tidak dilakukan karena tidak terdapat data yang
mendukung untuk diperlukannya tindakan atau kebutuhan segera pada ibu.
5. Rencana tindakan pada ibu dengan masalah emesis gravidarum ini yaitu
jelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien dan keluarga, jelaskan tentang
ketidaknyamanan trimester I yaitu mudah lelah, sering BAK, emesis
gravidarum, konstipasi, heartburn, hipersaliva, dan pusing,

jelaskan tentang kebutuhan ibu hamil trimester I yaitu nutrisi, personal


hygiene, eliminasi, istirahat dan tidur, seksualitas, dan support, berikan KIE
tentang emesis gravidarum dan cara mengatasinya memberitahu ibu minum
yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah, menganjurkan ibu
untuk mengkonsumsi sari jahe setiap pagi hari dan ketika ibu merasa mual,
jelaskan tentang tanda bahaya TM 1, kontrol ulang 1 minggu kemudian atau
bila ada keluhan, dan berikan saran untuk USG pertama di awal kehamilan.
6. Penatalaksanaan/Implementasi pada kasus Ny.”D” dengan emesis
gravidarum telah dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut sesuai dengan
rencana tindakan yang telah ditentukan.
7. Evaluasi hasil asuhan pada Ny.”D” umur 22 tahun G1P0A0 usia kehamilan 4
minggu dengan keluhan emesis gravidarum bahwa mengkonsumsi sari jahe
selama 3 hari berturut-turut dapat mengurangi intensitas mual muntah pada
ibu hamil trimester I.
8. Selama melakukan asuhan kebidanan pemberian sari jahe tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dan praktik selama penelitian ini berlangsung.

B. Saran
1. Saran Teoritis
Dengan adanya laporan ini, diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan, pengalaman dan wawasan serta bahan dalam penerapan
pemanfaatan sari jahe dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester 1
dengan emesis gravidarum.
2. Saran Aplikatif
a. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan Universitas Malahayati dapat menambah sumber
referensi buku mengenai emesis gravidarum pada ibu hamil trimester 1
di perpustakaan dengan tahun terbaru dan penelitian ini semoga dapat
dijadikan materi tambahan dan pengetahuan tentang emesis
gravidarum.
b. Bagi Bidan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan oleh tenaga
kebidanan dengan penerapam mengkonsumsi sari jahe untuk
mengurangi intensitas mual muntah pada ibu hamil trimester 1.
c. Bagi Ibu
Ny D dapat mengkonsumsi sari jahe setiap pagi hari untuk
mengurangi rasa mual muntah serta dapat membuat ibu lebih rileks.
DAFTAR PUSTAKA

Pebrianthy, L., & Dewi, S. S. S. (2020). Pendidikan Kesehatan Tentang Terapi


Komplementer Untuk Mengatasi Mual Muntah pada Ibu Hamil di Desa
Labuhan Labo Tahun 2019. Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA),
2(1), 32-36.

Atiqoh, Rasida Ning. (2020). Kupas Tuntas Hiperemesis Gravidarum (Mual Muntah
Berlebih Dalam Kehamilan). Jakarta: One Peach Media.

Damayanti, I. P. (2020). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis


Gravidarum. Ensiklopedia of Journal, 2(3), 87-91.

Fatimah, & Nuryaningsih. (2017). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Fakultas


Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Hartini, Erina Eka. (2018). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Palangka Raya: Wineka
Media.

Indonesia, K. K. (2019). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia.


Jakarta: Kemenkes RI.

YM, Oci. 2012. Herbal Sehat & Aman untuk Ibu Hamil &Menyusui. Klaten: Cv
Sahabat

Tiran, Denise, 2007. Mengatasi Mual Muntah dan Gangguan Lain Selama
Kehamilan. Jakarta
LAMPIRAN 1

PENGARUH MINUMAN SARI JAHE DALAM MENGURANGI EMESIS


GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS ALAK

Dina Melanieka Sitikhe Henukh, Aning Pattypeilohy*

*Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Citra Husada Mandiri Kupang

dinahenukh@chmk.ac.id

ABSTRAK
Keluhan yang sering terjadi pada ibu hamil adalah emesis gravidarum. Emesis gravidarum
umumnya dialami oleh 65-70% wanita hamil, sering terjadi pada 60-80% primigravida dan
40-60% multigravida. Sedangkan hyperemesis gravidarum terjadi sekitar 10-15%. Saat
hamil lambung bekerja lebih lambat dalam mencerna makanan dibandingkan sebelum
hamil sehingga dapat memicu muntah. Kandungan minyak atsiri yang bersifat aromatik dan
rasa pedas gingerol pada jahe dapat memberikan pengaruh langsung pada saluran
pencernaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh minuman sari
jahe dalam mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil. Desain penelitian yang
digunakan adalah Pre Eksperimental dengan rancangan One Group Pretest Posttest.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 16 orang, dengan metode purposive sampling.
Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah diberikan minuman sari jahe selama 4 hari
dengan lembar observasi.Hasil analisis uji Wilcoxon penelitian menunjukan ada efektifitas
penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil setelah pemberian minuman sari jahe bagi
ibu hamil di Puskesmas Alak tahun 2018 dengan nilai ρ-value sebesar 0,001 (α=0,05).

Kata kunci : Emesis gravidarum, jahe, kehamilan

ABSTRACT
A inconvenience that often occurs in pregnant women is emesis gravidarum. Emesis
gravidarum is generally experienced by 65-70% of pregnant women, often occurring in
60-80% primigravida and 40-60% multigravida. Where as hyperemesis gravidarum
occurs around 10-15%. When pregnant the gastric works more slowly in digesting food
than before pregnancy so it can trigger vomiting. The aromatic essential oil content
and spicy gingerol taste in ginger can have a direct influence on the digestive tract. The
purpose of this study is to determine whether there is an effect of ginger juice drinks in
reducing emesis gravidarum in pregnant women.The research design used Pre
Experimental with the design of the One Group Pretest Posttest. The number of
samples in this study were 16 people, with a purposive sampling method.
Measurements were made before and after being given ginger juice drinks for 4 days
with an observation sheet.The results of the Wilcoxon test showed that there was an
effective decrease in the emesis of gravidarum in pregnant women after giving ginger
juice drinks to pregnant women in Alak Public Health Center in 2018 with a ρ-value of
0.001 (α = 0.05).
PENDAHULUAN Kematian perinatal juga dipengaruhi oleh
kondisi ibu saat kehamilan dan persalinan.
Kehamilan merupakan suatu proses
Emesis gravidarum umumnya dialami oleh
yang alami dan normal. Masa kehamilan
65-70% wanita hamil, sering terjadi pada 60-
merupakan masa yang rawan kesehatan,
80% primigravida dan 40-60% multigravida.
baik kesehatan ibu yang mengandung
Sedangkan hyperemesis gravidarum terjadi
maupun janin yang dikandungnya sehingga (1)
sekitar 10-15% . Berdasarkan data dari
dalam masa kehamilan perlu dilakukan
Puskesmas Alak jumlah ibu hamil selama
pemeriksaan secara teratur untuk mengatasi
bulan Januari – Maret, terdapat sebanyak 174
keluhan, deteksi dini tanda bahaya dan
dan dari ibu hamil terdapat 85 yang
komplikasi. Perubahan-perubahan yang
mengalami emesis gravidarum, dan 2 kasus
terjadi baik secara fisik maupun psikologis
pada
karena berbagai faktor selama hamil ini
biasanya akan menimbulkan berbagai
keluhan dan ketidaknyamanan selama
kehamilan. Keluhan dan ketidaknyamanan
pada ibu hamil ini juga bisa menunjukan
masalah yang mungkin menyertai
kehamilannya sehingga akan menimbulkan
komplikasi pada kehamilannya dan
berujung pada kematian bila tidak
diberikan asuhan yang tepat. Salah satu
perubahan yang terjadi adalah mual muntah
yang bila tidak ditangani bisa
memungkinkan terjadi hyperemesis
gravidarum (1).
Berdasarkan profil kesehatan
Indonesia 2014, AKI di Indonesia adalah
359/100.000 kelahiran hidup pada tahun
2012, sedangkan AKN di Indonesia sebesar
19/1000 kelahiran hidup. Penyebab
langsung kematian ibu biasanya terkait erat
dengan kondisi kesehatan ibu sejak proses
kehamilan, persalinan dan pasca persalinan.
primigravida menjadi hyperemesis efek anti mual yaitu B6. Selain itu, di

gravidarum. sarankan juga bagi ibu untuk mengatur pola

Emesis gravidarum disebabkan makan setiap hari, menghindari makanan

karena meningkatnya kadar HCG dan yang berbau tajam dan berlemak (1).

estrogen secara drastis(2). Lambung Jahe merupakan salah satu tanaman

bekerja lebih lambat dalam mencerna yang digunakan sebagai obat tradisional.

makanan dibandingkan sebelum hamil Hasil penelitian terhadap tikus hamil yang

sehingga dapat memicu muntah. Hal ini diberikan ekstrak jahe secara oral tidak

sering terjadi di usia kehamilan muda mempengaruhi kehamilan dan tidak

atau trimester pertama. Masalah menyebabkan toksisitas sampai konsentrasi

psikologis juga dapat mempredisposisi 1000 mg/kg(5). Walaupun dilaporkan juga

beberapa wanita untuk mengalami mual beberapa efek samping minor akibat

dan muntah dalam kehamilan. Masalah konsumsi jahe seperti diare ringan atau

psikologis seperti kehamilan yang tidak


diinginkan, beban kerja atau finansial,
ambivalensi, kecemasan, konflik dan
ketidaknyamanan fisik(3). Bahaya
muntah-muntah saat hamil adalah
gangguan kesehatan pada ibu seperti
kekuranan cairan, kekurangan cairan
elektrolit tubuh, badan terasa lemah dan
tidak bertenaga, penurunan berat badan,
dehidrasi, gangguan kesehatan pada
janin yaitu kekurangan nutrisi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembagannya, berat badan janin lebih
rendah dari berat badan normal.
Gangguan pertumbuhan
dan perkembangan
bayi(4). Ibu hamil biasanya
mengkonsumsi obat-obatan atau
melakukan tindakan untuk mengatasi
mual dan muntah. Obat- obatan yang
sering bidan berikan yang mengandung
reaksi alergi ringan. Efek samping terutama Wilcoxon(9). Pengujian ini dimaksudkan untuk
terjadi bila jahe dikonsumsi mentah(6). menyelidiki apakah ada pengaruh pemberian
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman sari jahe dalam mengurangi emesis
bila jahe dikonsumsi dalam jangka panjang gravidarum pada ibu hamil di Puskesmas Alak
akan mempunyai efek hipoglikemik dan tahun 2018.
hipolipidemik (Ahmed dan Sharma 1997).
Demikian juga telah dicobakan terhadap
kadet angkatan laut ternyata secara
signifikan bisa lebih efektif untuk
mencegah mabuk laut terutama untuk mual
dan vertigo (Grontved et al. 1988)(7).
Tanaman jahe segar dan olahannya mudah
di jumpai di Indonesia dengan nilai
ekonomi yang relatif murah. Tujuan dari
penelitian ini untuk menilai pengaruh
minuman sari jahe dalam mengurangi
emesis gravidarum.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini termasuk penelitian
pre eksperimental dengan menggunakan
rancangan one group pre and posttest
dimana sampel tidak dibagi menjadi
beberapa kelompok melainkan hanya terdiri
dari satu kelompok(8), kemudian diberikan
minuman sari jahe. Pengukuran dilakukan
sebelum dan sesudah diberikan minuman
sari jahe.
Teknik uji statistik yang di pilih
berdasarkan tujuan uji yaitu tujuan
komparatif (perbandingan)
menggunakan uji t sampel berpasangan
atau paired sample t Test (Uji non
Parametrik). Uji yang digunakan adalah uji
HASIL DAN PEMBAHASAN Ring
9 56, 56, 56,3
Tingkat emesis gravidarum ibu di an
3 3
Puskesmas Alak sebelum pemberian
Vali
Seda
minuman sari jahe 7 43, 43, 100,0
d
ng
Tabel 1. Tabel 8 8
Distribusi Frekuensi Total 16 100,0 100,0
Tingkat Emesis Gravidarum Sebelum Berdasarkan tabel diatas dapat
Pemberian Minuman Sari Jahe diinterprestasikan bahwa setelah pemberian
Frequ Perc Valid Cumulat minuman sari jahe, dari 16 ibu dengan
e e Percen ive emesis gravidarum di Puskesmas Alak,
ncy nt t Percent terdapat 56,3% ibu dengan tingkat emesis
Ring ringan dan 43,8% ibu dengan tingkat
1 6, 6, 6,3
an emesis sedang.
3 3
Vali Seda Dari hasil yang diperoleh, maka dilakukan
9 56, 56, 62,5
d ng analisis pengaruh sebelum dan sesudah
3 3
pemberian minuman sari jahe dalam
Berat 6 37,5 37,5 100,0
mengurangi emesis gravidarum pada ibu
Total 16 100,0 100,0
hamil menggunakan uji wilcoxon
Berdasarkan tabel diatas dapat
diinterprestasikan bahwa sebelum
pemberian minuman sari jahe, dari 16
ibu dengan emesis gravidarum di
Puskesmas Alak, 6,3% ibu dengan
tingkat emesis ringan, 56,3% ibu
dengan tingkat emesis sedang, dan
37,5% ibu dengan tingkat emesis berat.
Tabel 2 Tabel
Distribusi Frekuensi
Tingkat Emesis Gravidarum Setelah
Pemberian Minuman Sari Jahe
Freq Perc Valid Cumulat
u e Perce ive
enc nt nt Percent
y
Tabel 3 Tabel Descriptive < α (0,05), ini menunjukkan bahwa ada
Statistics Wilcoxon Sebelum Dan Sesudah pengaruh pemberian minuman sari jahe
Pemberian Minuman Sari Jahe dalam mengurangi emesis gravidarum pada
N Me Std. Mini Maxi ibu hamil di Puskesmas Alak tahun 2018.
a Deviat mu mu Tingkat emesis gravidarum pada ibu
n i m m hamil sebelum diberikan
on minuman sari jahe
sebelum Berdasarkan hasil analisis pada tabel
pemberia 4,0 3 menunjukkan tingkat emesis gravidarum
16 1,0626 2,00 6,00
n 6 ibu sebelum diberikan minuman sari jahe
2
minuman 25 memiliki nilai mean 4,0625, hal ini dapat
sari jahe diartikan bahwa sebelum pemberian
setelah minuman sari jahe pada ibu dengan emesis
pemberia 2,0 gravidarum rata-rata tingkat emesis
16 1,2365 ,00 4,00
n 6 gravidarum ibu adalah sedang.
9
minuman 25
sari jahe
Berdasarkan tabel 3, sebelum pemberian
minuman sari jahe, nilai rata- rata tingkat
emesis adalah 4,0625 dan nilai rata-rata
tingkat emesis gravidarum adalah 2,0625.
Tabel 4 Test
Statisticsa
setelah
pemberian
minuman sari
jahe - sebelum
pemberian
minuman sari jahe
Z -3,355b
Asymp. Sig. (2-
,001
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.

Berdasarkan uji wilcoxon, didapatkan


Asymp. Sig. (2-tailed) atau ρ adalah 0,001
Gejala emesis umumnya terjadi kehamilan. Setelah memasuki triemster

pada awal kehamilan, biasanya pada kedua umumnya ibu sudah mulai dapat

trisemester pertama(10). Gejala ini beradaptasi dan dapat menangani masalah

biasanya timbul di pagi hari dengan ketidaknyamanan pada kehamilan.

frekuensi yang akan menurun setiap Tingkat emesis gravidarum pada


harinya sering dengan bertambahnya usia ibu hamil setelah diberikan

kehamilan. Hal ini sering terjadi di usia minuman sari jahe

kehamilan muda atau trimester pertama. Berdasarkan hasil analisis pada

Emesis tabel 3 menunjukkan tingkat emesis

disebabkan gravidarum ibu sebelum diberikan

peningkatan kadar HCG dan estrogen minuman sari jahe memiliki nilai mean

secara drastis. Kondisi ini mempengaruhi 2,0625, hal ini dapat diartikan bahwa

bagian otak pengontrol muntah. Hal ini sebelum pemberian minuman sari jahe

sering terjadi di usia kehamilan muda atau


trimester pertama(11). Desakan
saluran pencernaan,
terutama lambung karena rahim yang
semakin membesar dapat menimbulkan
refluks asam lambung sehingga memicu
muntah. Lambung bekerja lebih lambat
dalam mencerna makanan dibandingkan
sebelum hamil sehingga dapat memicu
muntah(9).
Dilihat dari usia kehamilan adalah
ibu dengan usia kehamilan pada trimester
1 sebanyak 14 ibu dan sebagian kecil
yaitu sebanyak 2 ibu pada trimester 2.
Pada awal kehamilan terjadi perubahan
hormon pada ibu, gejala ini biasanya
timbul di pagi hari dengan frekuensi yang
akan menurun setiap harinya sering
dengan bertambahnya usia kehamilan dan
kondisi ibu yang beradaptasi dengan
perubahan hormon pada tubuh ibu karena
pada ibu dengan emesis gravidarum rata- dengan pendapat responden yang mengatakan
rata tingkat emesis gravidarum ibu adalah mual muntahnya berkurang dari sebelum
ringan. Emesis yang terjadi di awal minum minuman sari jahe. Ibu hamil yang
kehamilan sering terjadi karena ibu tidak mengalami perubahan penurunan emesis
masih beradaptasi terhadap gravidarum dapat disebabkan faktor
perubahan hormon di tubuhnya. pendukung lain seperti memerlukan waktu
Bahkan, emesis dapat terjadi sepanjang yang lebih lama dalam mengkonsumsi
kehamilan. Meskipun demikian, emesis minuman jahe, dukungan dari kluarga dan
yang terlalu berlebihan atau disebut lingkungan, pola asupan makanan lain yang
dengan hiperemesis gravidarum pasti akan mungkin dpaat memicu emesis gravidarum,
sanggat mengganggu kesehatan ibu dan pola istirahat serta faktor lain yang juga
janinnya. Bahaya muntah- dapat mempengaruhi
muntah saat hamil yaitu gangguan
kesehatan pada ibu seperti kekuranan
cairan, badan terasa lemah dan tidak
bertenaga, penurunan berat badan, dan
dehidrasi. Sedangkan gangguan
kesehatan pada janin seperti kekurangan
nutrisi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembagannya,
berat badan janin lebih rendah dari berat
badan normal, hingga gangguan
pertumbuhan dan perkembangan bayi(2).
Dari hasil penelitian, setelah
meminum minuman sari jahe, terdapat
14 ibu hamil yang mengalami penurunan
emesis gravidarum, dan 2 ibu hamil yang
tetap merasakan emesis gravidarum setelah
minum minuman sari jahe selama 4 hari.
Berdasarkan hal tersebut diatas, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar
responden yang sesudah diberikan
minuman sari jahe mengalami penurunan
tingkat emesis gravidarum, di dukung
kejadian emesis gravidarum pada ibu berfungsi sebagai senyawa yang berkhasiat

hamil. obat. Gingerol yang terkandung di dalam

Analisis pengaruh tingkat jahe memiliki efek sebagai antiinflamasi,

emesis gravidarum sebelum antipiretik, gastroprotective, cardiotonic

dan sesudah pemberian dan antihepatoksik, antioksidan, antikanker,

minuman sari jahe antiinflamasi, antiangiogenesis dan anti-

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat artherosclerotic. Kandungan-kandungan ini

hasil uji wilcoxon didapatkan Asymp. yang mampu membantu mengurangi rasa

Sig. (2-tailed) atau ρ adalah 0,001 < α mual pada ibu hamil.

(0,05), ini menunjukkan bahwa ada Responden mengatakan bahwa 4

pengaruh yang signifikan tingkat emesis hari setelah minum minuman sari jahe

gravidarum sebelum dan sesudah tingkat emesis gravidarum ibu berkurang

diberikan minuman sari jahe. Maka ditandai dengan, ibu sudah tidak mual

dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan sesering sebelum minum

H1 diterima yang berarti ada pengaruh


pemberian minuman sari jahe dalam
mengurangi emesis gravidarum pada ibu
hamil di Puskesmas Alak tahun 2018.
Hal ini terjadi karena minuman
sari jahe yang diberikan pada ibu dengan
emesis gravidarum berasal dari rimpang
jahe yang mengandung dua komponen
utama yaitu komponen volatile dan
komponen non-volatile. Komponen
volatile terdiri dari oleoresin (4,0-7,5%),
yang bertanggung jawab terhadap aroma
jahe (minyak atsiri) dengan komponen
terbanyak adalah zingiberen dan
zingiberol. Komponen non-volatile pada
jahe bertanggung jawab terhadap rasa
pedas, salah satu diantaranya adalah
gingerol. Gingerol merupakan senyawa
identitas untuk tanaman jahe dan
6
7
minuman sari jahe dan juga mengatakan mulai bisa menerima makanan yang sebelumnya
membuat mual.
SIMPULAN
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada
frekuensi mual muntah terhadap ibu hamil sebelum dan setelah pemberian minuman sari jahe
bagi ibu hamil di Puskesmas Alak tahun 2018.
Ada efektifitas penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil setelah pemberian minuman
sari jahe bagi ibu hamil di Puskesmas Alak tahun 2018 dengan nilai ρ-value sebesar 0,001
(α=0,05).
Peneliti dan peneliti berikutnya, penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu dan
data awal untuk referensi penelitian selanjutnya, disarankan untuk peneliti selanjutnya agar
penelitian ini dapat diperluas lagi dari segi waktu dan dari jumlah responden dan penggunaan
berbagai jenis sediaan jahe. Bagi institusi pendidikan, disarankan agar menjadikan hasil
penelitian ini, sebagai tambahan referensi dan wacana di lingkungan pendidikan serta sebagai
bahan kajian lebih lanjut khususnya untuk penelitian yang sejenis. Bagi ibu hamil yang
mengalami emesis gravidarum dan masyarakat, penelitian ini merupakan tambahan
pengetahuan tentang manfaat jahe dalam mengurangi emesis gravidarum bagi ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA
(1) Manuaba. Ida Ayu C, Ide Bagus Fajar, Ida B Gede. 2006. Buku Ajar Patologi
Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan, Jakarta : EGC
(2) Bartini Istri. 2012 Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Normal. Yogyakarta. Nuha
Medika.
(3) Irmawati. 2016 Kehamilan bermasalah. Jakarta Selatan. Laksana.
(4) Manuaba. Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan 7
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : ECG
(5) Hernani, Winarti Christina. 2013 Kandungan Bahan Aktif Jahe dan
Pemanfaatannya dalam Bidang Kesehatan. IN: Balai Penelitian Tanaman Obat
dan Aromatik.
Jahe. Bogor. Balittro
(6) Sembiring B.S, Yuliani Sri. 2013 Penanganan dan Pengolahan Rimpang Jahe.
IN: Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Jahe. Bogor. Balittro.
6
(7) Bermawie N, Purwiyanti S. 2013 Botani Sistematika dan Keragaman Kultivar8
Jahe. IN: Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Jahe. Bogor.
Balittro
(8) Notoatmodjo S, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.
(9) Saryono, 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan, Yogjakartan: Mitra
Cendikia Press
(10) Banun Sri. 2018. Pengaruh Efektifitas Pemberian Seduhan Daun Pepermint pada
Ibu Hamil Terhadap Penurunan Frekuensi Emesis Gravidarum. Jurnal
EDUMidwifery. 1(2): 4-5
(11) Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta. PT Bina Pustaka.
6
LAMPIRAN 2 9

Template Journal Reading


PraktikKlinik Asuhan Kebidanan Kehamilan

Nama Mahasiswa : Komariah, S. ST


TempatPraktik : PMB YusnitaHazma
Periode :27 Desember–19 Januari 2023
PembimbingKlinik :Neneng Siti Latifah, S.ST., M. Kes
PembimbingAkademik :Rosmiyati, S.SiT.,M.Kes

SitasiJurnal : HENUKH, D. M. (2019). Pengaruhminuman sari jahe dalam


mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil di
puskesmasalak. CHMK Midwifery Scientific Journal, 2(2), 39-44.
Dari mana : Google scholar
andamenemukanjurnaltersebut
?
Doi : CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL VOLUME 2, NOMOR 2 APRIL
2019
Tanggal / TahunPublikasi : 2019

1. Judul (Title)
JudulJurnal : PENGARUH MINUMAN SARI JAHE DALAM MENGURANGI EMESIS
GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS ALAK
ApakahjudulMenggunakan : Ya
kata kunci (key word) Alasan :Terdapat 3 kata kunci dalam jurnal yang terangkum dalam abstrak.
dalam Abstrak ? Emesis gravidarum, jahe, kehamilan

2. Penulis (Author)
SiapaPenulis Dalam : Dina MelaniekaSitikheHenukh, AningPattypeilohy
jurnaltersebut?
ApakahAfiliasipenulis dalam : Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Citra
Jurnaltersebut HusadaMandiriKupang
7
0

3. Abstrak
ApakahAbstraksudahmemenuhikaidahpenulisan : Ya
IMRAD : Alasan:Karena dalam
abstraksudahmenggambarkanpenelitian, adajudul,
pendahuluan, tujuan, metodepenelitian, hasil, kesimpulan.
Sebutkanvariabelapa yang diuji dalam : Ibu hamil dengan emisis ringan, sedang, berat,
penelitiantersebut? sebelumdiberikanminuman sari jahe dan ibu hamil dengan
emisis setelah diberikanminuman sari jahe.

4. Pendahuluan (Introduction)
ApakahtujuanPenelitiandalam jurnaltersebut? : Tujuanpenelitian ini untuk
mengetahuiadatidaknyapengaruhminuman sari jahe dalam
mengurangi emesis gravidarum pada ibu hamil.
Jelaskanapakahjurnalmelaporkanstudiempiris : Ya
(teori baru)? Atau meninjau Karena Hasil penelitian terhadap tikus hamil yang
teori/penelitian yang diberikanekstrakjahe secara oral tidakmempengaruhi
diterbitkansebelumnya? kehamilan dan tidakmenyebabkantoksisitas sampai
konsentrasi 1000 mg/kg(5) dan dicobakan terhadap
kadetangkatanlautternyata secara signifikanbisa lebih efektif
untuk mencegahmabuklautterutama untuk mual dan vertigo
Bagaimana Hasil Pada penelitianterdahulu yang berjudulEffect of Ginger on
penelitianterdahulumengenaitopikpeneliti Relieving Nausea and Vomiting in Pregnancy: A
an? Randomized, Placebo-Controlled Trial pada tahun 2013
hasilnyamenunjukanbahwaibu hamil dengan usia kehamilan
16 minggu yang mengalami morning sickness
mengurangimual dan muntah setelah di berikanterapikapsul
sari jahe 3 x 1 selama 4 hari
7
5. Metode (Method) 1
Sebutkanpopulasi yang terdapat dalam : Ibu hamil dengan emisis
Jurnal?
Berapa Jumlah sampel dalam Jurnal? : 16 ibu hamil dengan emisis ringan, sedang dan berat
JelaskanTeknikpengambilansampel yang : Purposive sampling
digunakan dalam Jurnal?
AdakahKriteria dalam : Dalam jurnaltidakterdapatkriteria untuk menentukan sample
menentukansampelpenelitiandalahjur penelitian.
nal? Jika adasebutkan
JelaskanInstrumen yang digunakan : Pengukurandilakukansebelum dan sesudahdiberikanminuman sari
dalam penelitian dalam jurnal? jahe selama 4 hari dengan lembarobservasi dan minuman sari
jahe.
JelaskanDesign penelitian yang : Desain penelitian yang digunakan adalahPre Eksperimental dengan
digunakan dalam jurnal ? rancangan One Group Pretest Posttestt dimanasampeltidakdibagi
menjadi
beberapakelompokmelainkanhanyaterdiridarisatukelompok(8) ,
kemudiandiberikanminuman sari jahe.
Pengukurandilakukansebelum dan sesudahdiberikanminuman
sari jahe.
Apakah Analisa statistic yang digunakan : Teknik uji statistik yang di pilihberdasarkantujuan uji yaitu
dalam jurnal ? tujuankomparatif (perbandingan) menggunakan uji t
sampelberpasangan atau paired sample t Test (Uji non
Parametrik).

Apakahmetode yang digunakan dalam : Ya


jurnal merupakan pengujian yang Alasan: Karena menunjukanadaefektifitaspenurunan emesis
valid atasprediksi/hipotesa ? gravidarum pada ibu hamil setelah pemberianminuman sari jahe
bagi ibu hamil di PuskesmasAlak tahun 2018 dengan nilai ρ-
value sebesar 0,001 (α=0,05).

6. Hasil Penelitian (Result)


7
Sebutkan dan jelaskan Hasil : 2
penelitian pada
jurnaltersebut
(menjawabhipotesa)

Berdasarkantabeldiatas dapat diinterprestasikanbahwa setelah


pemberianminuman sari jahe, dari 16 ibu dengan emesis gravidarum di
PuskesmasAlak, terdapat 56,3% ibu dengan tingkat emesis ringan dan
43,8% ibu dengan tingkat emesis sedang.

Bagaimanahasilterkait Hipotesisawaldisukung dengan hasilpenelitian yang terbuktibahwaminuman


dengan hipotesis yang sari jahe dapat mengurangimualmuntah pada ibu hamil.
ditetapkan dalam
pendahuluan(yaitu,
apakahdidukung atau
tidak)?

7. Pembahasan (Discussion)
Apakahinterpretasidalam : Ya
pembahasandibuat sesuai Alasan: Sesuai dengan hasil, bahwapenelitianmembuktikanminuman sari
dengan hasilpenelitian? jahe dapat mengurangimualmuntah dalam ibu hamil

Apakah dalam : Tidak


Pembahasandipaparkanhasil Alasan:Tidakadapemaparandarihasil yang belumdipertimbangkan
yang belumdipertimbangkan

Apakahadateoribaruyang : Tidak
dibuatatasdasartemuan Alasan:karenahasilpenelitiansamasepertijurnal dan referensisebelumnya
dalampembehasan pada jurnal?

Apakahimplikasidaritemuanyang : Ya
terdapat pada Alasan:Temuan yang samabahwaminuman sari jahe dapat
pembahasanjurnal ? mengurangimualmuntah pada ibu hamil
Apakahterdapatsaran : Ya
7
mengenaitopikpenelitian untuk Alasan:disarankan untuk penelitiselanjutnya agar penelitian 3ini dapat
penelitianselanjutnya ? diperluaslagidarisegiwaktu dan dari jumlah responden dan
penggunaanberbagaijenissediaanjahe. Bagi institusipendidikan,
disarankan agar menjadikanhasilpenelitian ini, sebagai
tambahanreferensi dan wacana di lingkunganpendidikanserta sebagai
bahankajian lebih lanjutkhususnya untuk penelitian yang sejenis.
Bagi ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum dan masyarakat,
penelitian ini merupakan tambahanpengetahuan tentang manfaatjahe
dalam mengurangi emesis gravidarum bagi ibu hamil.

8. Kesimpulan
Sebutkantemuan penting : Minuman sari jahe dapat mengurangimjualmuntah.
daripenelitian?

9. Referensi (Reference)
ApakahJurnalMenggunakanreferensiterbaru : Ya
? (10 tahun terakhir) Alasan: Ada beberapa yang menggunakangtahun 2018 dan 2016

ApakahJurnalMenggunakanreferensi : Ya
yang dapat dipercaya ? Alasan:karenahasil yang
didapatdaripenelitiansamasepertipenelitiansebelumnya

10. Summary and Impression :


Apakahjurnal ini membantuanda dalam memahamikasus yang sedangdiambil ?Ya/Tidak
Alasan:karenajurnal ini sangat jelassekaliisinya, mulaidaricarapemberianintervensi, caramenentukan
sample, cara Analisa data, dan hasil yang didapatkandaripenelitian ini dituangkan dalam jurnal ini.
7
4

Apakahimplikasinya bagi kasus yang akanditangani ?

Alasan:Diharapkanminuman sari jahe dapat memberikanefek yang baikberupamengurangimualmuntah pada


ibu hamil

Anda mungkin juga menyukai