Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Maternitas II yang Diampu Oleh:
Heni Purwaningsih, S. Kep.,Ns
Oleh:
Kelompok 7
DAFTAR ISI
1
COVER........................................................................................................................... 01
DAFTAR ISI................................................................................................................... 02
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG.......................................................................................... 03
B.TUJUAN................................................................................................................ 04
C.MANFAAT............................................................................................................ 05
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 06
A. DEFINISI............................................................................................................. 06
B.MANIFESTASI KLINIS..................................................................................... 07
C.ETIOLOGI........................................................................................................... 07
D.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK....................................................................... 09
E.KOMPLIKASI..................................................................................................... 10
F.PENATALAKSANAAN....................................................................................... 10
G.PATHWAY............................................................................................................ 12
ASUHAN KEPERAWATAN......................................................................................... 19
A.KESIMPULAN............................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 25
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
Menurut Supriyanto (2009), 50-90% wanita hamil mengalami mual pada
trimester pertama dan sekitar 25% wanita hamil mengalami masalah mual muntah
memerlukan waktu untuk beristirahat dari pekerjaannya (Smith, dkk, 2009). Setiap
wanita hamil akan memiliki derajat mual yang berbeda-beda, ada yang tidak terlalu
merasakan apa-apa, tetapi ada juga yang merasa mual dan ada yang merasa sangat
mual dan ingin muntah setiap saat (Maulana, 2008).
Menurut Rahingtyas (2008) dan Booth (2004), sebanyak 80% wanita hamil
yang mengalami mual muntah terjadi pada trimester I kehamilan dan 2% ibu hamil
pada trimester 1 mengalami masalah mual dan muntah yang berat sehingga
diperlukan perawatan medis. Rasa mual pada awal kehamilan dapat di kurangi dengan
menggunakan terapi komplementer antara lain dengan tanaman herbal atau tradisional
yang bisa dilakukan dan mudah di dapatkan seperti jahe,daun peppermint, lemon, dll
(Ira, 2012).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mendapatkan wawasan tentang materi hyperemesis gravidarum
yang lebih luas sehingga mereka dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat menjelaskan definisi dari hiperemesis gravidarum.
b. Dapat menyebutkan etiologi dari hiperemesis gravidarum.
c. Dapat menyebutkan manifestasi klinis dari hiperemesis gravidarum.
d. Dapat menentukan diagnosa keperawatan.
e. Dapat memberikan asuhan keperawatan.
4
C. Manfaat
Menjadikan mahasiswa memiliki pemikiran kritis sehingga mampu menjadi
perawat professional yang berkualitas, mengerti dan memahami kebutuhan pasien
serta metode metode dalam penerapan proses keperawatan terhadap pasien.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi pada masa
kehamilan trimester pertama. Kejadian ini dapat menyebabkan cadangan karbohidrat
habis dipakai untuk keperluan energi, sehingga pembakaran tubuh berlebihan pada
cadangan lemak dan protein. Karena pembakaran lemak kurang sempurna
terbentuklah badan keton didalam darah yang dapat menambah beratnya gejala klinik
(Moctar, 2010).
Mual muntah umumnya disebut morning sickness, dialami oleh sekitar 70-
80% wanita hamil yang bersifat ringan dan merupakan kondisi yang dapat dikontrol
sesuai dengan kondisi masing-masing individu. Hiperemesis gravidarum adalah
muntah berlebihan pada wanita hamil yang menyebabkan terjadinya penurunan berat
badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis, dan tidak normalnya kadar
elektrolit (Runiari, 2010).
6
Jadi kesimpulannya hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang
berlebihan dimana dapat mengganggu aktivitas sehari hari yang tidak terkendali
selama masa kehamilan yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit
atau defisiensi nutrisi dan kehilangan berat badan.
B. Manifestasi Klinis
1. Muntah hebat.
2. Nafsu makan buruk.
3. Asupan makanan buruk.
4. Penurunan berat badan.
5. Dehidrasi.
6. Ketidak seimbangan elektrolit
7. Respon berlebihan terhadap masalah psikososial yang mendasar.
8. Muntah yang tak dapat di atasi dengan tindakan untuk mengatasi morning
sickness
9. Asedosis yang di sebabkan karena kelaparan
10. Alkolosis akibat hilangnya asam hidroklorida yang keluar bersama muntahan.
(Helen Varney, 2010)
C. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum dapat diketahui secara pasti, namun ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi yaitu :
1. Primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Pada mola hidatidosa dan
kehamilan ganda, faktor hormon memegang peranan dimana hormon khorionik
gonadotropin dibentuk berlebihan.
2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat
hamil serta resistensi yang menurundari pihak ibu terhadap perubahan tersebut.
3. Faktor psikologis. Faktor psikologis seperti depresi, gangguan psikiatri, rumah
tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap tanggung jawab sebagai
ibu, tidak siap untuk menerima kehamilan memegang peranan yang cukup
penting dalam menimbulkan hiperemesis gravidarum.
4. Faktor alergi. Sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.
(Sugma dan Ricky, 2016).
7
Sekalipun batas antara muntah yang fisiologis dan patologis tidak jelas teteapi
muntah yang menimbulkan gangguan aktifitas sehari-hari dan dehidrasi memberi
petunjuk bahwa ibu hamil tersebut memerlukan perawatan yang intensif. Gambaran
gejala hiperemesis gravidarum secara klinis dapat dibagi menjadi tiga tingkat berikut
ini :
D. Pemeriksaan Diagnostik
1. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan
adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta.
2. Urinalisis :
a. kultur,
b. mendeteksi bakteri,
8
c. BUN: produk akhir dari metabolism protein, dibuat oleh hati. Pada orang
normal, Urem dikeluarkan melalui urin
DEWASA 5 25 mg/dll
ANAK 5 20 mg/dl
BAYI 5 15 mg/dl
E. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada hiperemesis gravidarum antara lain:
a. Depresi.
b. Dehidrasi meningkatkan risiko ketoasidosis diabetikum pada penderita dengan
diabetes tipe 1.
c. Gangguan elektrolit seperti yang terlihat pada setiap pasien dengan muntah terus-
menerus, alkalosis, hipokalemia dan hiponatremia.
d. Gizi buruk dan disertai ketosis, anemia, hypoalbuminemia (Edward,2010).
e. Dehidrasi berat, ikterik, takikardia, suhu meningkat, alkalosis, kelaparan
gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan
keluarga, menarik diri dan depresi
Dampak yang ditimbulkan dapat terjadi pada ibu dan janin, seperti ibu akan
kekurangan nutrisi dan cairan sehingga keadaan fisik ibu menjadi lemah dan lelah
dapat pula mengakibatkan gangguan asam basa, pneumini aspirasi, robekan mukosa
pada hubungan gastroesofagi yang menyebabakn peredaran ruptur esofagus,
kerusakan hepar dan kerusakan ginjal, ini akan memberikan pengaruh pada
pertumbuhan dan perkembangan janin karena nutrisi yang tidak terpenuhi atau tidak
sesuai dengan kehamilan, yang mengakibatkan peredaran darah janin berkurang
(setiawan, 2007). Pada bayi, jika hiperemesis ini terjadi hanya di awal kehamilan
tidak berdampak terlalu serius, tapi jika sepanjang kehamilan si ibu menderita
9
hiperemesis gravidarum, maka kemungkinan bayinya mengalami BBLR, IUGR,
Premtur hingga menjadi abortus.
F. Penatalaksanaan
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka diperlukan:
Penatalaksanaan Medis :
2. Isolasi; Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan
peredaran udara yang baik, catat cairan yang keluar masuk, hanya dokter dan
perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita sampai muntah berhenti
pada penderita mau makan. Tidak diberikan makanan atau minuman dan selama
24 jam. Kadang kadang dengan isolasi saja gejala gejala akan berkurang atau
hilang tanpa pengobatan.
3. Terapi psikologika; perlu diyakinkan kepeda penderita bahwa penyakit dapat
disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta
menghilangkan masalah dan konflik.
4. Cairan parenteral; cairan yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan
glukosa 5% dalam cairan fisiologis (2 3 liter/hari), dapat ditambah kalium dan
vitamin (vitamin B komplek, vitamin C), bila kekurangan protein dapat diberiakan
asam amino secara intravena, bila dalam 24 jam penderita tidak muntah dan
keadaan umum membaik dapat diberikan minuman dan lambat laun makanan
yang tidak cair. Dengan penanganan diatas, pada umumnya gejala gejala akan
berkurang dan keadaan akan bertambah baik.
5. Menghentikan kehamilan; Bila keadaan memburuk dilakukan pemeriksaan medik
dan psikiatrik, manifestasi komplikasi organis adalah delirium, takikardi, ikterus,
anuria dan perdarahan dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk
mengakhiri kehamilan keadaan yang memerlukan pertimbangan gugur kandung
diantaranya:
a. Gangguan kejiwaan ditandai dengan: delirium, apatis, somnolen sampai koma,
terjadi gangguan jiwa.
10
b. Gangguan penglihatan ditandai dengan: pendarahan retina, kemunduran
penglihatan.
c. Ganggguan faal ditandai dengan: hati dalam bentuk ikterus, ginjal dalam
bentuk anuria, jantung dan pembuluh darah terjadi nadi meningkat, tekanan
darah menurun.
Penatalaksanaan Keperawatan:
Pemberian terapi komplementer dengan menggunakan jahe (zingiberofficinale)
sebagai tablet isap untuk ibu hamil dengan gejala mual dan muntah.
G. Pathway
Kehamilan
Hyperemesis gravidarium
12
6. Riwayat Kehamilan Sekarang
- HPHT :
- TTP :
- Pergerakan Fetus pertama x : minggu
- Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak dalam 24 jam terakhir :
<10 x 10 20x >20x
- Bila lebih dari 20x dalam 24 jam, dengan durasi : <15 >15
Keluhan pada :
Trimester I :
Trimester II :
Trimester III :
Keluhan keluhan yang dirasakan :
Rasa lelah :
Mual muntah yang lama :
Nyeri perut :
Panas Menggigil :
Sakit kepala berat/terus menerus :
Penglihatan kabur :
Rasa nyeri, panas waktu BAK :
Rasa gatal pada vulva dan sekitarnya :
Pengeluaran cairan pervaginam :
Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai :
Oedema :
7. Obat-Obatan yang dikonsumsi selama kehamilan
Jenis :
Alasan :
8. Diet
Makan
Frekuensi : x/hari
Jenis Makanan :
Perubahan makan yang dialami :
Cara mengatasi :
Minum
Frekuensi : gelas/hari
Minuman tambahan : Frekuensi : gelas/hari
9. Pola Eliminasi
BAK
Frekuensi : x/hari
Warna :
Banyaknya : cc/cc/BAK
- Keluhan :
- Cara mengatasi :
BAB
- Frekuensi : x/hari
- Warna :
- Konsistensi :
13
- Keluhan :
- Cara mengatasi :
10. Pola Istirahat dan Tidur
Tidur siang
Frekuensi : jam
Keluhan :
Cara mengatasi:
Tidur malam
Frekuensi : jam
Keluhan :
Cara mengatasi:
11. Seksualitas
Coitus/senggama : x/minggu
Keluhan :
Cara mengatasi :
12. Aktifitas Sehari Hari
Pekerjaan :
Lama :
Jarak tempuh :
Alat transportasi :
13. Imunisasi
TT1 : Kehamilan minggu ke :
TTII : Kehamilan minggu ke :
14. Kontrasepsi Yang Pernah Digunakan
Jenis :
Keluhan :
Cara mengatasi:
15. Riwayat Penyakit Sistemik Yang Pernah Diderita
Jantung :
Ginjal :
Asma/TBC Paru :
Hepatitis :
Epilepsi :
Gamelli :
Lain-lain :
16. Riwayat Penyakit Keluarga
Jantung :
Skizoprenia :
Hipertensi :
DM :
17. Penyimpangan Perilaku Hidup Sehat
Merokok : Ya Tidak
Minuman Keras : Ya Tidak
Obat-obat terlarang : Ya Tidak
18. Data Psikologi
Status emosional :
14
Kehamilan ini : Direncanakan dan diterima
Direncanakan dan tidak diterima
Tidak direncanakan dan diterima
Tidak direncanakan dan tidak diterima
d. Pemeriksaan Fisik / Head To Toe (Data Objektif)
1. Keadaan Umum :
2. Keadaan Vital :
TD : mmHg
Pols : x/i
RR : x/i
Suhu : C
3. Berat badan
BB sebelum hamil : kg
BB sekarang : kg
4. Rambut
Jenis rambut :
Distribusi :
Kebersihan :
Kelainan :
5. Wajah
Cloasma gravidarum : Ya Tidak Ada
Oedema : Ya Tidak Ada
Kelainan :
6. Mata
Sklera : Ya Tidak Anemis
Konjungtiva : Ya Tidak Ikterik
Kelopak mata : Ya Tidak Oedema
Kelainan :
7. Hidung
Polip : Ya Tidak Ada
Sekret : Ya Tidak Ada
Sinositis : Ya Tidak Ada
Kelainan :
8. Mulut dan gigi
Lidah : Bersih Kotor
Tonsil : Bengkak Tidak Bengkak
Stomatitis : Ya Tidak Ada
Epulsi : Ya Tidak Ada
Gigi : Caries dan berlubang
Caries dan tidak berlubang
Tidak Caries dan berlubang
Tidak Caries dan tidak berlubang
9. Telinga
Letak : Simetris Asimetris
Serumen : Ya Tidak Ada
OMA : Ya Tidak Ada
Kelainan :
10. Leher
15
Kelenjar tiroid : Bengkak Tidak Bengkak
Pembuluh limfe : Besar Tidak membesar
Kulit : Bekas luka operasi Tidak ada bekas luka
operasi
11. Dada
Letak payudara : Simetris Asimetris
Areola mamae : Hyperpigmentasi Tidak hyperpigmentasi
Puting susu : Datar
Menonjol
Terbalik/masuk ke dalam
Colostrum : Ya Tidak Ada
Massa/ benjolan : Ya Tidak Ada
Kelainan :
12. Aksila
Pembengkakan kelenjar (hypoma) : Ya Tidak Ada
Kebersihan : Bersih Kotor
13. Abdomen
a. Inspeksi
Bekas luka / operasi : Ya Tidak Ada
Linea nigra : Ya Tidak Ada
Striae Albicans : Ya Tidak Ada
Striae Lipid : Ya Tidak Ada
Acites : Ya Tidak Ada
b. Palpasi
Leopold I :
Leopold II :
Leopold III :
Leopold IV :
Letak :
Presentasi :
Kontraksi :
Frekuensi :
TBBJ :
c. Auskultasi
DJJ :
Frekuensi :
Punctum maximum :
d. Pelvimetri klinik
Distansia Spinarum : cm
Distansia Cristarum : cm
C. Externa : cm
L. Panggul : cm
14. Pinggang dan Punggung
a. Inspeksi
Posisi tulang belakang :
b. Perkusi (CVAT)
Nyeri : Ya Tidak Ada
15. Genetalia
16
a. Vulva dan Vagina
Varices : Ya Tidak Ada
Luka : Ya Tidak Ada
Kemerahan : Ya Tidak Ada
Rabas : Ya Tidak Ada
Kelainan :
b. Perineum
Bekas luka parut : Ya Tidak Ada
c. Anus
Hemoroid : Ya Tidak Ada
Kelainan :
16. Ekstremitas
a. Inspeksi
Ekstremitas Atas
Tangan dan jari : Oedema Tidak Oedema
Kelainan :
Ektremitas Bawah
Tibia kaki :
Varices :
Kelainan :
b. Perkusi
Refleks patela : kanan positif dan kiri positif
kanan positif dan kiri negatif
kanan negatif dan kiri positif
kanan negatif dan kiri negatif
c. Pemeriksaan Laboratorium
HB :
Protein Urine :
Glukosa :
17
ASUHAN KEPERAWATAN
19
sebelum menawarkan cairan
kepada pasien
- 20 tingkatkan pemberian
cairan secara bertahap jika
tidak ada muntah yang terjadi
selama 30 menit
- 23 dorong istirahat
22
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi pada masa
kehamilan trimester pertama. Kejadian ini dapat menyebabkan cadangan karbohidrat
habis dipakai untuk keperluan energi, sehingga pembakaran tubuh berlebihan pada
cadangan lemak dan protein. Karena pembakaran lemak kurang sempurna
terbentuklah badan keton didalam darah yang dapat menambah beratnya gejala klinik.
Dimana mual dan muntah dimana disebabkan karena masuknya bagian villus ke
dalam peredaran darah ibu, perubahan metabolik dan kurangnya pergerakan lambung.
Tetapi reaksi seorang wanita terhadap mual dan muntah tergantung pada bagaimana
penerimaan ibu itu terhadap kehamilanya.
23
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba Ida Ayu Chandranita,dkk.2010. Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta, Penerbit
Buku Kedokteran : EGC.
Santi Silvia Lina. 1 Agustus 2015 Januari 2016. Hubungan Antara Status Gizi Ibu Hamil
Dengan Hiperemesis Gravidarum. Jurnal Darul Azhar Vol 4. 7 September
2017
Sugma Epri Setiawati dan Ricky Ramdlan, Mei 2016. Penatalaksanaan Mual Dan Muntah
Pada Hiperemesis Gravidarum. Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung.
Volume 5 No 1. 11 September 2017.
24