Dosen Pembimbing:
Dr. Noer Saudah, S.Kep.,Ns M.Kes
Oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai dari sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Pada masa kehamilan, ibu hamil
akan mengalami perubahan pada dirinya, baik perubahan fisik maupun psikologis
yang disebabkan oleh hormon estrogen, dan progesterone (Manuaba, 2010).
Masa kehamilan umumnya berlangsung selama 280 hari atau 40 minggu dimana
dalam masa kehamilan ini dibagi menjadi tiga trimester yang akan membantu
pengelompokan tahap perkembangan ibu dan janin. Kehamilan trimester pertama
yaitu antara minggu 0-12 dimana mulainya pembentukan zigot sampai kemudian
terbentuknya janin, trimester kedua berlangsung antara minggu 12-28, dan trimester
ketiga berlangsung antara minggu 28-40 (Sukarni, 2013).
Trimester pertama merupakan awal trimester yang menimbulkan berbagai respon
terhadap ibu hamil. Respon yang paling berpengaruh pada ibu hamil adalah mual dan
muntah. Mual dan muntah selama kehamilan terjadi akibat dari peningkatan hormon
estrogen, dan progesteron secara tiba-tiba dalam aliran darah dan dikeluarkannya
hormone hCG (human chorionic gonadotrophin). Pada trimester pertama kehamilan,
kadar hCG akan menjadi dua kali lebih besar setiap 48-72 jam. Pada gestasi abnormal,
kadar hCG akan meningkat sampai pada titik tertentu kemudian kadar tersebut akan
berkurang atau menurun. Pengaruh hormone estrogen dan progesteron yang terjadi
adalah pengeluaran asam lambung yang
berlebihan terutama di pagi hari (Reeder, 2011)
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Elizabeth Birkeland (2015) di Inggris
tentang asupan nutrisi terhadap ibu hamil dengan nausea mengatakan bahwa 38
partisipan ibu hamil trimester pertama, sebanyak 4 orang (10,5%) tidak mengalami
mual muntah, 10 orang ( 26,3%) kadangkadang, dan sebanyak 24 orang (63,1%)
sering mengalami mual muntah. Ibu primigravida lebih sering mengalami mual dan
muntah pada awal kehamilan yaitu sebanyak 60%-80%, sedangkan multigravida
40%-60%. Hal ini dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh Putri, Soesanto,
Wahyuni (2013) tentang hubungan paritas dan status nutrisi dengan emesis
gravidarum pada ibu hamil trimester I di RB “NH” Kuwaron Gubug Kabupaten
Purwodadi yaitu dengan responden 30 orang didapatkan hasil, sebanyak 16 (53,3%)
orang responden primigravida, 14 (46,7%) responden multigravida yang mengalami
mual dan muntah.
Menurut penelitian Bai et al. (2016) di daerah Rotterdam, Belanda, sebanyak 5.079
wanita di awal kehamilan terutama pada trimester pertama mengalami mual dan
muntah. Pada penelitian ini 33,6% ibu mengalami mual di awal kehamilannya, 9,6%
mengalami mual dan muntah di awal kehamilannya, dan 44,4% mengalami kelelahan.
Hal ini menunjukkan bahwa kejadian mual dan muntah pada ibu hamil mengalami
peningkatan, yang menyebabkan ibu hamil akan mengalami penurunan efisiensi
dalam bekerja akibat mual dan muntah selama kehamilan dan mengalami
kelelahan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang maka dapat dirumuskan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimanakah Gambaran Asuhan
Keperawatan Pada Ibu Primigravida Trimester I Dengan Nausea di UPT Puskesmas
Klungkung I?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada ibu
primigravida trimester I dengan nausea.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengkajian keperawatan pada ibu primigravida trimester I dengan
nausea.
nausea.
nausea.
nausea.
nausea.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Bagi perkembangan iptek
Hasil penelitian studi kasus ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan.
b. Bagi penelitian selanjutnya
Hasil penelitian studi kasus ini dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya untuk
melakukan studi dokumentasi dalam memberikan asuhan keperawatan pada ibu
primigravida trimester I dengan nausea. Serta dapat menambah pengetahuan peneliti
tentang gambaran asuhan keperawatan pada ibu primigravida trimester I dengan
nausea.
2. Manfaat praktis
a. Bagi perawat di rumah sakit
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan asuhan keperawatan pada ibu
primigravida trimester I dengan nausea.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan pertemuan antara sel telur dengan sel spermatozoa
(konsepsi) yang diikuti dengan perubahan fisiologis dan psikologis (Mitayani, 2013).
Sedangkan menurut Nugroho (2014) kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin
pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan proses persalinan. Kehamilan adalah
serangkaian proses yang berawal dari konsepsi, kemudian fertilisasi, nidasi, dan
implantasi.
Normal masa kehamilan adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Kehamilan terbagi dalam 3
15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ke tiga 13 minggu ( minggu
a. Tanda-tanda presumtif
1) Amenorea, yaitu wanita yang tidak mendapatkan haid dan ini merupakan salah
2) Mual dan muntah (morning sickness), dimana gejala ini sering muncul pada pagi
3) Mengidam, dimana ibu hamil akan meminta makanan atau minuman tertentu
yang mereka inginkan terutama pada triwulan pertama. Mereka juga tidak tahan
terhadap bau-bauan
4) Tidak ada selera makan, dimana nafsu makan ibu hamil menurun, kejadian ini
5) Quickening, yaitu persepsi gerakan janin untuk pertama kalinya yang dapat
bertambah dan sering kencing malam, hal ini disebabkan karena kandung kemih
7) Konstipasi yang terjadi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh
hormon steroid
8) Perubahan warna kulit, yaitu warna kulit kehitam-hitaman pada dahi, punggung
10) Pemekaran vena biasanya terjadi pada kaki, betis, dan vulva, hal ini dijumpai
1) Perut membesar
2) Uterus membesar dan terjadi perubahan dalam bentuk, besar, serta konsistensi
rahim
3) Tanda hegar, yaitu ditemukannya serviks dan isthmus yang lunak pada saat
4) Tanda chadwick, yaitu suatu perubahan awal yang dapat terlihat pada perubahan
warna mukosa vagina menjadi kebiruan. Tanda tersebut timbul karena akibat
1) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasakan, dan diraba pada bagianbagian janin
2) Denyut jantung janin (DJJ), dapat didengarkan dengan stetoskop laenec atau
4) Test laboratorium, yaitu test inhibisi koagulasi yang bertujuan untuk mendeteksi
penyertaan yang terjadi saat kehamilan. Menurut Rukiyah dan Lia Yulianti (2010)
komplikasi dan penyulit kehamilan pada trimester I adalah kejadian yang sering timbul
dibawah nilai normal, atau biasa disebut kurang darah. Penyebabnya bisa karena
kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah atau kurang zat besi. Factor yang
menyebabkan anemia defisiensi besi adalah kurangnya asupan zat besi dan protein
dari makanan, gangguan absorbs di usus, perdarahan akut atau kronis. Anemi
defisiensi pada wanita hamil berkaitan dengan defisiensi besi dan perdarahan akut.
b. Hyperemisis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil
hingga dapat mempengaruhi berat badan ibu, turgor kulit dan timbul aseton dalam
urine. Hal ini juga dapat dikatakan berat bial ibu hamil selalu muntah setiap kali
minum atau makan, akibatnya tubuh sangat lemas, muka pucat, dan frekuensi buang
air kecil menurun drastic, aktifitas sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum
menurun.
c. Abortus atau keguguran yaitu keluarnya hasil konsepsi sebelum mampu hidup di
luar kandungandengan berat badan kurang dari 1000 gram atau umur kehamilan
dengan terjadi degenerasi hidrofik dari jonjot koreon, sehingga berupa buah anggur
e. Kehamilan Ektopik terganggu adalah kehamilan yang terjadi bila sel telur dibuahi
terjadi sebelum periode menstruasi pertama tidak datang. Mual dan muntah pada
kehamilan merupakan reaksi tubuh ibu terhadap perubahan yang terjadi akibat
maupun psikologi. Mual yang terkadang disertai muntah biasanya timbul sejak usia
gestasi 5 minggu, yang dihitung berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT),
dan mencapai pncak pada usia gestasi 8 hingga 12 minggu serta berakhir pada usia
Nausea adalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan
trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap
saat dan malam hari gejala-gejala ini biasa terjadi enam minggu setelah hari pertama
2009).
pada ibu hamil. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum mual muntah menurut
Pratami (2016):
estrogen dan progesteron dapat mengganggu sistem pencernaan ibu hamil, dan
membuat kadar asam lambung meningkat hingga muncul keluhan mual dan muntah.
Meningkatnya hormon HCG secara tiba-tiba dapat mengakibatkan efek pedih pada
lapisan perut, dan efek ini berupa rasa mual. Hormon ini juga menyebabkan
hilangnya gula dari darah, yang dapat menimbulkan perasaan sangat lapar dan sakit.
Jadi hormon HCG ini sangat berpengaruh terhadap timbulnya rasa mual dan muntah
c. Makanan
Makanan berminyak dapat menyebabkan mual dan muntah pada ibu hamil.
Fungsi system pencernaan yang menurun akibat hormon akan semakin memburuk
korpus luteum sisi kanan menyebabkan tingginya kadar hormon steroid di dalam
sistem porta hepatik, perubahan karbohidrat dan metabolisme lemak, dampak pada
kemampuan mencium dan melihat, faktor genetik, hormon HCG, faktor imunologis,
hormon estrogen dan progesteron. Selain itu terdapat faktor predisposisi mual dan
hyperemesis gravidarum atau mual dan muntah yang berlebihan sehingga dapat
mengganggu aktivitas sehari-hari dan keadaan ibu hamil menjadi buruk (Tiran,
2009). Dampak lain dari nausea yaitu dapat mengakibatkan kehilangan berat badan
sekitar 5% karena cadangan karbohidrat, protein dan lemak terpakai untuk energi
(Mariantari, Yunia,
Dampak yang terjadi pada ibu akibat dari mual dan muntah yaitu :
penurunan berat badan. Selain keadaan umum ibu menjadi buruk, dampak yang
ditimbulkan dapat menyebabkan efek samping pada janin seperti abortus, bayi lahir
rendah, kelahiran prematur, serta malforasi pada bayi baru lahir (Manurung, 2011).
b. Sediakan makanan kering seperti biskuit atau roti bakar sebelum bangun dari tempat
d. Hindari makanan yang mengandung lemak, dan berminyak, serta berbumbu keras
e. Bangun dari tempat tidur secara perlahan-lahan dan jangan langsung bergerak
yang cukup.
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah langkah paling kritis dalam proses keperawatan. Bila
langkah ini tidak diselesaikan dalam cara berpusat-klien, perawat aka kehilangan
kendali terhadap langkah proses keperawatan selanjutnya. Ada dua jenis pengkajian,
adalah langkah awal pengumpulan data dan mungkin ang paling mudah untuk
diselesaikan.
Hal-hal yang perlu dikaji pada ibu hamil dengan nausea menurut
a. Wawancara
1) Riwayat medis
2) Riwayat nutrisi
3) Penggunaan obat
4) Masalah psikiatri
5) Riwayat seksual
6) Riwayat keluarga
7) Riwayat sosial
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik lengkap pada ibu hamil diperlukan untuk mendeteksi masalah
1) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah
mempengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur
b) Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada
c) Pernapasan
Frekuensi pernafasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per menit.
Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernafasan atau penyakit jantung. Suara
nafas harus sama bilateral, ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari
d) Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6 ºC. Peningkatan suhu menandakan
2) Sistem kardiovaskuler
a) Bendungan vena
yang bisa berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasaya terjadi pada
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada ekstremitas
keadaan ini disebut pitting edema. Edema pada tangan dan wajah memerlukan
3) Sistem musculoskeletal
a) Postur
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat
persalinan pervaginam.
c) Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur jika
fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan
4) Sistem neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki tanda
kehamilan.
5) Sistem integument
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis, jaundice
gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat.
6) Sistem gastrointestinal
a) Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari ulserasi,
gusi berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan estrogen yang
dokter gigi secara teratur karena penyakit periodontal menyebabkan infeksi yang
b) Usus
Bising usus bisa berkurang karena efek progesteron pada otot polos, sehingga
7) Sistem urinaria
Pengumpulan urine untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara urine tengah. Urine
diperiksa untuk mendeteksi tanda infeksi saluran kemih dan zat yang ada dalam
a) Protein
Protein seharusnya tidak ada dalam urine. Jika protein ada dalam urine, hal ini
pada kehamilan.
b) Glukosa
Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa dikatakan normal pada ibu
hamil. Glukosa dalam jumlah yang besar membutuhkan pemeriksaan gula darah.
c) Keton
Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktivitas yang berat atau
d) Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran kemih yang
8) Sistem reproduksi
diperiksa dari eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut, pada perineum.
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan berwarna merah
pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik
3. Rencana keperawatan
Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang
diharapkan dari pasien, atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi
Edukasi :
a. Anjurkan istirahat
dan tidur yang
cukup
b. Anjurkan sering
membersihkan
mulut, kecuali jika
merangsang mual
c. Anjurkan makanan
tinggi karbohidrat
dan rendah lemak
d. Anjurkan
menggunakan
teknik
nonfarmakologis
untuk mengatasi
mual (misalnya
biofeedback,
hypnosis, relaksasi,
terapi music,
akupresur)
Kolaborasi :
a. Kolaborasi
pemberian
antiemetik, jika perlu
Perawatan Kehamilan Observasi :
Trimester Pertama a. Identifikasi faktor
risiko kehamilan
b. Identifikasi riwayat merokok,
imunisasi masa kehamilan,
penggunaan kontrasepsi
c. Identifikasi kelainan keluarga
erhadap kelainan kongenital
d. Monitor TTV
e. Timbang berat badan
f. Ukur tinggi fundus
g. Periksa gerakan janin
h. Periksa denyut
(1) (2) (3)
jantung janin
Terapeutik :
a. Lakukan skrining depresi
kehamilan
b. Lakukan perawatan gigi dan
mulut secara teratur
c. Motivasi makan porsi kecil
tapi sering
d. Atur waktu istirahat
e. Batasi masukan cairan sebelum
tidur
Edukasi :
a. Anjurkan tidak membiarkan
perut kosong atau terlalu penuh
b. Anjurkan
mengkonsumsi karbohidat
kering atau minuman hangat
saat bangun tidur
c. Anjurkan
menghindari
makanan yang banyak
mengandung lemak, gas,
bumbu yang merangsang mual
d. Anjurkan menghindari
aktivitas yang berlebihan
e. Anjurkan melakukan
pemeriksaan secara teratur
Kolaborasi :
a. Kolaborasi
pemeriksaan USG
Sumber: TIM POKJA DPP SLKI PPNI Standar Luaran Keperawatan Indonesia, 2018
dan TIM POKJA DPP SIKI PPNI Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, 2018
4. Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan menurut (Setiadi, 2013).
ketakutan, kelelahan)
5. Evaluasi keperawatan
Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan
ibu (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap
perencanaan (Rohman & Walid, 2010). Adapun hal-hal yang harus dievaluasi antara
lain :
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS/BIODATA
a. Nama : Ny. B
b. Umur : 21 Tahun
c. Suku/Bangsa : Indonesia
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SMA
f. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
g. Alamat : Dsn. Panggang Rt.11 Rw.03 Ds. Lebanisuko
h. Tanggal Pengkajian : 19 Mei 2021
2. ANAMNESA
a. Kunjungan Ke 1
b. Keluhan Utama
Klien mengatakan mual tiap mau makan maupun saat mencium bau
yang menyengat dan merasa ingin muntah
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
G1P0A0, HPHT 30 Maret 2021, Taksiran persalinan 6 Desember
2021, Klien mengatakan merasa mual dan ingin muntah ketika mau makan
ataupun saat mencium bau yang menyengat
d. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan ini adalah kehamilan pertamanya
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan tidak ada yang merasakan keluhan seperti yang
dialami klien ketika hamil anak pertama
f. Persepsi dan harapan klien sehubungan dengan kehamilan
Pasien mengatakan ini adalah kehamilan pertamanya dan saat ini
pasien tinggal bersama Ibu dan Ayah mertuanya. Harapan selama hamil Ibu
dan anak dalam kandungan sehat serta pasien berencana melahirkan di Rumas
Sakit.
g. Riwayat Menstruasi
1) Haid pertama : Umur 12 tahun
2) Teratur/ Tidak teratur : Teratur
3) Siklus : 28 hari
4) Lamanya : 7 hari
5) Banyaknya : 2 kali ganti pembalut
6) Sifat Darah : bergumpal
7) Dismenorhoe :-
h. Riwayat Obstetri
a. G......P.....A..... : G1P0A0
b. HPHT : 30 Maret 2021
c. Taksiran Persalinan: 6 Desember 2021
d. Keluhan-keluhan pada
1) Trimester I : Pusing, mual dan ingin muntah
2) Trimester II :-
3) Trimester III :-
i. Keluarga Berencana
Pasien mengatakan berencana memiliki anak 3. Dan akan
menggunakan kontrasepsi pil KB.
3) Pola eliminasi
9) Pola seksualitas
3. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Denyut Nadi : 80x/menit
Pernafasan : 20x/menit
BB sebelum hamil : 53 kg
BB Sekarang : 52 kg
Lila : 24,35 cm
TB : 158 cm
Suhu : 36,50 C
Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
1) Rambut dan kulit : ( ) Bersih ( ) Kotor
2) Muka
Cloasma Gravidarum : ( ) Ya () tidak
3) Mata
Conjungtiva : ( ) anemis ( ) tidak
Oedeme : ( ) Ya/dimana () tidak
4) Leher
Peningkatan JVP :( ) Ya () tidak
Pembesaran kelenjar tiroid :( ) Ya () tidak
5) Dada
Bentuk Payudara : ( ) Simetris () tidak
Putting susu : () Menonjol ( ) tidak
Hiperpigmentasi pada : () Ya ( ) tidak
aerola mamae
Kebersihan : () Cukup ( ) kurang
Colostrum : ( ) keluar () tidak
6) Abdomen
Besar sesuai usia kehamilan : () Ya ( ) tidak
Striae : () Ada ( ) tidak
Bekas luka operasi : ( ) Ada () tidak
Operasi : Tidak pernah
b. Palpasi Abdomen
Leopold I: -
Leopold II: -
Leopold III: -
Leopold IV: -
7) Genetalia:
Vulva
Varises : ( ) Ya () tidak
Oedeme : ( ) Ya () tidak
Keputihan : ( ) Ya () tidak
Kebersihan anus : ( ) Bersih ( ) kotor
Hemoroid : ( ) Ya () tidak
8) Ekstremitas
Oedeme kaki : ( ) Ya () tidak
Varises kaki : ( ) Ya () tidak
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nausea b.d Kehamilan
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
(Terapeutik)
3. Mengurangi atau hilangkan keadaan penyebab
mual
Respon: Pasien mengatakan jarang naik mobil
atau kendaraan umum, karena merasa sempit dan
pengap
(Kolaborasi)
7. Mengkolaborasikan pemberian Antiemetik, jika
perlu
Respon: Pasien mengatakan masih bisa
mengatasi rasa mualnya tanpa obat
Senin, 24 1 (Observasi)
Mei 2021 1. Mengidentifikasi dampak mual terhadap
jam 09.30 kualitas hidup
wib Respon: Pasien mengatakan makan habis ½ porsi
2. Mengidentifikasi faktor penyebab mual
Respon: Pasien mengatakan merasa mual ketika
mencium bau yang menyengat
(Terapeutik)
3. Mengurangi atau hilangkan keadaan penyebab
mual
Respon: Pasien menghindari tempat sempit dan
pengap untuk mengurangi rasa mual yang
ditimbulkan
4. Mengendalikan faktor lingkungan penyebab
mual
Respon: Setiap merasa mual pasien keluar rumah
atau mendekat ke jendela untuk mencari udara
segar
(Edukasi)
5. Menganjurkan untuk istirahat dan tidur yang
cukup
Respon: Pasien mengatakan tidur siang hanya 1-
2 jam dan tidur malam 5-6 jam
6. Mengajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologis untuk mengatasi mual, misal
teknik relaksasi
Respon: Pasien kooperatif, mau diajak
mendengarkan musik bernada lembut untuk
relaksasi
(Kolaborasi)
7. Mengkolaborasikan pemberian Antiemetik, jika
perlu
Respon: Pasien mengatakan masih bisa
mengatasi rasa mualnya tanpa obat
Selasa, 25 1. (Observasi)
Mei 2021 1. Mengidentifikasi dampak mual terhadap
jam kualitas hidup
09.30 wib Respon: Pasien mengatakan nafsu makan
meningkatkan, habis 1 porsi
2. Mengidentifikasi faktor penyebab mual
Respon: Pasien mengatakan menutup hidungnya
ketika mencium bau yang menyengat
(Terapeutik)
3. Mengurangi atau hilangkan keadaan penyebab
mual
Respon: Pasien mengatakan menjauh dari
sumber bau yang menyebabkan mual (bau badan
atau tempat pengap)
4. Mengendalikan faktor lingkungan penyebab mual
Respon: Pasien mengatakan membuka jendela
dan ventilasi rumah yang lainnya supaya udara
segar dari luar bisa masuk dan menetralisir bau
tak sedap dalam rumah
(Edukasi)
5. Menganjurkan untuk istirahat dan tidur yang
cukup
Respon: Pasien mengatakan tidur siang hanya 2-
3 jam dan tidur malam 7-8 jam
6. Mengajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologis untuk mengatasi mual, misal
teknik relaksasi
Respon: Pasien kooperatif, mau diajak
mendengarkan musik bernada lembut untuk
relaksasi dan menghilangkan rasa mual yang
dirasa
(Kolaborasi)
7. Mengkolaborasikan pemberian Antiemetik, jika
perlu
Respon: Pasien mengatakan masih bisa
mengatasi rasa mualnya tanpa obat
F. EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl/ jam No.Dx Evaluasi TTD
Minggu, 1 S: Pasien mengatakan masih mual dan merasa ingin muntah serta
23 Mei tidak nafsu makan
2021 jam O: Konjungtiva anemis, Makan habis ½ porsi, BB 52 kg, TD
09.30 wib 90/60 mmHg, Nadi 80x/menit, Suhu 36,5°C, RR 20x/mnt
A: Nausea teratasi
P: Intervensi dilanjutkan secara mandiri dirumah (Edukasi pasien
kunjungan ke puskesmas setiap bulan)