Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN PISANG KEPOK (Musa


paradisiaca formatypica)TERHADAP MUAL MUNTAH
PADA IBU HAMIL TRIMESTER I

PUSKESMAS KERTAPATI

PALEMBANG

KURNIA ULFAH SHOVIYATI

21116044

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah proses yang terjadi dari hasil konsepasi (pembuahan)
sampai persalinan berupa janin yang tumbuh dan berkembang didalam rahim
wanita (Lowdermik D. L, et al; 2017). Lamaya kehamilan normal adalah 280
hari 40 minggu atau 9 bulan ), yang dihitung dari hari pertama haid terakhir
( Mandang dkk, 2014).
Selama proses kehamilan, wanita akan mengalami beberapa perubahan
baik secara fisiologi maupun psikologi. Perubahan ini, terjadi karena adanya
peningkatan hormon progesteron dan estrerogen yang menyebabkan beberapa
perubahan pada sistem tubuh (Hani , dkk 2011Ratih dan Qomariah dalam
Ratih dan Qomariah jurnal 2017) . Proses kehamilan yang terjadi pada wanita
menyebabkan beberapa perubahan pada tubuh yaitu perubahan fisiologi dan
perubahan psikologi ( mandang dkk, 2014). Perubahan sistem tubuh terjadi
ada ibu hamil berbeda-beda baik pada trimester pertama, kedua maupun
ketiga. Pada trimester pertama, ada penyesuaan pada fisik maupun psikologi
ibu hamil. (Prawiroharjo, 2009 dalam jurnal Cholifah dan Nuriyanah 2017) .
Pada trimester pertama, terjadi perubahan fisiologi pada ibu hamil yang
mempengaruhi perubahan pada beberapa sistem organ seperti sistem
perkemihan, reproduksi, pencernaan, hematologi, muskuluskeletal, respirasi,
kardiovaskular ( Mandang dkk, 2016) integumen, neurologi, dan endokrin.
(Prawiroharjo, 2010 dalam jurnal Sulistiarini dkk 2018). Pada sistem endokrin
terjadi peningkatan fluktasi hCG (human chorinic gonadotrophin) dan
disekresikan oleh selsel tromfloblas blastosit, hCG melewati kontrol ovarium
di hipofisis dan menyebabkan korpus luteum terus memproduksi esterogen
dan progesteron, suatu fungsi yang nantinya diambil alih oleh oleh lapisan
korionik plasenta. hCG dapat dideteksi dalam darah wanita dari sekitar tiga
minggu gestasi (yaitu satu minggu setelah fertilisasi), suatu fakta yang
menjadi dasar bagi sebagian besar uji kehamilan hal ini lah yang
menyebabkan terjadinya mual muntah kehamilan (Tiran, 2009).

1
2

Mual muntah sering kali menyebabkan perubahan nafsu makan


sehingga mengakibatkan perubahan keseimbangan elektrolit (kalium, kalsium,
dan natrium) yang menbuat perubahan metabolisme dalam tubuh tubuh. Mual
muntah yang parah atau disebuat dengan hiperemesisi gravidarum yang
menyebabkan mual dan muntah terus- menerus tiap kali makan atau minum.
Mengakibatkan tubuh kekurangan cairan tubuh dan darah menjadi lebih kental
(hemokonsentrasi) setra melabatanya aliran darah. Kondisi ini ditandai
dengan konsisi iu semakoin turun, lemah, pucat, dan frekuensi buang air kecil
(BAK) menurun. Jika kondisi ini tidak segera di tangani, akibatnya buruk
pada kesehatan ibu dan janin dalam kandungan (Andriani, 2012 dalam jurnal
ratih & Qomariah 2017).
Intensitas mual muntah pada kehamilan dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu dengan farmakologi dan non farmakologi. Cara farmakologi dalam
menangani mual muntah yaitu dengan mengkonsumsi obat obatan. Namun
pengguanan obat-obatan yang tidak tepat dalam pemakainya dapat
menyebakan distorsi (gangguan) dan efek toksik jika di konsumsi secar
berlebihan baik pada ibu maupun pada janin yang ada dalam kandungan ibu
(Derek dan John, 2002 dalam Pujiastuti, 2014). Terapi non farmakologi yang
dapat dilakukan dalam mengatasi mual muntah kehamilan diantaranya yaitu
pengaturan diet pada ibu hamil, dukungan emosional, dan akupressur ( Runiari
& Imaningrum, 2012) aromaterapi dan, terapi manipulatif (Tiran, 2008 dalam
jurnal Lubis, Rismahara dkk, 2019). Selain itu, ada cara lain yang dapat
dilakukan secara non farmakologi yaitu mengkonsumsi bauh pisang kepok.
Buah pisang kepok terdapat kandungan flavonoid serta vitamin B6 yang
dapat menangani mual muntah kehamilan (Ehioowemenguan et al, 2014
dalam jurnal ratih dan Qomariah, 2017). Vitamin B6 atau asam folat yang
larut dalam air. Kandungan pirodoksin atau B6 dapat menetralkan mual
muntah kerena mengubah protein ke asam amino yang di butuhakan oleh
tubuh. Selain itu, pisang sebagi sumber tenega karena kandungan perodoksi
pada pisang mengubah karbohidrat mrnjadi energi. B6 juga dalam pisang
dapat menetralakan asam lambung dan meningkatkan serta meperbaiki sistem
pencernaan (Suyanti & Supriyadi, 2008 dalam Rohmah dkk, 2019).
3

pengembangan sistem saraf puasat pada janin dan mengurangi mual muntah
kehamilan ( ratih & Qomariah, 2017).
Menurut penelitian Ratih & Qomariah (2017) terdapat pengaruh
mengkonsumsi pisang kepok terhadap mual muntah kehamilan pada trimester
1. Mual muntah pada ibu hamil di picu karena penurunan tonus dan motilitas
saluran gastrointestinal yang menimbulkan pemanjangan waktu pengosongan
asam lambung dan traslit usus. Hal ini di sebabkan karenakan adanya
peningkatan hormon progestreron selama hamil sehingga terjadinya
penurunan kadar mortilin yang merupakan suatu peptide yang memiliki efek
terhadap otot-otot halus yang mengalami perangsagan (Jojor, 2011 dalam
Rohmah dkk, 2018). Hal ini mengakibatkan peningkatan kebutuhan
pirodoksin (Niebyl, 2010 dalam Rohmah dkk, 2018). Pada pisang kepok
terdapat kandungan B6 atau Piridoksin yang di butuhkan oleh ibu hamil
terutama pada saat mual muntah kehamilan (Khair, 2017).
Menurut Who Health Organization (WHO) pada tahun 2015 jumlah
angka kejadian emesis gravidarum mencapai 12,5 % dari jumlah kehamilan di
dunia. Di indonesia angka prevelensi mencapai 50- 90 % mual muntah di
alami oleh ibu hamil. Pada primigravida mengalami mual muntah sebanyak
60-80% dan 40- 60 % pada ibu multigravida (Prawiroharjo, 2005 dalam
Lubis dkk, 2019)(7). Angka prevelensi mencapai 70-80% merasakan mual
muntah pada ibu hamil di pagi hari dan 1-2% dari semua ibu yang mengalami
mual muntah berlebihan (Khasanah, 2017). Sedangkan menurut Madjunkova
et al, 2013 dalam Sulistiarini, 2018 mual muntah kehamilan pada trimester
pertama menapai angka 50% -90% pada wanita hamil. Wanita yang
mengalami mual sebanyak 28%, sedangkan 52 % mengalami mual muntah.
Gejala ini timbul pada minggu ke 4 dan akan berhakhir pada minggu ke 16
kehamilan. Dan puncaknya pada minggu ke 8 sampai ke minggu ke 12
kehamilan. Waktu terjadinya muntah pada pukul 06.00 dan 12.00. Gejala mual
muntah pada wanita hamil dia atas 20 minggu sampai waktu akan melahirkan
kehamilan sebanyak 20% -30% .
Angka kejadian mual muntah di Puskesmas Kertapati sebanyak 51 di 3
bulan terakhir yaitu dari Oktober – Desember 2019.
4

Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan bahhwa ada


keterikatan antara mual muntah pada ibu hamil terhadap pemberian pisang
kepok.

B. Rumusan Masalah
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gajala yang di
rasakan pada ibu hamil di pagi hari. Di karenakan adanya peningkatan hormon
estrogen dan hCG yang lebih tinggi, sehinggga memicu rasa mual dan
muntah pada awal kehamilan. Gejala ini, dirasakan sekitar minggu ke 6-12.
Intensitas mual muntah pada kehamilan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan farmakologi dan non farmakologi. Salah asatu non farmakologi yaitu
mengkonsumsi bauh pisang kepok. Karena di dalam buah pisang kepok
terdapat kandungan flavonoid serta vitamin B6 yang dapat mengani mual
muntah kehamilan.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti akan merumuskan untuk


melakukan penelitian “Pengaruh Pemberian Pisang Kepok Terhadap Mual
Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I”.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Pisang Kepok Terhadap


Mual Muntah Ibu Hamil Trimestre I di Puskesmas kertapati Palembang

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran karakteristik responden yang
mengalami mual muntah pada ibu hamil Trimester I di Puskesmas
Kertapati Palembang
b. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata sebelum diberikan pisang
kepok terhadap mual muntah pada ibu hamil Ibu Hamil Trimester I
di Puskesmas Kertapati Palembang
c. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata sesudah diberikan pisang
kepok terhadap mual muntah pada ibu hamil Ibu Hamil Trimester I
di Puskesmas Kertapati Palembang
5

d. Untuk mengetahui perbedaaan nilai pre-test dan post- test mual


muntah pada ibu hamil Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas
Kertapati Palembang

D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan pegembangan
ilmu pengetahuna di bidang keperawatan maternitas mengenai mual
muntah pada ibu hamil trimester I

2. Secara Praktik
a. Bagi peneliti
Menambah wawasan dan pengalaman baru dalam penelitian dan
peneliti dapat menghasilkan ilmu penetahuan yang diperoleh dengan
keadaan yang ada dilapangan praktik
b. Bagi Bagi Institut Pendidikan
Sebagai bahan masukan untuk menegembangan ilmu pengetahuna
informasi serta referensi bagi institut terutama di bidang
keperawatan maternitas mengenai mual muntah pada ibu hamil
trimester I.
c. Bagi Puskesmas
Penelitian ini sebagai masukan dan penegtahuan bagi tenaga
kesehatan dalam upaya mengatasi mual muntah pada ibu hamil
trimester I.

E. Ruang Lingkup
Penelitian ini termasuk area keperawatan maternitas yang dilaksanakan
untuk mengetahui pengaruh pemberian pisang kepok terhadap mual muntah
ibu hamil trimestre I di Puskesmas kertapati Palembang. Penelitian
menggunakan desain penelitan “Quasi ekperimen ”dengan desain “pre-post
test with control designt”. Variabel dalam penelitaian ini adalah pisang kepok
6

sebagai variabel independen sedangkan variabel dependen penelitian ini


adalah mual muntah.

F. Keaslian Peneliti

Tabel 1.1Keaslian penelitian

No Peneliti Metodelogi Hasil Persamaan Perbedaaan


1. Setiowati, 1. Variabel 1. Sesudah 1. Variabel Metode
Wiulin dependen: diberikan dependen penelitaian:
dan mual intervensi :Mual Quasi
Arianti muntah aromaterapi muntah Eksperimen,
Nor Aida. kehamilan lemon saat post kehamila dengan
2019 2. Variabel test sebagaian n rancangan
Independe besar dari 2. Pengambi pre-post test
n:Aromater responden yaitu alan with control
api lemon (65%) sampel: designt
3. Analisa mengaalami mual purposiv
penelitian: muntah ringan, e
analisis hampir sampling
univariat setengahnya yaitu
dan (30%) mengalami
bivariat mual muntah
4. Uji sedang dan
hipotesis: sebagian kecil
uji statistic dari responden
nonparame yaitu (5%)
trik yaitu mengalami mual
uji muntah berat
Wilcoxon 2. Ada pengaruh
pemebrian
aromaterapi
lemon terhadap
maula muntah
pada ibu hamil
trimester I

2. Ramadha 1. Variabel 1. Frekuensi Pada 1. Variabel 1. Pengamb


ni, ika dependen: kelompok kontrol dependen ialan
Putri dan mual ada peningkatan : mual sampling
Ayudia, muntah 2. frekuensi emesis muntah : simple
Fanny. (Emesis gravidarum dan (Emesis rendom
2019 Gravidaru tidak ada Gravidar sampling
m) perbedaan setelah um) sampling
2. Variabel deberikan air dan 2. Metode
Independe: gula penelitaia
pemberian 3. Minuman jahe n: Quasi
minuman efektif i
jahe menurunkan Eksperim
7

3. Analisa frekuensi emesisi en


data: gravidarum pada dengan
univariat ibu hamil rancanga
dan trimester I n control
biavaria goup pre-
4. Teknik post test
analisa design.
data:
independe
n t test dan
paired t
test

3. Lubis, 1. Variabel 1. Rata-rata skor 1. Variabel Variabel


Rismahar; dependen: mual muntah ibu dependen Independe:
Evita, mual hamil sebelum : mual pemberian
Sonya, muntah diberikan muntah pisang kepok
dan 2. Variabel aromaterapi 2. Pengambi
Siregar Independe: minyak lan
Yusniar. aromaterap pepoermint sampling:
2019 minyak secara unhalasi Porpusiv
pappermint yaitu sebesar 9,80 e
3. Analisa dan rata-rata skor sampling
data mual muntah ibu
denagn uji hamil setelah
wilcoxon diberiakan
sign rank aromaerapi
test minyak
peppermint
secara inhalasi
yaitu sebesar 3,67
dengan
penurunan rata-
rata 6,13
diberiakan
2. Pemberian
aromaterapi
minyak
peppermint
secara inhalasi
berpengaruh
dalam
penurunana mual
munatah pada ibu
hamil
8

Anda mungkin juga menyukai