Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan dari intrauteri

mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan. Lamanya kehamilan

normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama haid

terakhir. Pengertian lain kehamilan merupakan mata rantai yang

bersinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi, spermatozoa dan ovum,

konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus,

pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm

(Wiwi Wardani Tanjung, 2020).

Dalam proses kehamilan terjadi perubahan fisiologis, selain

perubahan tersebut ibu hamil mengalami ketidaknyamanan dalam

kehamilan seperti kelelahan, keputian, ngidam, sering buang air kencing

dan mual muntah. Mual muntah merupakan gangguan yang paling sering

ditemui pada kehamilan trimister satu, yaitu pada minggu pertama sampai

minggu ke duabelas selama masa kehamilan. Mual muntah biasanya

terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari

(Nanik Handayani, 2019).

Angka kejadian mual muntah di dunia yaitu 70%-80% dari jumlah

ibu hamil (Haridawati, 2020). Menurut World Health Organization

(WHO), jumlah kejadian emesis gravidarum sedikitnya 15% dari semua

wanita hamil. Data Survey Demogradi Kesehatan Indonesia (SDKI)

Angka kejadian emesis gravidarum di Indonesia selama 2018 sebanyak

1
2

1.864 (5,31%) dari 21.581 ibu hamil dan tahun 2019 mengalami

peningkatan yaitu 1.904 orang (5,42%) dari 25.234 ibu hamil yang

memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan (Depkes, 2019). Di

Jawa Timur sendiri angka kejadian emesis gravidarum sebesar 10% - 15%

dari jumlah ibu hamil sebanyak 182.815 pada tahun 2016 (Depkes RI,

2017).

Penyebab mual dan muntah ini tidak diketahui secara pasti, tetapi

berkaitan dengan tingginya kadar hormon hCG. Hormon hCG yang

meningkat pada kehamilan diduga menjadi penyebab mual dan muntah

yang bekerja pada chemoreseptor trigger zone di pusat muntah di otak

yaitu medulla, produksinya sudah dimulai pada awal kehamilan (Chartier,

2010). Mual dan muntah ini biasanya dialami oleh sekitar 70-80%

perempuan hamil dan merupakan fenomena yang sering terjadi pada umur

kehamilan 5-12 minggu. Tetapi setiap ibu hamil berbeda responnya

terhadap perubahan hormonal ini, sehingga tidak semua ibu hamil

mengalami mual dan muntah pada kehamilannya. Mual dan muntah dapat

berdampak pada beberapa tingkatan seperti fungsi fisik (gangguan kerja,

kegiatan rumah tangga), fungsi psikologis (kecemasan, depresi), dan

fungsi sosial (gangguan kegiatan sosial). Mual dan muntah (Emesis

gravidarum) merupakan keluhan umum yang menyertai kehamilan namun

jika mual dan muntah berkelanjutan dapat berdampak buruk pada ibu

maupun janin (Nanik Handayani, 2019)

Ibu hamil sering kali mengabaikan keluhan mual dan muntahnya

karena dianggap sebagai hal yang normal diawal kehamilan. Jika mual dan
3

muntah yang berlebihan pada ibu hamil tidak segera dilakukan

penanganan yang baik dapat menyebabkan ibu hamil kekurangan gizi

akhirnya janin tidak mendapatkan nutrisi adekuat yang dapat

menyebabkan BBLR atau prematuritas (Nanik Handayani, 2019).

Penanganan yang sudah dilakukan sampai saat ini masih

menggunakan metode farmakologi, kekurangan metode tersebut adalah

biaya lebih mahal dan berpotensi mempunyai efek yang kurang baik

seperti sakit kepala. Dibandingkan dengan metode tersebut metode

nonfarmakologi bersifat lebih murah, simpel, efektif, dan tanpa efek yang

merugikan. Cara mengatasi mual muntah yaitu mengkonsumsi pil atau

tablet multivitamin untuk kehamilan seperti Zinc dan vitamin B6. Salah

satu metode nonfarmakologi untuk mengatasi mual dan muntah adalah

melakukan akupresur titik PC6 (Wiwi Wardani Tanjung, 2020).

Akupresur merupakan perkembangan dari terapi akupuntur. Pada

prinsipnya teknik akupresur menggunakan gerakan dan tekanan jari yaitu

tekan putar, tekan titik dan tekan lurus untuk merangsang titik-titik yang

ada di tubuh dan menekannya hingga masuk ke sistem saraf. Mual dan

muntah dapat dikurangi dengan pemberian akupresur dengan

menggunakan titik Neiguan (titik perikardium 6) yang berlokasi di antara

tendon yaitu flexor carpi radialis dan otot palmaris longus, kira-kira 3 jari

di atas lipatan tangan. Efek stimulasi titik tersebut diyakini mampu

meningkatkan pelepasan beta-endorphin di hipofise dan ACTH

(Adrenocorticotropic Hormone) sepanjang Chemoreceptor Trigger Zone

(CTZ) menghambat pusat muntah (Wiwi Wardani Tanjung, 2020).


4

Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 01

Juni 2023 – 6 juni 2023 dari 10 ibu hamil di TPMB Hermin Kristi Rahayu

sebanyak 6 orang (60%) mengalami mual muntah dan 4 orang (40%) tidak

mengalami mual muntah.

Dengan latar belakang, maka menarik untuk dilakukan penelitian

tentang pengaruh akupresur titik PC6 terhadap penurunan mual muntah

pada ibu hamil trimester satu di TPMB Hermin Kristi Rahayu Banyuwangi

Tahun 2023.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat pengaruh akupresur titik PC6 terhadap penurunan

mual muntah pada ibu hamil trimester satu di TPMB Hermin Kristi

Rahayu Banyuwangi Tahun 2023 ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui pengaruh akupresur titik PC6 terhadap

penurunan mual muntah pada ibu hamil trimester satu di TPMB

Hermin Kristi Rahayu Banyuwangi Tahun 2023.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi skor Pregnancy Unique Quantification Of

Emesis/Nausea (PUQE) pada ibu hamil trimester satu sebelum

diberikan akupresur titik PC6 di TPMB Hermin Kristi Rahayu.

2. Mengidentifikasi skor Pregnancy Unique Quantification Of

Emesis/Nausea (PUQE) pada ibu hamil trimester satu setelah

diberikan akupresur titik PC6 di TPMB Hermin Kristi Rahayu.


5

3. Menganalisis pengaruh akupresur titik PC6 terhadap penurunan

mual muntah pada ibu hamil trimester satu di TPMB Hermin

Kristi Rahayu Banyuwangi Tahun 2023.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

ilmu pengetahuan kesehatan di masyarakat, terutama pentingnya

pemeriksaan kehamilan untuk mengatasi ketidaknyamanan dalam

kehamilan salah satunya mual muntah pada ibu hamil trimester

satu.

1.4.2 Manfaat praktis

1. Bagi petugas kesehatan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi petugas

kesehatan khususnya bidan untuk mendapatkan gambaran

akupresur titik PC6 sebagai penanganan mual muntah pada ibu

hamil trimester satu sehingga dapat meningkatkan upaya

mengatasi mual muntah pada ibu hamil trimester satu.

2. Bagi peneliti

Sebagai bahan kajian pustaka dan data untuk mengembangkan

penelitian selanjutnya.

3. Bagi masyarakat

Penelitian ini dapat menambah informasi bagi masyarakat tentang

akupresur titik PC6 sebagai penanganan mual muntah pada ibu

hamil trimester satu sehingga dapat meningkatkan pemahaman


6

tentang penanganan nonfarmakologis mual muntah pada ibu

hamil trimester satu.

4. Bagi institusi pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

lembaga pendidikan, agar dapat merencanakan kegiatan

pendidikan dalam konteks asuhan kebidanan secara

menyeluruh, khususnya bagi ibu-ibu hamil yang merasakan

ketidaknyamanan (mual muntah/emesis gravidarum) pada

trimester satu, sehingga lulusan Prodi kebidanan diharapkan

mampu memberikan kontribusinya dalam pelayanan kesehatan

ibu dan anak

Anda mungkin juga menyukai