Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah (Debora Paninsari et al., 2020).
Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh ibu. Perubahan tersebut untuk
menyesuaikan tubuh ibu pada keadaan kehamilannya, perubahan sebagian besar adalah
karena pengaruh hormon, yaitu peningkatan hormon estrogen dan progesteron sehingga
muncul berbagai macam ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu hamil salah satunya
adalah mual muntah atau emesis gravidarum (Ratih & Qomariah, 2017).
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 jumlah kejadian
emesis gravidarum mencapai (12,5%) dari seluruh jumlah kehamilan di dunia. Angka
kejadian emesis gravidarum di Indonesia terdapat (50-90%), walaupun faktor utama
penyebab kematian ibu di Indonesia memang bukan emesis gravidarum tetapi kejadian
emesis gravidarum cukup besar (60-80%) pada primigravida dan (40-60%) pada
multigravida serta satu diantara 1000 kehamilan mengalami gejala yang lebih berat. Maka
dari itu penting untuk ibu hamil melakukan kunjungan antenatal saat kehamilan untuk
mencegah terjadinya komplikasi kehamilan (Wiknjosastro dalam Retnowati, 2019).
Berdasarkan data profil dinas kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (2018)
Cakupan kunjungan K1 adalah 96,7% dan cakupan kunjungan K1 di Puskesmas Tungkal
V tahun 2021 adalah 81,3%, dari data tersebut yang melakukan kunjungan K1 yaitu 152
orang dan memiliki keluhan emesis gravidarum sebanyak 87 orang (57%).
Emesis gravidarum dapat memberikan dampak pada klien, baik secara fisik maupun
psikologis (Fatimah & Nuryaningsih, 2017). Dampak secara fisik mual muntah pada
wanita hamil adalah kelemahan, perubahan pola tidur, penurunan nafsu makan, nyeri
inguinal namun pada kasus seperti ini tidak menyebabkan kematian pada ibu hamil karena
emesis gravidarum hanya mengakibatkan kekurangan nutrisi dan cairan yang dapat
memberikan dampak pada klien, baik secara fisik ataupun psikologis (Aritonang dalam
Dewi & Rahmi, 2020).
Emesis gravidarum menyebabkan perubahan metabolisme tubuh karena kekurangan
nutrisi dan terjadinya penurunan nafsu makan ibu (Debora Paninsari et al., 2020). emesis
gravidarum akan bertambah berat menjadi hiperemesis gravidarum yang menyebabkan
ibu muntah terus menerus tiap kali minum atau makan, akibatnya tubuh ibu semakin
lemah, pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis sehingga bisa melambatkan
peredaran darah yaitu oksigen dan jaringan yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan,
membahayakan kesehatan ibu dan perkembangan janin yang dikandungnya (Ratih &
Qomariah, 2017).

Penanganan emesis gravidarum dapat dilakukan dengan terapi farmakologis dan non
farmakologis, terapi farmakologis salah satunya adalah piridoksin (vitamin B6) yang
mengatasi emesis gravidarum dalam kehamilan dan terapi nonfarmakologi dilakukan
dengan cara mengkonsumsi pisang kepok yang banyak kandungan flavonoid serta vitamin
B6 yang mampu mengatasi emesis gravidarum pada kehamilan (Ratih & Qomariah,
2017). Pisang mengandung vitamin B6 adalah vitamin yang larut didalam air. Vitamin B6
dapat membantu meningkatkan pengembangan sel sistem syaraf pusat pada janin (Dewi &
Rahmi, 2020).
Maka dari itu peneliti ingin meneliti lebih lanjut tentang Efektifitas Pemberian
Pisang Kepok Terhadap Penurunan Intensitas Emesis Gravidarum Trimester I Di
Wilayah Puskesmas Tungkal V.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas masalah dalam penelitian ini adalah
terdapat kasus emesis gravidarum di wilayah Puskesmas Tungkal V sebanyak (57%)
pada saat awal kehamilan, sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui “Apakah ada
Pengaruh Konsumsi Pisang Kepok Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil
Trimester I Di Wilayah Puskesmas Tungkal V.

C. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, adapun
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
Diketahui pengaruh konsumsi buah pisang kepok terhadap emesis gravidarum
pada ibu hamil Trimester I di Wilayah Puskesmas Tungkal V
b. Tujuan Khusus
Diketahui pengaruh sebelum dan sesudah konsumsi buah pisang kepok terhadap
emesis gravidarum Trimester I di Wilayah Puskesmas Tungkal V
D. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Akademi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi tentang penelitian
ilmiah sebagai sumber pustakaan yang bermanfaat terutama bagi mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Jambi, Khususnya pengaruh konsumsi pisang kepok terhadap emesis
gravidarum ibu hamil Trimester I.
b. Bagi Peneliti Kebidanan
Hasil penelitian ini diharapkan dan dijadikan sebagai sumber data dan informasi
bagi pengembangan penelitian kebidanan berikutnya terutama yang berhubungan
dengan pengembangan sediaan pisang kepok yang dapat diolah dalam bentuk olahan
yang menarik dan mudah terhadap penanganan non farmakologi pada emesis
gravidarum dalam kehamilan.
c. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Hasil penelitian ini merupakan fakta yang diharapkan dapat dijadikan masukan
pada praktik kebidanan diberbagai tatanan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit,
Puskesmas maupun praktik mandiri kebidanan yang dijadikan intervensi kebidanan
yang dimanfaatkan pasien atau ibu hamil sebagai cara efektif untuk menurunkan
emesis gravidarum dalam kehamilan agar tidak terjadi hyperemesis gravidarum.
d. Bagi Masyarakat
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi informasi dalam memanfaatkan sumber
pengobatan yang berada di sekitar sesuai dengan khasiatnya. Terutama pisang kepok
yang berkhasiat untuk menurunkan emesis gravidarum dalam kehamilan.

E. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan dengan cara memberikan pisang
kepok matang kepada responden untuk dikonsumsi selama 7 hari berturut-turut di rebus
selama 40 menit dan di konsumsi 3 kali dalam sehari minimal 200 gram sekali konsumsi.
Aspek pengukuran data pada penelitian ini menggunakan lembar observasi, yaitu alat
ukur yang berisi daftar pernyataan yang akan diamati dengan cara menceklis (√) dan
digunakan sebelum dan setelah dintervensi dilakukan sebagai indikator dalam mengukur
efektivitas pisang kepok terhadap emesis gravidarum trimester I.

Anda mungkin juga menyukai