Anda di halaman 1dari 20

LITERATUR REVIEW

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU HAMIL DALAM


MENGHADAPI MUAL DAN MUNTAH

RATNAWATI
B0216311

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE
2020
PENDAHULUAN kehamilan (Aritonang dalam Putri dkk,
Hipermesis gravidarum merupakan 2017).
gejala yang umum dan sering terjadi pada Kehamilan merupakan suatu proses
kehamilan trimester awal. Mual biasanya yang berkesinambungan dimulai dari
muncul pada pagi hari (morning sickness), ovulasi pelepasan sel telur, migrasi
namun dapat pula timbul setiap saat dan spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih pertumbuhan zigot nidasi ( Ristiyanawati,
terjadi setelah enam minggu dari hari 2018).
pertama haid terakhir dan berlangsung Selama kehamilaan terjadi adaptasi
selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan anatomis, fisiologis dan biokimiawi yang
muntah dipagi hari lebi umum dari pada mencolok, perubahan ini dimulai setelah
diwaktu yang lain karena perut pembuahan dan berlanjut selama
mengandung kumpulan asam gastrik yang kehamilan, sebagian besar perubahan
diendapkan pada malam hari saat tubuh terjadi sebagai respon terhadap rangsangan
beristirahat total, sering kali ibu hamil fisiologis yang ditimbulkan oleh janin dan
mempunyai respon perilaku yang biasa plasenta (Cunningham,2015). Perubahan
atas keadaan yang dialaminya sehingga yang terjadi selama kehamilan disebabkan
keluhan mual muntah dapat bertambah karena adanya perubahan jumlah hormon
hebat dimana segala apa yang dimakan estrogen dan progesterone yang
dan diminum dimuntahkan (Azizah, 2017). mengalami peningkatan sehingga
Hipermesisi gravidarum adalah mempengaruhi kondisi ibu
keadaan dimana penderita mual dan (Adyatmaka,1992).
muntah yang berlebihan pada kehamilan Mual dan muntah selama
menetap, dengan frekuensi leih dari 5 kali kehamilan biasanya disebabkan oleh
dalam sehari disertai dengan penurunan perubahan dalam system endokrin yang
berat badan (>5% dari berat sebelum terjadi karena tingginya fluktasi HCG
hamil). Dan dapat mengakibatkan (Human Chorionic Gonodotropin),
ketidakseimbangan elktrolit dan asam khususnya periode mual muntah
basah, kekurangan gizi, bahkan kematian gastasional karena miningkatnya kadar
(Irianti dkk, 2014). Hampir 50– 90% hormon estrogen dan HCG ( Human
perempuan hamil mengalami mual muntah Chorionic Gonodotropin (Septiani 2019).
pada trimester pertama. Mual dan muntah Angka kejadian emesis gravidarum
sering kali diabaikan karena dianggap menurut WHO World Health
sebagai sebuah konsekuensi diawal Organisation (2015) memperkirakan
bahwa sedikitnya 14% dari semua wanita tersebut antara lain untuk mencegah atau
hamil yang terkena emesis gravidarum. mengurangi komplikasi yang terjadi pada
Menurut (Depkes, 2010) juga saat kehamilan. Seringkali ibu yang
memperkirakan 10% wanita hamil yang mempunyai respon perilaku yang biasa
terkena emesis gravidarum. Angka atas keadaan yang didalamnya sehingga
kejadian emesis gravidarum di Indonesia keluhan mual muntah dapat bertambah
didapatkan dari 2.203 kasus kehamilan hebat dimana segala apa yang dimakan
yang dapat di observasi secara lengkap dan diminum dimuntahkan, (Mellyna
adalah berkisar 543 orang ibu hamil yang dalam Priyantin, 2015).
terkena emesi gravidarum. Setengah dari Faktor yang berhubungan dengan
wanita hamil mengalami mual dan emesis gravidarum yaitu usia, gravid,
muntah, walaupun kejadiannya hanya pekerjaan, dan pendidikan. Pada usia
sekitar 0,5% (Maulana dalam Khasanah, reproduksi yang sehat dan aman adalah
2017). Kasus emesis gravidarum di umur 20-35 tahun. Kehamilan usia kurang
indonesia terdapat 50-90% yang dialami dari 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat
oleh ibu hamil, namun pada kasus seperti menebabkan hipermesis gravidarum
ini tidak menyebabkan kematian pada ibu karena pada kehamilan diusia kurang dari
hamil karena emesis gravidarum hanya 20 tahun secara biologis belum optimal
kekurangan nutrisi dan cairan. emosinya, cenderung labi, mentalnya
Emesis gravidarum yang belum matang sehingga mudah mengalami
berkelanjutan bisa berakibat hiperemesis keguncangan yang mengakibatkan
gravidarum sehingga berakibat buruk bagi kurangnya perhatian terhadap pemenuhan
kesehatan ibu dan bayinya. Oleh karena itu zat gizi selama kehamilan, sedangkan usia
ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum 35 tahun terkait dengan kemunduran dan
harus segera ditangani (Maharani dalam penurunan daya tahan tubuh serta berbagai
Khasanah, 2017). penyakit yang sering menimpa pada usia
Dalam mencegah dampak buruk ini ( Iyam, 2014).
pada kehamilan, seperti hypermesis Pekerjaan adalah suatu yang
gravidarum diperlukan perilaku yang sengaja dilakukan untu pengeluaran energi
mendukung perubahan yang lebih baik, oleh seseorang dalam mencapai tujuan
khususnya ibu primigravida (Menuaba tertentu. Bekerja umunya adalah kegiatan
2018). Oleh sebab itu, perilaku ibu hamil menyita waktu sehingga ibu hamil yang
dalam mengatasi mual dan muntah perlu bekerja mengalami kecemasan yang ringan
diketahui mengingat pentingnya hal dibandingkan ibu yang tidak bekerja
dikarena pekerjaan dapat mengalihkan mengindentifikasi beberapa kata kunci
perasaan cemas bagi ibu hamil. istila dan persamaan kata dalam beberapa
Kecemasan dapat berlanjut yang database untuk menemukan artikel yang
disebabkan oleh nafsu makan menurun, relevan .Adapun kunci yang digunakan
kelemahan fisik dan terjadinya mual adalah: Maternal behavior and releted
(Amelewati, 20014). factors and nausea and vomiting. Tahapan
Pendidikan dapat mempengaruhi dalam penyaringan artikel dijelaskan pada
seseorang termasuk juga perilaku terhadap Diagram 1.Agar lebih spesifik penulis juga
pola hidup dalam memotivasi untuk siap menentukan beberapa kriteria inklusi dan
berperan serta dalam perubahan kesehatan. eksklusi
Rendahnya pendidikan seseorang makin 1. Kriteria Inklusi
sedikit keinginan untuk memanfaatkan Dalam tinjauan literature ini penulis
pelayanan kesehatan, dan sebaliknya menentukan kriteria studi yang akan
makin tinggi pendidikan seseorang maka diulas yaitu:
makin mudah untuk menerima informasi (1) Populasi seluruh ibu hamil
(Ivon, 2015). (2) Studi kuantitatif
Berdasarkan hal tersebut diatas, (3) Studi dengan alat ukur kuesioner
penulis tertarik untuk melakukan yang membahas tentang perilaku
penelitian tentang study literatyr faktor ibu hamil dalam menghadapi
yang berhubungan dengan perilaku ibu mual dan muntah
hamil dalam menghadapi mual dan muntah (4) Studi yang dilakukan pada tahun
penelitian ini dilakukan dengan system 2015-2020
kajian pustaka dari semua literatur yang (5) Publikasi menggunakan bahasa
bisa diperoleh secara online seperti jurnal, ingris dan bahasa Indonesia.
skripsi dan tesis dan lain sebagainya 2. Krateria eksklusi
Dalam tinjauan literature ini penulis
METODE juga menentukan kriteria eksklusi
Dalam tinjauan literature ini yaitu: Populasi ibu hamil yang tidak
pengumpulan artikel yang relevan bersedia jadi responden dan peneliti
didapatkan pada database Pudmed dan yang tidak membahas tentang perilaku
google Scholar dengan rentang waktu 1 ibu hamil dalam mengahapi mual
januari 2015 sampai 31 Desember 2020 (5 muntah dan Ibu yang menderita
tahun). Strategi pencarian pada tinjauan penyakit fisik lainya.
sistematis ini dimulai dengan
HASIL dilaksanakan pada tahun 2020,
Hasil dari pencarian pada 2 database Pengumpulan data menggunakan partial
hasil diperoleh artikel 8.135 publikasi Least Square (PLS) dengan menggunakan
dikeluarkan karena bukan publikasi 5 software smart PLS .Yosepi na Otma Butu
tahun terakhir, full text dan clinical trial Julia Rottie Yolanda Bataha2019.
sehingga tersisa 5.712 artikel. Artikel Waktupenelitian ini dilaksanakan pada
tersebut di screning lagi sesuai dengan bulan Agustus 2019, pengumpulan data
krateria inklusi dan eksklusi dan menggunakan lembar observasi, dengan
dikeluarkan sebanyak 2.321 artikel kriteria penilaian yaitu nama (Inisial),
sehingga artikel tersisa 102 artikel, namun umur, usia kehamilan, paritas, pekerjaan,
97 diantaranya di eklusikan karena bukan dan adanya kejadian hyperemesis
jurnal dan bukan merupakan studi gravidarum. Siti Mudlikah, Neny Ilmia
kuantatif. Setelah proses skrening Ningrum 2018, waktu penelitian
beberapa tahap maka didapatkan 5 jurnal dilaksanakan pada bulan februari 2018.
yang sesuai dengan tujuan dari penulisan Teknik pengumpulan data obsevasional
tinjauan literatur ini . pendekatan Cross Sectional. Naili
Penilaian hasil dilakukan dengan Rahmawati, Ira Kartika, Evie Meliyan
menggunakan Kuesioner, dimana 2018, waktu penelitian dilaksanakan pada
kuesioner adalah suatu topik pengumpulan tahun 2018. Pengumpulan data
data yang dapat dilakukan dengan cara menggunakan Kuesioner berbentuk
memberikan pertanyaan atau pernyataan pertanyaan tertutup (closed ended)
tertulis kepada responden untuk di jawab, memakai skala guttman dimana responden
(Eka Frelestanty 2020; Merlin tinggal memilih atau menjawab pada
Karinda2017; Yosepi na Otma Butu Julia jawaban yang sudah disiapkan dengan 2
Rottie Yolanda Bataha2019 ; Siti alternatif jawaban yaitu jika jawaban benar
Mudlikah, Neny Ilmia Ningrum 2018; diberi skor 1 dan untuk jawaban salah
Naili Rahmawati, Ira Kartika, Evie diberi skor 0.
Meliyan 2018 ).
Pada penelitian Eka Frelestanty 2020,
waktu penelitian dilaksanakan pada tahun .
2020, alat pengumpulan data yaitu dengan
lembar check list, sedangkan untuk analisa
data menggunakan univariat dan biavariat.
Merlin Karinda2017, waktu penelitian
A. Algoritma Pencarian
Hasil artikel penelitian melalui databse

Hasil artikel penelitian


melalui databse (n=8.135

Artikel yang disckrening karena Artikel yang tidak sesuai dengan


bukan 5 tahun terahir ,full text dan krateria inklusi
clinical trial(n=5.712)
(n=2.321)

Artikel yang sesuai Artikel lengkap yang di eklusikan


dengan alas an( bukan jurnal , studi
(n=102) kuantitatif)

(n=97)
Artikel terpilih berdasakan krateria
sintesis kuantitatif

(n=5)

Diagram I. proses penyaringan


artikel
B. Tabel Sintesis Grid

Penulis Negara Jumlah Usia Tujuan Metode Waktu Hasil Kesimpulan


/tahun sampel penelitian
Eka Indonesia 62 >20 Untuk Penelitian ini Dilaksanakan Dari 62 responden Analisis Faktor Risiko
Frelestanty ibu hamil tahun mengetahui adalah pada tahun yang diteliti Hiperemesis Gravidarum
(2020) faktor risiko penelitian 2020 didapatkan hasil Pada Ibu hamil dengan
hiperemesis deskriptif sebagian dari ibu primigavida sebagian kecil

gravidarum kuantitatif yang mengalami ibu hamil yaitu 25 orang

pada ibu hamil dengan mual dan muntah (40%) yang mengalami
pendekatan pada ibu hamil hiperemesis Gravidarum
restropektif primigravida bukan karena kehamilan
sebanyak 37 orang primigravida.
(60%),sangat Analisis Faktor Risiko
sedikit ibu hamil Hiperemesis Gravidarum
yang mengalami pada ibu hamildengan
hipermesis kehamilan ganda hampir
gravidarum seluruh ibu hamil yaitu 54
sebanyak 8 orang
orang (87%) yang mengalami
(13%) pada ibu
hiperemesis Gravidarum
hamil dengan
kehamilan ganda tidak karena kehamilan
dan sebagian kecil ganda.
ibu hamil yang Analisis Faktor Risiko
mengalami Hiperemesis Gravidarum
hiperemesis Pada Ibu hamil dengan
gravidarum
molahidatidosa sebagian
padaibu hamil
besar ibu hamil yaitu44 orang
dengan
(73%) yang mengalami
molohidatidosa
hipermesis gravidarumtidak
sebanyak 17 orang
karena molahidatidosa.
(27%).

Merlin Indonesia 40 ibu.ibu Usia ibu Tujuan Metode yang Dilaksanakan Hail penelitian menunjukkan bahwa ada
Karinda hamil < 20 penelitian digunakan padah bulan ditunjukkan bahwa hubungan antara tingkat
(2017) tahun untuk berupa April sampai tingkat pengetahuan ibu tentang
dan > 35 Mengetahui observasional dengan bulan pengetahuan Morning sickness dengan
tahun hubungan analitik Mei 2017 responden sebagian sikap ibu tentang Morning
pengetahuan dengan besar memiliki sicknes.
ibu morning pendekatan tingkatpengetahuan
sickness cross cukup sebanyak 17
dengan sikap sectional, responden (53%),
ibu hamil pada sikap
dalam mayoritas
menghadapi respondenn
morning memiliki sipat yang
sickness. favorable sebanyak
22 responden
(69%), dan pada
tindakan sebagian
responden
memiliki tindakan
yang cukup
sebanyak 22
responden (69%).
Yosepina indonesia jumlah 30 tahun untuk melihat penelitian ini Agustus Hasil ini Dari hasil penelitian yang
Otma Butu sampelnya faktor-faktor adalah 2019. menunjukkan dilakukan berdasarkan
Julia Rottie 30 ibu yang metode bahwa nilai ini > hubungan faktor- faktor yang
Yolanda hami berhubungan penelitian 0,05 yang berarti berhubungan dengan kejadian
Bataha(201 dengan cross ada hubunga yang hypermesis gravidarum
9 kejadian sectional bermakna dengan parietas pekerjaan
) Hyperemesis dengan Antara umur, adalalah adaa hubungan yang
Gravidarum rancangan parietas, dan bermakna
pada ibu hamil penelitian pekerjaan dengan
Retrospektif kejadian
hypermesis
gravidarum.
Indonesia 34 ibu < 21 Mengetahui Metode Pada bulam Hasil penelitian Hasil penelitian pada ibu
Siti hamil tahun hubungan dalam pebruari ibu hamil yang hamil bahwa tidak ada
Mudlikah, pengetahuan penelitian ini 2018. memiliki hubungan pengetahuan ibu
Neny Ilmia dan sikap ibu adalah berpengetahuan hamil dengan kejadian emesis
Ningrum hamil Analitik baik 15 (44,1% ) gravidarum
(2018) terhadap teknik pengetahuan cukup =0,005. Nilai p

emesis pengumpulan 13 (38,2%), = 0,216. Dan tidak ada


data dan pengetahuan hubungan sikap dengan
gravidarum
obsevasional kurang 6 (17,7%). kejadian emesis gravidarum a
pendekatan Sedangkan = 0,05 nilai P=0,954
Cross bersikap fositif 24
Sectional (71%) dan
bersikap negative
10 (29%). Uji Rank
Sperman
pengetahuan
=0,005.nilai
p=0,216 . Berati
tidak ada hubungan
dan sikap uji
somers a= 0,05
nilai P = 0,954
berarti tidak ada
hubungan sikap ibu
hamil dengan
kejadian emesis
gravidarum.

Naili indonesia Sampel pada penelitian metodelogi tahun Hasil penelitian 1. Perilaku ibu hamil dalam
Rahmawati pada umur 20- adalah untuk dalam 2018 menunjukan bahwa mengatasi emesis
1), Ira penelitian 25 mengetahui penelitian perilaku ibu hamil gravidarum lebih banyak ada
Kartika2), adalah ibu tahun Gambaran adalah dalam mengatasi pada perilaku
Evie hamil.seba dan 30- perilaku ibu jenis mual dan muntah positif dengan 16 responden
Meliyana3) nyak 30 35 tahun hamil penelitian lebih banyak pada (53,3%).
(2018 orang berdasarkan deskriptif. kreteria 2. Perilaku ibu hamil dalam
karakteristik positif dengan 16 mengatasi emesis
ibu dalam responden (53,3%), gravidarum berdasarkan
mengatasi berdasarkan umur umur lebih banyak
emesis lebih banyak ada ada pada umur 26-30 tahun
gravidarum pada umur 26-30 dengan 13
tahun sebanyak 13 responden (43,3%).
responden 3. Perilaku ibu hamil dalam
(43,3%),berdasarka mengatasi emesis
n gravidarum berdasarkan
pendidikan lebih pendidikan lebih
banyak banyak berpendidikan SMA
berpendidikan dengan 19
SMA sebanyak 19 responden (63,3%)
responden (63,3%), 4. Perilaku ibu hamil dalam
berdasarkan mengatasi emesis
pekerjaan lebih gravidarum berdasarkan
banyak yang tidak pekerjaan lebih
bekrja sebanyak 20 banyak yang tidak bekerja
responden dengan 20
(666,7%). responden (66,7%)
.

Tabel 1. Karesteristik studi yang termasuk dalam pembahasan.


PEMBAHASAN
Identifikasi tentang perilaku ibu hamil mendapatkan bayi yang sehat (Wiwik ,
dalam menghadapi mual muntah 2015).
Perilaku adalah tindakan atau Penelitian yang dilakukan (Jojo,
perubahan suatu organisme yang dapat 2011) tentang perilaku primigravida dalam
diamati bahkan dapat dipelajari . Oleh mengatasi mual dan muntah pada masa
sebab itu, perilaku ibu dalam mengatasi kehamilan di klinik tentang Bersalin citra
emesis gravidarumperlu diketahui II Medan tahun 2011, dengan jumlah
mengingat pentingnya hal tersebut antara populasi sebanyak 85 orang, yaitu
lain untuk mencega atau mengurangi didapatkan tingkat pengetahuan baik
komplikasi yang terjadi pada saat sebesar 37,7% pengetahuan sedang 54,1%
kehamilan .Penelitian ini bertujuan untuk tingkat pengetahuan kurang 8,2%
mengetahui perilaku ibu primigravida penilaian sikap positif sebesar 80%, sikap
Trimester I Dalam mengatasi emesis negative sebesar 20%, sedangkan untuk
gravidarum Notoatmodjo (2010). tindakan baik sebesar 23,6% ,tindakan
Perilaku kesehatan seseorang sedang sebesar 75,3% , dan tindakan
termasuk didalamnya ibu hamil yang kurang sebesar 1,1%.Dalam upaya
mengalami kejadian mual dan muntah mencega dampak buruk pada masa
dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu kehamilan, seperti hypermesis
pengetahuan ,Pengetahuan mengenai gravidarum, diperlukan perilaku yang
hipermesis gravidarum dapat diperoleh mendukug menuju peerubahan yang lebih
melalui penyuluhan tentang kehamilan baik ,khususnya bagi ibu primigravida
dengan hipermesis gravidarum seperti (Manuaba 2018).
perubahan yang berkaitan dengan Berdasarkan hasil penelitian
kehamilan,mual muntah yang terjadi pada bahwa perilaku ibu hamil dalam mengatasi
masa kehamilan ,pertumbuhan dan emesis gravidarumberdasarkan umur di
perkembangan janin dalam rahim,cara BPM bidan A Kota Cianjur Tahun 2018
mencegah serta menggengani bila terjadi lebih banyak ada pada umur 26-30 tahun
hipermesis yang berlebihan selama sebanyak 13 responden (43,3%). dengan
kehamilan dengan menaati nasehat yang perilaku positif 7 responden (53,8%),
diberikan oleh pelaksanaan pemeriksaan perilaku negatif 6 responden (46,2%).
kehamilan, sehingga ibu dapat melewati Umur reproduksi yang sehat dan aman
kehamilanya dengan baik dan adalah umur 26-35 tahun .
Kehamilan di usia kurang dari 20 puncaknya .HCG dihasilkan karena
tahun dan lebih dari 35 tahun plasenta yang berkembang ,bahwa sel-sel
dapatmenyebabkan mual muntah karena plasenta (vili kariolis) yang menempel
pada kehamilan di umur kurang kurandari pada dinding ramim awalnya ditolak oleh
20tahung secara biologis belum optimal tubuhkarena dianggap sebagai benda
emosinya ,cenderung labil , mentalnya asing, reaksi imunologik inilah yang
belum matang, belum siap menjadi ibu memicu terjadinya mual dan muntah
atau tidak menginginkan sehingga muda (irianti dddk 2015).
mengalami guncangan yang menyebabkan Hasil penelitian Warsuli (2016)
kurangnya pemenuhan kebutuhan zat-zat dengan judul antara primigravida terhadap
gizi selama kehamilanya dan umur lebih kejadian emesis gravidarum pada ibu
dari 35 tahun merupakan kehamilan hamil ,didapatkan hasil ada hubungan
dengan persalinan beresiko. bermakna antara primigravida dengan
Analisis Faktor Risiko Hipermesis kejadian emesis gravidarum pada ibu
Gravidarum pada ibu hamil dengan hamil diwilayah puskesmas prigapus,
primigravida kecamatan prigapus kabupaten
Dari hasil penelitian ini terdapat 62 semarang,didapatkan hasil ada hubungan
responden yang diteliti didapatkan hasil bermakna antara primigravida dengan
sebagian dari ibu hamil yang mengalami kejadian emesis gravidarum. ibu
mual dan muntah pada ibu hamil primigravida yang mengalami emesis
primigravida sebanyak 37 orang,(60%) gravidarum sejumlah 49 orang (31,0%)
dan sebagian kecil ibu hamil yaitu 25 kejadian emesis gravidarum lebih sering
orang (40%) yang mengalami mual dan dialami oleh primigravida dari pada
muntah bukan karena kehamilan multigravida ,hal ini berhubungan dengan
primigravida (irianti ddk 2015). tingkat stres dengan usia ibu saat
Pada sebagian besar primigravida mengalami emesis gravidarum.
belum mampu beradaptasi dengan hormon Menurut asumsi peneliti
estrogen dan koreonik gonodtropin primigravida menjadi salah satu faktor
sehingga lebih sering terjadi mual dan terjadinya hiperemesis gravidarum karena
muntah.Resiko mual dan muntah pada sebangian besar primigravida belum
meningkat pada primigravida ,hal tersebut mampu beradaftasi dengan hormon
diperkuat dengan gejala mual dan muntah esterogen dan kronik gonadoprin sehingga
yang biasaterjadi setelah implantasi dan lebih sering terjadi emesis gravidarum.
bersamaan saat produksi HCG mencapai Hal tersebut diperkuat dengan gejala mual-
muntah yang biasanya terjadi setelah Husaeni(2014) HCG menstimulasi
implantasi plasenta yang menempel pada produksi estrogen pada ovarium diketahui
dinding rahim ditolak oleh tubuh karena di bahwa estrogen dapat meningkakan
anggap benda asing dan peningkatan kadar mualdan muntah ,HCG juda dapat
hormon HCG yang dapat memperberat merangsang kelenjar tiroid memproduksi
mual dan muntah.Hipermesis gravidarum tyroid stimulation hormon (TSH).kadar
dapat mengakibatkan aktivitas sehari- TSH juga dapat mengakibatkan mual dan
hari ,terjadi gangguan elektrolit katosis muntah berlebihan.Hipermesis gravidarum
,dehidrasi penurunan berat badan sebesar terjadi pada usia≤16 karna faktor hormon
5% (Manuaba dkk,2016) HCG(Human Chorionic Gonadotropin)
Hubungan Usia Kehamilan yang meningkat pada masa awal
DenganKejadian kehamilan.
HiperemesisGravidarum Berdasarkan hasil uji statistik
Menurut tiran (2019) hipermesis untuk mengetahui hubungan antara usia
gravidarum terjadi pada usia kehamilan kehamilan dengan kejadian hipermesis
12-16 minggu pertama.Hal ini disebabkan gravidarum menggunakan uji chi-square
karena faktor hormon HCG(human didapatkan hasil p-value 0,012 artinya ada
gonodrofin) yang meningkat pada masa hubungan antara usia kehamilan dengan
awal kehamilan.Menurut Husain (2015) hiperemesisgravidarum. Hasil penelitian
HCG menstimulus produksi estrogen pada inisejalan dengan penelitian Sari dkk
ovarium , diketahui bahwa estrogen (2013)10 yang dilakukan RSUD Raden
meningkatkan mual dan muntah .HCG Mattaher Jambi Tahun 2013 yang
juga dapat merangsan kelenjar thyroid menyatakan bahwa ada hubungan antara
memproduksi Thyroid stimulation usia kehamilan dengan kejadian
Hormon(TSH). Kadar TSH yang tinggi hypermesiss gravidarum dengan p
jugamemicu terjadinya mual muntah yang value=0,00.
berlebihan. Hubungan pengetahuan Dengan
Penelitian ini sesuai dengan teori kejadian hipermesis gravidarum
tiran yang mengatakan bahwa hipermesis Pengetahuan mengenai hipermesis
gravidarum terjadi pada usia kehamilan gravidarum dapat diperoleh melalui
12-16 minggupertama.Hal ini disebabkan penyuluhan tentang kehamilan, dengan
karena faktor hormon HCG( human hipermesis gravidarum seperti perubahan
chorionic gonodotropin) yang meningkat yang berkaitan dengan kehamilan ,mual
pada masa awal kehamilan. Menurut muntah yang terjadi pada masa
kehamilan ,pertumbuhan dan Hubungan Paritas Dengan Kejadian
perkembangan janin dalam rahim,cara HiperemesisGravidarum
mencegah serta menggengani bila terjadi Penelitian ini sesuai dengan
hipermesis yang berlebihan selama teorimanuaba dan winjoksastro yang
kehamilan dengan menaati nasehat yang menyatakan bahwa hipermesis gravidarum
diberikan oleh pelaksanaan kehamilan yang terjadi pada primipara , karena pada
sehingga dapat melewati masa kehamilan primipara belum bisa beradaptasi pada
dengan baik dan mendapatkan bayi yang hormon estrogen hormonkoreonik
sehat t (Wiwik ,2015). gonadotropin serta psikologis ibu hamil
Pengetahuan juga dapat yang masih belum siap dengan
dipengaruhi oleh faktor penyebab kehamilanya ,masih menyesuaikan diri
hipermesis gravidarum seperti, ibu hamil menjadi orang tua dengan tanggun jawab
yang memiliki pengetahuan baik emesis yang lebih besar dan dapat memicu
gravidarum ringan 11(753%).emesis terjadinya emesis gravidarum.Sedangkan
gravidarum sedang menurut tiran hipermesis terjadi pada
4(27%),berpengetahuan sedang emesis multipara dikarenakan kondisi psikologis
gravidarum ringan 11(85%),emesis berat ibu tergantung akibat kehamilanya yang
2(15%) dan berpengetahuan kurang emesis tidak diinginkan kecemasan dan rasa
gravidarum 6(100%).Mual dan muntah bersalah saat mereka tidak mampu
dapat menggangu ketidak seimbangan merawat anak yang lain secara adekuat.
cairan pada jaringan ginjal dan hati Hipermesis gravidarum terjadi
menjadi neekrosis(WHO, 2015) pada prmipara karena faktor psikologis ibu
Hasil uji statistik korelasi Rank yang belum siap pada kehamilanya dan
sperman pengetahuan =0,005.Nilai masih menyesuaikan diri untuk menjadi
p=0,216. Berarti tidak ada hubungan orang tua.Keadaan ini dapat menimbulkan
pengetahuan dengan kejadian emesis perubahan emosi sehingga menyebabkan
gravidarum.Mual dan muntah terjadi terjadinya pengeluaran histamine oleh
bukan hanya dipengaruhi pengetahuan lambung .kadarhistamine berlebihan dapat
tetapi juga umur,parietas,pendidikan dan meningkatkan produksi asam lambung
kondisi sebelum hamil (riwayat hamil sehingga terjadi hipermesi gravidarum.
kembar) (Wahyuni (2011). Kadar histamine berlebihan dapat
meningkatkan produksi asam lambung
sehingga menyebabkan terjadinya
hipermesis gravidarum sedangkan para
multipara disebabkan karena trauma KESIMPULAN
melahirkan ,rasa takut, tidak mampu Berdasarkan hasil penelitian dan
merawat anak yang lain dan perhatian pembahasan sesuai dengan tujuan
terhadap kehamilan tidak adekuatkeadaan penelitian maka dapat diambil beberapa
ini juga memicu terjadinya perubahan kesimpulan sebagai berikut
emosi sehingga dapat meningkatkan 1. Analisis Faktor Risiko Hiperemesis
produksi histamine pada lambung. Gravidarum Pada Ibu hamil dengan
Berdasarkan hasil uji statistik untuk primigavida sebagian kecil ibu hamil
mengetahui hubungan antara parietas yaitu 25 orang (40%) yang mengalami
dengan kejadian hipermesis gravidarum hiperemesis Gravidarum bukan
menggunakan uji chi-square didapatkan karena kehamilan primigravida .
hasil p- value 0,015 artinya ada hubungan 2. Perilaku ibu hamil dalam mengatasi
antara paritas dengan kejadia emesis emesis gravidarum berdasarkan umur
gravidarum .Hasil penelitian yang lebih banyakada pada umur 26-30
dilakukan oleh sumai ddk(2014) yang tahun dengan 13responden (43,3%)
dilakukan di RSUD dr. sam ratulangi 3. Proporsi ibu dengan hipermesis
Tondona yang mengatakan ada hubungan gravidarum 50% , umur ibu yang
antara parietas dengan kejadian emesiss beresiko mengalami hiperemesis
gravidarum dengan p value =0,049. gravidarum36,8%, primipara yang
Penelitian ini sesuai dengan teori mengalami hiperemesis gravidarum
menuaba dan winjakstro yang 33,8%, dan usiakehamilan ≤16
meenyatakan bahwa hipermesis minggu yang mengalami hiperemesis
gravidarum terjadi primapara karena pada gravidarum 39,7%
primipara belum bisa beradaptasi terhadap 4. Ada hubungan antara umur ibu
hormon ektrogen dan hormonkoreonik dengan kejadian hipermesis
gonadotropin serta psikologis ibu hamil gravidarum dengan uji statistik chi-
yang masih belum siap dengan square didapatkan nilai pvalue 0,003
kehamilanya,Sedangkan menurut teori 5. Ada hubungan antara parietas dengan
tiran hipermesis terjadi pada multipara kejadian emesis dengan nilai statistik
karena kondisi psikologis ibu terganggu chi-square didapatkan nilai p value
akibat kehamilanya yang tidak diinginkan 0,015
kecemasan dan rasa bersalah saat mereka 6. Ada hubunga antara usia kehamilan
tidak mampu merawat anak yang lain dengan kejadian hipermesis
secara adekuat.
gravidarum dengan uji statistic chi- Bandung.nailirahmawati.djati@gmail.co
square p value 0, m.

Siti Mudlikah, Neny Ilmia Ningrum.


SARAN (2019).hubungan pengetahuan dan sikap
Penelitian sekiranya dapat ibuhamil terhadap mual-muntah
mengkaji lebih dalam literature terbaru kehamilan dengan waktu mual mutah
mengenai perkembangan penelitian agar kehamilan di puskesmas Sumobito kota

dapat menambah ilmu pengetahuan yang jombang. Fakultas Kesehatan Program

lebih mendalam dan dapat dijadikan Studi Kebidanan, Universitas


Muhammadiyah Gresik, Gresik,
sebagai pengalam dan pembelajaran
Indonesia.
kedepannya.
Naning Puji Suryantini, Chuzaimatul Mila.

DAFTAR PUSTAKA ( 2015). STIKes Bina Sehat PPNI


Mojokerto.
AZIZAH, A, N. (2017). Karyatulis ilmiah
Eka Frelestanty.(2020).ANALISIS FAKTOR
perilaku ibu hamil dalam mencegah
RISIKO HIPEREMESIS GRAVIDARUM
hypermesis gravidarum, 6.
PADA IBU HAMIL.Program Studi
Yosepina Otma Butu Julia Rottie Yolanda Kebidanan STIKes Kapuas
Bataha .(2019) . Fakor –faktor yang Raya.Eka.frelestanty@yahoo.com
berhubungan dengan kejadian
Ni Nyoman Hartati Nengah Runiari Ni Made
hypermesis gravidarum pada ibu hamil
Mali Rahayu.(2017). PERILAKU IBU
trimester I. Program studi ilmu
PRIMIGRAVIDA TRIMESTER I
keperawatan Fakultas kedokteran
DALAM MENGATASI EMESIS
Universitas Sam Ratulangi Manado
GRAVIDARUM. Jurusan Keperawatan
Email: ButuYosepinaa@gmail.com.
Politeknik Kesehatan Denpasar. Email
Naili Rahmawati, Ira Kartika, Evie Meliyana . :ninyomanhartati@yahoo.co.id.
(2018). GAMBARAN PERILAKU IBU
Siti Rofi’ah*) ; Sri Widatiningsih ; Arfiana.
HAMIL BERDASARKAN
(2019). STUDI FENOMENOLOGI
KARAKTERISTIK IBUDALAM
KEJADIAN HIPEREMESIS
MENGATASI EMESIS
GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL
GRAVIDARUM DI BPM BIDAN
TRIMESTER I. Jurusan Kebidanan ;
AKECAMATAN WARUNG
Poltekkes Kemenkes SemarangJl. Tirto
KONDANG KABUPATEN CIANJUR.
Agung ; Pedalangan ; Banyumanik ;
Program studi Diploma Tiga kebidan
Semarang. Jurnal Riset Kesehatan, 8 (1).
STIKes Dharma
Astri Ivon (2015).Gambaran perilaku kejadian kejadian hipermesis gravidarum. Di
morning sicknes pada ibu hamil trimester RSUD muhammadya metroh. Mahasiswa
1 pertama di puskesmas jetis kota Diploma IV Program Studi Kebidanan
Yogyakarta .Naskah Publikasi Disusun Metro. Politeknik Kesehatan
Sebagai Persyaratan Guna Tajungkarang DosenProgram Studi
MemperolehGelar Ahli Madya Kebidanan Metro Politeknik Kesehatan
Kebidanan. Tajungkarang E-mail :
Fitrimuria07@gmail.com
Novita Rudiyanti,Rosmadewi.(2019).
HUBUNGAN
USIA,PARIETAS,PEKERJAAN DAN
STRES DENGAN EMESIS
GRAVIDARUM DI KOTA BANDAR
LAMPUNG.TAHUN 209.Jurnal ilmiah
keperawatan Sai Batik Volume
15,No.1,April 2019.

SISILIA IKAVIANTI SUL. (2015).


Hubungan pengetahuan tentang emeesis
gravidarum terhadap perilaku ibu hamil
pada saat mengalami emesis gravidarum
di BPM Nihayatur Rohma Desa
Kuningan Kecamatan Kanigoro
Kabupaten .karya tulis ilmiah.

Triana Indrayani.(2017). FAKTOR-FAKTOR


YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN HIPEREMESIS
GRAVIDARUM DI RSUD DR.
DRAJAT PRAWIRANEGARA
KABUPATEN SERANG. Program
Studi DIV Kebidanan, Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Nasional, Email :
trianaindrayani21@gmail.com . Jurnal
Akademi Keperawatan Husada Karya
Jaya, Volume 4, Nomor 1.

Fitri Muriyasari , Ranny septiani, dan harlina.


(2017). Faktor yang berhubungan dengan

Anda mungkin juga menyukai