Mual dan muntah merupakan hal normal yang sering terjadi pada usia kehamilan muda dan terbanyak pada usia kehamilan 6-12 minggu dan akan berakhir dalam 20 minggu pertama kehamilan. Keluhan ini terjadi 70% - 80% dari seluruh wanita yang hamil (Cathy,2015). Keluhan mual dan muntah terkadang begitu hebat sehingga segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan oleh ibu hamil yang dapat mempengaruhi keadaan umum serta mengganggu kehidupan sehari-hari, atau lebih dikenal dengan hiperemesis gravidarum (Prawirohardjo, 2014). Survey Demografi Kesahatan Indonesia (SDKI) 2007 menyatakan bahwa angka kematian ibu (AKI) di Indonesia mencapai 48/100.000 kelahiran hidup, sebagai angka tertinggi di ASEAN dan di dunia mencapai 515.000 jiwa setiap tahun (WHO, 2008). Menurut World Health Organization (WHO) jumlah kejadian hiperemesis gravidarum mencapai 12,5% dari seluruh jumlah kehamilan di dunia. Kunjungan pemeriksaan kehamilan ibu hamil di Indonesia diperoleh data ibu dengan hiperemesis gravidarum mencapai 14,8% dari seluruh kehamilan (Depkes RI, 2013). Mual muntah merupakan keluhan utama paling umum dirasakan ibu hamil hampir setiap tahunnya di seluruh dunia (Einarson, Piwko, & Koren, 2013). Kehamilan Berisiko terhadap kesehatan ibu maupun janin di Sulawesi Utara, meliputi Perdarahan sebesar 17,22%, hipertensi 23,95%, infeksi 4,04%, Hyperemesis gravidarum 27,65%, ketuban pecah dini 17,07%,kehamilan lewat waktu (Dinkes SULUT, 2013). Berdasarkan hasil pencatatan data dari Dinkes Propinsi Sulawesi Utara pada tahun 2017 terdapat ibu hamil, dengan hyperemesis gravidarum sebanyak 130 ibu hamil dari Puskesmas Bahu Manado yang telah ditinjau tahun 2017, wilayah Puskesmas Bahu Manado jumlah ibu hamil dengan keluhan hyperemesis gravidarum sebanyak 130 ibu hamil sedangkan Manado ibu hamil dengan hyperemesis gravidarum sebanyak 1000 ibu hamil (Propinsi Sulawesi Utara, 2015). Penyebab mual dan muntah selama kehamilan biasanya disebabkan oleh perubahan hormon dalam sistem endokrin yang terjadi selama kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya fluktuasi kadar HCG (humanchorionic gonadotrophin) (Tiran, 2011). Isbir & Mete (2013) menyebutkan dampak psikologis akibat mual muntah, yaitu adanya perasaan lemah, sering menangis, minim perawatan diri, perubahan hubungan seksual, menjadi tidak bertanggungjawab pada pekerjaan rumah tangga ataupun kantor serta adanya ketidakpuasan dalam hubungan sosial. Hasil penelitian dari Stoppard (2007) menemukan bahwa wanita dengan usia yang lebih tua semakin cenderung mengalami keluhan mual muntah, sedangkan penelitian dari Yunia Mariati (2012) menemukan wanita-wanita muda lebih cenderung mengalami morning sickness. Faktor psikologis yang mempengaruhi terjadinya emesis gravidarum juga terdiri dari stress, dukungan suami dan keluarga serta faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi (Prawirohardjo, 2010). Berdasarkan data-data yang diperoleh diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan review artikel tentang “Asuhan Keperawatan pada Ibu hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana penerapan Asuhan Keperawatan pada Ibu hamil Dengan Hiperemesis Gravidarum”?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum Menjelaskan penerapan secara umum bagaimana asuhan keperawatan pada Ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum. 1.3.2 Tujuan Khusus Menjelaskan teori proses keperawatan mulai dari pengkajian sampai dengan intervensi pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum. 1.3.2.1 Dilakukan analisa data keperawatan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum 1.3.2.2 Ditegakan diagnosa keperawatan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum 1.3.2.3 Diterapkan intervensi keperawatan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Untuk Institusi Pendidikan Menambah pustaka di Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado serta dapat dijadikan sebagai referensi untuk menambah wawasan bagi mahasiswa dan membangun kualitas lembaga pendidikan. 1.4.2 Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam penerapan asuhan keperawatan, dan meningkatkan keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya pada pasien dengan perilaku kekerasan. 1.4.2 Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai kasus Hiperemesis gravidarum pada ibu hamil serta sebagai acuan untuk peneliti dalam melakukan penelitian selanjutnya.