Anda di halaman 1dari 27

STUDI KEPUSTAKAAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN


PREEKLAMPSIA

Usulan Penelitian untuk Karya Tulis Ilmiah

Program Studi Diploma III Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

Diajukan Oleh

Meylan Sari

711440117055

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Preeklampsia merupakan salah satu masalah medis yang menyebabkan


mobilitas pada ibu serta mobilitas pada janin. Selain itu, preeklampsia masih
merupakan sumber utama penyebab kematian pada ibu. Preeklampsia ialah
penyakit yang ditandai dengan tekanan darah ( hipertensi), pembengkakkan
(Edema), dan ditemukannya protein dalam urin (proteinuria) yang timbul karena
kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan, tetapi
dapat juga terjadi pada trisemester kedua kehamilan (Elisababth M.F.lalita 2018).

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2015 memperkirakan


kasus preeklampsia tujuh kali lebih tinggi dinegara berkembang dari pada
diNegara maju. Prevalensi preeklampsia dinegara maju adalah 1,3-6% sedangkan
Negara berkembang 1,8-18% . pada preeklampsia ringan, gejala subjektif belum
dijumpai, tetapi pada preeklampsia berat diikuti keluhan sujektif berupa sakit
kepala terutama daerah frontalis, rasa nyeri didaerah epigastrium, gangguan mata,
penglihatan kabur, mual muntah,gangguan pernafasan sampai sianosis, dan terjadi
gangguan kesadaran. Menurut riskesdas 2018 proporsi gangguan persalinan pada
perempuan umur 10-54 tahun , di Indonesia ibu hamil yang mengalami gangguan
sebanyak 23,2%.

Secara global, 80% kematian ibu hamil yang tergolong dalam penyebab
kematian ibu secara langsung disebabkan karena perdarahan (25%) biasanya
perdarahan pasca persalinan, hipertensi (12%), partus macet (8%), aborsi (13%),
dan sebab lainnya (7%).1 Sepuluh juta wanita mengalami preeklamsia setiap
tahun di seluruh dunia. Di seluruh dunia sekitar 76.000 wanita hamil yang
meninggal setiap tahun oleh karena preeklamsia dan gangguan hipertensi pada
kehamilan lainnya, dan jumlah bayi yang meninggal karena gangguan ini sekitar
500.000 per tahun.2 Preeklamsia dan hubungannya dengan gangguan hipertensi
dalam kehamilan memengaruhi 5-8% dari seluruh kelahiran di Amerika Serikat.
Tingkat insiden untuk preeklamsia di Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa Barat
berkisar 2-5%. Di negara berkembang, prevalensi preeklamsia dan eklamsia
berkisar mulai dari 4% dari semua kehamilan sampai 18% di beberapa bagian
Afrika. Di Amerika Latin, preeklamsia merupakan penyebab pertama dari
kematian maternal.3 Tiga penyebab klasik kematian ibu yang paling dikenal di
Indonesia di samping infeksi dan perdarahan ialah preeklamsia.

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun angka


kematian ibu (AKI) atau Maternal Mortality Ratio (MMR) di Indonesia untuk
periode 2008 sampai dengan 2012 ialah 359 kematian per 100.000 kelahiran
hidup. Angka ini lebih tinggi dari hasil SDKI 2007 yang besarnya 228 per
100.000 kelahiran hidup. Kejadian preeklamsia dikatakan sebagai masalah
kesehatan masyarakat bila Case Fatality Rate (CFR) preeklamsia mencapai 1,4%
sampai 1,8%. Di Indonesia frekuensi kejadian preeklamsia sekitar 3-10%.

Angka Kematian Ibu (AKI) menurut survei demografi kesehatan Indonesia


(SDKI) tahun 2007 yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini mengalami
kenaikan secara signifikan pada tahun 2012 menjadi 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesehatan perempuan. Kematian ibu di Indonesia tetap didominasi oleh
tiga penyebab utama kematian yaitu pendarahan, preeklampsia, hipertensi, dalam
kehamilan dan infeksi. Proporsi ketiga penyebab kematian ini telah berubah,
dimana perdarahan dan infeksi semakin menurun sedangkan preeklampsia atau
hipertensi dalam kehamilan (HDK) proposinya semakin mengikat, dimana hampir
30% kematian ibu di Indonesia pada tahun 2011 disebabkan oleh HDK.

Data provinsi Sulawesi utara Tahun 2016 mengalami penurunan


dibandingkan dengan tahun 2015, dimana pada tahun 2016 terdapat 54 kasus
menurun dibandingkan dengan 2015 sebanyak 71 kasus kematian. Kasus
kematian ibu sebagian besar disebabkan oleh pendarahan 22 kasus, Hipertensi
dalam kehamilan 13 kasus, infeksi 5 kasus, dan lain- lain 31 kasus.

Penelitian yang membahas tentang “Asuhan Keperawatan Pada Ibu hamil


dengan preeklampsia ”. Oleh karena itu perlu dilakukan rangkuman literature
yang bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan Asuhan Keperawatan pada ibu
hamil dengan preeklampsia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penulis dapat merumuskan masalah


bagaimana penerapan pada Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Dengan
Preeklampsia menggunakan pendekatan proses keperawatan yaitu pengkajian,
perumusan masalah, rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menerapkan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan preeklampsia

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui latar belakang kasus pada ibu hamil dengan


preeklampsia
b. Untuk mengetahui penerapan Asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan
preeklampsia. Mulai dari pengkajian sampai dengan evalusai

D. Manfaat Penelitian

1. maanfaat teoritis

Peneliti ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang


cukup signifikan sebagai masukan pengetahuan atau literature ilmiah yang dapat
dijadikan salah satu pedoman bagi para insan akademik yang masih mempelajari
Keperawatan Maternitas khususnya mengenai Asuhan Keperawatan Pada Ibu
Hamil Dengan Preeklampsia

2. manfaat praktis

a. bagi institusi pendidikan


peneliti ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan informasi dan bahan
bacaan bagi Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Manado terlebih bagi
Mahasiswa yang menempuh pendidikan Diploma III Keperawatan.
b. Bagi peneliti
Untuk menambah wawasan bagi penulis Asuhan Kepearwatan pada ibu
hamil dengan preeklampsia, dan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang
diperoleh
c. Bagi masyarakat
Dengan penelitian ini diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan
masyarakat tentang ibu hamil dengan preeklampsia dan dapat mengubah
pola hidup masyarakat yang tidak sehat.
BAB II

METODE PENELITIAN

A. Strategi Pencarian Literature

1. Database Pencarian

Literature review yang merupakan rangkuman menyeluruh beberapa studi


penelitian yang ditentukan berdasarkan tema tertentu. Pencarian literatur
dilakukan pada bulan Juni - juli 2020. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi
diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti
terdahulu. Sumber data sekunder yang didapat berupa artikel jurnal bereputasi
baik nasional maupun internasional dengan tema yang sudah ditentukan.
Pencarian literatur dalam literature review ini menggunakan tiga database dengan
kriteria kualitas tinggi dan rendah, yaitu Scholar, ScienceDirect dan pubmed .

Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword dan boolean operator


(AND, OR NOT or AND NOT) yang digunakan untuk memperluas atau
menspesifikkan pencarian, sehingga mempermudah dalam penentuan artikel atau
jurnal yang digunakan. Kata kunci dalam literature review ini disesuaikan dengan
Medical Subject Heading (MeSH) dan terdiri dari sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kata Kunci Literature Review

Faktor - faktor Ibu hamil Preeklampsia


Or Or Or
Factors Pregnant women Preeclampsia
Or Or Or
characteristics Pregnant women Preeclampsia

B. Kriteria Inklusi dan Ekslusi


Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan PICOS
framework, yang terdiri dari:

1. Population/problem yaitu populasi atau masalah yang akan di


analisis sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature
review

2. Intervention yaitu suatu tindakan penatalaksanan terhadap kasus


perorangan atau masyarakat serta pemaparan tentang
penatalaksanaan studi sesuai dengan tema yang sudah ditentukan
dalam literature review.

3. Comparation yaitu intervensi atau penatalaksanaan lain yang


digunakan sebagai pembanding, jika tidak ada bisa menggunakan
kelompok kontrol dalam studi yang terpilih.

4. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperolah pada studi terdahulu
yang sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature
review.

5. Study design yaitu desain penelitian yang digunakan dalam artikel


yang akan di review.

Tabel 2.2 Format PICOS dalam Literature Review

Kriteria inklusi dan eksklusi

Kriteria (PICOS) Inclussion Exclusion

Populasi Ibu hamil dengan Tidak ibu hamil dengan


preeklampsia preeklampsia

Intervensi Pembahasan mengenai Bukan pembahasan


faktor ibu hamil mengenai ibu hamil
dengan preeklampsia dengan preeklampsia

Pembanding Tidak ada pembanding

Hasil Analisis faktor Pada Tidak menjelaskan


Ibu hamil dengan Analisis faktor Pada Ibu
preeclampsia hamil dengan
preeklampsia

Desain studi Studi kasus, quasy Tidak ada pengecualian


dan jenis publikasi eksperiment, cross
sectional, review
literature,

Tahun studi Setelah 2010 Sebelum 2010

Bahasa Inggris, indonesia Bahasa selain Inggris


dan Indonesia

C. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas

Berdasarkan hasil pencarian literatur melalui publikasi di tiga database dan


menggunakan kata kunci yang sudah disesuaikan dengan MeSH, peneliti
mendapatkan 65 artikel yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Hasil pencarian
yang sudah didapatkan kemudian diperiksa duplikasi, ditemukan terdapat 10
artikel yang sama sehingga dikeluarkan dan tersisa 45 artikel. Peneliti kemudian
melakukan skrining berdasarkan judul (n=55), abstrak (n=2) dan full text (n=8)
yang disesuaikan dengan tema literature review. Assessment yang dilakukan
berdasarkan kelayakkan terhadap kriteri inklusi dan ekslusi didapatkan sebanyak 8
artikel yang bisa dipergunakan dalam literature review.

D. Penilaian Kualitas

The Joanna Briggs Institute (JBI) Critical Appraisal untuk beberapa jenis
Studi Quasi-experimental studies, cross-sectional dan artikel review digunakan
untuk menganalisis kualitas metodologi dalam setiap studi (n = 8). Checklist
daftar penilaian berdasarkan The JBI Critical Appraisal telah tersedia beberapa
pertanyaan untuk menilai kualitas dari studi. Penilaian kriteria diberi nilai 'ya',
'tidak', 'tidak jelas' atau 'tidak berlaku', dan setiap kriteria dengan skor 'ya' diberi
satu poin dan nilai lainnya adalah nol, setiap skor studi kemudian dihitung dan
dijumlahkan. Critical appraisal untuk menilai studi yang memenuhi syarat
dilakukan oleh para peneliti. Jika skor penelitian setidaknya 50% memenuhi
kriteria critical appraisal dengan nilai titik cut-off yang telah disepakati oleh
peneliti, studi dimasukkan ke dalam kriteria inklusi. Peneliti mengecualikan studi
yang berkualitas rendah untuk menghindari bias dalam validitas hasil dan
rekomendasi ulasan. Dalam skrining terakhir, delapan belas studi mencapai skor
lebih tinggi dari 50% dan siap untuk melakukan sintesis data, akan tetapi karena
penilaian terhadap risiko bias, dua studi dikeluarkan dan artikel yang digunakan
dalam literature review terdapat 8 buah.

Risiko bias dalam literature review ini menggunakan asesmen pada metode
penelitian masing-masing studi, yang terdiri dari:

1. Teori: Teori yang tidak sesuai, sudah kadaluwarsa, dan


kredibilitas yang kurang.

2. Desain: Desain kurang sesuai dengan tujuan penelitian.

3. Sample: Ada 4 hal yang harus diperhatikan yaitu Populasi, sampel,


sampling, dan besar sampel yang tidak sesuai dengan kaidah
pengambilan sampel

4. Variabel: Variabel yang ditetapkan kurang sesuai dari segi jumlah,


pengontrolan variabel perancu, dan variabel lainya

5. Insturmen: Instrumen yang digunakan tidak memeliki sesitivitas,


spesivikasi dan dan validatas-reliablitas

6. Analisis Data: Analisis data tidak sesuai dengan kaidah analisis


yang sesuai dengan satandar
BAB III

HASIL DAN ANALISA

A. Hasil
Penyajian hasil literature dalam penulisan KTI ( Karya Tulis Ilmiah)
membuat hasil dari masing-masing artikel yang terpilih dalam bentuk
tabel. Tabel yang sesuai dengan tema, penjelasan tabel, rangkuman
temuan.
Tabel 3.1 hasil pencarian Literatur

No Author / Volu Judul Metode Hasil Database


Tahun me (Desain, Penelitian
Angka Sampel,
Variabel,
Instrument,
Analisis
1. 1Patricia Vol.4 Karakter Desain : Jenis Preeklamsia Google
C. No. 1 istik penelitian ini terjadi pada Scholar
Warouw preeklam deskriptif kelompok
2Erna psia di retrospektif. usia 20-35
Suparma RSUP Sampel : dan >35
n Prof. Dr. Sampel tahun
2Freddy R. D. penelitian ialah dengan
W. Kandou ibu hamil paritas
Wagey/ Manado dengan multipara,
tahun preeklamsia sebagian
2016 dan dengan
mempunyai riwayat
data rekam hipertensi,
medis lengkap dan
di RSUP Prof. sebagian
Dr. R.D. besar
Kandou disertai
periode 1 obesitas.
Januari 2014
sampai 31
Desember
2014.
Variabel :
katarkeristik
ibu hamil
dengan
preeklampsia
Instrument :
data rekam
medis
Analysis :
deskriptif
retrospektif.
2. 1.Kadek Vol. 6 KARAK Desain : Variabel Google
Budi No. 4 TERISTI metode dalam Scholar
Juliantar K deskriptif penelitian
i PASIEN retrospektif ini terdiri
2.I IBU Sampel : 108 dari usia,
Nyoman HAMIL sampel paritas,
Hariyasa DENGA Variabel : kehamilan
Sanjaya/ N Variabel dalam multifetus,
tahun PREEK penelitian ini riwayat
2015 LAMPSI terdiri dari preeklampsi
A DI usia, paritas, a pada
RSUP kehamilan kehamilan
SANGL multifetus, sebelumnya
AH riwayat , riwayat
DENPA preeklampsia penyakit
SAR pada diabetes
TAHUN kehamilan mellitus dan
2015 sebelumnya, obesitas
riwayat
penyakit
diabetes
mellitus dan
obesitas
Instrument :
arsip rekam
medik
Analysis :
3. Elisabet Vol.6 Analisis Desain : Jenis terdapat Google
h M.F. No. 1 Faktor penelitian ialah hubungan Scholar
Lalita/ Risiko observasional yang
tahun Kejadian dengan signifikan
2018 Preekla rancangan antara
mpsia Di case-control umur,
Manado study paritas,
Sampel : riwayat
sampel 44 hipertensi,
kasus riwayat
Variabel : keluarga,
faktor risiko riwayat
kejadian preeklampsi
preeklmpsia a dengan
Instrument : kejadian
accidental preeklampsi
sampling a; tidak
Analysis : chi- terdapat
square hubungan
antara
obesitas dan
pemeriksaa
n antenatal
dengan
kejadian
preeklampsi
4. Dien Vol. FAKTO Desain : Hasil Google
Gusta 10 R observasional penelitian Scholar
Anggrai No. 1 RISIKO analitik menunjukka
ni KEJADI Sampel : 34 n ada
Nursal1 AN kasus dan 34 hubungan
, Pratiwi PREEK kontrol umur
Tamela1 LAMPSI Variabel : (p=0,006),
, A PADA umur,obesitas,r dan obesitas
Fitrayeni IBU iwayat (p=0,031)
/ tahun HAMIL diabetes,primi berisiko
2014 DI gravida secara
RSUP Instrument : bermakna,
DR. M. Pengambilan sedangkan
DJAMIL sampel status
PADAN menggunakan gravida,
G teknik riwayat
TAHUN systematic diabetes
2014 random mellitus dan
sampling tingkat
Analysis : pendidikan
univariat, tidak
bivariat terdapat
hubungan
yang
bermakna
dan bukan
faktor risiko
preeklampsi
a pada ibu
hamil di
RSUP DR.
M. Djamil
Padang
tahun 2014
5. 1.Elly Vol.3 ANALIS Desain : Hasil Google
Yane No. 1 IS observasional penelitian scholar
Bangkel FAKTO analitik dengan menunjukka
e, R- desain potong n adanya
2.Gabrie FAKTO lintang (cross- hubungan
lla R sectional) antara
Lintin, YANG Sampel : 100 faktor umur
3.Syavir BERHU orang ibu (p =
a Andina BUNGA Variabel : 0,040),
Anjar/ N variabel faktor
tahun DENGA penelitian graviditas
2014 N yaitu umur ibu, (p = 0,0421)
PREEK graviditas, dengan
LAMSI paritas, kejadian
A PADA abortus, berat preeklamsia
IBU bayi lahir . Sedangkan
HAMIL sebagai untuk faktor
DI variabel bebas paritas (p =
RUMAH dan 0,500),
SAKIT preeklamsia abortus (p
UNDAT sebagai =0,345),
A PALU variabel dan berat
TAHUN terikat. bayi lahir (p
2014 Instrument : =0,212)
pengambilan tidak
sampel memiliki
menggunakan hubungan
metode yang
purposive signifikan
sampling. terhadap
Hasil kejadian
Analysis : chi- preeklamsia
square
6. A. Vol. 3 FAKTO Desain : Hasil Google
Fahira No.2 R menggunakan penelitian scholar
Nur, RISIKO Survey diperoleh
Adhar KEJADI Analitikdengan bahwa
Arifuddi AN pendekatan primigravid
n/ tahun PREEK Case Control a
2017 LAMPSI Sampel : merupakan
A PADA sebanyak 104 faktor risiko
IBU responden kejadian
HAMIL Variabel : preeklampsi
DI RSU ANC, a.
ANUTA Obesitas, Berdasarka
PURA Preeklampsi, n hasil uji
KOTA Primigravida, statistik
PALU Riwayat diperoleh
Hipertensi nilai OR
Instrument : yaitu 4,654.
Pengumpulan Hal ini
data melalui menunjukan
observasi bahwa
langsung, primigravid
kuesioner a
Analysis : chi- merupakan
square faktor risiko
kejadian
preeklampsi
a atau
dengan kata
lain
primigravid
a berisiko
4,654 kali
lebih besar
untuk
mengalami
preeklampsi
a dibanding
multigravid
a. Nilai
lower limit
dari uji
statistik
yaitu 1,549
dan upper
limit yaitu
13,593.
7. Anna Vol. FAKTO Desain : Dari hasil Google
Rufaida No. R – survey analitik, analisis scholar
h, Ery FAKTO Sampel : 86 bivariat
Khusnal/ R rekam medik didapatkan
tahun YANG ibu hamil adanya
2018 BERHU Variabel : hubungan
BUNGA faktor yang yang
N berhubungan signifikan
DENGA dengan antara usia
N kejadian dengan
KEJADI preeclampsia, kejadian
AN usia ibu preeklampsi
PREEK hamil,paritas,ri a dengan
LAMPSI wayat diabetes (p-value=
A PADA Instrument : 0,028 dan
IBU data dari OR =
HAMIL rekam medic 3,048), serta
DI RSU Analysis : Chi riwayat
PKU Square hipertensi
MUHA dengan (p-
MMADI value=
YAH 0,017 dan
BANTU OR =
L 2,877)dan
tidak ada
hubungan
yang
signfikan
antara
paritas,
obesitas,
diabetes
mellitus dan
hamil
kembar
dengan
kejadian
preeklampsi
a, paritas
(p-value=
0,651),
obesitas (p-
value=
0,672),
diabetes
mellitus (p-
value=
0,430), dan
hamil
kembar (p-
value=
0,609).
8. Nuning Vol 5 FAKTO Desain : Hasil Google
R
Sarasw No 2 observasional penelitian Scholar
RISIKO
ati , YANG analitik menunujuk
BERHU
Mardia Sampel : 145 an bahwa
BUNGA
na/ N kasus faktor
DENGA
tahun Variabel : risiko yang
N
2014 KEJADI Variabel yang berhubung
AN
tidak an dengan
PREEK
LAMPSI berhubungan kejadian
A PADA
adalah jenis preeklamp
IBU
HAMIL pekerjaan, sia adalah
(STUDI
tingkat umur (p
KASUS
DI pendidikan, value =
RSUD
riwayat 0,0001;
KABUP
ATEN diabetes OR =
BREBE
mellitus, dan 15,731),
S
TAHUN riwayat status
2014)
kehamilan gravida (p
ganda value =
Instrument : 0,009; OR
catatan rekam = 2,173),
medik riwayat
Analysis : chi keturunan
square (p value =
0,033; OR
= 2,618),
pemeriksa
an
antenatal
(p value =
0,0001;
OR =
17,111),
riwayat
preeklamp
sia (p
value =
0,0001;
OR =
20,529),
riwayat
hipertensi
(p value =
0,0001;
OR =
6,026)
BAB IV

PEMBAHASAN
Karakteristik ibu hamil dengan preeklampsia :

Preeklamsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan


disertai dengan proteinuria.

Data dari penelitian (Kadek Budi Juliantari1, dkk 2015) juga


menunjukkan Preeklampsia lebih banyak terjadi pada wanita nullipara
dibandingkan dengan status paritas lainnya.

Preeklampsia juga sering terjadi pada ibu hamil dengan multifetus


dibandingkan dengan kehamilan satu janin. Preeklampsia dan eklampsia 3 kali
lebih sering terjadi pada kehamilan ganda.

Ibu hamil dengan obesitas diketahui sebagai faktor risiko untuk terjadinya
Preeklampsia. Beberapa studi dengan populasi yang besar menunjukkan bahwa
wanita obesitas mempunyai risiko 2 atau 3 kali lebih besar untuk mengalami
Preeklampsia.

Faktor – faktor yang berhubungan dengan preeklampsia :

1. Umur dengan kejadian preeklampsia


Umur ibu pada saat kehamilan merupakan salah satu faktor yang
menentukan tingkat risiko kehamilan dan persalinan. Wanita yang berusia kurang
dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun mempunyai risiko tinggi terhadap kejadian
preeklampsia.
Umur merupakan bagian dari status reproduksi yang penting. Umur
berkaitan dengan peningkatan atau penurunan fungsi tubuh sehingga
mempengaruhi status kesehatan. Menurut teori yang ada preeklampsia lebih
sering dadapatkan pada masa awal dan akhir usia reproduktif yaitu usia remaja
atau diatas 35 tahun. Ibu hamil <20 tahun mudah mengalami kenaikan tekanan
darah dan lebih cepat menimbulkan kejang. Sedangkan umur lebih 35 tahun
seiring bertambahnya usia rentan untuk terjadinya peningkatan tekanan darah.

Umur berkaitan dengan peningkatan atau penurunan fungsi tubuh sehingga


mempengaruhi status kesehatan seseorang. Umur yang baik untuk hamil adalah
20-35 tahun. Royston dan Armstrong juga menyebutkan bahwa umur 20-35 tahun
merupakan umur yang paling aman bagi wanita untuk hamil dan melahirkan.

2. Paritas Dengan Kejadian Preeklampsia.

Paritas adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang ibu baik lahir
hidup maupun mati. Faktor paritas memiliki pengaruh terhadap persalinan
dikarenakan ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami
gangguan selama masa kehamilannya terlebih pada ibu yang pertama kali
mengalami masa kehamilan.

Menurut Benson menyebutkan bahwa preeklamsia merupakan gangguan yang


terutama terjadi pada primigravida, primigravida mempunyai resiko lebih besar
terjadinya hipertensi dalam kehamilan jika dibandingkan dengan multigravida.

3. Obesitas Dengan Kejadian Preeklampsia.

Pertambahan berat badan selama kehamilan sebagian besar diakibatkan uterus


dan isinya, payudara, dan peningkatan volume darah serta cairan ekstravasikuler.
Peningkatan berat badan ibu selama kehamilan menandakan adaptasi ibu
terhadap pertumbuhan janin, pertambahan berat badan rata-rata sebanyak 12,5
kg.

Obesitas disebabkan oleh banyak faktor seperti faktor genetik, gangguan


metabolik, dan konsumsi makanan yang berlebihan, makin gemuk seseorang
makin banyak pula jumlah darah yang terdapat di dalam tubuh yang berarti makin
berat pula fungsi pemompaan jantung. Sehingga dapat menyumbangkan
terjadinya preeklampsia.

Ibu hamil dengan obesitas diketahui sebagai faktor risiko untuk terjadinya
Preeklampsia. Beberapa studi dengan populasi yang besar menunjukkan bahwa
wanita obesitas mempunyai risiko 2 atau 3 kali lebih besar untuk mengalami
preeklampsia.

4. Riwayat Hipertensi dengan Kejadian Preeklampsia.


Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang mengakibatkan kesakitan
yang tinggi. Hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh
darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Secara umum,
hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan darah yang
tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya risiko terhadap penyakit-
penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskuler seperti stroke, gagal ginjal,
serangan jantung, dan kerusakan ginjal. Hasil yang diperoleh bahwa riwayat
hipertensi merupakan faktor risiko kejadian preeklampsia.

5. Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Preeklampsia.

Demikian juga adanya fakror genetik pada keluarga akan menyebabkan


keluarga tersebut mempunyai resiko menderita hipertensi. Individu yang memiliki
orang tua dengan hipertensi mempunyai dua kali lebih besar untuk menderita
hipertensi dari ada individu yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat
hipertensi

6. Riwayat Preeklampsi Dengan Kejadian Preeklampsia.

Banyak teori mengatakan bahwa penyebab terjadinya preeklampsia belum


diketahui secara pasti, para ilmuwan mensinyalir bahwa terjadinya preeklampsi
disebabkan oleh faktor hormonal, tetapi teori juga mengatakan bahwa salah satu
faktor predisposing terjadinya preekalampsi adalah mereka ibu hamil yang
mempunyai riwayat preeklampsia atau eklampsia pada kehamilan sebelumnya.
Beberapa bukti menunjukkan peran faktor genetik pada kejadian preeklampsia
antara lain :

(1) terdapatnya kecenderungan meningkatnya frekuensi preeklampsia pada


anak-anak dari ibu yang menderita preeklampsia / eklampsia,

(2) kecenderungan meningkatnya frekuensi preeklampsia/ eklampsia pada


anak dan cucu ibu hamil dengan riwayat preeklampsia, dan
(3) peran Renin Angiostensin Aldosteron System (Hormon yang mengatur
keseimbangan tekanan darah dan cairan)

7. Pendidikan dengan kejadian preeklmpsia

Teori pendidikan mengatakan bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan atau


usaha untuk meningkatkan kepribadian, sehingga proses perubahan prilaku
menuju kepada kedewasaan dan penyempurnaan kehidupan manusia. Hasil
penelitian didapatkan bahwa ibu yang pendidikannnya tinggi maupun
berpendidikan rendah memiliki kesempatan yang sama untuk terkena
preeklampsia.

8. Riwayat abortus dengan preeklampsia

Menurut Stone wanita yang pernah mengalami atau memiliki riwayat abortus
mempunyai resiko 0,5 kali lebih besar untuk mengalami preeklampsia dengan
pasangan suami yang sama. Jumlah sampel yang pernah mengalami abortus yang
terlalu kecil juga kemungkinan menjadi penyebab tidak signifikannya hubungan
riwayat abortus dengan kejadian preeklampsia. Hal ini karena memang kejadian
abortus yang sudah sangat sedikit

9. Berat badan bayi lahir renda dengan preeklampsia

Berdasarkan uji korelasi diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara berat
bayi lahir dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil. Hasil akhir analisis
multivariat menunjukkan nilai sig yang lebih dari nilai kemaknaan, sehingga
dapat disimpulkan bahwa faktor berat bayi lahir merupakan variabel bebas yang
secara parsial tidak memiliki hubungan bermakna dengan kejadian preeklamsia.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian Reny yang juga mendapatkan hasil tidak
terdapat hubungan yang bermakna antara Berat Badan Lahir dengan kejadian
preeklamsia.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil literature riview dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa
beberapa faktor yang menyebabkan sampai terjadinya preeklampsia pada ibu
hamil. Sesuai hasil analisis hubungan masing-masing variabel penelitian
dengan kejadian preeklampsia maka: umur, paritas, riwayat hipertensi, riwayat
keluarga, dan riwayat preeklampsia memiliki hubungan yang signifikan
dengan kejadian preeklampsia. Sedangkan obesitas, pemeriksaan antenatal,
pemeriksaan ANC, berat badan bayi lahir rendah, riwayat abortus, riwayat
diabetes mellitus dan pendidikan tidak mempunyai hubungan yang signifikan
dengan kejadian preeklampsia.

B. SARAN

Untuk studi kepustakaan literature review selanjutnya Lebih di persiapkan


mengenai ketersediaan literature lainnya sehingga dalam proses pengerjaan
studi kepustakaan dapat membahas secara mendalam.

Anda mungkin juga menyukai