Anda di halaman 1dari 87

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

“K” KEHAMILAN 35 MINGGU LIMA


HARI DENGAN ANEMIA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT IBU
DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR
TGL 28 MARET S.D 4 APRIL 2009

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH :

JUMIATI
06 345 106 043

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES MEGA REZKI MAKASSAR
MAKASSAR
2009
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia dalam kehamilan merupakan masalah nasional karena

mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan

pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.

Masih tingginya ibu hamil yang menderita anemia merupakan

permasalahan yang harus dihadapi oleh masyarakat terutama oleh

tenaga kesehatan; (Setiawan Y, 2006).

Angka kematian ibu merupakan barometer pelayanan kesehatan

ibu disuatu negara. AKI masih tinggi menggambarkan pelayanan

kesehatan ibu belum baik, sebaliknya AKI yang rendah menggambarkan

pelayanan kesehatan sudah baik. Mortalitas dan morbiditas pada wanita

hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di

negara miskin 25% - 50% kematian wanita subur disebabkan kehamilan

dan persalinan (Pedoman Teknis Audit Maternal – Perinatal Ditingkat

Kotaupaten/kota, 2002).

Berdasarkan data sekunder di Provinsi Sulawesi selatan angka

kematian ibu pada tahun 2004 sebesar 110 per 100.000 kelahiran hidup

dan 163 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2005, sedangkan pada

tahun 2006 sebesar 133 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab


tertinggi kematian tersebut adalah pendarahan (53,9%) dari jumlah

kematian ibu.

Sementara data yang di peroleh dari bagian KIA Dinas Kesehatan

Makassar AKI tahun 2007 sebanyak 7 orang dan tahun 2008 per

September adalah 5 orang (Data KIA Dinkes Makassar, 2008).

Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2004

menyebutkan dua miliar penduduk dunia terkena anemia. Adapun orang

yang terkena anemia yaitu Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari

13gr % untuk pria, dan untuk wanita kurang dari 12 gr %

(http://www.depkes.go.id online, di akses 13 September 2007).

Berdasarkan data Survey Kesehatan Nasional (Surkenas) pada

tahun 2001, angka anemia pada ibu hamil sebesar 40,1 %. Kondisi ini

menunjukkan bahwa anemia cukup tinggi di Indonesia. Bila diperkirakan

pada tahun 2003-2010 prevalensi anemia masih tetap atas 40 %, maka

akan terjadi kematian ibu sebanyak 18.000 jiwa per tahun yang

disebabkan perdarahan setelah melahirkan.

(http://www.kafemuslimah.com online, di akses 13 Agustus 2007).

Bahkan Penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran Udayana

di Bali tahun 2006 menunjukkan 46 % ibu hamil yang anemia dan

secara umum di Indonesia sekitar 20 % wanita, 50 % wanita hamil, dan


3 % pria kekurangan zat besi (http://www.depkes.gi.id.on line diakses 13

September 2007).

Data yang diperoleh dari Profil Dinas Kesehatan Propinsi

Sulawesi-Selatan yaitu tahun 2006 tercatat 114.340 (65,46 %); dari

174.668 sudah memeriksakan diri. Yang menderita anemia ringan

57.612 (50,50 %), anemia ibu hamil 49.933 (43,67 %), anemia berat

6.795 orang (5,94%).

Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh

langsung terhadap janin, sedangkan pengaruh komplikasi pada

kehamilan yaitu missed abortion, kelainan congenital, abortus,

persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin rahim,

mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb< 6 gr%),

molahydatidosa, Hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum,

ketuban pecah dini (KPD). (Manuaba I.B.G 2002,Hal : 31)

Upaya yang dilakukan pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya

anemia dengan pemeriksaan antenatal yang baik dan tersedianya

fasilitas rujukan bagi kasus resiko tinggi yang dapat menurunkan angka

kematian maternal. Petugas kesehatan seyogianya dapat

mengidentifikasi faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan usia,

paritas, riwayat obstetrik buruk dan perdarahan selama kehamilan.

Mereka harus mampu memberi pengobatan pada penyakit-penyakit


yang menyertai kehamilan, misalnya anemia yaitu dengan pemberian

tablet tambah darah (Fe). (Sarwono Prawirohardjo, 2002 Hal : 25).

Berdasarkan dengan kejadian anemia yang masih tinggi, maka

penulis tersentuh untuk mengkaji permasalahan dengan memaparkan

lewat karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny “K”

Kehamilan 34 Minggu Lima Hari dengan Anemia ibu hamil di Rumah

Sakit Ibu dan Anak Siti FatimahTanggal 28 Maret s.d 11 April 2009,

sebagai wujud perhatian dan tanggung jawab penulis dalam

memberikan kontribusi pemikiran pada berbagai pihak yang

berkompeten dengan masalah tersebut guna mencari solusi terbaik atas

permasalahan diatas.

B. Ruang Lingkup Penulisan

Adapun ruang lingkup penulisan meliputi Asuhan Kebidanan pada

Ny “K” Kehamilan 34 Minggu Lima Hari dengan Anemia ibu hamil di

Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti FatimahTanggal 28 Maret s.d 11 April

2009 .

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ny. “K” Kehamilan 34

Minggu Lima Hari dengan Anemia ibu hamil di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Siti Fatimah Tanggal 28 Maret s.d 11 April 2009 dengan

menggunakan manajemen kebidanan sesuai wewenang bidan.

2. Tujuan Khusus

a. Identifikasi data dasar pada Asuhan Kebidanan pada Ny. “K”

Kehamilan 34 Minggu Lima Hari dengan Anemia Sedang.

b. Merumuskan diagnosa/masalah aktual pada Ny. “K” Kehamilan

34 Minggu Lima Hari dengan Anemia Sedang.

c. Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada Ny. “K”

Kehamilan 34 Minggu Lima Hari dengan Anemia Sedang.

d. Tindakan segera/kolaborasi pada Ny. “K” Kehamilan 34 Minggu

Lima Hari dengan Anemia Sedang.

e. Merencanakan Asuhan Kebidanan pada Ny. “K” Kehamilan 34

Minggu Lima Hari dengan Anemia Sedang.

f. Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ny. “K” Kehamilan 34

Minggu Lima Hari dengan Anemia Sedang.

g. Mengevaluasi Asuhan Kebidanan pada Ny. “K” Kehamilan 34

Minggu Lima Hari dengan Anemia Sedang.

h. Mendokumentasikan Asuhan Kebidanan pada Ny. “K” Kehamilan

34 Minggu Lima Hari dengan Anemia Sedang.


D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Praktis Sebagai salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan pendidikan di Program Khusus D-III Kebidanan

Stikes Makassar.

2. Manfaat program

a. Sebagai salah satu masukan institusi kesehatan khususnya

kebijakan dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak.

b. Sebagai sumber informasi bagi tenaga kesehatan dalam

melaksanakan Asuhan Kebidanan dengan anemia sedang.

3. Manfaat Institusi

Bahan masukan institusi pendidikan dalam penerapan manajemen

Asuhan Kebidanan dengan anemia sedang.

4. Manfaat Bagi Penulis

a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penerapan

manajemen Asuhan Kebidanan dengan anemia sedang.

b. Merupakan sarana pengembangan ide dan pikiran penulis dalam

mengembangkan potensi pribadi dan profesi kebidanan.

E. Metode Penulisan

Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini digunakan dasar teori yang

dipadukan dengan praktek. Metode yang digunakan adalah sebagai

berikut :
1. Studi Kepustakaan

Mempelajari buku-buku, literatur-literatur, mengambil data dari

internet, profil kesehatan yang relevan dengan anemia sedang.

2. Studi Kasus

Yaitu melaksanakan studi kasus pada Ny. “K” dengan

pendekatan manajemen kebidanan meliputi : identifikasi data dasar,

perumusan diagnosa/masalah, tindakan segera/kolaborasi,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta dokumentasi.

Untuk menghimpun informasi data dalam pengkajian penulis

menggunakan teknik :

a. Anamnese

Melakukan tanya jawab dengan klien, suami dan keluarga yang

terlibat langsung guna mendapatkan data yang dipadukan untuk

memberikan Asuhan Kebidanan pada klien tersebut.

b. Pemeriksaan Fisik

Melakukan pemeriksaan fisik yang dilakukan secara sistematis

pada klien mulai dari kepala sampai kaki melalui pemeriksaan

laboratorium.

3. Studi Dokumentasi

Membaca dan mempelajari status kesehatan yang

berhubungan dengan keadaan klien yang bersumber dari catatan


pemeriksaan maupun dari sumber lain yang menunjang yaitu

laboratorium.

4. Diskusi

Diskusi dengan klien, pembimbing karya tulis dan rekan-rekan

se profesi lainnya.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan karya tulis ini terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Ruang Lingkup Pembatasan

C. Tujuan Penulisan

D. Manfaat Penulisan

E. Metodologi Penulisan

F. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

2. Tanda dan Gejala Kehamilan

3. Perubahan pada Kehamilan

B. Tinjauan Tentang Antenatal Care


1. Pengertian Antenatal Care

2. Tujuan Asuhan Antenatal Care

3. Kebijakan Program dan Teknik Asuhan Antenatal

4. Jadwal Kunjungan Antenatal

C. Tinjauan tentang Anemia

1. Pengertian Anemia

2. Macam-Macam Anemia

3. Phatofisiologi Anemia dalam Kehamilan

4. Gejala dan Tanda Anemia

5. Klasifikasi Anemia

6. Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan Persalinan dan

Nifas

7. Pencegahan dan penanganan Anemia

D. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengertian Proses Manajemen Kebidanan

2. Proses Manajemen Kebidanan

E. Pendokumentasian Manajemen Kebidanan


Pada bab ini dibahas tentang pelaksanaan Asuhan Kebidanan yang meliputi:

A. Langkah 1 : Identifikasi Data dan Analisa Data

B. Langkah 2 : Identifikasi Diagnosa 1 Masalah Aktual

C. Langkah 3 : Antisipasi Diagnosa 1 Masalah Potensial

D. Langkah 4 : Tindakan Segera dan Kolaborasi

E. Langkah 5 : Rencana Asuhan Kebidanan

F. Langkah 6 : Melaksanakan Tindakan Asuhan Kebidanan

G. Langkah 7 : Evaluasi Asuhan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

BAB IV : PEMBAHASAN

Membandingkan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan

tinjauan kasus

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

a. Masa kehamilan dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

hari) dihitung dari hari pertama haid terkahir (Saifuddin A.B,

2000, hal. 89).

b. Proses kehamilan merupakan suatu mata rantai yang

berkesinambungan, untuk tiap kehamilan harus ada

spermatozoa, ovum, konsepsi (pembuahan ovum oleh

spermatozoa), dan terbentuklah zigot hasil dari konsepsi,

berlanjut ke proses nidasi dalam uterus, pembentukan placenta,

pertumbuhan embrional, dalam berbagai tingkat pertumbuhan

dan perkembangan sampai mencapai kehamilan aterm (Manuaba

I.B.G, 2002, hal. 95).

c. Masa kehamilan dimulai dari hasil konsepsi yaitu pertemuan

ovum dan spermatozoa dan membentuk zigot kemudian zigot itu

tumbuh dan berkembang di dalam rahim sampai lahirnya seorang

bayi. Lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Sarwono

Prawirohardjo, 2005, hal. 125).

2. Diagnosis Kehamilan

* Tanda Pasti Hamil (Manuaba I.B.G, 2002, hal. 126)

1). Gerakan janin dalam rahim

a. Terlihat atau teraba gerakan janin

b. Teraba bagian-bagian janin.

2). Denyut jantung janin :

a. Didengar dengan steteskop laenec, alat cardiotografi,

alat doppler

b. Dilihat dengan USG

3). Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk

melihat kerangka janin, USG.

3. Perubahan Fisiologis dan Psikologi pada Wanita Hamil

a. Perubahan fisiologis pada wanita hamil (Manuaba I.B.G. 2002,

hal. 106 – 110)

1). Perubahan Sistem Reproduksi

a. Uterus membesar dibawah pengaruh estrogen dan

progeteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini

pada dasarnya disebabkan hypertrofi dan hyperplasia

otot polos rahim, serabut-serabut kologennnya menjadi


higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen

sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan rahim.

Ukuran pada kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 20 cm

dengan kapasitas lebih dari 400 cc.

1). Berat : berat uterus naik secara luar biasa, dari 30

gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan (40

minggu)

2). Bentuk dan konsistensi :

Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk

uterus seperti buah alpokat, pada kehamilan 4

bulan berbentuk bulat, dan akhir kehamilan seperti

bujur telur.

3). Posisi rahim dalam kehamilan :

Pada permulaan kehamilan, dalam letak anteflexi

atau retroflexi. Pada 4 bulan kehamilan, tetap

berada dalam rongga perut yang pelvis, setelah itu

mulai memasuki rongga perut yang dalam

pembesarannya dapat mencapai batas organ hati.

4). Vaskularisasi :

Arteri uterine dan arteri varika bertambah, baik

dalan diameter, panjang dan anak-anak cabangnya.


Pembuluh darah balik (vena) mengembang dan

bertambah.

5). Dinding perut (Abdominal wall)

Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan

menyebabkan robeknya serabuk elastik dibawah

kulit, sehingga timbul striae gravidarum.

b. Serviks Uteri

Vaskularisasi ke serviks meningkat selama

kehamilan, sehingga serviks menjadi lebih lunak dan

warnanya lebih biru. Glandula cervicalis mensekreasi

lebih banyak mucus ini adalah untuk menutup canalis

servikalis dan untuk memperkecil resiko infeksi genital

yang meluas keatas, menjelang akhir kehamilan,

kenaikan kadar hormon relaksin memberikan pengaruh

pelunakan kandungan kologen yang terdapat pada

cerviks (Sylvia Veralas, 2003, hal. 130)

c. Vagina (Liang Sanggama)

Vagina dan vulva mengalami peningkatan

pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga

tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda

chadwicks)
d. Ovarium (indung telur)

Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang

mengandung corpus luteum gravidarum akan

meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta

yang sempurna pada umur kehamilan 16 minggu.

Kejadian ini tidak dapat lepas dari kemampuan vili

korealis yang mengeluarkan hormon korionik

gonadotropin yang mirip dengan hormon luteotropik

hipofisis anterior.

e. Payudara

Payudara mengalami perubahan-perubahan sebagai

persiapan untuk memberikan ASI pada masa laktasi.

Payudara akan tampak menjadi lebih besar, areola

menjadi lebih hitam dan payudara lebih menonjol.

Perubahan ini disebabkan oleh pengaruh lebih menonjol

estrogen, progesteron dan hormon somatotropin.

Estrogen menimbulkan hipertropi sistem saluran,

progesteron menambah sel-sel acinus sedangkan

somatotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel

accinus dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel


sehingga perubahan kasein, lactalglobulin dan

lactalbumin, dengan demikian mammae dipersiapkan

untuk laktasi.
2). Perubahan Sistem Sirkulasi Darah

Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh meningkatnya

kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi

kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam

rahim. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena

pada sirkulasi retros-plasenter. Pengaruh hormon estrogen

dan progesteron makin meningkat.

Akibat dari faktor tersebut di jumpai beberapa perubahan

peredaran darah :

a. Volume darah

Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum

darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga

terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi),

dengan puncaknya pada umur kehamilan 32 minggu.

Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25

sampai 30 % sedangkan sel darah bertambah sekitar 20

%. Curah jantung akan bertambah sekitar 30 %.

Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar

umur kehamilan 16 minggu, sehingga pengidap penyakit

jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali.


b. Sel darah

Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat

mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi

pertambahan sel darah tidak seimbang dengan

peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi

yang disertai anemia fisiologis. Sel darah putih meningkat

dengan mencapai jumlah sebesar 10.000/ml. Dengan

hemodilusi dan anemia fisiologis maka laju endap darah

semakin tinggi dan dapat mencapai 4 kali dari angka

normal.

c. Sistem Respirasi

Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem

respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2.

Disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan

rahim yang besar pada umur kehamilan 32 minggu.

Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan

kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas

lebih dalam sekitar 20 sampai 25 % dari biasanya.

d. Sistem Pencernaan

Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam

lambung meningkat yang dapat menyebabkan :


pengeluaran air liur berlebihan, daerah lambung terasa

panas, terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi

Hari, muntah (emesis), hiperemesis gravidarum,

progestreron menimbulkan gerak usus makin berkurang

dan dapat menyebabkan obstipasi.

e. Traktus Urinarius

Karena pengaruh desakan hamil mudah dan

turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi gangguan

miksi dalam bentuk sering kencing. Desakan tersebut

menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.

Terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolisme air

makin lancar sehingga pembentukan air seni pun akan

bertambah. Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69

% sampai 70 %.

f. Perubahan pada Kulit

Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan

hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore

stimulating hormone dari lobus hipofisis anterior dan

pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini

terjadi pada striae gravidarum livide, atau alba, areola,

mammae, papilla mammae, linea nigra, pipi (cloasma


gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan

menghilang.

g. Metabolisme

Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh

mengalami perubahan yang mendasar, dimana

kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin

dan persiapan memberikan ASI. Metabolisme basal naik

sebesar 15 % sampai 20 % dari semula, terutama pada

trimester ketiga. Kebutuhan nutrisi selama hamil yaitu

kalori, protein, zat besi, asam folat, vitamin C dan mineral

lainnya. Tambahan kalori untuk ibu hamil adalah 300

kalori perhari yang di dapat dari karbohidrat, lemak dan

protein untuk ibu hamil adalah 10 mg/hari. Kebutuhan zat

besi selama kehamilan bertambah 800 mg dengan 30-50

mg/hari dan asam folat meningkat 200 menjadi 400 mg

atau 0,4 -0,8 mg/hari untuk mencegah anemia

megaloblastik, serta kebutuhan vitamin C ibu hamil yaitu

200 mg/hari untuk mencegah perdarahan post partum

dan meningkatkan absorpsi zat besi, sedangkan

kebutuhan mineral lainnya seperti kalsium adalah 1,5

gr/hari untuk pembentukan tulang, fosfor 2 gr/hari dan air.


Berat badan wanita hamil akan naik sekitar antara 6,5 -

16,5 kg rata-rata 12,5 kg dengan 1-2 kg pada triwulan

ketiga.

b. Perubahan Psikologis Pada Wanita Hamil

(Persis Mary Hamiton, 1998, Hal. 63)

1). Trimester pertama (1-3 bulan)

Trimester pertama merupakan periode penyesuaian diri

terhadap kenyataan bahwa ibu hamil, juga merupakan waktu

penungguan yang mencemaskan agar menjadi ibu yang

baik. Ini terutama berlaku pada 41 hamil pertama yang

merupakan pengalaman baru pada hidupnya.

Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu

mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya

hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan

selalu diperhatikan. Dengan adanya gangguan umum dalam

kehamilan seperti mual, muntah, dan sebagainya, membuat

ibu merasa tidak sehat, seringkali membenci kehamilannya

dan sedih.

2). Trimester kedua (4-6 bulan)

Trimester kedua disebut sebagai periode pancaran

kesehatan karena selama trimester ini umumnya wanita


merasa sehat dan terbebas dari rasa kecemasan dan rasa

tidak nyaman yang dirasakan pada trimester pertama. Pada

trimester ini pula ibu dapat mulai merasakan gerakan

bayinya sehingga ia merasakan kehadiran bayinya sebagai

seseorang diluar dari dirinya.

3). Trimester ketiga (7 - 9 bulan)

Trimester ketiga sering disebut periode menunggu

dengan hati-hati, wanita tidak sabar menunggu kelahiran

bayinya. Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk

kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Wanita tersebut

mungkin takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul

saat melahirkan dan khawatir kalau bayi yang akan

dilahirkan tidak normal.

B. Tinjauan Tentang Antenatal Care

1. Pengertian

Antenatal Care (ANC) adalah kontak ibu hamil dengan

pemberi perawatan/asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan

kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh informasi

dan memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan (Henderson,

2006).
2. Tujuan Pemeriksaan dan Pengawasan Ibu Hamil (Saifuddin A.B,

2000, hal. 90)

a. Tujuan Umum

Menyiapkan wanita hamil sebaik-baiknya fisik dan mental

serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan,

dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum

sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.

(Wiknjosastro Hanifa, 2002).

b. Tujuan Khusus

1). Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan

kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi

2). Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental

dan sosial ibu dan bayi.

3). Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau

komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk

riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.

4). Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal

mungkin.

5). Mempersiapkan ibu agar dalam masa nifas berjalan normal

dan pemberian ASI eksklusif.


6). Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima

kelahiran bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara

normal (Saifuddin A.B, 2000, hal. 90).

3. Kebijakan Program dan Teknis Asuhan Antenatal (Saifuddin A.B,

2000, hal. 90-91)

a. Kebijakan Program

Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini

mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan.

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali

selama hamil :

1). Satu kali pada triwulan pertama

2). Satu kali pada triwulan kedua

3). Satu kali pada triwulan ketiga

Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk 7 T :

1). Timbang berat badan

2). Ukur tekanan darah

3). Ukur tinggi fundus uteri

4). Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid

5). Pemberian tablet zat besi, minimal 90 tablet selama

kehamilan

6). Tes terhadap penyakit menular seksual (PMS)


7). Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

b. Kebijakan Teknis

Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah

atau komplikasi setiap saat.

Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi

komponen-komponen sebagai berikut :

1). Mengupayakan kehamilan yang sehat

2). Melakukan deteksi dini komplikasi, melaksanakan

penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan

3). Persiapan persalinan yang bersih dan nyaman

4). Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk

melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.

4. Informasi penting untuk setiap kunjungan antenatal (Saifuddin

A.B, 2002 hal N-2)

1). Membangun hubungan saling percaya antara petugas

kesehatan dan ibu hamil

2). Mendeteksi masalah dan menanganinya

3). Melakukan tindakan pencegahan seperti Tetanus

neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan

praktek tradisional yang merugikan


4). Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk

menghadapi komplikasi

5). Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan, dan kebersihan,

istirahat, dan sebagainya)

b. Trimester II (sebelum minggu ke-28)

1). Sama pada trimester yang pertama

2). Kewaspadaan khususnya mengenai preeklampsia (tanya ibu

tentang gejala-gejala preeklampsia, pantau tekanan darah,

evaluasi oedema, periksa untuk mengenai proteinuri.

c. Trimester III (minggu ke-28 sampai dengan ke-36)

Palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan

ganda

d. Trimester III (setelah 36 minggu)

Deteksi letak bayi yang tidak normal atau kondisi lain yang

memerlukan kelahiran dirumah sakit.

C. Tinjauan Tentang Anemia

1. Pengertian Anemia

a). Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah atau menurunnya

hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk

kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi


berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika

konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00

gr/dl (Varney H, 2006).

b). Anemia pada wanita hamil jika kadar hemoglobin atau darah

merahnya kurang dari 10,00 gr %. Penyakit ini disebut anemia

berat. Jika hemoglobin < 6,00 gr % disebut anemia gravis.

Jumlah hemoglobin wanita hamil adalah 12,00-15,00 gr% dan

hematokrit adalah 35,00-45,00% (Mellyna, 2005).

c). Anemia dalam kandungan ialah kondisi ibu dengan kadar Hb <

11,00 gr% pada trimeseter I dan III atau kadar Hb < dari 10,50 gr

% pada trimseter ke II. Karena ada perbedaan dengan kondisi

wanita tidak hamil karena hemodilusi terutama terjadi pada

trimester ke II (Sarwono P, 2002).

2. Macam-Macam Anemia (Setiawan Y, 2006)

a. Anemia Defisiensi Besi (62,30 %)

Anemia dalam kehamilan yang paling sering ialah anemia

akibat kekurangan zat besi. Kekurangan ini disebabkan karena

kurang masuknya unsur zat besi dalam makanan, gangguan

reabsorbsi, dana penggunaan terlalu banyak zat besi.


b. Anemia Megaloblastik (29,00 %)

Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan

karena defisiensi asam folat.

c. Anemia Hipoplastik (80,00 %)

Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena

sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah merah.

Dimana teologinya belum diketahui dengan pasti kecuali sepsis,

sinar rontgen, racun dan obat-obatan.

d. Anemia haemolitik (0,70 %)

Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah

merah berlangsung lebih cepat, yaitu penyakit malaria.

3. Patofisiologi Anemia dalam Kehamilan

Patofisiologi darah bertambah banyak dalam kehamilan yang

lazim disebut hidremia atau hipervolemia, akan tetapi bertambahnya

sel-sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma,

sehingga pengenceran darah terlalu lambat sehingga menyebabkan

kekurangan sel darah merah atau anemia. Pengenceran darah

dianggap penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan

bermanfaat bagi wanita, pertama; Pengenceran dapat meringankan

beban jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa perifer

berkurang, sehingga tekanan tidak naik, kedua; Perdarahan waktu


persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit

dibandingkan dengan apabila darah ibu tetap kental. Tetapi

pengenceran darah yang tidak diikuti pembekuan sel darah merah

yang seimbang dapat menyebabkan anemia. Bertambahanya

volume darah dalam kehamilan dimulai sejak kehamilan 10 minggu

dan mencapai puncaknya dalam kehamilan 32 dan 36 minggu

(Setiawan Y, 2006).

4. Gejala dan Tanda Anemia (Manuaba I.B.G 2002)

a. Anemia Ringan

1). Pusing

2). Cepat lelah

3). Prestasi kerja menurun

b. Anemia Sedang

1). Tampak anemia

2). Pusing-pusing

3). Nyeri dada

4). Sukar bernapas

c. Anemia Berat

1). Tubuh malnutrisi

2). Takikardi

3). Sesak napas


4). Kepucatan pada telapak tangan dan kuku

5). Dan jika terjadi dalam waktu lama dapat terjadi stomatitis

angularis (Arisman, 2004).

5. Klasifikasi Anemia

Klasifikasi Anemia menurut WHO yang dikutip dalam buku

Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana

untuk Pendidikan Bidan 2007, yang dilakukan dengan menggunakan

metode sahli.

a. Tidak anemia 11 gram %

b. Anemia ringan 9,00-10,00 gram %

c. Anemia ibu hamil Hb 7,00-8,00 gram %

d. Anemia berat Hb < 7,00 gram %

Klasifikasi Anemia Menurut Wiknjosastro Hanifa dan Mochtar

Rustam yang dikutip dalam buku ilmu kebidanan dan sinopsis

obstetric, hal 450 dan 145, yang dilakukan dengan metode Sahli.

a. Normal 12 gram % atau lebih

b. Anemia ringan 11,3 gram %

c. Anemia ibu hamil 10,8 gram %

d. Anemia berat 6 gram %

e. Anemia gravis < 4 gram %


6. Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan, Persalinan dan Nifas

(Manuaba I.B.G, 2002, hal. 31 – 32)

Anemia dalam kehamilan dapat menyebabkan gangguan

selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Gangguan yang

dapat terjadi yaitu antara lain :

a. Gangguan selama hamil dapat berupa :

1). Mengurangi masa yang menyenangkan dalam masa

kehamilan karena kelelahan

2). Mengurangi daya tahan ibu sehingga memungkinkan

terjadinya infeksi

3). Meningkatkan resiko terjadinya persalinan prematur karena

kurangnya suplai darah ke uterus

4). Perdarahan antepartum

5). Abortus

6). Hambatan tumbuh kembang janin

b. Gangguan yang dapat terjadi selama masa persalinan

1). Partus lama akibat kontraksi uterus yang tidak kuat oleh

karena hiposia jaringan

2). Kurangnya kemampuan dan kekuatan ibu untuk menghadapi

persalinan sehingga menyebabkan maternal distress,

selanjutnya dapat terjadi syok


3). Dapat mengakibatkan atonia uteri dalam semua kala

persalinan dan terjadi perdarahan postpartum

4). Mudah terjadi infeksi selama persalinan

5). Retensio plasenta

c. Gangguan dalam masa nifas

1. Mudah terjadi infeksi karena kondisi yan lemah dan daya

tahan menurun

2. Terjadinya subinvolutio uteri menimbulkan perdarahan

postpartum

3. Pengeluaran ASI berkurang

4. Terjadinya dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan

5. Anemia masa nifas.

7. Pencegahan dan Penanganan Anemia

a. Pencegahan Anemia

Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil

melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui

data-data dasar kesehatan umum calon ibu tersebut. Dalam

pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium,

termasuk pemeriksaan tinja sehingga diketahui adanya infeksi

parasit. Pengobatan infeksi untuk cacing relatif mudah dan

murah. Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk


dibagikan kepada masyarakat sampai ke Posyandu. Contoh

preparat Fe diantaranya Barralat, Biosanbe, Iberet, Vitonal dan

Hemaviton (Manuaba I.B.G, 2002, hal. 32).

b. Penanganan Anemia (Sarwono Prawirohardjo, 2002, hal. 452)

Untuk terapi anemia defisiensi besi ialah dengan preparat

besi oral atau parenteral. Tetapi oral dengan pemberian preparat

besi : fero sulfat, fero glukonat atau Na-fero bisitra. Penanganan

pada anemia sebagai berikut :

1). Anemia Ringan

Pada kehamilan dengan kadar Hb 9-10,9 gr % masih

dianggap ringan sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60

mg/hari besi dan 400 mg asam folat peroral sekali sehari. Hb

dapat dinaikkan sebanyak 1 g % perbulan.

2). Anemia Sedang

Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi feros

600-1000 mg/hari seperti sulfat ferosus atau glukonas ferosus.

Hb dapat dinaikkan sampai 10 gr/100 ml atau lebih, asal

masih ada cukup waktu sampai janin lahir.

3). Anemia Berat

Pemberian perparat parenteral yaitu dengan ferum

dextran sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau 2 x 10 ml


intramuskuler pada gluteus. Transfusi darah kehamilan lanjut

dapat diberikan walaupun sangat jarang diberikan mengingat

resiko transfusi bagi ibu dan janin.

D. Tinjauan Tentang Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengertian Manajemen Kebidanan

Proses Manajemen Asuhan Kebidanan adalah suatu proses

pemecahan masalah dalam kebidanan. Hal ini memberikan suatu

metode pengorganisasian dalam rangkaian pemikiran dan tindakan

dalam uraian urutan logis bagi kedua belah pihak yaitu klien dan

pelaksana pelayanan kesehatan. (Simatupang, E. J, 2006, hal 7).

2. Tahapan Manajemen Asuhan Kebidanan (Varney, 2007, hal. 27)

a. Langkah I : Identifikasi Data Dasar

Identifikasi dan analisa data (pengkajian) untuk menilai

kondisi klien. Yang termasuk data dasar adalah riwayat

kesehatan klien, pemeriksaan panggul, pemeriksaan fisik, serta

catatan tentang kesehatan yang lalu dan sekarang dan hasil

pemeriksaan laboratorium.

Semua data diatas harus memberikan informasi yang saling

berhubungan (relevan) dan menggambarkan kondisi klien.


b. Langkah II : Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual

Pada tahap ini merupakan pengembangan dari

interpretasi data dasar yang telah dikumpulkan sebelumnya

kedalam identifikasi yang spesifik yang mengenai masalah atau

diagnosa. Masalah merupakan masalah yang berhubungan

dengan apa yang dialami klien. Diagnosa adalah hasil dan

perumusan masalah yang diputuskan dalam menegakkan

diagnosa bidan menggunakan pengetahuan profesional sebagai

dasar atau arahan untuk mengambil tindakan. Diagnosa

kebidanan yang ditegakkan harus berlandaskan ancaman

keselamatan hidup klien.

c. Langkah III : Antisipasi Diagnosa/Masalah

Identifikasi adanya diagnosa atau masalah potensial lain

dari diagnosa atau masalah yang ada. Adalah merupakan urusan

antisipasi atau pencegahan jika memungkinkan serta waspada

dan bersikap untuk segala sesuatu yang dapat terjadi pada

langkah ini sangat vital untuk perawatan yang aman.

d. Langkah IV : Evaluasi Tindakan Segera/Kolaborasi

Menggambarkan sifat manajemen secara terus-menerus

yang tidak hanya terbatas pada pemberian dasar pada kunjungan

antenatal periodik, tetapi juga saat berada bersama klien,


misalnya saat bersalin. Data yang baru diperoleh tetap dievaluasi,

beberapa data kemungkinan memberi indikasi adanya situasi

emergency dimana bidan harus bertindak segera dalam

menyelamatkan nyawa ibu dan janin.

e. Langkah V : Rencana Asuhan Kebidanan

Pengembangan sesuatu rencana tindakan yang

komprehensif, ditentukan berdasarkan langkah sebelumnya.

Suatu tindakan rencana yang komprehensif tidak hanya termasuk

indikasi apa yang timbul berdasarkan kondisi klien dan masalah

yang berhubungan dengan kondisi tersebut tetapi juga bimbingan

yang diberikan lebih dahulu kepada ibu terhadap apa yang

diharapkan selanjutnya. Agar efektif suatu rencana seharusnya

disetujui bersama oleh bidan dan pasien sebab pada akhirnya

klienlah yang akan atau tidak mengimplementasikan rencana

tersebut.

f. Langkah VI : Melaksanakan Tindakan Asuhan Kebidanan

Langkah ini adalah pelaksanaan tindakan. Hal ini

mungkin dapat dikerjakan seluruhnya oleh bidan atau sebagian

dilaksanakan oleh klien sendiri. Implementasi yang aktif dapat

mengurangi biaya perawatan dan meningkatkan kualitas

pelayanan pada klien.


g. Langkah VII : Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi pada kenyataan adalah cara untuk mengecek

apakah rencana yang telah dilaksanakan benar memenuhi

kebutuhan klien yaitu kebutuhan yang diidentifikasikan pada

tahap penentuan diagnosa dan masalah.

E. Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan (Pusdiknakes,

JHPIEGO, 2003, hal. 420)

1. Pengertian

Metode empat pendokumentasian uang disebut SOAP ini

dijadikan proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan dipakai

untuk mendokumentasikan hasil pemeriksaan klien dalam rekaman

medis sebagai catatan perkembangan kemajuan yaitu :

a. Subjektif (S)

Semua yang dikatakan, disampaikan dan yang dikeluhkan oleh

klien dan keluarganya.

b. Objektif (O)

Semua yang dilihat dan diraba, dirasakan oleh bidan saat

melakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan laboratorium.

c. Assessment (A)
Kesimpulan yang dibuat berdasarkan dua subjektif dan objektif

sebagai hasil pengambilan keputusan klinis terhadap klien

tersebut.

d. Planning (P)

Apa yang dilakukan berdasarkan hasil kesimpulan dan evaluasi

terhadap keputusan klinis yang diambil dalam rangka mengatasi

masalah klinis klien atau memenuhi kebutuhan klien.

2. Hubungan antara manajemen kebidanan dengan dokumentasi

Asuhan Kebidanan

Untuk menggambarkan keterkaitan antara manajemen kebidanan

sebagai proses pikir oleh dokumentasi SOAP sebagai catatan

perkembangan Klien, dapat dijelaskan sebagai berikut :


Tabel 1. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

PROSES DOKUMENTASI
MANAJEMEN ASUHAN
KEBIDANAN KEBIDANAN

7 Langkah Menurut 5 Langkah SOAPIE SOAP


Varne’s
Langkah 1 Langkah 1 Subyektif Subyektif
Pengkajian dan Pengumpulan Obyektif Obyektif
Analisa Data Data
Langkah 2
Merumuskan
Diagnosa/Masalah
Aktual Langkah 2 Assessment Assessment
Langkah 3 Identifikasi
Merumuskan Diagnosa/
Diagnosa/Masalah Masalah
Potensial
Langkah 4
Tindakan segera
Dan Kolaborasi
Langkah 5 Langkah 3
Menyusun Rencana Rencana Planning Planning
Tindakan Asuhan Asuhan - Test
Kebidanan Kebidanan Diagnosa/lab
Langkah 6 Langkah 4 - Treatment/
Implementasi Implementasi Implementasi Medication
Asuhan
Asuhan Kebidanan Kebidanan - Education/
Langkah 7 Langkah 5 Konseling
Evaluasi Asuhan Mengevaluasi - Concult/refinal
Kebidanan Efektifitas Evaluasi - Follow up
Asuhan
Kebidanan
Sumber : Pusdiknakes – JHPIEGO, 2003 Hal :42-43
BAB III

STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. ”K” KEHAMILAN 34 MINGGU


LIMA HARI DENGAN ANEMIA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR
TGL 28 MARET s.d 11 APRIL 2009

No. Registrasi : 023/08

Tanggal Kunjungan : 28 Maret 2009 Jam 10.00 Wita

Tanggal Pengkajian : 28 Maret 2009 Jam 10.15 Wita

A. Langkah I. Identifikasi Data Dasar

1. Identitas Klien / Suami

Nama : Ny. “K” /Tn. “A”

Umur : 24 Tahun / 26 Tahun

Suku : Bugis/Bugis

Agama : Islam/Islam

Pendidikan : SMP/SMP

Pekerjaan : IRT / Nelayan

Lama Menikah : 3 Tahun, Menikah yang Pertama Kali

Alamat : Kota. Makassar

2. Riwayat Kehamilan Sekarang


a. GI PO AO

b. HPHT tanggal 28-7-2008 Tp tanggal 5-5-2009

c. Ibu mengatakan hamil 8 bulan

d. Ibu merasakan pergerakan janinnya pada bulan Desember 2008

e. Ibu mengeluh pusing sejak 2 minggu yang lalu

f. Ibu mengeluh badannya lemah dan cepat lelah dalam melakukan

aktifitas sehari-hari

g. Ibu merasakan pergerakan janinnya terutama di sebelah kiri

h. Ibu tidak pernah merasakan nyeri perut selama kehamilannya

i. Ibu merasakan adanya bagian yang keras diatas symphisis

j. Ibu tidak merasa nyeri saat palpasi abdomen

k. Ibu sudah mendapatkan TT1 tanggal 30-9-2008 dan TT2 tanggal

30-10-2008 di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah.

3. Riwayat Kesehatan yang Lalu

a. Ibu tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, DM, malaria,

asma, paru-paru, ginjal maupun penyakit kelamin.

b. Ibu tidak mengkomsumsi obat-obat atau jamu-jamu tanpa resep

dokter

c. Tidak ada riwayat alergi obat dan makanan

d. Ibu tidak pernah di opname

4. Riwayat Sosial Ekonomi


a. Menikah 1 x pada tahun 2006 dengan suami sekarang sekitar 3

tahun, kehamilan sekarang ini direncanakan bersama suami.

b. Ibu tidak mengkomsumsi obat-obatan, rokok dan minuman

beralkohol

c. Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri

d. Pengambilan keputusan adalah suami

e. Ibu makan 3 x sehari sebanyak 1 porsi yaitu nasi, sayur, lauk-pauk

(ikan, tempe, telur, dan lain-lain) dan kadang-kadang buah seperti

jeruk, semangka serta susu

f. Ibu minum air putih 6-8 gelas per hari

g. BAB dan BAK lancar.

5. Data Psikologis

a. Ibu, suami dan keluarga berharap agar kehamilannya berjalan

dengan normal

b. Ibu atau suami ingin melahirkan di rumah dan ditolong oleh bidan

dengan persalinan normal/alamiah

6. Data Spiritual

a. Ibu taat beribadah

b. Ibu selalu berdoa untuk keselamatan dirinya dan janinnya

7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum ibu baik

b. Kesadaran komposmentis dapat berkomunikasi dengan baik

c. BB : 65 Kg, BB sebelumnya 52 Kg, TB : 160

d. LILA 25 cm

e. Tanda-tanda vital :

a). Tekanan darah : 100/60 mmHg

b). Nadi : 84 x / menit

c). Pernapasan : 24 x / menit

d). Suhu : 36,5oC

f. Keadaan rambut hitam bersih, dan tidak rontok

g. Wajah pucat, tidak ada oedema

h. Conjungtiva pucat, sklera mata tidak ikterus.

i. Bibir lembab, tidak ada caries

j. Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis

k. Payudara simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk,

hiperpigmentasi pada areola mammae, tidak nyeri tekan dan

massa, ada kolostrum jika mammae di pencet

l. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, ada striae livida dan

ada linea nigra, tonus otot perut masih tegang, tidak ada bekas

luka operasi, palpasi menurut leopold :

1. Leopold I : TFU 2 jari bawah px (33 cm)


2. Leopold II : Punggung kanan

3. Leopold III: Presentase Kepala

4. Lepopold IV: Divergent

5. Lingkar Perut : 85 cm

6. Tafsiran Berat Janin (TBJ) : TFU x Lingkar Perut

: 33 cm x 85 cm = 2805 gram

7. Djj terdengar 136 x/menit, teratur, dan kuat pada daerah

kuadran kanan bawah perkusi

m. Ekstremitas

1. Tidak ada oedema dan varises

2. Refleks patella positif +/+

n. Pemeriksaan laboratorium

1. Darah Hb 8,8 gr %

2. Urine : Albumin dan reduksi negatif

B. Langkah II. Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual

GI PO AO, kehamilan : 34 minggu 5 hari, punggung kanan, presentase

kepala, divergent, intra uterin, tunggal, hidup, keadaan janin baik, ibu

dengan anemia sedang.

1. GI PO AO

Data Dasar/Pendukung
Data Subyektif :

Ibu mengatakan hamil pertama kali, tidak pernah keguguran

Data Obyektif :

a. Tonus otot perut masih tegang

b. Tampak striae albicans

c. Tampak ada pembesaran perut.

Analisa dan Interpretasi Data :

Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama di dukung oleh tonus

otot yang masih tegang karena belum adanya peregangan

sebelumnya dan pembesaran oleh hipoterapi otot polos uterus

disamping itu serabut kolegen yang ada menjadi higrospik akibat

meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti

pertumbuhan janin (Sarwono Prawirohardjo, 2002, hal. 89)

2. Kehamilan 34 minggu 5 hari

Dasar/data pendukung :

Data Subyektif

a. HPHT tanggal 28-7-2008

b. Ibu mengatakan hamil 8 bulan

c. Ibu mengatakan pergerakan janinnya mulai dirasakan bulan

Desember 2008 (umur kehamilan 5 bulan)

Data Obyektif :
a Pembesaran perut sesuai umur kehamilan

b. Leopold I TFU 2 jari bawah Px

Analisa dan Interpretasi Data :

Dihitung dari HPHT tanggal 28-7-2008 dan ANC tanggal 28 Maret

2009, masa gestasi 34 minggu 5 hari dan menurut rumus Mc.

Donald, tinggi fundus uteri 33 cm sama dengan umur kehamilan 34

minggu (Wiknjosastro Hanifa, 2002, hal. 115)

3. Punggung Kanan

Data Dasar/Penunjang

Data Subyektif :

Ibu merasakan pergerakan janinnya terutama di perut sebelah kiri

Data Obyektif

a. Pada palpasi Leopold II teraba punggung di sebelah kanan perut

ibu

b. DJA terdengar 136 x/menit, teratur, dan kuat pada daerah

kuadran kanan bawah

Analisa dan Interpretasi Data :

Palpasi secara Leopold teraba tahanan yang keras, memanjang,

lebar seperti papan pada sisi kanan perut ibu dan sisi kiri perut ibu

teraba bagian-bagian kecil yaitu tungkai dan lengan. Badan janin

dalam kypose di dalam uterus dan posisi tangan terdapat di depan


dada, sehingga DJJ terdengar paling jelas pada punggung janin dekat

dengan kepala (Sarwono Prawirohardjo, 2002, hal. 158)

4. Presentase kepala

Data Dasar/Pendukung :

Data Subyektif :

Ibu merasakan adanya bagian yang keras di atas symphisis

Data Obyektif :

a. Leopold I teraba bokong di fundus

b. Leopold III teraba kepala

Analisa dan Interpretasi data :

Apabila daerah fundus teraba bagian besar, lunak dan tidak melenting

serta tidak mudah digerakkan menandakan bahwa janin dalam

presentase kepala, tangan pemeriksa sudah konvergen menandakan

bergerak di atas panggul (Sarwono Prawirohardjo, 2002, hal. 158).

5. Divergent

Data dasar/data pendukung :

Data Subyektif :

Tidak ada

Data Obyektif :

Leopold IV : Divergent

Analisa dan Interpretasi Data :


Pada palpasi Leopold IV bila bagian terendah masuk PAP telah

melampau lingkaran terbesarnya, maka tangan yang melakukan

pemeriksa divergent (Manuaba I.B.G. 2002, hal. 136)

6. Intra uterin

Dasar/data pendukung :

Data Subyektif :

Ibu tidak pernah merasakan nyeri selama hamil

Data Obyektif :

a. Tidak nyeri pada saat palpasi

b. Bagian-bagian janin teraba jelas pada saat palpasi

Analisa dan Interpretasi data :

Ibu tidak pernah nyeri perut selama kehamilan dan bagian-bagian

janin teraba jelas pada saat palpasi menandakan bahwa janin intra

uterin (Sarwono Prawirohardjo, 2002. hal 158)

7. Tunggal

Data dasar/data pendukung

Data Subyektif :

Ibu merasakan pergerakan janinnya terutama di perut sebelah kiri

Data Obyektif :

a. Pembesaran perut sesuai umum kehamilan


b. Pada palpasi teraba dua bagian besar, yaitu 1 kepala dan 1

bokong.

c. DJJ terdengar 136 x/menit teratur, dan kuat pada daerah kuadran

kanan bawah.

Analisa dan Interpretasi data :

Pada suatu kehamilan, janin dikatakan tunggal jika pembesaran perut

sesuai umur kehamilan, saat palpasi teraba 1 kepala, 1 punggung

dan bagian-bagian kecil janin DJJ terdengar dominan hanya pada

satu titik/bagian dan merasakan pergerakan janin selalu hanya pada

satu sisi (Wiknjosastro Hanifa, 2002. hal 155)

8. Hidup

Data dasar/data pendukung :

Data Subyektif :

Ibu merasakan pergerakan janinnya terutama di perut sebelah kiri.

Data Obyektif :

a. Pada auskultasi di dapatkan DJA 136 x/menit, dan teratur di

bagian sebelah kanan

b. Pada saat palpasi teraba pergerakan janin

Analisa dan Interpretasi Data :

Pada saat aukultasi terdengar 136 x/menit hal ini merupakan bahwa

janin hidup (Manuaba 2001, hal. 172)


9. Keadaan Janin Baik

Data dasar/data pendukung :

Data Subyektif :

a. Ibu mengatakan pergerakan janinnya mulai dirasakan pada bulan

Desember 2008 sampai sekarang

b. Ibu merasakan janinnya bergerak kuat terutama sebelah kiri.

Data Obyektif :

DJJ 136 x/menit, kuat, pada perut sebelah kanan

Analisis dan Interpretasi data :

Janin yang sehat bergerak kuat dan teratur minimal 1 kali/jam dan

bunyi jantung janin antara 120-160 x/menit (Saifuddin AB 2002, hal.

N1-N3)

10. Keadaan Ibu Anemia Sedang

Data dasar/data pendukung :

Data Subyektif :

Ibu mengatakan sering pucat apabila melakukan aktifitas sehari-hari

Data Obyerktif :

a. Wajah tampak pucat

b. Conjungtiva pucat

c. HB 8,8 gram %

Analisa dan Interpretasi Data :


a. Perasaan pusing dan lelah disebabkan oleh kurangnya sel darah

merah dan kurang oksigen dan energi, sehingga transport untuk

metabolisme tubuh. Kurangnya oksigen yang mengangkat sel

darah merah ke pembuluh darah merah ke pembuluh darah

kaplier menyebebkan conjugtiva kelihatan pucat (Sarwono

Prawirohardjo, 2002. hal 448)

b. Pada kehamilan terjadi peningkatan volume darah, baik plasma

maupun eritrositnya, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih

besar dibandingkan sel-sel darah merah sehingga terjadi

pengenceran darah dan kadar hemoglobin menurun dan

menambah volume plasma mencapai puncaknya pada umur

kehamilan 32-36 minggu sehingga ibu menunjukkan adanya

tanda-tanda anemia (Sarwono Prawirohardjo, 2002. hal 448).

D. Langkah III. Antisipasi Diagnosa/Masalah Potensial

1. Potensial terjadi perdarahan ante partum

Data dasar/data pendukung

Data Subyektif :

Ibu merasakan pusing sejak 2 minggu yang lalu

Data Obyektif :

Umur kehamilan 34 minggu satu hari Hb 8,8 gr %

Analisa dan Interpretasi Data :


Anemia dalam kehamilan yang tidak diatasi dan melihat umur

kehamilan yang sudah hampir aterm dapat menyebabkan perdarahan

post partum karena kurangya suplai nutrisi dan O2 ke jaringan

termasuk uterus sehingga uterus tidak dapat berkontraksi secara

adekuat (Sarwono Prawirohardjo, 2002. hal. 450)

D. LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI

Tidak ada data yang menunjang untuk melakukan tindakan

segera/kolaborasi

E. Langkah V. Rencana Asuhan Kebidanan

1. Tujuan

a. Kehamilan berlangsung normal sampai aterm tanpa komplikasi

b. Anemia teratasi

c. Keadaan ibu dan janin baik.

2. Kriteria

a. TFU sesuai umur kehamilan

b. Keluhan ibu mengenai rasa pusing dan mudah lelah berkurang

atau hilang

c. Wajah dan conjungtiva normal (12-14 gram %)

d. DJJ dalam batas normal 120-180 x/menit

e. Pergerakan janin kuat, teratur minimal 1 x/jam


f. Tanda-tanda vital dalam batas normal tidak terjadi peningkatan

lebih dari biasanya :

1. Sistolik > 30 mmHg, diastolic ≥ 15 mmHg

2. Denyut nadi : 76-80 x/menit

3. Suhu tubuh : 36-37,°C

4. Pernapasan : 16-24 x/menit

3. Rencana Asuhan Kebidanan :

a. Sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu dan menjelaskan hal-hal

yang dianggap perlu/penting.

Rasional :

Penyampaian hasil pemeriksaan tentang hasil pemeriksaan

kepada ibu sangat penting agar ibu dapat mengetahui

perkembangan kehamilannya.

b. Pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan :

1. Dampak anemia dalam kehamilan

Rasional :

Ibu mengetahui dampak anemia dalam kehamilan misalnya

kelelahan dalam kehamilan atau perdarahan post partum

sehingga ibu ikut berusaha untuk mengatasi anemia tersebut.

2. Gizi seimbang dalam kehamilan

a. Mengkomsumsi makanan yang mengandung protein


Rasional :

Protein merupakan sumber zat pembangun yang dibutuhkan

selama hamil untuk pertumbuhan dan perkembangan janin

dalam rahim agar kehamilan (uterus, mammae, dan

plasenta) serta persiapan laktasi.

b. Komsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium

Rasional :

Kebutuhan kalsium naik 800-1200 mg. Kalsium penting untuk

ibu dan janin yang merupakan elemen penting untuk

pembentukan tulang dan gigi.

c. Komsumsi makanan yang banyak mengandung sumber zat

besi

Rasional :

Zat besi diperlukan untuk sintesis hemoglobin yang

meningkat 15-30 mg. Hamil normal menyerap 20 % zat besi

yang masuk, sementara darah merah tanpa suplemen zat

besi meningkat hanya 18 % selama kehamilan.

d. Mengkomsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin

dan mineral
Rasional :

Kebutuhan vitamin naik 200 mg yang penting untuk

pembentukan sel epithel jaringan, pembentukan tulang dan

gigi dan mineral sebagai unsur pelarut zat besi disamping

untuk meningkatkan kadar hemoglobin dan mencegah

terjadinya sembelit karena menurunnya peristaltik usus.

c. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup selama hamil

Rasional :

Istirahat yang cukup terutama di siang hari dapat mengurangi

beban kerja jantung mengalami peningkatan kerja karena

kehamilan, selain itu juga dapat memperhemat penggunaan

energi.

d. Anjurkan ibu untuk menghitung gerakan janin dalam memantau

kesejahteraan janin minimal bergerak 1 kali dalam satu jam

Rasional :

Dengan memantau gerakan janin, ibu dapat mengetahui kondisi

kesejahteraan janinnya secara obyektif

e. Diskusikan tentang tanda bahaya kehamilan


Rasional :

Dengan mendiskusikan pada ibu tentang bahaya kehamilan, ibu

dapat mengetahui, mengingat dan melaksanakan anjuran bidan

jika mengalami satu gangguan kehamilan.

f. Diskusikan tentang persiapan kelahiran dan persalinan

Rasional :

Hal ini membantu ibu untuk lebih mempersiapkan diri dalam

menghadapi persalinan terutama mengenai tempat melahirkan,

penolong persalinan, biaya yang perlu dipersiapkan, serta

keluarga yang akan mendampingi selama bersalin.

g. Penatalaksanaan Pemberian Obat inbion

Rasional :

Inbion mengandung 250 gram ferro glukonat, 50 mg vitamin C,1

mg asam folat, 25 mg serbifot serta vitamin dan mineral lainnya,

dapat membantu meningkatkan kadar Hb dan mencegah

defisiensi vitamin dan mineral terutama keadaan hamil serta

mencegah sembelit.

h. Kesiapan ibu jika timbul komplikasi

Rasional :

Dengan menyampaikan kepada ibu tentang apa yang harus

dilakukan jika timbul komplikasi maka ibu dan keluarga dapat


mengambil keputusan cepat dan tepat untuk mempersiapkan

segala kebutuhan yang diperlukan untuk mencapai pertolongan

segala kebutuhan yang diperlukan untuk mencapai pertolongan

yang tepat dan cepat ke petugas kesehatan.

i. Anjurkan ibu untuk datang kembali tanggal 4-4-2009

Rasional :

Dengan meminta kepada ibu kapan ia harus kembali maka ibu

mengadakan kesepakatan dengan bidan sehingga tujuan asuhan

dapat dicapai secara efesien dan efektif.

F. Langkah VI : Melaksanakan Asuhan Kebidanan

Tanggal 28 Maret 2009, Jam 10.15-12.00 Wita

1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa kehamilannya

normal yaitu 34 minggu lima hari, presentase kepala, keadaan janin

baik dan keluhan pusing, lelah yang dirasakan adalah akibat anemia

yang dialaminya.

2. Memberikan pendidikan kesehatan yan berhubungan dengan :

a. Dampak anemia dalam kehamilan seperti kelelahan, faktor risiko

terjadinya perdarahan post partum


b. Gizi seimbang dalam kehamilan

1). Menganjurkan untuk mengkomsumsi makanan yang banyak

mengandung protein seperti ikan, daging dan telur, tahu dan

tempe

2). Menganjurkan untuk makanan yang banyak mengandung

kalsium seperti susu kedelai, kangkung, bayam

3). Menganjurkan untuk makan makanan yang banyak

mengandung zat besi misalnya daun kelor, dan ubi dan

kacang ijo.

4). Menganjurkan untuk makan makanan yang mengandung

banyak vitamin misalnya buah-buahan yang berwarna

kuning kemerahan dan sayuran hijau.

5). Menganjurkan ibu minum air putih 7-8 gelas perhari, susu ibu

hamil 200 cc perhari dan hindari minum teh dan kopi.

3. Menganjurkan ibu untuk istirahat dan tidur

1. Tidur siang hari 2 jam

2. Tidur malam hari 8 jam

4. Mengajarkan ibu menghitung gerakan janin minimal bergerak 1 x

dalam satu jam

5. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya dalam kehamilan, yaitu :

a. Keluar darah dari jalan lahir


b. Ketuban pecah sebelum waktunya

c. Bengkak pada wajah dan kaki

d. Pergerakan janin yang berkurang/tidak ada

e. Nyeri perut sebelum waktunya

f. Sakit kepala yang hebat

g. Demam tinggi

h. Kejang

6. Mendiskusikan tentang persiapan kelahiran dan persalinan seperti

tempat persalinan, penentuan penolong persalinan, perkiraan biaya

persalinan, dan persediaan pakaian ibu dan bayi.

7. Kesiapan ibu jika timbul komplikasi seperti kendaraan yang tersedia

mengantar jika seandainya timbul komplikasi, siapa yang akan

menjadi donor, persediaan ongkos apakah sudah ada atau belum,

dan ibu mengerti anjuran yang diberikan.

8. Penatalaksanaan pemberian obat inbion 1 x 1 untuk 7 hari

9. Menganjurkan ibu untuk datang kembali tanggal 4 April 2009 untuk

kontrol TTV, TFU, DJJ

G. Langkah VII. Evaluasi Asuhan Kebidanan

1. Kehamilan ibu berlangsung normal yang ditandai dengan :

a. Pemeriksaan Leopold : TFU 2 jbpx (33 cm), punggung kanan,

presentase kepala, divergent


b. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan

c. Tanda-tanda vital dalam batas normal tidak terjadi peningkatan

lebih dari biasanya :

1. Tekanan darah : 100/60 mmHg

2. Nadi : 84 x/menit

3. Suhu : 36,4 °C

4. Pernapasan : 24 x/menit

2. Anemia ringan belum teratasi yang ditandai :

a. Wajah pucat, conjungtiva pucat

b. Ibu masih pusing

c. Hb 8,8 gram %

3. Keadaan janin baik ditandai dengan

a. DJJ terdengar jelas pada abdomen sebelah kanan yaitu 136

x/menit

b. Pergerakan janin kuat, teratur minimal 1 x/jam terutama sebelah

kiri abdomen.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA
NY. “K” KEHAMILAN 34 MINGGU LIMA HARI DENGAN
ANEMIA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR
TANGGAL 28 MARET 2009

A. Identitas Ibu dan Suami

1. Nama : Ny. “K” /Tn. “A”

2. Umur : 24 Tahun / 26 Tahun

3. Suku : Bugis/Bugis

4. Agama : Islam/Islam

5. Pendidikan : SMP/SMP

6. Pekerjaan : IRT / Nelayan

7. Lama Menikah : 3 tahun, yang pertama kali

8. Alamat : JL. Sembilan No. 258 Kota Makassar

A. Subyektif

1. GI PO AO

2. HPHT tanggal 28-7-2008 TP. Tanggal 5-5-2008

3. Ibu mengatakan hamil 8 bulan

4. Ibu merasakan pergerakan janinnya pada bulan Desember 2008

5. Ibu mengeluh pusing sejak 2 minggu yang lalu

6. Ibu mengeluh badannya lemah dan cepat lelah dalam melakukan

aktivitas sehari-hari
7. Ibu merasakan pergerakannya janinnya terutama disebelah kiri

8. Ibu tidak pernah merasakan nyeri perut selama kehamilannya

9. Ibu merasakan adanya bagian yang keras diatas symphisis

10. Ibu tidak merasakan nyeri saat palpasi.

B. Obyektif

1. Keadaan umum ibu baik

2. Kesadaran komposmentis dapat berkomunikasi dengan baik

3. BB : 65 Kg, BB sebelumnya 52 Kg, TB : 160 Cm

4. LILA 25 cm

5. Tanda-tanda vital :

a). Tekanan darah : 100/60 mmHg

b). Nadi : 84 x / menit

c). Pernapasan : 24 x / menit

d). Suhu : 36,5oC

6. Keadaan rambut hitam bersih, dan tidak rontok

7. Wajah pucat, tidak ada oedema

8. Conjungtiva sedikit pucat, sklera mata tidak ikterus.

9. Bibir lembab, tidak ada caries

10. Leher tidak nampak pembengkakan kelenjar lymphe, tyroid dan vena

jugularis
11. Payudara simetris kiri dan kanan, putting susu terbentuk,

hiperpigmentasi pada areola mammae, tidak nyeri tekan dan massa,

ada kolostrum jika mammae dipencet

12. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, ada striae livida dan ada

linea nigra, tonus otot perut masih tegang, tidak ada bekas luka

operasi, palpasi menurut leopold :

a. Leopold I : 2 jari bawah px (33 cm)

b. Leopold II : Punggung kanan

c. Leopold III : Bagian terendah kepala

d. Lepopold IV : Divergent

e. Lingkar Perut : 85 cm, TBJ = TFU x Lingkar Perut

= 33 cm x 85 cm = 2805 gram

f. Djj terdengar 136 x/menit, teratur, dan kuat pada daerah kuadran

kanan bawah perkusi

13. Ekstremitas

a. Tidak ada oedema dan varises

b. Refleks patella positif (+)


14. Pemeriksaan laboratorium

a. Darah Hb 8,8 gr %

b. Urine : Albumin dan reduksi negatif

C. Assessment (A)

GI PO AO, umur kehamilan : 34 minggu 5 hari, punggung kanan,

presentase kepala, divergent, intra uterin, tunggal, hidup, keadaan janin

baik, keadaan ibu dengan anemia ibu hamil dan potensial terjadi

perdarahan post partum.

D. Planning (P)

Tanggal 28 Maret 2009 Jam 10.15 – 12.00 Wita

1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilannya

normal yaitu 34 minggu lima hari, bagian terendah janin adalah

kepala, keadaan janin baik dan keluhan pusing, lelah yang dirasakan

adalah akibat anemia yang dialaminya dan ibu mengerti penjelasan

yang diberikan.

2. Memberikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan :

a. Dampak anemia dalam kehamilan misalnya kelelahan faktor

resiko terjadinya perdarahan post partum

b. Gizi seimbang dalam kehamilan


1. Menganjurkan untuk mengkomsumsi makanan yang banyak

mengandung protein seperti ikan, daging dan telur, tahu dan

tempe.

2. Komsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium seperti

susu, susu kedelai, kangkung, bayam.

3. Menganjurkan untuk makan makanan yang banyak

mengandung sumber zat besi misalnya kelor, daun ubi dan

kacang hijau.

4. Menganjurkan untuk makan makanan yang mengandung

banyak vitamin misalnya buah-buahan yang berwarna kuning

kemerahan dan sayuran hijau.

5. Ibu minum air putih 7-8 gelas perhari, susu ibu hamil 200 cc

perhari dan hindari minum teh dan kopi.

3. Menganjurkan ibu untuk istirahat dan tidur

a. Tidur siang hari ± 2 jam

b. Tidur malam hari ± 8 jam

4. Mengajarkan ibu cara menghitung gerakan janinnya minimal

bergerak 1 x dalam satu jam dan ibu mengerti cara menghitung

gerakan janin.

5. Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya dalam kehamilan,

yaitu :
a. Keluar darah dari jalan lahir

b. Ketuban pecah sebelum waktunya

c. Bengkak pada wajah dan kaki

d. Pergerakan janin yang berkurang/tidak ada

e. Nyeri perut sebelum waktunya

f. Sakit kepala yang hebat

g. Demam tinggi

h. Kejang

6. Mendiskusikan tentang persiapan kelahiran dan persalinan seperti

tempat persalinan, penentuan penolong persalinan, perkiraan

biaya persalinan, dan persediaan pakaian ibu dan bayi, dan

mengerti anjuran yang diberikan

7. Kesiapan ibu jika timbul komplikasi seperti kendaraan yang

tersedia mengantar jika seandainya timbul komplikasi, siapa yang

akan menjadi donor, persediaan ongkos apakah sudah ada atau

belum, dan ibu mengerti persiapan jika timbul komplikasi.

8. Penatalaksanaan pemberian obat inbion 1 x 1 untuk 7 hari

9. Menganjurkan ibu untuk datang kembali tanggal 4 April 2009


PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA
NY. “K” KEHAMILAN 35 MINGGU LIMA HARI DENGAN
ANEMIA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR
TANGGAL 4 APRIL 2009

A. Subyektif

Ibu mengeluh masih pusing bila duduk kemudian berdiri

B. Obyektif (O)

1. Keadaan ibu baik

2. Wajah dan conjungtiva masih pucat

3. Tanda-tanda vital :

a. Tekanan darah : 100/70 mmHg

b. Nadi : 84 x / menit

c. Pernapasan : 24 x / menit

d. Suhu : 36,5oC

4. Palpasi pada abdomen

a. Leopold I : 2 jari bawah px (33 cm)

b. Leopold II : Punggung kanan

c. Leopold III : Bagian terendah kepala

d. Lepopold IV : Divergent

6. DJJ terdengar 140 x/menit, teratur, dan kuat pada daerah kuadran

kanan bawah perkusi


7. Tidak ada oedema pada ekstremitas

8. Pemeriksaan laboratorium : Hb 9,6 gram %, Albumin dan reduksi

negatif

C. Assessment (A)

GI PO AO, umur kehamilan : 35 minggu lima hari, punggung kanan,

presentase kepala, divergent, intra uterin, tunggal, hidup, keadaan janin

baik, keadaan ibu dengan anemia ringan, dan potensial terjadi

perdarahan post partum.

D. Planning (P)

Tanggal 4 April 2009 Jam 09.30 – 11.00 Wita

1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilannya

normal yaitu 35 minggu lima hari, punggung kanan, kepala, divergent,

keadaan janin baik, ibu masih anemia ringan, dan ibu mengerti

penjelasan yang diberikan.

2. Menganjurkan untuk tetap mengkomsumsi :

a. Makanan yang banyak mengandung protein seperti ikan, daging

dan telur

b. Makanan yang banyak mengandung kalsium seperti susu, susu

kedelai, kangkung, bayam

c. Makanan yang banyak mengandung sumber zat besi misalnya

kelor, daun ubi dan kacang hijau


d. Makanan yang mengandung banyak vitamin misalnya buah-

buahan yang berwarna kuning kemerahan dan sayuran hijau.

e. Minum air putih 7-8 gelas perhari, susu ibu hamil 200 cc perhari

dan hindari minum teh dan kopi, menganjurkan ibu untuk istirahat

dan tidur

3. Menganjurkan ibu untuk tidur siang hari ± 2 jam dan tidur malam hari

± 8 jam dan ibu mengerti anjuran yang diberikan

4. Menganjurkan untuk tetap menghitung gerakan janinnya setiap hari

dan ibu mengerti anjuran yang diberikan

5. Menjelaskan kembali tentang tanda bahaya dalam kehamilan, ibu

mengerti penjelasan yang diberikan

6. Diskusikan tentang persiapan kelahiran dan persalinan bersama

SURGA dan DOA

7. Diskusikan kesiapan ibu jika timbul komplikasi dan ibu bersedia

ketenaga kesehatan bila mengalami salah satu komplikasi

8. Menatalaksanakan pemberian obat inbion 1 x 1 untuk 7 hari

9. Menganjurkan ibu untuk datang kembali tanggal 11 April 2009


PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. ’K’
KEHAMILAN 36 MINGGU LIMA HARI DENGAN ANEMIA SEDANG
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
SITI FATIMAH MAKASSAR
TANGGAL 11 APRIL 2009

A. Subyektif (S)

1. Ibu merasa lebih sehat

2. Pusing dan lelah

B. Obyektif (O)

1. Keadaan umum baik

2. Wajah tidak pucat

3. Conjungtiva merah mudah

4. Tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 100/90 mmHg

Nadi : 80 x / menit

Pernapasan : 20 x / menit

Suhu : 36,7oC

5. Palpasi

a. Leopold I : 3 jari bawah px (32 cm)

b. Leopold II : Punggung kanan

c. Leopold III : Kepala


d. Lepopold IV : Divergent

6. Askultasi DJJ terdengar kuat, teratur pada perut sebelah kanan

dengan frekuensi 138 x/menit

7. Hb 9,8 gram %, Albumin dan reduksi negatif

C. Assessment (A)

GI PO AO, umur kehamilan : 36 minggu 5 hari, punggung kanan,

presentase kepala, divergent, intra uterin, tunggal, hidup, keadaan janin

baik, ibu anemia ringan.

D. Planning (P)

Tanggal 11 April 2009 Jam 10.00 – 11.00 Wita

1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa kehamilannya

36 minggu lima hari, punggung kanan, presentase kepala, divergent,

keadaan ibu dan janin baik, dan ibu mengerti penjelasan yang

diberikan.

2. Mengingatkan kembali :

a. Makanan yang banyak mengandung protein seperti ikan, daging

dan telur, tahu dan tempe

b. Makanan yang banyak mengandung kalsium seperti susu, susu

kedelai, kangkung, bayam

c. Makanan yang banyak mengandung sumber zat besi misalnya

kelor, daun ubi dan kacang hijau


d. Makanan yang mengandung banyak vitamin misalnya buah-

buahan yang berwarna kuning kemerahan dan sayuran hijau.

e. Minum air putih 7-8 gelas perhari, susu ibu hamil 200 cc perhari

dan hindari minum teh dan kopi.

3. Menganjurkan ibu untuk istirahat dan tidur siang hari had ± 2 jam dan

tidur malam hari ± 8 jam dan ibu mengerti anjuran yang diberikan

4. Menganjurkan untuk tetap menghitung gerakan janinnya dan ibu

mengerti anjuran yang diberikan

5. Mengingatkan kembali tentang tanda bahaya dalam kehamilan, dan

ibu mengerti penjelasan yang diberikan

6. Diskusikan tentang persiapan kelahiran dan persalinan

7. Diskusikan kesiapan ibu jika timbul komplikasi

8. Penatalaksanaan pemberian obat inbion 1 x 1 selama 7 hari

9. Menganjurkan ibu untuk datang kembali jika ada keluhan.


BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas tentang kesenjangan yan terjadi antara

tinjauan pustaka dengan studi kasus dalam penerapan proses asuhan

kebidanan pada Ny. ”K” kehamilan 34 minggu lima hari dengan anemia ibu

hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Kota. Makassar tanggal 28

Maret s.d 11 April 2009. Pembahasan ini disusun, berdasarkan teori dan

alasan nyata dengan pendekatan manajemen kebidanan yang terdiri dari 7

(tujuh) langkah, yaitu sebagai berikut :

A. Langkah I. Identifikasi Data Dasar

Pada tahap pengumpulan data, penulis tidak menemui masalah

yang berarti karena baik dari pasien maupun dari keluarga selalu terbuka

dalam pemberian informasi yang diperlukan sehingga mempermudah

dalam pengumpulan data.

Ibu hamil dikatakan anemia bila ditemukan keluhan-keluhan

seperti : Badan terasa lemas, cepat merasa lelah, mengeluh sakit kepala,

pusing, pucat bahkan kurang nafsu makan, dan Hb < 11 gram %

sedangkan pada tinjauan kasus yaitu melalui pengkajian dan

pemeriksaan fisik pada Ny. ”K” ditemukan badan lemah, cepat lelah

dalam melakukan aktivitas, conjungtiva pucat, hasil pemeriksaan Hb 8,8

gram % dengan demikian apa yang dijelaskan pada tinjauan pustaka dan
yang ditemukan pada studi kasus secara garis besar tidak ada

kesenjangan.

B. Langkah II. Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual

Berdasarkan pada tinjauan pustaka bahwa dalam menegakkan

diagnosa/masalah aktual harus berdasarkan pada data yang diperoleh.

Dari anamnesis yang didapatkan pada Ny. ”K” yaitu ibu mengeluh pusing

sejak 2 minggu yang lalu, mengeluh badannya lemah dan cepat

lelah, pada pemeriksaan fisik didapatkan Leopold I 2 jari bawah px (33

cm), Leopold II punggung kanan, Leopold II punggung kanan, Leopolod

III kepala, Leopold IV divergent, DJJ 136 x/menit, dan pemeriksaan

laboratorium Hb 8,8 gram %, sehingga penulis menegakkan diagnosa GI

PO AO, kehamilan 34 minggu lima hari, punggung kanan divergent, intra

uterin, tunggal, hidup, keadaan janin baik, keadaan ibu anemia ringan.

Dengan demikian apa yang didapatkan pada studi kasus dan yang

dijelaskan pada tinjauan pustaka secara garis besar tidak ada

kesenjangan.

C. Langkah III. Antisipasi Diagnosa/Masalah Aktual

Dalam tujuan dasar kadar haemoglobin yang normal pada ibu

hamil 11 gram % atau lebih dan dikatakan anemia bila kadar Hb kurang

dari 11 gram % sehingga digolongkan menjadi anemia ringan (9-10,9 gr

%), anemia ibu hamil (7-8,9), anemia berat (< gr %). Bila dari anemia ibu
hamil tidak ditangani dapat menyebabkan perdarahan post partum

karena kurangnya suplay nutrisi ke jaringan termasuk uterus sehingga

uterus tidak mampu berkontraksi secara adekuat sehingga secara garis

besar tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan studi kasus

pada Ny. ”K”

D. Langkah IV. Tindakan Segera/Kolaborasi

Dalam tinjauan pustaka penanganan anemia ibu hamil tidak

memerlukan tindakan segera/kolaborasi, hal ini sesuai dengan studi

kasus bahwa tidak ada data yang mendukung untuk melakukan tindakan

segera/kolaborasi.

E. Langkah V. Rencana Asuhan Kebidanan

Dalam tinjauan pustaka proses menajemen kebidanan yang

dikutip pada Varney Helen mengatakan bahwa rencana tindakan harus

disetujui oleh klien, oleh sebab itu sebelumnya harus didiskusikan

dengan klien tentag semua tindakan yang diambil berdasarkan rasional

dan relevan yang diakui kebenarannya serta situasi dan kondisi tindakan

harus dapat dianalisis secara teoritis dan tindakan yang dapat dilakukan

untuk anemia ibu hamil adalah pemberian Fe (60 - 129 mg/hari) satu

tablet sehari selama 90 hari asam folat juga diberikan bersama dengan

zat besi. Wanita dinasehatkan pula untuk makan lebih banyak protein

misalnya daging, ikan, tahu dan tempe, mineral dengan banyak minum
air minimal 7-8 gelas/hari dan vitamin misalnya vitamin C. Sedangkan

pada studi kasus rencana tindakan yang akan dilakukan pada Ny. ”K”

antara lain : Sampaikan pada ibu hasil pemeriksaan, pendidikan

kesehatan tentang dampak anemia, gizi seimbang dalam kehamilan,

istirahat yang cukup, cara menghitung gerakan janin, tanda bahaya

dalam kehamilan, persiapan kelahiran dan persalinan, kesiapan ibu jika

timbul komplikasi, penatalaksanaan pemberian inbion, yang secara garis

menunjukkan adannya kesamaan antara tinjauan pustaka dan studi

kasus pada Ny. ”K”.

F. Langkah VI. Melaksanakan Asuhan Kebidanan

Pada tahap pelaksanaan asuhan kebidanan ini dilaksanakan

sesuai pada tanggal 28 Maret s.d 11 April 2009 di Rumah Sakit Ibu dan

Anak Siti Fatimah Kota. Makassar dan pada tahap ini penulis tidak

menemukan masalah yang berarti karena seluruh tindakan dilakukan

sudah berorientasi pada kebutuhan klien, sehingga kebutuhan dapat

dicapai. Hal ini ditunjang pula oleh klien yang kooperatif dalam menerima

semua saran dan tindakan yang diberikan, serta adanya dukungan dari

keluarga.

G. Langkah VII. Evaluasi Asuhan Kebidanan

Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen

asuhan kebidanan yaitu merupakan penilaian terhadap tingkat


keberhasilan asuhan yang diberikan kepada klien dengan berpedoman

pada masalah dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi

setelah perawatan tanggal 28 Maret s.d 11April 2009 adalah sebagai

berikut :

a. Kehamilan berlangsung normal yang ditandai dengan : keadaan

umum baik, pembesaran perut sesuai umur kehamilan, palpasi

menurut Leopold TFU 3 jbfx (32 cm), punggung kanan, presentase

kepala, divergent, DJJ terdengar 138 x/menit, teratur, kuat pada

daerah kuadran kanan bawah.

b. Terjadi peningkatan kadar Hb dari 8,8 gr % menjadi 9,8 gr % dengan

3 kali kunjungan tetapi ibu masih dikategorikan anemia ringan karena

batas kadar Hb yang fisiologis untuk ibu hamil 11 gr %.

Dengan melihat hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar tujuan pada kasus Ny. ”K” tercapai sesuai yang

diharapkan, kecuali anemia ringan yang masih memerlukan

penanganan dan pengawasan selanjutnya, sehingga terjadi

peningkatan Hb minimal 11 gr %.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah penulis membahas tentang Asuhan Kebidanan pada Ny.

”K” kehamilan 34 minggu lima hari dengan anemia sedang, maka penulis

dapat mengambil kesimpulan dan saran-saran yang bertitik total pada

pembahasan sebelumnya.

A. Kesimpulan

1. Pengkajian dan analisa data dalam memberikan asuhan kebidanan

pada Ny. ”K” sangat penting dilakukan karena merupakan langkah

awal yang kiranya perlu penanganan cemat. Sehingga semua

masalah-masalah dapat terdeteksi secara dini dan tidak berlanjut ke

masalah yang lebih berat.

2. Dari hasil pengkajian pada Ny. ”K” maka ditegakkan diagnosa GI PO

AO, hamil 34 minggu lima hari, punggung kiri, presentase kepala,

divergent, tunggal, hidup, intra uterine, keadaan janin baik, keadaan

ibu anemia sedang.

3. Terjadi peningkatan kadar HB dari 8,8 gr % pada Ny. ”K” dengan 3

kali kunjungan tetapi ibu masih dikategorikan anemia ringan karena

batas kadar Hb yang fisiologis untuk ibu hamil 11 gr %.


4. Pendokumentasian hasil asuhan adalah sesuatu yang sangat penting

karena merupakan suatu pembuktian pertanggung jawaban atas

setiap penanganan yang dilakukan terhadap klien.

B. Saran

1. Memberikan suplementasi zat besi 200 mg (setara dengan Fe elemen

60 mg), asam folat 0,25 mg dianjurkan dalam satu hari satu tablet dan

vitamin C 50 mg diberikan 3 x 1 setiap hari.

2. Memberikan pendidikan tentang efek samping yang dapat ditimbulkan

yang mengganggu sehingga orang cenderung menolak tablet zat besi

yang diberikan.

3. Meningkatkan asupan zat besi dengan cara memastikan komsumsi

makanan yang cukup mengandung kalori sesuai kebutuhannya dan

meningkatkan ketersediaan makanan yang banyak mengandung zat

besi dan mempromosikan makanan yang dapat memproduksi

penyerapan zat besi.

4. Pemeriksaan laboratorium secara berkala untuk pemeriksaan infeksi

parasit yang dapat mengganggu penyerapan zat besi.


DAFTAR PUSTAKA

Arisman M.B, 2004, ”Gizi Dalam Daur Kehidupan”, Penerbit Buku


Kedokteran, EGC, Jakarta.

Hamilton Mary Persis, 1995, ”Dasar-Dasar Keperawatan Marternitas”, Ed.6,


Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

http://www.balita-anda.indoglobal.com, diakses 21 Februari 2006.

http://www.hidayatullah.com, diakses 12 Maret 2006.

http://www.indomedia.com/sirpo, diakses 21 Februari 2006.

http://www.lib.unair.ac.id/go.php, diakses 20 Februari 2006.

http://www.suaru.karya-online.com/news, diakses 12 Maret 2006.

http://www.sinarharapan.co.id/IPTEK, 2004, diakses 12 Maret 2006.

Manuaba I.B.G, 1998, ”Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga


Berencana Untuk Pendidikan Bidan”, EGC, Jakarta.

Mochtar R, 1998, ”Sinopsis Obstetri”, Jilid I, EGC, Jakarta.

Pusdiknakes-WHO.JHPIEGO, 2001, ”Materi Asuhan Antenatal”, Depkes RI.

Profil Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, 2005.

Ruth Johson, and Wendy Taylor, 2002, ”Buku Ajar Praktik Kebidanan”,
Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

Saifuddin A.B, 2002, ”Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal”, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Saifuddin A.B, 2002, ”Buku Paduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal


dan Neonatal” Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo,
Jakarta.

Simatupang E.J, 2006, ”Penerapan Unsur-Unsur Manajemen”, Penerbit


Buku Awan Indah, Jakarta.
Varney, Helen, 1997, ”Varney’s Midwifery Text Book, Third Editing Jones
and Barket”.

Varney Kriebs Gegar, 2001, ”Buku Saku Kebidanan”, Penerbit Buku


Kedokteran, EGC, Jakarta.

Wiknjosastro H, 2002, ”Ilmu Kebidanan”, Ed.III, Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Lampiran
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Gizi Pada Ibu Hamil

2. Sasaran : NY. “K”

3. Tempat : Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Kota.

Makassar

4. Waktu : 28 Maret 2009, Jam 10.00 – 10.45 Wita

5. Tujuan :

a. Tujuan Umuum : Setelah dilakukan penyluhan ibu dapat

mengerti dan mengetahui tentang kebutuhan

gizi pada ibu hamil.

b. Tujuan Khusus :

1). Ibu dapat menyebutkan tujuan makanan bergizi

2). Ibu dapat menyebutkan jenis makanan bergizi bagi ibu hamil

3). Ibu dapat menyebutkan jumlah kalori sehari

4). Ibu dapat mengetahui kegunaan makanan bergizi bagi ibu hamil

6. Metode : Ceramah dan Diskusi

7. Alat dan Bahan : Gambar contoh makanan bergizi

8. Referensi : a. Krinatuti Diah Hastoro Indriyani, Menu Sehat

Untuk Ibu Hamil dan Menyusui, Puspa

Swara anggota IKAPI, Cetakan IV, Jakarta.


GIZI IBU HAMIL

Ibu hamil kebutuhan akan zat-zat gizi meningkat, peningkatan

komsumsi makanan bagi ibu post abortus menjadi 2500 kalori perhari. Untuk

memenuhi kebutuhan tersebut harus mengkomsumsi makanan yang

mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air (gizi

seimbang).

Gizi seimbang dimana dapat meningkatkan status kesehatan ibu.

Gizi yang adekuat dapat mengurangi resiko perdarahan, anemia dan infeksi.

Adapun zat-zat gizi yang diperlukan yaitu :

1. Karbohidrat

Karbohidrat menghasilkan sel darah merah. Kebutuhan karbohidrat

adalah 250 gram perhari. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat

: beras, jagung, roti, mie, kentang, ubi jalar, singkong dan tepung.

2. Protein

Kebutuhan protein meningkat selama hamil menjadi 55 gram perhari,

makanan yang banyak mengandung protein adalah ikan, daging, ayam,

telur, tempe, tahu, susu, sayuran hijau, wortel dan kacang panjang.

Kegunaan protein untuk ibu hamil membantu dalam pembentukan sel-sel

baru dalam tubuh utamanya pembentukan sel-sel otak, tulang, dan otot,

serta pembentukan ASI.

3. Lemak
Lemak memberikan energi untuk membantu tubuh dalam mengelola

vitamin. Kebutuhan lemak pada ibu ≥ 30 %. Sumber lemak dapat

diperoleh dari : minyak sayuran, margarine, keju atau kacang-kacang,

dan buah-buahan, kegunaan lemak bagi ibu hamil berperan sebagai

sumber cadangan.

4. Vitamin

Kebutuhan vitamin meningkat selama untuk meningkatkan daya tahan

tubuh, beberapa vitamin yang dibutuhkan adalah :

1). Vitamin A ibu hamil adalah 6000 iu, vitamin A penting untuk

pertumbuhan tulang dan gigi, serta meningkatkan daya tahan tubuh

terhadap infeksi juga diperlukan untuk pemerliharaan jaringan mata.

Makanan yang banyak mengandung vitamin A adalah wortel, unsure

dan hati.

2). Vitamin B1, penting untuk pembakaran hidrat arang sera saraf.

Sumbernya telur, ginjal, otak, ikan, beras merah, singkong, dan

kacang panjang.

3). Vitamin B2 untuk pernafasan antara sel, pemeliharaan jaringan saraf

kulit dan kornea mata. Sumber vitamin B2 bermacam-macam buah,

sayur, biji kacang.


4). Vitamin B12 (cyanocobalamin)

Untuk sintesa DNA, dan proses maturasi sel darah merah, vitamin

B12 diperoleh dari protein hewani dengan kebutuhan 0,3 mg/hari

5). Vitamin C

Menunjang pembentukan jaringan ikat dan pembuluh darah, sumber

dari jeruk, tomat, melon, brokoli, kebutuhan 70 mg perhari.

6). Asam Folat (Folic Acid)

Gunanya untuk mencegah anemia megaloblastik, sumber dari buah-

buahan, kacang, dan hati, kebutuhan 0,4 - 0,8 mg/hari

5. Mineral

a). Kalsium digunakan untuk perkembangan otot, jaringan syaraf,

pembentukan tulang dan gigi, kalsium dapat diperoleh dari susu,

menetga, keju, tahu dan brokoli, kebutuhan kalsium 1200 mg/hari

b). Zat besi adalah unsure yang sangat penting untuk pembentukan

haemoglobin (Hb) yaitu suatu zat yang terdapat dalam darah merah

yang berguna untuk mengangkut oksigen dan karbohidrat dalam

tubuh. Jika zat makanan yang dikomsumsi tidak dapat mencukupi

suplay Fe, maka dapat diberikan preparat Fe seperti barrolat,

biosambe, iberet, vitonal, dan hemaviton yang dapat dibeli bebas

juga dapat diperoleh di pusat pelayanan atau pada saat pemeriksaan

kehamilan.
6. Air

Minum sekurang-kurangnya 8-10 gelas cairan setiap harinya. Cairan

bermanfaat untuk mengatasi sembelit, mengurangi zat sisa dari dalam

tubuh dan mencegah infeksi saluran kemih yang paling baik dikomsumsi

adalah air putih. Beberapa jenis cairan lain yang menyehatkan adalah air

yang dibubuhi irisan jeruk lemon (minuman ini dapat mengurangi rasa

mual), sup rendah garam, sup rendah lemah, susu kacang kedelai

kalsium, jus buah dan agar-agar.

Anda mungkin juga menyukai