Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL “NY.I” UMUR 24 TAHUN G1P0000


UK 39 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN

DI PMB NI MADE SURATNI, S.ST

TANGGAL 25 NOVEMBER 2020

OLEH :

PUTU MELYNIA
18E20018

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-
Nya Laporan Kasus Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil “Ny.I” Umur 24 Tahun G1P0000
Uk 39 Minggu Dengan Anemia Ringan Di Pmb Ni Made Suratni, S.ST Tanggal 25
November 2020 dapat diselesaikan tepat waktu dan tersaji secara sistematis.

Penyelesaian laporan ini tidak lepas dari dorongan dan bimbingan dari berbagai
pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S. Kep., MNg., PhD. selaku ketua ITEKES
BALI atas segala dukungan dan fasilitas yang telah diberikan kepada penulis.
2. Ibu Ni Komang Ayu Purnama Dewi, S.Si.T., M.Kes selaku Ketua Program Studi
DIII Kebidanan Itekes Bali
3. Ibu Ni Komang Sri Ariani, S.ST., M.Keb, Selaku pembimbing akademik yang
telah membimbing dalam pembuatan laporan ini
4. Ni Made Suratni, S.ST, selaku pembimbing lapangan di PMB yang telah
membimbing selama melakukan praktek lapangan
5. Keluarga “ Ny.I” yang telah bersedia diambil data dan dijadikan pasien dalam
pembuatan laporan ini
6. Kepada orang tua yang selalu memberi semangat dan dukungan serta materiil
dalam pembuatan laporan ini.
7. Serta teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
8. Penulis menyadari dalam penyusunan laporan kasus ini masih belum sempurna.
Makadari itu kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan di masa yang akan datang.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan kasus ini masih belum sempurna.
Makadari itu kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan di masa yang akan datang.

Denpasar, 18 November 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anemia adalah suatu keadaan yang mana kadar hemoglobin (Hb) dalam
tubuh dibawah nilai normal sesuai kelompok orang tertentu (Irianto, 2014). Anemia
pada ibu hamil berdampak buruk bagi ibu maupun janin. Kemungkinan dampak
buruk terhadap ibu hamil yaitu proses persalinan yang membutuhkan waktu lama
dan mengakibatkan perdarahan serta syok akibat kontraksi. Dampak buruk pada
janin yaitu terjadinya prematur, bayi lahir berat badan rendah, kecacatan bahkan
kematian bayi (Fikawati, 2015).
Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus dikonsumsi
selama masa kehamilan. Saat hamil, disamping kebutuhan ibu hamil itu sendiri,
kebutuhan zat gizi janin juga harus diperhatikan. Kebutuhan gizi pada saat
kehamilan mengalami peningkatan hingga 68% dibandingkan dengan sebelum
hamil. Pada dasarnya, semua zat gizi mengalami peningkatan kebutuhan namun
yang seringkali kekurangan adalah energi, protein dan berbagai mineral contohnya
zat besi. Pemenuhan kebutuhan zat gizi ibu hamil sangat penting, maka jika
kebutuhannya tidak terpenuhi akan menghambat pertumbuhan ibu dan janin
sekaligus menyebabkan berbagai masalah gizi.
Masalah yang sering terjadi pada ibu hamil yaitu anemia dan KEK
(Proverawati, 2009). Menurut data Riskesdas (2018), pada bagian cakupan tablet
tambah darah (TTD), ibu hamil yang memperoleh TTD ≥ 90 butir, hanya 38,1% nya
yang mengonsumsi ≥ 90 butir, sisanya yaitu 61,9% mengonsumsi < 90 butir. Data
tersebut berarti bahwa 61,9% ibu hamil tidak mengonsumsi TTD sesuai anjuran.
Anemia dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Ada faktor langsung dan tidak
langsung. Faktor langsungnya yaitu kecukupan konsumsi tablet tambah darah, jarak
kehamilan, paritas, status gizi, serta penyakit infeksi. Penyebab terjadinya anemia
yang utama adalah kurangnya asupan zat besi dalam makanan atau tablet tambah
darah. Kejadian anemia diakibatkan oleh kekurangan asupan zat besi (Rahmawati,
2012).
Anemia pada ibu hamil yang disebabkan oleh kekurangan zat besi biasa
disebut dengan anemia gizi besi (AGB). Anemia gizi besi memang biasa diderita
oleh ibu hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur. Kekurangan zat gizi besi
atau defisiensi zat besi di Indonesia merupakan masalah defisiensi yang harus
ditanggulangi secara serius. Kementerian Kesehatan mengeluarkan Peraturan
Menteri Kesehatan No.51 Tahun 2016 Tentang Standar Produk Suplementasi Gizi
Ibu Hamil mengenai TTD (Tablet Tambah Darah). Kementerian kesehatan pun
menetapkan kebijakan guna menanggulangi atau mencegah anemia, dengan cara
pemberian TTD dengan harapan agar seluruh wanita usia subur khususnya ibu
hamil mudah menjangkau TTD dan mendapat asupan zat besi yang cukup.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menganggap perlu dilakukan penelitian
mengenai hubungan anemia dengan masalah yang terjadi pada kehamilan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, adapun rumusan masalah dalam
kasus ini adalah bagaimana asuhan kebidanan pada ibu hamil “Ny.I” umur 24 tahun
G1P0000 Uk 39 Minggu dengan anemia ringan di PMB Ni Made Suratni, S.ST
tanggal 25 November 2020?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas adapun tujuan dalam kasus ini adalah sebagai
berikut :
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil “Ny.I” umur 24 tahun G1P0000
Uk 39 Minggu dengan anemia ringan di PMB Ni Made Suratni, S.ST tanggal 25
November 2020?
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian data subjektif sesuai dengan standar
asuhan kebidanan pada “Ny.I” Di PMB Ni Made Suratni, S.ST
b. Mampu membuat Objektif sesuai dengan standar asuhan kebidanan pada
“Ny.I” di PMB Ni Made Suratni, S.ST.
c. Mampu melakukan Analisa sesuai standar asuhan kebidanan pada “Ny.I” di
PMB Ni Made Suratni, S.ST.
d. Mampu melakukan penatalaksanaan sesuai standar asuhan kebidanan pada
“Ny.I” di PMB Ni Made Suratni, S.ST.

D. MANFAAT
Berdasarkan tujuan diatas, adapun manfaat dalam kasus ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan saat
melakukan penelitian dan mampu menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh,
khususnya pada asuhan kebidanan terutama dalam kasus anemia dalam kehamilan
2. Bagi Institusi
Di harapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sebuah referensi dan masukan untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan mahasiswa jurusan kebidanan yang
berhubungan dengan asuhan komprehensif ibu hamil, bersalin, dan nifas serta bayi
baru lahir terutama dalam kasus anemia dalam kehamilan.
3. Bagi Ibu dan Keluarga
Agar ibu dan keluarga mengetahui tentang bahaya dari anemia dalam kehamilan
serta bisa lebih waspada terhadap bahaya dari anemia dalam kehamilan tersebut.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Anemia
Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi kekurangan
sel darah merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11 gr/dl. Pada trimester I
dan III kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada trimester II kadar hemoglobin
kurang dari 10,5 gr/dl. Pada ibu hamil anemia yang sering terjadi yaitu anemia
defisiensi besi. (Prawirohardjo, 2010 dalam Astarina, 2014). Anemia dapat
didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar hemoglobin (Hb) yang berada di bawah
normal.
Di Indonesia, anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi,
sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi. Anemia defisiensi besi
merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. Ibu
hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya memberi sedikit besi
kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal. Selanjutnya
mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun sampai di
bawah 11 gr/dl selama trimester III (Waryana, 2010).
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, dan
merupakan jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah bahkan murah
(Manuaba, 2010). Sebagaian besar anemia adalah anemia defisiensi Fe yang dapat
disebabkan oleh konsumsi Fe dari makanan yang kurang atau terjadi perdarahan
menahun akibat parasit, seperti ankilostomiasis (Manuaba, 2007).
B. Patofisiologi
Patofisiologi anemia perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan
adalah karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta.
Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester kedua kehamilan, dan
maksimum terjadi pada bulan ke sembilan dan meningkat sekitar 1000 ml, menurun
sedikit menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan setelah partus.
Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti 8 laktogen plasenta
yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron. Stimulasi peningkatan 300-350
ml massa sel merah ini dapat disebabkan oleh hubungan antara hormon maternal
dan peningkatan eritropoitin selama kehamilan. (Ibrahim dan Proverawati, 2011).
Peningkatan volume plasma menyebabkan terjadinya hidremia kehamilan
atau hemodilusi, yang menyebabkan terjadinya penurunan hematokrit (20-30%),
sehingga hemoglobin dari hematokrit lebih rendah secara nyata dari pada keadaan
tidak hamil. Hemoglobin dari hematokrit mulai menurun pada bulan ke 3-5
kehamilan, dan mencapai nilai terendah pada bulan ke 5-8. Cadangan besi wanita
hamil mengandung 2 gram, sekitar 60-70% berada dalam sel darah merah yang
bersirkulasi, dan 10- 30% adalah besi cadangan yang terutama terletak di dalam
hati, empedu, dan sumsum tulang.
C. Etiologi Anemia
Ketika ibu hamil, jumlah darah bertambah (hypervolemia) sehingga terjadi
pengenceran darah. Kondisi tersebut disebabkan karena pertambahan sel-sel darah
tidak sebanding dengan pertambahan plasma darah. Berikut adalah
perbandingannya. 1) Plasma darah bertambah 30%. 2) Sel-sel darah bertambah
18%. 3) Hemoglobin bertambah 19%. Secara fisiologis, pengenceran darah ini
adalah untuk membantu meringankan kerja jantung (Pranoto, 2013).
Penyebab lain dari anemia yaitu kehilangan darah berat akibat menstruasi,
atau parasit infeksi seperti cacing tambang, ascaris, serta schistosomiasis yang dapat
menurunkan konsentrasi hemoglobin darah (Hb). Infeksi akut dan kronis, termasuk
malaria, kanker, TBC, dan HIV juga dapat menurunkan konsentrasi Hb.
Kekurangan mikronutrien lain, termasuk vitamin A dan B12, folat, riboflavin, dan
tembaga juga dapat meningkatkan risiko anemia (Benoist, 2008).

D. Tanda Dan Gejala Anemia


Anemia dapat menyebabkan tanda dan gejala: letih, sering mengantuk,
malaise, pusing, lemah, nyeri kepala, luka pada lidah, kulit pucat, membran mukosa
pucat (misal, konjungtiva),bantalan kuku pucat,tidak ada nafsu makan, mual, dan
muntah. (Rukiyah, 2010).
E. Diagnosis Anemia Pada Kehamilan
Untuk menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan
anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
(Manuaba, 2010). Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan
menggunakan alat pemeriksaan Hb. Hasil pemeriksaan Hb dapat digolongkan
sebagai berikut (Manuaba, 2010). Hb 11 g% tidak anemia, Hb 9 – 10 g% anemia
ringan, Hb 7 – 8 g% anemia sedang, Hb < 7 g% anemia berat.
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu
pada trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu
hamil mengalami anemia maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet
pada ibu-ibu hamil di puskesmas. (Manuaba, 2010).

F. Dampak Anemia
Anemia dapat terjasi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu
diwaspadai. Penyakit anemia yang menyerang ibu hamil, berpengaruh terhadap
kehamilan, persalinan, dam saat masa nifas. Adapun pengaruh anemia terhdap
kehamilan, persalinan dan nifas dapat mengakibatkan sebagai berikut (Astarina,
2014).
1. Bahaya Selama Kehamilan
1) Abortus.
2) Persalinan prematur.
3) Hambatan tumbuh kembang janin dalam Rahim.
4) Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%).
5) Perdarahan antepartum.
6) Ketuban pecah dini (KPD).
2. Bahaya saat Persalinan
1) Gangguan his.
2) Kala I memanjang.
3) Persalinan dengan tindakan yang disebabkan karena ibu cepat lelah.
4) Retensio plasenta.
5) Atonia uteri.

3. Pada Masa Nifas.


1) Subinvolusi.
2) Perlukaan sukar sembuh.
3) Infeksi puerperium.
4) Pengeluaran ASI berkurang.
5) Anemia masa nifas.
6) Infeksi mamae.

4. Dampak Anemia Terhadap Janin


1) Asfiksia intrauterin sampai kematian.
2) IUFD. 13
3) BBLR.
4) Kelahiran dengan anemia.
5) Cacat bawaan.
6) Mudah terkena infeksi.
7) IQ rendah dan bahkan bias mengakibatkan kematian. (Manuaba, 2010).

G. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Anemia


Dalam penerapan praktis pelayanan antenatal menurut Badan Litbang Depkes RI,
standar minimal palayanan antenatal adalah “14 T” yaitu
1) Timbang berat badan (T1). Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali
kunjungan. Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu
mulai trimester kedua. Penimbangan berat badan sangat penting dalam pengawasan
ibu hamil. Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu hamil dari sebelum
hamil, terhitung mulai trimester I sampai trimester III yang berkisar diantara 6,5-
16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam
kehamilan 20 minggu terakhir (Wiknjosastro, 2005).
2) Ukur tekanan darah (T2). Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg,
bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklampsi.
3) Ukur tinggi fundus uteri (T3).
4) Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4).
5) Pemberian imunisasi TT (T5). Menurut Saifuddin (2006), imunisasi TT diberikan
pada trimester I atau trimester II dan TT yang kedua diberikan dengan jarak 4
minggu setelah TT yang pertama.
6) Pemeriksaan Hb (T6) Menurut pendapat Manuaba (2007) pemeriksaan darah di
lakukan minimal dua kali selama kehamilan yaitu pada trimester I dan trimester III
dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia. Kriteria
anemia menurut WHO untuk wanita hamil memiliki hemoglobin menurut WHO
yaitu ringan : Hb 8 g/dl-9.9 g/dl, sedang : Hb 6 g/dl-7.9 g/dl, berat : Hb < 6 g/dl.
7) Pemeriksaan VDRL (T7).
8) Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara (T8).
9) Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9).
10) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10).
11) Pemeriksaan protein urin atas indikasi (T11).
12) Pemeriksaan reduksi urin atas indikasi (T12).
13) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13).
14) Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14).
Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14 T sesuai kebijakan dapat
dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T. Pelayanan/asuhan antenatal
ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional dan tidak diberikan
oleh dukun bayi (Prawirohardjo, 2008).
Dari standar minimal pelayanan antenatal yaitu 14 T di atas, terlihat bahwa
untuk pencegahan maupun penangan anemia terdapat pada T4 yaitu pemberian
tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan, dan T6 yaitu pemeriksaan Hb. T6
tersebut merupakan program pemerintah untuk mencegah terjadinya anemia pada
ibu hamil sedangkan untuk T6 berfungsi untuk mengetahui kadar Hb dalam darah
seorang ibu hamil sehingga dapat diketahui tingkat anemia yang dialami oleh
seorang ibu hamil.
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. DATA SUBYEKTIF ( 25 November 2020 , pukul 19.30 wita )


1. Identitas IBU SUAMI
Nama : Ny.I Tn. S
Umur : 24 Tahun 24 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku bangsa : Indonesia Indonesia
Pendidikan : SMP SMP
Pekerjaan : Wirasasta Wiraswasta
Alamat : Jl. Nangka Selatan Gg Kutilang no.4
Telephone : 087234657xxx 0897653457xxx

2. Alasan Memeriksakan Diri


Ibu datang untuk memeriksakan kehamilannya, kontrol rutin
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan merasa pusing

4 Riwayat Menstruasi
Ibu mengatakan menstruasi umur 14 tahun, siklus haid ibu teratur setiap 30 hari,
lama haid ±4hari, dalam sehari ibu mengganti pembalut 3-4 kali, pembalut ibu tidak
penuh dan ibu tidak mengalami keluhan selama haid. HPHT:26-02-2020 (TP:2-12-
2021)

5 Riwayat perkawinan
Ibu menikah 1 kali, status sah, umur ibu saat menikah 23 tahun, umur suami 23
tahun, lama perkawinan 2 tahun.

6. Riwayat kehamilan, persalianan, dan nifas yang lalu


N Tgl/ Tempat/ UK saat Jenis Kondisi Kea Keadaan L
o bln/th penolong Persalina Persalin saat daa Anak/ a
partus partus n an Bersalin n k
JK/BBL/
Nif t
as Keadaan a
sekarang si

1 ini

7 Riwayat Hamil ini :

a. Pada TW I: Ibu memeriksakan diri ke PMB sebanyak satu kali. Ibu diberikan
Asam folat (1 x 400 mcg)
b. Pada TW II : Ibu memeriksakan diri ke PMB sebanyak tiga kali. . Ibu diberikan
Kalsium (1 x 500 mg), Vitamin C (1 x 500 mg) dan SF (1 x 200 mg)
c. Pada TW III : Ibu memeriksakandirike PMB sebanyaktiga kali. Ibu diberikan
Vitamin C (1 x 500 mg) dan SF (1 x 200 mg)
Ibu sudah merasakan gerakan janin sejak 4 bulan yang lalu. Ibu mengatakan
tidak ada perilaku yang membahayakan kehamilannya seperti merokok, minum
jamu, minum- minuman keras, kontak dengan binatang, narkoba, diurut dukun.

8 Riwayat penyakit yang pernah diderita oleh ibu/riwayat operasi


Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menahun seperti jantung, tensi
tinggi, asma, penyakit hati, penyakit keturunan seperti kanker, asma, penyakit jiwa,
kelainan bawaan, hamil kembar, alergi, serta penyakit menular seperti penyakit hati
dan HIV/AIDS.

9 Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu maupun suami tidak pernah mengalami
tanda gejala penyakit menahun seperti jantung, hati, ginjal, dan paru. Ibu juga
mengatakan dari pihak keluarga suami tidak pernah mengalami penyakit menurun
seperti kanker, asma, penyakit jiwa, kelainan bawaan, hamil kembar, dan alergi
serta tidak ada penyakit menular seperti penyakit hati dan HIV/AIDS

10 Riwayat Gynekologi

Ibu mengatakan tidak punya riwayat kanker kandungan, dan ibu tidak pernah
melakukan operasi section caesarea

11 Riwayat & Rencana penggunaan kontrasepsi:


Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi, dan ibu berencana
menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan

12 Data Bio Psikososial, Dan Spiritual


1. Biologis
a. Bernafas
Ibu mengatakan baik sebelum dan selama hamil tidak mengalami keluhan
saat bernapas
b. Makan dan Minum
Sebelum hamil ibu makan dua sampai tiga kali sehari dan saat ini ibu makan
tiga kali sehari dengan porsi sedang dan jenisnya nasi, lauk pauk, kadang-
kadang makan buah dan sayur. Ibu mengatakan tidak ada perubahan nafsu
makan selama hamil. Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan selama
hamil. Sebelum hamil ibu minum air putih kira-kira 7-8 gelas sehari dan tidak
minum-minuman beralkohol, kopi, teh dan tidak merokok
c. Eliminasi
Sebelum hamil ibu mengatakan BAK 4-5 kali sehari dengan warna jernih
tanpa ada keluhan, saat ini ibu BAK 6-7 kali sehari dengan warna kuning
tanpa ada keluhan. Ibu mengatakan baik sebelum maupun selama hamil ibu.
BAB satu kali sehari dengan konsistensi lembek
d. Istirahat & tidur
Sebelum maupun selama hamil ibu mengatakan tidur siang kurang lebih 1
jam dan pada malam hari ibu istirahat kurang lebih selama 8 jam. Ibu
mengatakan kesulitan pada saat tidur karena nyeri pinggang yang disebabkan
oleh perut ibu yang terlalu besar
e. Hubungan seksual
Ibu mengatakan sebelum hamil berhubungan 3-4 kali dalam seminggu dan
tidak ada keluhan.
2. Psikososial
Ibu mengatakan sudah siap menjadi seorang ibu bagi calon bayinya ini, ibu
merencanakan dan menerima kehamilannya. Hubungan ibu dengan suami dan
keluarga baik, pengambil keputusan adalah ibu dan suami. Ibu sudah
menyiapkan tempat dan penolong persalinan, perlengkapan ibu dan bayi, dana,
transportasi, pendamping, dan pengasuh anak di rumah. Suami, orang tua, dan
mertua mendukung kehamilan ibu
3. Pengetahuan ibu
Ibu sudah mengetahui tentang tanda bahaya TW III dan cara mengatasinya dan
persiapan persalinan

B DATA OBYEKTIF
1 PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : kompos mentis GCS: E: 4 V: 5 M: 6
Keadaan psikologi : tenang
BB : 55 kg, BB sebelumnya (tgl 18 -11-2020 ) : 54 kg
TB : 152 cm
Lila : 28 cm
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/per menit
Suhu : 36,5O C
2 PEMERIKSAAN FISIK
a. Kepala : Kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, rambut
lebat dan hitam.

b. Wajah : Simetris, tidak pucat, tidak ada oedema, dan tidak


terdapat cloasma gravidarum.

c. Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada


gangguan pengelihatan.

d. Mulut : Mukosa lembab, bibir segar, tidak ada karies gigi,


dan tidak ada stomatitis.

e. Leher : Tidak ada kelainan seperti pembengkakan


kelenjar limfe, bendungan vena jugularis, dan
pembesaran kelenjar tiroid.

f. Dada dan : Dada tidak ada kelainan seperti wheezing,


payudara payudara simetris, putting susu menonjol, tampak
hiperpigmentasi pada areola, kolostrum sudah
keluar, dan payudara bersih.

g. Ekstremitas : Tangan dan kaki simetris, kuku jari bersih,


terdapat oedema pada kaki, tidak ada varises.
Reflek patella: +/+, tanda homan -/-
3 Pemeriksaan khusus obstetri

Pembesaran perut ibu sudah terlihat dan sesuai usia kehamilan, tidak terdapat linea
alba, terdapat linea nigra, dan tidak terdapat luka operasi.

Leopod I : pertengahan pusat dengan prosesus xifoideus. Pada fundus ibu


teraba bulat lunak

Leopod II : bagian kanan perut ibu teraba bagian ekstremitas janin, bagian
kiri ibu teraba memanjang keras seperti papan

Leopod III : bagian bawah perut ibu teraba bulat keras dan tidak dapat
digoyangkan

Leopod IV : sudah masuk PAP

TFU : 35 cm

TBBJ (Johnson Tausak) : 3, 565 gram

DJJ : 150 x/ menit

4 Pemeriksaan Penunjang (Hasil lab USG, dll)


Golongan Darah :O

Hb : 9.7 gr/dl

PPIA : Non reaktif

HbsAG : Negatif

Sifilis : Negatif

Urine Protein : Negatif

Glukosa Urine : Negatif

USG : hasil dalam batas normal

C Analisis
G1P0000 Uk Uk 39 Minggu Puki Preskep T/H dengan anemia ringan

D Penatalaksanaan

1. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan saat ini. Ibu mengetahui


dan mengerti hasil pemeriksaan yang disampaikan.
2. Mengingatkan ibu bahaya anemia pada kehamilan. Ibu mengerti akan
informasi yang diberikan
3. Mengingatkan kepada ibu dan suami tentang tanda awal persalinan seperti
perut mulas-mulas yang teratur, keluar lendir berampur darah dari jalan
lahir. Ibu mengerti dengan informasi yang diberikan

4. Mengingatkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi dengan


minum air putih lebih banyak, mengonsumsi makanan dengan gizi
seimbang, makan secara teratur, mengonsumsi makanan tambahan seperti
biskuit di antara jam makan pokok, mengonsumsi buah dan sayuran. Ibu
mengerti akan informasi yang diberikan
5. Mengingatkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi untuk
meningkatkan kadar Hb seperti sayuran hijau, hati ayam dan kacang-
kacangan. Ibu bersedia memakan makanan sesuai anjuran.
6. Mengingatkan ibu untuk meminum tablet Fe dan Vitamin C secara teratur,
Ibu berjanji akan meminumnya secara teratur.
7. Mengingatkan ibu untuk mengatur pola istirahat, tidur pada malam hari 7-8
jam dan tidur siang minimal 1 jam serta mengurangi aktivitas yang berat.
Ibu mengerti akan informasi yang diberikan
8. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan. Tindakan telah di
dokumentasikan pada buku KIA dan buku Register PMB.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang diperoleh dengan cara anamnesa pasien secara
langsung melalui teknik wawancara. Pengkajian yang dilakukan oleh penulis meliputi
identitas pasien, alasan berkunjung dan keluhan utama, riwayat prenatal, intranatal dan
faktor resiko infeksi. Berdasarkan data subjektif yang di peroleh dari data bahwa ibu
mengatakan pusing pada kehamilannya
B. Data Objektif
Data objektif adalah data yang diperoleh dari proses pemeriksaan yang terdiri dari
keadaan umum, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Penulis sudah
melakukan pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik pada ibu, Data objektif adalah
data yang diperoleh melalui hasil dari observasi dari pemeriksaan fisik pasien,
pemeriksaan laboratorium, atau pemeriksaan diagnostik lain dari riwayat persalinan
sebelumnya. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium yang sudah dilakukan
diperoleh hasil bahwa kadar Hemoglobin (Hb) ibu rendah yaitu 9,8 gr/dl.
C. Analisis
Analisis merupakan kesimpulan dari data subjektif dan data objektif dalam
pendokumentasian manajemen kebidanan, karena keadaan pasien setiap saat bisa
mengalami perubahan dan akan ditemukan informasi baru dalam data subjektif
maupun data objektif, maka proses pengkajian data akan menjadi sangat dinamis.
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang dikaji diketahui analisis sebagai berikut
G1P0000 Uk 39 minggu dengan anemia ringan

D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dilakukan pada kasus ini yaitu mengobservasi vital sign, mengingatkan
ibu bahaya anemia pada kehamilan, mengingatkan kepada ibu dan suami tentang tanda awal
persalinan, mengingatkan ibu untuk mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi untuk
meningkatkan kadar Hb, mengingatkan ibu untuk meminum tablet Fe dan Vitamin C secara
teratur, serta mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan. dan tidak ada kesenjangan
antara teori dan praktek dilapangan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil “Ny.I” umur 24 tahun
G1P0000 Uk 39 minggu T/H dengan anemia ringan di Pmb Ni Made Suratni, S.ST
Tanggal 25 November 2020 , maka penulis dapat mengambil beberapa simpulan
sebagai berikut:
1. Pengkajian data subjektif asuhan kebidanan pada ibu hamil “Ny.I” umur 24
tahun G1P0000 Uk 39 minggu T/H dengan anemia ringan di Pmb Ni Made
Suratni, S.ST tanggal 25 November 2020 sudah dilakukan dan tidak ada
kesenjangan antara teori dan keadaan di lapangan.
2. Pengkajian data objektif asuhan kebidanan pada ibu hamil “Ny.I” umur 24 tahun
G1P0000 Uk 39 minggu T/H dengan anemia ringan di Pmb Ni Made Suratni,
S.ST tanggal 25 November 2020 sudah dilakukan dan tidak ada kesenjangan
antara teori dan keadaan di lapangan.
3. Analisis data untuk menegakkan diagnosa masalah serta kebutuhan asuhan
kebidanan pada ibu hamil “Ny.I” umur 24 tahun G1P0000 Uk 39 minggu T/H
dengan anemia ringan di Pmb Ni Made Suratni, S.ST tanggal 25 November 2020
sudah dilakukan dan tidak ada kesenjangan antara teori dan keadaan di lapangan.
4. Penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil “Ny.I” umur 24 tahun
G1P0000 Uk 39 minggu T/H dengan anemia ringan di Pmb Ni Made Suratni,
S.ST tanggal 25 November 2020 sudah dilakukan dan tidak ada kesenjangan
antara teori dan keadaan di lapangan.
B. Saran
1. Pasien
Diharapkan pada kehamilan ini pasien lebih dapat memperhatikan kondisi dan
mendapat dukungan dari keluarga sehingga ibu mampu menyiapkan diri baik fisik
maupun psikologis dalam mengurus diri dan kehamilan ini. Dan mencari
pengetahuan tentang kehamilan tanda bahaya dan cara mengatasinya.
2. Petugas Kesehatan
Agar petugas kesehatan selanjutnya terus meningkatkan kemampuan, ketrampilan
dan kepribadian yang dimiliki untuk melakukan asuhan kebidanan sesuai dengan
standar khususnya pada ibu hamil, serta dapat mengaplikasikan teori yang di dapat
dengan perkembangan ilmu kebidanan
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gede. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC

Astarina, Dita. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Ibu Hamil di
Puskesmas Kelurahan Rawabadak Utara Tahun 2014. Jakarta: Poltekkes Jakarta III

Ibrahim dan Proverawati. 2011. Nutrisi Janin & Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha Medika.

Waryana, 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihana

Anda mungkin juga menyukai