Disusun oleh :
Frisca Indah Kusuma Wardani
P07224218016
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan rahmat serta hidayah-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Ibu Hamil dengan Anemia”
Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh dosen prodi DIII Kebidanan
Samarinda Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur yang
telah membantu saya dalam penyusunan makalah ini, kepada kedua orang tua saya
yang telah mendukung saya dalam proses penyusunan makalah ini, dan teman-
teman yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dari bahasa
maupun penulisannya. Saya berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan
kepada para pembaca.
penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR……………………………………………………………………………………………….….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………….4
B.Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………..5
C.Tujuan………………………………………………………………………………………………………………….5
BAB II ISI………………………………………………………………………………………………………………….6
Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………….10
Saran………………………………………………………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………11
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sampai saat ini tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih merupakan
masalah yang menjadi prioritas di bidang kesehatan. Di samping menunjukan derajat
kesehatan masyarakat, juga dapat mengambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat
dan kualitas pelayanan kesehatan.Salah satu penyebab langsung kematian ibu
adalah anemia.
Menurut WHO (2008), secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh
dunia sebesar 41, 8 %. Prevalensi anemia pada ibu hamil di Asia diperkirakan sebesar
48,2 %, Afrika 57,1 %, Amerika 24,1 %, dan Eropa 25,1 %. (Salmariantity, 2012).
C.Tujuan
Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil
dan resiko yang dapat terjadi pada kehamilan dengan anemia.
BAB II
ISI
A. Pengertian Anemia pada ibu hamil
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah di dalam tubuh yang
terlalu sedikit, yang mana di dalam sel darah merah itu sendiri mengandung
hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen menuju ke seluruh jaringan
tubuh (Proverawati, 2013). Menurut WHO (2008), secara global prevalensi anemia
pada ibu hamil di seluruh dunia sebesar 41, 8 %. Prevalensi anemia pada ibu hamil di
Asia diperkirakan sebesar 48,2 %, Afrika 57,1 %, Amerika 24,1 %, dan Eropa 25,1 %.
(Salmariantity, 2012).
Faktor umur merupakan faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil. Umur
seorang ibu berkaitan dengan alat – alat reproduksi wanita. Umur reproduksi yang
sehat dan aman yaitu 20 – 35 tahun. Kehamilan diusia kurang dari 20 tahun dan diatas
35 tahun dapat menyebabkan anemia karena pada kehamilan diusia kurang dari 20
tahun secara biologis belum optimal, secara emosi cenderung labil, mentalnya belum
matang sehingga mudah mengalami guncangan yang mengakibatkan kurangnya
perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat – zat gizi selama kehamilannya.
Sedangkan pada usia diatas 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya
tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa diusia ini. Hasil penelitian
mendapatkan bahwa ibu yang hamil diatas usia 35 tahun sangat berpengaruh terhadap
kajadian anemia (Amirrudin dan Wahyuddin, 2014).
Paritas merupakan salah satu faktor yang penting dalam kejadian anemia zat
besi pada ibu hamil. Menurut Manuaba (2010), wanita yang sering atau sudah
beberapa kali mengalami kehamilan dan melahirkan semakin anemia karena banyak
kehilangan zat besi, hal ini disebabkan karena selama kehamilan wanita
menggunakan cadangan besi yang ada di dalam tubuhnya (Salmariantyty, 2012).
Pengaruh anemia dalam kehamilan dapat berakibat fatal jika tidak segera di
atasi di antaranya dapat menyebabkan keguguran, partus prematus, inersia uteri,
partus lama, atonia uteri dan menyebabkan perdarahan serta syok. Sedangkan
pengaruh anemia terhadap kosepsi diantaranya dapat menyebabkan keguguran,
kematian janin dalam kandungan, kematian janin waktu lahir, kematian perinatal
tinggi, prematuritas dan cacat bawaan.
Berdasarkan hasil analisis maka hipotesa yang diajukan diterima, yaitu terdapat
hubungan antara umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil.Hasil penelitian ini
hasil sesuai dengan penelitian Salmariantity (2012) menunjukkan hubungan paritas
dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan nilai uji statistik terbukti signifikan p
value = 0,029 < 0,05 dengan nilai Prevalance Ratio (PR)=1,64 dan 95% CI antara 1,03 -
2,8.
Tablet Zat Besi dan Tablet tambah darah dapat menghindari anemia zat besi dan
anemia asam folat. Pada ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet zat besi
minimal 90 tablet selama hamil. (Atik dkk, 2016)
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Munir. Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil. (2009) [22 Februari 2011]; Diakses dari:
http://kti.blogspot.com.
Manuaba IBG. Buku Ajar Patologi Obstetri - Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta:
EGC; (2008).
Amirudin, Wahyuddin, 2014, Studi Kasus Kontrol Faktor Biomedis Terhadap Kejadian
Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Bantimurung Maros, Jurnal Medika Nusantara. Vol.
25 No.
Aryanti Wardiah, Sumini Setiawati, Riyani, Riska Wandiri, Lidya Aryanti. (2013).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Sekampung Kabupaten Lampung Timur tahun 2013. Bandarlampung:
PSIK Universitas Malahayati.
Darlina. (2011). Faktor Risiko Anemia Pada Ibu Hamil di Bogor. Bandung: Media Gizi
dan Keluarga.