Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

IBU HAMIL DENGAN ANEMIA

Disusun oleh :
Frisca Indah Kusuma Wardani
P07224218016

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR


D-III KEBIDANAN SAMARINDA
TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan rahmat serta hidayah-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Ibu Hamil dengan Anemia”

Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh dosen prodi DIII Kebidanan
Samarinda Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur yang
telah membantu saya dalam penyusunan makalah ini, kepada kedua orang tua saya
yang telah mendukung saya dalam proses penyusunan makalah ini, dan teman-
teman yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dari bahasa
maupun penulisannya. Saya berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan
kepada para pembaca.

Samarinda, januari 2021

penulis

DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR……………………………………………………………………………………………….….i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………..1

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………….4

B.Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………..5

C.Tujuan………………………………………………………………………………………………………………….5

BAB II ISI………………………………………………………………………………………………………………….6

A.Pengertian anemia pada ibu hamil……………………………………………………………………….6


B.Faktor penyebab terjadinya anemia……………………………………………………………………..6
C.Pengaruh anemia terhadap kehamilan.……………………………………………………………….7
D.Cara mencegah anemia pada ibu hamil……………………………………………………………….8

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………………….10

Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………….10

Saran………………………………………………………………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………11

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Sampai saat ini tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih merupakan
masalah yang menjadi prioritas di bidang kesehatan. Di samping menunjukan derajat
kesehatan masyarakat, juga dapat mengambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat
dan kualitas pelayanan kesehatan.Salah satu penyebab langsung kematian ibu
adalah anemia.

Menurut WHO (2008), secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh
dunia sebesar 41, 8 %. Prevalensi anemia pada ibu hamil di Asia diperkirakan sebesar
48,2 %, Afrika 57,1 %, Amerika 24,1 %, dan Eropa 25,1 %. (Salmariantity, 2012).

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia


terutama bagi para wanita usia reproduksi (WUS). Anemia pada wanita usia subur
(WUS) dapat menimbulkan efek samping seperti kelelahan, badan lemah, penurunan
kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab yang paling sering terjadi
dari anemia pada kehamilan adalah kurangnya zat besi, asam folat, dan perdarahan
akut dapat terjadi dikarenakan interaksi antara keduanya (Noverstiti, 2012).

Anemia pada kehamilan tidak dapat dihindarkan karena merupakan suatu


perubahan fisiologis yang diakibatkan oleh proses kehamilan, dapat dipengaruhi oleh
kondisi ibu hamil sebelumnya. Pada saat hamil, tubuh akan mengalami perubahan
yang cukup signifikan, jumlah darah yang dibutuhkan dalam tubuh akan meningkat
sekitar 20 - 30 %, sehingga kebutuhan pasokan zat besi dan vitamin dalam tubuh
akan meningkat untuk membantu membuat hemoglobin (Hb). Ketika hamil, tubuh
ibu akan membuat lebih banyak darah karena harus berbagi dengan bayinya. Tubuh
memerlukan darah hingga 30 % lebih banyak dari pada kondisi sebelum hamil
(Noverstiti, 2012).
B.Rumusan Masalah
1. faktor apa saja yang dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil?
2. Resiko apa yang dapat terjadi pada ibu hamil dengan anemi?
3. Bagaiman cara mengatasi atau memperkecil kemungkinan terjadinya anemia
pada ibu hamil?

C.Tujuan
Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil
dan resiko yang dapat terjadi pada kehamilan dengan anemia.

BAB II
ISI
A. Pengertian Anemia pada ibu hamil
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah di dalam tubuh yang
terlalu sedikit, yang mana di dalam sel darah merah itu sendiri mengandung
hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen menuju ke seluruh jaringan
tubuh (Proverawati, 2013). Menurut WHO (2008), secara global prevalensi anemia
pada ibu hamil di seluruh dunia sebesar 41, 8 %. Prevalensi anemia pada ibu hamil di
Asia diperkirakan sebesar 48,2 %, Afrika 57,1 %, Amerika 24,1 %, dan Eropa 25,1 %.
(Salmariantity, 2012).

Anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai penurunan kadar hemoglobin


dalam darah yaitu kurang dari 11 gram% selama masa kehamilan yaitu pada
trimester 1 dan trimester ke-3, dan kurang dari 10 gram% pada masa post partum
dan trimester 2. Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang
membahayakan bagi ibu dan janin. (Manuaba,2008)

B.Faktor Penyebab terjadinya Anemia

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya anemia pada


kehamilan diantaranya gravid, umur, paritas, tingkat pendidikan, status ekonomi dan
kepatuhan konsumsi tablet Fe (Keisnawati, dkk, 2015).

Faktor umur merupakan faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil. Umur
seorang ibu berkaitan dengan alat – alat reproduksi wanita. Umur reproduksi yang
sehat dan aman yaitu 20 – 35 tahun. Kehamilan diusia kurang dari 20 tahun dan diatas
35 tahun dapat menyebabkan anemia karena pada kehamilan diusia kurang dari 20
tahun secara biologis belum optimal, secara emosi cenderung labil, mentalnya belum
matang sehingga mudah mengalami guncangan yang mengakibatkan kurangnya
perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat – zat gizi selama kehamilannya.
Sedangkan pada usia diatas 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya
tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa diusia ini. Hasil penelitian
mendapatkan bahwa ibu yang hamil diatas usia 35 tahun sangat berpengaruh terhadap
kajadian anemia (Amirrudin dan Wahyuddin, 2014).

Paritas merupakan salah satu faktor yang penting dalam kejadian anemia zat
besi pada ibu hamil. Menurut Manuaba (2010), wanita yang sering atau sudah
beberapa kali mengalami kehamilan dan melahirkan semakin anemia karena banyak
kehilangan zat besi, hal ini disebabkan karena selama kehamilan wanita
menggunakan cadangan besi yang ada di dalam tubuhnya (Salmariantyty, 2012).

Anemia kehamilan dapat dipengaruhi oleh gravida. Hasil penelitian Ridayanti


(2012), menyebutkan bahwa ibu hamil primigravida yang mengalami anemia
kehamilan sebesar 44,6% sedangkan ibu multigravida yang mengalami anemia
kehamilan sebesar 12,8%. Hal tersebut terjadi karena ibu primigravida belum
mempunyai pengalaman untuk menjaga kesehatan kehamilanya dari kehamilan
sebelumnya karena baru pertama kali hamil (Farsi, 2011).

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa responden dengan paritas


beresiko lebih banyak mengalami anemia pada ibu hamil dibandingkan responden
dengan paritas tidak beresiko. Menurut peneliti hal ini dikarenakan Paritas
merupakan salah satu faktor penting dalam kejadian anemia zat besi pada ibu hamil.

C.Pengaruh Anemia pada kehamilan

Pengaruh anemia dalam kehamilan dapat berakibat fatal jika tidak segera di
atasi di antaranya dapat menyebabkan keguguran, partus prematus, inersia uteri,
partus lama, atonia uteri dan menyebabkan perdarahan serta syok. Sedangkan
pengaruh anemia terhadap kosepsi diantaranya dapat menyebabkan keguguran,
kematian janin dalam kandungan, kematian janin waktu lahir, kematian perinatal
tinggi, prematuritas dan cacat bawaan.
Berdasarkan hasil analisis maka hipotesa yang diajukan diterima, yaitu terdapat
hubungan antara umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil.Hasil penelitian ini
hasil sesuai dengan penelitian Salmariantity (2012) menunjukkan hubungan paritas
dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan nilai uji statistik terbukti signifikan p
value = 0,029 < 0,05 dengan nilai Prevalance Ratio (PR)=1,64 dan 95% CI antara 1,03 -
2,8.

Anemia kehamilan disebut "potential danger to mother and child" (potensial


membahayakan ibu dan anak). Dampak dari anemia pada kehamilan yang dapat
terjadi seperti abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin
dalam rahim, mudah terjadi infeksi, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini
(KPD), saat persalinan dapat mengakibatkan gangguan His, kala pertama dapat
berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar, dan pada kala nifas terjadi
subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan pospartum, memudahkan infeksi
puerperium, dan pengeluarkan ASI sedikit. (Aryanti dkk, 2013).

D. Cara mencegah anemia pada ibu hamil

Kunjungan ANC adalah untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui


pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil.
Kunjungan antenatal yang teratur mengakibatkan segera terdeteksinya berbagai
faktor risiko kehamilan, salah satunya anemia. Ibu hamil trimester III yang
memeriksakan kehamilan > 4 kali di kategorikan baik, sedangkan yang memeriksakan
kehamilan < 3 kali dikategorikan cukup.

Tablet Zat Besi dan Tablet tambah darah dapat menghindari anemia zat besi dan
anemia asam folat. Pada ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet zat besi
minimal 90 tablet selama hamil. (Atik dkk, 2016)
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan dan Saran


Dsimpulkan adanya hubungan paritas dan umur ibu dengan kejadian anemia
pada ibu hamil dengan nilai p value 0,023 dan 0,028.

Diharapkan tenaga kesehatan khususnya petugas kesehatan dalam


melakukan promosi kesehatan khususnya promosi pada ibu hamil lebih
menekankan pada perubahan yang terjadi pada ibu hamil khususnya promosi
anemia ibu hamil dan cara meminum tablet zat besi salah satunya dengan
sosialisasi pentingnya konsumsi tablet zat besi yang tepat, makan makanan yang
mengandung sumber zat besi, dan pentingnya vitamin C untuk meningkatkan
penyerapan tablet zat besi di dalam tubuh, pemeriksaan kehamilan (ANC) juga
berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil maka dari itu perlu
ditegaskan bahwa pemeriksaan kehamilan penting untuk mendeteksi dini jika
adanya ibu hamil dengan anemia serta mengontrol kebutuhan zat besi dan
tablet tambah darah yang dikonsumsi oleh ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA

Munir. Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil. (2009) [22 Februari 2011]; Diakses dari:
http://kti.blogspot.com.

Manuaba IBG. Buku Ajar Patologi Obstetri - Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta:
EGC; (2008).

Manuaba I B G. Ilmu Kebidanan. Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk


Pendidikan Bidan. Jakarta.: EGC; (2001).
Wiknjosastro. IlmuKebidanan Edisi 3. Jakarta: Yayasan bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjdo; (2005).

Depkes RI. Panduan Pelayanan Antenatal. Jakarta: Depkes RI; (2011).

Amirudin, Wahyuddin, 2014, Studi Kasus Kontrol Faktor Biomedis Terhadap Kejadian
Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Bantimurung Maros, Jurnal Medika Nusantara. Vol.
25 No.

Aryanti Wardiah, Sumini Setiawati, Riyani, Riska Wandiri, Lidya Aryanti. (2013).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Sekampung Kabupaten Lampung Timur tahun 2013. Bandarlampung:
PSIK Universitas Malahayati.

Darlina. (2011). Faktor Risiko Anemia Pada Ibu Hamil di Bogor. Bandung: Media Gizi
dan Keluarga.

Anda mungkin juga menyukai