Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Praktik Klinik I di Program Studi
DIII Kebidanan
Dosen Tutor :
Disusun oleh :
JURUSAN KEBIDANAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya, sehingga saya berhasil menyelesaikan Laporan
Pendahuluan ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“Anemia Pada Kehamilan”.
Penyusun,
IKHTISAR
i
Anemia dalam kehamilan dapat diartikan ibu hamil yang mengalami
defisiensi zat besi dalam darah. Selain itu, anemia dalam kehamilan dapat
diartikan juga sebagai suatu kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb)
<11gr% pada trimester I dan III, sedangkan pada trimester II kadar
hemoglobin <10,5%.
ii
a. Umur 6 bln – 5 tahun : Hb < 11 gr%
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
IKHTISAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Lingkup Pembahasan.........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Fisiologi Anemia ..................................................................................................4
2.2 Etiologi dan Prediposisi.....................................................................................5
2.3 Tanda dan Gejala.................................................................................................7
2.4 Patofisiologi .........................................................................................................8
2.5 Komplikasi yang terjadi.....................................................................................9
2.6 Upaya Pencegahan ..........................................................................................10
2.7 Upaya Deteksi Dini...........................................................................................11
2.8 Penanganan Awal Bidan.................................................................................12
2.9 Penanganan Lanjutan......................................................................................12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15
LAMPIRAN...........................................................................................................................16
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
risiko kematian maternal 1 diantara 29 persalinan sedangkan di Negara
maju 1 diantara 29.000 persalinan.
Menurut laporan pembangunan pada tahun 2013 tercatat angka
kematian ibu di beberapa Negara Assosiation South East Asia Nations
(ASEAN) seperti di Vietnam 18 per 100.000 kelahiran hidup, di Malaysia
5,5/100.000 kelahiran hidup, Filiphina 26 per 100.000 kelahiran hidup
dan Singapura 3/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian
diIndonesia mencapai 248/100.000 kelahiran hidup.
Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan angka kematian ibu
saat melahirkan mengalami penurunan sejak tahun 2015 hingga tahun
2017. Angka kematian ibu saat melahirkan pada tahun 2015 sekitar
4.999 kasus, tahun 2016 sekitar 4.912 kasus, sementara di tahun 2017
terjadi 1.712 kasus kematian ibu saat proses persalinan.
Di Indonesia angka anemia kehamilan menunjukkan nilai yang
cukup tinggi. Hoo Swie Tjiong menemukan angka anemia kehamilan
pada trimester I sebanyak 3,8%, trimester II yaitu 13,6% dan trimester III
yaitu 24,8% dan tiap tahunnya wanita Indonesia meninggal karena
kehamilan dan persalinan. (Manuaba I.G.B,2010).
Laporan pendahuluan ini bertuuan unuk melaksanakan asuhan
kebidanan kehamilan terhadap Ny “A” 34 tahun G2P1A0 Usia
kehamilan 21-22 minggu dengan keluhan sering pusing dan cepat
lelah. TTV, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 84x/m, pernafasan
20x/m, dan suhu 36,8ºC. Konjungtiva pucat, kuku pucat. Laporan
pendahuluan ini menggunakan metode studi kasus dengan
manegemen kebidanan 5 langkah yaitu pengkajian data, penentuan
diagnosa, perencanan asuhan kebidanan, dan penatalaksanaan asuhan
kebidanan dalam betuk SOAP.
2
1.2Lingkup Pembahasan
Lingkup materi yang akan dibahas antara lain : fisiologis anemia,
Anemia pada kehamilan [ etiologi, predisposisi, tanda dan gejala
( subjek dan objektif), patofisiologis, komplikasi yang terjadi, upaya
pencegahan (asuhan dan KIE yang dapat dilakukan), upaya deteksi dini,
penanganan awal bidan (sebelum melakukan rujukan), penanganan
lanjutan.
3
BAB II
4
haemopoesis) setelah embrio sudah cukup usia, fungsi itu
diambil alih oleh sumsum tulang.
d. Plasma darah, Terdiri dari air dan protein darah yaitu albumin,
globulin, dan fibrinogen, cairan yang tidak mengandung unsur
fibrinogen disebut serum darah. Protein dalam serum inilah
yang berfungsi sebagai antibody terhadap adanya benda asing
(antigen).
5
dan lain lain) dan neoplasma (seperti limfoma, nekrosis,
jaringan).
3) Anemia krositik
Anemia kroistik disebabkan karena, Defisiensi vitamin
B12 atau pernisiosa, Absorbs vitmin B12 menurun,
Defisiensi asam folat, Gangguan metabolism asam folat.
4) Anemia karena perdarahan
Anemia karena pendarahan disebabkan karena
adanya pengeluaran darah yang sedikit-sedikit atau
cukup banyak. Baik hal itu diketahui maupun tidak.
5) Anemia hemolitik
a. Intrinsic.
Disebabkan karena kelainan membrane seperti
sferositosis hereditis, hemoglobinuria makturnal
pamosimal. Kelainan glikolisis dan Kelainan enzim,
seperti defisiensi glukosa -6 fosfat dehydrogenase
(GEDP)
b. Ektrinsik
Disebabkan karena gangguan system imun, Infeksi
dan Luka bakar.
c. Anemia plastic
Penyebabnya bisa kongenital (jarang), idiopatik
(kemungkinan autoimun) LES, kemoterapi, radioterapi,
toksin seperti berzes, foluen, insektisid, obat – obatan
seperti kloramfenikol, sulfenomid analgesic, anti
epileptic (hidantoin), pasca hepatitis.
6
Faktor Predisposisi :
a. Riwayat anemia
b. Penyakit sel sabit (sickel cell)
c. Menderita talassemia atau riwayat talasemia dalam keluarga
d. ITP (idiopathic thrombocytopenic purpura)
e. Gangguan perdarahan
f. Riwayat kehamilan sebelumnya disertai perdarahan
g. Riwayat malaria
h. Menderita cacingan
i. Riwayat sindrom HELLP Riwayat diet: sumber makanan yang
kurang zat besi, pica yang
berlebihan
7
a. Anemia defisiensi besi : disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis
angularis, dan kuku sendok (koilonychia).
b. Anemia megaloblastik : glositis, gangguan neurologik pada
defisiensi vitamin B12.
c. Anemia hemolitik : ikterus, splenomegali, dan hepatomegali.
d. Anemia aplastik : pendarahan dan tanda- tanda infeksi.
2.4Patofisiologi
Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan, antara lain
adalah oleh karena peningkatan oksigen, perubahan sirkulasi yang
makin meningkat terhadap plasenta dan janin, serta kebutuhan suplai
darah untuk pembesaran uterus, sehingga terjadi peningkatan volume
darah yaitu peningkatan volume plasma dan sel darah merah. Namun,
peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar
jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi
penurunan konsentrasi hemoglobin akibat hemodilusi. Volume plasma
meningkat 45-65 % dimulai pada trimester II kehamilan, dan
maksimum terjadi pada bulan ke-9 yaitu meningkat sekitar 1000 ml,
menurun sedikit menjelang aterm, serta kembali normal tiga bulan
setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti
laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi aldosteron.
Volume plasma yang terekspansi menurunkan hematokrit,
konsentrasi hemoglobin darah, dan hitung eritrosit, tetapi tidak
menurunkan jumlah absolut Hb atau eritrosit dalam sirkulasi.
Penurunan hematokrit, konsentrasi hemoglobin, dan hitung eritrosit
biasanya tampak pada minggu ke-7 sampai ke-8 kehamilan, dan terus
menurun sampai minggu ke-16 sampai ke-22 ketika titik keseimbangan
8
tercapai. Sebab itu, apabila ekspansi volume plasma yang terus-
menerus tidak diimbangi dengan peningkatan produksi eritropoetin
sehingga menurunkan kadar Ht, konsentrasi Hb, atau hitung eritrosit di
bawah batas “normal”, timbulah anemia. Kehamilan membutuhkan
tambahan zat besi sekitar 800-1000 mg untuk mencukupi kebutuhan
yang terdiri dari :
a. Terjadinya peningkatan sel darah merah membutuhkan 300-400
mg zat besi dan mencapai puncak pada 32 minggu kehamilan.
b. Janin membutuhkan zat besi 100-200 mg.
c. Pertumbuhan plasenta membutuhkan zat besi 100-200 mg.
d. Sekitar 190 mg hilang selama melahirkan.
9
Anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari 4 g/dl dapat
meyebabkam dekompensasi kordis. Akibat anemia terhadap janin
dapat meyebabkan terjadinya:
10
lemak, 2,9 gr karbohidrat, 166 mg kalsium, 0,7 gr serat, 3,5 mg zat besi
dan 41 mg vitamin C. Sedangkan untuk 100 gr bayam merah
mengandung energi sebesar 50 Kkal, 3 gr protein, 0,8 gr lemak, 10 gr
karbohidrat, 520 mg kalsium, 2,2 gr serat, 7 mg zat besi dan 62 mg
vitamin C. Untuk itu pencegahan agar tidak terjadinya anemia
sebaiknya mengkonsumsi bayam terutama bayam merah yang memiliki
kandungan zat besi dan vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan
dengan bayam hijau.
11
makanan yang mengandung zat besi alami, dan pemberian
suplemen asam folat.
2.9Penanganan lanjutan
a. Pada Anemia Defisiensi Besi, diberikan obat Fero sulfat 3x3,25
secara oral. Fero glukonat 3x200 mg secara oral. Iron Dextran
mengandung Fe 50 mg/l, diberikan secara intramuskuler mula –
mula 50 mg, kemudian 100-250 mg tiap 1-2 hari
b. Anemia penyakit kronik, Terapi terutama ditujukkan pada penyakit
dasarnya. Pada anemia yang mengancam nyawa, dapat diberikan
tranfusi darah.
12
BAB III
PENUTUP
1.1Kesimpulan
Dari Laporan Pendahuluan ini dapat disimpulkan bahwa Ny
“A” usia 34 tahun G2P1A0 UK 21-22 Minggu dengan kasus
Anemia kehamilan, yang dapat dilihat dari data subjektif yang
ibu keluhkan seperti sering merasa pusing dan cepat lelah.
Dapat dilihat juga dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh
Bidan yaitu tekanan darah rendah menunjukkan angka 100/70
mmHg dan pemeriksaan mata pada konjungtiva terlihat sedikit
pucat, kuku pucat. Penaatalaksanaan asuhan kebidanan yang
diberikan yaitu :
a. Melakukan Pemeriksaan Fisik kepada ibu.
b. Memberitahukan hasil pemeriksaan : ibu mengetahui
c. Melakukan pemeriksaan penunjang Hb, dan
memberitahukan hasil pemeriksaan Hb 9,8 g/dL : ibu
mengetahui.
d. Menjelaskan kepada ibu mengenai keluhan sering pusing
dan cepat lelah yang ibu rasakan disebabkan oleh hb ibu
yang kurang dan juga merupakan tanda dan gejala dari
anemia : ibu mengetahui.
e. Menganjurkan ibu untuk beristirahat atau tidur pada
siang hari 2 jam dan malam 8 jam : ibu mengerti.
13
f. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi, seperti sayuran hijau, daging, hati
ayam : ibu mengerti.
g. Menganjurkan ibu untuk selalu mengkonsumsi tablet FE
setiap hari : ibu mengerti dan mau megkonsumsi.
h. Memberikan ibu tablet Fe 20 tablet 1x1 : ibu mau
mengkonsumsi.
i. Memberikan ibu calc 10 tablet 1x1 : ibu mau
mengkonsumsi.
j. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan 1
bulan kedepan atau kapanpun jika ibu ada keluhan : ibu
mengerti.
DAFTAR PUSTAKA
14
Patimah, Siti. Astuti, dkk. 2016. Praktik Klinik Kebidanan III. Kemenkes RI
Astutik, Reni yuli. Ertiana, Dewi. 2017. Anemia Dalam Kehamilan.
Jember : CV. Pustaka Abadi.
Safitri, Yenny. 2019. PENGARUH PEMBERIAN JUS BAYAM MERAH, JERUK
SUNKIS, MADU TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL YANG
MENGALAMIANEMIADIUPT PUSKESMAS KAMPAR. Vol (3).
Putri, Yelmi Reni. Hasnita, Evi. 2020. Asuhan Keperawatan Maternitas Pada
Kasus Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Jawa Tengah : CV. Pena
Persada Redaksi.
15
Lampiran
Tempat : BPM
16
menu bervariasi dan tidak suka makan telor dari sebelum hamil, minum
sekitar 6-7 gelas/hari. Ibu masih mengkonsumsi tablet fe. BAB dan
BAK lancar.
17
5. Menganjurkan ibu untuk beristirahat atau tidur pada siang hari 2 jam
dan malam 8 jam : ibu mengerti.
Pembimbing PK Pengkaji
Pembimbing Akademik
18
19