DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6
SRI SUMARSIH
RENI FIDIAWATI
APRELIA
WITAMA JULIANI
BERLIANA SARI
ERIA NINGSIH
LAMPUNG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
dan pengalaman bagi pembaca maupun penulis sendiri. Kami berharap lebih jauh
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
Penyusun
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah
merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu
didefinisikan sebagai kadar Ht, konsentrasi Hb, atau hitung eritrosit dibawah
batas “normal”. Dalam praktik rutin, konsentrasi Hb < 11 g/dl pada akhir
trimester pertama, dan 10 g/dl pada trimester kedua dan ketiga diusulkan
Nilai-nilai ini kurang lebih sama dengan nilai Hb terendah pada ibu-ibu
hamil yang mendapat suplementasi besi, yaitu 11,0 g/dl pada trimester
pertama dan 10,5 g/dl pada trimester kedua dan ketiga (Prawirohardjo,
2010).
darah, seperti zat besi, asam folat dan vitamin B12. Tetapi yang sering
disebabkan oleh defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12. Penyebab
karena jika pada saat kunjungan pertama hasil pemeriksaan tidak mengalami
penting tablet Fe yang diberikan oleh bidan atau tenaga kesehatan karena
lain yang berhubungan dengan tingginya kejadian anemia pada ibu hamil
Secara global prevalensi anemia pada ibu hamil diseluruh dunia adalah
sebesar 48,2%, Afrika 57,1% , Amerika 24,1% dan Eropa 25,1% (WHO,
prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1%. ibu hamil
anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl, dengan
perdesaan (37,8%).
Indonesia masih sangat tinggi. Sekitar 35-75% ibu hamil menderita anemia
mulai dari kelahiran prematur sampai kematian ibu dan bayi. Menurut WHO
(Rukiyah,2010).
Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia
yaitu 289.000 jiwa. Amerika Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000
jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara
Asia Tenggara yaitu Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina
170 per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup,
menyebutkan, angka kematian ibu (AKI) melonjak drastis 359 per 100.000
kelahiran hidup. Sebelumnya, AKI dapat ditekan dari 390 per 100.000
kelahiran hidup (1991) menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI
2007). Selain AKI, angka kematian bayi (AKB) juga masih tinggi, 32 per
1.000 kelahiran hidup. Angka itu hanya turun sedikit dari AKB SDKI 2007
pemberian tablet Fe pada ibu hamil. Selain itu program KIA adalah
Antenatal care (ANC). Terdapat 14 T dalam pemeriksaan ANC di
ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe meminumnya secara rutin, hal ini
173 orang ibu hamil yang terkena anemia. Dapat disimpulkan bahwa anemia
ibu hamil dan neonatus yang buruk. Berdasarkan latar belakang diatas
Puskesmas Kemiling”.
B. Rumusan Masalah
hamil, bersalin dan nifas. Dampak anemia dalam kehamilan dapat berakibat
fatal mulai dari kelahiran prematur sampai kematian ibu dan bayi.
Kemiling”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
anemia ringan.
Ny.M.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi
atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
(Prawirohardjo, 2012).
mungkin.
(Prawirohardjo, 2009).
1. Definisi
% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada
hamil dan kurang dari 11 gram/dl untuk wanita hamil (Varney, 2006).
bakar proses metabolisme. Zat besi merupakan bahan baku pembuat sel
untuk memproduksi energy agar ibu hamil bisa tetap beraktifitas normal
2. Etiologi
c. Malabsorbsi
d. Kehilangan darah yang banyak : persalinan yang lalu, haid, dan
lainlain.
3. Patofisiologi
sehingga kebutuhan tubuh akan sumber zat gizi juga akan berkurang
pada beberapa bulan pertama kehamilan.. Pola makan dan gaya hidup
pada trimester II kehamilan dan maksimum terjadi pada bulan ke-9 dan
a. Umur Ibu
Menurut Amiruddin (2007), bahwa ibu hamil yang berumur
kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun yaitu 74,1% menderita
b. Paritas
ibu baik lahir hidup maupun lahir mati. Seorang ibu yang sering
selama hamil zat-zat gizi akan terbagi untuk ibu dan untuk janin
tidak terlepas dari keadaan sosial, ekonomi, dan bio sosial dari ibu
gizi Kurang Energi Kronis (KEK). Ibu hamil KEK adalah ibu
energi dan protein dalam intake makanan sehari hari yang biasanya
saat kehamilan. Hal itu baru diketahui setelah bayi lahir dengan
2006).
janin dan bayi yang akan dilahirkan. Penyakit ibu yang berupa
e. Jarak kehamilan
terjadi pada ibu dengan prioritas 1 – 3 anak dan jika dilihat menurut
dikandungnya.
f. Pendidikan
5 x 0,20 mg.
b. Anemia Megaloblastik
d. Anemia Hemolitik
(Mochtar, 2012).
b. Pusing, lemah
d. Kulit pucat
7. Klasifikasi Anemia
infeksi mamae.
9. Pencegahan anemia
terutama hati.
wanita hamil dan anemia berat misalnya. Manfaat zat besi selama
hemoglobin ibu, atau untuk mencegah kekurangan zat besi pada ibu.
Ibu yang mengalami kekurangan zat besi pada awal kehamilan dan
mengandung zat besi seperti telur, susu, hati, ikan, daging, kacang-
buahan (jeruk, jambu biji dan pisang). Selain itu tambahkan substansi
zat besi seperti teh dan kopi patut dihindari (Anonim, 2004).
atas (LiLA) yang bertujuan untuk skrining ibu hamil yang beresiko
kurang energi kronis (KEK). Dimana ibu hamil yang menderita KEK
antenatal care.
trimester pertama dan satu kali pada trimester ke tiga tetapi jika ibu
ibu.
C. Anemia ringan
1. Pengertian
sebagai berikut:
a. Cepat lelah
b. Sering pusing
c. Mata berkunang-kunang
d. Badan lemas.
Komplikasi anemia ringan pada ibu hamil dapat terjadi, hal ini
Pada kasus anemia ringan pada ibu hamil bila tidak segera diatasi, dapat
2010).
lain :
protein dan zat besi, sehingga pemberian asupan zat besi sangat
1) Peroral
2) Parental
Jenis study kasus yang akan digunakan dalam studi kasus ini adalah
kehamilan pada ibu “M” dengan anemia ringan. Berdasarkan waktu dari
Subjek dalam studi kasus ini adalah Ny M umur 23 tahun HPHT 15-
studi dokumentasi dalam bentuk format asuhan kebidanan pada ibu hamil.
E. Teknik/Cara Pengumpulan Data
Teknik
kebidanan.
Pengumpulan data dimulai dari membuat surat ijin studi kasus laporan
tugas akhir di Puskesmas Pondok Gede dari institusi. Kemudian surat ijin
studi kasus laporan tugas akhir diberikan kepada kepala Puskesmas Pondok
Gede. Setelah surat ijin diterima penulis mencari pasien untuk dijadikan
pasien studi kasus laporan tugas akhir di ruangan kesehatan ibu dan anak
dijadikan pasien studi kasus laporan tugas akhir dari mulai umur kehamilan
TINJAUAN KASUS
A. Kunjungan ANC
Identitas
Klien Suami
Data Subjektif
Alasan datang :
tidak ada sakit kepala berlebihan, tidak ada demam tinggi, tidak ada
bengkak pada mata, tangan dan kaki, penglihatan tidak kabur, tidak ada
pengeluaran cairan (air ketuban), tidak ada nyeri ulu hati, tidak ada
Riwayat Haid
Lamanya : 7 hari,
Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang kedua dan tidak pernah
mengalami keguguran.
menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan dan tidak ada keluhan selama
eliminasi
sekarang nafsu makannya sama seperti sebelum hamil makan 2 kali sehari
yaitu pagi hari dan sore hari dengan nasi, lauk pauk seperti sayur bayam,
sayur kangkung, tempe dan teri . terkadang pada malam hari ibu makan
roti. Porsi makan ibu 1 piring nasi ukuran sedang, setengah mangkuk
sayur, dan lauk pauk seadanya. Ibu mengatakan suka lupa untuk meminum
obat yang telah diberikan terutama tablet Fe, meminum tablet Fe dengan
air putih di pagi hari. Tidak pernah meminum tablet Fe dengan teh dan
Minum air putih sebanyak ± 2 liter (8-10 gelas) per hari. Ibu mengatakan
BAB 1 kali sehari. BAK > 6 kali sehari Ibu mengatakan pola istirahat
teratur, tidak ada gangguan pada saat tidur, sebanyak 2 kali sehari, tidur
siang ± 1 jam/hari, tidur malam ± 6-7 jam/hari. Ibu mandi dan gosok gigi 2
kali/hari yaitu pada pagi dan sore hari, pekerjaan sehari – hari adalah
dan mencuci piring. ibu mengatakan tidak merokok, tidak minum jamu-
Riwayat Psikososial
mengatakan baru suntik TT2 pada saat usia kehamilan 28 minggu. ibu
motor.
Ibu mengatakan pada kehamilan yang pertama ibu tidak pernah melakukan
Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Nadi : 80 kali/menit,
RR : 20 kali/menit,
Suhu : 36,6°C
Lila : 23 cm
2. Pemeriksaan Fisik
bercabang,warna kehitaman.
sedikit pucat.
Lidah tampak bersih, gigi tidak ada caries, tidak ada lubang,bibir
pengeluaran colostrum.
pada punggung.
varises dan tidak ada sianosis, refleks patela kiri dan kanan +/+,
striae nigra.
melenting.(bokong).
Analisa:
Diagnosa Kebidanan
1. Memberitahu ibu bahwa saat ini keadaan ibu dan janin baik dan usia
mengenai keadaannya.
yang terlalu berat. Ibu mengerti atas penjelasan yang telah diberikan.
minum air putih yang cukup. Ibu mengerti dengan penjelasan yang
dirumah.
9. Memberikan ibu terapi tablet FeXXX tablet 1x1 sehari, kalk X tablet
sebelum tidur dengan air jeruk atau air putih pada pagi hari meminum
kalk dan vit C. Ibu mengerti dan berjanji akan menghabiskan obat
10. Memberitahu ibu cara meminum tablet Fe yaitu diminum 1 kali sehari
secara teratur pada malam hari tidak bersamaan dengan tablet kalk.
vit C seperti air jeruk agar penyerapan tablet Fe lebih cepat. Tidak
kunjungan ulang
BAB V
PEMBAHASAN
serta kunjungan rumah Ny. M, penulis akan membahas danmenguraikan isi dari
kesenjangan yang terjadi pada asuhan kebidanan ibu hamil dengan anemia ringan.
Pada pembahasan ini penulis juga membandingkan teori-teori yang ada dengan
dan objektif. Data subjektif didapatkan dari keluhan-keluhan ibu. Dimana pada
kasus Ny.M saat melakukan kunjungan antenatal care yang kedua ibu mengeluh
mudah cepat lelah dan badan terasa lemah. Menurut Manuaba (2010), gejala yang
terjadi pada anemia akan didapatkan keluhan seperti cepat lelah, sering pusing,
mata berkunang-kunang, dan badan terasa lemas. Pada kasus Ny.M terdapat dua
gejala anemia yang sesuai dengan teori Manuaba (2010) yaitu mudah cepat lelah
kehamilan 33 minggu. Kadar hemoglobin Ny.M yaitu 9,4 gr/dl dimana bila kita
lihat dari teori Manuaba (2010), anemia ringan adalah dimana kadar hemoglobin
dimana kadar hemoglobin antara 9 -10,9 gr%. kadar hemoglobin Ny.M termasuk
dalam anemia ringan. Oleh karena itu dapat ditegakkan diagnosa pada Ny.M yaitu
dan trimester II sangatlah penting untuk memantau keadaan ibu dan janin serta
selama hamil seperti anemia dalam kehamilan. Hal ini tidak sejalan dengan teori
kehamilan yaitu satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua,
dua kali pada triwulan ketiga. Tujuan dari kunjungan antenatal care yaitu
kembang bayi dimulai pada saat kunjungan pertama yaitu pada trimester I (1-12
minggu ) yang dilakukan minimal satu kali. Tujuan antenatal care yang
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
disebabkan karena kekurangan gizi dan kekurangan zat besi dalam diet. Karena
dilihat dari hasil pengukuran lila saat kunjungan antenatal care yang pertama yaitu
23 cm kurang dari batas normal. Kemudian dari kebiasaan sehari-hari Ny.M yang
jarang mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi dan tinggi protein. Hal ini
sesuai dengam teori Mochtar (2012), penyebab dari anemia umumnya yaitu
karena kekurangan gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorbsi,
kehilangan darah yang banyak karena persalinan yang lalu, haid, dan lain-lain
serta penyakit-penyakit kronik seperti TBC, paru, cacing usus, malaria, dan lain-
lain.
Perencanaan asuhan yang akan diberikan kepada Ny.M telah disusun sesuai
dengan jadwal kunjungan antenatal care, tetapi tidak semua terlaksana dengan
baik. Pada kunjungan antenatal care yang pertama seharusnya Ny.M diberikan
Hal tersebut baru terlaksana pada kunjungan antenatal care yang kedua
dikarenakan pada saat kunjungan antenatal care yang pertama dari hasil
pengkajian data subjektif tidak terdapat tanda dan gejala yang mengarah ke
kepada Ny.M tetapi karena kurangnya sarana dan prasarana yang ada, sehingga
pada kunjungan antenatal care yang kedua saat usia kehamilan 33 minggu dan
pada saat kunjungan antenatal care yang keempat saat usia kehamilan 37 minggu.
Perencanaan asuhan pada kunjungan antenatal care yang keenam dan ketujuh
tidak dapat terlaksanakan, karena tanggal persalinan lebih cepat dari tafsiran
tanda dan gejala anemia serta bahaya anemia terhadap kehamilan. Kemudian
pendidikan kesehatan mengenai gizi yang baik untuk ibu hamil dengan anemia
Hasilnya ibu dapat mengerti pengertian dari anemia ringan, ibu dapat mengerti
mengenai tanda dan gejala anemia khususnya anemia ringan, ibu dapat mengerti
bahaya dari anemia terhadap kehamilan, ibu dapat mengetahui makanan dengan
gizi yang baik. Ibu mengkonsumsi tablet penambah darah dan dilakukan
pemeriksaan kadar hemoglobin. Hal ini sejalan dengan teori Manuaba (2010),
faktor utama penyebab anemia adalah faktor resiko gizi, terutama protein dan zat
besi, sehingga pemberian asupan zat besi sangat diperlukan oleh ibu hamil yang
yaitu dapat meyakinkan ibu, membangun rasa percaya pada ibu, memberikan KIE
tatalaksana dari masalah-masalah yang biasa ditemui pada ibu dengan masalah
dukungan emosional terhadap kehamilan ibu serta istirahat yang sukup untuk ibu.
antara lain karena kurangnya pengetahuan ibu mengenai bahaya anemia terhadap
kehamilan, kurangnya mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi dan protein,
Studi kasus asuhan kebidanan pada Ny. M di Puskesmas pondok Gede telah
dilakukan sebaik mungkin dan telah disesuaikan dengan teori yang telah
dipelajari. Namun dalam hal ini, masih ada beberapa hal yang tidak bisa diberikan
secara optimal kepada Ny.M seperti pemeriksaan laboratorium yang tidak sesuai
dengan standar yang ada, dikarenakan faktor sarana dan prasarana yang kurang
memadai. Pada penanganan masalah anemia ringan yang dilakukan pada Ny.M
masih belum berhasil, dilihat dari kadar hemoglobin ibu yang tidak mengalami
peningkatan pada kunjungan antenatal care yang keempat saat usia kehamilan 37
minggu, yang mungkin dikarenakan kekurangan gizi dan kurangnya zat besi
dalam diet
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian materi serta pembahasan kasus pada Ny.M dapat diambil
penting untuk ibu dalam masa kehamilan hingga masa nifas. Terutama
antenatal care yang dapat mencegah adanya komplikasi obstetri dan dapat
mendeteksi secara dini adanya komplikasi pada ibu hamil. Selama proses
berikut :
1. Pada kasus ini penulis mengambil pasien Ny.M usia 23 tahun G2P1A0
kembali pengertian anemia ringan, tanda dan gejala anemia. Hal ini
anemia ringan, tanda dan gejala anemia. Namun Ny.M masih kurang
B. Saran
1. Bagi Penulis
patologinya.
Dewi, Vivian.L.D dan Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.
Jakarta:Salemba Medika.
fromhttp://ws.ub.ac.id/selma2010/public/images/UserTemp/
Kemenkes RI, 2014. mothers day.Pdf. Situasi Kesehatan Ibu, (angka kematian
2016
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB.
Jakarta : EGC.
EGC.
Yaze, I. U. (2013). Hubungan Antara Jarak Kehamilan Dan Status Gizi Dengan
Anemia Pada Ibu Hamil Di Bidan Praktek Swasta Nyonya Dessy Jalan
.
LAMPIRAN JURNAL