RINGAN
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ENEMIA RINGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didunia ini setiap menit perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan
persalinan, dengan kata lain 1.400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000
perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan. Di Indonesia 2 orang
meninggal setiap jam karena kehamilan, persalinan dan nifas. Setiap menit 20 anak balita meninggal.
Dengan kata lain 20.000 anak balita meninggal setiap hari dan 10,6 juta anak balita meninggal setiap
tahun. (university of Indonesia make every mother and child count 7 april 2005).
Tingginya angka kesakitan dan kehamilan pada wanita hamil dan bersalin merupakan masalah yang
besar. Dilaporkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia berkisar 334/100.000 kelahiran hidup.
(panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal) di Sumbar AKI 116/100.000 kelahiran
hidup, sedangkan AKB 9,96/1000 kelahiran hidup. Dan dipadang angka kematian ibu 13/100.000
kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi 3,4/1000 kelahiran hidup. (Profil Kesehatan
Sumbar).
Didalam rencana Strategi Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di Indonesia 2001-2010 disebut
kontek rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 dengan misi menurunkan
angka kematian maternal dan neonatal melalui pemantauan system kesehatan yang menjamin akses
terhadap intervensi yang cost effective berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas, memberdayakan
wanita, keluarga dan masyarakat melalui kegiatan mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
serta menjamin kesehatan maternal dan neonatal sebagai prioritas program pembangunan nasional.
Selain itu intervensi dalam safe motherhood melakuakn pendekatan dengan mengganggap semua
kehamilan berisiko dan setiap ibu hamil agar mempunyai akses pertolongan persalianan yang aman.
Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami resiko tinggi dan komplikasi obstetri yang dapat
membahayakan kehidupan ibu maupun janinnya bila tidak ditangani dengan memadai (Buku Acuan
Nasional Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal, 2000)
Penyebab kematian ibu yang terbanyak disebabkan oleh komplikasi obstetric. Komplikasi obstetric ini
tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya. Penyebab kematian ibu dan perinatal umumnya
desebabkan oleh sebab langsung seperti pendarahan, eklampsi, infeksi dan sebab tidak langsung
yaitu rendahnya tingkat pendidikan, sosial ekonomi, terlambatnya mendapat pertolongan persalinan
atau rujukan yang dikenal dengan istilah 3T (Terlambat mengenal komplikasi, Terlambat membuat
keputusan, Terlambat merujuk) dan pertolongan persalinan oleh dukun yang kurang memperhatikan
sterilisasi dan aborsi illegal (Pusdeknakes, 2003)
Seorang bidan baru yang dikatakan profesional jika ia amapu melakukan tugas kebidanan sesuai
standar dan hasil yang memuaskan. Ia terlatih memberikan perawatan dan nasehat yang diperlukan
bagi seorang wanita selam hamil ,persalianan dan nifas. Untuk melakukan persalinan normal atas
tanggung jawab sendiri dan untuk merawat bayi baru lahir. Setiap saat ia harus mengenali tanda-
tanda bahaya yang menandakan keadaan yang abnormal atau kemungkianan akan timbul keadaan
yang abnormal yang mengharuskan melakukan rujukan. (Pusdiknakes,2003).
Bertolak dari pertanyaan diatas, maka penulis sebagai calon bidan dalam rangka mempersiapkan diri
sebagai seorang bidan yang terampil dan memiliki keahlian diberikan penugasan untuk melakukan
pembinaan pada seorang ibu hamil yang dimulai pada kehamilan semester III Melalui pembinaan
tersebut, penulis dapat memahami bebagai proses dan perubahan yang terjadi pada ibu selama
hamil, sehingga dapat menerapkan asuhan kebidanan yang tepat dan aman.
B. Batasan Masalah
Dalam penulisan kasus ini penulis membatasi masalah yaitu penerapan manajemen kebidanan pada
Ny.M dimulai pada Trimester III pada usia kehamilan 36-37 minggu dengan kehamilan normal.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan pengalaman serta dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir ilmiah
dalam melaksanakan manajemen kebidanan pada Ny M pada Trimester III dengan kehamilan
normal.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian data dengan cara wawancara, observasi dan pemeriksaan pada
Ny M pada masa kehamilannya.
b. Dapat menegakkan diagnosa, mengkaji masalah dan kebutuhan pada Ny M
c. Dapat mengidentifikasi masalah potensi yang mungkin terjadi pada Ny M
d. Dapat membuat rencana asuhan pada Ny M sebagai dasar untuk melaksanakan asuhan
kebidanan.
e. Dapat melakukan implementasi secara efektif dan ifisien pada Ny M
f. Dapat mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada Ny M
D. Manfaat Penulisan
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan dengan
menggunakan manejemen asuhan kebidanan sesuai dengan standar profesi
2. Berperan secara profesional sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas pada klien.
3. Mengembangkan kemampuan berfikir dalam menemukan masalah dan dalam mencari pemecahan
masalah tersebut.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
a. LANDASAN TEORI
1. Defenisi Anemia dalam Kehamilan
Anemia adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel
darah kurang dari 12% gram (Winkjosastro,2002) sedangkan Anemia dalam kehamilan adalah
kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah dibawah
11% gram pada usia kehamilan 4-7 bulan (Saifuddin,2002).
Jadi Anemia bukan penyakit kurang darah tapi, kurangnya sel darah merah karena jumlah protein sel
darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah yang rendah dalam darah.
Prognosis:
Prognosis Anemia defesiensi besi dalam kehamilan umumnya baik bagi ibu dan anak . Persalinan
dapat berlangsung seperti biasa tanpa perdarahan banyak atau komplikasi lain . anemia berat dalam
kehamilan muda yang tidak di obati dapat menyebabkan abortus dan dalam kehamilan tua dapat
menyebabkan partus lama , perdarahan post partum dan infeksi. Walaupun bayi yang di lahirkan dari
ibu yang menderita anemia defesiensi besi tidak menunjukkan Hb yang rendah, namun cadangan
besinya kurang yang barubeberapa bulan kemudian tampak sebagai anemia infatum.
Pencegahan dan Pengobatan:
Di daerah dengan frekuensi kehamilan yang tinggi sebaiknya setiap wanita hamil diberi sulfat ferrosus
atau glukonas ferrosus, cukup 1 tablet sehari. Selain itu, ibu di beri nasehat untuk makan lebih
banyak protein dan sayur yang banyak mengandung mineral dan vitamin.
d. Pengetahuan
Pengetahuan kesehatan reproduksi menyangkut pemahaman tentang pentingnya pemeriksaan
kehamilan, penyuluhan, tanda dan cara mengatasi anemia pada ibu hamil diharapkan dapat
mencegah ibu hamil dari anemia. semakin rendah pengetahuan kesehatan reproduksi, maka akan
semakin tinggi angka kejadian anemia.
b. Keluhan utama
Merupakan alasan utama klien untuk datang ke pelayanan kesehatan. Kemungkinan yang ditemui
pada kehamilan fisiologis pada TM III adalah:
1) Edema pada pergelangan kaki dan tangan
Edema (pembengkakan karena pengumpulan cairan didalam jaringan) dianggap tanda bahaya
kehamilan, tetapi sekarang para dokter mengenali bahwa pembengkan ringan pada pergelangan kaki
dan kaki berkaitan dengan peningkatan pada cairan tubuh yang normal dan perlu pada kehamilan.
Sebenarnya, 75% ibu hamil mengalami edema seperti ini pada suatu saat dari kehamilannya
terutama diakhir hari, di cuaca panas, atau setelah berdiri atau duduk lama. Kebanyakan ibu hamil
mengatakan bahwa edema akan hilang setelah tidur malam.
Cara mengatasinya:
a. Hindari berdiri lama dan duduk terlalu lama
b. Melatih kaki untuk ditekuk ketika duduk dan berdiri
c. Hindari kaos kaki yang ketat atau tali pita yang ketat pada kaki
d. Bantu sistem tubuh untuk membuang produk sisa metabolisme dengan minum air putih minimal 10
gelas per hari.
2) Frekuensi kemih meningkat
Hal ini terjadi karena tekanan uterus pada kandung kemih, nocturia akibat eksresi sodium yang
menigkat dengan kehilangan air yang wajib dan bersamaan air dan sodium terperangkap didalam
tungkai bawah selama siang hari karena stasis vena, pada malam hari terdapat aliran kembali vena
yang meningkat dengan akibat peningkatan dalam jumlah output air seni.
Cara mengatasi:
a. Miringkan tubuh kedepan saat buang air kecil dan akan membantu mengosongkan kandung kemih
sehingga mengurangi perjalanan kekamar mandi.
b. Jangan kurangi minum di malam hari untuk mengurangi nocturia, kecuali jika nocturia mengganggu
tidur dan menyebabkan keletihan
c. Batasi minum bahan diuretiks alamiah seperti : kopi, teh, cola dengan cafein
d. Ajarkan tanda-tanda UTI posisi yang berbaring miring kekiri dimalam hari untuk meningkatkan
dieresis
3) Sembelit
Sembelit berkaitan dengan setidaknya enam macam kondisi didalam tubuh, yaitu:
a. Rahim yang membesar yang menekan kolon dan rectum sehingga mengganggu ekskresi
b. Peningkatan kadar progesteronmerelaksasikan otot saluran cerna, serta menurunkan mortalitas
c. Asupan cairan tidak adekuat
d. Diet serat tidak cukup
e. Suplementasi zat besi
f. Kebiasaan defekasi yang buruk
g. Jarang berolahraga dan sering melewatkan satu waktu terutama sarapan
Cara mengatasi:
a. Bangun subuh lalu meminum segelas air jeruk hangat
b. Lakukan gerak badan (harus seizin dokter) setiap hari
c. Minum air setidaknya 8 sampai 10 gelas (2-3 liter) sehari, jumlah inipunharus dicocokan dengan
besaran angka kecukupan energi
d. Memperbanyak makanan yang kaya akan serat, paling tidak setiap pagi harus memakan sesendok
teh tepung serealia
e. Membatasi pemberian suplementasi zat besi menjadi bukan setiap hari, melainkan setiap dua hari
sekali harus ditambah dan dimakan pada hari ketika suplemen tidak diberikan.
6) Gatal-gatal
Gatal-gatal terjadi pada ibu hamil disetiap trimester. Gatal-gatal disebabkan karena hipersensitif
terhadap antigen plasenta. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan kompres dan mandi siram
dengan air sejuk, kemudian gunakan cara madi yang oatmeal.
7) Perut kembung
Ibu hamil pada trimester ke-3 sering mengalami perutnya kembung, sehingga ibu merasa tidak
nyaman dengan keadaan seperti itu. Perut kembung sering terjadi karena kemampuan jarak usus
berkurang yang mengarah kepada keterlambatan pengosongan usus. Selain itu terjadi juga karena
tekanan uterus yang membesar terhadap usus besar.
Cara mengatasinya:
a. Hindari makanan yang menghasilkan gas
b. Mengunyah makanan secara sempurna
c. Senam harian secara tertentu
c. Riwayat menstruasi
Yang dikaji adalah menarche,siklus haid, lamanya haid, banyaknya,dan adanya dismenorrhoe saat
haid.
d. Riwayat kehamilan kini
Yang dikaji yaitu:
1) HPHT untuk menentukan perkiraan persalinan menurut Naegle dan juga untuk menentukan tuanya
kehamilan saat ibu datang apakah preterm ( jika usia kehamilan antara 28-39 minggu), aterm (jika
usia kehamilan 38-42 minggu), post term (jika usia kehamilan lebih dari 42 minggu)
2) Keluhan keluhan umum yang terjadi pada TM I,TM II dan TM III
3) Pergerakan janin
4) Pada primipara biasanya sudah terasa dalam kehamilan 20 minggu dan pada multipara pada usia
kehamilan 16 minggu. Pada kehamilan TM III gerak janin normal dalam 24 jam sebanyak 20-24 kali
Cara menghitung pergerakan janin:
a) menghitung 1 menit penuh
b) dengan mendengarkan 3x5 detik, kemudian jumlah bunyi jantung dalam 3x5 derik di kalikan
dengan 4.
Misalnya:
5 detik 5 detik 5 detik Kesimpulan
11 12 11 Teratur, frekuensi 136 x/i, anak baik
10 14 9 Tidak tertur,frekuensi 132x/i.asphyksia
8 7 8 Teratur, frekuensi 92x/I,asphyksia
f. Pola eliminasi
1) BAB
Pada kehamilan TM III biasanya ibu hamil mengalami gangguan pencernaan seperti konstipasi. Hal
ini dapat dicegah dengan meningkatkan konsumsi makanan yang berserat tinggi dan minum air
minimal 6-8 gelas sehari. BAB normal yaitu minimal sekali sehari
2) BAK
Pada kehamilan TM III, terjadi penekanan pada vesika urinaria oleh kepala janin sehingga frekuensi
BAK ibu hamil meningkat. Namun, hal ini merupakan sesuatu yang fisiologis.
h. Riwayat kontrasepsi
Kemungkinan klien pernah menggunakan kontrasepsi atau tidak.
l. Aktivitas sehari-hari
1) Pekerjaan
Ketidaknyamanan fisik yang di alami oleh ibu hamil TM III berhubungan dengan pengaruh pengaruh
hormon kehamilan sehingga ibu dianjurkan mengurangi aktifitas kerjanya.
2) Seksualitas
Koitus di anjurkan untuk di hentikan pada 3-4 minggu menjelang persalinan, karena mengingat usia
kehamilan ibu yang semakin tua dan mulai memasuki tahap proses persiapan persalinan
3) Pola istirahat
Pada ibu hamil minimal pola istirahat / tidur adalah 8 jam / hari dimana pada siang hari (1-2 jam) dan
pada malam hari (6-7 jam)
B. Data Objektif
Melakukan pengumpulan data melalui pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus serta
pemeriksaan penunjang atau laboratorium
a. Pemeriksaan umum
Secara umum kemungkinan ditemukan gambaran kesadarn umum. Dimana kesadaran klien sangat
penting dinilai denagn melakukan anamnesa. Kesadaran di nilai baik jika klien dapat menjawab
semua pertanyaan. Selain itu, klien yang sadar akan menunjukkan tidak ada kelainan psikologis.
Selain kesadran umum juga mencakup tanda-tanda vital yaitu: tekanan darah, nadi, pernafasan dan
suhu serta TB, BB dan keadaan umum.
b. Pemeriksaan khusus
1) Inspeksi
Periksa pandang yang dimulai dari kepala sampai kaki. Yang perlu diniali adalah kemungkinan
bentuk tubuh yang normal, rambut, mata, muka, bibir, mulut, gigi dan lidah. Untuk mulut apakah ada
karies dentis, stomatitis. Untuk leher apakah terdapat pembesaran kelenjar , sedangkan untuk
payudara apakah simetris kiri dan kanan, keadaan putting susu, aerola serta ada tidaknya
colostrums. Selain itu juga dapat di lihat bagaimana pembesaran perut yang sesuai dengan usia
kehamilan , adanya bekas operasi, inspeksi alat genitalia seperti ada tidaknya oedema, varices dan
pengeluaran pervaginam, dan untuk ekstremitas atas dan bawah apakah ada kelainan.
2) Palpasi
Dengan menggunakan cara Leopold , kemungkinan yang di temukan adalah:
a) Leopold I : untuk menentukan TFU dan apa yang terdapat pada fundus
TFU dalam cm, pada fundus kemungkinan teraba bagian kepala atau bokong atau lainnya. Pada
kehamilan normal pada fundus teraba kurang bundar, lunak, Dan kurang melenting yang
kemungkinan adalah bokong janin.
Normal TFU pada TM III yaitu:
Usia kehamilan 28 minggu = 3 jari diatas pusat
Usia kehamilan 32 minggu = pertengahan px dan pusat
Usia kehamilan 36 minggu = 3 jari di bawah px
Usia kehamilan 40 minggu = pertengahan px dan pusat
b) Leopold II : untuk menentukan dimana letaknya punggung janin dan dimana letak bagian-bagian
kecilnya
Pada dinding perut klien bagian kanan dan kiri kemungkinan teraba punggung, anggota gerak,
bokong atau kepala.
c) Leopold III : untuk menetukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah bagian bawah janin
sudah atau belum terpegang oleh PAP
Pada bagian terbawah kemungkinan teraba kepala , bokong atau anggota lainnya
d) Leopold IV : untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dari janin dan seberapa jauh
masuknya bagian terbawah janin ke dalam rongga panggul
Kemungkinan bagian terbawah janin telah masuk PAP dan di lakukan perlimaan untuk menentukan
seberapa masukknya ke PAP.
3) Auskultasi
Untuk mendengar denyut jantung janin dengan frekuensi normal 120-160 kali per menit, teratur atau
tidak, intensitasnya kuat atau lemah dan punctum maximumnya.
Cara menghitung DJJ:
a) Setiap menit ( 1 menit penuh) misalnya 140 kali per menit
b) Di hitung 3x5 detik secara berurutan kemudian dikali 4, dengan cara ini dapat di ketahui teratur
atau tidaknya DJJ
4) Perkusi
Pemeriksaan reflek patella kanan dan kiri, yang berkaitan denagn kekurangan vitamin B, atau
penyakit saraf , intoksikasi magnesium sulfat.
5) Penghitungan TBBJ
Dengan menggunakan rumus ( TFU dalam cm 13) x 155, yang bertujuan untuk mengetahui taksiran
berat badan janin
LANGKAH 7:EVALUASI
Merupakan langkah akhir dari proses asuhan kebidanan kehamilan normal. Dari hasil pelaksanaan
perencanaan dapat diketahui keefektifan dari asuhan yang telah diberikan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny. M G2P1A0H1 USIA KEHAMILAN 36-
37 MINGGU DENGAN ANEMIA RINGAN
DI PUSKESMAS SEBERANG PADANG
PADA TANGGAL 17 MEI 2010
I. PENGUMPULAN DATA
A. BIODATA
B. DATA SUBJEKTIF
Pasien masuk pada tanggal / jam : 17 Mei 2010 pukul: 08:45 WIB
Pasien di data pada tanggal / jam : 17 Mei 2010 pukul: 08:50 WIB
2) Tanda-tanda Vital
a. TD :100/60 mmHg
b. Nadi :74 kali / menit
c. Pernafasan :18 kali / menit
d. Suhu :370C
3) Pemeriksaan Khusus
a. Kepala
1) Inspeksi
Rambut :Hitam,panjang, lurus, tidak berketombe dan tidak rontok
Mata :Konjungtiva pucat dan sclera berwarna putih
Mulut :Bibir tidak sianosis, tidak pecah-pecah, lidah bersih, tidak berbau dan tidak ada stomatitis
Gigi :Bersih dan tidak karies
Muka : Tidak ada Chloasma gravidarum
2) Palpasi
Muka :Tidak ada oedema
b. Leher
Tidak ada pembesaran klenjer tyroid dan tidak ada pembengkakan kelenjer limfe
c. Dada
1) Inspeksi
Mamae :Simetris kiri dan kanan
Papilla Mamae :Hiperpigmentasi dan menonjol
Aerola :Hiperpigmentasi
Kelenjar Montgomery :Menonjol
2) Palpasi
Benjolan :Tidak teraba
Rasa nyeri : Tidak ada
Colostrum : Tidak ada
d. Abdomen
1) Inspeksi
Bekas jahitan operasi : Tidak ada
Pembesaran perut :Sesuai dengan usia kehamilan
Striae :Lividae dan Albicans
2) Palpasi
Leopold
Leopold I : TFU3 jari di bawah px, pada fundus teraba kurang bundar, lunak, kurang melenting
kemungkinan bokong janin
Leopold II : Pada dinding perut ibu sebelah kiri teraba rintangan yang terbesar, kemungkinan
punggung janin. Sedangkan Pada dinding perut ibu sebelah kanan teraba bagian - bagian kecil,
kemungkinan ekstremitas janin
Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bundar,keras, melenting, kemungkinan kepala janin
dan kepala masih bisa di goyangkan
Leopold IV : Belum bisa dilakukan
TFU : 31 cm
TBBJ : 2945 gr
3) Auskutasi
DJJ :Ada
Frekuensi :136 kali / menit
Irama :Teratur
Intensitas :Kuat
Punctum maximum :Kuadran kiri bawah pusat perut ibu
e. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
1) Inspeksi :Pergerakan aktif, tidak sianosis
Ekstremitas Bawah
1) Inspeksi : Pergerakan aktif, tidak sianosis
2) Palpasi :Tidak ada oedema
3) Perkusi
Reflek Patella Kanan : (+)
Reflek Patella Kiri : (+)
f. Genitalia
1) Inspeksi
Vulva dan vagina
Warna :Tidak dilakukan pemeriksaan
Oedema :Tidak dilakukan pemeriksaan
Varices :Tidak dilakukan pemeriksaan
Pengeluaran pervaginam :Tidak dilakukan pemeriksaan
Perineum :Tidak dilakukan pemeriksaan
Hemoroid pada anus :Tidak dilakukan pemeriksaan
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny. M G2P1A0H1 USIA KEHAMILAN 36-
37 MINGGU
DENGAN ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS SEBERANG PADANG
PADA TANGGAL 17 MEI 2010
Data Dasar Interprestasi Data Diagnosa Potensial Tindakan Segera Intervensi Implementasi Evaluasi
Tgl 17 Mei 2010
Jam : 08:50 WIB
DS:
Ibu mengatakan tidak BAB dan BAB nya keras sejak 3 hari yang lalu
Ibu mengatakan ia merasa lemah,lesu, letih,lelah,lunglai
Ibu mengatakan bahwa ia tidak haid sejak 8 bulan yang lalu.
Ibu mengatakan HPHT nya adalah 11-09-2009.
Ibu mengatakan ini kehamilannya yang kedua.
DO:
BB sekarang :64 Kg
TB: 158 cm
LILA:25 cm
Tanda-Tanda Vital
TD: 100/60 mmHG
N: 74 x /i
P: 18 x/i
S:370C
TP:18-6-2010
Konjungtiva pucat
Leopold
Leopold I: kemungkinan bokong janin
Leopold II: PU_KI
Leopold III:
kemungkinan kepala janian dan masih bisa digoyangkan
Leopold IV: belum bisa di lakukan
TFU: 31 cm
TBBJ: 2945 gr
DJJ: +
Frekuensi: 136 x/i
Irama: teratur
Intensitas; Kuat
Reflek patella kanan: +
Reflek patella kiri: +
Ukuran panggul : normal menurut persalinan yang lalu
Hb: 9,8 gr% DX:
Ibu G2P1A0H1 usia kehamilan 36-37 minggu, janin hidup, tunggal, intra uterin,Let-Kep,Pu-Ki,
keadaan jalan lahir normal , Ku ibu dan janin baik, ibu dengan anemia ringan .
Dasar:
Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ke dua
Amenorrhoe: sejak 8 bulan yang lalu
HPHT: 11-09-2010
Leopold
Leopold I: kemungkinan bokong janin
Leopold II: PU_KI
Leopold III:
kemungkinan kepala janian dan masih bisa digoyangkan
Leopold IV: belum bisa di lakukan
Tanda-Tanda Vital
TD: 100/60 mmHG
N: 74 x /i
P: 18 x/i
S:370 C
DJJ: +
Frekuensi: 136 x/i
Irama: teratur
Intensitas; Kuat
Konjungtiva pucat
Ibu merasa 5 L
Hb:9,8 gr%
Masalah:
BAB Keras
5L
Kebutuhan:
Berikan penjelasan pada ibu tentang keluhan yang dialaminya
Anjurkan ibu untuk istirahat
Beri ibu terapy obat-obatan
Beritahu ibu cara mengkonsumsi tablet Fe
ingatkan ibu tentang tanda-tanda persalinan
Beritahu ibu untuk mulai mempersiapkan keperluan persalinan
Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi
1. Menjelaskan pada ibu bahwa Konstipasi atau sembelit Yang di alami ibu disebabkan karena ibu
kurang memakan makanan yang mengandung serat. Serta rasa lemah,lelah,lesu,letih,lunglai di
sebabkan karena makanan yang mengandung zat besi,asma folat ,vitamin C yang dikonsumsi ibu
belum mencukupi.untuk itu dapat di atasi dengan cara,memakan:
Sayur 3 x 100 gr ( 100 gr = 1 mangkok sedang)
Buahan 2 x 100 gr ( 100 gr = 1 potong papaya ukuran sedang)
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, seperti:
Tidur malam 7-8 jam
5. ibu mengerti dan segera ke pelayanan kesehatan jika terdapat tanda-tanda tersebut
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
A. KEHAMILAN
1. Pengkajian
Dalam melaksanakan pengkajian tidak di temukan adanya kesulitan yang berarti. Pengkajian yang di
lakukan berjalan lancer sehingga dapat menyimpulkan datayang di butuhkan. Kelancaran dalam
pengkajian didukung oleh keadaan klien yang tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi dan
selalu bersikap kooperatif. Berikut ini hasil pengumpulan data dasar yang didapatkan:
a. Keluhan utama dan riwayat kehamilan sekarang
Sesuai dengan teori Manuaba(2007) yang menyatakan sembelit yang di temui pada kasus ini
merupakan gangguan ketidaknyamanan normal pada ibu hamil Trimester III.
b. Riwayat obsetrik yang lalu
Wanita yang pernah mengalami masalah pada kehamilan sebelumnya, kemungkinan beresiko untk
mengalami masalah yang sama pada kehamilan yang sekarang atau selanjutnya (obstetric
fisiologi:1983)
c. Pemeriksaan
1) Pemeriksaan umum dan khusus
Dalam teori dikatakan dalam kehamilan terjadi peningkatan berat badan ibu (Arisman:2007),hal ini
sesuai dengan kasus. Di mana hasil penimbangan berat badan ibu bertambah pada saat sebelum
hamil dan penambahan masih dalam batas normal.serta sudah sesuai yaitu penambahan berat
badan pada TM III 0,5 Kg tiap minggu.
Pada kehamilan normal TM III, tinggi fundus uteri 3 jari di bawah px pada usia kehamilan 36 minggu
dan pada usia kehamilan 40 minggu tinggi Fundus uteri kembali ke pertengahan px dan
pusat(pengantar kuliah obstetric:2007), sesuai dengan kasus ini tinggi fundus uteri didapatkan 3 jari
di bawah px dengan usia kehamilan 36-37 minggu.
Menurut buku referensi(pemantauan dan pengkajian janin:2004), pada kehamilan normal di
temukan denyut jantung janin normal 120-160 kali per menit, sama halnya pada kasus ini dimanan
denyut jantung janin adalah 136 kali per menit.
2) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan panggul
Menurut buku referensi (ilmu kebidanan:2004) , ukuran panggul normal:
Distansia cristarum: 26 cm
Distansia Spinarum: 23 cm
Conjugata Eksterna: 18 cm
Lingkar Panggu : 80 cm
Tapi pada kasus ini tidak dilakukan pemeriksaan Karena normal menurut persalinan yang lalu,
dimana berat badan lahir anak yang lalu adalah 3000gr
Pemeriksaan darah
Menurut buku referensi (pengantar kuliah obstetric:2007), Hb normal pada ibu hamil adalah 11 gr%,
dimana untuk TM I dan TM III normalnya 11gr% dan untuk TM II normalnya 10gr%.
Hb 11gr% :anemia fisiologis
Hb 9-10 gr% :anemia ringan
Hb 7-8gr% :anemia sedang
Hb7gr% :anemia berat
Pada kasus ini ditemukan Hb ibu 9,8gr%, sehingga ibu dikategorikan ibu hamil dengan anemia ringan
Pemeriksaan urine
Sesuai dengan teori (Manuba:1998) bahwa pada keadaan normal ibu hamil protein urin bernilai
negative, Sama halnya dengan kenyataan yang ditemui pada kasus.
Untuk hasil pemeriksaan protein urine:
Negative : tidak ada kekeruhan
Positif + : kekeruhan ringan tanpa butiran
Positif ++ : kekeruhan dengan butiran
Positif +++ : kekeruhan dengan kepingan
Positif ++++ : kekeruhan dengan gumpalan
2. Interprestasi Data
Pada kasus ini didapatkan diagnosa:
Ibu G2P1A0H1usia kehamilan 36-37 minggu, janin hidup, tunggal, intra uterin,Let-Kep,Pu-Ki,
keadaan jalan lahir normal , Ku ibu dan janin baik. Diagnosa ini sesuai dengan teori (pengantar kuliah
obstetric : 2007) dan pada kasus ini ditemukan dengan anemia ringan
3. Diagnosa Potensial
Sesuai dengan tinjauan teoritis (Winkjosastro : 2005), pada kehamilan normal tidak di temukan
diagnosa potensial.
4. Tindakan Segera
Karena pada kasus kehamilan normal tidak ditemui diagnosa potensial, maka tindakan segera belum
di butuhkan . hal ini sesuai dengan teori (Winkjosastro : 2005).
5. Intervensi
Perencanaan tindakan yang dilaksanakan pada kasus ini, sebagian besar sesuai dengan yang
dirumuskan , yaitu:
Berikan penjelasan pada ibu tentang keluhan yang dialaminya
Anjurkan ibu untuk istirahat
Beri ibu terapy obat-obatan
Beritahu ibu cara mengkonsumsi tablet Fe
ingatkan ibu tentang tanda-tanda persalinan
Beritahu ibu untuk mulai mempersiapkan keperluan persalinan
Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi
6. Implementasi
Semua rencana tindakan dapat diaplikasikan ke dalam tindakan yang nyata dan dapat berjalan
dengan baik
7. Evaluasi
Evaluasi pada kasus ini sangat baik, karena rencana dan pelaksanaan tindakan yang diberikan dapat
diaplikasikan dengan efektif, dimana ibu tidak mengalami masalah yang begitu berarti. Pada
kehamilannya, penulis mampu mengatasi gangguan ketidaknyamana dan ibu mau melakukan
anjuran yang diberikan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah kelompok melaksanakan pengkajian dan pengumpulan semua data ibu baik data subjektif
maupun data objektif yang berguna untuk mengevaluasi keadaan pasien, dilanjutkan dengan
mengidentifikasi secara benar masalah atau diagnosa berdasarkan interprestasi yang benar atas
data-data tersebut dimana didapatkan diagnosa pada Ny. M G2P1A0H1 dengan kehamilan
trimester III dengan masalah BAB ibu keras dan rasa 5L. Adanya diagnose potensial pada kasus ini
membuat penulis mencoba memikirkan tindakan segera yang perlu dilaukan yaitu memberika terapy
obat-obatan seperti SF 2 kali sehari. Setelah itu merencanakan asuhan yang rasional sebagai dasar
untuk mengambil keputusan berdasarkan masalah yang ada dan semua asuhan yang diberikan
dapat terlaksana dengan baik dan efektif. Dengan demikian sangat diperlukan sekali seorang bidan
yang profesional dimana mampu melaksanakan manajemen kebidanan dengan tepat sehingga
semua masalah dan kebutuhan pasien dapat teratasi dengan cepat dan baik.
B. SARAN
Berdasarkan temuan-temuan dalam memberikan pembinaan pada klien, ada beberapa saran yang
dianggap perlu diantaranya: kepada klien, institusi pendidikan serta kepada mahasiswa sebagai
pemberi asuhan yang akan datang antara lain:
1. Klien
a. Diharapkan kepada para klien mampu menerapkan asuhan yang telah diberikan
b. Secepatnya membawa ke pelayanan kesehatan apabila terdapat keluhan serta kelainan yang
dirasakan sedini mungkin, untuk mendapatkan pelayanan pengobatan.
c. Dalam anamnesa pasien mampu mengemukakan keluhan yang dirasakanya sehingga petugas
kesehatan (bidan) dapat merencanakan asuhan yang akan diberikan kepada klien tersebut, sehingga
dapat mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi
2. Institusi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi pendidikan untuk menambah buku sumber terbaru agar mempermudah
mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan dan teknologi terkini.
3. Mahasiswa
Dengan adanya manjemen kebidanan diharapkan mahasiswa dapat menerapkan pada ibu, asuhan
yang diberikan sesuai dengan standar profesi kebidanan.
- Diharapkan kepada mahasiswa, anamnesa pasien dilakukuan sesuai dengan daftar tilik yang ada
dan anmanesa dilakukan dengan pendekatan pada pasien sehingga pasien terbuka dalam
menyampaikan keluhan yang dirasakan.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:Penerbit Buku kedokteran EGC
Asuhan Persalinan Normal. 2002. Jaringan Nasional Pelatihan KLinik Kesehatan Reproduksi. Jakarta
Depkes RI. 2002. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
________.2007.Pengatar Kuliah Obstetri. Jakarta s: Penerbit Buku kedokteran EGC
Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
Syaifudin, Abdul Bari. 2001. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka