Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Interprofesional Education (IPE) atau pendidikan antar profesi
merupakan salah satu konsep pendidikan yang terintegrasi untuk
peningkatan kemampuan kolaborasi. Permasalahan yang muncul di
masyarakat seringkali membutuhkan perhatian, pemikiran dan
intervensi dari berbagai disiplin ilmu dalam membangun dan
memberdayakan masyarakat.
Masa kehamilan merupakan masa dimana tubuh sangat
membutuhkan asupan makanan yang maksimal. Dimasa-masa ini pula
wanita hamil sangat rentan terhadap menurunnya kemampuan tubuh
untuk bekerja secara maksimal. Wanita hamil biasanya sering
mengeluh letih, kepala pusing, sesak nafas, wajah pucat hingga
berbagai macam keluhan lainnya. Semua keluhan tersebut merupakan
indikasi bahwa wanita hamil tersebut sedang menderita anemia pada
masa kehamilan.
Anemia pada kehamilan di Indonesia masih tinggi, dengan
angka nasional 65% yang setiap daerah mempunyai variasi berbeda.
Anemia pada kehamilan merupakan salah satu keadaan yang dapat
menyebabkan berbagai komplikasi pada masa hamil, bersalin dan
nifas. Untuk itu keadaan anemia selama masa kehamilan merupakan
keadaan yang harus mendapat perhatian khusus. Menurut (Saifuddin,
2001)
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin di
bawah 11 gr % pada trismester I dan III atau kadar hemoglobin kurang
dari 10,5 gr % pada trimester II, nilai batas tersebut dan dan
perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamiil, terjadi karena
hemodillusi, terutama pada trimester 2 (Cinningham, F,2005).
Berdasarkan klasifikasi dari WHO kadar hemoglobin pada ibu
hamil dapat di bagi menjadi 4 kategori yaitu : Hb > 11 gr% tidak anemia
(normal), Hb 9-10 gr% anemia ringan, Hb 7-8 gr% anemia sedang dan
Hb <7 gr% Anemia berat. (Manuaba, 1998).
1
Anemia pada kehamilan dapat menyebabkan berbagai
komplikasi yaitu abortus, hyperemesis gravidarum, kelahiran
premature, perdarahan antepartum, dan terhambatnya tumbuh
kembang janin. Anemia juga bisa menyebabkan berbagai komplikasi
pada persalinan, nifas dan bayi yaitu seperti gangguan saat his, kala
satu dan dua yang berlangsung lama, pada saat kala tiga dapat
menyebabkan retensio plasenta dan perdarahan post partum akibat
atonia uteri pada kala empat.
Adapun pada masa nifas anemia dapat menyebabkan inversion
uteri dan pengeluaran ASI yang kurang, Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR), kematian bayi intra uterin (IUFD), adanya cacat bawaan pada
bayi juga merupakan komplikasi pada bayi yang dapat disebabkan
oleh anemia. (Manuaba, 1998)
Karena hal itulah anemia pada kehamilan menjadi suatu objek
masalah kehamilan yang harus mendapat perhatian khusus agar tidak
berlanjut menjadi masalah persalinan dan nifas.
Pada saat pemeriksaan kehamilan yang pertama didapatkan
bahwa Ny.“S” mengalami anemia ringan pada kehamilan dengan tanda
konjungtiva pucat yang didapatkan dari hasil pemeriksaan fisik,
sedangkan hasil dari pemeriksaan laboratorium kadar hemoglobin
darah Ny.”I” yaitu 10.1 gr%. Dari hasil pemeriksaan dapat disimpulkan
bahwa Ny.”S” mengalami anemia ringan dalam kehamilan sehingga
perlu perhatian khusus untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Hal ini yang melatarbelakangi mahasiswa untuk mengambil
asuhan kesehatan pada ibu hamil dengan anemia.Dengan harapan
hasil dari asuhan ini dapat menjadi referensi untuk memberikan
asuhan kebidanan kepada ibu hamil dengan anemia.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Banten mampu menerapkan
pendekatan Interprofesional Education (IPE) dan
Interprofesional Colaboration (IPC) dalam kegiatan Praktik Kerja
Lapangan Terpadu di masyarakat khususnya di Kp. Kunir Rw/Rt

2
005/016 Desa Sumur Bandung Kecamatan Jayanti dengan
kasus hipertensi

1.2.2 Tujuan Khusus


a) Bekerja secara tim dalam merencanakan dan
menanggulangi masalah kesehatan pada kasus anemia
ringan Ny. S
b) Mengumpulkan, mengelola dan menganalisis data
kesehatan keluarga pada kasus anemia ringan Ny. S
c) Merumuskan masalah kesehatan pada ibu hamil pada kasus
anemia ringan Ny. S
d) Mengidentifikasi rencana penanggulangan masalah pada ibu
hamil pada kasus anemia ringan Ny. S
e) Melakukan tindakan dan penyelesaian masalah kesehatan
tantang anemia pada kehamilan pada kasus anemia ringan
Ny. S
f) Mengevaluasi pencapaian kegiatan yang telah di
rencanakan pada kasus anemia ringan Ny. S
g) Merencanakan tindak lanjut kegiatan oleh keluarga atas
rencana kegiatan yang belum terlaksana pada kasus anemia
ringan Ny. S

1.3 SASARAN
Sasaran dalam kegiatan IPE atau IPC dalam kelompok ini
merupakan keluarga dengan ibu hamil yang mengalami anemia di Kp.
Kunir Rw/Rt 005/016 Desa Sumur Bandung Kecamatan Jayanti.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Anemia pada Kehamilan


Anemia adalah penyakit kurang darah yang dapat
melemahkan tubuh yang di sebabkan kekurangan sel darah merah.
Anemia merupakan kondisi tubuh ibu dengan kadar Haemoglobin
(Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr %. Pada wanita hamil
dikatakan anemia apabila kadar Hbnya pada trimester I dan III <
11,5 gr % dan pada trimester II < 10 gr %.Dan dikatakan anemia
berat jika Hb dibawah 8 gr%.(Wiknjaksatro, 2002). Adapun
pengertian anemia menurut para ahli, yaitu:
- Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin di
bawah 11 gr % pada trismester I dan II atau kadar hemoglobin
kurang dari 10,5 gr % pada trimester III (Saifuddin, 2001).
- Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana kadar
hemoglobin kurang dari 10 gr / 100 ml (Wiknjaksatro, 2002).
- Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah
(eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin
sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa
oksigen keseluruh jaringan.(Wasnidar, 2007).
- Anemia adalah kekurangan kadar hemoglobin atau sel darah
merah < 11 gr % atau suatu keadaan dengan junlah eritrosit
yang beredar atau konsentrasi hemoglobin menurun
(Maimunah, 2005).
- Anemia adalah turunnya kadar hemoglobin < dari 12,0 g/100 ml
darah pada wanita yang tidak hamil dan kurang dari 10,0 g/100
ml darah pada wanita hamil (Varney Helen, 2002)

4
2.2 Klasifikasi Anemia dalam kehamilan
Klasifikasi Anemia menurut Setiawan Y (2006) anemia dalam
kehamilan dapat dibagi menjadi :
1. Anemia Zat Besi
Anemia dalam kehamilan yang paling sering adalah anemia
akibat kekurangan zat besi. Kekurangan ini disebabkan karena
kurang masuknya unsur zat besi dalam makanan, gangguan
reabsorbsi dan penggunaan terlalu banyak zat besi
2. Anemia Megaloblastik
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena
defisiensi asam folat
3. Anemia Hipoplastik
Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena sumsum
tulang kurang mampu membuat sel-sel darah merah. Dimana
etiologinya belum diketahui dengan pasti kecuali sepsis, sinar
rontgen, racun dan obat-obatan
4. Anemia Hemolitik
Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah
merah berlangsung lebih cepat.

2.3 Etiologi
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya
saling berinteraksi (Saifuddin, 2002). Menurut Mochtar tahun 1998
penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya gizi (malnutrisi)
2. Kurangnya zat besi dalam tubuh
3. Malabsorpsi
4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid, dan
lain-lain
5. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria
dan lain-lain

5
2.4 Patofisiologi
Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah
(hypervolemia). Hypervolemia merupakan hasil dari peningkatan
volume plasma dan eritrosit (sel darah merah) yang berada dalam
tubuh tetapi peningkatan ini tidak seimbang yaitu volume plasma
peningkatannya jauh lebih besar sehingga member efek yaitu
konsentrasi hemoglobin berkurang dari 12 g/100 ml. (Sarwono,
2002).
Pengenceran darah (hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi
dengan peningkatan volume plasma 30%-40%, peningkatan sel
darah 18%-30% dan hemoglobin 19%. Secara fisiologis hemodilusi
untuk membantu meringankan kerja jantung.
Hemodulusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai
puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. Bila hemoglobin ibu
sebelum hamil berkisar 11 gr% maka dengan terjadinya hemodilusi
akan mengakibatkan anemia hamil fisiologis dan Hb ibu akan
menjadi 9,5-10 gr%.

2.5 Ciri-Ciri Ibu Hamil Dengan Anemia


Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian
atau keseluruhan ciri-ciri dibawah ini, dan untuk memastikannya
harus dengan tes kadar Hb dalam darah. Ciri-ciri tersebut antara lain
yaitu, pucat pada bibir dan konjungtiva, lidah, gusi, kulit, lemah, letih,
lesu, lunglai, nafas terengah-engah, nyeri dada dan kadang terlihat
ikterus. Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian
atau keseluruhan ciri-ciri di atas, dan unutuk memastikannya harus
dengan tes kadar Hb dalam darah.

2.6 Pengaruh anemia pada ibu hamil


- Abortus
- Persalinan preterm/sebelum waktunya
- Proses persalinan lama
- Perdarahan setelah persalinan
- Syok
6
- Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
- Payah jantung
- Bayi lahir prematur
- Kematian ibu
- Bayi cacat bawaan
- Kekurangan cadangan besi
- Kematian janin

2.7 Penatalaksanaan Dan Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil

- Pencegahan bisa dilakukan secara mandiri dengan


mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang (4
sehat 5 sempurna) dan memperbanyak konsumsi makan yang
mengandung zat besi seperti sayur mayur dan buah-buahan.
- Memakan makanan yang kaya akan sumber zat besi secara
teratur.
- Memakan makanan yang kaya sumber vitamin C untuk
memperlancar penyerapan zat besi.
- Minum pil penambah darah secara teratur
- Mengindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena
dapat menghambat penyerapan zat besi. (Sarwono, 2002)

7
BAB III
HASIL KEGIATAN

3.1 TINJAUAN KASUS


3.1.1 Identitas Klien
Nama KK : Tn. S
Nama : Ny. S
Nama Orang Tua : Ny.J (alm)
Umur : 29 Th
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : SLTA
3.1.2 Keluhan Utama/Kondisi Saat Ini
Klien mengatakan sedang hamil 33 minggu, mengeluh pusing
saat bangun tiidur. Ibu mengaku hamil anak ketiga dan pernah
keguguran satu kali. HPHT: 19 September 2018
3.1.3 Riwayat Penyakit Lalu/ Keturunan
Klien mengatakan memiliki keturunan riwayat penyakit
Hipertensi. Dan klien mengatakan pernah mengalami keguguran
pada tahun 2015 di umur kehamilan 11 minggu dengan keluhan
keluar darah segar dan perut terasa mulas, dikarenakan klien
bekerja sebagai karyawan swasta dan terlalu lelah sehingga
mengalami keguguran, dan sudah dilakukan operasi kuretase.
3.1.4 Riwayat Imunisasi
Klien mengatakan sudah suntik imunisasi TT3
3.1.5 Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
1) Pola Pemenuhan Nutrisi
Klien mengatakan tidak nafsu makan, makan 2x sehari,
dengan menu makan, nasi, lauk pauk, buah-buahan akan
tetapi tidak rutin mengkonsumsi sayuran.
2) Pola Pemenuhan Eliminasi
Klien mengatakan BAB 2x sehari, warna kuning kecoklatan,
bau khas feses. BAK ± 5-6 x sehari, warna kuning bau khas
urin, tidak ada keluhan BAB dan BAK.
8
3) Pola Pemenuhan Kebutuhan Istirahat
Klien mengatakan sulit tidur pada malam hari, klien tidak
tidur disiang hari karena klien bekerja, tidur malam ± 9 jam.
4) Personal Hygine
Klien mengatakan mandi 2x sehari menggunakan sabun,
mencuci rambut 2-3x / minggu menggunakan shampoo,
menggosok gigi 2x sehari dengan pasta gigi, menggunting
kuku 1x perminggu. klien tampak bersih dan rapih.
5) Pemeriksaan Fisik
- TD : 120/80 mmHg
- R : 21x/menit
- N : 86x/menit
- S : 36,6oC
- BB : 81 kg
- TB : 149 cm
Mata : Simetris, palpebral tidak oedema, pupil
normal, konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik.
Leher : Tidak ada pembengkakan KGB dan tyroid
Payudara : Simetris, puting susu menonjol, areola
hyperpigmentasi, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan, colostrum (-/-)
Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi, striae gravidarum
(-) linea nigra (+), L1: teraba bokong, L2:
kanan: teraba punggung, kiri: teraba
ekstremitas janin, L3: teraba kepala, L4:
konvergen TFU: 30 cm, TBBJ: (30-13)X155:
2,635 gram, DJJ:132x/menit
6) Data Penunjang
- HB : 10,4gr%
7) Obat-Obatan Yang Didapat
1) Calcium lactate
2) Tablet Fe

9
3.2 Permasalahan
Kurangnya Pengetahuan klien dan keluarga terhadap pemenuhan
nutrisi untuk ibu hamil
3.3 Implementasi Kegiatan
3.3.1 Implementasi Keperawatan Mengukur TTV
3.3.2 Implementasi Kebidanan Melakukan pemeriksaan kehamilan
dan penkes ibu hamil dengan anemia
3.3.3 Implementasi Analis Kesehtan Melakukan pemeriksaan kadar
Hb ibu hamil
3.4 Identifikasi Overlapping
1) Analis Kesehatan dapat melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin
darah
2) Keperawatan dan Kebidanan dapat melakukan pemeriksaan tanda-
tanda vital dan pemeriksaan kehamilan serta melakukan
penyuluhan.
3.5 Identifikasi Keunikan Masing-masing Profesi
1) Analis Kesehatan dapat melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin
darah
2) Keperawatan dapat melakukan penyuluhan terhadap keluarga
3) Keperawatan dapat melakukan penyuluhan terhadap ibu hamil
4) Kebidanan dapat melakukan pemeriksaan kehamilan dan
penyuluhan terhadap ibu hamil
3.6 Pengalaman Positif yang Didapat
Dapat menerapkan dan memanfaatkan ilmu yang didapatkan dari hasil
belajar kepada masyarakat, menambah ilmu pengetahuan antar
profesi, melatih kerjasama dalam sebuah tim.

10
BAB IV
MONITORING SETELAH INTERVENSI

Sebelum melakukan intervensi, Kami mengkaji klien dan didapatkan


masalah G3P1A1 hamil 33 minggu dengan anemia ringan. Setelah itu, Kami
melakukan intervensi berupa penyuluhan tentang gizi seimbang ibu hamil,
tanda bahaya pada kehamilan dan persiapan persalinan serta bahaya anemia
pada kehamilan. Setelah dilakukan intervensi, klien mengatakan sudah
memahami tentang anemia pada kehamilan. Klien juga mengatakan akan
melakukan apa yang sudah dianjurkan. Hasil pemeriksaan Hemoglobin yaitu
10.4 mg/dl yang menunjukkan bahwa kadar Hemoglobin dalam darah kurang
dari batas normal pada ibu hamil yaitu 10.5 mg/dl.
No. Hari/ Tanggal Implementasi Evaluasi
1. Rabu, 1. Mengkaji keluhan S:
01 Mei 2019 pasien  Ibu mengatakan
13.30 WIB Hasil : Klien pusing berkurang,
mengatakan sedang ibu sudah
hamil anak ketiga dan mengetahui dan
pernah keguguran 1 mengerti tentang
kali,HPHT : 19-09- anemia pada ibu
2018. Mengeluh hamil dan gizi
pusing saat bangun seimbang pada ibu
tidur. hamil, tanda bahaya
kehamilan dan
2. Mengkaji keadaan persiapan persalinan
umum, mengukur TTV
dan antropomteri O:
Hasil : Kes : TTV :
Composmentis TD : TD : 130/80,
130/80, R : 21x/mnt, N R : 21x/mnt,
: 86x/mnt, S : 36,60C, N : 86x/mnt,
BB : 81 Kg, TB : S : 36,60C,
149cm BB : 81 Kg,
TB : 149cm
3. Pemeriksaan fisik dan Abdomen : L1:
leopold bokong, L2: kanan:
Hasil : Mata punggung, kiri:
konjungtiva pucat, L1: ekstremitas janin, L3:
bokong, L2: kanan: kepala, L4:
punggung, kiri: konvergen, TFU: 30
ekstremitas janin, L3: CM, DJJ: 132 x/m
kepala, L4: konvergen,
TFU: 30 CM, DJJ: 132  Hb : 10.4 gr%
x/m. Masih dalam

11
batas normal A : Masalah teratasi
sebagian
4. Pemeriksaan
Hemoglobin P : Lanjutkan intervensi
Hasil : 10,4 gr% - Menganjurkan
keluarga untuk
5. Memberikan memberikan
penyuluhan tentang motivasi kepada
anemia ibu hamil, gizi klien untuk
seimbang ibu hamil, memenuhi
tanda bahaya nutrisinya
kehamilan dan - Menganjurkan klien
persiapan persiapan untuk
persalinan serta memeriksakan
memberikan tablet kandungannya di
tambah darah dengan posyandu
dosis 2x60 mg, calk - Menganjurkan klien
3x500 mg perhari minum tablet Fe
dengan dosis 2x60
mg dan Calk
3x500mg secara
teratur

Kamis, 1. Mengobservasi tanda – S:


02 Mei 2019 tanda vital  Klien mengatakan
Pukul 16.00 Hasil : TD : 130/80 sudah tidak merasa
WIB mmHg, R : 20x/mnt, pusing dan sudah
N : 79x/mnt, S : 36,10C mengerti tentang
pengobatan anemia
2. Mengobservasi asupan pada ibu hamil. Klien
nutrisi yang yang sudah meminum
dikonsumsi klien tablet Fe dan mulai
mengkonsumsi
sayuran.
O:
TTV :
TD : 130/80,
R : 21x/mnt,
N : 86x/mnt,
S : 36,60C

A : Masalah teratasi

P : Invervensi dihentikan

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan keluarga dengan pendekatan
Interprofesional Education - Colaboration (IPE-C) pada kasus ibu
hamil dengan anemia ringan, kami melakukan kolaborasi antar profesi
dengan melakukan asuhan kesehatan pada ibu hamil, asuhan ini
berupa pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan Hb, dan penyuluhan
kesehatan tentang gizi seimbang pada ibu hamil, tanda bahaya
kehamilan, serta persiapan persalinan serta pemberian terapi obat
tablet Fe dengan dosis 2x60 mg dan Calk 3x500 mg perhari.
Klien dilakukan pemeriksaan Hemoglobin untuk mengetahui
kadar Oksigen dalam darah dengan hasil 10,4 gr%. Dan setelah
dilakukan pendeketan keluarga dengan (IPE-C). dilakukan evaluasi
kepada klien dan Klien dapat memahami dan mengerti tentang
informasi yang telah disampaikan. Klien dapat menyebutkan materi
yang telah disampaikan dan melakukan anjuran yang diberikan

1.2. Saran
1.2.1 Bagi Klien
Disarankan selalu memeriksakan kesehatan dan
kehamilannya ke tenaga kesehatan secara teratur, dan
melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
1.2.2 Bagi Mahasiswa
Lebih meningkatkan wawasan tentang kesehatan dan
meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat.
1.2.3 Bagi Institusi
Bisa memfasilitasi kegiatan mahasiswa dalam melakukan
kegiatan IPE-IPC.

13
DAFTAR PUSTAKA

 Saifuddin, abdul bari. 2006. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan


maternal dan neonatal. Jakarta : yayasan bina pustaka sarwono
prawirohardjo.
 Helen Varney, dkk. 2002. Buku Saku Bidan. Jakarta : EGC
 Wasnidar. 2007. Buku Saku Anemia pada Ibu Hamil, konsep dan
penatalaksanaan. Jakarta : EGC
 Prawirohardjo dan Wiknjosastro. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka - Sarwono

14
Lampiran Dokumentasi

15
Lampiran 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

“ANEMIA PADA IBU HAMIL”

Disusun Oleh :

KELOMPOK 22

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

TAHUN 2019

16
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Kehamilan
Sub Pokok Bahasan : Anemia pada ibu hamil
Sasaran : Ny.S
Hari / tanggal : Rabu, 01 Mei 2019
Waktu : 30 menit (10.30-11.00)
Tempat : Rumah Ny.S
Pelaksana : Kelompok 22 RW 005 Desa Sumur Bandung

I. Tujuan instruksional umum (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu hamil dapat
mengetahui dan memahami anemia pada ibu hamil.

II. Tujuan instruksional khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit,diharapkan ibu mampu :
1. Menjelaskan pengertian anemia dan anemia pada ibu hamil
2. Menjelaskan ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
3. Mengetahui pengaruh anemia pada ibu hamil
4. Mengetahui faktor resiko anemia pada ibu hamil
5. Mengetahui penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu
hamil

III. Materi (pokok)


1. Pengertian anemia dan anemia pada ibu hamil
2. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
3. Pengaruh anemia pada ibu hamil
4. Faktor resiko anemia pada ibu hamil
5. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil

17
IV. Kegiatan
Kegiatan Waktu
No Tahapan
Penyuluhan Peserta (menit)
1 Pembukaa a. Memberi salam  Menjawab 5
n b. Perkenalan salam
c. Menjelaskan tujuan  Menyimak
penyuluhan

2 Inti a. Menjelaskan materi  Mendengarkan 20


penyuluhan secara  Menyimak
berurutan, yaitu :
 Pengertian anemia
dan anemia pada ibu
hamil
 Ciri-ciri ibu hamil
dengan anemia
 Pengaruh anemia
pada ibu hamil
 Faktor resiko anemia
pada ibu hamil
 Penatalaksanaan dan
pencegahan anemia
pada ibu hamil  Bertanya

b. Memberikan
kesempatan kepada  Menyimak
peserta untuk
bertanya
c. Memberikan jawaban
atas pertanyaan
peserta

3 Penutup a. Merangkum atau  Menyimak 5


menyimpulkan
b. Evaluasi  Menjawab
c. Mengucapkan salam  Menjawab
salam

18
V. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
VI. Media
 Lembar balik

VII. Sumber
Dorland. 2003. Kamus Saku Kedokteran. Jakarta : EGC

Saifuddin, abdul bari. 2006. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan


maternal dan neonatal. Jakarta : yayasan bina pustaka sarwono
prawirohardjo.

VIII. Evaluasi
Waktu : Setelah Penyampaian Materi
Jenis : Lisan
Item Soal
1. Sebutkan pengertian anemia dan anemia pada ibu hamil
2. Sebutkan Ciri – ciri ibu hamil dengan anemia
3. Sebutkan Pengaruh anemia pada ibu hamil
4. Sebutkan Faktor resiko anemia pda ibu hamil
5. Sebutkan Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil

19
Lampiran 1

ANEMIA PADA IBU HAMIL

1. PENGERTIAN
Anemia adalah penyakit kurang darah yang dapat melemahkan
tubuh yang di sebabkan kekurangan sel darah merah. Anemia
merupakan kondisi tubuh ibu dengan kadar Haemoglobin (Hb) dalam
darahnya kurang dari 12 gr %.

Pada wanita hamil dikatakan anemia apabila kadar Hbnya pada


trimester I dan III < 11,5 gr % dan pada trimester II < 10 gr %.Dan
dikatakan anemia berat jika Hb dibawah 8 gr%.

2. CIRI-CIRI IBU HAMIL DENGAN ANEMIA


Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau
keseluruhan ciri-ciri dibawah ini, dan untuk memastikannya harus
dengan tes kadar Hb dalam darah.Ciri-ciri tersebut antara lain :
a.Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
b. Lemah
c. Letih
d. Lesu
e. Lunglai
f. Nafas terengah-engah
g. Nyeri dada
h. Ikterus

Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau


keseluruhan ciri-ciri di atas, dan unutuk memastikannya harus dengan
tes kadar Hb dalam darah.

20
3. PENGARUH ANEMIA PADA IBU HAMIL
- Abortus
- Persalinan preterm/sebelum waktunya
- Proses persalinan lama
- Perdarahan setelah persalinan
- Syok
- Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
- Payah jantung
- Bayi lahir prematur
- Kematian ibu
- Bayi cacat bawaan
- Kekurangan cadangan besi
- Kematian janin

4. FAKTOR RESIKO ANEMIA PADA IBU HAMIL


- Umur < 20 tahun atau > 35 tahun
- Pendidikan rendah
- Perdarahan akut
- Pekerja berat
- Konsumsi tablet penambah darah < 90 butir
- Makan < 3 kali dan makanan yang dikonsumsi kurang zat
besi

5. PENATALAKSANAAN DAN PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU


HAMIL
- Pencegahan bisa dilakukan secara mandiri dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang (4
sehat 5 sempurna) dan memperbanyak konsumsi makan yang
mengandung zat besi seperti sayur mayur dan buah-buahan.
- Memakan makanan yang kaya akan sumber zat besi secara
teratur.

21
- Memakan makanan yang kaya sumber vitamin C untuk
memperlancar penyerapan zat besi.
- Minum pil penambah darah secara teratur
- Mengindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena
dapat menghambat penyerapan zat besi.

22
KUNCI JAWABAN

1. PENGERTIAN
Anemia adalah penyakit kurang darah yang dapat melemahkan
tubuh yang di sebabkan kekurangan sel darah merah. Anemia
merupakan kondisi tubuh ibu dengan kadar Haemoglobin (Hb) dalam
darahnya kurang dari 12 gr %.

Pada wanita hamil dikatakan anemia apabila kadar Hbnya pada


trimester I dan III < 11,5 gr % dan pada trimester II < 10 gr %.Dan
dikatakan anemia berat jika Hb dibawah 8 gr%.

2. CIRI-CIRI IBU HAMIL DENGAN ANEMIA

Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau


keseluruhan ciri-ciri dibawah ini, dan untuk memastikannya harus
dengan tes kadar Hb dalam darah.Ciri-ciri tersebut antara lain :

a.Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.


b. Lemah
c. Letih
d. Lesu
e. Lunglai
f. Nafas terengah-engah
g. Nyeri dada
h. Ikterus

Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau


keseluruhan ciri-ciri di atas, dan unutuk memastikannya harus dengan
tes kadar Hb dalam darah.

23
3. PENGARUH ANEMIA PADA IBU HAMIL
- Abortus
- Persalinan preterm/sebelum waktunya
- Proses persalinan lama
- Perdarahan setelah persalinan
- Syok
- Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
- Payah jantung
- Bayi lahir prematur
- Kematian ibu
- Bayi cacat bawaan
- Kekurangan cadangan zat besi
- Kematian janin

4. FAKTOR RESIKO ANEMIA PADA IBU HAMIL


- Umur < 20 tahun atau > 35 tahun
- Pendidikan rendah
- Perdarahan akut
- Pekerja berat
- Konsumsi tablet penambah darah < 90 butir
- Makan < 3 kali dan makanan yang dikonsumsi kurang zat besi

5. PENATALAKSANAAN DAN PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU


HAMIL
- Pencegahan bisa dilakukan secara mandiri dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang (4
sehat 5 sempurna) dan memperbanyak konsumsi makan yang
mengandung zat besi seperti sayur mayur dan buah-buahan.
- Memakan makanan yang kaya akan sumber zat besi secara
teratur.
- Memakan makanan yang kaya sumber vitamin C untuk
memperlancar penyerapan zat besi.

24
- Minum pil penambah darah secara teratur
- Mengindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena
dapat menghambat penyerapan zat besi.

25
Lampiran 2

26

Anda mungkin juga menyukai