Anda di halaman 1dari 30

Dr.

Kusuma Andriana, SpOG


METODE SUHU BASAL

• Suhu basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh


tubuh selama istirahat atau dalam keadaan istirahat
(tidur).

• Metode Suhu Basal adalah


– Pencatatan suhu basal yang bertujuan mengetahui
kapan terjadinya ovulasi, menggunakan
termometer secara oral, vagina atau rectal selama
5 menit
METODE SUHU BASAL
• Suhu normal tubuh : 35,5 – 36°C
• Saat ovulasi
– Suhu 37 – 38 °C dan tidak akan turun ke
35°C
– Kenaikan akan bertahan 3-4 hr
• Bila suhu tdk naik  mungkin tdk terjadi
ovulasi
• Bila suhu tubuh naik dan bertahan setelah
ovulasi  mungkin hamil
METODE SUHU BASAL
• Cara melakukan
– Suhu diukur setiap pagi di waktu yang hampir
sama sebelum beraktifitas
– Catat suhu pada kartu yg ada
– Gunakan kartu 10 hr pertama dari siklus haid unt
menentukan suhu tertinggi, normal dan rendah
– Abaikan setiap suhu tinggi ok demam or gangguan
lain
– Tarik garis 0,05 C – 0,1 C di atas suhu tertinggi
dari suhu 10 hr  cover line
GRAFIK NORMAL
Defisiensi E - P
• Perbedaan suhu fase 1 dan 2 sedikit
• Fase 1 & 2 < 0,2 – 0,3
INSUFISIENSI 2ND PHASE
• Abortus Imminen
• Temp basal naik sbl Haid tanpa adanya penurunan
• Fase ke 2 naik sebelum < 10 hr
ANOVULASI
• Grafik cenderng monoton  bila 3 bl berturut turut 
konsul
ESTROGEN DEFISIENSI
• Grafik yang kacau
• Fluktuasi suhu tidak teratur
METODE SUHU BASAL
• Manfaat
– Konsepsi  unt yg menginginkan kehamilan
– Kontrasepsi  unt cegah kehamilan
• Efektifitas
– Bila dilakukan dengan benar dan konsisten
– Dilakukan 6 bulan berturut-turut
• Angka keefektifan => 80% atau 20-30 kehamilan
per 100 org wanita per th
• Angka kegagalan 15 kehamilan per 100 wanita
per th
METODE SUHU BASAL

• Kendala • Keuntungan
– Penyakit • Meningkatkan
kesadaran ttg
– Ggn tidur ovulasi
– Merokok or alkohol • Membantu deteksi
– Obat2 ttt / narkoba ovulasi
– Stress • Dpt unt kontrasepsi
/ konsepsi
– Penggunaan selimut
listrik • Menunjukan
perubahan tubuh
spt lendir Cx
METODE SUHU BASAL

• Keterbatasan
– Butuh motivasi pasangan suami istri
– Butuh konseling dan KIE
– Suhu tubuh dapat dipengaruhi kendala2
– Harus dilakukan pada waktu yang sama
– Tidak mendeteksi awal masa subur
– Membuthkan masa pantang yang lama
Post Coital Test (Sims-Huhner Test)
• Tidak rutin digunakan
• Pelaksanaan :
– Persiapan Px  diperiksa 8-12 jam stl CO
– Posisi lithotomi
– Spekulum tanpa lubrikan
– Mucus diambil @ 1 cc dg spuit dari 2
tempat Endo Cx dan C.Douglasi
– Mucus dinilai dengan Insler score  > 9 
ovulasi
Uji pasca sanggama

Question and Answer


Samples and Techniques
CIRI MUKUS SERVIKS
INSLER SCORE
0 1 2 3
Amount 0 ml 0.1 ml 0.2 ml > 0.3 ml

Ferning No Atypic 15-20 30-40


Pattern stems stems
Spirbankeit < 1cm 1-4 cm 5-8 cm > 9 cm

Viscosity Thick Mildly Normal


viscous

Nilai 10 -12  perkiraan ovulasi


Modified Insler Score (Moghissi Score)

• 10 – 15  Normal (mendekati ovulasi)


• 5 – 10  relatif abnormal
• < 5  kering (hostile
SELULARITAS TES
• Sampel Cervical mucus di teteskan di
obyek glass ditutup cover glass
• Dilihat dibawah mikroskop pembesaran 100
dan 400 x
• Hitung jumlah sperma yang bergerak per
lapangan pandang sebanyak 4 lp  hitung
rata-rata
Ferning
SPINBARKEIT
KONSELING PRA NIKAH
B. FUNGSI
• Konseling medis
• Konseling genetik
• Konseling KB
• Konseling nutrisi
• Sex education
B.1. KOnseling medis
• Tujuannya unt men Dx
– STD pada pasangan
– Mengetahui faktor risiko pada kehamilan
• Peng jantung
• Peny Ginjal Kronis
• Transplantasi Ginjal
– Fungsi reproduksi
• Perempuan  myoma, genital hipoplasia, anovulasi, ggn
haid, hirsutism
• Laki-laki  undesensus testis, varikokel, azoospermia,
gangguan fisik
B.2. Konseling Genetik
• Tujuan
– Individu dg risiko tinggi mendapatkan anak dg gangguan genetik
• Indikasi
– Usia > 35 th  Down synd 1:2000 usia 20 th, 1:500 usia 40, dan
1 : 32 diusia 45 th
– Sepupu pertama
– Gen identik (1/16)  meningkatkan peny resesif terutama bila
terdpt riwayat keluraga
– AbN kromosom pd pasangan
– Riwt kelg dg ggn genetik
– Ethnic
• Black : sickel cell anemia, Mediterania : B thalasemia, G6PD
def
– Riw pregnancy loss di pernikahan sebelumnya
Konseling Genetik
• Langkah
– Tentukan Dx
– Estimasikan reccurent risk
– Komunikasi kan
– Dukungan jangka panjang
• Teratogenic medication
– Antikonvulsan, antineoplastic, oral antikoagulan,
isotrerinoin, lithium,alkohol, Smooking  EXPLAINED
IT
B.3. Konseling KB
• Tujuan
– Menghindari kehamilan pd remaja
– Induksi aborsi bukan indikasi medis
– Unwanted birth
• Menjelaskan
– Uncontrolled fertility
– HRP (usia muda, jarak terlalu dekat, grande multi para)
• Metode
– Alami
– Barier  IUD
– Hormonal  pil, suntik, implan
– Kontrasepsi emergensi
B.4. Konseling Nutrisi

• BMI  fertilitas
• Eating habits
– Puasa berlebihan, Pica, gangguan makan, mega vitamin
• Asam folat prekonsepsi
B.5. Sex education
• Diberikan sesuai usia
– Daerah sensitif
– Hubungan seks yang sehat
– Komunikasi unt mencegah ketidaknyamanan pernikahan
– Pencegahan STD
– Menjawab pertanyaan seputar issue seks
• Dibutuhkan
– Pasangan  bisa ya bisa tidak
– Dokter  good knowledge (repro and sex), good listening,
good answer

Anda mungkin juga menyukai