Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Didunia ini setiap menit perempuan meninggal karena komplikasi yang
terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1.400 perempuan
meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun
karena kehamilan dan persalinan. Di Indonesia 2 orang meninggal setiap jam karena
kehamilan, persalinan dan nifas. Setiap menit 20 anak balita meninggal. Dengan kata
lain 20.000 anak balita meninggal setiap hari dan 10,6 juta anak balita meninggal
setiap tahun. (university of Indonesia “make every mother and child count” 7 april
2005).
Tingginya angka kesakitan dan kehamilan pada wanita hamil dan bersalin
merupakan masalah yang besar. Dilaporkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia
berkisar 334/100.000 kelahiran hidup. (panduan praktis pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal) di Sumbar AKI 116/100.000 kelahiran hidup, sedangkan
AKB 9,96/1000 kelahiran hidup. Dan dipadang angka kematian ibu 13/100.000
kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi 3,4/1000 kelahiran hidup. (Profil
Kesehatan Sumbar).
Didalam rencana Strategi Nasional Making Pregnancy Safer (MPS) di
Indonesia 2001-2010 disebut kontek rencana pembangunan kesehatan menuju
Indonesia sehat 2010 dengan misi menurunkan angka kematian maternal dan
neonatal melalui pemantauan system kesehatan yang menjamin akses terhadap
intervensi yang cost effective berdasarkan bukti ilmiah yang berkualitas,
memberdayakan wanita, keluarga dan masyarakat melalui kegiatan mempromosikan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta menjamin kesehatan maternal dan neonatal
sebagai prioritas program pembangunan nasional.
Selain itu intervensi dalam safe motherhood melakuakn pendekatan dengan
mengganggap semua kehamilan berisiko dan setiap ibu hamil agar mempunyai akses
pertolongan persalianan yang aman. Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami
resiko tinggi dan komplikasi obstetri yang dapat membahayakan kehidupan ibu
maupun janinnya bila tidak ditangani dengan memadai
1
Penyebab kematian ibu yang terbanyak disebabkan oleh komplikasi obstetric.
Komplikasi obstetric ini tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya. Penyebab
kematian ibu dan perinatal umumnya desebabkan oleh sebab langsung seperti
pendarahan, eklampsi, infeksi dan sebab tidak langsung yaitu rendahnya tingkat
pendidikan, sosial ekonomi, terlambatnya mendapat pertolongan persalinan atau
rujukan yang dikenal dengan istilah 3T (Terlambat mengenal komplikasi, Terlambat
membuat keputusan, Terlambat merujuk) dan pertolongan persalinan oleh dukun
yang kurang memperhatikan sterilisasi dan aborsi illegal .
Seorang bidan baru yang dikatakan profesional jika ia mamapu melakukan
tugas kebidanan sesuai standar dan hasil yang memuaskan. Ia terlatih memberikan
perawatan dan nasehat yang diperlukan bagi seorang wanita selam hamil
,persalianan dan nifas. Untuk melakukan persalinan normal atas tanggung jawab
sendiri dan untuk merawat bayi baru lahir. Setiap saat ia harus mengenali tanda-
tanda bahaya yang menandakan keadaan yang abnormal atau kemungkianan akan
timbul keadaan yang abnormal yang mengharuskan melakukan rujukan.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil serta
mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah ibu hamil normal.
1.2.2 Tujuan Khusus
 Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data pada ibu hamil Ny “S”
GI P0000 dengan anemia ringan UK 18 Minggu.
 Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa, masalah, kebutuhan.
 Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potensial.
 Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera.
 Mahasiswa dapat mengembangkan masalah.
 Mahasiswa dapat melaksanakan suatu tindakan sesuai rencana.
 Mahasiswa dapat mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Anemia Dalam Kehamilan


Anemia adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah dan zat
pewarna merah pada sel darah kurang dari 12% gram (Winkjosastro,2002)
sedangkan Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel
darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah dibawah 11% gram pada usia
kehamilan 4-7 bulan (Saifuddin,2002). Jadi Anemia bukan penyakit kurang darah
tapi, kurangnya sel darah merah karena jumlah protein sel darah merah dan zat
pewarna merah pada sel darah yang rendah dalam darah.

2.2 Jenis – Jenis Anemia Dalam Kehamilan


Anemia dalam kehamilan dapat di bagi menjadi:
a. Anemia defesiensi besi (62,3%)
Anemia defisiensi besi adalah Anemia yang terjadi akibat kekurangan bahan
pembentuk protein sel darah merah dalam darah. Kekurangan ini dapat disebabkan
karena kurang masuknya unsure besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi,
gangguan penggunaan atau karena terlampau banyk besi keluar dari badan , misalnya
perdarahan.

Diagnosis:
1. Untuk Anemia defesiensi besi yang berat di tandai dengan ciri-ciri yang khas
yaitu mikrisitosis dan hipokromasia
2. Untuk Anemia defesiensi besi yang ringan tidak selalu di tandai dengan cirri-
ciri khas , banyak yang bersifat normositer dan normokrom
Sifat lain yang khas yaitu :
a) Kadar besi serum rendah
b) Daya ikat besi serum tinggi
c) Protoporfirin eritrisit tinggi.
d) Tidak di temukan hemosiderin dalam sum-sum tulang

3
Prognosis:
Prognosis Anemia defesiensi besi dalam kehamilan umumnya baik bagi ibu dan
anak. Persalinan dapat berlangsung seperti biasa tanpa perdarahan banyak atau
komplikasi lain . Anemia berat dalam kehamilan muda yang tidak di obati dapat
menyebabkan abortus dan dalam kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama ,
perdarahan post partum dan infeksi. Walaupun bayi yang di lahirkan dari ibu yang
menderita anemia defesiensi besi tidak menunjukkan Hb yang rendah, namun
cadangan besinya kurang yang barubeberapa bulan kemudian tampak sebagai
anemia infatum

Pencegahan dan Pengobatan:


Di daerah dengan frekuensi kehamilan yang tinggi sebaiknya setiap wanita hamil
diberi sulfat ferrosus atau glukonas ferrosus, cukup 1 tablet sehari. Selain itu, ibu di
beri nasehat untuk makan lebih banyak protein dan sayur yang banyak mengandung
mineral dan vitamin.

b. Anemia megaloblastik (29,0%)


Anemia megaloblastik adalah anemia yang disebabkan karena defesiensi asam folat.

Diagnosis:
Diagnosis anemia megaloblastik dibuat apabila ditemukan megeloblas atau
promegaloblas dalam darah atau sum-sum tulang belakang

Prognosis:
Anemia megaloblastik dalam kehamilan mempunyai prognosis cukup baik .
Pengobatan dengan asam folat hampir selalu berhasil.
Pencegahan dan Pengobatan:
1) Asam folat 15-30 mg per hari
2) Vitamin B12 3x1 tablet per hari
3) Sulfas ferosus 3x1 tablet per hari
4) Pada kasus berat diberikan penambah darah.

4
c. Anemia hipolastik (8,0%)
Anemia hipoplastik yaitu Anemia yang disebabkan oleh penurunan fungsi kerja
sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah baru.Pengobatannya yaitu dengan
transfuse darah.

d. Anemia hemolitik (0,7%)


Anemia hemolitik adalah Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan
sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatanya.
 Gejala utamamya adalah anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah,
kelelahan, kelemahan.

Pengobatanya:
Tergantung pada jenis anemia ini serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi
maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun pada
beberapa jenis obat-obtan, hal ini tidak memberikan hasil sehingga penambah darah
berulang dapat membantu penderita.

2.3 Gejala Anemia Pada Ibu Hamil


a) Pucat
b) Sering pusing
c) Lemah, lelah, letih, lesu, lunglai
d) Nafas terengah-engah
e) Nyeri dada
f) Mata berkunang-kunang
g) Lidah luka
h) Nafsu makan turun
i) Mual dan muntah yang berlebihan pada hamil muda

5
2.4 Penyebab Anemia Dalam Kehamilan

Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh kekurangan bahan pembentuk protein sel
darah merah dan perdarahan secara mendadak bahkan tidak jarang keduanya saling
berhubungan (Safuddin,2002). Menurut mochtar (1998) penyebab anemia pada
umumnya aadal sebagai berikut:

a. Kurangnya bahan pembentuk protein sel darah merah dalam makanan yang
dikonsumsi, Kebutuhannya bagi ibu hamil sekitar 1000mg:
1) 500mg untuk meningkatkan jumlah sel darah merah
2) 300mg untuk bayi
3) 200mg untuk mangganti kehilangan bahan pembentuk protein sel darah
merah setiap hari. Rata-rata ibu hamil normal perlu menyerap 3,5mg setiap
hari atau meyerap 20% yang masuk.
b. Penyerapan bahan pembentuk protein sel darah merah yang tidak sempurna
akibat mencret yang sudah berlangsung lama, pembedahan tertentu pada slauran
pencernaan seperti: lambung. Bahan pembentuk protein sel darah merah diserap
dari saluran pencernaan. Sebagian besar diserap dari usu halus bagian atas
terutama usus 12 jari. Bila terjadi gangguan saluran pencernaan, maka
penyerapan dari saluran pencernaan menjadi tidak sempurna. Hal itu
menyebabkan kurangnya jumlah bahan pembentuk protein sel darah merah
didalam tubuh sehingga pembentukan sel darah merah terhambat.
c. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi berat, luka,
kanker dan perdarahan pada lambung dan usus akibat tindakan pemberian obat.
Kehilangan banyak darah tersebut menyebabkan terkurasnya cadangan bahan
pembentuk protein sel darah merah dalam tubuh sehingga pembentukan sel darah
merah terganggu.
d. Penyakit-penyakit yang sudah berlangsung lama seperti TBC paru,cacing usus,
malaria.

6
2.5 Faktor Predisposisi Anemia Pada Ibu Hamil
a. Umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun
Wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, mempunyai
risiko yang tinggi untuk hamil. Karena akan membahayakan kesehatan dan
keselamatan ibu hamil maupun janinnya, berisiko mengalami pendarahan dan
dapat menyebabkan ibu mengalami anemia.Wintrobe (1987) menyatakan bahwa
usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya anemia, yaitu semakin rendah usia ibu
hamil maka semakin rendah kadar hemoglobinnya. Muhilal et al (1991) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa terdapat kecendrungan semakin tua umur ibu
hamil maka presentasi anemia semakin besar. Pada penelitian ini belum
menunjukkan adanya kecendrungan semakin tua umur ibu hamil maka kejadian
anemia semakin besar. Karena 80% ibu hamil berusia tidak berisiko yaitu antara
20 tahun hingga 35 tahun.
b. Paritas
Semakin banyak jumlah kelahiran (paritas), maka akan semakin tinggi angka
kejadian anemia Artinya ibu hamil dengan paritas tinggi mempunyai risiko lebih
besar untuk mengalami anemia dibanding yang paritas rendah
c. Jarak Kehamilan Yang terlalu Dekat
Salah satu penyebab yang dapat mempercepat terjadinya anemia pada wanita
adalah jarak kelahiran pendek. Menurut Kramer (1987) hal ini disebabkan
kekurangan nutrisi yang merupakan mekanisme biologis dan pemulihan factor
hormonal dan adanya kecendrungan bahwa semakin dekat jarak kehamilan, maka
akan semakin tinggi angka kejadian anemia.
d. Pengetahuan
Pengetahuan kesehatan reproduksi menyangkut pemahaman tentang pentingnya
pemeriksaan kehamilan, penyuluhan, tanda dan cara mengatasi anemia pada ibu
hamil diharapkan dapat mencegah ibu hamil dari anemia. Semakin rendah
pengetahuan kesehatan reproduksi, maka akan semakin tinggi angka kejadian
anemia.
e. Pemeriksaan Antenatal Care
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga
professional yaitu Dr Ginekolog dan Bidan serta memenuhi syarat 5 T (TB, BB,
7
Tekanan darah, Tinggi Fundus, TT, Tablet Fe). Jika pemeriksaan Antenatal Care
kurang atau tidak ada sama sekali maka akan semakin tinggi angka kejadian
anemia.
f. Pola makan dan Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe
Gizi seimbang adalah pola konsumsi makan sehari-hari yang sesuai dengan
kebutuhan gizi setiap individu untuk hidup sehat dan produktif. Agar sasaran
keseimbangan gizi dapat dicapai, maka setiap orang harus menkonsumsi minimal
1 jenis bahan makanan dari tiap golongan bahan makanan yaitu KH, protein
hewani dan nabati, sayuran, buah dan susu. (Kodyat, 1995).

Kepatuhan menkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah tablet yang


dikonsumsi, ketepatan cara menkonsumsi tablet Fe, frekuensi konsumsi perhari.
Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting
dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi.
Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya yang
dilengkapi asam folat yang sekaligus dapat mencegah anemia karena kekurangan
asam folat.ibu hamil yang kurang patuh konsumsi tablet Fe mempunyai risiko untuk
mengalami anemia dibanding yang patuh konsumsi tablet Fe.

2.6 Akibat Anemia Pada Ibu Hamil


a. Akibat anemia pada usia kehamilan 3 bulan pertama
1) Dapat terjadi keguguran
2) Cacat bawaan
b. Akibat anemia pada usia kehamilan 4-9 bulan
1) Persalinan belum cukup bulan
2) Perdarahan dalam melahirkan
3) Gangguan pertumbuhan bayi dalam kandungan
4) Bayi kekurangan oksigen dalam kandungan sampai menyebabkan
kematian
5) Mudah terkena infeksi
c. Akibat anemia saat melahirkan
1) Kekuatan mengejan
8
2) Melahirkan berlangsung lama
3) Tertahannya plasenta dan perdarahan saat melahirkan
4) Akibat anemia terhadap bayi
5) Kematian dalam kandungan
6) Cacat bawaan
7) Kecerdasannya rendah
8) Bayi lahir dengan anemia
9) Berat badan bayi lahir keci

2.7 Tujuan Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil


Tujuan dari pencegahan anemia selama kehamilan adalah untuk menjaga
keseimbangan jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada sel darah
ibu dan untuk mencegah kekurangan bahan pembentuk protein sela darah merah
pada bayi.

2.8 Pencegahan Dan Pengobatan Anemia Pada Ibu Hamil


a. Pemberian tambahan bahan pembentuk protein sel darah merah selama masa
kehamilan (± 90 tablet) dalam satu hari 1 tablet ( satu tablet mengandung 60 mg
Fe dan 200 πg asam folat ) minum dengan air putih dan jangan minum dengan air
kopi atau dengan air the karena akan menghambat penyerapan. Efek sampingnya
yaitu : rasa tidak enak di hulu hati, mual, muntah dan mencret.
b. Memakan makanan yang banyak mengandung bahan pembentuk protein sel
darah merah seperti :
1. Telur
2. Susu
 Ibu hamil 0-3 bulan = 1 gelas
 Ibu hamil 4-7 bulan = 1 gelas
 Ibu hamil 7-9 bulan = 1 gelas
3. Hati
4. Ikan
 Ibu hamil 0-3 bulan = 1 ½ potong

9
 Ibu hamil 4-7 bulan = 2 potong
 Ibu hamil 7-9 bulan = 3 potong
5. Daging
6. Tempe
 Ibu hamil 0-3 bulan = 3 potong
 Ibu hamil 4-7 bulan = 4 potong
 Ibu hamil 7-9 bulan = 5 potong
7. Sayuran yang berwarna hijau tua (kangkung, bayam, daun katuk, daun
singkong)
 Ibu hamil 0-3 bulan = ½ mangkok
 Ibu hamil 4-7 bulan = 3 mangkok
 Ibu hamil 7-9 bulan = 3 mangkok
8. Buah-buahan (jeruk, jambu biji, pisang, tomat)
 Ibu hamil 0-3 bulan = 2 buah
 Ibu hamil 4-7 bulan = 2 buah
 Ibu hamil 7-9 bulan = 2 buah
c. Periksa secepat mungkin apabila terdapat tanda-tanda anemia agara langkah-
langkah pencegahan bisa segera dilakukan

10
BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN

3.1 Definisi Asuhan Kebidanan


Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau interaksi yang dilakukan oleh bidan
atau klien yang membutuhkan atau mempunyai permasalah dalam bidang
pengetahuan.
Dalam memberikah asuhan kebidanan pada klien, bidan-bidan menggunakan
metode pendekatan pemacahan masalah dengan difokuskan pada suatu proses
sistematis dari analisis dalam memberikan asuhan kebidanan kita menggunakan
asuhan dengan metode SOAP:
S: Subyektif
O : Obyektif
A : Assasment
P : Penatalaksanaan

S : SUBYEKTIF.
a) Menggambarkan pendokumentasian hanya pengumpulan data klien melalui
anamnese.
b) Tanda gejala subyektif yang diperoleh dari hasil bertanya dari pasien, suami atau
keluarga( identitas umum, keluhan, riwayat menarche, riwayat perkawinan,
riwayat kehamilan, riwayat persalinan, riwayat KB, penyakit, riwayat penyakit
keluarga, riwayat penyakit keturunan, riwayat psikososial, pola hidup).
c) Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi pasien
mengenai kekawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau
ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa. Pada orang yang bisu , dibagian
data belakang “ S “ diberi tanda “ O “ atau X ini menandakan orang itu bisu.
Data Subyektif menguatkan diagnosa yang akan dibuat.

11
O : OBYEKTIF .
a) Menggambakan pendokumentasikan hasil analisa dan fisik klien, hasil lab,dan
test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung
assesment.
b) Tanda gejala obyektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan ( tanda KU,Fital
sign ,Fisik,Khusus, Kebidanan, Pemeriksaan dalam, Laboratorium, dan
pemeriksaan penunjang),Pemeriksaan Inpeksi, Palpasi, Auskultasi, dan Perkusi.
c) Data ini memberi bukti gejaala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosa. Data fisiologis, hasil observasi yang jujur,informasi kajian tehnologi(
hasil lab, sinarX,rekaman USG dll), dan informasi dari keluarega atau orang lain
dapat dimasukkan dalam kategori ini . Apa yang diobservasi oleh Bidan akan
menjadi komponen yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.

A : ASSESMENT.
a) Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi
Subyektif maupun Obyektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena
keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik Subyektif
maupun Obyektif, dan sering diungkapkan secara terpisah pisah ,maka proses
pengkajian adalah suatu proses yang dinamik.
b) Menganalisa adalah sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien
dan menjamin suatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga
dapat diambil tindakan yang tepat.
c) Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interprestasi data subyektif
dan Obyektif dalam suatu identifikasi.

P : PENATALAKSANAAN.
a) Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi berdasarkan
Assesment.
b) Perencanaan membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang .Untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau menjaga
mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kreteria tujuan tertentu
dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan
12
yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan
harus sesuai dengan intruksi dokter.
c) SOAP untuk perencanaan ,implementasi,dan evaluasi dimasukan dalam “ P “

ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL Ny”S” G1P00000 UK 18 MINGGU
DENGAN ANEMIA RINGAN

S : SUBYEKTIF\
1. Identitas
Nama : Ny “S” Nama suami : Tn “R”
Umur : 25 Th Umur : 30 Th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : swasta Pekerjaan : swasta
Alamat : peterongan Alamat : peterongan

2. Keluhan utama
Alasan kunjungan : ada keluhan
Keluhan – keluhan : ibu mengatakan sering pusing , merasa cepat lelah dan lemas.
3. Riwayat kebidanan
a. Riwayat menstruasi
 Menarchea : 14 th
 Siklus : 28 hari
 Banyaknya : 1 Softek penuh hari 1-3, 4 - 7 biasa
 warna darah : hari 1 -3 merah kental, 4 – 7 kecoklatan
 Disminorhoe : hari pertama
 Lamanya : 6- 7 hari
 HPHT : 21 maret 2012

13
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Tgl lahir Komplikasi Bayi Nifas
Usia Jenis Tempat
No Penolong PB/BB
Umur Kehamilan Persalinan Persalinan Ibu Bayi Keadaan Keadaan Lactasi
Jenis

c. Riwayat kehamilan sekarang


 HPHT : 21 maret 2012
 TP : 28 desember 2012
 UK : 18 minggu
 Keluhan – keluhan : TM I : pusing . mual
TM II : pusing, cepat lelah
TM III :-
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai penyakit
 Menular : hiv, tbc
 Menurun : hipertensi, DM
 Menahun : jantung.
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit
 Menular : hiv, tbc
 Menurun : hipertensi, DM
 Menahun : jantung.
6. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit
 Menular : hiv, tbc
 Menurun : hipertensi, DM
 Menahun : jantung.

14
7. Status perkawinan
Perkawinan ke I
Umur Kawin : Istri 22 th Suami : 28 th
Lama Kawin : 3 tahun
8. Riwayat KB
Ibu mengatakan bahwa selama ini , ibu hanya pernah menggunakan KB suntik
selama 3 tahun.
9. Riwayat social/budaya
Ibu mengatakan hubungan dengan keluarganya baik dan kelurga mendukung
sepenuhnya atas kehamilan ini, selama hamil ibu tidak mengkonsumsi jamu-jamuan,
tidak merokok, minum-minuman keras dan tidak tarak.
10. Riwayat psikologis
Ibu mengatakan kehamilan ini tidak direncanakan tapi diterima sepenuhnya dengan
senang hati.
11. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Sebelum Hamil : Makan:3x/hari, dengan porsi sedang (nasi, lauk-pauk,
sayur) Minum:8 gelas/hari
Saat Hamil : Makan :2 x/hari dengan porsi sedang (nasi, lauk-pauk,
sayur) kadang-kadang ditambah buah. Minum : 6
gelas/hari
b. Pola Eliminasi
Sebelum Hamil : BAB :1x/hari, warna kuning, lembek tidak ada keluhan
BAK :4-5 x/hari warna kuning jernih, bau khas, tidak
ada keluhan
BAB :1x /2hari warna kuning, lembek, tidak ada
Saat Hamil : keluhan.
BAK :7-8 x/hari, warna kuning, jernih, bau khas, tidak
ada keluhan.

15
d. Pola Aktifitas
Sebelum Hamil : Melakukan aktifitas sendiri dirumah seperti biasanya,
yaitu menyapu, mencuci, memasak, dll.
Saat Hamil : Mengurangi aktifitas seperti sebelum hamil dan
dibantu oleh suami karena perut sudah membesar.
d. Pola Istirahat
Sebelum Hamil : Tidur siang jam 12.00-13.00 (±1 jam)
Tidur malam jam 21.00-04.30 (±7-8 jam)
Saat Hamil : Tidur siang : tidak pernah
Tidur malam jam 22.00-04.30 (±6-7 jam)

O :OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
 Keadaan umum : baik
 Kesadaran : composmentis
 TTV : TD :100/70 mmhg
N:80x/ menit
RR: 24x/ menit
S :36 0c
 BB sebelum hamil : 50 kg
 BB saat : 55 kg
 TB : 160 cm
 LILA : 26 cm
 Hb : 9 gr/dl
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
 Kepala : Kepala bersih, tidak ada benjolan/ bekas luka, tidak
berketombe
 Muka : Simetris, Tidak odema, pucat, tidak ada cloasma
gravidarum.
 Mata : Simetris, Sclera putih, conjungtiva pucat.

16
 Hidung : Simetris, tidak ada secret dan polip.
 Mulut dan gigi : mukosa Bibir kering , tidak ada stomatitis, tidak ada
karies gigi.
 Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
 Leher : Tidak terlihat pembengkakan vena jugularis dan
kelenjar tiroid.
 Dada : Simetris, puting susu menonjol, colostrums belum
keluar, hiperpigmentasi areola mamae.
 Abdomen : Tidak ada luka bekas jahitan, perut terlihat membesar
sesuai dengan usia kehamilan, linea nigra ada.
 Genetalia : Vulva tidak oedem, tidak ada varices.
 Anus : Tidak ada hemaroid.
 Ekstremitas
Atas : Simetris, tidak oedem, tidak ada polidaktili dan
sindaktili.
Bawah  : Simetris , tidak oedem, tidak ada polidaktili dan
sindaktili.

b. Palpasi
 Leher : Tidak teraba pembengkakan vena jugularis dan kelenjar
tiroid.
 Dada : Tidak teraba benjolan mamae kenyal colostrums belum
teratur.

Abdomen :
 Leopold I : ballotment (+)
 Leopold II : -
 Leopold III : -
 Leopold IV : -

17
c. Auskultasi
Pernafasan : normal ( tidak ada whezzing atau ronchi )
DJJ : (-)
d. Perkusi
Reflek patella : ka/ki (+)/(+)
3. Pemeriksaan penunjang
Gol darah : B
Hb : 9 gr/dl

ASSASMENT

Dx : Ny”S” G1P00000 UK 18 minggu dengan anemia ringan


Ds : ibu mengatakan ini adalah kehamilanya yang pertama dengan usia kehamilan 4
bulan dan ibu mengeluh sering pusing dan cepat lelah.
Do :
 Keadaan umum : baik
 Kesadaran : composmentis
 TTV : TD :100/70 mmhg
N:80x/ menit
RR: 24x/ menit
S :36 0c
 BB sebelum hamil : 50 kg
 BB saat : 55 kg
 TB : 160 cm
 LILA : 26 cm
 Hb : 9 gr/dl
Dx potensial : ibu bisa mengalami anemia sedang
Mx :-

18
Kebutuhan ;
 Jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan
 Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
 Berikan ibu obat obatan seperti fed an kalk
 Beritahu ibu cara menkonsumsi fe .

PENATALAKSANAAN
1. Jelaskan kepada ibu tentang keluhan yang dirasakan, menjelaskan kepada ibu
tentang keluhan yang dirasakan, ibu mengerti.
2. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal 7-8 jam/ hari, menganjurkan
kepada ibu untuk istirahat yang cukup, ibu mengerti dan mau melakukan nasihat
dari petugas.
3. Anjurkan ibu untuk menkonsumsi nutrisi yang cukup, menganjurkan ibu untuk
menkonsumsi nutrisi yang cukup , ibu mengerti
4. Berikan ibu tablet penambah darah sperti fe, meberikan ibu tblet penambah darah,
ibu menerima.
5. Beritahu ibu cara menkonsumsi obat penambah darah, meberitahu cara
menkonsumsi obat dengan cara : minum obat fe tidak diminum dengan aur the
karena akan menganggu hasil metabolism obat, ibu mengerti dengan penjelasan
petugas.
6. Anjurkan ibu untuk follow up 1 bulan lagi, menganjurkan ibu untuk follow up 1
bulan lagi, ibu mengerti

19
BAB VI
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan pengkajian dan pengumpulan semua data ibu baik data
subjektif maupun data objektif yang berguna untuk mengevaluasi keadaan pasien,
dilanjutkan dengan mengidentifikasi secara benar masalah atau diagnosa berdasarkan
interprestasi yang benar atas data-data tersebut dimana didapatkan diagnosa pada
Ny. “S” G1P00000 dengan kehamilan trimester II dengan anemia ringan dan diagnose
potensial pada kasus ini membuat penulis mencoba memikirkan tindakan segera
yang perlu dilaukan yaitu memberika terapy obat-obatan seperti fe 2 kali sehari.
Setelah itu merencanakan asuhan yang rasional sebagai dasar untuk mengambil
keputusan berdasarkan masalah yang ada dan semua asuhan yang diberikan dapat
terlaksana dengan baik dan efektif. Dengan demikian sangat diperlukan sekali
seorang bidan yang profesional dimana mampu melaksanakan manajemen kebidanan
dengan tepat sehingga semua masalah dan kebutuhan pasien dapat teratasi dengan
cepat dan baik.

4.2 Saran
1) Klien
a) Diharapkan kepada para klien mampu menerapkan asuhan yang telah
diberikan
b) Secepatnya membawa ke pelayanan kesehatan apabila terdapat keluhan
serta kelainan yang dirasakan sedini mungkin, untuk mendapatkan
pelayanan pengobatan.
c) Dalam anamnesa pasien mampu mengemukakan keluhan yang
dirasakanya sehingga petugas kesehatan (bidan) dapat merencanakan
asuhan yang akan diberikan kepada klien tersebut, sehingga dapat
mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi

20
2) Institusi Pendidikan
a) Diharapkan kepada institusi pendidikan untuk menambah buku sumber
terbaru agar mempermudah mahasiswa dalam meningkatkan
pengetahuan, wawasan dan teknologi terkini.
3) Mahasiswa
a) Dengan adanya manjemen kebidanan diharapkan mahasiswa dapat
menerapkan pada ibu, asuhan yang diberikan sesuai dengan standar
profesi kebidanan.
b) Diharapkan kepada mahasiswa, anamnesa pasien dilakukuan sesuai
dengan daftar tilik yang ada dan anmanesa dilakukan dengan pendekatan
pada pasien sehingga pasien terbuka dalam menyampaikan keluhan yang
dirasakan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta:Penerbit Buku kedokteran EGC
Asuhan Persalinan Normal. 2002. Jaringan Nasional Pelatihan KLinik Kesehatan
Reproduksi. Jakarta
Depkes RI. 2002. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Hyre, Anne. 2001. Asuhan Kebidanan Care. Jakarta: Pusdiknakes
Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC
Prawirohardjo, Sarwono, dkk. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka
Suryanto. 2004. Pemantauan dan Pengkajian Janin. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran
EGC
Syaifudin, Abdul Bari. 2001. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

22
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Anemia Dalam Kehamilan ........................................................ 3
2.2 Jenis-jenis Anemia Dalam Kehamilan .................................................... 3
2.3 Gejala Anemia Pada Ibu Hamil .............................................................. 5
2.4 Penyebba Anemia Dalam Kehamilan ..................................................... 6
2.5 Faktor Predisposisi Anemia Pada Ibu Hamil .......................................... 7
2.6 Akibat Anemia PadaIbu Hamil ............................................................... 8
2.7 Tujuan Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil ......................................... 9
2.8 Pencegahan dan Pengobatan Anemia Pada Ibu Hamil ........................... 9
BAB III KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN
3.1 Definiai Asuhan Kebidanan .................................................................... 11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 20
4.2 Saran ....................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22

23

Anda mungkin juga menyukai