Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL&BLS

“KEHAMILAN GANDA”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK :

 MARSELA CHARLA AZZAHRA


 NAFIKHA DEWI NURRIDHA
 NURUL HIKMAH
 NYOMAN WINASARI

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA

DIII KEBIDANAN REGULER XX B

TAHUN2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan rahmat dan hidayah-Nya lah kami bisa menyusun makalah yang berjudul
“Kehamilan Ganda” ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Kami juga mengucapkan terimakasih kapada Lola Meyasa, SST.,M.Kes


selaku dosen pengampu mata kuliah “Kegawardaruratan Maternal Neonatal dan
BLS” yang telah memberikan bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam
proses penyusunan makalah ini, penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah turut serta membantu menyumbangkan pikirannya yang
tidak bisa kami sebutkan satu-persatu.

Kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan di


dalamnya, sehingga dalam kesempatan ini kami bermaksud untuk meminta saran
dan masukan bagi semua pihak demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi, akhir
kata kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca.

Palangka Raya, 26 Januari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
DAFTRA GAMBAR.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................3
C. Manfaat....................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................4
A. Pengertian..............................................................................................4
B. Etiologi...................................................................................................4
C. Klasifikasi...............................................................................................5
D. Tanda dan Gejala..................................................................................6
E. Diagnosis Kehamilan Ganda.................................................................7
F. Patofisiologi............................................................................................8
G. Pertumbuhan Janin Kembar..................................................................9
H. Letak dan Presentasi Janin Kembar......................................................10
I. Penanganan / Tatalaksana....................................................................11
BAB III TINJAUAN KASUS....................................................................................13
A. Contoh Soal Kasus.................................................................................13
B. Format Pengkajian.................................................................................14
C. SOAP......................................................................................................21
BAB III PENUTUP...................................................................................................23
A. Kesimpulan..............................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................24

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.................................................................................................................1

Gambar 2.................................................................................................................2

Gambar 3.................................................................................................................5

Gambar 4.................................................................................................................6

Gambar 5.................................................................................................................10

Gambar 6.................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari
indikator Angka Kematian Ibu (AKI).AKI adalah jumlah kematian ibu selama
masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan,
persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karenasebab-sebab
lain seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran
hidup.Indikator ini tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu, tetapi
juga mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya
terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun
kualitas.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi dibanding
negara - negara maju seperti Amerika Serikat. World Health Organization
(WHO) memperkirakan pada tahun 2015 diseluruh dunia 303.000 ibu
meninggal saat hamil atau bersalin, dengan AKI 216/100.000 kelahiran hidup.
Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015
menyebutkan bahwa AKI di Indonesia mencapai 305/100.000 kelahiran hidup.
Angka tersebut masih jauh dari Tujuan Pembangunan Millennium (Millennium
Development Goals/MDGs) yang mengharapkan AKI pada tahun 2015 turun
menjadi 102/100.000 kelahiran hidup.

Gambar 1.
Jumlah kasus kematian ibu maternal yang dilaporkan di Provinsi Kalimantan
Tengah pada tahun 2017 sebanyak 57 kasus lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah
kematian maternal pada tahun 2016 sebanyak 74 kasus. Trend kasus kematian ibu
dalam beberapa tahun terakhir sedikit mengalami penurunan jumlah kasus, ini

1
menjadi tantangan bagi seluruh stakeholder yang berkecimpung di bidang kesehatan.
Jumlah kematian terbanyak pada masa ibu bersalin dan penyebab terbanyak akibat
komplikasi dalam persalinan seperti perdarahan dan kelahiran yang sulit.

Gambar 2.
Kehamilan ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua janin
atau lebih. Kehamilan ganda dapat menghasikan anak kembar dua (gemelli),
kembar tiga (triplet), kembar empat (quadruplet), kembar lima (quintuplet),
dan kembar enam (sextuplet) (Mellyna,2001).
Prevalensi kejadian kehamilan ganda di dunia sebenarnya belum
diketahui. Menurut WHO kehamilan ganda yang dapat bertahan hidup pada
masa kelahiran tanpa menjalani pembedahan sebanyak 40-60% dan 20 %
-25 menjalani pembedahan dan pengobatan (WHO,2009). Penemu kasus
kehamilan ganda menjelaskan bahwa dari 16.288 persalinan terdapat 197
persalinan gemelli (kembar 2) dan 6 persalinan triplet (kembar 3)
(Prawirohardjo,2000). Menurut Badan Perhitungan (Statistika) Angka
Kehamilan Kembar tahun 2009 di Indonesia adalah 33 %.

Pada kehamilan ganda, kemungkinan untuk terjadinya kematian perinatal


lebih besar dibandingkan dengan kehamilan tunggal yaitu sebesar 10-12%.
Dan semua kematian intrauterin yang terjadi pada kehamilan ganda 73%
berhubungan dengan plasenta yang monokorion (Nadiablog,2011). Pada
kehamilan normal (satu janin) angka mortalitas berkisar antara 33 per 1000
kelahiran, hal ini menunjukkan bahwa dari 1000 bayi tidak kembar ada 33
bayi yang meninggal pada usia kehamilan 28 minggu atau tujuh hari setelah

2
lahir. Sedangkan angka mortalitas untuk kehamilan ganda tercatat lebih
tinggi, berkisar antara 139 per 1000 kelahiran, berarti dari 1000 bayi kembar
yang lahir, 139-nya meninggal (Kompas, 2011). Perubahan fisik pada ibu
dengan kehamilan ganda pada umumnya sama dengan kehamilan tunggal,
namun biasanya lebih besar menimbulkan masalah. Perubahan tersebut
seperti peningkatan hCG yang dapat mengakibatkan hyperemesis
gravidarum,pembesaran payudara, peningkatan frekuensi berkemih, nafsu
makan meningkat dan mudah lelah. Pada trimester kedua akan terjadi sesak
nafas, pembengkakan pada bagian ekstremitas bawah (oedema),
peningkatan berat badan, pembesaran rahim yang tidak seperti kehamilan
tunggal,pergerakan janin yang lebih kuat (Obstetri Patologi,2009).
B. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian kehamilan ganda
2) Untuk mengetahui etiologi kehamilan ganda
3) Untuk mengetahui klasifikasi kehamilan ganda
4) Untuk mengetahui tanda dan gejala kehamilan ganda
5) Untuk mengetahui diagnosis kehamilan ganda
6) Untuk mengetahui patofisiologi kehamilan ganda
7) Untuk mengetahui pertumbuhan janin kembar
8) Untuk mengetahui letak dan presentasi janin kembar
9) Untuk mengetahui penanganan/penatalaksanaan kehamilan ganda

C. Manfaat
1) Manfaat Bagi Institusi
Makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi institusi
pendidikan untuk mengembangkan ilmu tentang “Kehamilan Ganda”
2) Manfaat Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan mahasiswa.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih
yang ada didalam kandungan selama proses kehamilan. Bahaya bagi ibu
tidak begitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan
perhatian dan pengawasan khusus bila diinginkan hasilyang memuaskan bagi
ibu janin (Wiknjosastro, 2007:286).Sedangkan menurut Mochtar Rustam
(2012:259) kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua jenis janin atau
lebih.
Jadi kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dengan dua jenis janin
atau lebih yang ada didalam kandungan selama proses kehamilan.

B. Etiologi
1) Ras / Bangsa
Menurut literatur, ras yang berwarna seperti Asia dan Afrika berpeluang
lebih besar mengalami kehamilan ganda ketimbang ras yang berkulit
putih atau Eropa.Meski belum dapat diiibuktikan secara empiris, tapi
banyak kasus memang terlihat kehamilan ganda lebih sering dialami kulit
berwarna dibandingkan ibu – ibu yang berkulit putih.
2) Usia
Dengan bertambahnya usia, kemungkinan terjadinya kehamilan ganda
semakin besar. Akan tetapi selepas umur 40 tahun, probabilitas akan
terjadinya kehamilan ganda kembali menurun.
3) Hereditas
Hamil kembar biasanya diwariskan secara maternal (garis keturunan
ibu).Bila dari garis keturunan ibu ada yang kembar, maka presentasi
melahirkan kehamilan kembar lebih besar. Namun tidak tertutup
kemungkinan garis keturunan ayah bias menimbulkan kehamilan kembar.
Yang pasti, angka kejadian dari garis maternal lebih besar disbanding dari
garis paternal.
4) Paritas

4
Frekuensi kehamilan kembar juga meningkat dengan paritas ibu. Dari
angka 9,8 per 1000 persalinan untuk primipara frekuensi kehamian
kembar naik sampai 18,8 per 1000 untuk oktipara/multipara.
5) Obat – obatan
Ibu yang memakai obat pemicu ovulasi untuk mematangakan sel telurnya
juga ikut meningkatkan peluang terjadinya kehamilan kembar.Hal inii
disebabkan, dengan obat tersebut sel telur yang matang pada setiap
siklus jadi lebih dari satu.Obat ini biasanya diberikan pada pasangan yang
sulit hamil dengan faktor penyebab infertilitasi indung telur.Itulah
sebabnya pada kasus – kasus pasangan yang sulit hamil mendapatkan
anak kemudian menjalani terapi obat – obat penyubur ini, bila akhirnya
terjadi kehamilan, biasanya merupakan kehamilan kembar.

C. Klasifikasi
Klasifikasi kehamilan kembar dibagi menjadi 2 :
1) Kehamilan kembar dizigotik. Kira – kira dua pertiga kehamilan kembar
adalah dizigotik yang berasal dari 2 telur; disebut juga heterolog,
binovuler, atau fraternal. Jenis kelamin sama atau berbeda, maka
berbeda seperti anak- anak lain dalam keluarga. Kembar dizigotik
mempunyai 2 plasenta, 2 korion, dan 2 aminion. Kadang – kadang 2
plasenta menjadi satu.

Gambar 3.
2) Kehamilan kembar monozigotik. Kehamilan kembar yang terjadi dari
1telur disebut kembar monozigotik atau disebut juga identic, homolog,
atau iniovuler. Kira – kira sepertiga kehamilan kembar adalah
monozigotik. Jenis kehamilan kedua nak sama, rrupanya sama tau

5
bayangaan cermin; mata, kuping, gigi, rambut, kulit dan ukuran
antropologik pun sama. Sidik jari dan telapak sama, atau terbalik satu
terhadap lainnya. Satu bayi kembar mungkin kidal dan yang lainnya biasa
karena lokasi dareah motorik di korteks serebri pada kedua bayi itu
berlawanan. Kira – kira satu pertiga kehamilan kembar monozigotik
mempunyai 2 amnion, 2 korion, dan 2 plasenta; kadang – kadang 2
plasenta tersebut menjadi satu. Keadaan ini tak dapat dibedakan dengan
kembar dizigotik. Dua pertiga mempunyai 1 plasenta, 1 korion, dan 1 atau
2 amnion.

Gambar 4.

D. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala pada kehamilan kembar adalah sebagai berikut:
(Dutton, dkk 2012)
1) Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati
batas toleransinya dan sering kali terjadi partus prematurus. Usia
kehamilan makin pendek dan makin banyaknya janin pada kehamilan
kembar.
2) Mual dan muntah berat karena HCG meningkat
3) Palpasi abdomen mendapatkan 3 atau lebih bagian tubuh yang besar
4) Auskultasi lebih dari satu denyut jantung yang terdengar jelas dan
berbeda (nonmaternal) lebih dari 10 denyut/menit. Kecurigaan meningkat
jika keluarga memiliki riwayat kehamilan kembar
5) Penggunaan stimulator ovulasi

6
6) Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan kembar bertambah
sehingga dapat menyebabkan anemia dan penyakit defisiensi lain.
7) Frekuensi hidramnion kira-kira sepuluh kali lebih besar pada kehamilan
kembar daripada kehamilan tunggal.
8) Frekuensi pre-eklamsia dan eklamsia juga dilaporkan lebih sering pada
kehamilan kembar.
9) Solusio plasenta dapat terjadi kemudian seperti sesak nafas, sering
kencing, edema dan varises pada tungkai bawah dan vulva.

E. Diagnosis Kehamilan Ganda


1) Anamnesa
 Perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur
tuanyakehamilan.
 Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibuhamil.
 Uterus terasa lebih cepatmembesar
 Pernah hamil kembar atau ada riwayat keturunankembar.
2) Inspeksi danpalpasi
 Pada pemeriksaan pertama dan ulangan ada kesan uterus lebih besar
dan lebih cepat tumbuhnya dari biasa.
 Gerakan – gerakan janin terasa lebih sering
 Bagian – bagian kecil teraba lebih banyak
 Teraba ada 3 bagian besar janin
 Teraba ada 2 balotemen
3) Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan
dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut permenit atau lebih
bila dihitung bersamaan terdapat selisih 10.
4) Rontgen foto abdomen yaitu tampak gambaran 2 janin
5) Ultrasonografi
Bila tampak 2 janin atau dua jantung yang berdenyut yang telah dapat
ditentukan pada triwulan I
6) Elektrokardiogram total
Terdapat gambaran dua EKG yang berbeda dari dua janin.

7
7) Reaksi kehamilan
Karena adanya kehamilan kembar umumnya plasenta besar atau ada 2
plasenta, maka produksi HCG akan tinggi, jadi tritasi reaksi kehamilan
bisa positif, kadang – kadang sampai 1/200. Hal ini dapat dikacaukan
dengan mola hidatidosa.Kadang kala diagnosa baru diketahui setelah
bayi pertama lahir, uterus masih besar dan ternyata ada satu janin lagi
dalam rahim.Kehamilan kembar sering terjadi bersamaan dengan
hidramnion dan toksemia gravidarum.

F. Patofisiologi

Kehamilan kembar dibagi menjadi dua.Monozigot, kembar yang berasal


dari satu telur dan dizigot kembar yang berasal dari dua telur.Dari seluruh
jumlah kelahiran kembar, sepertiganya adalah monozigot.Kembar dizigot
berarti dua telur matang dalam waktu bersamaan, lalu dibuahi oleh
sperma.Akibatnya, kedua sel telur itu mengalami pembuahan dalam waktu
bersamaan.Sedangkan kembar monozigot berarti satu telur yang dibuahi
sperma, lalu membelah dua. (Manuaba 2010)
Masa pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi
kelak. Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 – 72
jam, 4 – 8 hari, 9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan
terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau
rahim punya dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan kedua, selaput
ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta.Pada kondisi ini,
bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi
satunya tidak.Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat.Lalu, pada
pembelahan ketiga, selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya
sebuah, tapi bayi masih membelah dengan baik.
Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu
selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup
besar. Pasalnya waktu pembelahannya terlalu lama, sehingga sel telur
menjadi berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang
pembelahannya lebih dari 13 hari. Dari keempat pembelahan tersebut, tentu
saja yang terbaik adalah pembelahan pertama, karena bayi bisa membelah

8
dengan sempurna.Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur
waktunya.Faktor yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa
membelah tidak sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya
dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi, dan masalah lingkungan.

G. Pertumbuhan Janin Kembar

Pertumbuhan janin kembar menurut Mocthar (2011) :


1) Berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gr lebih ringan
dari janintunggal.
2) Berat badan bayi baru lahir biasanya pada kembar dua di bawah 2500
gr, triplet di bawah 2000gr, quadriplet di bawah 1500 gr, dan quintuplet
dibawah 1000gr.
3) Berat badan masing-masing janin dari kehamilan kembar tidak sama,
umumnya berselisih antara 50 sampai 1000 gram, dan karena
pembagian sirkulasi darah tidak sama, maka yang satu lebih kurang
tumbuh dari yang lainnya.
4) Pada kehamilan ganda monozigotik:
Pembuluh darah janin yang satu beranastomosis dengan janin yang lain,
karena itu setelah bayi satu lahir tali pusat harus diikat untuk
menghindariperdarahan.Karena itu janin yang satu dapat terganggu
pertumbuhannya dan menjadi monstrum, seperti akardiakus, dan
kelainan lainnya.Dapat terjadi sindroma transfusi fetal, pada janin yang
mendapat darah lebih banyak terjadi hidramnion, polistemia, edema dan
pertumbuhan yang baik.Sedangkan janin kedua terlihat kecil, anemis,
dehidrasi, oligohidrami dan mikrokardia, karena kurang mendapatdarah.
5) Pada kehamilan kembar dizigotik:
Dapat terjadi satu janin meninggal dan yang satu tumbuh sampai
cukupbulan.Janin yang mati bisa diresorbsi (kalau pada kehamilan
muda), atau pada kehamilan yang agak tua, janin jadi pipih yang disebut
fetus papyraseus atau kompresus.

9
Gambar 5.

H. Letak dan Presentasi Janin Kembar

Macam - macam kombinasi presentasi (berturutan dari frekunsitertinggi)


Rustam Mochtar (2012) :

1) Kedua janin dalam letak membujur, presentasi kepala(44-47%)


2) Letak membujur, presentasi kepala bokong(37-38%)
3) Keduanya presentasi bokong(8-10%)
4) Letak lintang dan presentasi kepala(5-53%)
5) Letak lintang dan presentasi bokong(1,5-2%)
6) Dua duanya letak lintang(0,2-0,6%)
7) Letak dan presentasi “69” adalah letak yang berbahaya , karena dapat
terjadi kunci mengunci(interlocking).

10
Gambar 6.

I. Penanganan / Tatalaksana

Penatalaksanaan dalam Kehamilan dan Persalinan Kembar Menurut


Mochtar (2011):

1) Kehamilan
 Perawatan antenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar
dan mencegah komplikasi yang timbul, dan bila diagnosis telah
ditegakkan pemeriksaan ulangan harus lebih sering (1×seminggu
pada kehamilan lebih dari 32minggu).
 Setelah kehamilan 30 minggu, koltus dan perjalanan jauh sebaiknya
dihindari, karena akan merangsang partusprematurus.
 Pemakaian korset gurita yang tidak terlalu ketat diperbolehkan,
supaya terasa lebihringan.
 Periksa darah lengkap, Hb, dan golongandarah.
2) Persalinan
 Bila anak pertama letaknya membujur, kala I diawasi seperti biasa,
ditolong seperti biasa dengan episiotomimediolateralis.
 Setelah itu baru waspada, lakukan periksa luar, periksa dalam untuk
menentukan keadaan anak kedua. Tunggu, sambil memeriksa

11
tekanan darah danlain-lain.
 Biasanya dalam 10-15 menit his akan kuat lagi. Bila anak kedua
terletak membujur, ketuban dipecahkan pelan-pelan supaya air tidak
mengalir deras keluar. Tunggu dan pimpin persalinan anak kedua
sepertibiasa.
 Waspadalah atas kemungkinan terjadinya perdarahan postpartum,
maka sebaiknya pasang infusprofilaksis.
 Bila ada kelainan letak pada anak kedua, misalnya melintang atau
terjadi prolaps tali pusat dan solutio plasenta, maka janin dilahirkan
dengan cara operatif obstetrik:
 Pada letak lintang coba versi luar dulu, atau melahirkan dengan
cara versi dan ekstraksi.
 Pada letak kepala, persalinan dipercepat dengan ekstraksi
vakum atauforseps.
 Pada letak bokong atau kaki, ekstraksi bokong ataukaki.
 Indikasi seksio saesarea hanya pada :
i. Janin pertama letak lintang
ii. Bila terjadi prolaps tali pusat
iii. Plasenta previa
iv. Terjadi interlocking pada letak janin 69, anak pertama letak
sunsang dan anak kedua letak kepala
Kala IV diawasi terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan
postpartum berikan suntikan sintro – metrin yaitu 10 satuan Sintosinon
tambah 0,2 mg methergin intravena.

12
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Contoh kasus
Ny. A usia 28 tahun G2P1A0 UK : 24 minggu dataing ke PMB dengan
keluhan pusing dan pertambahan berat badan yang cepat. Hasil anamnesa
dan pemeriksaan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga, memiliki
riwayat keturunan kembar dan tidak mempunyai riwayat operasi.TD :130/90
mmHg, S :37°C, N : 80x/menit. Pemeriksaan palpasi teraba lebih dari 3
bagian besar janin.

13
FORMAT PENGKAJIAN IBU HAMIL

A. IDENTITAS/BIODATA

Nama Ibu : Ny. A Nama suami : Tn. P


Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang makanan
Alamat : Jl. Indah No. 01 Alamat : Jl. Indah No. 01
Telepon : 08xxxxxxxxxx Telepon :08xxxxxxxxxx

B. ANAMNESA (DATA SUBJEKTIF)


Tanggal : 26-01-2020 pukul : 10.00 WIB
1. Kunjungan ke : 2 (Dua)
2. Alasan kunjungan/keluhan utama :
 Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
 Ibu mengatakan pergerakan janin yang banyak dan pertambahan berat badan yang
cepat
 Sering buang air kecil
3. Riwayat Psikososial
a. Kehamilan Ini
( ) Direncanakan
( ) Tidak Direncanakan
( ) Diterima
( ) Tidak diterima
b. Perasaan tentang kehamilan ini : Bahagia dan merasa sedikit cemas
karena mendekati persalinan

14
c. Emosional ibu pada saat pengkajian : Baik
d. Jenis kelamin yang diharapkan :Tidak mempermasalahkan jenis kelamin
e. Status perkawinan
Kawin I Umur : 22 Tahun Umur suami : 24 Tahun
Lamanya : 6 tahun Anak: 1Orang Abortus: -
Kawin II Umur : Umur suami :...........................
Lamanya :……...Anak…Orang Abortus …x
f. Susunan keluarga/ Genogram

g. Perilaku kesehatan
Merokok ( )Ya ()Tidak
Paparan rokok () Ya ( ) Tidak
Alkohol ( ) Ya () Tidak
Narkoba ( ) Ya () Tidak
4. Riwayat Obsetri
a. Riwayat Haid
Umur menarche : 12Tahun Teratur/tidak teratur
Siklus : 31Hari Lamanya : 6 hari
Banyaknya : 3 kali/pembalut Sifat darah : Kental
Warna darah : Merah kehitaman
b. Riwayat kehamilan
HPHT :12 Agustus 2019
TP : 19 Mei 2020
Keluhan-keluhan Trimester I : Mual muntah
Trimester II : Pertambahan BB yang cepat dan sering
kencing
Trimester III :
Pergerakan anak pertama kali dirasakan :Hamil 20Minggu

Bila pergerakan anak sudah terasa, pergerakan anak dalam 24 jam

15
( ) Kurang dari 10 kali
( ) lebih dari 10-20 kali
() lebih dari 20 kali

Bila lebih dari 20 kali dalam 24 jam, dengan frekuensi


() kurang dari 15 detik
( ) lebih dari 15 detik
( ) ………………….

Bila ada pergerakan keluhan yang dirasakan : Tidak ada keluhan

5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu G2 P1 A0

Hamil Tgl/ BB J Jenis Umur Penyulit Penolong Ket


Ke Bln/Thn L K Persalinan Kehamilan Kehamilan
1 22-4-2016 3 L Spontan 38 mgg Tidak Ada Bidan -
kg per
vaginam

6. Riwayat KB
Alat kontrasepsi yang terakhir digunakan : Implan
Berapa lama pemakaian sebelum hamil ini : 3 tahun
Keluhan yang dirasakan terkait penggunaan kontrasepsi: Tidak Ada
Alasan tidak menggunakan alat kontrasepsi : ………………………………………...
…………………………………………………………………………………………..

7. Riwayat kesehatan
Penyakit yang pernah diderita

Penyakit Klien Keluarga


Jantung Tidak Ada Tidak Ada

16
Tekanan darah tinggi Tidak Ada Ada
Diabetes mellitus Tidak Ada Tidak Ada
Hepar Tidak Ada Tidak Ada
PHS Tidak Ada Tidak Ada
Campak Tidak Ada Tidak Ada
Malaria Tidak Ada Tidak Ada
TBC Tidak Ada Tidak Ada
Keturunan kembar :Ada Dari pihak : Ibu

8. Riwayat kebiasaan (24 jam terakhir)


a. Pola makan
Makan 4x sehari dengan menu Lauk-pauk, sayur-sayuran dan buah-buahan
Minum 7x sehari
b. Pola eliminasi
BAB 2 hari sekali
BAK 9x sehari
c. Personal hygiene
Mandi 2x sehari
Keramas 1x sehari
d. Aktivitas sehari-hari
Melakukan pekerjaan ibu rumah tangga di rumah.Misalnya, menyapu, cuci piring,
memasak, mengurus anak dll.
e. Pola istirahat dan tidur
Tidur malam 7 jam
Tidur siang setengah jam
f. Seksualitas
Seminggu sekali
9. Riwayat imunisasi / skrining imunisasi
TT : () dapat berapa kali :…. kali Tanggal pemberian TT :
I: 5-8-2015 II: 5-9-2015 III : 12-09-2019 IV……. V.........
( ) Tidak dapat

10. Alergi makanan dan Obat-obatan


Alergi udang

C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)

17
1) Kesadaran umum
Compos mentis
2) Tanda-tanda Vital
Respirasi : 22 x/menit Nadi : 85 x/menit
Tekanan darah : 130/80mmHg Suhu : 37 0C
3) BB sekarang : 60 kg
BB sebelum hamil : 50 kg
TB : 160cm
IMT : 1,953 kg/m2
LILA K1 Tm.1 : 24 cm
LILA sekarang : 25 cm
4) Kepala dan rambut
Warna rambut : Kehitaman
Distribusi : Merata
Kebersihan : Baik, tidak ada ketombe
Kekuatan : Tidak rontok
Keadaan kulit kepala : Baik dan bersih
5) Muka
Oedema : Tidak Ada oedema
Cloasmagravidarum : Ada
6) Mata
Conjungtiva : Kemerahan (Tidak anemis)
Sklera : Putih (Tidak ikterik)
Kemampuan penglihatan : Baik
7) Hidung
Pengeluaran : Tidak ada pengeluaran
Kemampuan penciuman : Baik
8) Mulut
Gigi : Tidak karies
Gusi : Tidak berdarah
Keadaan mukosa bibir : Lembab
9) Telinga
Letak telinga : Simetris
Kemampuan pendengaran : Baik
18
Pengeluaran : Tidak ada pengeluaran
10) Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
Pembesaran vena jugularis : Tidak ada pembesaran
Pembesaran kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
11) Dada
Simetris : Simetris
Pergerakan dada : Teratur
12) Mamae
Kesimetrisan : Simetris
Hiperpigmentasi areola : Ada
Bentuk payudara : Bulat menggantung
Keadaan putting susu : Menonjol
Cairan yang keluar :Belum ada pengeluaran
13) Abdomen
Warna/hiperpigmentasi :Ada
Bekas luka : Tidak ada
Linea : Alba
Striae : Alba
Leopold I :Sepusat, teraba 2 bokong TFU=25 cm
Leopold II : Pu-Ka, Pu-Ki
Leopold III :2 Pres-Kep
Leopold IV :..................................................................................
TBBJ : 2.015 gram
DJJ : Fetus 1 : 125 x/menit
Fetus 1 : 120 x/menit
14) Genitalia
Oedema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Pembesaran kelenjar : Tidak ada
Pengeluaran cairan : Tidak ada
Bekas episiotomi : Ada
Kemerahan : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada
19
Chadwick : Ada
15) Anus : Tidak ada hemoroid
16) Ekstremitas
Tangan : kuku : Tidak sianosis
oedema : Tidak ada
Kaki : varises : Tidak ada
oedema : Tidak ada
reflek patella : Positif (+)
17) Punggung
Lordosis : Tidak ada
Kiposis : Tidak ada
Skoliosis : Tidak ada
Ketuk costovetebra : Tidak ada

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal : 26 Januari 2020
Darah : HB : 11gr%
Golongan darah :..............................
Rhesus :.............…………..
Urine : Protein : Negative (-)
Reduksi : Negative (-)
RDT malaria :…………...........................
HIV AIDS :…………...........................
Sifilis :…………..........................
HBs Ag :…………..........................
2. Pemeriksaan penunjang lainnya
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………….........................

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

PADA NY. A USIA 28 TAHUN G2P1A0 UK 24 MGG

20
Tanggal : 26 Januari 2020

Pukul : 10.00 WIB

S O A P
 Ibu  K/U : Baik Ny. A usia 28  Beritahu ibu hasil
mengatakan  Kesadaran : tahun G2P1A0 pemeriksaan.
ingin composmentis usia kehamilan 24  Beritahu ibu
memeriksakan  TTV minggu dengan bahwa
kehamilannya R: 22 x/menit kehamilan ganda pergerakan janin
 Ibu N: 85 x/menit yang banyak dan
mengatakan TD: pertambahan
pergerakan 130/80mmHg berat badan yang
janin yang cepat merupakan
0
banyak dan S: 37 C hal yang normal
pertambahan  Head to toe untuk kehamilan
berat badan Palpasi ganda.
yang cepat addomen  Anjurkan ibu
 Sering buang L1 : Sepusat, pada saat malam
air kecil teraba 2 hari mengurangi
bokong. TFU : minum dan
25 cm perbanyak
L2 : Puka-Puki minum di siang
L3 : 2 Pres-Kep hari agar tidak
Auskultasi mengganggu
Fetus 1 : 125 tidur ibu di
x/menit malam hari.
Fetus 2 : 120  Jelaskan tanda
x/menit bahaya
 TBBJ : 2.015 kehamilan
gram trimester 2
kepada ibu.
 Berkolaborasi

21
dengan dokter
kandungan.
 Lakukan
pendokumentasi
an.

Waktu Catatan Implementasi Paraf


10.10 WIB Bidan memberitahu ibu hasil pemeriksaan
10.12 WIB Memberitahu ibu bahwa pergerakan janin yang banyak dan
pertambahan berat badan yang cepat merupakan hal yang
normal untuk kehamilan ganda.
10.15 WIB Menganjurkan ibu pada saat malam hari mengurangi minum
dan perbanyak minum di siang hari agar tidak mengganggu
tidur ibu di malam hari.
10.17 WIB Menjelaskan tanda bahaya kehamilan trimester 2 kepada
ibu.
10.20 WIB Kolaborasi telah terjalin
10.25 WIB Pendokumentasian telah dilakukan

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih
yang ada didalam kandungan selama proses kehamilan. Bahaya bagi ibu
tidak begitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan
perhatian dan pengawasan khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan

22
bagi ibu janin (Wiknjosastro, 2007:286).Sedangkan menurut Mochtar Rustam
(2012:259) kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua jenis janin atau
lebih.
Klasifikasi kehamilan kembar dibagi menjadi 2 .yaitu :Kehamilan
kembar dizigotik. Kira – kira dua pertiga kehamilan kembar adalah dizigotik
yang berasal dari 2 telur; disebut juga heterolog, binovuler, atau
fraternal.Kehamilan kembar monozigotik.Kehamilan kembar yang terjadi dari
1telur disebut kembar monozigotik atau disebut juga identic, homolog, atau
iniovuler.
Penyebab dari kehamilan ganda/kembar disebabkan oleh :ras /
bangsa, usia, hereditas, paritas, obat – obatan

DAFTAR PUSTAKA

https://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/151/jtptunimus-gdl-estiwuland-7513-2-babii.pdf
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/903
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3790/1/dewi%20sartika.pdf

23

Anda mungkin juga menyukai