Anda di halaman 1dari 21

MALARIA

KELOMPOK 5
ANGGOTA :
AFIFAH WULANDARI
ANANDA MAUDY IRFANY
RINI YULIANI
RUT PRITY DWI KARUNIA

DIII KEBIDANAN REGULER XX B


Pengertian Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. 
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut.

Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal


menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat
terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.Penyakit ini paling banyak
terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat
berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles.
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi infeksi malaria berkembang melalui dua fase :
1. Fase dalam Tubuh Manusia
Dalam tubuh manusia, terdapat dua tahapan yang terjadi, yaitu
siklus ekso eritrosit dan eritrosit.

• Siklus Ekso Eritrosit


Ketika nyamuk betina Anopheles sp yang terinfeksi plasmodium
malaria menggigit manusia, sejumlah sporozoit yang terdapat dalam
air liur nyamuk masuk ke dalam peredaran darah manusia kemudian
akan menginvasi hepar, berkembang biak dan bertambah banyak
secara aseksual. Situasi ini berlangsung sekitar 8 hingga 30 hari
secara asimtomatik.
Lanjutan....
• Plasmodium menjadi dorman dalam hepar dalam • Sejumlah sporozoit dari Plasmodium
suatu periode waktu tertentu, kemudian vivax dan Plasmodium ovale tidak segera
organisme ini akan melepaskan ribuan merozoit berkembang menjadi merozoit dalam
ke dalam aliran darah seiring dengan rupturnya siklus ekso-eritrosit nya tapi memproduksi
sel-sel hepar. Merozoit ini akan memasuki dan
sejumlah hipnozoit. Hipnozoit ini mampu
menginfeksi sel-sel darah merah untuk memulai
siklus eritrosit kehidupannya. bertahan dalam sel-sel hepar untuk jangka
• Disfungsi hepar akibat dari infeksi malaria sangat waktu panjang berbulan-bulan hingga
jarang terjadi. Biasanya terjadi pada penderita tahunan, secara tipikal 7-10 bulan. Setelah
yang telah mengidap penyakit sebelumnya periode dorman, hipnozoit ini akan
seperti hepatitis virus, penyakit hati kronis. kembali aktif dan memproduksi merozoit-
Sindrom yang terjadi disebut sebagai malaria merozoit untuk dilepaskan ke dalam
hepatitis. Telah dilaporkan, kejadian yang peredarandarah. Hipnozoit
meningkat akan malaria hepatopati yang terjadi bertanggungjawab untuk masa inkubasi
di Asia Tenggara dan India. yang panjang dan terjadinya relaps di
Lanjutan....

Siklus Eritrosit
Merozoit yang memasuki dan menginfeksi eritrosit akan mengalami proses skizogoni
menjadi tropozoit imatur stadium cincin (ring stage) yang kemudian akan melalui 2 tahapan.

1.Maturasi Tropozoit
Tropozoit akan tumbuh dan berkembang menjadi tropozoit matur yang lalu berubah
menjadi skizon. Skizon akan menyebabkan terjadinya rupture eritrosit dan terlepas bebas ke
dalam aliran pembuluh darah untuk kemudian memasuki eritrosit sehat dan membentuk
tropozoit imatur kembali.
Adanya sejumlah tropozoit dalam peredaran darah manusia, akan menjadikan tubuh
manusia melepaskan sitokin (cytokine) secara alami, sebagai respon terhadap parasitemia
tersebut.
Lanjutan....
2. Pembentukan gametosit
Tropozoit imatur juga akan berkembang menjadi gametosit
yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi gametosit
jantan (mikrogamet) dan betina (makrogamet). Gametosit
ini beredar dalam darah. Apabila penderita digigit nyamuk
Anopheles, maka gamet jantan dan betina akan masuk ke
dalam tubuh nyamuk, dan mulai menjalani siklus hidup
selanjutnya sampai membentuk sporozoit kembali.
Lanjutan....

Mekanisme Proteksi Malaria

Parasit malaria berdiam dalam hepar dan sel-sel darah


sehingga secara relatif tidak terdeteksi dan terlindungi dari
sistem imun tubuh. Namun parasite malaria tetap dapat
dihancurkan dalam limpa. Untuk mengantisipasi hal
tersebut, organisme ini akan membentuk protein sehingga
sel darah merah yang terinfeksi dapat melekat pada dinding
pembuluh darah. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya
blokade pembuluh darah mikro.
Lanjutan....

2. Fase dalam Tubuh Nyamuk (Siklus Sporogonik)

Dalam tubuh nyamuk, mikrogamet akan melepaskan flagelanya, siap bereproduksi


dengan makrogamet secara seksual. Mikrogamet akan melakukan penetrasi
terhadap makrogamet dalam lambung nyamuk, menghasilkan sejumlah zigot.
Zigot, kemudian akan menjadi motil dan memanjang, disebut sebagai ookinet.
Sejumlah ookinet akan menginvasi dinding usus nyamuk untuk membentuk ookis.
Ookis tumbuh, ruptur dan melepaskan sejumlah sporozoit, lalu beredar memasuki
kelenjar liur nyamuk dan siap menginfeksi host berikutnya.
AGENT

Penyakit malaria pada manusia hanya dapat


ditularkan oleh nyamuk anopheles betina.
Spesies anopheles di seluruh dunia terdapat
sekitar 2.000 species dan 60 spesies
diantaranya diketahui sebagai penular
malaria. Spesies anopheles di Indonesia ada
sekitar 80 jenis dan 24 spesies di antaranya
telah terbukti penular penyakit malaria
HOST

Meskipun penyakit ini dapat terjadi pada semua golongan usia, kasus
kejadiannya banyak ditemukan pada ibu hamil dan anak-anak,terutama
yang berusia di bawah 5 tahun

Secara alami, penduduk di daerah endemis malaria ada yang mudah dan
yang sukar terinfeksi malaria
ENVORITMENT

1. Tinggal atau mengunjungi daerah beriklim tropi


Penyakit ini masih sangat umum di beberapa daerah beriklim tropis,
seperti negara-negara di Afrika dan Asia Tenggara. Apabila bepergian atau
tinggal di daerah-daerah tersebut, risiko untuk tertular cukup tinggi.
 
2. Berada di daerah dengan fasilitas kesehatan yang minim
Tinggal di negara-negara berkembang dengan fasilitas kesehatan yang
minim juga dapat memperbesar peluang untuk tertular
parasit Plasmodium.Selain itu, kemiskinan yang tinggi serta minimnya akses
pendidikan juga berpengaruh pada kualitas kesehatan suatu negara, sehingga
hal-hal tersebut memengaruhi angka kematian akibat penyakit ini.
Keberadaan danau air payau, genangan air di
hutan, persawahan, tambak ikan, pembukaan
hutan dan pertambangan di suatu daerah akan
meningkatkan kemungkinan timbulnya penyakit
malaria karena tempat-tempat tersebut
merupakan tempat perindukan nyamuk malaria
PROMOTIF

Upaya untuk mencegah penyakit dan pola


penyebarannya agar tidak semakin berkembang di
dalam masyarakat. Upaya promotif dapat dilakukan
dengan berbagai cara yang salah satunya dapat
dilakukan dengan metode penyuluhan ataupun
konseling kesehatan tentang malaria
UPAYA PREVENTIF

Menghindari gigitan nyamuk adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi parasit malaria. Caranya antara lain dengan:
1. Menutup kulit dengan celana panjang dan baju berlengan panjang,Tidur dengan tempat tidur
berkelambu,Memakai krim pelindung dari gigitan nyamuk
2. Gunakan losion antinyamuk yang mengandung 30-50% DEET (N,N-diethyl-3-methylbenzamide) atau picaridin (KBR
3023).
3. Gunakan jaring atau kawat antinyamuk di pintu dan jendela rumah, serta kelambu di tempat tidur. Selain itu,
pastikan pintu dan jendela sudah tertutup rapat untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam ruangan.
4. Gunakan obat anti nyamuk semprot di kamar atau ruangan.
5. Batasi aktivitas di luar ruangan, terutama saat sore dan malam hari.
6. Gunakan pakaian berwana terang.
7. Jaga Kebersihan Lingkungan, misalnya dengan rajin menguras dan membersihkan bak mandi, serta tidak
menggantung pakaian di dalam rumah.
Lakukan langkah pencegahan 3M:
Menguras dan membersihkan bak mandi.
Menutup atau menyingkirkan genangan air yang berpotensi
menjadi sarang jentik nyamuk.
Menabur serbuk abate untuk membasmi jentik-jentik nyamuk.
Upaya pencegahan malaria adalah dengan meningkatkan kewaspadaan
terhadap risiko malaria, mencegah gigitan nyamuk, pengendalian vektor
dan kemoprofilaksis. Pencegahan gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan
menggunakan kelambu berinsektisida, repelen, kawat kasa nyamuk dan
lain-lain. Obat yang digunakan untuk kemoprofilaksis adalah doksisiklin
dengan dosis 100mg/hari. Obat ini diberikan 1-2 hari sebelum bepergian,
selama berada di daerah tersebut sampai 4 minggu setelah kembali.
Tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan anak dibawah umur 8 tahun
dan tidak boleh diberikan lebih dari 6 bulan.
KURATIF

Untuk pengobatan malaria, beberapa jenis obat (lihat juga “Obat Malaria”)
yang dikenal umum adalah: a). Obat standar: klorokuin dan primakuin b).
Obat alternatif: Kina dan Sp (Sulfadoksin + Pirimetamin) c). Obat penunjang:
Vitamin B Complex, Vitamin C dan SF (Sulfas Ferrosus) d). Obat malaria berat:
Kina HCL 25% injeksi 1 ampul 2 cc e). obat standar dan Klorokuin injeksi (1
ampul 2 cc) sebagai obat alternatif.
REHABILITATIF

1. Dengan menjaga kebersihan


2. Tidak ada genangan air di sekitar rumah
3. Makan makanan yang bergizi
4. Tidur menggunakan kelambu
 
1. Sembuh total
2. Anemia berat = Darah merah banyak yang hancur, dirusak atau
dimakan oleh parasit plasmodium falciparum
3. Kerusakan otak = karena pembuluh darah pada otak penederita dapat
tersumbat sehingga menjadi gila atau meninggal
4. Ikterus = Disebakan oleh hancurnya sel darah merah serta
terganggu nya sel hati
5. Kronis/malaria berat = karena terjadi penyumbatan pada pembuluh darah
yang menyerang sel darah merah
6. Meninggal = komplikasi akibat malaria yang menyebabkan
penurunan daya tahan tubuh secara drastis hal ini sangat berbahaya
atau rentan jika dialami oleh ibu hamil,anak-anak dan usia lanjut

Anda mungkin juga menyukai