Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 2 (KLAMIDIA)

ANNISA NOR YULIA (PO.62.24.2.18.166)


FENTY MARLA WIGUNA
(PO.62.24.2.18.171)
MEIRINDA HADINA (PO.62.24.2.18.179)
SASKIA NUR RAHMADANI
(PO.62.24.2.18.192)

PRODI DIII KEBIDANAN REGULER XX-B


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN
KESEHATAN PALANGKARAYA
2020
DEFINISI
Klamidia atau chlamydia adalah infeksi menular
seksual  yang disebabkan oleh bakteri
Chlamydia trachomatis. Penyakit ini bisa
menyerang pria maupun wanita melalui kontak
seksual. Klamidia dapat menginfeksi serviks
(leher rahim), anus, saluran kencing, mata, dan
tenggorokan.
Infeksi ini dapat diobati dengan mudah tetapi
jika ditangani dapat menyebabkan masalah
kesehatan dan kesuburan.
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi klamidia, yang › Infeksi C. trachomatis pada sel
secara medis dikenal sebagai epitel menyebabkan respon
klamidiasis disebabkan oleh awal berupa infiltrasi neutrofil,
bakteri Chlamydia trachomatis, yang diikuti dengan invasi
pada fase awal akan memasuki limfosit, makrofag, sel-sel
sel dan membentuk badan inklusi plasma dan eosinofil.
yang menjadi badan dasar dari
perkembangan organisme ini. › Masa inkubasi dari infeksi
Setelah proses maturasi berjalan klamidia umumnya berkisar
sempurna, sel-sel tersebut akan antara 7-21 hari. Walau infeksi
ruptur dalam 2-3 hari, dan sering terjadi pada traktus
kemudian masuk ke dalam sel-sel genitalia, infeksi ekstragenital
lain untuk melanjutkan proses juga dapat terjadi. Infeksi pada
replikasi. Akibat dari siklus umumnya akan menyebabkan
kehidupan organisme inflamasi pada serviks. Sekitar
ini, Chlamydia trachomatis, tidak 80% wanita yang terinfeksi
dapat dikultur pada media tidak menyadarinya karena
artifisial. asimtomatik.
3
AGENT
› AGENT KLAMIDIA (Hidup Bakteri)
› Klamidia di sebabkan oleh
bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri ini
dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain
selama hubungan seks. Klamidia juga dapat
ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada
bayinya selama kelahiran vagina. Bayi yang
tertulari akan mengalami peradangan paru
(pneumonia) atau mata (konjunktivitis). 

4
HOS
T
HOST (Manusia  Wanita)
Host penyakit klamidia adalah anak
usia muda(Remaja) wanita yang
berusia 15-24 tahun dan aktif
berhubungan seksual merupakan
kelompok yang paling banyak
terinfeksi. Yang kebiasaan hidup
atau kehidupan sosialnya selalu
berganti-ganti pasangan yang dapat
menyebabkan tertularnya penyakit
kelamin tersebut, sehingga agent
bertahan hidup pada host yang
rentan tertular penyakit klamidia.
5
ENVIRONMENT

Lingkungan sosial sangat berpengaruh pada terjadinya


penyakit klamidia, perubahan demografik seperti
pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat tinggi,
pergerakan masyarakat yang meningkat akibat
perkerjaan ataupun pariwisata dan kemajuan sosial
ekonomi. Akibat perubahan-perubahan demografik
tersebut maka terjadi pergeseran pada nilai moral dan
agama pada masyarakat. Selain itu,budaya juga dapat
berpengaruh pada terjadinya penularan penyakit
kelamin. Salah satu budaya bebas yang salah dianut
dan diartikan adalah budaya seks bebas. 

6
PREVENTIF
Upaya pencegahan Primer :
1. Jauhkan atau batasi diri dari aktivitas seksuaL dan tidak bergonta ganti pasangan
2. Gunakan kondom dengan benar setiap kali berhubungan seksual
3. Jangan melakukan douche (pembersihan vagina menggunakan semprotan air atau cairan
lainnya). 
4. Periksakan diri secara teratur untuk mengetahui adanya penyakit menular seksual
5. Kenali aktivitas yang tidak menyebabkan penularan klamidia
Upaya pencegahan Sekunder :
1. Adanya siraman rohani yang dilakukan di lokalisasi.
2. Peningkatan pengetahuan tentang penyakit menular seksual meliputi penyuluhan dari dinas
kesehatan
Upaya Pencegahan Tersier :
1. Adanya peraturan dari pemerintah tentang larangan prostitusi
2. Adanya usaha rehabilitasi dengan pelatihan keterampilan pada wanita pekerja seksual yang
meninggalkan pekerjaan sebagai pekerja seksual

7
PROMOTIF
1. Promosi perilaku seksual yang aman
2. Memprogramkan peningkatan penggunaan kondom, yang meliputi
berbagai aktivitas mulai dari promosi penggunaan kondom sampai
melakukan perencanaan dan manajemen pendistribusian kondom
3. Peningkatan perilaku upaya mencari pengobatan
4. Pengintergrasian upaya pencegahan dan perawatan IMS ke dalam upaya
pelayanan kesehatan dasar, upaya kesehatan reproduksi, klinik
pribadi/swasta serta upaya kesehatan terkait lainnya
5. Pelayanan khusus terhadap kelompok populasi berisiko tinggi, seperti
misalnya para wanita dan pria penjaja seks, remaja, pengemudi truk jarak
jauh, anggota militer termasuk anggota kepolisian, serta para narapidana
6. Penatalaksanaan kasus IMS secara paripurna
7. Deteksi dini terhadap infeksi yang bersifat simtomatik maupun
asimtomatik

8
KURATIF
› Chlamydia dapat diobati dengan antibiotik,
seperti azithromycin atau doxycycline.
Penderita klamidia perlu minum antibiotik > Jika ibu hamil tetap berisiko terkena
selama 7 hari, atau cukup minum antibiotik klamidia, akan dilakukan pemeriksaan
dosis tunggal, sesuai anjuran dokter. ulang pada trimester ketiga kehamilan.
Penderita klamidia tidak boleh melakukan Bila hasilnya kembali positif, ibu hamil
hubungan seksual sampai 7 hari setelah akan diobati lagi.
pengobatan selesai. > Jika ibu hamil masih menderita
› Ibu hamil penderita chlamydia perlu segera klamidia saat mendekati waktu persalinan,
diobati dengan antibiotik, agar tidak maka dokter akan menyarankan persalinan
menularkan kepada janin dan bisa dengan operasi caesar. Tujuannya adalah
melahirkan secara normal. Pengobatan untuk mengurangi risiko penularan
chlamydia pada ibu hamil baru dimulai klamidia pada bayi yang dilahirkan.
setelah diagnosanya dipastikan lewat
pemeriksaan laboratorium.

9
REHABILITATIF
Penderita chlamydia tidak boleh melakukan hubungan
seksual sampai 7 hari setelah pengobatan selesai. Pada
Ibu hamil penderita chlamydia perlu segera diobati
dengan antibiotik, agar tidak menularkan kepada janin
dan bisa melahirkan secara normal.

10
Any
questions? 11

Anda mungkin juga menyukai