KRISTEN
MEMAHAMI TUHAN YANG MAHA ESA DAN
KETUHANAN
Jika berbicara tentang istilah ke-Tuhan-an, maka kata Tuhan merupakan
istilah yang sangat penting dalam tradisi agama (Yahudi, Kristen, Islam).
Karena Tuhan dipahami sebagai personal melampaui akal pikiran manusia.
Tuhan dalam banyak agama didiskripsikan sesuai dengan pengalaman
religiusitasnya. Misalnya ungkapan yang mengatakan “Tuhan adalah
Gembalaku”. Ungkapan ini bukan mau menyatakan bahwa Tuhan adalah
gembala yang sebenarnya menggembalakan ternak, tetapi hendak
mendeskripsikan (menggambarkan) sifat Tuhan yang selayaknya seorang
gembala yaitu mengawasi, mempedulikan dan merawat umat gembalaannya.
Dari penggambaran-penggambaran tentang sifat Tuhan, maka muncul symbol-
simbol dalam rangka pendekatan makna dan kehadiran Tuhan.
APA DAN SIAPA TUHAN ?
Faham ini, menyatakan bahwa Tuhan dipercaya ada, tetapi mereka percaya
bahwa Tuhan hanya ada pada waktu menciptakan dunia ini.
Sesudahmenciptakan, maka Dia tidak berhubungan lagi dengan yang
diciptakannya. Faham ini menganalogikan Tuhan seperti pembuat jam
(arloji), sesudah menciptakan jam, maka dia tidak bertanggungjawab
terhadap yang diciptakannya. Desime percaya bahwa Tuhan ada hanya pada
waktu menciptakan, sesudah itu mereka tidak percaya Tuhan ada.
PANDANGAN ATEISME
Faham ini merupakan faham yang menolak tentang adanya Tuhan. Faham ini
tidak dapat menerima konsep tentang Tuhan.
Pandangan para filosopi mengenai
konsep ketuhanan
Santo Agustinus, agustinus lahir 13 Nopember 354 di Tagaste, Numidia (skrg
Aljazair). Agustinus berpandangan bahwa segala sesuatu yang berada di alam
semesta ini diciptakan secara bersamaan dengan Tuhan. Menurutnya Tuhan
memainkan peranan aktif dan teratur dalam persepsi dan pemahaman manusia,
dengan cara menerangi akal budi manusia, sehingga manusia dapat mengenal
realitas yang dapat dimengerti bahwa Tuhan itu ada. Menurut Agustinus dunia ini
diciptakan Tuhan dari yang tidak ada menjadi ada cretio exnehilio. Meskipun
demikianAgustinus memahami bahwa Tuhan tidak hanya pencipta, tetapi juga
pelaku aktif di dalam alam semesta. Oleh karena itu manusia memerlukan wahyu
Tuhan untuk memahami sepenuhnya rencana Tuhan.
Descartes
Hegel
schleiermacher
THOMAS AQUINAS
Thomas Aquinas, Lahir di Rocca Sicca, dekat Nepals tahun 1225. pemahamannya
tentang Tuhan diawali dengan iman dan wahyu. Iman adalah suatu cara untuk
mencapai pengetahuan tentang Tuhan, yaitu pengetahuan yang mengatasi akal dan
yang tidak ditembus oleh akal. Menurut Thomas Aquinas, Tuhan adalah aktus phurus
(aktus murni) artinya Tuhan itu sempurna adanya, tidak perkembangan dan tidak
ada potensi.
Ada lima cara membuktikan adanya Tuhan menurut Thomas Aquinas:
1. Bukti ontologis,yaitu bahwa manusia pada dasarnya memiliki ide tentang Tuhan,
adanya gerak di dunia mengharuskan kita menerima bahwa ada penggerak utama,
yaitu Tuhan.
2. Bukti kosmologi (cosmos) dunia, dalam pengematan di dunia terdapat suatu tertib
sebab-sebab yang membawa hasil atau yang berdaya guna. Tidak ada sebab yang
menghasilkan dirinya sendiri, maka harus ada penyebab yang utama yaitu Tuhan.
THOMAS
3. Bukti Teleologis, segala sesuatu ada tujuannya. Oleh karena semua ada
tujuannya, maka alam semesta ini terjadi tidak dengan sendirinya ada.
Melainkan dijadikan oleh yang mengatur tujuan, yaitu Tuhan.
4. Bukti moral, Semua manusia dapat membedakan mana yang baik dan yang
buruk, yang benar atau salah. Segala sesuatu di dunia ini ada hal-hal yang
lebih baik atau kurang baik, ada yang benar dan ada yang kurang benar. Jika
ada yang kurang baik, maka ada yang baik bahkan ada yang lebih baik. Maka
harus ada yang lebih baik dan sempurna, yaitu Tuhan. Dasar moralitas itu
adalah Tuhan.
5. Bukti Teologis, adanya gerak di dunia ini mengharuskan kita menerima
penggerak pertama yaitu Tuhan. Apa yang bergerak sudah tentu digerakkan
oleh sesuatu yang lain. Penggerak utama itu adalah Tuhan.
Rene Descartes
Dari penjelasan di atas tentang beberapa aliran ketuhanan yang dianut oleh
manusia di dunia, seperti teisme, deisme, dan ateisme. Dari berbagai uraian
dan penjelasan tentang aliran ketuhanan terdapat perbedaan, antara lain:
1. secara prinsip aliran teisme dan deisme sangat berbeda. Pemahaman
Teisme tentang Tuhan yang beranggapan bahwa Tuhan itu transcendent dan
immanent, sedangkan aliran deisme beranggapan bahwa Tuhan ada tetapi
hanya pada saat penciptaan, sesudah itu Tuhan tidak ada dan tidak terlibat
dalam alam semesta.
2. Menurut teisme, Tuhan adalah personal yang menciptakan alam semesta,
sedangkan ateisme, beranggapan bahwa tidak ada Tuhan. Alam semesta
terjadi dengan sendirinya, karena memang harus ada.
KONSEP TENTANG APA DAN SIAPA TUHAN
TUHAN adalah Roh yang maha kuasa dan dasar segala sesuatu yang dipercayai
dan Imani. Tuhan merupakan pencipta alam semesta, sekaligus pengatur
segala kejadian di alam semesta.
Di dalam agama Kristen Tuhan dipahami sebagai Roh Mahakuasa yang
menciptakan langit dan bumi (12 Pengakuan Iman Rasuli).
Tuhan tidak dikenal tetapi Tuhan memperkenalkan diri-Nya untuk dikenal
manusia. Di dalam Kitab Keluaran 3:14, Tuhan menyatakan diri kepada Musa
dengan menyebut namaNya Ehyeh. Asyer, Ehyeh, (Aku adalah Aku). Dalam
kitab Keluaran 2:15-22, Musa bertemu dengan YHWH. Huruf ini disebut
tetragrammation yang tidak dapat diucapkan, dan diterjemahkan dalam
berbagai Bahasa Bahasa untuk memberi makna.
PEMBUKTIAN ADANYA TUHAN
Manusia diciptakan Tuhan dari debu tanah (Kejadian 1:26-27: Kej. 2:7) ,
manusia diciptakan dengan karya Tuhan, hal ini berbeda dengan cara Tuhan
menciptakan yang lainnya (Lihat Kejadian 1: 1-25). Ketika Tuhan menciptakan
alam semesta dan segala isi yang di dalamnya, Tuhan mengucapkan firman,
maka semua jadi, sedangkan pada saat Tuhan menciptakan manusia, Tuhan
membentuk manusia.
Manusia hidup, karena ada hembusan nafas Tuhan (Kej.2:7). Oleh karena itu,
manusia menjadi mahkluk hidup karena ada Roh Tuhan atau nafas Tuhan.
Maka dapat dimengerti bahwa dalam diri manusia ada unsur Tuhan yang
memegang peranan penting.
MARTABAT MANUSIA
Moral berasal dari kata latin “mos” yang dalam bentuk jamaknya mores, yang
dapat diartikan cara hidup atau adat. Sedangkan jika kita berbicara
moralitas, maka berarti sifat moral. Moralitas adalah suatu perbuatan baik
buruknya. Tindakan seseorang dapat dinilai baik dan benar berdasarkan nilai
agama.
Jika agama merupakan sumber moralitas, maka segala tindakan, ucapan baik
buruknya diukur dari nilai agama. Pengajaran dan nilai agama menjadi ukuran
untuk menentukan tindakan seseorang dianggap benar atau baik.
PENGERTIAN AHKLAK DAN NILAI
Ahklak secara etimologi dapat diartikan tingkah laku seseorang yang didorong
oleh keinginan secara sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan yang baik.
Ahklak berasal dari Bahasa Arab khuluk, yang berarti perangai, tingkah laku, atau
tabiat. Ahklak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat
memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
NILAI. Kata nilai beragam pengertian dan konsepnya, namun dalam bagian ini
yang dimaksud nilai, bukanlah nilai dalam ujian atau barang tertentu, tetapi nilai
dalam hal ini berhunbungan dengan manusia secara utuh. Nilai adalah suatu
konsep yang menunjuk pada suatu hal yang dianggap berharga dalam kehidupan.
Sesuatu berharga, jika baik, pantas, benar dan indah. Karena itudalam
hubungannya dengan manusia, maka nilai dipahami sebagai sesuatu tindakan
yang berharga, contohnya: kejujuran adalah nilai, karena dianggap sebagai suatu
sikap yang benar.
Norma, dapat diartikn sebagai kaidah dan peraturan yang ditetapkan dan
diterapkan melalui lingkungan soaialnya. Biasanya saksi yang digunakan dalam
norma ini berbeda dengan produk sosial lainnya, seperti budaya dan adat.
Norma menjadi ukuran untuk mengukur dan menilai baik buruknya seseorang
bertingkah laku berdasarkan patokan agama.
PERBEDAAN MORAL,NILAI DAN NORMA
1. MORAL…
2. NILAI…
3. NORMA…
APLIKASI DIRI KEPADA :