Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TENTANG FLOUR ALBUS

DI RUANG POLI KANDUNGAN RSUD ULIN BANJARMASIN

OLEH

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


STIKES CAHAYA BANGSA
PROGRAM PROFESI NERS
BANJARMASIN
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
FLOUR ALBUS (KEPUTIHAN)

Bidang Studi : Keperawatan Maternitas


Topik : Flour Albus (Keputihan)
Sasaran : Pengunjung poli kandungan
Tempat : Poli Kandungan
Hari dan Tanggal : 10 Februari 2017
Waktu : 08.00 – 08.30 wita (30 menit)

A. Latar Belakang Masalah


Leukorrhea biasa diistilahkan dengan keputihan/ flour albus/ aliran putih.
Leukorrhea merupakan suatu bentuk vaginal discharge yaitu suatu kejadian
keluarnya cairan berlebih namun bukanlah darah yang berasal dari vagina,
sedangkan keputihan sendiri merupakan istilah lazim yang digunakan masyarakat
umum untuk menyebut penyakit Candidiasis vaginal yang terjadi didaerah
kewanitaan (Manuaba, 2009). Banyak faktor yang berpengaruh terhadap
terjadinya leukorrhea antara lain informasi, pengetahuan, pendidikan, pekerjaan,
lingkungan, pengalaman. Informasi tentang leukorrhea patologi merupakan hal
yang penting untuk menghindari terjadinya Flour albus fisiologi menjadi flour
albus patologi.

Flour albusyaitu cairan putih yang keluar dari liang sanggama secara berlebihan
(Wandha, 2012). Sampai saat ini flour albus belum jelas penyebabnya bahkan
persepsi wanita usia subur (WUS) belum mencakup yang berhubungan dengan
keputihan. Keputihandapat dibedakan dalam beberapa jenis diantaranya
lkeputihannormal (fisiologis) dan keputihanabnormal (patologis).
Keputihannormal dapat terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi, pada
sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16 menstruasi, juga 2 terjadi melalui
rangsangan seksual. keputihanabnormal dapat terjadi pada semua infeksi alat
kelamin (Manuaba, 2009). Menurut WHO memperkirakan jumlah wanita di dunia
yang pernah mengalami keputihan sekitar 75% wanita di dunia pasti mengalami
keputihan paling tidak sekali seumur hidup dan 45% diantaranya dapat mengalami
keputihan sebanyak 2 kali atau lebih. Dan untuk wanita Indonesia yang mengalami
keputihan berjumlah 75%. Sedangkan di Jawa Timur ditahun 2008 penderita
leukorrhea mencapai 35%.Leukorrhea bukan penyakit tetapi gejala penyakit,
sebab yang pasti perlu ditetapkan. Leukorrhea dapat disebabkan oleh adanya
bakteri, seperti gonococcus, chlamydia, trichomatis, gardenella, treponena
pallidum, adanya infeksi jamur seperti candida dan adanya infeksi parasit seperti
trichomonas vaginalis, serta adanya infeksi seperti candyloma taacuminata .

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat mengerti tentang keputihan.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit di harapkan masyarakat dapat
mengerti tentang:
1. Memahami tentang pengertian keputihan
2. Dapat menyebutkan jenis-jenis keputihan
3. Dapat menyebutkan gejala keputihan
4. Dapat mengerti kecurigaan terhadap gejala keputihan
5. Dapat memahami akibat keputihan
6. Dapat memahami cara mencegah keputihan

D. Materi Penyuluhan (Terlampir)


1. Pengertian keputihan
2. Klasifikasi keputihan
3. Tanda-tanda keputihan
4. Penyebab keputihan
5. Akibat dari keputihan
6. Tips dan anjuran keputihan

E. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab/Diskusi

F. Media Penyuluhan
a. Leaftlet
b. LCD
c. Laptop

G. Pengorganisasian
a. Moderator: Endra Mulyadi
Job Description:
a) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d) Menyebutkan materi yang akan diberikan
e) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
f) Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
h) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
b. Presentator: Febriani Baida
Job Description:
a) Menggali pengetahuan pasien dan keluarga mengenai asi eksklusif
b) Menjelaskan materi mengenai asi eksklusif
c) Menjawab pertanyaan peserta
c. Fasilitator: 1. Alfiannor
2. Dewi Kusuma Wati
3. Fitria
4. Dewi Anggraini
5. Muhyanita
6. Sri Julianty H
Job Description:
a) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b) Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c) Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d) Memotivasi keluarga untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya
e) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f) Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
d. Observer: Mardiyah
Job Description:
a) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan
penyuluhan berlangsung
c) Memberikan penjelasan kepada pembimbing tentang evaluasi hasil
penyuluhan

H. Setting Tempat

Keterangan:
: Pasien : Fasilitator
: Moderator : Observer
: Penyaji

I. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 4 menit Pembukaan:
1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3. Mendengarkandan
3. Menjelaskan tujuan dari memperhatikan
penyuluhan

2 20 menit Pelaksanaan :
1. Memperhatikan dengan
Menjelaskan tentang baik
1. Pengertian keputihan
2. Klasifikasi keputihan
3. Tanda-tanda keputihan
4. Penyebab keputihan
5. Akibat dari keputihan
6. Tips dan anjuran keputihan

3 5 menit Evaluasi : 1. Menanyakan hal yang


1. Memberikan kesempatan belum jelas
pada klien untuk bertanya 2. Memperhatikan jawaban
penyuluh

4 1 menit Terminasi : 1. Mendengarkan


1. Mengucapkan terimakasih 2. Menjawab salam
atas peran serta
2. Mengucapkansalam
penutup

J. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Undangan penkes sudah disebarkan
b. Materi dan leaflet sudah diberikan
c. Satuan acara penyuluhan sudah di konsultasikan
2. Evaluasi proses
a. 89% klien hadir
b. Tidak ada klien yang keluar ruangan
c. Klien antusias mendengarkan
3. Evaluasi hasil
a. 89 % klien mengerti dengan Satuan Acara Penyuluhan tentang Flour Albus
Lampiran Materi

FLUOR ALBUS (KEPUTIHAN)

A. Definisi
Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita.
Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di
dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan
keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat
menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga
menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil. Keputihan (fluor albus)
atau keputihan adalah pengeluaran cairan dari jalan lahiryang bukan darah.Fluor
albus atau keputihan adalah nama gejala yang diberikan pada cairan yang keluar
dari saluran genetalia wanita, yang tidak berubah. Fuor albus atau keputihan
adalah sekret putih yang kental keluar dari vagina maupun rongga uterus (Kamus
Kedokteran).

B. Klasifikasi Keputihan
Keputihan terbagi menjadi dua yaitu :
1. Keputihan fisiologis
Keputihan fisiologis terjadi mendekati ovulasi (karena rangsangan seksual),
menjelang dan sesudah menstruasi atau pengaruh hormone pada kehamilan.
Terdiri dari cairan yang kadang-kadang berupa mucus yang mengantongi
banyak epitel dengan leukosit yang jarang.
2. Keputihan patologis
Keputihan patologis terjadi karena infeksi vaginal, infeksi trikomonas
vaginalis, infeksi jamur candida albicans, keganasan reproduksi ataupun
adanya benda asing dalam jalan lahir. Terdapat banyak leukosit.

C. Tanda-Tanda Keputihan
1. Keputihan bukan karena penyakit
a. Cairan keputihan berwarna jernih.
b. Tidak berbau, tidak gatal. Jumlah cairan sedikit, kadang banyak.
2. Keputihan karena penyakit
a. Cairan keputihan keruh dan kental.
b. Warna kekuningan atau kehijauan.
c. Berbau busuk, anyir, amis dan gatal.
d. Jumlah cairan keputihan banyak.
e. Rasa seperti terbakar di vagina terutama saat berhubungan seksual atau
berkemih.
f. Kemerahan dan bengkak di vulva dan nyeri di vagina

D. Penyebab Dari Keputihan


a. Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis
b. Tidak mengganti panty liner
c. Membilas vagina dari arah yang salah. Yaitu dari arah anus ke arah depan
vagina
d. Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain
e. Kurang menjaga kebersihan vagina
f. Kelelahan yang amat sangat
g. Stress
h. Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi
i. Memakai sembarang sabun untuk membasuh vagina
j. Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olah raga,
tidur kurang)
k. Tinggal di daerah tropis yang lembap
l. Lingkungan sanitasi yang kotor.
m. Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex
n. Hormon yang tidak seimbang
o. Sering menggaruk vagina.

E. Akibat Dari Keputihan


Keputihan yang berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama bisa
mengakibatkan kemandulan, infeksi saluran kemih, dan kanker mulut rahim.

F. Tips dan Anjuran


Keputihan dapat dicegah dengan cara sebagai berikut:
1. Menjaga alat kelamin tetap bersih dan kering.
2. Menghindari pakaian ketat.
3. Sering mengganti pembalut saat datang haid.
4. Menghindari douche (mencuci/membilas) vagina dengan sabun.
5. Mencuci alat kelamin bagian luar dengan air bersih.
6. Menjaga kebersihan daerah alat kelamin
7. Membilas alat kelamin dengan cara yang benar
8. Jangan suka tukar-tukaran celana dalam menggunakan celana dalam bersama
dengan teman wanita lainnya
9. Jangan menggunakan handuk bersamaan ( suka tukar-tukaran handuk
10. Lebih berhati – hati dalam menggunakan sarana toilet umum
11. Jalani Pola hidup sehat, cukup tidur, olah raga teratur, makan makanan dengan
gizi yang seimbang
12. Hindari gonta ganti pasangan dalam berhubungan
13. Bagi wanita yang sudah melakukan hubungan suami isteri, setiap tahun harus
melakukan papsmear untuk mendeteksi perangai sel-sel yang ada di mulut dan
leher rahim.
14. Apabila mengalami keputihan yang tidak normal segera periksa ke pelayanan
kesehatan terdekat.
DAFTAR PUSTAKA

Idhawati, C. 2011. Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. K Dengan


Leukore Candidiasis Vulvovaginalis Di Ruang KIA Puskesmas Sawit I.
Akbid Mamba’ul Ulum Surakarta.

Indah Arthanasia. 2011. Perawatan Gangguan Bermacam-macam Keputihan Pada


Organ Reproduksi Wanita

Manuaba, 2001. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan. Jakarta: EGC

Manuaba, IBG. 2008. Gawat Darurat Obstetric-Ginekologi Dan Obstetric-Ginekologi


Sosial Untuk ProfesiBidan. Jakarta: EGC. Hlm: 296-299.

Widi Santi Wijayati.http://windicantikwijayanti.blogspot.co.id/2012/11/blog-


post.html. Diakses tanggal 08 Februari 2017

Anda mungkin juga menyukai