Anda di halaman 1dari 4

ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN

Pemeriksaan Fisik Thorax Jantung


Diruang Alamanda (Jantung) RSUD Ulin Banjarmasin

Disusun Oleh:

WIJAYANTI WULANDARI

1814901210189

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS B
BANJARMASIN, 2019
ANALISIS SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
Pemeriksaan fisik jantung

Nama Mahasiswa : Wijayanti Wulandari


NPM : 1814901210189
Ruangan : Alamanda (Jantung) RSUD Ulin Banjarmasin

1. Identitas klien : Tn.A (52 tahun)


2. Diagnosa medis : HF
3. Tindakan keperawatan dan rasional: melakukan pemeriksaan fisik toraks jantung
dengan metode inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
4. Diagnosa Keperawatan: Gangguan penurunan curah jantung berhubungan
perubahan tekanan darah.
5. Data : Tn. A 52 tahun di rawat di ruang jantung dengan diagnose medis Hf, Tanda
vital TD : 130/80 mmHg, N: 92 x/menit, RR:24 x/menit, S:36,6 C, SpO2 : 97 %.
Kesadaran compos mentis.
6. Prinsip tindakan
a. Inspeksi
- Melihat ada tidaknya iktus cordis
- Normal tidak terlihat denyut
- Abnormal : terlihat apabila gangguan katup mitral dan decompensasi
cordis.
Rasional : pemeriksaan inspeksi melihat denyut pada iktus cordis yang
apabila terlihat maknanya adalah ada kelaianan katup dan dekompensasi
cordis (gangguan pada pompa jantung).
b. Palpasi
- Palpasi pada daerah denyutan iktus cordis. Iktus cordis teraba di
midklavikula ics V sinistra.
Rasional : Apabila melebar ke daerah lateral artinya right ventrikuler
hipertropy apabila melebar kearah kiri artinya left ventrikuler hipertropy.
c. Perkusi
- Perkusi dilakukan dari arah lateral ke medial.
- Perubahan antara bunyi sonor dari paru-paru ke redup/pekak kita
tetapkan sebagai batas jantung kiri. Normal pada ruang interkosta V kiri
agak ke medial dari midklavikula sinistra ini merupakan batas kiri bawah
jantung. Sedangkan batas bawah kanan jantung adalah di sekitar ruang
interkostal III-IV kanan di line parasternalis kanan. Sedangkan batas atas
di interkosta II kanan linea parasternalis kanan.
Rasional : Perkusi dapat menentukan batas-batas jantung apakah terjadi
pembesaran atau tidak.
d. Auskultasi
- Atur posisi pasien supinasi dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi.
- Posisi pemeriksa harus selalu disebelah kanan sisi pasien.
- Ruangan yang tenang adalah penting.
- Auskultasi dengan diafragma pada RICS kedua dekat sternum (aortic
area)
- Auskultasi dengan diafragma pada LICS kedua dekat sternum (pulmonic
area).
- Auskultasi dengan diafragma pada LICS Ke-3,4,5 dekat sternum
(tricuspidarea).
- Dengarkan dengan diafragma pada apex (PMI) (mitral area).
- Dengarkan dengan bell pada apeks.
- Dengarkan dengan bell pada ICS ke-4 dan ke-5 dekat dengan sternum
- Miringkan pasien ke samping kiri.
- Dengarkan dengan bell pada apex, posisi ini untuk mengkaji S3 dan
murmur mitral.
- Apabila ada fixed splint artinya terjadi atrial septal defect.
Rasional : Dengan mendengarkan bunyi jantung dengan stetoskop dapat
mengetahui gangguan jantung baik, irama ataupun katup jantung.

7. Tujuan tindakan
a. Pemeriksaan iktus cordis, pemeriksaan getaraan/thrill
b. Menentukan batas-batas jantung
c. Menentukan bunyi jantung I,II, dan bising jantung

8. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya.
a. Pemeriksaan memerlukan waktu yang lama akan menyebabkan pasien
mengalami kelelahan. Cara pencegahannya : pemeriksaan dilakukan pada
waktu yang tepat tidak pada saat pasien mengalami kelelahan dan apabila
pemeriksaan membutuhkan waktu yang lama sebaiknya memperbolehkan
pasien istirahat terlebih dahulu.
b. Mendapatkan hasil kesimpulan pemeriksaan yang salah dapat menyebabkan
pasien mendapatkan terapi yang salah pula. Cara pencegahannya: lakukan
pemeriksaan dengan benar dan sesuai prosedur agar hasil pemeriksaan
sesuai dengan yang dialami pasien.

9. Analisa Sintesa
Gangguan Jantung (Irama, otot, katup, kardiomegali)

Pemeriksaan Fisik jantung

Didapatkan hasil pemeriksaan toraks

Memberika tindakan keperawatan

Memberikan tindakan medis lebih lanjut

10. Evaluasi (hasil yang didapat dan maknanya)


a. Hasil: Ada bunyi redup pada batas kiri bawah
b. Makna: Left Ventrikuler Hipertropy

Banjarmasin, Mei 2019

Ners Muda,

( Wijayanti Wulandari )

Preseptor Klinik,

(M. Sandi Suwardi, S.Kep., Ns, M.Kes)

Anda mungkin juga menyukai