Hiperkapnia PaCO2 dalam batas normal (35-45 Monitor kadar pH, PaO2, PaCO2 darah melalui
mmHg) hasil AGD
Hipoksemia
pH normal (7,35-7,45) Monitor tanda-tanda gagal napas
Hipoksia
SaO2 normal (95-100%) Monitor
Iritabilitas
Tidak ada sianosis Monitor status neurologis
Konfusi
Tidak ada penurunan kesadaran Monitor status pernapasan dan status oksigenasi
Nafas cuping hidung
klien
Penurunan karbon dioksida
Atur intake cairan
pH arteri abnormal
Auskultasi bunyi napas dan adanya suara napas
Pola pernafasan abnormal (mis.,
tambahan (ronchi, wheezing, krekels, dll)
kecepatan, irama, kedalaman)
Kolaborasi pemberian nebulizer, jika diperlukan
Sakit kepala saat bangun
Kolaborasi pemberian oksigen, jika diperlukan.
Sianosis
Somnolen
Takikardia
Warna kulit abnormal (mis.,
pucat, kehitaman )
Faktor yang berhubungan :
Ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi
Perubahan membran alveolar-
kapiler
4 Nyeri Akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama NIC Label >>Analgesic Administration
Faktor yang berhubungan : (...) jam diharapkan nyeri dapat terkontrol 1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat
Agens cedera biologis (mis., infeksi,
dengan kriteria hasil : nyeri sebelum pemberian obat
iskemia, neoplasma) 2. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
NOC Label >> Pain Level
Agens cedera fisik (mis., abses,
frekuensi
amputasi, luka bakar, terpotong, Melaporkan gejala nyeri terkontrol. 3. Cek riwayat alergi
Melaporkan kenyamanan fisik dan 4. Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari
mengangkat berat, prosedur bedah,
psikologis. analgesik ketika pemberian lebih dari satu
trauma, olahraga berlebihan) Mengenali faktor yang menyebabkan 5. Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan
Agens cedera kimiawi (mis., luka
nyeri. beratnya nyeri
bakar, kapsaisin, metilen klorida, Melaporkan nyeri terkontrol (skala nyeri
6. Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis
agens mustard) <4 dari rentang 0-10). optimal
Tidak menunjukkan respon non verbal 7. Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan
adanya nyeri. nyeri secara teratur
Menggunakan terapi analgetik dan non 8. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
analgetik. analgesik pertama kali
Tanda-tanda vital dalam batas normal. 9. Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri
hebat
10. Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek
samping)
5 Risiko syok berhubungan dengan Setelah diberikan asuhan keperawatan selama NIC Label >> Management Shock: Volume
hipovolemia (...) jam diharapkan tidak terjadi syok 1) Monitor tanda dan gejala adanya perdarahan yang
Faktor risiko : hipovolemik dengan kriteria hasil: persisten.
Hipoksemia 2) Catat nilai Hb dan HT sebelum dan sesudah
NOC Label >> Cardiopulmonary Status
Hipoksia
kehilangan darah.
Hipotensi Tekanan darah sistolik dalam batas 3) Berikan produk darah sesuai instruksi (platelet or
Hipovolemia
normal.
Infeksi fresh frozen plasma).
Sepsis Tekanan darah diastolik dalam batas 4) Cegah kehilangan darah dengan menekan sisi
Sindrom respons inflamasi sistemik
normal. perdarahan
(systemic inflammatory response
syndrome (SIRS)) Nadi perifer tebada dan dalam batas
normal.
Irama jantung normal.
Frekuensi napas dalam batas normal.
Saturasi O2 > 90%.
Tidak tampak pucat.
Tidak terjadi restlessness.
Tidak ada distensi vena jugularis.
Tidak terjadi somnolen.
6 Kekurangan volume cairan Setelah diberikan asuhan keperawatan selama NIC Label >>
Fluid Management
(...) jam diharapkan kekurangan volume
1. Monitor hasil Hb yang sesuai dengan retensi cairan
Faktor yang berhubungan :
cairan dapat teratasi dengan kriteria hasil :
Kegagalan mekanisme regulasi (BUN, Hmt, Osmolalitas, urin)
Kehilangan cairan aktif NOC Label >> 2. Monitor indikasi retensi/kelebihan cairan (cracles,
Electrolit and acid base balance, CVP, edema, distensu vena, asites)
Fluid balance, 3. Kolaborasi pemberian diuretic
Hydration 4. Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatremi
Fluid Monitoring
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
1. Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan
selama …. Pasien tidak mengalami nyeri,
eliminasi
dengan kriteria hasil: 2. Tentukan kemungkinan faktor risiko dari
1. Terbebas dari edema, efusi, dan anaskara
2. Bunyi nafas bersih, tidak ada ketidakseimbangan cairan (hipertermia, terapi
dyspnea/ortopneu diuretic, kelainan renal, gagal jantung, diaphoresis,
3. Terbebas dari distensi vena jugularis,
disfungsi hati, dll)
reflek hepatojugular (+) 3. Monitor berat badan
4. Memelihara tekanan vena sentral, tekanan 4. Monitor serum, osmolalitas, dan elektrolit urine
5. Monitor tekanan darah orthostatic dan perubahan
kapiler paru, output jantung dan vitalsign
irama jantung
dalam batas normal
6. Monitor tanda dan gejala edema
5. Terbebas dari kelelahan, kecemasan, dan
kebingungan
Dispnea Tidak terjadi dispnea saat beristirahat 7. Monitor respon pasien dalam pemberian medikasi
terkait elektrolit
Dispnea nocturnal paroksismal
Fluid Monitoring
Distensi vena jugularis 1. Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan
dan eliminasi
Edema 2. Tentukan kemungkinan faktor resiko dari
ketidakseimbangan cairan (Hipertermia, terapi
Efusi pleura diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis,
disfungsi hati, dll )
Gangguan pola nafas 3. Monitor berat badan
4. Monitor serum dan elektrolit urine
Gangguan tekanan darah 5. Monitor serum dan osmilalitas urine
6. Monitor BP<HR, dan RR
Gelisah 7. Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan
irama jantung
Hepatomegali
8. Monitor parameter hemodinamik invasif
Ketidakseimbangan elektrolit 9. Catat secara akurat intake dan output
10. Monitor membran mukosa dan turgor kulit, serta
Kongesti pulmonal rasa haus
11. Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem
Oliguria perifer dan penambahan BB
12. Monitor tanda dan gejala dari odema
Ortopnea 13. Bari cairan sesuai keperluan
14. Beri obat yang dapat meningkatkan output urin
Penambahan berat badan dalam 15. Lakukan hemodialisis bial perlu dan catat respons
waktu sangat singkat pasien
Perilaku/Emosi
Kecemasan atau ansietas
Gelisah
9 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer Setelah diberikan asuhan keperawatan Circulatory Care : Arterial Insufficiency
selama ...x 2 jam, perfusi jaringan perifer 1. Lakukan penilaian komprehensif sirkulasi perifer
pasien menjadi efektif dengan kriteria hasil: (seperti: cek sirkulasi nadi, udeme, crt, warna, dan
NOC label: Tissue Perfusion Peripheral suhu)
1. Capilary refil pada jari-jari tangan dalam 2. Tentukan indeks ABI dengan tepat
batas normal (<2 detik) 3. Evaluasi udeme periper dan nadi
2. Capilary refil pada jari-jari kaki dalam 4. Periksa kulit untuk ulkus arteri atau kerusakan
batas normal (<2 detik) jaringan
3. Tekanan darah sistolik dalam batas normal 5. Monitor tingkat ketidaknyamanan atau nyeri
(<140mmHg) dengan latihan, pada malam hari, atau saat
4. Tekanan darah diastolik dalam batas beristirahat
normal (<90 mmHg) 6. Tempatkan ekstremitas dalam posisi tergantung
5. Tekanan nadi dalam batas normal (60-
dengan tepat
100x/menit)
7. Kelola antiplatelet atau obat anticoagulan dengan
6. Tidak terjadi udeme pada perifer.
tepat
8. Ubah posisi pasien setidaknya setiap 2 jam dengan
tepat
9. Dorong pasien untuk latihan, sebagai ditoleransi
10. Lindungi ekstremitas dari cedera (misalnya kulit
domba di bawah kaki dan kaki bagian bawah, kaki
ranjang / tempat tidur cradle di kaki tempat tidur,
sepatu dipasang dengan baik)
11. Berikan kehangatan (mis pakaian tidur tambahan,
meningkatkan suhu kamar), yang sesuai
12. Instruksikan pasien pada faktor-faktor yang
mengganggu sirkulasi (mis merokok pakaian ketat,
paparan suhu dingin, dan persimpangan dari kaki
dan kaki)
13. Instruksikan pasien pada perawatan kaki yang tepat
14. Hindari menerapkan panas langsung ke ekstremitas
15. Pertahankan hidrasi adequat untuk menurunkan
kekentalan darah
16. Pantau status cairan, termasuk asupan dan output
17. Implementasikan perawatan luka dengan tepat.