Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

MASYARAKAT MENGENAI PENCEGAHAN


DEMAM BERDARAH DENGUE
DENGAN 3M PLUS

OLEH

PUTU SANTIKA DEWI


NIM : P07120213027

KEMENTRIAN KESEHATAN R.I.


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN
TAHUN 2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
MENGENAI PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE
DENGAN 3M PLUS

I. Latar Belakang

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang


disebabkan oleh virus dengue, yang biasanya ditemukan di daerah tropis. Infeksi
virus dengue menyebabkan kematian dan kesakitan yang tinggi di seluruh dunia.
Virus dengue pertama terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia,
Afrika, dan Amerika Utara. Infeksi virus dengue global pertama kali dari Asia
Tenggara pada tahun 1950-an. Lebih dari 100 negara berdaerah tropis terinfeksi
virus dengue, infeksi virus ini menyerang menyerang semua usia. DBD
menyerang usia dibawah 15 tahun sebanyak 95% dan kurang dari 5% terjadi pada
bayi. Lebih dari 100 negara terinfeksi virus dengue, sebanyak 2,5 miliar orang
mempunyai risiko untuk terinfeksi dan diperkirakan 50 juta terinfeksi dan 500.000
dengan kasus DBD. Dari 500.000 kasus tersebut memiliki angka kematian sekitar
20% (Garna, 2013).
Penderita DBD di Indonesia mengalami penurunan dari tahun 2013 ke tahun
2014, tetapi kasus ini masih menjadi sorotan. DBD merupakan penyakit yang
bersifat endemis, sementara Indonesia yang merupakan Negara tropis, dan
sebagian besar warga Indonesia yang kurang peduli dengan kebersihan
lingkungan (Sunaryo dan Nova Pramestuti, 2014) .
Nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD membawa virus Dengue yang
berkembang biak di air bersih. Tempat perindukan nyamuk di lingkungan yang
lembah, curah hujan tinggi, terdapat genangan air di dalam maupun di luar rumah.
Faktor lain penyebab DBD adalah sanitasi lingkungan yang buruk, perilaku
masyarakat tidak sehat, perilaku di dalam rumah pada siang hari dan mobilitas
penduduk. Mobilitas penduduk memegang peranan paling besar dalam penularan
virus dengue (Umaroh & dkk, 2015).
Provinsi Bali memiliki pola 10 besar penyakit pada pasien yang mendapat
rawat inap di RSU menurut Dinas kesehatan provinsi Bali 2015, demam berdarah
berada diurutan pertama dengan jumlah kesakitan mencapai 10.759 kasus. Tahun
2015 jumlah penderita DBD di Provinsi Bali yang dilaporkan sebanyak 10.759
kasus dengan jumlah kematian 29 orang Kasus DBD tertinggi terdapat di
Kabupaten Gianyar yang meningkat terus-menerus dari tahun 2012 sampai
dengan tahun 2015. Penderita DBD tahun 2015 sebanyak 2198 kasus, tahun 2014
terdapat 1.763 kasus, tahun 2013 ada 808 dan tahun 2012 sebanyak 288 kasus
Memberantas jentik nyamuk sesungguhnya lebuh mudah daripada
menyemprotnya sehingga hal ini menjadi sangat perlu untuk dilakukan, sehingga
3M (menguras, menutup, dan mengubur) merupakan salah satu pengetahuan yang
benar-benar perlu untuk didukung, diadakan dan ditingkatkan.

II. Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit,sasaran mampu mengetahui


dan memahami pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue yang bisa
mengancam jiwa keluarga.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan audien mampu :
1. Menjelaskan pengertian DBD
2. Menjelaskan tanda-tanda penyakit DBD
3. Menjelaskan cara-cara penularan penyakit DBD
4. Menyebutkan tempat perkembangbiakan DBD
5. Menjelaskan cara pencegahan DBD dengan 3M Plus

III. Materi Penyuluhan


Dalam penyuluhan materi yang disampaikan yaitu :
1. Pengertian DBD
2. Tanda-tanda penyakit DBD
3. Cara Penularan DBD
4. Tempat perkembangbiakan DBD
5. Pencegahan DBD dengan 3M Plus

IV. Metoda
1. Ceramah
2. Tanya jawab

V. Media, Alat/Bahan, Sumber yang Digunakan


1. Media : Microsoft power point presentasi
2. Alat : omputer, layar, dan proyektor
3. Sumber

Aditama, T. yoga D, 2011, Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue.


Kementerian Kesehatan, Jakarta, online available: http://
www.kemenkes.go.id, (10 Januari 2017).

Garna, H, 2013, Buku Ajar Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis, Sagung Seto,
Jakarta.

Irianto, K, 2014, Epidemologi Penyakit Menular dan Tidak Menular (Edisi


Pertama), Alfabeta, Bandung.

Kementerian Kesehatan RI, 2010, Demam Berdarah Dengue. Buletin Jendela


Epidemiologi, Edisi Kedua, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.

Sunaryo dan Nova Pramestuti, 2014, Surveilans Aedes aegypti di Daerah Endemis
Demam Berdarah Dengue. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Balai
Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang,
Banjarnegara.

Umaroh, A. K., Kirwono, B., & Astuti D.,, 2015, Kejadian luar biasa (klb) dbd
berdasarkan time, place, person di puskesmas boyolali I, FIK UMS,
Semarang.

VI. Sasaran
Kepala keluarga di Banjar Ubud Kelod, Desa Kelurahan Ubud.
VII. Waktu
Adapun waktu dan tempatdilaksanakan penyuluhan adalah
Hari / tanggal : Jumat, 5 Mei 2017
Jam : 11.00 wita sampai selesai

VIII. Tempat

PRESENTASI

PENYULUH

SASARAN SASARAN

SASARAN SASARAN

SASARAN SASARAN

SASARAN SASARAN

IX. Rencana Evaluasi


A. Struktur :
1. Persiapan media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya adalah materi
slide dan leaflet
2. Undangan/ peserta penyuluhan
Kepala Keluarga di Banjar Ubud Kelod, Kelurahan Ubud.
B. Proses penyuluhan
1. Kegiatan penyuluhan yang akan diberika diharapkan berjalan lancar dan
sasaran memahami tentang penuluhan yang diberikan.
2. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penuluh dan
sasaran yang akan diharapkan penyuluhan.
3. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan
4. Sasaran diharapkan kehadirannya 80% dan tidak ada yang meninggalkan
tempat saat penyuluhan berlangsung
C. Hasil Penyuluh
1. Jangka Pendek
a. Sasaran mengerti 80% dari materi yang diberikan
b. Sasaran memahami cara pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan 3M
Plus
2. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaan mengenai bahaya Demam Berdarah
Dengue sehingga angka kematian dapat ditekan
MATERI PENYULUHAN MENGENAI PENCEGAHAN DEMAM
BERDARAH DENGUE DENGAN 3M PLUS

A. Pengertian Demam Berdarah Dengue

Demam dengue (DD) adalah infeksi yang disebarkan oleh nyamuk yang
membuat penyakit mirip flu (flu-like illness) dan kadang dapat terjadi komplikasi
kematian yang disebut demam berdarah dengue (DBD). Penyakit ini ditemukan di
daerah tropis dan sub tropis, terutama pada daerah perkotaan dan era semi-urban.
DBD adalah jenis penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus
Dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang biasanya ditemukan di
Negara tropis. Penyakit ini ditandai dengan demam dua hingga tujuh hari,
perdarahan, penurunan jumlah trombosit < 100.000 / mm3, adanya kebocoran
plasma ditandai peningkatan hematokrit ≥ 20 % dari nilai normal.

B. Tanda-tanda Penyakit Demam Berdarah Dengue

DBD umumnya dimulai dengan peningkatan suhu tubuh secara tiba-tiba


yang disertai dengan kemerahan pada wajah serta gejala fisik nonspesifik lain
yang menyerupai demam dengue, misalnya anoreksia, muntah, sakit kepala, dan
nyeri otot serta sendi. Beberapa pasien DBD mengeluh sakit tenggorokan, dan
faring merah mungkin ditemukan pada pemeriksaan. Ketidaknyamanan pada
epigastrik, nyeri tekan di tepi rusuk kanan, serta nyeri perut yang biasa terjadi.
Suhu tubuh biasanya tinggi dan pada kebanyakan kasus akan tetapi tinggi selama
dua atau tujuh hari berikutnya, baru kemudian turun kembali menjadi normal atau
subnormal. Kadang-kadang, suhu tubuh dapat mencapai 40oC, dan dapat terjadi
kejang demam (Irianto, 2014).

C. Cara Penularan DBD

Terdapat tiga factor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus
Dengue, yaitu manusia, virus, dan vector perantara. Virus Dengue ditularkan
kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Perkembangan hidup
nyamuk Aedes aegypti dari telur hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 10-12
hari. Hanya nyamuk betina yang menggigit dan menghisap darah serta memilih
darah manusia untuk mematangkan telurnya. Umur nyamuk Aede aegypti betina
berkisar antara 2 minggu sampai 3 bulan atau rata-rata 1 ½ bulan tergnatung dari
suhu kelembapan udara diselilingnya.
Nyamuk Aedes aegypti tersebut dapat mengandung virus Dengue pada saat
menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. Virus yang berada di
kalenjar liur berkembang biak dalam waktu 8-10 hari (extrinsic incubation period)
sebelum dapat ditularkan kembali kepada manusia pada saat gigitan berikutnya.
Virus dalam tubuh nyamuk betina dapat ditularkan kepada telurnya (transovarian
transmission), namun perannya dalam penularan virus tidak penting.

D. Tempat Perkembangbiakan DBD

Vektor DD dan DBD di Indonesia adalah nyamuk Aedes aegypti sebagai


vektor utama dan Aedes albopictus sebagai vektor sekunder. Spesies tersebut
merupakan nyamuk pemukiman, stadium pradewasanya mempunyai habitat
perkembangbiakan di tempat penampungan air/wadah yang berada di
permukiman dengan air yang relatif jernih (Aditama, 2011).
Nyamuk Ae. aegypti lebih banyak ditemukan berkembang biak di tempat-
tempat penampungan air buatan antara lain: bak mandi, ember, vas bunga, tempat
minum burung, kaleng bekas, ban bekas dan sejenisnya di dalam rumah
meskipun juga ditemukan di luar rumah di wilayah perkotaan; sedangkan Ae.
albopictus lebih banyak ditemukan di penampungan air alami di luar rumah,
seperti axilla daun, lubang pohon, potongan bambu dan sejenisnya terutama di
wilayah pinggiran kota dan pedesaan, namun juga ditemukan di tempat
penampungan buatan di dalam dan di luar rumah. Tempat istirahat yang
disukasinya adalah benda-benda yang tergantung yang ada di dalam rumah,
seperti gordyn, kelambu dan baju/pakaian di kamar yang gelap dan lembab
(Aditama, 2011).
E. Pencegahan DBD dengan 3M Plus

Pemberantasan sarang jentik dilakukan dengan cara ‘3M Plus’ yang


seharusnya dilakukan masyarakat guna mencegah kejadian luar biasa (KLB) DBD
yaitu, menguras dan menyikat TPA, menutup TPA, memanfaatkan atau mendaur
ulang barang bekas yang dapat menjadi TPA. Adapun PLUS, yang artinya adalah
menaburkan bubuk larvasida, memelihara ikan pemakan jentik, menanam pohon
pengusir nyamuk (sereh, zodia, lavender, geranium), memakai obat anti nyamuk
(semprot, bakar maupun oles), menggunakan kelambu, pasang kawat kasa, serta
menggunakan cara lain disesuaikan dengan kearifan lokal.

EVALUASI
1. Apakah yang dimaksud dengan DBD
2. Sebutkan tanda-tanda penyakit DBD
3. Bagamana cara penularan penyakit DBD
4. Sebutkan dimana saja tempat perkembangbiakan DBD
5. Jelaskan cara pencegahan DBD dengan 3M Plus

KUNCI JAWABAN

1. Pengertian DBD
DBD adalah jenis penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus Dengue
yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang biasanya ditemukan di
Negara tropis.

2. Tanda-tanda penyakit DBD


a. DBD umumnya dimulai dengan peningkatan suhu tubuh secara tiba-tiba
yang disertai dengan kemerahan pada wajah
b. Anoreksia, muntah, sakit kepala, dan nyeri otot serta sendi
c. Beberapa pasien DBD mengeluh sakit tenggorokan serta nyeri pada
perut.
d. Suhu tubuh biasanya tinggi dan pada kebanyakan kasus akan tetapi
tinggi selama dua atau tujuh hari berikutnya, baru kemudian turun
kembali menjadi normal atau subnormal.
e. Kadang-kadang, suhu tubuh dapat mencapai 40oC, dan dapat terjadi
kejang demam

3. Cara penularan penyakit DBD


Hanya nyamuk betina yang menggigit dan menghisap darah serta memilih
darah manusia untuk mematangkan telurnya. Umur nyamuk Aede aegypti
betina berkisar antara 2 minggu sampai 3 bulan atau rata-rata 1 ½ bulan
tergnatung dari suhu kelembapan udara diselilingnya.
Nyamuk Aedes aegypti tersebut dapat mengandung virus Dengue pada saat
menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. Virus yang berada di
kalenjar liur berkembang biak dalam waktu 8-10 hari (extrinsic incubation
period) sebelum dapat ditularkan kembali kepada manusia pada saat gigitan
berikutnya.

4. Tempat perkembangbiakan DBD


Nyamuk Ae. aegypti lebih banyak ditemukan berkembang biak di tempat-
tempat penampungan air buatan antara lain: bak mandi, ember, vas bunga,
tempat minum burung, kaleng bekas, ban bekas dan sejenisnya di dalam
rumah meskipun juga ditemukan di luar rumah di wilayah perkotaan;
sedangkan Ae. albopictus lebih banyak ditemukan di penampungan air alami
di luar rumah, seperti axilla daun, lubang pohon, potongan bambu dan
sejenisnya terutama di wilayah pinggiran kota dan pedesaan, namun juga
ditemukan di tempat penampungan buatan di dalam dan di luar rumah.
Tempat istirahat yang disukasinya adalah benda-benda yang tergantung
yang ada di dalam rumah, seperti gordyn, kelambu dan baju/pakaian di
kamar yang gelap dan lembab
5. Cara pencegahan DBD dengan 3M Plus
a. Menguras dan menyikat TPA,
b. Menutup TPA,
c. Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi
TPA.

Adapun PLUS

a. Menaburkan bubuk larvasida


b. Memelihara ikan pemakan jentik
c. Menanam pohon pengusir nyamuk (sereh, zodia, lavender, geranium),
d. Memakai obat anti nyamuk (semprot, bakar maupun oles)
e. Menggunakan kelambu, pasang kawat kasa, serta menggunakan cara lain
disesuaikan dengan kearifan lokal.

Anda mungkin juga menyukai