Anda di halaman 1dari 13

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Disusun oleh :
INTIAR ULINNUHA
NIM. P07134217018

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
2018
A. Pengertian Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah


penyakit demam akut yang dapat menyebabkan
kematian dan disebabkan oleh empat serotipe
virus dengue dari genus Flavivirus, virus dari
family Flaviviradae. Virus ini ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti, nyamuk yang tersebar
luas di daerah tropis dan subtropis di seluruh
dunia.
B. Epidemiologi Penyakit DBD di
Indonesia
Penyakit DBD pertama kali dilaporkan pada
tahun 1968 di Surabaya dengan penderita
sebanyak 58 orang dan 24 orang diantaranya
kemudian meninggal dunia (41,3%). Demam
Berdarah Dengue (DBD) kemudian menyebar
ke seluruh Indonesia dan pada tahun 1988
jumlah penderita mencapai 13,45 per 100.000
penduduk.
Lima Provinsi Tertinggi Incidence Rate (IR) DBD Per 100.000 Penduduk di Indonesia
tahun 2011-2015

Sumber : Ditjen dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, 2006


C. Penularan Virus Dengue

Virus dengue ditularkan kepada manusia oleh


nyamuk Aedes aegypti serta beberapa spesies
nyamuk lainnya yang aktif menghisap darah
pada siang hari.
D. Skema Penularan Virus Dengue

virus berkembang
Darah infektif virus memasuki
biak menjadi infektif
terhisap oleh kelenjar liur
dalam waktu 8 –
nyamuk nyamuk
10hari

virus akan virus dengue


berkembang biak ditularkan ke
menimbulkan
dan memerlukan orang lain melalui
penyakit dengue
masa inkubasi gigitan nyamuk
sekitar 45 hari Aedes
E. Faktor Risiko DBD

1. Status imunologi seseorang


2. Serotipe virus yang menginfeksi
3. Usia
4. Riwayat genetik pasien
F. Gejala Klinis

1. Demam tinggi yang terjadi mendadak


2. Sakit kepala
3. Nyeri di belakang bola mata
4. Rasa sakit pada otot dan tulang
5. Muntah
6. Timbul ruam kulit
7. Pendarahan
G.Komplikasi Penyakit DBD

1. Kerusakan pada otak


2. Kerusakan hati
3. Kejang-kejang
4. Shock
H. Pemeriksaan

1. Trombositopeni
Trombositopeni adalah keadaan dimana jumlah
trombosit darah kurang dari 100.000/mm3 .
Trombositopeni sering terjadi sebelum terjadi perubahan
angka hematokrit atau pada saat bersamaan dengan
terjadinya perubahan hematokrit.

2. Hemokonsentrasi
Hematokrit yang meningkat lebih dari 20%
menunjukkan tanda adanya hemokonsentrasi dan awal
terjadinya shock.
I. Pengendalian Nyamuk Aedes aegypti

Pengendalian nyamuk Aedes aegypti dapat


dilakukan dengan pengendalian lingkungan,
diantaranya :
1. Memasang kawat kasa pada ventilasi
2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk
3. Melakukan gerakan 3M (Menguras, Menutup
dan Mengubur)
4. Meningkatkan kesadaran untuk
memperhatikan lingkungan
J. Pengobatan

Pada umumnya, akan sembuh dengan


sendirinya sehingga tidak memerlukan
perawatan khusus. Pengobatan supportif yang
diberikan yaitu :
1. Minum banyak air
2. Banyak istirahat
Penderita dengan shock syndrome dibutuhkan
untuk dirawat di Intensive Care Unit (ICU).
J. Referensi

Kemeterian Kesehatan. 2016. Situasi Demam Berdarah


Dengue di Indonesia.
http://www.depkes.go.id/download.php?file=download
/pusdatin/infodatin/infodatin%20dbd%202016.pdf
Diakses pada 6 Oktober 2018.
Soedarto. 2012. Demam Berdarah Dengue : Dengue
Haemorrhagic Fever. Surabaya : CV Sagung Seto.
Soegijanto, Soegeng. 2006. Demam Berdarah Dengue
Edisi 2. Surabaya: Airlangga University Press.
Suroso, Thomas, Sri Rejeki Hadinegoro, Suharyono
Wuryadi, Gindo Simanjuntak, Ali Imran Umar, Patut
Djoko Pitoyo, Rita Kusriastuti dan Ali Izhar.ed. 2000.
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam
Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Jakarta :
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai