Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang
disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi salah satu dari empat tipe virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diathesis hemoragik. Pada demam berdarah dengue terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh (WHO). Hampir sepanjang tahunpenyakit DBD ini selalu ditemukan diseluruh indonesia terutama pada awal musim penghujan. Demam berdarah dengue merupakan salah satu kejadian luar biasa dalam dunia kesehatan dinegara indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan RI no 406 menkes 2004 ditetapkan dengan mempertimbangkan bahwa ditahun 2004 Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, disebarkan oleh nyamuk Aedes dan belum ditemukan vaksinnya serta penyakit demam berdarah dengue ini juga bisa menimbulkan Kejadian luar Biasa (KLB). Berdasarkan menurut WHO populasi di dunia diperkirakan berisiko terhadap penyakit DBD mencapai 2,5-3 miliar terutama yang tinggal di perkotaan di daerah tropis dan subtropis. Pada tahun 2013 jumlah kasus DBD dari 438 meningkat pada tahun 2018 sebanyak 642 jumlah kasus DBD. Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan kota Palembang tahun 2018 penyakit DBD ini merupakan penyakit yang epidemis dari tahun ke tahun baik jumlah penderita maupun angka kesakitanya. Faktor yang dapat mempengaruhi kejadian DBD itu antara lain, yaitu : kebiasaan menggantung pakaian, tempat penampungan air yang berjentik, kelembaban udara dan juga suhu udara.
1.2 Rumusan Masalah
Demam berdarah merupakan penyakit epidemis yang menyebar
luas dibeberapa daerah termasuk inodesia. Penyakit ini terutama ditemukan di surabaya pada tahun 1968.Sampai saat ini penyakit DBD masih mendapatkan perhatian serius dari instasi terkait baik tingkat nasional maupun daerahdikarenakan banyaknya kasus akibat penyakit demam berdarah dengue yang menyebabkan manusia menyadi menderita sakit bhwkan sampai menimbulkan kematian. Penyakit ini telah menyebabkan banyak orang yang mengalami kesakitan dan juga kematian, dikarenakan belum adanya vaksin yang benar-benar ampuh untuk menyelamatkan penderita demam berdarah dengue dari bahaya kematian yang belum berhasil di temukan pengendalian penyakit ini masih dititk beratkan kepada usaha pemberantasan nyamuk sebagai vektor utama dalam penyebarannya. Oleh sebab itu mengapa masih besarnya penyakit DBD di indonesia karena adanya faktor yang berhubungan dengan kebiasaan menggantung pakaian, adanya faktor yang berhubungan dengan tempat penampungan air yang berjentik, adanya faktor yang berhubungan dengan kelembaban udara dan juga adanya faktor yang berhungan dengan suhu udara. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah guna mengatasi fenomena penyakit demam berdarah dengue ini ddari upaya pencegahan sampai dengan pengobatan. Upaya pencegahan dilakukan melalui sosialisasi dalam berbagai media dan pemberantasan nyamuk dengan berbagai cara. Dalam sekian tahun penerapan upaya tersebut kasus DBD diindonesia masih tetap ada.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti 1. Penelitian mendapatkan kesempatan untuk menerapkanilmu yang sudah diberikan selama proses perkuliahan. 2. Peneliti dapat menggali lebih dalam tentang faktor yang berhubungan dengan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
1.4.2 Bagi Masyarakat
Penelitian ini berguna bagi masyarakat untuk mengetahui dan menambah wawasan mereka dalam menggali informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadiaan Demam Berdarah Dengue (DBD). Referensi
1. Fakhriadi, Rudi dkk. 2015. Faktor Risiko Penyakit Demam Berdarah
Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Guntung Payung Kota Banjar Baru. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia. Vol 2 No 1. 2. Respati, Titik dkk. 2017. Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Bandung. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Jenis Serotipe Virus Dengue di Kapeten Semarang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Vol 14 No 2.