PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kemampuan hidup sehat bagi setipa orang agar terwujud derajat kesehatan
yang disebabkan oleh Virus Dengue yang sangat berbahaya, yang dapat
mengakibatkan dalam waktu yang sangat pendek dan ditularkan oleh nyamuk
orang dan segala golongan umur, namun lebih banyak menyerang anank-anak.
1997. h. xix).
Penyebaran DBD didunia ini semakin meningkat antara tahun 1975 dan 1995
ditemukan menyerang 102 negara dari lima (5) wilayah World Health
barat. Menurut hasil perkiraan terdapat sedikitnya 100 juta kasus Demam
Berdarah Dengue terjadi setiap tahunnya dan 500.000 kasus Demam Berdarah
Dengue yang memerlukan rawat inap, dimana dari kasus tersebut 90%
2002, h.6)
dan DKI Jakarta kini seluruh Propinsi sudah terjangkit penyakit ini. Dalam
kurun waktu 1968 – 1993 di Indonesia, setiap tahun rata – rata 18.000 orang
h.xix)
pelosok tanah air, kecuali yang ketinggianya lebih dari 1.000 meter diatas
semua surat kabar nasional. Semua rumah sakit menampung penderita Demam
Berdarah Dengue dan tidak sedikit kasus yang berakhir dengan kematian.
Luar Biasa (KLB) dengan kejadian kesakitan meningkat dari 500 per 100.000
penduduk dan secara dratis melonjak menjadi 627 per 100.000 penduduk,
biasanya jumlah penderita meningkat saat memasuki bulan April (Mellisari,
2004. h. 2)
penyakit DBD di Indonesia, dapat dilihat dari data Dinas kesehatan propinsi
Nusa Tenggara Timur (NTT), Penyakit DBD selama 5 tahun terahkir yang
sebanyak 67 orang dan 2 orang meninggal dengan Case Fatality Rate (CFR)
sebesar 2,98 %, tahun 2001 jumlah kasus sebanyak 206 orang dan 3 orang
meninggal dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 1,46 %, tahun 2002
jumlah kasus sebanyak 28 orang dan 1 orang meninggal dengan Case Fatality
Rate (CFR) sebesar 3,57 %, tahun 2003 jumlah kasus sebanyak 140 orang dan
4 orang meninggal dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 2,86 %. (Dinkes.
Propinsi NTT)
jumlah kasus sebanyak 2 orang, tahun 2000 dan 2001 tidak terdapat kasus,
tahun 2002 jumlah kasus sebanyak 1 orang, tahun 2003 jumlah kasus
sebanyak 9 orang, tahun 2004 jumlah kasus sebanyak 17 orang, dan tahun
Dalam tiga bulan sejak Desember 2005 hingga Februari 2006, empat
meninggal pada bulan Desember 2005, satu pasien meninggal pada awal
Januari 2006, dan pasien yang lainnya meninggal bulan Februari di Kelurahan
tanaman, menimbun barang - barang bekas yang dapat menampung air dan
nyamuk Aedes aegypti. Secara bioligik dengan pelepasan musuh alami seperti
ikan kepala timah untuk memakan jentik nyamuk Aedes aegypti dan secara
B. Rumusan Masalah
Kota Kupang ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Kupang
2. Tujuan khusus
Berdarah Dengue
1.Bagi Pendidikan
3.Bagi Masyarakat
4.Bagi Peniliti
E. Ruang Lingkup
1.Lingkup Ilmu
2.Lingkup Waktu
3.Lingkup Lokasi
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah terbatas pada tingkat
Berdarah Dengue
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
oleh nyamuk Aedes aegypti. Agent penyebab penyakit DBD adalah Virus
mendadak 2-7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah, letih, lesu, gelisah,
nyeri ulu hati, muntah, nafsu makan berkurang, sakit kepala yang hebat
dan sakit perut, nyeri pada pergerakan bola mata, nyeri anggota badan,
rejatan (shock). Penyakit DBD dapat menyerang semua orang dan segala
golongan umur. Sampai saat ini penyakit DBD lebih banyak menyerang
Inkubasi dari penyakit DBD adalah 3-14 hari, tetapi 7-10 hari.
a. Fase Demam
diikuti muka kemerahan gejala non spesifik seperti nyeri kepala, nyeri
dalam waktu 2-3 hari tanpa komplikasi, bila tidak ditangani dengan
c. Fase Penyembuhan
Pada fase ini perlu diperhatikan akan bahaya hidrazi berlebihan maka
penular, maka virus dalam darah akan ikut terhisap masuk ke dalam
siap untuk menularkan kepada orang lain. Virus ini akan berada di dalam
tubuh nyamuk sepanjang hidupnya, oleh sebab itu nyamuk yang telah
DBD, jika mendapat infeksi ulangan dengan virus Dengue tipe berlainan
rawan / endemis)
1) Sekolah
Anak-anak atau murid-murid sekolah berasal dari berbagai
lokasi asal.
adalah:
yang tinggi
2) Isolasi penderita
gigitan nyamuk
4) Imunisasi
5) Pemberantasan vektor
kecil, berwarna gelap, mempunyai garis putih keperakan yang tajam dengan
bentuk lyre pada thoraknya, dan mempunyai gelang putih pada bagian pangkal
kaki, nyamuk dengan cirri-ciri seperti ini adalah nyamuk yang berpotensi
bahwa nyamuk Aedes aegypti merupakan salah satu vektor yang paling
penting dari penyakit Demam Berdarah Dengue karena hidupnya di dalam dan
disekitar rumah, bahkan menjadi vektor utama penyakit tersebut pada tempat
Klass : Insekta
Ordo : Diphtera
Familia : Culicidae
Genus : Aedes
1) Ciri-ciri Telur :
2) Ciri-ciri Larva :
3) Di bagian dorsal dari thorak terdapat dua garis sejajar di tengah dan
5) Ukuran 0,5-1 cm
3) Ciri-ciri pupa :
membesar
probosisinya.
disembarang tempat.
8) Biasanya mengigit (menghisap darah) pada pagi hari sampai sore hari
tumbuh-tumbuhan.
manusia sepanjang waktu siang hari, antara jam 08.00 sampai jam 12.00,
diwaktu sore hari kira-kira pada jam 15.00 sampai dengan jam 17.00, darah
a. Tempat-tempat
1) Bak mandi
2) Tempayan
3) Drum
4) Bak WC
2) Vas bunga
3) Pot tanaman air
4) Ban bekas
5) Plastic bekas
1) Secara mekanik
2) Secara biologis
Aedes aegypti
3) Secara kimawi
1) Abatesasi
air.
bertelur.
dan pupa.
1. Pengetahuan (knowledge).
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
a. Tahu (know)
dipelajari sebelumnya.
b. Memahami (comprehension).
c. Aplikasi (aplication)
d. Analisa
Analisa dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjabarkan
tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih
baik lagi.
faktor dukungan (support) dari pihak lain, misalnya suami atau istri, orang
berencana.
a. Persepsi (perception)
c. Mekanisme (Mecanism)
d. Adaptasi (Adaptation)
Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang
Perubahan atau adopsi perilaku baru adalah suatu proses yang kompleks
dan memerlukan waktu yang relative lama. Secara teori perubahan perilaku
1. Pengetahuan
terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya
meliputi :
1) Penyebab penyakit
pengobatan
4) Bagaimana cara penularannya.
sebagainya
4) Akibat polusi (polusi air, udara, dan tanah) bagi kesehatan, dan
sebagainya
sebagainya.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Variabel Penganggu :
- Sosial ekonomi
- Adat istiadat
- Sikap masyarakat
- Keturunan
- Kebijakan petugas
kesehatan
Keterangan : : Variabel yang diteliti
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
D. Defenisi Operasional
:0
2. Praktek atau Tindakan adalah praktek atau tindakan nyata yang dilakukan
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua kepala keluarga atau kepalal
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah kepala keluarga atau kepala
tangga, lalu ditentukan besarnya sampel 15% dari jumlah kepala keluarga.
Cara radomisasi yang digunakan adalah cara undian. Cara ini dilakukan
Rumus : n = N x 15%
n = 600 x 15%
n = 90 KK (kepala keluarga)
1. Data primer
Oebobo
2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait
sebagai penunjang dalam penelitian ini yaitu : kantor Lurah Liliba berupa
G. Analisa Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisa secara deskriptif
1. Tingkat pengetahuan.
2. Praktek
b. 45 % - 75 % = sedang
OLEH
DOMINIKUS DESILATA
NIM : PO 0333003330
KUESIONER
A. Data Umum
Nama kepala keluarga :
Umur :
Pekerjaan :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Jumlah Penghuni :
Nama petugas :
B. Pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA
Data DinKes Propinsi NNT, 2005, Data Demam Berdarah di Kota Kupang.
Data DinKes Kota kupang, 2005, Data Morbiditas DBD Per Tahun Per
Kelurahan di Kota Kupang.