pada dua tujuan utama yang hendak diwujudkan, yaitu untuk mendapatkan laba
yang berhubungan dengan barang maupun jasa yang akan komersilkan senantiasa
penjualan agar selaras tuntutan kebutuhan konsumen atau pemakai. Sebab, jika
terjadi sebaliknya maka usaha yang dilakukan dalam proses penjualan barang atau
Pemasaran yang baik dan penjualan yang efektif dalam proses aplikasinya
tidak dapat dipisahkan dengan konsep “4-P” (yaitu product, price, place dan
promotion). Product yang dimaksudkan adalah kualitas dari barang dan jasa yang
dijual. Price, adalah harga jual persatuan yang tepat. Place, adalah sistem dan
berkaitan dengan sasaran dan strategi penjualan produk di pasaran. Untuk itulah,
jika perusahaan dapat memilih strategi pamasaran yang tepat maka tujuan yang
Dalam pemasaran produk terdapat satu hal penting dan harus mendapat
(distribution). Point penting yang harus mendapat perhatian dalam konteks ini
adalah berhubungan pengetahuan tentang selera dan kebutuhan konsumen. Hal ini
sehingga dapat menempati setiap lini dari arah perubahan permintaan pasar.
untuk tetap eksis memperhatikan pola kerja, baik yang bersifat internal maupun
ini mengisyaratkan bahwa kepuasan pelanggan menjadi perioritas utama dan harus
selera konsumen itu selalu berubah dan cendrung lebih selektif dalam menentukan
diisi oleh para pelaku usaha, termasuk pengusaha sepeda motor dengan berbagai
merk dan unggulan tertentu, menjadi semakin mengikat sehingga tidak jarang
produk jenis ini dihadapkan pada keunggulan bersaing di pasaran. Kondisi ini
Demikian pula halnya dengan PT. Hasjrat Abadi Cabang Kupang yang kini
beroperasi di Kota Kupang dengan jenis produk sepeda motor yang ditawarkan
adalah Yamaha. Keberadaannya sebagai salah satu perusahaan dagang mau tidak
mau harus terkait dengan iklim persaingan yang sangat ketat, dengan perusahaan-
perusahaan sejenis yang menawarkan sepeda motor dengan merk lainnya seperti
VEGA-R DB (105 Cc); JUPITER (110 Cc); JUPITER –Z CW (110 Cc); FIZR-CW
(110 Cc); RX-KING (135 Cc); SCORPIO-Z (220 Cc); NOUVO-Z (115 Cc); MIO
METIK (115 Cc); dan MIO-CW (115 Cc). Type produk sepeda motor Yamaha
4
yang ditawarkan PT. Hasjrat Abadi Cabang Kupang, termasuk dalam jajaran
yang diberlakukan, antara lain: (1) F.c KTP Suami Isteri Penjamin; (2) F.c. Kartu
Keluarga; (3) F.c. Rek. Listrik/Telepon bulan terakhir; (4) F.c Keterangan
penghasilan (slip gaji); (5) F.c. Rekening tabungan; (6) F.c PBB atau sertifikat
perusahaan sepeda motor jenis lainnya di Kota Kupang. Strategi penjualan yang
ditetapkan berpijak pada dua sistem yang berlaku umum dalam pemasaran produk,
yaitu sistem penjualan tunai dan sistem penjualan kredit. Sistem penjualan tunai
dilakukan secara langsung setelah ada kesepakatan harga antara penjual dan
pembeli terhadap jenis produk sepeda motor Yamaha dengan type tertentu.
memenuhi beberapa persyaratan sebagai bentuk ikatan. Hal ini sangat perlu
Artinya, pembeli yang terjaring adalah mareka yang dianggap telah memenuhi
kriteria, yaitu dengan cara pembayaran yang bersifat angsuran setiap bulan hingga
pada kurun waktu tertentu (disesuaikan dengan angsuran pada tahap pertama).
sesuai jangka waktu yang telah disepakati oleh kedua pihak (pembeli dan penjual).
berbagai tantangan atau resiko penjualan. Tantangan yang paling mendasar, yaitu
berkaitan langsung dengan ketelitian atau ketepatan pihak penjual (PT. Hasjrat
oleh PT. Hasjrat Abadi Cabang Kupang. Dengan demikian, tinggi rendahnya
pendapatan PT. Hasjrat Abadi Cabang Kupang secara kumulatif turut ditentukan
oleh kemampuan debitur memenuhi kewajibannya tepat pada waktu. Artinya, jika
pihak kreditur menjadi semakin sulit untuk dihindari. Cicilan kredit yang dianut
perusahaan PT. Hasjrat Abadi Cabang Kupang dalam proses penjualan produk
Tabel 2.1
Yamaha dalam perkembangan lima tahun terakhir (2001 s/d Agustus 2005),
kinerja PT. Hasjrat Abadi Cabang Kupang yang kurang maksimal. Sehingga secara
tahunnya.
Kondisi penjualan tunai 452 dan kredit 987 unit yang terjadi pada tahun
2002, terindikasi cukup signifikan dengan target produk sepeda motor Yamaha
dengan kualitas maupun harga jual yang cukup kompetitif, sehingga cukup banyak
masih berada dalam jangkauan kemampuannya secara finansial. Kondisi ini tidak
bertahan lama, karena tahun berikutnya (tahun 2002) produk sepeda motor
Yamaha, sedikit berada di bawah prestasi tahun sebelum. Hal ini disebabkan tidak
7
hanya pada tingkat persaingan yang semakin ketat, tetapi ternyata lebih
dipengaruhi oleh kurangnya tenaga penjual (sales) dan adanya image masyarakat
bahwa Show Room Yamaha pada waktu lalu ditutup, sehingga masih butuh waktu
Perkembangan penjualan kredit yang terjadi pada tahun 2003 dengan nilai
penjualan tunai 333 unit dan kredit sebanyak 450 unit, ternyata diakibatkan oleh
kurang optimalnya layanan purna jual pada devisi Yamaha, yang disebabkan oleh
itu, terjadi persaingan yang cukup ketat dengan produk sepeda motor jenis lain
seperti produk sepeda motor Cina dan sepeda motor Honda yang dibiayai pihak
kopetitor misalnya FIF Kupang, yang menawarkan harga yang murah dan
sebanyak 407 unit dan penjualan 475 unit, ternyata pihak Yamaha Motor masih
memberlakukan uang muka (kredit) yang tinggi, di samping itu jangka waktu
kredit relatif singkat (30 bulan) dibanding dengan pihak kompetitor lainnya (36
bulan). Sedangkan, penjualan tunai yang terjadi hingga Agustus 2005 dengan
frekuensi penjualan mencapai 1287 unit, dan kredit sebanyak 2753 unit, ternyata
karena beberapa penyesuaian seperti sistem kreditnya mulai sesuaikan dengan jenis
produksi sepeda motor lain (terutama Honda FIF), di mana Pihak PT. Hasjrat
Abadi Cabang Kupang, kecuali jangka waktu kredit (masih tetap dipertahankan
pengaruh penjualan kredit terhadap pendapatan cukup signifikan, juga tampak jelas
dari jangka waktu penjualan kredit sepeda motor Yamaha, seperti yang terlihat
Tabel 2.2
Jumlah penjualan sepeda motor Yamaha (unit) berdasarkan jangka waktu Kredit
(bln) pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kupang Tahun 2001 s/d 2005
Dari data tersebut diketahui bahwa frekuensi penjualan kredit sepeda motor
Yamaha yang dilakukan PT. Hasjrat Abadi Cabang Kupang dilihat dari jangka
pendapatan perunit kendaraan. Meskipun antara tenggang waktu yang ada terdapat
Menyadari indikasi tersebut maka penulis dalam penelitian ini lebih tertarik
Cabang Kupang”.
9
penelitian ini.
Suatu sistem pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan
yang berhubungan satu sama lain dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang
mencapai tujuan tertentu atau sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang
kegiatan, baik yang dilakukan berulang kali maupun bersifat rutin. Singkatnya, untuk
mencapai tujuan tertentu harus melalui tiga tahapan, yaitu input, proses dan output.
Salah satu aspeknya dapat dilakukan melalui penjualan tunai maupun kredit.
Penjualan merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran atau marketing
mix. Karena itu, penjualan merupakan salah satu unsur dari pemasaran secara
pelanggan dan kalau dikatakan sebagai satu-satunya hal yang penting dalam
pengertian yang terkandung dalam konsep penjualan adalah konsumen tidak akan
membeli cukup banyak produk, kecuali jika produsen mengupayakan promosi dan
penjualan yang agresif. Jadi konsep penjualan mengandung tiga elemen, yaitu : (1)
penjualan; dan (3) konsumen mungkin akan melakukan pembelian lagi dan kalaupun
Menurut Baladin H.D.J (1991: 95) penjualan adalah suatu aktivitas yang
merupakan tugas utama produsen atau pihak yang menghasilkan barang/jasa, yang
cara, agar pembeli dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan jenis produk yang
ditawarkan, dan diikuti dengan harapan konsumen mau membeli lagi atau paling
tidak masih ada pembeli lain yang berminat terhadap porduk yang ditawarkan. Oleh
karena itu, banyak perusahaan melakukan transaksi jual beli produknya baik dengan
Komaruddin (1978: 87) mengatakan kredit itu memiliki dua pemahaman: (1) Kredit
merupakan kekuasaan untuk memperoleh pengawasan saat ini atas barang atau jasa
dengan janji akan mambayarnya pada waktu yang akan datang; dan (2) Kredit dari
sudut pandang akuntansi, adalah catatan yang berada di sebelah kanan pada
tentang kredit berhubungan dengan peristiwa atau transaksi yang melibatkan dua
belah pihak penjual dan pembeli. Penjual biasa disebut sebagai pihak yang memberi
kredit, sedang pembeli disebut sebagai penerima kredit, tetapi diantaranya terdapat
13
tenggang waktu pelunasan melalui kata sepakat. Dengan demikian, kredit sama
artinya dengan pola pembayaran angsuran terhadap suatu barang yang terjadi karena
adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli, atau antara produsen dengan
konsumen.
penjualan dan kredit), dapatlah dikatakan bahwa yang dimaksud dengan penjualan
kredi adalah cara kerja perusahaan yang berhubungan proses penjualan terhadap
penjual dengan pembeli atas jenis produk tertentu yang ditawarkan dan dilakukan
pembayaran dan dengan sejumlah persyaratan), yang harus dipenuhi secara bertahap
sampai dengan batas waktu (jatuh tempo) yang telah disekapati. Dengan demikian,
dilakukan dengan cara mengansur dan memiliki batas waktu yang telah ditetapkan.
kegiatan proses produksi. Sementara, outputnya dapat diukur dari banyaknya produk
yang dihasilkan (baru dinilai dengan uang). Selisih antara input dan output, itulah
Pendapatan menurut Komaruddin (1978: 180) adalah uang atau materi atau
Pendapatan pada hakekatnya membalas jasa dari apa yang dikorbankan, termasuk di
dalamnya upah, gaji, sewa, bunga modal, deviden, honorarium, laba dan pensiunan.
berhasil. Pendapatan dari suatu periode akunting adalah selisih antara jumlah
pendapatan adalah hasil (final product) dari suatu kegiatan produksi, baik dalam
bentuk barang dan jasa yang dapat memberikan keuntungan bagi seseorang.
atau dijual dengan menimbulkan upah, gaji, komisi, bunga, laba, devisa dan
sebagainya.
15
memperoleh pendapatan.
melalui sistem penjualan. Salah satu sistem penjualan yang dilakukan pihak PT.
Hasjrat Abadi Cabang Kupang dalam memasarkan produk sepeda motor Yamaha
tidak hanya sekedar guna meningkatkan omzet penjualan, atau tuntutan persaingan di
penjualan kredit berarti ada peluang bagi perusahaan untuk memberikan kelunakan
kepada pelanggannya untuk mengangsur sesuai jangka waktu tertentu, dan berarti
turut menaikan omzet penjualan. Omzet penjualan kredit sepeda motor Yamaha
melalui Dealer PT. Hasjrat Abadi Cabang Kupang, yang terus mengalami
operasional.
ditetapkan sesuai jangka waktu tertentu (setelah produk disetujui atau dianggap telah
16
memenuhi kriteria). Sejak saat itu pihak perusahaan mempunyai tagihan (piutang)
membayar angsuran (setiap bulan). Jadi secara kuantitas nilai omzet dari penjualan
kredit produk sepeda motor Yamaha, setiap bulannya dapat ditentukan pendapatan
sesuai dengan besar kecilnya angsuran yang disetor debitur. Semakin tinggi angsuran
semakin kecil jumlah angsuran yang setiap bulan cenderung terjadi penurunan
Gambar 6.1
Kerangka Pemikiran
6.3 Hipotesis
sebelumnya, adalah ada pengaruh yang sangat kuat antara variabel penjualan kredit
dengan variabel perolehan pendapatan sepeda motor Yamaha pada PT. Hasjrat Abadi
Cabang Kupang”.
7.1.2 Populasi
Unit analisis dalam konteks ini difokuskan pada Bagian Penjualan dan
kredit.
penelitian ini.
1. Wawancara
2. Dokumentasi
korelasi antara kedua variabel dapat digunakan rumus atau formula sebagai
berikut:
n∑XY−∑X∑Y
r= √ n∑X²−(∑X)²−√n∑Y−(∑Y)²
Dimana: 1 ≤ r ≤ 1
r = 1 : Korelasi antara variabel X dan Y Positif, kuat dan sempurna
20
Keterangan:
r= Koefisien korelasi
Y= Perolehan pendapatan
Besarnya koefisien korelasi (r) antara dua macam variabel adalah nol
antara dua variabel tersebut tidak ada hubungan. Sebaliknya, apabila kedua
variabel itu mempunyai nilai r =1, maka kedua variabel tersebut memiliki
hubungan yang kuat atau sempurna. Tanda minus (-) pada nilai r
satu naik maka nilai variabel yang lain turun). Sedangkan, tanda plus (+)
pada nilai r mempunyai hubungan yang searah (apabila nilai variabel yang
satu naik maka nilai variabel yang lain juga ikut naik). Semakin tinggi nilai
koefisien korelasi antara dua variabel (semakin mendekati 1), maka tingkat
Keterangan:
(+) maka terjadi kenaikan, dan bila b (-) maka terjadi penurunan.
b = (∑x1y1)−(∑x1)−(∑y1)
n∑x1²−(∑x1)²
klasifikasi Guildford yang dikutip dari Kleden (2001: 52) , yakni untuk
berikut ini.
23
Jangka waktu dalam kegiatan penelitian ini ditetapkan selama 6 bulan, meliputi:
Jumlah 3 bulan
DAFTAR PUSTAKA
24
Agus Sabardi. Manajemen Keuangan 2. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AMP
YKPN, 1994
Harsadi Bambang. Sistem Pengendalian Intern. Yogyakarta: Penerbit BPFE UGM, 1992
Husein Umar. Studi Kelayakan Bisnis (Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis
Secara Komprehensif), Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003