Wasting syndrome
Kanker
-1-
Insiden :
Kecenderungan berkembang pada masa datang
Faktor resiko :
Pria dgn homoseksual
Pengguna IV drug
Transfuse darah
-2-
Pathofisiologi:
yang dilepas dari sel yang terinfeksi dpt berikatan dgn sel
terinfeksi.
-3-
Viremia menyebabkan virus menyebar diseluruh tubuh dan
limfoid perifer.
laten.
-4-
Viremis meningkat drastis karena karena replikasi virus di
Manifestasi Klinis :
Manifestasi klinis AIDS menyebar luas dan pada dasarnya
status mental).
Tbc
-5-
Diare merupakan masalah pd klien AIDS 50% - 90%
gastrointestinal)
infeksi.
-6-
otonom. Respon umum pd sistem saraf pusat mencakup
Pemeriksaan diagnostic :
SErologis : skrining HIV dengan ELISA, Tes western blot,
limfosit T
Pemeriksaan neurologist
Penatalaksanaan:
Belum ada penyembuhan bagi AIDS, sehingga pencegahan
Penatalaksanaan diare
-7-
Penanganan keganasan
Terapi antiretrovirus
KONSEP KEPERAWATAN
Pengkajian :
1. Aktifitas /istirahat :
terhdp aktifitas
2. Sirkulasi
bila cedera
-8-
3. Integritas ego
hidup tertentu
4. Eliminasi.
5. Makanan/cairan :
-9-
Turgor kulit jelek, lesi pada rongga mulut, adanya selaput
6. Hygiene
7. Neurosensorik
Pusing,sakit kepala.
sensasi
Gayaberjalan ataksia.
8. Nyeri/kenyamanan
- 10 -
9. Pernapasan
produktif/non,
kuning.
10. Keamanan
penyembuhan
Demam berulang
11. Seksualitas
keputihan.
Diagnosa keperawatan:
NDX 1: Resiko terjadinya infeksi b/d depresi system imun,
- 11 -
Tujuan :
Tindakan :
dilakukan
pathogen
sekunder.
karakterostik sputum.
- 12 -
6. Observasi kulit/membrane mucosa kemungkinan adanya
lesi/perubahan warna
adanya infeksi
permukaan kulit.
hipermetabolik.
adekuat
Tindakan :
- 13 -
2. Catat peningkatan suhu dan lamanya, berikan kmpres
suhu lingkungan.
hipermetabolisme.
cairan tubuh.
Tindakan:
- 14 -
Lesi pada mulut, esophagus dpt menyebabkan disfagia
kontraindidkasi)
sedikit
- 15 -
Tindakan:
nafas/peningkatan sekresi.
- 16 -
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
ACQUARED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME
(AIDS)
OLEH
YULIANA SYAM, S.Kep.Ns
- 17 -
PENGATURAN SUHU TUBUH
(HIPERTHERMIA)
Pendahuluan
→ Suhu tubuh diatur seluruhnya oleh mekanisme
persarapan umpan balik semua mekanisme
terjadi melalui pusat pengaturan suhu yang
terletak pada hypothalamus
panas
- 18 -
2. Berkeringat → peningkatan kecepatan
kehilangan panas mll evaporasi yang dihasix
dari berkeringat. Peningkatan 1derajat C
menyebabx keringat yang cukupbyk utk
membuang 10 kali lbh besar kecepatan met.
Basal dr pembentux panas tubuh.
3. penurunan pembentux panas → Mekanisme yang
menyebabx pembentux panas berlebihan
seperti menggigil dan termogenesis kimia
dihambat dgn kuat.
terlalu dingin
- 19 -
- 20 -
PENGATURAN SUHU TUBUH
PENDAHULUAN
Suhu tubu dalam fungsi optimalnya menetap pada rentang
sempit. Suhu tubuh dewasa normal rata-rata adalah 98,6 ˚
F
(37 ˚C). tidak ada suhu tunggal yang normal bagi masing-
masing individu, karena tergantung pada factor
lingkungan.
- 21 -
Perpindahan panas dari suatu obyek dengan dara
kontak langsung
Suhu hilang akibat proses konveksi
Udara tubuh sekitar kulit mengalir ke udara yang
lebih dingin
Suhu hilang melalui proses evaporasi
Kehilangan panas melalui penguapan lewat keringat
- 22 -
sesuai tingkatan usia
Latihan Latihan berat akan
meningkatkan suhu tubuh,
Variasi diurnal karena dehidrasi bisa terjadi
Tergantung pada suhu
lingkungan, aktifitas harian
Stress seseorang, pola suhu tubuh.
Stress fisik atau emosional
Lingkungan dapat meningkatn suhu
tubuh
Tingkat hormonal Suhu ekstrem lingkungan
dapat menaikkan dan
Tekanan imunologi menurunkan suhu tubuh
Variasi hormonal pada
wanita selama mesntruasi
dan menopause
Suhu tidak meningkat bila
immune tubuh individunya
baik, bila terjadi infeksi
DEMAM (HIPERTERMIA)
- 23 -
Respon fisiologi dari demam meliputi hal-hal
berikut ini :
Produksi dan penyimpangan panas melalui
vasokonstriksi, gemetar dan piloereksi.
Meningkatkan metabolisme dan kebutuhan oksigen
Meningkatkan kecepatan jantung dan respirasi
Gelisah dan disorientasi bila kebutuhan oksigen tidak
terpenuhi.
Pengkajian.
Saat memeriksa klien demam :
Inspeksi dan palpasi kulit untuk mengetahui suhu,
kelembaban dan turgor
Tanyakan apakah klien mengalami sakit kepala,
mialgia, menggigil, mual, kelemahan, kelelahan,
anoreksia atau fotopobia.
Catat muntah atau diare, observasi prilaku seperti
kebingungan, disorientasi dan kegelisahan.
Inspeksi kondisi mukosa mulut untuk adanya
penebalan, lesi dan penurunan salivasi
Alat khusus :
Alat-alat berikut ini digunakan dalam memeriksa suhu
tubuh .
Air raksa dalam thermometer kaca
Thermometer elektronik dengan plastic penutup
pelindung sekali pakai digunakan oral atau rectal
Thermometer sekali pakai, thermometer pemakaian
tunggal dapat digunakan untuk pengukuran suhu oral
atau ditempelkan pada kulit.
Persiapan
Pilihlah sisi pengukuran yang paling cocok berdasarakan
pada umur, daerah yang dapat dikur atau kondisi klinis
Oral → paling mudah dilakukan, hasil pembacaan akurat.
Tidak cocok digunakan pada klien seperti bayi,
anak atau klien tidak sadar dan mengalami
pembedahan mulut
- 24 -
Rektal → Pembacaan hasil lebih akurat, digunakan pada
bayi
Ketiak → Aman tidak mengganggu.
Persiapan Klien :
- Berikan klien posisi yang tepat
- Jelaskan prosedur dan kegunaannya
- Sediakan semua alat dan bahan
- Cuci tangan dan gunakan tehnik aseptic
Catatan : gunakan sarung tangan sekali pakai pada tangan
yang dominant untuk mengukur suhu oral dan rectal
Pengukuran oral:
Gunakan sarung tangan sekali pakai
Pegang thermometer air raksa pada bagian belakang
yang sitandai warna/puncak batang thermometer
Cuci dalam air dingin, keringkan thermometer
dengan tisu dari ujung kaca kearah jari dengan gerak
rotasi
Baca tingkat air raksa. Tempatkan thermometer
dibawah lidah klien dalam kantung sublingual, lateral
ketengah rahang
Minta klien untuk menahan thermometer dengan
bibir (hindari dari gigitan)
Biarkan thermometer ditempat tersebut untuk
pembacaan yang akurat (thermometer kaca 2
sampai 3 menit tergantung pada kebijakan RS)
Keluarkan thermometer dengan hati-hati, lap bersih,
bacalah tingkat air raksanya
Turunkan lagi thermometer dan simpan dengan baik
atau kembalikan ketempat penyimpangan.
- 25 -
Pasang pelindung rectal, lumasi ujung tabung dengan
pelican 1 sampai 1,5 inci
Buka anus dengan menaikkan bokong atas dengan
tangan yang dominant. Masukan perlahan
thermometer kedalam anus kearah umbilicus 1,5 inci
pada dewasa dan 0,5 inci pada bayi
Biarkan thermometer selama 2 menit untuk
pembacaan yang akurat
Keluarkan thermometer dan lap bersih dengan gerak
rotasi, lap area anal untuk membersihkan pelumas
atau faeses
Baca tingkat air raksa, Bantu klien ke posisi yang
nyaman
Cucilah thermometer dalam air sabun hangat dan
bilaslah dalam air dingin dan kembalikan penutup
ketempatnya, keringkan dan simpan kembali pada
tempatnya
Pengukuran ketiak
Jaga privasi klien dengan tirai atau pintu tertutup
Bilaslah thermometer kaca air raksa dalam air dingin,
di lap bersih dan turunkan
Buka pakaian atau gaun bahu dan lengan, masukkan
thermometer ke tengah ketiak, turunkan lengan klien,
dan silangkan lengan bawah klien
Biarkan termometerditempat untuk pembacaan yang
akurat 5-10 menit
Angkat thermometer dan lap bersih denga garakkan
rotasi, bacalah tingkat air raksa
Turunkan thermometer dan kembalikan ke tempat
penyimpanan, cuci tangan
Dokumentasikan
- 26 -
Lanj. Cairan & Elektrolit
- 27 -
- Diproduksi di hypothalamus, yang dikeluarkan
b. Aldosteron
Na +
c. Parathormon
↑STREES
- 28 -
↑ Retensi cairan ↑ Secresi
aldosteron
- 29 -
- Sinyal ANF pd ginjal meningkatkan reabsorbsi
tubulus terhdp Na + hingga out put meningkat
dan volume drh menurun.
4. Pengaturan oleh saluran cerna
- Proses enzimatik dan hormonal, dikombinasix dgn
transport aktif dan fasif mll mekanisme dimana
saluran cerna berpartisifasi dlm pengaturan
volume cairan
- Awal pencenaan, cairan, air dan secresi saluran
cerna bergerak ke usus halus ± 85 – 95 % air
diabsorbsi dan nutrient ditransport ke plasma
- Colon mengabsorbsi 500 – 1000 ml dan menyerap
elektrolit sebelum bergerak menuju rectum dan
anus yang akan dikelurkan sbg faeces
5. Pengaturan oleh paru.
- Berupa IWL hingga ± 500 cc/hr
- Jumlah IWL bervariasi tergantung hyperpentilasi
dan mekanisme ventilasi
- 30 -