TINJAUAN KASUS
A . Pengkajian.
RIWAYAT PERSALINAN
BB hamil / TB : 55 kg TB 152
Keadaan umum ibu : Baik
Jenis persalinan : Partus spontan
Indikasi persalinan :-
Komplikasi persalinan :-
Lama ketuban pecah : 6 jam (KPD).
Persalinan di : Ruang Bersalin Perjan Rs. Wahidin Sudirohusodo
Tanda vital : TD : 120/90 mmHg , N : 100 / menit, R : 24 X/m, T: 37 0C
Persalinan Kala I : ± 10 jam
Kala II : ± 45 menit
PENGKAJIAN FISIK
Umur : 2 Hari ,Post partum SPT hari III, mulai mengkaji Tanggal 22 Mei 2003 Jam :
10.30 wita
Berat badan Lahir : 1680 gr
Berat badan sekarang : 1660 gr ( penurunan berat badan 20 gr)
Panjang : 42 cm
Suhu : 36,80C
Nadi : 152 / menit
Pernapasan : 44 / menit
KEPALA
Bentuk : Agak lonjong , cephal haematom tidak tampak, tidak ada lecet di kepala,
rambut hitam dan agak tipis
Ubun – ubun : UUB dan UUK belum menutup, sutura teraba dan simetris
Mata : Posisi ke - 2 mata simetris, bisa membuka mata, PUS/ kotoran (-), epikantus 10 0
, tidak tampak ikterus pada sclera, alis mata tipis.
Telinga : Posisi kedua telinga simetris , bentuk normal, lubang telinga tidak ada serumen,
letak pina normal, tulang rawan pada pinggir pinna kadang masih lembut,
mudah kembali bila dilipat.
Mulut : Simetris, palatum mole dan d\urum terbentuk, lidah bergerak lincah, kekuatan
mengisap kurang begitu kuat, menelan baik., asupan nutrisi kurang , BB turun
20 gr dari BB waktu lahir, tidak ditemukan adanya palatoskizis
Hidung : Posisi simetris , lubang hidung lengkap, keluaran tidak ada , pernafasan cuping
hidung tidak ada.
Leher : Bentuk dan pergerakan baik,lipatan leher (+)., tidak ada kaku kuduk
TUBUH
Warna : Kemerahan, tanda kremer tidak tampak
Pergerakan : Aktif
Dada : Bentuk hampir bulat, perbandingan diameter transversal : AP = 1 : 1, ekspansi
dada cukup baik, tidak ada retraksi dinding dada dan sesak (-)
Vernik kaseosa : (-)
GENITALIA
Anus : Ada BAB positif warna hitam.
Testis : Dibawah, rugainya bagus
EKTRIMITAS
Jumlah jari tangan : 5 / 5
Jari kaki :5/5
Pergerakan : Aktif, tidak ditemukan adanya kelemahan pada ekstrimitas
Nadi : 152 / menit
Garis telapak kaki : Hanya lipatan anterior yang melintang.
Posisi kaki dan tangan: posisi kaki dan tangan simetris
STATUS NEUROLOGIS
Refleks – reflleks
Moro : Baik, bila dengar suara / atau sentuhan kasar langsung kaget
Rotting : Kurang, jikadi beri sentuhan pada ujung mulut kadang tidak mencari sumber
sentuhan
Mengisap : Kurang begitu kuat.
Babinski : positif
Menggenggam : Reflek menggenggam ada tetapi masih belum begitu kuat.
Menangis : Kuat dan bersih
Menginjak :-
Tonus leher : Tidak ada kaku kuduk.
NUTRISI
Jenis makanan : ASI / PASI ( Susu formula )
Diberikan dengan : Menetek dan menggunakan sendok
Jumlah yang diberikan : 100 X 1,66 = 16,6 cc (17 cc / 2 jam)
10
NEUROMUSKULER
Ballard skor bayi Maturitas Neuromuskuler
BB : 1680 gr Sikap :3
PB : 42 cm Jendela pergelangan :3
HR : 156 / menit Rekoil lengan :3
S : 36,20C Sudut popliteal :3
P : 40 / menit Tanda scraf :2
Tumit ke telinga :3
LK : 26 cm Total : 17
LP : 26 cm
LD : 26,5 cm Maturitas Fisik
PL : 18,5 cm Kulit :3
PK : 16,5 cm Lanugo :1
KS : 25,5 cm Garis telapak kaki: 2
SK : 17 cm Payudara :1
LLA : 9 cm Telinga :2
Genitalia :3
Total : 12
Skor Maturitas : 29
TUK ( taksiran Umur Kehamilan ) : 34 - 36 mgg
Diagnosa : BKB / SMK / SPT
ELIMINASI
BAB I tanggal : 21 – 05 – 2003 mekonium positif
: Saat pengkajian BAB biasa warna hitam konsistensi cair.
BAK I tanggal : 20 – 05 - 2003
: Saat pengkajian bayi sering ngompol.
TULANG
Lingkaran kepala : 26 cm
Dada : 26,5 cm
Perut : 28 cm
DATA LAIN YANG MENUNJANG
- Bayi rawat incubator
- Ibu mengatakan bayinya kurang kuat menetek
- Ibu menanyakan bagaimana cara perawatan bayi dalam incubator
- Ibu bertanya kapan baru bisa pulang
- Ibu menanyakan apakah BB klien naik dari BB lahir
- Ekspresi wajah cemas
- Klien sering BAK
- Dimandikan tiap pagi
- Tampak bayi malas minum PASI
- Tampak bayi malas menetek.
KLASIFIKASI DATA
Data subjektif Data Objektif
- Ibu mengatakan bayinya kurang kuat menetek - Bayi rawat incubator
- Ibu menanyakan bagaimana Tampak bayi malas minum PASI
cara perawatan bayi dalam incubator Tampak bayi malas menetek
- Ibu bertanya kapan baru bisa Berat badan lahir : 1680 gr
pulang Berat badan sekarang ( hari III ) : 1660 gr
- Ibu menanyakan apakah BB Bayi sering ngompol
klien naik dari BB lahir Ekspresi wajah tampak cemas
- Ibu mengatakan saudara Anak di beri ASI dan Pasi 17 cc / 2 Jam
kembar klien meninggal. Anak lahir gameli pertama hidup dan gameli II
meninggal
Lap basah pagi hari
Tanda – tanda vital
SB : 36,80 C
N : 152 / menit
P : 44 / menit
Tali pusat belum lepas dan mulai mengering
ANALISA DATA
Penguapan bertambah
4. DS : Kecemasan
- Ibu menanyakan Gameli
bagaimana cara perawatan bayi
dalam incubator BBLR Gameli II
- Ibu bertanya kapan meninggal
baru bisa pulang Fungsi organ imatur
- Ibu menanyakan
apakah BB klien naik dari BB lahir Rawat inkubator
- Ibu mengatakan
saudara kembar klien meninggal. Perubahan pola asuh
DO :
Ekspresi wajah tampak cemas Pengetahuan ibu
Anak lahir gameli pertama hidup dan kurang
gameli II meninggal
Bayi rawat incubator Kurang informasi
Stress meningkat
Kecemasan
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berubungan dengan 22 Mei 2003 24 Mei 2003
Reflek isap yang kurang ditandai dengan :
DS :
- Ibu mengatakan bayinya kurang kuat
menetek
- Ibu menanyakan apakah BB klien naik
dari BB lahir
DO :
Tampak bayi malas minum PASI
Tampak bayi malas menetek
Berat badan lahir : 1680 gr
Berat badan sekarang ( hari III ) : 1660 gr
2. Anak di beri ASI dan Pasi 22 Mei 2003 24 Mei 2003
DP HARI
TGL JAM IMPLEMENTASI DAN HASIL PARAF
I. Kamis 08.45 1. Mengkaji pola minum bayi dan kebutuhan nutrisi hari III
22-05- Volume : 100 x 1,66 = 16,6 cc (17 cc)
2003 10
Durasi : tiap 2 jam (selama 10 kali pemberian) diberikan secara
bertahap setiap 1 jam.
Upaya pemberian makanan ASI (menetek) dan PASI melalui sendok
Respon bayi : malas untuk minum (sulit untuk dihabiskan)
Perubahan BB : dari 1680 gr sejak lahir - saat ini 1660 gr
09.00 2. Membimbing ibu tentang tehnik–tehnik pemberian Asi yang efektif :
Atur posisi antara ibu dan bayi senyaman mungkin (bayi dipangku oleh
ibu dengan posisi setengah duduk)
Keluarkan sedikit ASI atau clostrum untuk merangsang bayi untuk
menyusui
Pandu puting memasuki mulut bayi hingga keseluruhan areola berada
didalam mulut bayi.
4 jari tangan kanan menyanggah buah dada di bawah puting dan ibu jari
diatas puting sambil memeras payudara dan tangan kiri menyusuri
badan hingga bokong.
Menganjurkan pada ibu untuk meneteki bayi dengan kedua payudara
secara bergantian.
Menganjurkan ibu untuk menyendawakan bayi setelah menyusui
dengan cara posisi kepala ditegakkan kemudian punggung bayi
ditepuk – tepuk.
3. Menimbang BB bayi sebelum menetek 1710 gr dan sesudah menetek
1720 gr
09.20 4. Membersihkan mulut bayi setelah pemberian ASI
10.00 5. Memberikan intervensi spesifik untuk meningkatkan pemberian makanan
peroral yang efektif :
Memberi minum susu formula 7 cc dengan sendok untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi yang belum terpenuhi dari pemberian ASI
Mengontrol stimulasi setiap pemberian makanan klien agak malas
minum.
Menganjurkan pada ibu untuk sering –sering datang ke ruang
perinatologi minimal setiap 1 jam.
09.30 6. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya diit TKTP mis : memakan
makanan yang bergizi seperti Nasi, sayuran ikan, telur, daging, tempe,
tahu, buah – buahan dan susu khusus untuk ibu menyusui agar produksi
ASI meningkat dan banyak mengandung zat gizi yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dan menganjurkan ibu untik
menkonsumsinya. Hasil ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan
berjanji akan melaksanakannya
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI
DP TGL JAM I M PLE M E NTAS I PARAF
I Jumat 08.00 1. Mengkaji pola minum bayi dan kebutuhan nutrisi hari III
23-05- Volume : 120 x 1,68 = 20 cc
2003 10
Durasi : tiap 2 jam (selama 10 kali pemberian) diberikan secara
bertahap setiap 1 jam.
Upaya pemberian makanan ASI (menetek) dan PASI melalui
sendok
Respon bayi : malas untuk minum
Perubahan BB : kemarin 1660 gr - saat ini 1680 gr
3. Menimbang BB bayi sebelum menetek 1720 gr dan sesudah
menetek 1730 gr
10.20 4. Membersihkan mulut bayi setelah pemberian ASI
11.00 5. Memberikan intervensi spesifik untuk meningkatkan pemberian
makanan peroral yang efektif :
Memberi minum susu formula 10 cc dengan sendok untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi yang belum terpenuhi dari
pemberian ASI
Mengontrol stimulasi setiap pemberian makanan klien agak
malas minum.
HARI
DP TGL JAM E V A L U A S I PARAF
I. Jumat 08.00 S :
23-05- - Ibu mengatakan dari kemarin sore bayinya malas menetek
2003 O:
BB 1680 gr
Peningkatan BB hanya 20 gr
Anak tampak malas menetek / minum
Bayi masih menggunakan PASI
Tanda kremer tidak tampak
A : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi
P : Intervensi 1, 3, 4, dan 5 dilanjutkan dan ditingkatkan
II Jumat 08.10 S :-
23-05- O:
2003 - Tanda – tanda infeksi tidak tampak (calor, dolor, rubor, tumor
)
- Tali pusat tidak berbau
- Tali pusat belum kering
A : Risiko infeksi tidak terjadi
P : Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, dan 9 dilanjutkan dan
ditingkatkan
IV Jumat 12.15 S:
23-05- - Ibu mengatakan mengerti tentang kondisi anaknya sekarang
2003 - Ibu mengatakan mengerti tentang cara perawatan bayi di dalam
incubator
O:
- Ekspresi wajah tampak tidak cemas
A : Kecemasan teratasi
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI
DP TGL JAM E V A L U A S I PARAF
I. Sabtu 08.00 S :
24-05- O:
2003 BB 1710 gr
Peningkatan BB 30 gr
Anak tampak malas menetek / minum
Bayi masih menggunakan PASI
Tanda kremer tidak tampak
A : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
P : Intervensi 1, 3, 4, dan 5 dilanjutkan dan ditingkatkan
II Sabtu 08.10 S :-
24-05- O:
2003 - Tanda – tanda infeksi tidak tampak (calor, dolor, rubor,
tumor)
- Tali pusat tidak berbau
- Tali pusat belum kering
A : Risiko infeksi tidak terjadi
P : Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, dan 9 dilanjutkan dan
ditingkatkan