Anda di halaman 1dari 39

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------------- i


LEMBARAN PENGESAHAN ------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------- iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang -------------------------------------------------------
B. Perumusan Masalah -------------------------------------------------
C. Tujuan Penelitian-----------------------------------------------------
D. Manfaat Penelitian --------------------------------------------------
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep pengetahuan -------------------------------------------------
B. Konsep infeksi --------------------------------------------------------
C. Konsep section sesarea ………………………………………..
D. Kerangka Konsep -----------------------------------------------------
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian -------------------------------------------------------
B. Rancangan Penelitian ------------------------------------------------
C. Populasi dan Sample -------------------------------------------------
D. Variabel Penelitian ---------------------------------------------------
E. Definisi Operasional--------------------------------------------------
F. Instrument Penelitian …………………………………………
G. Cara Pengumpulan Data --------------------------------------------
H. Pengolahan dan Analisa Data …………………………………
I. Etika Riset ------------------------------------------------------------
J. Waktu Penelitian ………………………………………………
K. Lokasi penelitian------------------------------------------------------
L. Organisasi Penelitian ------------------------------------------------
M. Biaya Penelitian ------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

melahirkan bayi yang sempurna, namun tidak jarang proses persalinan mengalami

hambatan dan harus dilakukan dengan operasi. Saat ini, persalinan dengan bedah

caesar bukan hal yang baru lagi bagi para ibu maupun pasangan suami istri. Sejak

awal, tindakan operasi caesar atau c-section merupakan pilihan yang harus dijalani

karena keadaan gawat darurat untuk menyelamatkan nyawa ibu maupun janinnya.

Dalam perkembangannya, selain untuk menolong kegawatan persalinan, operasi

caesar kadang dilakukan untuk alasan yang irasional, misalnya untuk mendapat hari

kelahiran anak yang terbaik menurut kepercayaan ( Duffett, Trisha “ Persalinan

Dengan BedahCaesarea “)

Sectio caesar merupakan suatu persalinan untuk melahirkan janin dengan

berat 500 gr atau lebih melalui pembedahan di perut dengan menyayat dinding rahim

( Leon J. Dunn . Obstetrics and Gynecaogus ). Istilah Caesar sendiri berasal dari

Bahasa Latin ceaderc yang artinya memotong atau menyayat.

Operasi Sectio Caesar ini dilakukan bertujuan untuk melahirkan bayi melalui

tindakan pembedahan dengan membuka dinding perut dan dinding rahim. Menurut

sejarah operasi caesar, bayi terpaksa dilahirkan melalui cara ini apabila persalinan

alami dianggap tidak efektif. Melahirkan dengan cara bedah atau operasi caesar tidak

bisa diputuskan begitu saja oleh dokter karena resiko yang mungkin dialami akibat

pembedahan harus dipertimbangkan, baik dari segi kesehatan ibu maupun bayinya.
Operasi caesar ini seharusnya dilakukan jika keadaan medis memerlukannya, artinya

janin atau ibu dalam keadaan gawat darurat dan hanya dapat diselamatkan jika

persalinan dilakukan dengan jalan operasi. Itu sebabnya harus ada alasan yang jelas

untuk melakukan tindakan pembedahan. Hal ini karena bentuk operasi apapun selalu

mengandung resiko sehingga harus ada indikasi yang jelas.

Dari data yang didapat dari RSU. Prof. Dr. W.Z. Yohannes Kupang pasien ibu

Post Sectio Caesar selama periode Bulan Januari – Desember 2005 dan Januari –

Februari 2006 didapatkan data : tahun 2005 bulan Januari jumlah pasien seluruhnya

42 orang sedangkan jumlah pasien Post SC 1 orang ( 2, 38 % ), Febuari jumlah

pasien seluruhnya 28 orang sedangkan jumlah pasien post SC 1 0rang ( 3,57 %),

Maret jumlah pasien seluruhnya 43 orang sedangkan jumlah pasien post SC 1 orang

( 2,32 % ), April jumlah pasien seluhnya 60 orang sedangkan jumlah pasien post

SC 7 orang ( 11,67 %) , Mei jumlah pasien seluruhnya berjumlah 53orang

sedangkan jumlah pasien post SC 9orang ( 7,58 %), Juni jumlah pasien seluruhnya

61 orang sedangkan pasien post SC 13 orang (11,93 %), Juli jumlah psaien

seluruhnya 49 orang sedngkan jumlah pasien post SC 6 orang (10,06 %), Agustus

jumlah pasien seluruhnya 47 orang sedangkan jumlah pasien post SC 3 orang (8,76

%), September jumlah pasien seluruhnya 30 rang sedangkan jumlah pasien post SC

2 orang (7,05 %), Oktober jumlah pasien seluruhnya 28 orang sedangkan jumlah

pasien post SC 4 orang ( 8,08 %), Nopember jumlah pasien seluruhnya15 orang

sedangkan jumlah pasien post SC 1 orang ( 6,66 %), Desember jumlah pasien

seluruhnya 44 orang sedangkan jumlah pasien post SC 5 orang (11,36 %)

sedangkan tahun 2006 Bulan Januari jumlah pasien seluruhnya 19 orang sedangkan
jumlah pasien post SC 3 orang (15,79 %), Febuari jumlah pasien seluruhnya 20

orang sedangkan jumlah pasien post SC 4 orang ( 20 % ). Sedangkan dari data

selama praktek Rumah sakit didapatkan dari 10 responden bahwa semuanya tidak

mengetahui bagaimana cara pencegahan luka post operasi sectio secarea.

Tindakan operasi ini jelas sangat mempengaruhi kesehatan baik ibu maupun

anak. Ada banyak komplikasi yang akan terjadi pada ibu.Salah satu resiko atau

komplikasi yang dapat terjadi pada seorang ibu post operasi sectio caesar adalah

infeksi. Oleh karena itu ibu post operasi sectio caesar perlu mengetahui bagaimana

cara yang dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka operasi tersebut.

Melihat kenyataan ini maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana

perilaku ibu post partum terhadap pencegahan infeksi luka Post Operasi Section

Secarea di ruangan II/III Kebidanan RSU. Prof. Dr. W.Z Yohanes Kupang.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pernyataan Riset

Pengetahuan, sikap dan tindakan tentang cara pencegahan infeksi sangat

diperlukan bagi ibu post operasi sectio caesar terhadap upaya untuk mencegah

terjadinya infeksi pada luka operasinya. Perawatan luka operasi tidaklah mudah

dilakukan, itu sebabnya diperlukan pengetahuan, sikap dan tindakan yang baik

untuk mencegah terjadinya infeksi.

2. Pertanyaan Riset

Melihat fenomena diatas maka peneliti tertarik umtuk meneliti “ sejauhmana

perilaku ibu post operasi sectio caesar terhadap pencegahan infeksi luka operasi. “
C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi perilaku ibu post operasi sectio caesar terhadap pencegahan

infeksi.

2. Tujuan Khusus

1) Mengidentifikasi pengetahuan ibu post operasi

sectio caesar tentang cara pencegahan infeksi

2) Mengidentifikasi sikap dan tindakan ibu post

operasi sectio caesar terhadap pencegahan infeksi

3) Mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan

sikap dan tindakan ibu post operasi sectio caesar terhadap pencegahan infeksi

luka post operasi

D. MANFAAT PENELITIAN

1) Bagi Rumah Sakit : untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

tentang cara perawatan luka post SC secara langsung pada pasien dengan

memberikan pendidikan kesehatan

2) Bagi institusi : untuk mengembangkan pola pikir dalam bidang

keperawatan.

3) Bagi responden : diharapkan menambah wawasan atau pengetahuan

tentang cara pencegahan infeksi luka post SC.


4) Bagi peneliti : meningkatkan pengetahuan tentang konsep pencegahan

infeksi luka post SC dan menambah pengetahuan dengan pengalman dalam

melaksanakan penelitian kesehatan.

E. KEASLIAN PENELITIAN

Penelitian ini belum pernah dilakukan namun menyangkut peran perawat dalam

perawatan ibu post partum sectio sesarea sudah diteliti


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP DASAR PERILAKU

1) PENGETAHUAN

Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil

penggunaan panca inderanya yang beda dengan kepercayaan, tahayul dan

penerangan – penerangan yang keliru ( Mis : informasi ) Soekanto,soejono 1990

hal. 6. Semua buah pikiran merupakan pengetahuan. Dan juga tidak semua

pengetahuan merupakan suatu ilmu hanya pengetahuan yang tersusun secara

sistematis saja yang merupakan ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis

dengan penggunaan kekuatan pemikiran dimana pengetahuan selalu dapat

diperiksa dan di telaah dengan kritis.

Tujuan ilmu pengetahuan adalah untuk lebih mengetahui dan memahami

segala segi kehidupan ( Soekanto Soejono,1990.hal 8 )

a. Proses adopsi perilaku


Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari

oleh pengetahuan akan lebih langgen daripada perilaku yang tidak didasari

oleh pengetahuan, di dalam orang tersebut terjadi peruses berurutan, yakni

1. Awarness (kesadaran), yakni orang tersebut

menyadari dalam arti mengetahui stimulus ( objek ) terlebih dahulu

2. Interest, yakni orang mulai tertarik kepada

stimulus

3. Evaluation (menimbang–nimbang baik dan

tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya). Hal ini berarti sikap

responden sudah lebih baik lagi

4. Trial, orang telah mencoba perilaku baru

5. Adoption, subyek telah berperilaku baru

sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap

stimulus.

b. Tingkat pengetahuan didalam domain kognitif

1. Tahu ( know )

Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari

sebelumnya yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima.

2. Memahami ( comprehension )

Memahami di artikan sebagai suatau kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang di ketahui,dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar.


3. Aplikasi ( application )

Aplikasi di artikan sebagai kemampuan untuk menggtunakan materi

yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

4. Analisis ( analysis )

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu

struktur organisasi,dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis ( synthesis )

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru.

6. Evaluasi ( evaluation )

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilain terhadap suatu materi atau objek.

2) SIKAP ( ATTITUDE )

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek.

a. Komponen Pokok Sikap

1. Menerima ( receiving )

Menerima dirtikan bahwa orang ( subjek ) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan ( objek )

2. Merespon ( responding )
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan

menyelesaikan tugas yang diberikan.

3. Menghargai ( valuing )

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah .

4. Bertanggung Jawab ( responsible )

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko..

b. Berbagai Tingkatan Sikap

1. Persepsi ( perception )

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan

yang akan diambil.

2. Respons Terpimpin ( guided

response )

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan

sesuai dengan contoh

3. Mekanisme ( mecanism )

Apabila seseorang telah dapat melakukan Sesutu dengan benar

secara otomatis, atau sesuatu sudah merupakan kebiasaan.

4. Adopsi ( adoption )

Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang

dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifiksinya tanpa

mengurangi kebenaran tindakan tersebut.


3) TINDAKAN

Tindakan adalah segala sesuatu yang dilaksanakan untuk mengatasi situasi.

Dalam setiap tindakan yang kita lakukan pasti mempunyai maksud dan

tujuan, tindakan yang tepat untuk melakukan sesuatu dibutuhkan

pemahaman tentang apa yang ingin diketahui.

Pengetahuan yang tinggi akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan

tindakan secara benar.

B. KONSEP DASAR INFEKSI

1) Pengertian

Infeksi merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari satu orang ke

orang atau dari hewan ke manusia. Infeksi disebabkan oleh berbagai

mikroorganisme : bakteri, virus, riketsia, jamur, protozoa, dll. Organisme –

organisme ini dapat menyerang seluruh tubuh atau sebagian daripadanya.

2) Sifat Infeksi

Infeksi merupakan masuknya kuman patogen / mikroorganisme kedalam

tubuh dan menimbulkan penyakit

 Jika mikroorganisme tidak menyebabkan trauma secara serius pada sel

/ jaringan maka tidak ada gejala yang ditimbulkan

 Penyakit terjadi jika berbagai jenis kuman patogen yang menyebabkan

penurunan fungsi normal jaringan


 Penyakit infeksi yang dapat ditularkan secara langsung dari pasien

keorang lain merupakan penyakit menular

3) Rantai Infeksi

Kuman patogen tidak selalu menyebabkan infeksi. Perkembangan suatu

infeksi terjadi dalam suatu lingkaran proses

Agen infeksi

Host Reservoir

Pintu masuk Pintu Keluar

Model Transmisi

 Agen infeksi

Organisme patogen terdiri dari bakteri, virus, jamur dan protozoa. Kuman

patogen banyak ditemukan dikulit luar. Tetapi 10 – 20 % berada di

epidermis paling dalam. Kuman patoagen tersebut tidak mudah digerakan

dengan mencuci tangan dengan sabun / detergen. Kuman patogen yang

berada di bagian dalam biasanya di matikan dengan produk yang

mengandung anti mikroba ( Savlon dan Hibiscrub )

 Reservoir ( tempat untuk berkembang biaknya kuman )

Reservoir mikroorganisme antara lain permukaan kulit, rongga tubuh dan

cairan, bagian tubuh yang banyak flora hidup : kulit, saluran napas, mulut,

vagina, kolon dan uretra bawah.

 Pintu keluar
Pintu keluar mikroorganisme dari tubuh manusia : kulit dan mukosa

membran, saluran napas, saluran kemih, saluran pencernaan, saluran

reproduksi dan darah.

 Model transmisi

Banyak cara mikroorganisme berpindah dari reservoir ke host. Umumnya

spesifk meskipun ada yang melalui lebih dari satu model transmisi.

 Pintu masuk

Mikroorganisme masuk kedalam tubuh melalui banyak cara mis : kulit

yaitu melalui jarum suntik, uretra melalui kateter, saluran respirasi dan

gastrointestinal.

 Daya tahan host

Seseorang terkena infeksi tergantung pada daya tahan tubuh terhadap agen

infeksius / kuman patogen.

4) Stadium stadium infeksi

a. Masa inkubasi

Masa inkubasi adalah masa antara seseorang terkena infeksi sampai

terjadinya gejala. Dalam masa ini mikroorganisme akan berkembangbiak

sampai suatu jumlah tertentu sehingga dapat timbul efek yang

membahayakan.

b. Masa sakit
Pada masa ini penderita dalam keadaan sakit. Penyakit ini dapat akut

( berlangsung untuk beberapa hari atau minggu ) atau kronik ( berlangsung

untuk beberapa bulan atau tahun )

c. Masa penyembuhan

Penyembuhan secara klinis dari suatu penyakit, akan mengakhiri bhaya

infeksi. Karier adalah orang yang mengeluarkan mikroorganisme sesudah

sembuh.

5) Penyebaran infeksi

a. Penularan dari orang ke orang

b. Penularan dari hewan ke orang

c. Penularan dari sumber – sumber lain.

Luka dapat terinfeksi oleh kuman tetanus dan gas gangrene jika terkena

tnah atau pupuk.

6) Jalur infeksi

a. Saluran napas

b. Debu

c. Saluran pencernaan

d. Inokulasi

Inokulasi adalah masuknya mikroorganisme kedalam kulit atau membran

mukosa.

Kontak. Beberapa mikroorganisme

dapat menyerang tubuh melalui kulit yang utuh atau membrane

mukosa.
Infeksi luka. Luka dan pemasukan

tubuh yang rusak ( seperti terpotong, memar, terbakr, insisi karena

pembedahan uterus setelah melahirkan ) dapat terinfeksi.

Mikroorgaisme - mikroorgaisme yang dapat menginfeksi adalah

mikroorgaisme penyebab tetanus, gas gangrene, anthraks : stafilokokus

aureus ( dimana mikroorgnisme ini merupakan jenis yang resisten

yang ditularkan oleh para perawat dan doketr ): streptococcus

pyogenes ( yang dapat menginfeksi uterus setelah melahirkan ).

Infeksi. Suntikan medis : serum

virus hepatitis yang dapat ditulrkan melalui jarum dan alat suntik yang

telah terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi atu melalui

transfuse daraherangga ; nyamuk mlasria, demam kuning, pinjal, pes,

demam tifus.

C. KONSEP DASAR SECTIO SECAREA

a. Pengertian

Sectio sesarea suatu cara melahirkan janin dengan sayatan pada dinding

uterus melalui dinding depan perut atau vagina atau sectio sesarea adalah

suatu histerotomia untuk melahirkan janin dari dalam rahim.

Istilah-istilah yang berkaitan dengan sectio sesarea :

1). Seksio sesarae primer (efektif) : dari semula telah direncanakan


Bahwa janin akan dilahirkan secara sectio sesarea, tidak diharapkan lagi

kelahiran biasa, misalnya pada panggul sempit CV kecil dari 8 cm

2). Seksio sesarea sekunder : dalam hal ini kita bersikap mencoba dalam

menunggu kelahiran biasa (partus percobaan), baru bila tidak ada

kemampuan persalinan atau partus percobaan gagal dilakukan sectio

sesarea.

3). Seksio sesarea ulang (repaeat caesarean saction), ibu pada kehamilan

yang lalu mengalami seksio sesarea (revious ceasarean sectio) dan bila

kehamilan seanjutnya dilakukan seksio sesarea ulang.

4). Seksio sesarea histektomi (ceasarea sectio hysferelctomy),adalah suatu

operasi dimana setelah janin dilahirkan dengan sectio cesarea, dikerjakan

langsung histerektomi oleh karena suatu indikasi.

5). Operasi parro (parro operation): adalah suatu operasi tanpa mengeluarkan

janin dari kavum uteri (tentunya janin sudah mati) maka langsung

dilakukan histerektomi, misalny pada keadaan infeksi rahim yang berat.

b. Indikasi

Indikasi dilakukan persalinan secara sectio cesarea dilihat dari 2 faktor, yaitu

1). Indikasi ibu

 Panggul sempit absolut

 Tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksi

 Stenosis serviks / vagina

 Plaventa previa
 Disporporsi

 Purpura uteri

 Partus lama

2). Indikasi janin

 Kelainan letak / mal presentasi janin)

 Letak lintang

Grenhill dan eastman sama pendapat :

Bila ada kesempitan panggul sectio cesarea adalah cara yang

terbaik dalam segla letak lintang dengan janin hidup dan besar

biasa.

Semua primigravida dengan letak lintang harus ditukas dengan

sectio cesarea, waktu tidak ada sedangkan penggul sempit

Multipara dengan letak lintang dapat lebih dulu ditolong dengan

cara-cara lain

 Letak bokong

sectio cesarea dianjurkan pada letak bokong bila ada:

Presentasi dahi dan muka (letak defleksi) bila reposisi dan cara-

cara lain tidak berhasil)

Panggul sempit

Primigravida

Janin besar dan berharga

Presentasi rngkap, bila reposisi tidak berhasil

c. Tipe-tipe operasi sectio cesarea


Sectio sesarea dapat dilakukan melalui :

1. Abdomen (seksio secara abdominalis)

a) Sectio cesarea transperitonealis

Sectio cesarea klasik atau korporal dengan insisi memanjang

pada korpus uteri

Sectio cesarea iskemia atau profunda atau low cervical dengan

insisi pada segmen bawah rahim

b) Sectio cesarea ekstra peritonealis, yaitu tanpa membuka peritoneum

parientalis dengan demikian tidak membuka kavum abdominalis.

2. Vagina (Seksio Sesarea Vaginalis)

3. Menurut sayatan pda rahim sectio cesarea dapat dilakukan sebagai

berikut :

a) Sayatan memanjang (longitudina) menurut kronig

b) Sayatan melintang (transversal) menurut kess

c) Sayatan huruf T (T – incision)

o Seksio sesarea klasik (karporal)

Dengan sayatan memanjang pada karpus uteri kira-kira sepanjang 10 cm

Keuntungan :

1. Mengeluarkan janin lebih cepat

2. Tidak dijumpai komplikasi kandang kecil tertarik

3. Sayatan bisa diperpanjang proksima atau distol

Karugiannya :
1. Infeksi mudah menyebar intraabdominalis karena tidak ada reperitonealisasi

yang baik

2. Untuk persalinan berikutnya lebih sering terjadi reptur uteri spontan

o Seksio sesarea ismika (profunde)

Dengan sayatan melintang konkaf pada segemen bawah rahim (low cervical

transversal) kira-kira 10 cm.

Keuntungan :

1. Menjahit luka lebih mudah

2. Menutup luka dengan reperitonealisasi yang baik

3. overlapins dari peritoneal hap baik sekali untuk menahan penyebaran dari isi

uterus ke rongga peritoneum

4. Perdarahan kurang

5. Dibandingkan dengan cara klasik kemungkinan supture uteri spontan kurang /

lebih kecil

Kerugian :

1. Luka bisa melebar kiri dan kanan dan ke bawah sehingga dapat menyebabkan

uterina putus menyebabkan perdarahan yang banyak

2. Keluhan pada kandung kemih prostoperatif tinggi.

d. Komplikasi Seksio Sesarea

1. Infeksi puerperal (nifas)

a) Ringan dengan kenaikan suhu beberapa hari saja


b) Sedang dengan kenaikan suhu lebih tinggi, disertai dehidrasi dab

perut sedikit gembung

c) Berat dengan peritonitis, spesis dan ileus paralitik

2. Perdarahan disebabkan :

a) Banyak pembuluh darah terputus dan terbuka

b) Atonia uteri

c) Perdarahan pada placental bed

3. Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila

repitonialisasi terlalu tinggi

4. Kemungkinan reptur uteri spontanea pada kehamilan mendatang

D. KERANGKA KONSEP
Pengetahuan Pencegahan
Sikap Ibu post operasi infeksi luka post
Tindakan section caesar operasi SC

Keterangan: Variabel yang di teliti

Variabel yang tidak di teliti

BAB II
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan

rancangan studi deskriptif melalui survey perilaku ibu post sectio secarea tentang

pencegahan infeksi luka operasi sectio secarea. Penelitian ini dilakukan di RSUD.

Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang dari tanggal 13 Juli sampai dengan 29 Juli 2006.

B. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini populasi yang digunakahn adalah semua semua ibu post

operasi Section Caesar yang ada di ruang II / III Kebidanan di RSU. Prof. D.R

Yohannes Kupang. Sampel yang diambil adalah total populasi ibu – ibu post

operasi sectio caesar di ruang II/III Kebidanan RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes

Kupang yang berumur 20- 30 tahun dengan tingkat pendidikan SD,

SLTP,SLTA, dan Sarjana.

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu perilaku ibu post sectio

secarea tentang pencegahan infeksi luka operasi section sesarea.

D. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 13 Juli sampai dengan 29 Juli 2006

setelah mendapat ijin dari Direktur RSUD. Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang dan

persetujuan dari responden. Pengumpulan data dilakukan melalui 2 tahap yaitu :

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian untuk mendapatkan persetujuan

responden, dan dilanjutkan dengan penandatanganan Infont Concent dan pengisian


kuisioner. Data dikumpulkan dengan cara membagikan kuisioner kepada masing –

masing ibu, mendampingi ibu mengisi kuisioner kemudian mengumpulkannya.

E. Pengolahan Data dan Analisa Data

Setelah semua data terkumpul data ditabulasi pada tanggal 30 Juli 2006, yang

dimulai dari pemeriksaan hasil kuisioner multiple choise yang berupa 10 pertanyaan

tentang pengetahuan, 10 pertanyaan tentang sikap dan lembaran observasi,

kemudian data di analisa secara deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi

frekusensi.

F. Instrument Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 13 Juli – 29 juli 2006,sesuai dengan tujuan

penelitian yaitu mengidentifikasi sejauhmana perilaku ibu post operasi sectio

secarea tentang pencegahan infeksi luka operasi sectio secarea. Pengetahuan

responden diukur dengan kuisioner berupa pertanyaan multiple choise yang terdiri

dari 10 pertanyaan ( Lihat Tabel 1.).

Tabel 1.PENGETAHUAN

Pertanyaan
1) Apa yang ibu ketahui tentang infeksi ?
a. Infeksi adalah suatu penyakit yang ditularkan dari manusia ke hewan
b. Infeksi adalah suatu penyakit yang dapat ditularkan dari sato rang ke
oranglain atau dari mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur ke
manusia
c. Infeksi adalah suatu penyaklit yang ditularkan dari tumbuhan ke orang
lain yang dibawa oleh serangga
2) Organisme patogen yang menjadi agen terjadinya infeksi pada luka
operasi adalah.....
a. Virus
b. Ternak
c. Unggas
3) Perawatan apa yang ibu anggap paling penting setelah melahirkan secara
sectio secarea ?
a. Perawatan payudara
b. Perawatan luka operasi untuk mencegah infeksi
c. Perawatan vulva hygiene
4) Salah satu cara yang paling tepat, sederhana, hemat / mudah dilakukan
dan paling utama dalam upaya untuk mencegah infeksi pada luka opearsi
sectio secarea adalah........
a. Mandi menggunakan sabun mandi 1 kali sehari
b. Mencucitangan dengan menggunakan sabun sebelum memegang luka
c. Makan makanan yang enak dan lezat
5) Apa saja tanda – tanda infeksi pada luka operasi sectio secarea ?
a. Lemah, letih, dan lesu
b. Panas tinggi, kemerahan pada kulit, bengkak, dan adanya nanah pada
luka
c. Mual, muntah dan pening
6) Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi proses penyembuhan luka
operasi ?
a. Banyak berolahraga
b. Makanan yang tinggi nilai gizi
c. Pakaian yang selalu baru dan bagus
7) Sebelum melakukan perawatan luka operasi, pertama – tama apa yang
ibu lakukan ?
a. Membuka balutan dengan kapas yang diberi bensin
b. Mencuci tangan sebelum memegang luka
c. Memasukan balutan kotor kedalam kantong plastik
8) Dalam perawatan luka operasi yang dibutuhkan sebagai anti septik /
pembersih luka adalah..............
a. Rivanol
b. Air hangat
c. Alkohol
9) Sampai berapa lama luka operasi harus dirawat ?
a. 1 minggu
b. 3 hari
c. sampai luka kering dan tidak terjadi infeksi
10) Setelah ibu kembali kerumah, apa yang ibu lakukan terhadap perawatan
luka operasi ?
a. Merawat dengan obat tradisional
b. Merawat secara asal – asalan
c. Merawat sampai kering
Pertanyaan yang mengkaji sikap tentang cara pencegahan infeksi lukaoperasi

sectio secarea 10 nomor ( Lihat tabel 2 )

Tabel 2 SIKAP

NO PERTANYAAN SS S R TS STS
1. Untuk menghindari infeksi pada luka operasi perlu
dilakukan perawatan luka secara tepat, teknik aseptik
dan anti septik.
2. Betadine digunakan sebagai anti inflamasi / sebagai
pencegah terjadinya infeksi luka operasi dioleskan
pada luka operasi setelah dibersihkan dengan alkohol.
3. Cara mengoleskan luka operasi yang benar yaitu
dioles dari dalam keluar, bolak – balik dan digosok –
gosok dengan alkohol dan betadine.
4. Makanan yang mempunyai tinggi nilai gizinya sangat
penting dalam proses penyembuhan luka
5. Sebaiknya 24 jam sesudah operasi ibu harus banyak
istirahat untuk menghindari terjadinya infeksi pada
luka operasi
6. Faktor lingkungan yang kotor sebagai tempat
berkembang biaknya kuman juga mempengaruhi
terjadinya infeksi pada luka operasi
7. Luka operasi dinyatakan tidak terjadinya infeksi
apabila tidak terdapatnya tanda – tanda infeksi seperti
merah, panas, bengkak dan terdapat nanh / PUS.
8. Peralatan yang tidak steril, kotor, dan rusak / karatan
tidak dapat menyebabkan infeksi pada luka operasi.
9. Setelah memberi obat betadine pada luka operasi, luka
harus ditutup dengan rapat menggunakan balutan /
perban
10. Selesai melakukan perawatan luka operasi, hendaknya
sebelum memegang sesuatu cuci tangan terlebih
dahulu
Pertanyaan yang mengkajiTindakan dalam bentuk lembaran observasi 10

nomor ( Lihat Tabel 3 )

Tabel 3

No Pernyataan Ya Tidak
1. Ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti nasi, tahu,
tempe, ikan / daging ayam setiap harisecara teratur
2. Setelah operasi sectio secarea ibu banyak bergerak / mobilisasi
seperti miring kiri kanan dan duduk di tempat tidur
3. Gurita yang ibu pakai selalu diganti setiap hari sehabis
perawatan luka operasi oleh perawat
4. Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tidur dari
kotoran – kotoran bekas seperti plastik bekas makanan / kertas
bekas bungkusan makanan dan kue
5. Ibu merasa gatal pada luka operasi SC dan tanpa disadari ibu
selalu menggaruk dengan tangan yang kotor dan kuku yang
panjang
6. Kuku tangan ibu panjang dan kotor bila sebelum dan sesudah
makan dan sesudah BAB selalu cuci tangan dengan
menggunakan sabun
7. Ibu selalu menjaga kebersihan diri dengan mandi 2 kali sehari
pagi dan sore
8. Ibu sangat cemas dan takut dengan luka operasinya bila timbul
tanda – tanda infeksi
9. Ibu merasa bahwa setelah operasi SC perawatan luka operasi
sangatlah penting karena bila tidak dijaga dengan baik maka
bisa terjadi infeksi dengan tindakan yang ibu lakukan yaitu ibu
selalu mencuci tangan dengan sabun dan sesudah melakukan
suatu kegiatan tertentu
10. Ibu selalu memperhatikan dengan teliti langkah – langkah
perawatan luka operasi SC yang dilakukan oleh perawat
ruangan sehingga ibu dapat merawat luka sendiri setelah ibu
pulang kerumahnya.

G. Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan persetujuan dari Direktur RSUD. Prof. Dr. W.

Z. Johannes Kupang pada tanggal 10 Juli 2006 ( surat terlampir ) dan pada

tanggal 13 Juli mendapat persetujuan dari responden ( surat terlampir ). Kepada

responden dijelaskan bahwa hasil penelitian ini dijaga kerahasiaannya walaupun

jika suatu saat hasilnya akan dipublikasikan. Setelah mendapat ijin dari Ketua

Jurusan Keperawatan Kupang dari Ketua Jurusan Keperawatan Kupang pada

tanggal 10 Juli 2006 dan diserahkan pada Direktur Rumah Sakit kemudian

diteruskan pada kepala Bidang Keperawatan dan Kepala Ruangan II / III

Kebidanan. Kemudian pada tanggal 13 Juli – 29 Juli 2006 dilakukanpengumpulan


data dengan memperkenalkan dir, menjelaskna maksud dan tujuan penelitian dan

menjamin kerahasiaan responden walaupun pada akhirnya akan

dipublikasikan.Penelitian akan di lakukan setelah menerima surat ijin penelitian

yang di tandatangani oleh ketua jurusan keperawatan kupang dan di teruskan ke

kepala II/ III kebidanan RUSD. Prof. Dr. W. Z. Johanes Kupang. Kemudian

kuisioner di kirim ke subyek yang diteliti dengan menekankan pada masalah etika

yang meliputi :

a. Lembar persetujuan penelitian diberikan pada

responden. Tujuannya adalah subyek mengetahui maksud dan tujuan

penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subyek

bersedia diteliti maka hrus menandatangni lembar persetujuan. Jika subyek

menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap

menghormati haknya.

b. Anonimity ( Tanpa Nama )

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak akan

mencanumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data ( kuisioner ) yang

diisi oleh subyek. Lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.

c. Confidentiality

Kerhasiaan informasi yang diberikan oleh subyek di jamin oleh peneliti.

H. Jadwal Kegiatan

Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan mulai dari penyusunan

proposal hingga penulisan laporan penelitian yang di sertai dengan waktu

berlangsunya setiap kegiatan.


NO KEGIATAN BULAN
Februari Maret April Mei Juni
1 Penyusunan Proposal V
2 Seminar proposal V
3 Persiapan lapangan V
4 Pengumpulan data V V
5 Pengolahan data V
6 Analisa data V
7 Penyusunan laporan V
8 Seminar hasil V
penelitian

I. Lokasi dan waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang khususnya

Ruang II/III Nifas RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang pada Bulan Maret –

April 2006

J. Organisasi Penelitian

Peneliti : Angela Merici Piri Dinong

NIM : PO. 0320103004

Pembimbing : Bringiwaty Batbual Skep Ns

NIP :
K. Biaya Penelitian

Biaya sepenuhnya akan ditanggung oleh peneliti.

a. Persiapan

 Penyusunan Proposal : Rp. 100.000

 Pengetikan Proposal : Rp. 50.000

 Pengeditan : Rp. 50.000

b. Penatalaksanaan

 Pembuatan dan perbanyak instrumen : Rp. 50.000

 Pengumpulan data : Rp. 40.000

c. Pelaporan hasil

 Pengolahan data : Rp. 50.000

 Penjilidan : Rp. 30.000

Total : Rp. 370.000


DAFTAR PUSTAKA

Bramrityo, Lastiko, dr. 2003 “ Operasi Caesar : Masalah dan Solusinya “. Penerbit :

Dini Kasdu. Jakarta

Duffett, Trisha. “ Persalinan dengan Bedah Caesar “

Gibson, J. M. 1996. “ Mikrobiologi dan patologi modern untuk perawat “ Penerbit :

EGC. Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. Prof. dr. 2003 “ pendidikan dan perilaku kesehatan “ Penerbit :

Rineka Cipta. Jakarta.

Nursalam . 1998. “ Metodologi Riset Keperawatan “ Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Prawirohardjo, Sarwono. 1999. “ Ilmu Kebidanan “. Penerbit : Yayasan Bina Pustaka.

Jakarta

Sastrwinata, Sulaiman. Prof. 1993. “ Obstetri Fisiologi “. Penerbit : Fakultas Kedokteran

Padjajaran. Bandung.
PROPOSAL PENELITIAN

SURVEY PERILAKU IBU POST OPERASI SECTIO CAESAR TERHADAP


PENCEGAHAN INFEKSI LUKA OPERASI SECTIO SECAREA
DI RUANGAN KELAS II/III KEBIDANAN
RSUD. PROF. Dr. W. Z. JOHANES KUPANG
TAHUN 2006

OLEH

ANGELA MERICI PIRI DINONG


NIM : PO.0320103004
PELITEKNIK KESEHATAN KUPANG
JURUSAN KEPERAWATAN
2006
KUISIONER
Nomor Resonden :
Nama Responden :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku Bangsa :
Alamat Lengkap :
Status Perkawinan :

Petunjuk : Pilihlah jawaban a, b, atau c yang ibu anggap paling benar.Jawaban yang Ibu
pilih tidak di nilai benar atau salah.

PENGETAHUAN
11) Apa yang ibu ketahui tentang sectio caesar ?

a. Suatu cara melahirkan janin dengan robekan pada vagina

b. Suatu cara melahirkan janin dengan sayatan / pembedahan pada dinding uterus

melalui dinding depan perut atau vagina

c. Suatu cara melahirkan janin dari dalam rahim melalui vagina

12) Kapan seorang ibu hamil dilakukan sectio caesar ?

a. Bila ibu tidak bisa mengedan

b. Bila ibu mempunyai panggul yang sempit, letak janinnya lintang, dan janin

lama di jalan lahir

c. Bila ibu malas melahirkan normal


13) Ada 3 jenis sayatan pada rahim yang dapat dilakukan pada operasi sectio caesar,

adalah .......

a. Melintang, memanjang, dan melingkar

b. Melintang, memanjang dan sayatan huruf T

c. Melintang, memanjang, dan tegak lurus

14) Sectio caesar yang mana dari semula operasi tersebut telah direncanakan bahwa

janin akan dilahirkan secara operasi dan tidak diharapkan lagi kelahiran biasa di

sebut ......

a. Sectio caesar primer

b. Sectio caesar sekunder

c. Sectio caesar ulang

15) Yang ibu ketahui bila seorang ibu melahirkan secara sectio caesar maka jarak

kehamilan berikutnya sekitar .......

a. 10 – 12 bulan

b. 1 – 2 tahun

c. + 5 tahun lagi

16) Setelah melahirkan secara sectio caesar ini, ibu perlu melakukan perawatan ibu

sendiri. Perawatan apa yang ibu anggap paling penting ?

a. Perawatan kebersihan diri ( luar dan dalam )

b. Perawatan luka operasi untuk mencegah infeksi

c. Perawatan vulva hygiene


17) Salah satu cara yang paling tepat dalam upaya untuk mencegah infeksi pada luka

operasi sectio caesar adalah ........

a. Selalu menggunakan pakaian yang bersih

b. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum memegang luka

c. Makan makanan yang bergizi

18) Organisme patogen yang menjadi agen terjadinya infeksi pada luka operasi adalah

..........

a. Kuman Aerob

b. Bakteri, jamur, virus dan protozoa

c. Kuman An Aerob

19) Sampai berapa lama luka operasi harus dirawat ?

a. 1 minggu

b. 3 hari

c. sampai luka kering dan tidak terjadi infeksi

20) Setelah ibu kembali kerumah, apa yang ibu lakukan terhadap perawatan luka

operasi ?

a. Merawat dengan obat tradisional

b. Merawat secara asal – asalan

c. Merawat sampai kering


SIKAP DAN TINDAKAN

NO PERTANYAAN SS S R TS STS
1. Sebelum melakukan perawatan luka operasi, pertama

– tama yang dilakukan adalah langsung membuka

perban dan plester

2. Untuk menghindari infeksi pada luka operasi perlu

dilakukan perawatan luka secara benar dan teknik

steril

3. Alkohol 70 % dibutuhkan sebagai anti septik /

pembersih luka dalam perawatan luka operasi untuk

mencegah terjadinya infeksi

4. Pengolesan dengan alkohol 70 % dilakukan sebelum

dan sesudah kasa dibuka

5. Betadine digunakan sebagai anti inflamasi / sebagai

pencegah terjadinya infeksi luka operasi di oleskan

pada luka operasi setelah dibersihkan dengan alkohol

6. Cara mengoleskan luka operasi yang benar yaitu

dioles dari dalam keluar, bolak – balik dan digosok –

gosok dengan alkohol dan betadine.

7. Makanan yang mempunyai tinggi nilai gizinya sangat

penting dalam proses penyembuhan luka.


8. Sebaiknya 24 jam sesudah operasi ibu harus banyak

istirahat untuk menghindari terjadinya infeksi pada

luka operasi

9. Apakah faktor lingkungan juga mempengaruhi

tejadinya infeksi pada luka operasi ?

10. Luka operasi dikatakan tidak terjadinya infeksi apabila

tidak : merah, panas, dan terdapat nanah / pus

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


Kepada
Yth. Bapak / Ibu Responden
di Poliklinik Kebidanan
RSUD. Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswi Politeknik Kesehatan
Kupang Jurusan Keperawatan yang telah mengikuti kuliah Riset Keperawatan:
Nama : Angela Merici Piri Dinong
NIM : P0. 0320103004
Alamat : Politeknik Kesehatan Kupang, Jurusan Keperawatan
Jl. Eltari II Liliba Kupang
akan mengadakan penelitian dengan judul: “Survey Tingkat Pengatahuan Ibu Post Partum
Terhadap Pencegahan Infeksi Luka Operasi Secio Sesarea di ruang II / III Nifas RSUD
Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang sejauh mana
tingkat pengetahuan ibu post partum terhadap pencegahan infeksi luka operasi SC.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang membahayakan atau
merugikan Ibu sebagai responden. Sebaliknya penelitian ini membantu memberikan
informasi yang bermanfaat bagi responden. Segala informasi yang diberikan akan dijaga
dengan baik dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Identitas Ibu responden
pun tidak akan disebutkan walaupun nantinya hasil penelitian ini akan dipublikasikan.
Apabila Ibu menyetujuinya maka saya mohon kesediaannya untuk
menandatangani lembar persetujuan ini dan bersedia menjawab semua pertanyaan
kuisioner yang akan saya berikan.
Peneliti,

Angela Merici Piri Dinong


LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk berpartisipasi
dalam pengumpulan data tentang “Survey Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum
Terhadap pencegahan infeksi luka operasi SC” di Ruangan Kelas II / III Nifas RSUD
Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang, yang dilakukan oleh Saudari Angela Merici Piri
Dinong, mahasiswa Politeknik Kesehatan Kupang Jurusan Keperawatan.
Saya mengetahui informasi saya dibutuhkan untuk penelitian ini. Oleh karena itu,
saya berharap informasi yang akan saya berikan besar manfaatnya dalam mencapai
tujuan penelitian.

Responden, Peneliti,

…………………………………. ANGELA MERICI PIRI DINONG

LEMBARAN PENGESAHAN
Proposal ini telah disetujui sebagai usulan penelitian dan diseminarkan
Pada Tanggal

Pembimbing

Bringiwaty batbual Skep Ns


NIP :

Anda mungkin juga menyukai