Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN DBD DENGAN 3M PLUS

DISUSUN OLEH :

Yunicha Nurul Anjani,A.Md.Kep


NIP. 199106162012122001

RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pencegahan DBD Dengan 3M Plus


Sasaran : Pasien Rawat Jalan RSND
Hari/Tanggal : Selasa, 26 April 2021
Tempat : Ruang Periksa Poli Anak Instalasi Rawat Jalan RSND
Pukul : 10.00 – 10.25 WIB
Penyuluh : Yunicha Nurul Anjani,A.Md.Kep
A. Tujuan
1. Tujuan Umum : setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan audien dapat
mengetahui dan memahami tentang cara pencegahan DBD dengan 3M Plus
2. Tujuan Khusus : setelah mendapatkan penyuluhan pencegahan DBD dengan 3M
Plus, diharapkan audien mampu :
a. Mengetahui apa demam berdarah dengue
b. Mengetahui penyebab demam berdarah dengue
c. Mengetahui tanda dan gejala demam berdarah dengue
d. Melakukan pencegahan penyakit demam berdarah dengue dengan 3M Plus
B. Media
1. Leaflet
C. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Materi (Terlampir)
E. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH RESPON PASIEN


1. 5 menit Pembukaan :
a. Salam a. Membalas salam
b. Perkenalan b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
d. Kontrak waktu d. Memberikan respon
e. Menggali pengetahuan pasien e. Memberikan respon
2. 10 menit Inti :
1. Menjelaskan materi secara detail
mengenai :
a. Pengertian Demam Berdarah a. Menyimak
Dengue
b. Penyebab demam berdarah b. Menyimak
dengue
c. Tanda dan gejala demam c. Menyimak
berdarah dengue
d. Cara Pencegahan demam d. Menyimak
berdarah dengue dengan 3M Plus

2. Sesi Tanya jawab e. Bertanya


3. 8 menit Evaluasi materi :
a. Memberikan 4 pertanyaan a. Menjawab pertanyaan
yang berkaitan dengan materi
4. 2 menit Penutup :
a. Salam penutup a. Menjawab salam

I. Evaluasi
Jenis : Post Test
Prosedur : Pertanyaan Secara Lisan
Butir- butir Pertanyaaan

a. Apa definisi demam berdarah dengue?


b. Apa penyebab demam berdarah dengue?
c. Apa tanda dan gejala demam berdarah dengue?
d. Bagaimana cara pencegahan penyakit demam berdarah dengue dengan 3M
Plus?
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI .2012. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah


Dengue di Indonesia, Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2010. Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah


Dengue (PSN DBD), Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan, Jakarta

WHO. 2000. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue.


Terjermahan dari WHO Regional Publication SEARO No.29 : Prevention
Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever. Jakarta : Depkes RI
Lampiran

PENCEGAHAN DBD DENGAN 3M PLUS

1. Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD)

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit demam akut yang disertai
dengan adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan renjatan
yang dapat menyebabkan kematian (Mansjoer & Suprohaita, 2000). Dengue
Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit demam yang berlangsung akut
menyerang baik orang dewasa maupun anak – anak tetapi lebih banyak
menimbulkan korban pada anak–anak berusia di bawah 15 tahun disertai dengan
perdarahan dan dapat menimbulkan syok yang disebabkan virus dengue, sejenis
virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypty (betina). Sehingga penularannya melalui gigitan nyamuk
Aedesaegypty tersebut (Suharso, 1994).

2. Penyebab Demam Berdarah Dengue


a. Virus dengue
Virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk ke dalam
Arbovirus (Arthropodborn virus) group B, tetapi dari empat tipe yaitu virus
dengue tipe 1,2,3 dan 4 keempat tipe virus dengue tersebut terdapat di
Indonesia dan dapat dibedakan satu dari yang lainnya secara serologis virus
dengue yang termasuk dalam genus flavivirus ini berdiameter 40 nonometer
dapat berkembang biak dengan baik pada berbagai macam kultur jaringan
baik yang berasal dari sel – sel mamalia misalnya sel BHK (Babby Homster
Kidney) maupun sel – sel Arthropoda misalnya sel aedes Albopictus.
(Suharso, 1994)
b. Vector
Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang ditularkan melalui vektor
yaitu nyamuk aedes aegypti, nyamuk aedes albopictus, aedes polynesiensis
dan beberapa spesies lain merupakan vektor yang kurang berperan.infeksi
dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup
terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap
serotipe jenis yang lainnya (Mansjoer & Suprohaita; 2000). Nyamuk Aedes
Aegypti maupun Aedes Albopictus merupakan vektor penularan virus
dengue dari penderita kepada orang lainnya melalui gigitannya nyamuk
Aedes Aegyeti merupakan vektor penting di daerah perkotaan (Viban)
sedangkan di daerah pedesaan (rural) kedua nyamuk tersebut berperan
dalam penularan. Nyamuk Aedes berkembang biak pada genangan Air
bersih yang terdapat bejana – bejana yang terdapat di dalam rumah (Aedes
Aegypti) maupun yang terdapat di luar rumah di lubang – lubang pohon di
dalam potongan bambu, dilipatan daun dan genangan air bersih alami
lainnya ( Aedes Albopictus). Nyamuk betina lebih menyukai menghisap
darah korbannya pada siang hari terutama pada waktu pagi hari dan senja
hari(Suharso, 1994).
c. Host
Jika seseorang mendapat infeksi dengue untuk pertama kalinya
maka ia akan mendapatkan imunisasi yang spesifik tetapi tidak sempurna,
sehingga ia masih mungkin untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya
maupun virus dengue tipe lainnya. Dengue Haemoragic Fever (DHF) akan
terjadi jika seseorang yang pernah mendapatkan infeksi virus dengue tipe
tertentu mendapatkan infeksi ulangan untuk kedua kalinya atau lebih dengan
pula terjadi pada bayi yang mendapat infeksi virus dengue untuk pertama
kalinya jika ia telah mendapat imunitas terhadap dengue dari ibunya melalui
plasenta. (Suharso, 1994)
d. Lingkungan
1) Kepadatan penduduk
Semakin padat penduduk, semakin mudah nyamuk Aedes menularkan
virusnya dari satu orang ke orang lainnya. Pertumbuhan penduduk yang
tidak memiliki pola tertentu dan urbanisasi yang tidak terencana serta tidak
terkontrol merupakan salah satu faktor yang berperan dalam munculnya
kembali kejadian luar biasa penyakit DBD (WHO, 2000).
2) Sanitasi lingkungan
Kondisi sanitasi lingkungan berperan besar dalam perkembangbiakan
nyamuk Aedes, terutama apabila terdapat banyak kontainer penampungan
air hujan yang berserakan dan terlindung dari sinar matahari, apalagi
berdekatan dengan rumah penduduk (Soegijanto, 2004).
3) Keberadaan kontainer
Keberadaan kontainer sangat berperan dalam kepadatan vektor nyamuk
Aedes, karena semakin banyak kontainer akan semakin banyak tempat
perindukan dan akan semakin padat populasi nyamuk Aedes. Semakin padat
populasi nyamuk Aedes, maka semakin tinggi pula risiko terinfeksi virus
DBD dengan waktu penyebaran lebih cepat sehingga jumlah kasus penyakit
DBD cepat meningkat yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya KLB
penyakit DBD.
4) Tempat yang disenangi nyamuk untuk hinggap 
Benda yang bergantungan, seperti pakaian  Semak –semak atau
tumbuhan, terutama ditempat gelap dan lembab  Penampungan air
3. Tanda dan Gejala Demam Dengue
a. Demam tinggi yang berlangsung 2-7 hari, tanpa penyebab jelas 
b. Tampak lemah dan lesu 
c. Nyeri ulu hati 
d. Manifestasi perdarahan spontan :
o Uji tourniquet positif
o Peteki (bintik-bintik merah), perdarahan gusi, hematemesis, melena (BAB
berwarna hitam atau bercampur darah), mimisan 
e. Hepatomegali (pembesaran hati atau hepar) 
f. Nadi cepat dan lemah, bisa sampai tidak teraba, kulit dingin dan gelisah
g. Trombositopeni ( ≤ 100.000 sel/ml ) 
h. Penderita gelisah disertai tangan dan kaki dingin berkeringat
i. Mual muntah
4. Cara Pencegahan DBD dengan 3 M Plus
Cara yang paling tepat dan efektif untuk memberantas nyamuk Aedes
Aegypti adalah dengan memutus rantai berkembangan biakan nyamuk dengan
gerakan 3M Plus yaitu : 
a. Menguras tempat bak mandi, tendon, gentong, vas bunga, tempat minum
burung, tanaman air minimal 1 minggu sekali. Selain menguras maka perlu
dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk. 

b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air (TPA) seperti ember, gentong,


drum, dll 

c. Mengubur / menimbun / memusnahkan barang bekas yang dapat


menampung air
PLUS

a. Memelihara ikan pemakan jentik ditempat-tempat penampungan air

b. Membersihkan tanah / kavling kosong dari genangan air

c. Mengupayakan agar jangan ada baju bergantungan di kamar.

d. Menggunakan obat nyamuk oles untuk mencegah gigitan

e. Menggunakan obat nyamuk untuk mengusir nyamuk

f. Menggunakan kelambu saat tidur

g. Upaya pemberantasan secara kimia untuk jentik dengan Abate terutama


ditempat yang sulit untuk dikuras. Bila sulit untuk dikuras maka dapat
dengan menaburkan bubuk abate 2-3 bulan sekali dengan takaran 1 gram
abat dalam 100 lt air

Mengetahui,
Kepala Ruang, Penyuluh,

Dyah Siti Lestari, S.Kep., Ners Yunicha Nurul Anjani,A.Md.Kep


NIP. 198407242012122002 NIP.199106162012122001

Anda mungkin juga menyukai