Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE

Oleh :
Afarissa irmay liani (1511004)

AKADEMI KEPERAWATAN ADI HUSADA


SURABAYA
A. TOPIK : Demam Berdarah Dengue
B. JUDUL : Pencegahan Demam Berdarah Dengue
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum (TUM)
Setelah dilakukan penyuluhan selama kurang lebih 45 menit diharapkan sasaran
dapat memahami tentang demam berdarah dengue.
2. Tujuan Khusus (TUK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan peserta dapat:
a. Mampu menjelaskan pengertian demam berdarah dengue.
b. Mampu menjelaskan penyebab demam berdarah dengue.
c. Mampu menyebutkan tanda dan gejala demam berdarah dengue.
d. Mampu menyebutkan pencegahan demam berdarah dengue.
e. Mampu menjelaskan cara penanganan demam berdarah dengue.
D. WAKTU & TEMPAT PELAKSANAAN
Waktu : 08.00 – 10.00
Tempat : Puskesmas Tanah Kali Kedinding
E. SASARAN
Adapun sasaran dalam penyuluhan ini adalah Ibu anak
F. MATERI PENYULUHAN
Materi terlampir
G. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
H. MEDIA
Leaflet
I. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Moderator : Tri afni yunisa
Penyaji : Afarissa Irmay Liani
Fasilitator : Afarissa Irmay Liani
Observer : Yeni Sudar
J. SETTING TEMPAT

I. RENCANA PELAKSANAAN
KEGIATAN
Nos WAKTU
PENYULUH PESERTA/AUDIENS
1. Pembukaan :
a.  Salam pembukaan Menjawab salam
b.  Perkenalan Memperhatikan 5 menit
c.  Mengkomunikasikan tujuan Memperhatikan

2. Kegiatan inti penyuluhan Menyimak dan


a. Menyampaikan materi tentang: memperhatikan
b.
1. Pengertian demam berdarah dengue
2. Penyebab demam berdarah dengue
3. Tanda gejala demam berdarah dengue b.    Menanyakan hal-hal 30  menit

4. Cara pencegahan demam berdarah dengue yang belum jelas.


5. Cara penanganan demam berdarah dengue
6. Memberi kesempatan ibu-ibu untuk
bertanya.

3. Penutup
a. Menyimpulkan materi yang telah didiskusikan. a.  Bersama penyuluh
b. Melakukan evaluasi penyuluhan menyimpulkan materi
c. Mengakhiri kontrak b.  Peserta kooperatif
10    10 menit
d. Mengakhiri kegiatan dalam menjawab
Pembagian Leaflet pertanyaan penyuluh
salam. c.  Peserta kooperatif
d.  Menjawab salam

3
J.  RENCANA EVALUASI (STRUKTUR, PROSES, HASIL)
1. Struktur
a. peserta menyepakati kontrak untuk dilakukan penyuluhan
b. media tersedia sesuai dengan kebutuhan
c. materi penyuluhan telah disiapkan
2. Proses
a. Waktu penyuluhan sesuai dengan kesepakatan
b. Komunikator dapat menyampaikan materi dengan baik dan lancar
c. Peserta dapat mengikuti kegiatan sampai selesai
d. Peserta nampak antusias mengikuti acara dan banyak bertanya
e. Selama kegiatan berlangsung peserta tidak ada yang meninggalkan tempat
3. Hasil
85% peserta dapat menjelaskan kembali
a. Pengertian demam berdarah
b. Penyebab demam berdarah
c. Tanda dan gejala demam berdarah
d. Cara penangan demam berdarah

LAMPIRAN MATERI
A. Definisi
Penyakit demam berdarah adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Infeksi yang ringan hanya
menimbulkan bercak bercak pada badan dan gejala flu ringan. Anak anak bisa
terkena penyakit demam berdarah yang sangat parah yang bisa menyebabkan
perdarahan, syok dan kematian, apabila tidak ditangani dengan tepat (DepKes, 2013)
B. Etiologi
Penyakit DBD disebabkan virus dengue yang termasuk kelompok B Arthopod Borne
Virus (Arboviroses) yang sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviricae,
dan mempunyai 4 jenis serotipe yaitu : DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN- 4. Infeksi salah
satu serotipe akan menimbulkan antibodi terhadap serotipe yang bersangkutan, sedangkan
antibodi yang terbentuk terhadap serotipe lain sangat kurang, sehingga tidak dapat
memberikan perlindungan yang memadai terhadap serotipe lain Serotipe DEN-3
merupakan serotipe yang dominan dan diasumsikan banyak yang menunjukkan
manifestasi klinik yang berat[ CITATION Har08 \l 1033 ].
Virus dengue yang dikenal saat ini ada empat serotipe. Keempatnya saling berkaitan sifat
antigennya. Infeksi pertama dengan salah satu serotipe hanya akan memberikan proteksi
sebagian terhadap ketiga serotipe lainnya, dan memungkinkan terjadi infeksi dengan
ketiga serotipe yang lain tersebut. Teori infeksi sekunder “The Secondary Heterologus
Infection Hypothesis” yang dikemukakan oleh Halstead (1980) menyebutkan bahwa
seseorang dapat menderita DBD jika mendapat infeksi ulangan tipe virus dengue berbeda.
Misalnya infeksi pertama oleh virus dengue tipe–1 (DEN-1) menyebabkan terbentuknya
antibodi DEN -1, apabila kemudian terkena infeksi berikut oleh virus dengue tipe-2
(DEN-2) dalam waktu 6 bulan sampai 5 tahun pada sebagian dari yang mendepat infeksi
kedua itu dapat terjadi suatu reaksi imunologis antara virus DEN-2 sebagai antigen
dengan antibodi DEN – 1 yang dapat mengakibatkan gejala DBD (Depkes, 2011). DBD
yang disertai syok (dengue shock syndrome/DSS) dapat terjadi pada anak berumur kurang
dari 1 tahun dengan infeksi virus dengue pertama kali, oleh karena anak tersebut
dilahirkan dari ibu yang mempunyai immunitas terhadap dengue yang diberikan kepada
bayinya melalui plasenta. Hipotesis yang lain mengemukakan bahwa infeksi dari setiap
tipe virus dengue yang virulen dapat mengakibatkan timbulnya gejala DBD yang disebut
dengan Teori Infeksi Primer [ CITATION ind09 \l 1033 ]

5
C. Ciri ciri nyamuk Aedes Aegypti
Nyamuk Aedes aegypti telah lama diketahui sebagai vektor utama dalam penyebaran
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut
menurut [ CITATION Kri09 \l 1033 ] :
1. Warna hitam dengan belang-belang putih diseluruh badannya
2. Berbadan kecil
3. Biasanya menggigit di siang hari dan sore hari
4. Hidup dan bekembang biak di dalam rumah (nak mandi, kaleng bekas, kolam
ikan, ban bekas, pot tanaman air, tempat minum burung)
5. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung, kelambu dan tempat yang
lembab
6. Jentik nyamuk berperan aktif dalam bak air
7. Posisi jentik nyamuk tegak lurus dengan permukaan air
8. Gerakan jentik nyamuk naik turun ke atas permukaan air untuk bernafas
9. Kemampuan terbang kira kira 100 meter

D. Tanda dan Gejala


Diagnosa penyakit DBD dapat dilihat berdasarkan kriteria diagnosa klinis dan laboratoris.
Berikut ini tanda dan gejala penyakit DBD yang dapat dilihat dari penderita kasus DBD
dengan diagnosa klinis dan laboratoris Menurut [ CITATION Kri09 \l 1033 ] :
1. Diagnosa Klinis
a. Demam tinggi mendadak 2 sampai 7 hari (38 – 40 º C).
b. Manifestasi perdarahan dengan bentuk uji Tourniquet positif , Petekie (bintik
merah pada kulit), Purpura (pendarahan kecil di dalam kulit), Ekimosis,
Perdarahan konjungtiva (pendarahan pada mata), Epistaksis (pendarahan
hidung), Perdarahan gusi, Hematemesis (muntah darah), Melena (BAB darah)
dan Hematuri (adanya darah dalam urin).
c. Perdarahan pada hidung dan gusi.
d. Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit
akibat pecahnya pembuluh darah.
e. Pembesaran hati (hepatomegali).
f. Renjatan (syok), tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau kurang,
tekanan sistolik sampai 80 mmHg atau lebih rendah.
g. Gejala klinik lainnya yang sering menyertai yaitu anoreksia (hilangnya
selera makan), lemah, mual, muntah, sakit perut, diare dan sakit kepala.
2. Diagnosa Laboratoris
a. Trombositopeni pada hari ke-3 sampai ke-7 ditemukan penurunan
trombosit hingga 100.000 /mmHg.
b. Hemokonsentrasi, meningkatnya hematrokit sebanyak 20% atau lebih

E. Cara pencegahan Demam Berdarah Dengue


Menurut [CITATION Dep11 \l 1033 ]untuk mencegah penyakit DBD,
nyamuk penularnya (aedes aegypti) harus diberantas sebab vaksin untuk
mencegahnya belum ada. Cara yang tepat dalam pencegahan penyakit DBD adalah
dengan pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Aedes Aegeypti.
Cara yang tepat untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti adalah
memberantas jentik-jentiknya ditempat berkembang biak. Cara ini dikenal dengan
pemberantasan sarang nyamuk DBD (PSN-DBD). Oleh karena tempat-tempatnya
berkembang biak terdapat dirumah rumah dan tempat-tempat umum maka setiap
keluarga harus melaksanakan PSN-DBD secara teratur sekurang-kurangnya seminggu
sekali
Cara pencegahan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Kimia
Dengan cara pemberian abatisasi(abate), pengasapan dan fogging.
2. Fisik
3. Dalam sekurang-kurangnya seminggu sekali, maka cegahlah dengan cara 4 M
plus :
a. Menguras bak mandi
b. Menutup tempat penampungan air
c. Mengubur atau menyingkirkan benda-benda yang digenangi air seperti ban
bekas, kaleng bekas, vas bunga, penampungan air dsb.
d. Memantau jentik, memantau semua tempat air yang menjadi tempat sarang
nyamuk.

Plus :
e. Menggunakan obat nyamuk sebelum tidur dan sebelum bepergian

7
f. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang
sejenis seminggu sekali.
g. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak
h. Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah
i. Menaburkan bubuk larvasida
j. Memelihara ikan pemakan jentik dikolam / bak penampung air
k. Memasang kawat kasa
l. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar
m. Menggunakan kelambu
n. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
4. Biologi
Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik
(ikan adu/ ikan cupang), dan bakteri (Bt.H-14) yaitu agen yang aktif
mengendalikan nyamuk.

F. Penangan Demam Berdarah Dengue


Pengobatan yang dini sangat penting pada penderita demam berdarah, apabila
pengobatan terlambat, kondisi penderita menurun karena sudah dimulainya proses
pendarahan organ dalam.
Pengobatan kondisi demam berdarah dengan obat obat yang djual bebas, bisa
dilakukan setelah konsultasi dengan dokter.
Hal ini disebabkan karena penyakit demam berdarah pada umumnya, tidak bisa
disembuhkan dengan obat obatan kimia. Sebaliknya, zat-zat kimia tertentu bisa
menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan pada kinerja tubuh penderita yang
sudah lemah tersebut beberapa hal yang harus dilakukan dirumah adalah :
[ CITATION Nad10 \l 1033 ].
1. Pada kasus yang ringan penderita hanya memerlukan istirahat dan minum yang
banyak untuk mencegah dehidrasi. Dengan ini biasanya penyakit membaik setelah
2 minggu.
2. Obat-obat antinlamasi seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen bisa meningkatkan
resiko pendarahan oleh karena itu tidak dianjurkan menggunakannya pada
penderita demam berdarah.
Pada kasus yang lebih serius, penderita penyakit demam berdarah memerlukan
perawatan dirumah sakit dengan infus cairan untuk memperbaiki dehidrasi. Kadang
kadang tranfusi darah diperlukan untuk mengganti cairan yang hilang akibat adanya
proses pendarahan organ dalam. Penderita akan dicek dengan ketat untuk melihat
apabila penderita terancam syok.

9
Daftar Pustaka

DepKes, R. (2011). Pencegahan dan pemberantasan demam berdarah dengue. jakarta:


DepKes RI.
Hardinegoro. (2008). tatalaksana demam berdarah dengue di indonesia . jakarta: depkes RI.
indrawan. (2009). mengenal dan mencegah demam berdarah. bandung: pioner jaya.
Kristina. (2009). kajian masalah kesehatan demam berdarah dengue. jakarta: farmaka.
Nadezul. (2010). cara mudah mengalahkan demam berdarah. jakarta: buku kompas.

Anda mungkin juga menyukai