Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP) KESEHATAN

SEHAT JIWA TODDLER DAN ANAK USIA SEKOLAH


Mata Kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa 1

Dosen pengampu : Ns. Febriana Sartika Sari S.Kep., M.Kep

Disusun oleh :

KELOMPOK 2

S18D

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA

2020/2020
NAMA ANGGOTA KELOMPOK

1. Linda Lidyana (S18188)


2. Maharani Annisa P (S18189)
3. Mega Frista A (S18190)
4. Mevrica Yohand S (S18191)
5. Monica Yuzril Palupi (S18192)
6. Munica Zinta B (S18193)
7. Natasha Julian M (S18194)
8. Novianti Eka P (S18196)
9. Nur Khazanah (S18197)
10. Puji Harti (S18198)
11. Rahmawati Lestari N (S18199)
12. Resti Nurhayati (S18200)
13. Rina Anjarwati (S18201)
14. Riska Wahyu A (S18202)
15. Rodiah Nur R (S18203)
16. Saprodite Dian S (S18204)
17. Sesa Anindya N U (S18205)
18. Suci Fara S (S18207)
19. Tiara Dwi Lestari (S18208)
20. Umi Nur Kasanah (S18209)
21. Viviana Putri Dewi (S18210)
22. Widyawati P W (S18211)
23. Wiwik Kurniasih (S18212)
24. Yudhatama Dewangga P (S18213)
25. ZackyChandra A (S18214)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Sehat Jiwa Pada Toddler dan Anak Usia Sekolah


Pokok Bahasan :Perkembangan Psikososial pada anak toddler dan usia
sekolah
Pelaksana : Mahasiswa Universitas Kusuma Husada Surakarta
Hari, tanggal : Minggu, 20 September 2020
Waktu : 09.00-09.30 WIB
Tempat : Rumah salah satu warga Desa Mojosongo
Sasaran : Ibu yang mempunyai anak toddler dan anak usia sekolah

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah melakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan perwakilan
Ibu yang mempunyai anak toddler dan anak usia sekolah Desa
Mojosongo dapat mengerti dan memahami masalah Perkembangan
psikososial pada anak toddler dan usia sekolah

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah melakukan penyuluhan diharapkan masyarakat mampu :
1. Mengatahui Definisi Toddler
2. Mengetahui dan mengerti Perkembangan Psikososial pada anak Usia
Toddler
3. Mengerti dan mengetahui Hal Yang Perlu di Kaji pada Perkembangan
Toddler
4. Mengetahui pengertian anak usia sekolah
5. Mengerti Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Jiwa pada
Anak Usia Sekolah
6. Mengerti tentang Peran Orang tua dalam perkembangan Psikososial
pada anak usia sekolah
III. Materi Pembelajaran
A. Definisi Toddler
B. Pengertian Perkembangan Psikososial pada anak Usia Toddler
C. Penyebab Tergangguya Perkembangan Psikososial
D. Hal Yang Perlu di Kaji pada Perkembangan Toddler
E. Pengertian Anak Usia Sekolah
F. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Jiwa pada Anak Usia
Sekolah
G. Karakteristik Anak Usia Sekolah
H. Teori Perkembangan Anak Usia Sekolah
I. Peran Orang Tua Dalam Perkembangan Psikososial anak usia
Sekolah

IV. Metode Pembelajaran


Metode yang digunakan adalah
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab

V. Media
Media yang digunakan adalah :
1. PPT

VI. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


Pendahuluan 5 menit 1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab
mengucapkan salam. salam
2. Memperkenalkan diri. 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan. 3. Memperhatikan
4. Memvalidasi pengetahuan peserta 4. Memperhatikan
penyuluhan mengenai materi yang akan
diberikan.
5. Menyebutkan materi yang akan
diberikan.
Pelaksanaan 20 1. Menjelaskan mengenai: 1. Memperhatikan
menit a. Definisi Toddler 2. Mendengarkan
b. Pengertian Perkembangan Psikososial 3. Bertanya
pada anak Usia Toddler
c. Penyebab Tergangguya
Perkembangan Psikososial
d. Hal Yang Perlu di Kaji pada
Perkembangan Toddler
e. Pengertian Anak Usia Sekolah
f. Faktor – faktor yang Mempengaruhi
Kesehatan Jiwa pada Anak Usia
Sekolah
g. Karakteristik Anak Usia Sekolah
h. Teori Perkembangan Anak Usia
Sekolah
i. Peran Orang Tua Dalam
Perkembangan Psikososial anak usia
Sekolah
2. Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya.
Penutup 5 menit 1. Menanyakan pengetahuan tentang materi 1. Mendengarkan
yang telah diberikan 2. Menjawab
2. Menyimpulkan dan memberikan pertanyaan
motivasi 3. Menjawab
3. Mengucapkan terimakasih atas peran salam
serta peserta.
4. Mengucapkan salam penutup
VII. Pengorganisasian
Moderator : Rina Anjarwati
Fasilitator :1. Yudha Dewangga
2. Natasha Julian
3. Rodiah
Penyaji / Penyuluh : 1. Munica Zinta Bella
2. Saprodite
Masyrakat :
1. Puji Harti (ibu)
2. Linda Lidyana (ibu)
3. Viviana Putri (ibu)
4. Monica Yuzril (anak)
5. Rahmawati Lestari (anak)
6. Tiara Dwi (anak)

VIII. Job Description


1. Moderator
a. Membuka acara dengan mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri dan anggota
c. Menyebutkan materi yang akan disampaikan
d. Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
e. Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi
f. Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
g. Menutup acara dengan mengucapkan salam dan terimakasih

2. Fasilitator
a. Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b. Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
3. Penyaji
a. Menggali kemampuan dan pengalaman mengenai topik yang
dibicarakan.
b. Menyampaikan materi
c. Menjawab pertanyaan

4. Masyarakat
a. Memperhatikan dan memahami penjelasan dari penyaji
b. Mengajukan pertanyaan dari materi yang belum dipahami

IX. Setting

PENYAJI
MODERATOR

FASILITATOR

Masyarakat
X. Evaluasi

1. Evaluasi Proses
a. Peserta penyuluhan tidak ada yang meninggalkan tempat
penyuluhan sebelum kesiatan selesai.
b. Seluruh peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
c. Kegiatan berlangsung tepat waktu
2. Evaluasi Hasil
Sesuai dengan TIK, diharapkan peserta mengikuti penyuluhan mampu:
1. Mengatahui Definisi Toddler
2. Mengetahui dan mengerti Perkembangan Psikososial pada anak
Usia Toddler
3. Mengerti dan mengetahui Hal Yang Perlu di Kaji pada
Perkembangan Toddler
4. Mengetahui pengertian anak usia sekolah

5. Mengerti Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Jiwa


pada Anak Usia Sekolah
6. Mengetahui tentang peran Orang Tua dalam perkembangan
Psikososial pada anak usia sekolah
Lampiran Materi Penyuluhan

A. Definisi Toddler
Toddler adalah tahap perkembangan anak usia 1 – 3 tahun dimana pada
usia ini anak akan belajar mengerjakan segala sesuatu yang berkaitan dengan
kebutuhan nya secara mandiri ( otonomi).

B. Pengertian Perkembangan Psikososial pada anak Usia Toddler


Perkembangan psikososial pada usia kanak – kanak usia 18 bulan –
3 tahun adalah proses perkembangan kemampuan anak untuk
mengembangkan kemandirian dengan cara memberi kebebasan dan
membiarkan anak untuk mempelajari dunianya. Bila anak tidak difasilitasi
untuk kebutuhannya, seperti selalu dilindungi atau dikendalikan, maka anak
akan merasa ragu – ragu, takut, tidak berani, dan malu untuk melakukan
aktivitasnya sehingga anak akan bergantung pada orang lain. Oleh karena itu
orang tua dan pengasuh penting untuk memahami dan memiliki kemampuan
dalam menstimulasi anak untuk mencapai tugas perkembangannya yaitu
kemandirian.

C. Penyebab Tergangguya Perkembangan Psikososial


Perkembangan psikososial pada usia toddler usia 18 bulan – 3 tahun, adalah
proses perkembangan kemampuan anak untuk mengembangkan kemandirian
dengan cara memberi kebebasan dan membiarkan anak untuk mempelajari
dunianya. Bila anak tidak difasilitasi untuk kebutuhannya, seperti terlalu
dilindungi atau dikendalikan, maka anak - anak akan merasa ragu-ragu, takut,
tidak berani dan malu untuk melakukan aktifitasnya sehingga anak akan
bergantung pada orang lain. Sebab itu penting bagi orangtua atau pengasuh
untuk memahami dan memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam
menstimulasi anak untuk mencapai tugas perkembangannya yaitu
kemandirian.
D. HAL YANG PERLU DIKAJI
1) Bergaul dan mandiri :
Mengenal dan mengakui namanya
Sering menggunakan kata “jangan/tidak/nggak”
Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air,
ketinggian, warna dan bentuk benda)
Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah misalnya
minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya.
Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua.
Menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
Mampu menyatakan akan buar air besar dan buang air kecil
2) Motorik kasar
Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling sedikit 2
hitungan
3) Motorik halus
Mampu membuat garis lurus
4) Berbicara, berbahasa dan kecerdasan
Mampu menyatakan keinginan paling sedikit dengan 2 kata.

E. Pengertian Anak Usia Sekolah

Masa usia sekolah sebagai masa kanak-kanak akhir yang


berlangsung dari usia enam hingga kira-kira usia duabelas tahun.
Karakteristik utama usia sekolah adalah mereka menampilkan perbedaan-
perbedaan individual dalam banyak segi dan bidang, diantaranya
perbedaan dalam intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan bahasa,
perkembangan kepribadian dan perkembangan fisik. Usia ini ditandai
dengan mulainya anak masuk sekolah dasar dan dimulainya sejarah baru
dalam kehidupannya yang kelak akan mengubah sikap-sikap dan tingkah
lakunya. Para guru mengenal masa ini sebagai masa sekolah oleh karena
pada usia inilah anak untuk pertama kalinya menerima pendidikan
formal, tetapi bisa juga dikatakan bahwa masa usia sekolah adalah
masa matang untuk belajar maupun masa matang untuk sekolah. Disebut
masa matang untuk belajar karena anak sudah berusaha untuk mencapai
sesuatu, sedangkan disebut masa matang untuk sekolah karena anak
sudah menamatkan taman kanak-kanak, sebagai lembaga persiapan
bersekolah yang sebenarnya dan anak sudah menginginkan kecakapan-
kecakapan baru yang dapat diberikan dari sekolah.

F. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Jiwa pada Anak


Usia Sekolah
Faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa pada anak usia
sekolah antara lain:
1) Guru
Perilaku guru menunjukan suatu pengaruh yang besar dan kuat
terhadap iklim atau suasana sekolah, baik sosial maupun emosional.
Keberhasilan guru dalam mengajar dan mendidik, khususnya dapat
membantu perkembangan kepribadian anak.
2) Teman sebaya
Sehari-hari anak bergaul dengan teman sekolah atau teman di luar
sekolah. Orang tua dan guru harus mengetahui kelompok teman
bermain anak baik di sekolah maupun di luar sekolah. Di rumah anak
berada dalam “dunia dewasa”,yang penuh dengan norma dan nilai
yang harus dipatuhi, sedangkan di luar rumah anak dalam “dunia usia
sebaya”, yang penuh dengan kebebasan.
3) Kondisi fisik sekolah
Anak tidak akan tenang belajar, apabila sekolah terletak di dekat
pasar, perkampungan yang padat, dekat pabrik, atau disekitar tempat
hiburan. Keadaan semacam ini sangat berpengaruh terhadap perilaku
anak.
4) Kurikulum
Kurikulum sekolah merupakan pedoman proses pembelajaran yang
sangat penting. Undang-undang No. 2 Tahun 1989 dan Peraturan
Pemerintah No. 28 Tahun 1990 sudah menggariskan jenis dan
muatan kurikulum, khususnya kurikulum nasional yang cukup
fleksibel menampung keperluan khusus setempat dalam bentuk
muatan lokal.
5) Proses pembelajaran
Suasana sekolah yang menantang dan merangsang belajar, akan
menentukan iklim sekolah. Hal ini tergantung pada kemampuan guru
mengajar, serta tata tertib yang berlaku disekolah. Sekolah terasa
nyaman dan menarik, sehingga anak senang berada di sekolah dan
guru pun bergairah dalam mengajar.
6) Keluarga
Keluarga merupakan faktor pembentuk kepribadian anak secara dini
yang pertama dan utama. Orang tua yang bersifat otoriter, tidak
sabar, mudah marah, selalu mengatakan “tidak”, selalu melarang,
sering memukul, akan sangat berpengaruh buruk terhadap
perkembangan kepribadian anak.

G. Karakteristik Anak Usia Sekolah


Karakteristik pada masa usia sekolah ini dapat diperinci menjadi 2 fase :
1) Masa kelas rendah sekolah dasar (6 - 9 tahun) dengan karakteristik :
a. Adanya korelasi yang tinggi antara keadaan jasmani dan prestasi
sekolah.
b. Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan.
c. Ada kecenderungan memuji diri sendiri.
d. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain.
e. Jika tidak dapat menyelesaikan sesuatu maka sesuatu tersebut
tidak dianggap penting, misalnya dalam mengerjakan soal, jika
soal tersebut tidak mampu dijawab maka soal itu dianggap tidak
penting.
f. Anak menghendaki nilai-nilai (angka rapor, skor) yang baik,
tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai
baik atau tidak.
2) Masa kelas tinggi sekolah dasar (9 - 12 tahun), dengan karakteristik :
a. Adanya perhatian kepada kehidupan praktis sehari-hari yang
konkret.
b. Amat realistik, ingin tahu, ingin belajar.
c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan
mata pelajaran khusus.
d. Membutuhkan bantuan guru atau orang dewasa lainnnya untuk
menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya.
e. Anak memandang nilai (angka rapor) adalah ukuran yang tepat
mengenai prestasi sekolahnya.
f. Gemar membentuk kelompok-kelompok sebaya, biasanya untuk
dapat bermain bersama dan sering membuat peraturan sendiri

H. Teori Perkembangan Anak Usia Sekolah


Teori Perkembangan Psikososial Erik Erikson.

Menurut Erickson perkembangan psikososial anak usia sekolah


adalah peningkatan kemampuan anak usia 6-12 tahun dalam berbagai
hal, termasuk interaksi dan prestasi belajar dalam menghasilkan suatu
karya berdasarkan kemampuan diri sendiri. Tantangan psikososial untuk
tahun- tahun sekolah inilah yang disebut Erikson industry versus
inferiority (ketekunan versus perasaan rendah diri). Anak mulai melihat
hubungan antara ketekunan dan perasaan senang bila sebuah pekerjaan
selesai.

Hubungan dengan teman sebaya sehari-hari memberikan interaksi sosial


paling penting untuk anak usia sekolah.

Pertama kalinya, anak mampu bergabung dalam aktivitas kelompok


dengan antusiasme yang tidak terbatas dan partisipasi yang mantap.
Pengalaman berharga dipelajari dari interaksi sehari-hari dengan teman
sebaya.

Kedua, anak bertambah sensitif terhadap norma sosial dan tekanan dari
kelompok teman sebaya. Kelompok teman sebaya menetapkan standar
untuk menerima dan menolak, dan anak-anak mungkin ingin
memodifikasi perilaku mereka agar dapat diterima kelompok. Kebutuhan
untuk diterima teman sebaya menjadi pengaruh kuat untuk penyesuaian.

Ketiga, interaksi diantara teman sebaya berperan penting dalam


pembentukan hubungan persahabatan dengan teman sesama jenis.
Periode usia sekolah adalah waktu ketika anak memiliki “sahabat” yaitu
teman tempat berbagi rahasia, lelucon pribadi, dan petualangan; mereka
saling membantu jika temannya menghadapi masalah.

I. Peran Orang Tua Dalam Perkembangan Psikososial anak usia Sekolah


Perkembangan anak usia sekolah ditandai dengan terjadinya
perkembangan psikososial. Perkembangan psikososial yang dilalui mulai
dari masa bayi, kanak-kanak, pra sekolah, usia sekolah, remaja,dewasa
muda, dewasa dan dewasa lanjut. Keluarga yang memiliki anak usia sekolah
mempunyai tugas perkembangan dimana pada tahap ini keluarga membantu
anak untuk bersosialisasi terhadap lingkungan diluar rumah, sekolah dan
lingkungan lebih luas,mendorong anak untuk mencapai perkembangan daya
intelektual. Menyediakan aktifitas untuk anak, menyesuaikan pada aktifitas
komuniti dengan mengikut sertakan anak. Keluarga khususnya orang tua
sangat berperan penting dalam perkembangan psikososial anak. Ayah yang
perperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, pemberi rasa aman
bagi setiap anggota keluarga sedangkan ibu berperan sebagai pengurus
rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-anak, pelindung keluarga dan
anak berperan sesuai dengan perkembangannya, baik secara fisik,
mental,spritual, dan perkembangan psikososial Peran orang tua dalam
perkembangan psikososial anak yaitu melibatkan anak dalam kegiatan
sehari-hari yang sederhana di rumah(seperti membuat kue dan merapikan
tempat tidur), puji keberhasilan yang dicapai oleh anak, diskusikan dengan
anak mengenai harapannya dalam berinteraksi dan belajar,tidak menuntut
anak dalam hal-hal yang tidak sesuai dengan kemampuannya (menerima
anak apa adanya), bantu kemampuan belajar, tidak menyalahkan dan
menghina anak, beri contoh cara menerima orang lain apa adanya,
berikesempatan untuk mengikuti aktifitas kelompok yang terorganisasi, buat
atau tetapkan aturan disiplin dirumah bersama anak.

DAFTAR PUSTAKA

H,Haris Ernia.2017.LP Sehat Jiwa Toodler.Diakses pada19 September 2020


Pukul 10.34
https://www.academia.edu/37888113/LP_SEHAT_JIWA_TOODLER_doc

Irmilia, Eka dkk.2015. Hubungan Peran Orang Tua Terhadap Perkembangan


Psikososial Anak Usia Sekolah. Diakses pada 19 September 2020 Pukul
22.02 https://media.neliti.com/media/publications/187559-ID-none.pdf

Lestari, Sudi.2019. Askep Sehat Jiwa Pada Toddler. Diakses pada 19 september
2020 pukul 09.00 https://www.scribd.com/presentation/406182953/Askep-
Sehat-Jiwa-Pada-Toddler

Yuli,Ayu.Kesehatan Jiwa.Universitas Sumatera Utara.Diaksespada19 September


2020 Pukul 10.23 https://www.academia.edu/22639726/Kesehatan_jiwa

Anda mungkin juga menyukai