Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN KEPERAWATAN

“HANDOVER”
Tugas ini dibuat untuk memenuhi Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan
Dosen Pengampu : Wahyuningsih Safitri S.Kep.,Ns.,M.Kep.

Disusun Oleh :
KELOMPOK 6 (S18D)
1. Asri Setiawati (S18168)
2. Doddy Al Amzar (S18275)
3. Efi Prastiwi (S18176)
4. Ernindita Anggi Oktaviani (S18178)
5. Saprodite Dian Sunarto (S18204)
6. Umi Nur Kasanah (S18209)
7. Viviana Putri Dewi (S18210)

PRODI SARJANA KEPERAWATAN & PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
RESUME MANAJEMEN TIM (HANDOVER)

A. PENGERTIAN HANDOVER

Pengertian manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang


dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
tersebut dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.

Secara umum, manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat


mengatur segala sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen
perlu dilakukan guna mencapai tujuan atau target dari individu ataupun kelompok
tersebut secara kooperatif menggunakan sumber daya yang tersedia.

Para ahli memandang ilmu manajemen dengan pengertian beragam. Mary


Parker Follet, manajemen adalah seni dalam menyelesaikan tugas melalui perantara.
Dalam hal ini, manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seorang manager untuk mengarahkan bawahan atau orang lain dalam menyelesaikan
pekerjaan demi tercapainya sebuah tujuan.

Operan jaga memiliki beberapa istilah lain. Beberapa istilah itu


diantaranya handover, handoffs, shift report, signout, signover dan cross coverage.
Definisi dari handover adalah transfer tentang informasi (termasuk tanggung jawab
dan tanggung gugat) selama perpindahan perawatan yang berkelanjutan yang
mencakup peluang tentang pertanyaan, klarifikasi dan konfirmasi tentang pasien.
Handoff juga meliputi mekanisme transfer informasi yang dilakukan,
tanggungjawab utama dan kewenangan perawat dari perawat sebelumnya ke perawat
yang akan melanjutnya perawatan.

B. TUJUAN HANDOVER
Operan jaga (handover) memiliki tujuan untuk mengakurasi, mereliabilisasi
komunikasi tentang tugas perpindahan informasi yang relevan yang digunakan untuk
kesinambungan dalam keselamatan dan keefektifan dalam bekerja.
C. PROSEDUR UMUM HANDOVER
1. Hand over (serah terima) : Petugas serah terima mencatat pesan-pesan yang perlu
diinformasikan. Petugas serah terima menyampaikan pesan-pesan tersebut kepada
petugas selanjutnya secara lisan sambil menyerahkan catatan yang telah dibuat
sebelumnya.
2. Read back (baca ulang) : Petugas yang menerima serah terima membaca ulang
pesan-pesan yang diserah terimakan.
3. Repeat back (sebutkan ulang ) : Petugas penerima serah terima menyebutkan
ulang semua pesan-pesan yang diserah-terimakan untuk memastikan bahwa ada
persepsi yang sama antara petugas serah terima dan petugas penerima serah terima
terhadap pesan-pesan yang diserah-terimakan.

D. TAHAP HANDOVER
Operan jaga memiliki 3 tahapan yaitu :
1. Persiapan yang dilakukan oleh perawat yang akan melimpahkan tanggungjawab.
2. Meliputi faktor informasi yang akan disampaikan oleh perawat jaga sebelumnya.
3. Pertukaran shift jaga, dimana antara perawat yang akan pulang dan datang
melakukan pertukaran informasi.
4. Waktu terjadinya operan itu sendiri yang berupa pertukaran informasi yang
memungkin adanya komunikasi dua arah antara perawat yang shift sebelumnya
kepada perawat shift yang datang.
5. Pengecekan ulang informasi oleh perawat yang datang tentang tanggung jawab
dan tugas yang dilimpahkan.
6. Merupakan aktivitas dari perawat yang menerima operan untuk melakukan
pengecekan data informasi pada medical record atau pada pasien langsung.

E. PERAN PERAWAT
Peran adalah kumpulan norma untuk perilaku seseorang dalam suatu posisi khusus
seperti ibu, anak, dokter, perawat dan sebagainya. Peran adalah aspek dinamis dari
kedudukan (status) dan apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
dengan kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peran. Kepala ruangan adalah
seorang tenaga perawatan professional yang diberi tanggung jawab dan wewenang
dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di satu ruang rawat. Kepala
ruangan secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada kepala bidang
perawatan, secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada dokter
penanggung jawab atau dokter yang berwenang. Tanggung jawab kepala ruangan
menghasilkan pelayanan keperawatan yang berkwalitas, dan menghindari terjadinya
kebosanan perawat serta menghindari kemungkinan terjadinya saling melempar
kesalahan. Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan, perlu melakukan kegiatan
koordinasi kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan melakukan kegiatan
evaluasi kegiatan penampilan kerja staf dalam upaya mempertahankan kualitas
pelayanan pemberian asuhan keperawatan.
Pengaturan staf dan penjadwalan adalah komponen utama dalam manajemen
keperawatan. Pengaturan staf keperawatan merupakan proses yang teratur, sistematis,
rasional diterapkan untuk menentukan jumlah dan jenis personel keperawatan yang
dibutuhkan untuk memberikan asuhan keperawatan pada standar yang ditetapkan
sebelumnya. Manajer bertanggung jawab dalam mengatur sistem kepegawaian secara
keseluruhan. Ketenagaan adalah kegiatan manajer keperawatan untuk merekrut,
memimpin, memberikan orientasi, dan meningkatkan perkembangan individu untuk
mencapai tujuan organisasi. Ketenagaan juga memastikan cukup atau tidaknya tenaga
keperawatan yang terdiri dari perawat yang profesional, terampil, dan kompeten.
Kebutuhan ketenagaan dimasa yang akan datang harus dapat diprediksi dan suatu
rencana harus disusun secara proaktif untuk memenuhi kebutuhan. Manager harus
merencanakan ketenagaan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan asupan pasien.
Upaya harus dilakukan untuk menghindari kekurangan dan kelebihan personalia
saat ada fluktuasi jumlah dan akuitas pasien. Kebijakan prosedur ketenagaan dan
penjadwalan harus tertulis dan dikomunikasikan kepada semua staf. Kebijakan dan
penjadwalan tidak boleh melanggar undangundang ketenagakerjaan atau kontrak
pekerja. Kebijakan ketenagaan harus yang ada harus diteliti secara berkala untuk
menentukan apakah memenuhi kebutuhan staf dan organisasi. Upaya harus terus
dilakukan agar dapat menggunakan metode ketenagaan dengan inovatif dan kreatif.
F. ALUR HANDOVER
Alur dan format pedoman operan jaga adalah sebagai berikut :
Nurse Station :
1. Operan dipimpin kepala ruangan
2. Ketua Tim melaporkan secara verbal dan tertulis  kondisi pasiennya
berdasarkan dokumentasi keperawatan.
3. Ketua Tim/Penanggung  jawab sif  dan perawat pelaksana dalam tim
mencatat hariannya
4. Proses klasifikasi informasi
Bedside :
1. Kepala ruangan memimpin ronde ke tempat tidur  pasien
2. Validasi data pasien
Nurse Station :
1.  Kepala ruangan merangkum informasi operan, memberikan umpan balik
dan saran tidak lanjut.
2. Menutup operan (doa dan bersalaman)
Nurse Station :
Ketua Tim/Penanggung Jawab mulai kegiatan pre-conference bersama anggota
tim/perawat pelaksana.

DAFTAR PUSTAKA
Kurniadi, Anwar.2013. Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya. Jakarta : Badan
Penerbit FKUI

Nursalam.2012.Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta : Salemba Medika

KASUS
Kasus 1

Nama Tn.x umur 9 tahun Diagnosa medis Diare keadaan umum pasien TTV klien
yaitu TD: 110/60 mmhg Suhu: 36,5°C, Nadi : 95x/menit, RR 45x/menit, GCS 5.
Klien masih sulit untuk disuruh makan. Keperawatan yang ditemukan antara lain
implementasi yang sudah dilakukan, intervensi yang belum terlaksana evaluasi
(SOAP) .

Kasus 2

Nama An.x umur 9 tahun, tingkat ketergantungan diagnosa medis nyeri. Keadaan
umum pasien TTV TD : 90/70mmHg, Suhu : 38.5ºC, Nadi : 120x/menit, RR:
35x/menit GCS 4, pasien mengeluhkan bagian abdomen kanan bahwa, pasien
mengeluhkan nyeri keperawatan yang ditemukan antara lain implementasi yang
sudah dilakukan intervensi yang belum terlaksana evaluasi (SOAP)

Kasus 3
Nama An.X umur 9 tahun, tingkat ketegantungan diagnosa medis kekurangan
volume cairan. Keadaan umum pasien TTV TD : 90/70, Suhu: 38,5ºC, Nadi :
120X/menit, RR: 35x/menit, GCS 4. Pasien mengeluhkan dehidrasi berat,
memungkinkan mengalami penurunan kesadaran yang ditemukan antara lain
implementasi yang sudah dilakukan intervensi yang belum terlaksana evaluasi
(SOAP)

Kasus 4
Nama Tn A umur 9 tahun, tingkat ketegantungan diagnosa medis Hipertermia.
Keadaan umum pasien TTV TD: 90/70, Suhu 38,5 ºC, Nadi: 120x/menit, RR:
35x/menit, GCS 3. Pasien mengeluhkan dehidrasi dan hemokonsentrasi akibat
penurunan volume cairan dan peningkatan eritrosit keperawatan yang ditemukan
antara lain implementasi yang sudah dilakukan intervensi yang belum
terlaksana evaluasi (SOAP).

SKENARIO ROLE PLAY HANDOVER


Job Discription
Kepala Ruangan : Membuka dan fasilitator
Ketua tim : Membuka intervensi selanjutnya
Melakukan validasi data
Perawat pelaksana : Menjelaskan data pasien
Menjelaskan implementasi yang sudah dilakukan
Menjelaskan intervensi yang akan dilakukan’
Melakukan evaluasi (SOAP)

Nursing Station
KARU : Assalamu alaikum wr.wb, sebelum kita melakukan timbang terima marilah
kita ucapkan puji syukur atas kehadirat Allah swt. Karena rahmat dan
karunianyalah kita dapat berkumpul disini, tidak lupa kita kirimkan sholawat
serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.
Pada pagi hari ini tanggal 17 Oktober 2020 akan dilakukan kegiatan timbang
terima yang rutin kita lakukan setiap pergantian shif. Kepala perawat
pelaksana yang dinas malam dipersilahkan menjelaskan kondisi masing-
masing pasien saat ini keperawat pelaksana yang dinas pagi. Untuk
masing-masing ketua tim saya persilahkan menvalidasi data yang sudah ada
untuk merencanakan tindakan keperawatan.

PP (Pagi) : Assalamu alikum wr.wb, terima kasih untuk kesempatan yang diberikan
kepada saya untuk menjelaskan pasien saat ini, jumlah pasien dari Tim 1 saat
ini adalah 7 orang dengan tingkat ketergantungan minimal 3 orang , parsial 3
orang, total tidak ada.
Identifikasi pasien 1, Nama Tn.x umur 9 tahun. Diagnosa medis diare.
Keadaan umum pasien TTV klien yaitu TD: 110/60mmhg, Suhu: 36,5°C,
Nadi: 95x/menit, RR 45x/menit, GCS 5. Klien masih sulit untuk disuruh
makan. Keperawatan yang ditemukan antara lain implementasi yang sudah
dilakukan, intervensi yang belum terlaksana evaluasi (SOAP)
Pasien yang ke-2 Nama An.x umur 9 tahun, tingkat ketegantungan diagnosa
medis Nyeri. Keadaan umum pasien TTV TD : 90/70mmHg, Suhu : 38.5ºC
Nadi:120x/menit, RR: 35x/menit, GCS 4. Pasien mengeluhkan bagian
abdomen kanan bawah. Pasien mengeluhkan nyeri. Keperawatan yang
ditemukan antara lain implementasi yang sudah dilakukan intervensi
yang belum terlaksana evaluasi (SOAP).
Pasien yang ke-3 Nama An.X umur 9 Tahun, tingkat ketegantungan
diagnosa medis kekurangan volume cairan. Keadaan umum pasien TTV
TD: 90/70mmhg, Suhu: 38,5ºC, Nadi:120X/ menit, RR: 35x/menit, GCS 4.
Pasien mengeluhkan dehidrasi berat memungkinkan mengalami penurunan
kesadaran.yang ditemukan antara lain implementasi yang sudah dilakukan.
intervensi yang belum terlaksana evaluasi (SOAP).
Pasien yang ke-4 Nama Tn.A umur 9 tahun, tingkat ketegantungan
diagnosa medis Hipertermia. Keadaan umum pasien TTV TD: 90/70mmhg,
Suhu 38,5 ºC, Nadi 120x/ menit, RR: 35x/menit, GCS 3. Pasien mengeluhkan
dehidrasi dan hemokonsentrasi akibat penurunan volume cairan dan
peningkatan eritrosit. Keperawatan yang ditemukan antara lain
implementasi yang sudah dilakukan intervensi yang belum terlaksana
evaluasi (SOAP).

KARU :Terima kasih untuk perawat pelaksana yang telah menyampaikan kondisi
pasien saat ini, mungkin ada yang perlu ditambahkan dari masing-masing
ketua Tim untuk menvalidasi data. Kalau tidak ada tambahan mari
kita langsung saja menuju keruangan pasien.

Kepala ruangan dan perawat pelaksana shif pagi menuju ruang pasien untuk memberitahu
pasien bahwa akan dilakukan timbang terima.

K0NFERENS SAAT BERADA DIRUANGAN PASIEN


KARU : Assalamu Alaikum Wr.Wb, bagaimana keadaan ibu saat ini? Seperti biasa
ibu,
kita disini akan melakukan kegiatan timbang terima yang rutin setiap
pergantian sift, tujuan dari timbang terima ini adalah mengkomunikasikan
keadaan ibu sekarang dan menyampaikan informasi yang penting antara sift
jaga. Perkenalkan pada perawat pelaksana sift sore ada mba.........dan
mba.....yang akan bertugas menggantikan perawat pelaksana pagi ini. Masing-
masing perawat pelaksana yang dinas sore melakukan validasi langsung ke
pasien.

PP (Sore) : Bagaimana keadaan adek.... hari ini Bu? Saat ini apakah sudah ada
perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya ?

IbuPasien : Iya suster, anak saya masih lemas dan sakit pada bagian kepala

PP (Sore) : Iya ibu, lemas dan sakit pada bagian kepala yang dirasakan merupakan efek
dari proses penyakit, namun ibu jangan terlalu cemas karena sudah ada terapi
obat yang diberikan dokter untuk mengatasi masalah yang diderita anak ibu
saat ini, (perawat memberikan posisi senyaman mungkin pada pasien) baik ya
ibu, tidak perlu sungkan bila memerlukan bantuan, kami akan selalu siap
memberikan pelayanan yang terbaik.

Demikian perawat pelaksana shifsore menanyakan secara bergantian keluhan dari


semua pasien yang ada dikamar perawatan anak untuk menvalidasi data yang dilaporkan
oleh perawat pelaksana shif pagi.

KARU : Sebulum saya akhiri mungkin ada tambahan atau koreksi yang perlu
didiskusikan kembali? Jika tidak ada mari kita kembali ke nurse station.

Post Konferrence
KARU : Kita tadi sudah bersama-sama melakukan kegiatan timbang terima. Saya
berharap dengan adanya kegiatan ini proses pendelegasian tugas antara shif
bisa jelas dan terstruktur. Mungkin dari pasien yang tadi ada yang harus di
diskusikan lagi?

Perawat pelaksana dinas sore mengklasifikasikan hasil validasi kepada karu,


katim,
serta perawat pelaksana yang dinas pagi.

PP (sore) : iya ada tambahan, dari pasien diruang perawatan anak kamar 2 atas nama
Rio dengan diagnosa HIV yang telah berpulang ke rahmatullah. Apakah dari
RM sakit telah menyampaikan belasungkawan?

PP (pagi) : Iya kami telah menyampaikan kepada pihak keluarga pasien.

Ketua Tim : untuk selanjutnya orang tua wali dari pasien tersebut dibimbing untuk
menyelesaikan administrasi Rumah Sakit.

KARU : Terima kasih atas kerjasamanya dari ketua tim beserta perawat pelaksana
yang telah bekerja dengan baik. Demikian tadi timbang trima ini semoga apa
yang telah kita lakukan hari ini bernilai ibadah dihadapan Tuhan Yang Maha
Esa, dan kita diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugas masing-masing.
Tetap semangat dan tunjukkan sikap profesionalisme kita sebagai perawat.
Demikian saya akhiri wasalamu alaikum wr.wb( sambil berjabat tangan
dengan semua anggota timbang terima)
SKENARIO ROLE PLAY

Anda mungkin juga menyukai