Disusun oleh :
KELOMPOK 7 (S18D)
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn.J
2. Umur : 56 Tahun
3. Alamat : Gebang, Banjarsari
No. Telepon : 081229991742
Komposisi Keluarga :
No Nama Sex Hub Umur Pend. Pek. StatusKes
1 Tn.J Laki-laki Suami 56 Th SD Swasta Sehat
2 Ny.F Perempuan Istri 55 Th SD IRT Sehat
3 Tn.A Laki-laki Anak 29 Th SMA Swasta Sehat
4 Ny.D Perempuan Anak 25 Th SMA Swasta Sehat
Keterangan :
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Menikah
: Laki-laki hidup
: Perempuan hidup
: Keturunan/anak
: Tinggal serumah
: Pasien
4. Tipe Keluarga
- Jenis tipe keluarga : “Nuclear Family”
- Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut :ketidakmampuan keluarga mengenal
tahap perkembangan keluarga usia pertengahan
5. Suku
- Asal suku bangsa : Tn.J dan Ny.F berasal dari suku jawa. Mereka bisa
menerima kebiasaan mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan yang
hampir sama jadi tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok untuk memicu
perselisihan.
- Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : Di dalam keluarga tidak
memiliki kepercayaan apapun yang berhubungan dengan kesehatan
6. Agama
Keluarga memeluk agama islam dan aktif dalam kegiatan keagamaan di
lingkungan sekitar.Ny.F sering mengikuti pengajian ibu-ibu setiap satu minggu
sekali. Menurut Ny.F keluarganya selalu melaksanakan shalat dan puasa.
8. Aktivitas Rekreasi
Pada hari libur, biasanya keluarga Tn.J berkumpul di rumah untuk membersihkan
kebun kecil dibelakang rumah mereka dan menonton televisi bersama.Waktu luang
juga biasa digunakan Ny.F untuk berbincang dengan tetangga.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga Tn. J dalam tahap keluarga dengan usia pertengahan
C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati oleh keluarga merupakan rumah milik sendiri, ukuran 9 x 6
m2. Menurut Ny.F, keluarganya belum mampu merenovasi rumah karena
keterbatasan biaya. Rumah terlihat berantakan. Jarak antara rumah Ny.F dengan
yang lainnya sangat dekat, hanya kurang dari satu meter. Kondisi ventilasi kurang
karena sehingga cahaya yang masuk sedikit dan pertukaran udara sangat kurang.
Tn.J sering merasa pengap dan sesak dengan kondisi rumah. Tetapi ia tidak
mengatakan dengan istrinya. Istrinya mengatakan bahwa ia tidak bisa melakukan
apa-apa karena ventilasi rumah sudah seperti itu saat mereka pertama kali tinggal.
Untuk mengubahnya tentu membutuhkan biaya. Ny.F mengatakan bahwa rumah
yang bersih adalah rumah yang di sapu setiap hari. Ny.F mengatakan rumahnya
sudah cukup bersih. Menurut Ny.F ini tidak menjadi masalah karena semua rumah
di sini juga mengalami hal yang sama.
D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Tn.J dan Ny.F mengatakan di dalam keluarganya biasanya berkomunikasi biasa
dengan menggunakan bahasa jawa dan terkadang juga bahasa indonesia, tetapi
anaknya terbiasa dengan bahasa indonesia walaupun terkadang saat berkomunikasi
ada campuran bahasa jawa.
3. Struktur Peran
Dalam keluarga Tn.J sendiri sebagai kepala keluarga yang berkewajiban mencari
nafkah untuk keluarga dan istrinya yang bekerja sebagai ibu rumah tangga yang
bertugas untuk mengurus rumah serta menyiapkan keperluan suami dirumah.
2. Fungsi Sosialisasi
Dalam sosialisasi keluarga dengan lingkungan sekitar berjalan dengan baik. Begitu
juga dengan anak-anak mereka, diterapkan disiplin waktu ketika masih tinggal
serumah.
G. Harapan Keluarga
Keluarga Tn.J berharap apabila nanti ada masalah baik tentang keluarga atau
kesehatan, semua anggota keluarga bias saling membantu dan masalah cepat
terselesaikan dengan baik.
DO :
a. Tn.J tampak selalu bertanya
mengenai asam urat
b. Tn.J tampak seperti bingung
c. Kadar asam urat : 13,1 mg/dl
2 DS : Koping tidak efektif Ketidakadekuatan
a. Ny.F mengatakan suaminya saat strategi koping
ini sedang menjalani masa
pensiun
b. Tn.J mengatakan bahwa ia
bingung dan merasa sedih.
Karena selama ini ia akan segera
pensiun dan belum terpikirkan
kegiatan apa yang akan
dilakukan.
c. Tn.J mengatakan bahwa setelah
pensiun yang merupakan
masalah yaitu tidak memiliki
kegiatan, penghasilan pun akan
berkurang.
d. Tn.J dan Ny.F mengatakan
bahwa mereka tidak mengetahui
tahap perkembangan pada
keluarga usia perkembangan.
DO :
a. Tn.J tampak bingung
b. Tn.J dan Ny.F tampak bertanya
mengenai tugas perkembangan
keluarga usia pertengahan
Prioritas Masalah :
1. Defisit pengetahuan tentang asam urat berhubungan dengan kurang terpapar
informasi dibuktikan dengan menanyakan masalah yang dihadapi, menunjukkan
perilaku tidak sesuai anjuran, menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah
2. Koping tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan strategi koping
(kehilangan pekerjaan) dibuktikan dengan mengungkapkan tidak mampu
mengatasi masalah, tidak mampu memenuhi peran yang diharapkan (usia
pertengahan), menggunakan mekanisme koping yang tidak sesuai.
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
DIAGNOSA KEPERAWATAN HARI/TANGGAL
NO KEPERAWATAN KELUARGA
1. Defisit pengetahuan tentang asam Implementasi Jumat, 01 Oktober 2021
TUK 1
urat berhubungan dengan kurang
• Mengidentifikasi kesiapan dan
terpapar informasi dibuktikan kemampuan menerima
informasi
dengan menanyakan masalah
• Mengidentifikasi faktor-faktor
yang dihadapi, menunjukkan yang dapat meningkatkan dan
perilaku tidak sesuai anjuran, menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat
menunjukkan persepsi yang keliru • Menjadwalkan pendidikan
terhadap masalah kesehatan sesuai kesepakatan
TUK 2
TUK 3
TUK 3
• Menganjurkan
mengungkapkan perasaan dan
persepsi
• Mengajarkan cara
memecahkan masalah secara
konstruktif
• Melatih penggunaan teknik
relaksasi
• Melatih keterampilan sosial
DOKUMENTASI
LAMPIRAN JURNAL
ABSTRAK
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara abnormal
dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah yang disebabkan satu
atau beberapa factor resiko yang tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam
mempertahankan tekanan darah secara normal. Pasien dengan hipertensi perlu diberikan
stimulus, salah satunya dengan pemberian teknik relaksasi otot progresif atau Progressive
Muscule Relaxation (PMR). Teknik relaksasi dapat menghambat respon stress saraf
simpatis, otot otot pembuluh darah arteri dan vena. Relaksasi otot - otot dalam tubuh
berpengaruh terhadap penurunan kadar norepineprin dalam tubuh Tujuan studi kasus ini
adalah untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada tahap perkembangan
keluarga usia pertengahan yang mengalami masalah hipertensi. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek yang digunakan
pada kasus ini adalah 1 Keluarga pada tahap perkembangan keluarga usia pertengahan yang
mengalami masalah hipertesi. Hasil studi menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan
keperawatan pada tahap perkembangan keluarga usia pertengahan dengan masalah
hipertensi yang dilakukan tindakan keperawatan teknik relaksasi otot progresif atau
Progressive Muscule Relaxation (PMR) selama 3 hari dengan waktu 15 menit didapatkan
hasil terjadi penurunan tekanan darah. Rekomendasi tindakan teknik relaksasi otot
progresif atau Progressive Muscule Relaxation (PMR) efektif dilakukan pada pasien yang
mengalami hipertensi untuk menurunkan tekanan darah.
Kata kunci: Asuhan keperawatan keluarga, tahap perkembangan keluarga usia
pertengahan.
D3 Nursing Study program
STIKes Kusuma Husada Surakarta
2019
ABSTRACT